• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEORI AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN. Penyusu nan 4 SKS (T:2, IV (empat) Februari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEORI AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN. Penyusu nan 4 SKS (T:2, IV (empat) Februari"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEORI

AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH KODE BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusu nan Revisi Asuhan Kebidanan Kegawat daruratan Maternal dan Neonatal Bd. 5.305 4 SKS (T:2, P:2) IV (empat) Februari 2017 001 Dosen Pengampu Mata Kuliah Tetti S. Situmorang, SST,M.Kes Koordinator Mata Kuliah Plora N.F Sinaga, SST Direktur

Siti Nurmawan Sinaga, SKM, MKes

1. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melakukan penilaian memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaarutan maternal dan neonatal dengan berperilaku professional, beretika dan bermoral serta tanggap terhadap nilai sosial budaya dalam praktik kebidanan. Melaksanakan praktik kebidanan dengan berpedoman pada standar profesi, kode etik kebidanan dan undang-undang/peraturan yang berlaku. Mampu memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman, dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui, bayi baru lahir, berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik profesi. Mampu memberikan penanganan kegawatdaruratan sesuai dengan kewenangannnya pada kasus maternal dan neonatal, melakukan kolaborsi dan rujukan pada kasus yang memerlukan penanganan di luar kewenangannya, mampu mengevaluasi dan pendokumentasian tindakan kegawatdaruratan kebidanan.

2. LEARNING OUTCOME a. Sikap

1. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam kehidupan berprofesi

2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaannya b. Pengetahuan

1. Menguasai pengetahuan prosedural asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, pasca persallianan, bayi baru lahir, bayi dengan komplikasi

c. Keterampilan 1. Umum

- Mampu bekerja di bidang kebidanan (midwifery) dan memiliki konpetensi kerja yang minimal setara dengan standart kompetensi bidan yang ditetapkan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengacu pada Internationl Confederation Midwifery (ICM).

- Mampu bekerja sama dengan peofesi lain yang sebidang dalam menyesuaikan masalah pekerjaan bidang profesinya.

- Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya

(2)

- 2. Khusus

- Menegakkan diagnosis kebidanan berdasarkan rasionalisasi klinis dan penilaian kritis (clinical reasoning and critical judgemant) dan melakukan tindakan segera dan/atau perencanaan tindakan, sesuai dengan diagnosis kebidanan yang telah ditegakkan dengan pertimbangan keragaman budaya, pandangan agama, kepercayaan, status sosio-ekonomi, keunikan serta potensi individu.

- Memberikan asuhan kebidanan pada kehamilian dengan komplikasi yang mencakup ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum tingkat I, pre eklampsia ringan, anemia ringan, malpresentasi janin.

- Memberikan asuhan kebidanan pada persalian dengan komplikasi yang mencakup malpresentasi, parus macet kapala di dasar panggul.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini peserta didik mampu:

1. Menerapkan prinsip umum penilaian penanganan penderita kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

3. Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan Medik Rumah Tangga 4. Menerapkan prinsip penilaian syok dan kejang pada neonatal

5. Menerapkan prinsip umum dalam dalam merujuk kasus gawat darurat obstetrik 6. Menganalisis kondisi maternal dan neonatal yang beresiko kegawatdaruratan.

7. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada ibu hamil

8. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada ibu bersalin.

9. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada ibu nifas.

10. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada neonatal.

11. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

4. BAHAN KAJIAN

1 Prinsip umum penilaian penanganan penderita kegawatdaruratan maternal dan neonatal. 2 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

3 Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan Medik Rumah Tangga 4 Prinsip penilaian syok dan kejang pada neonatal.

5 Prinsip umum dalam dalam merujuk kasus gawat darurat obstetrik 6 Kondisi maternal dan neonatal yang beresiko kegawatdaruratan.

7 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada ibu hamil

8 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada ibu bersalin.

9 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada ibu nifas.

10 Asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan pada neonatal.

(3)

5. METODE PEMBELAJARAN

Menggunakan CTJ, Small Groub Discussion, case study, cooperative learning, self directed,learning, contextual learning, discovery learning

6. PENILAIAN PEMBELAJARAN

Penilaian dilakukan dalam bentuk penugasan, Ujian Tulis, Lisan dan Praktek Klinik Teori 100% 1. Quis : 5 % 2. Tugas : 20 % 3. Seminar : 5 % 4. Sikap : 5 % 5. UTS : 25% 6. UAS : 40% Praktek 100 % : 1. Pengetahuan : 20% ( pengetahuan 0-100)

2. Keterampilan : 60% (Kompeten ya: 100, tidak: 0)

3. Sikap : 20% (selalu: 4,sering: 3,kadang- kadang:2, jarang: 1,tidak pernah:0)

7. BUKU SUMBER Buku Utama

1. Drew David (2002), Resucitation Of The Newborn; A Practical Approach, Butterword Heinemann.

2. Depkes, RI (199), Perdarahan Post partum

3. Depkes RI (2005), Penanganan Esensial Dasar Kegawat-Daruratan Obstetri dan Bayi Baru Lahir.

4. Depkes RI (1997) Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar 5. Frasher MD (2003), Myles Textbook for Midwives, Churchil Livingstone.

6. H.Wilson (2002) Clinical Risk Management in Midwifery: The Right to A Perfect Baby, Books for Midwives.

7. Jhonson Ruth (2006), Skill for Midwifery Practice, Churchil Livingstone. 8. Winkjosastro H(2007) Ilmu Kebidanan, YBPSP.

9. Aries Fernando Practical Guide to Highrisk Pregnancy and Delivery, Mosby Year Book.1984) 10. Depkes (1995) Pedoman Manajemen Pelayanan Obstetri Neonatal emergensi Komprehensif 24

Jam di Tingkat Kabupaten/Kota.

11. Elizabet Glibert (2003) Manual of High Risk Pregnancy and Delivery, Mosby.

12. Frade Diane (2001), Proffesional Studies for Proffesionsl Practice, Churchil Livingstone. 13. Handerson (2004) Mayes Midwifery, Baillert Tindall.

14. Obstetri dan Ginekologi: Panduan Praktik: Practice Guideline for Obstetrics and Gynecology. 15. Sastrawinata Sulaeman (2005), Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi edisi 2, EGC. 16. Woodward Vivin (2005), Managing Childbirth emergencies in Community Settings, Plagrade

(4)

8. JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN No Ming gu Ke Perte mua n Ke Waktu Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Bahan Kajian Indikator Pengalaman Belajar Metode Pembelajara n

Kriteria & bentuk Penilaian Bobot Peni laian (%) Kriteria Peni laian 1. 1 1,2 2A: 2B: 2C: Kontrak Perkuliahan Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep kegawatdaruratan Konsep kegawat Daruratan 1. Pengertian Gawat Darurat a. Tujuan Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal b. Ruang lingkup Asuhan Kebidanan Kegawatdarurata n c. Sasaran Asuhan Kebidanan Kegawatdarurata n d. Penilaian penderita Gawat Darurat

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(1x50’)]  Tugas : mencari jurnal

tentang

kegawatdaruratan maternal dan neonatal BT+BM:(1+1)x(2x60’)] CTJ Cooperative learning Ketepatan Penguasaan Quis 5 2. 2 3,4 2A: 2B: 2C: Peserta didik mampu menerapkan prinsip service Sistem Penang gulangan Gawat Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(1x50’)]  Tugas : membuat

ringkasan dan mengkaji

CTJ Cooperative learning Ketepatan penguasaan Quis 5

(5)

excellent pada sistem penanggulangan gawat darurat terpadu Darurat Terpadu 1. Pendahuluan 2. Pengertian dan fase

SPGDT

a. Fase Deteksi b. Fase Supresi c. Fase Pra Rumah

Sakit d. Fase Rehabiloitasi 3. Penanggulangan Bencana Alam: Banjir, Longsor, Gempa bumi, Erupsi/letusan gunung berapi. Evaluasi Terhadap Jaminan Kulitas Pertolongan Bencana kembali tentang pertolongan pertama pada kegawatdaruratan medik rumah tangga  BT+BM:(1+1)x(2x60’) 3. 3 5 2A: 2B: 2C Peserta didik mampu menerapkan service excellent pertolongan pertama pada kegawatdaruratan medik rumah tangga Pertolongan Pertama Pada Kegawatdar uratan Medik Rumah Tangga Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan Medik Rumah Tangga: 1. Tersedak 2. Luka lecet/sobek/iris kecil

3. Luka sobek luas yang

mengakibatkan pendarahan hebat

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(1x50’)]  Tugas : membuat

ringkasan dan mengkaji kembali tentang

pertolongan pertama pada kegawatdaruratan medik rumah tangga  BT+BM:(1+1)x(2x60’) CTJ Cooperative learning Ketepatan penguasaan Quis 5

(6)

4. Luka tususk paku/benda berkarat

5. Luka gigitan ular/ serangga/ hewan berbisa 6. Luka memar 4. 3 6 2A: 2B: 2C Peserta didik mampu menerapkan service excellent pertolongan pertama pada kegawatdaruratan medik rumah tangga Pertolongan Pertama Pada Kegawat daruratan Medik Rumah Tangga Pertolongan Pertama Pada Kegawatdaruratan Medik Rumah Tangga: 7. Tersengat listrik 8. Tenggelam 9. Luka bakar 10. Pingsan 11. Trauma: kecelakaan/jatuh/pat ah tulang 12. Keracunan

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(1x50’)]  Tugas : membuat

ringkasan dan mengkaji kembali tentang

pertolongan pertama pada kegawatdaruratan medik rumah tangga  BT+BM:(1+1)x(2x60’) CTJ Cooperative learning Ketepatan penguasaan Quis 5 5. 4 7 2A: 2B: 2C: Mahasiswa mampu Menerapkan service excellent prinsip penanganan kegawatdaruratan. Prinsip Penanganan kegawatdar uratan Prinsip penanganan awal dalam kegawatdaruratan Maternal Neonatal : a. prinsip umum penanganan syok perdarahan b. Prinsip dasar Penampilan syok perdarahan

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(1x50’)]  Tugas : mencari jurnal

tentang prinsip dasar penganana syok BT+BM:(1+1)x(2x60’)] Small group discussion Discovery learning Contextual learning Ketepatan Penguasaan Artike l Analis is kasus 5

(7)

c. Penilaian syok perdarahan 6. 4 & 5 8 & 9 2A:

2B: 2C: Mahasiwa mampu menganalisis kondisi maternal neonatus yang beresiko kegawatdaruratan . Prinsip Penanganan kegawatdar uratan 1. Prinsip umum penanganan infeksi akut kasus obstetric, sepsis, dan syok septic a. Prinsip dasar b. Penampilan infeksi akut, sepsis dan syok septic c. Penilaian infeksi akut, sepsis dan syok septic

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(2x50’)]  Tugas : membuat

makalah tentang macam- macam syok dan cara pengangannya BT+BM:(1+1)x2(2x60’)] Self directed learning Cooperative learning Case study Ketepatan penguasaan Semin ar makal ah 5 7. 5 & 6 10,11 ,12 2A: 2B: 2C: Mahasiswa mampu menerapkan service excellent prinsip penanganan kegawatdaruratan Prinsip Penanganan kegawatdar uratan Prinsip Pelayanan kesehatan neonatal a. Prinsip dasar penilaian bayi pada kelahiran b. Penilaian asfiksia

pada bayi baru lahir

c. Prinsip dasar mempertahankan tubuh bayi baru lahir

d. Prinsip dasar syok pada bayi

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(2x50’)]  Tugas : membuat

makalah tentang prinsip playanan kesehatan neonatal BT+BM:(1+1)x2(2x60’)] self directed learning Cooperative learning Case study Ketepatan penguasaan Semin ar makal ah 5

(8)

baru lahir e. Penilaian syok

pada bayi baru lahir

f. Prinsip dasar kejang pada bayi baru lahir

g. Penilaian kejang pada bayi baru lahir 8. 7 & 8 13,14 ,15 2A: 2B: 2C: Mahasiswa mampu menerapkan service excellent prinsip penanganan kegawatdaruratan Prinsip Penanganan kegawatdar uratan 2.1.4 Prinsip umum dalam merujuk kasus gawatdarurat obstetric 2.1.4.1 Stabilisasi penderita 2.1.4.2 Prinsip umum dalam pemberian obat 2.1.5 Prinsip umum dalam merujuk kasus bayi baru lahir 2.1.5.1 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan rujukan 2.1.5.2Tanggungjawa b petugas dalam pelaksanaan rujukan 2.1.5.2 Indikasi

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(2x50’)]  Tugas : mencari

artikel/jurnal tentang merujuk kasus gawat darurat obstetri BT+BM:(1+1)x2(2x60’)] Small groub discussion Discovery learning Contextual learning Ketepatan Penguasaan Artike l Analis is kasus 5

(9)

rujukan pada neonates

9. 8 16 UJIAN TENGAH SEMESTER

10. 9 17,18 2A: 2B: 2C: Mahasiwa mampu menganalisis kondisi maternal neonatus yang beresiko kegawatdaruratan Kondisi Maternal Neonatus yang beresiko Kegawat daruratan . 3.1 Perdarahan Postpartum 3.1.1 Fisiologi dan penangananya 3.1.1.1 Fisiologi dan Anatomi terapan 3.1.1.2 Pemeriksaan plasenta dan selaput ketuban 3.1.2 Menganalisa perdarahan Post partum 3.1.2.1 Defenisi 3.1.2.2 Penyebab perdarahan postpartum primer 3.1.2.3 Penyebab perdarahan postpartum sekunder 3.1.2.4 Efek kehilangan

banyak darah pada tubuh

3.2. Infeksi Nifas 3.2.1. Prinsip dasar 3.2.2. Tujuan

 Kuliah & Diskusi [TM:2x(2x50’)]  Tugas : mencari artikel

tentang pendarahan post partum, infeksi nifas, pre eklamsi, dan eklamsi  BT+BM:(1+1)x3(2x60’) ] Small groub discussion Discovery learning Contextual learning Ketepa tan Pengua saan Artikel Analisis kasus 5

(10)

11. 10 19,20 Mahasiwa mampu menganalisis kondisi maternal neonatus yang beresiko kegawatdaruratan Kondisi Maternal Neonatus yang beresiko Kegawat daruratan . 3.1 Perdarahan Postpartum -Menganalisa perdarahan Post partum - Defenisi -Penyebab perdarahan postpartum primer -Penyebab perdarahan postpartum sekunder -Efek kehilangan banyak darah pada tubuh

 Kuliah & Diskusi [TM:3x(3x50”)]  Tugas : mencari artikel

tentang pendarahan post partum, infeksi nifas, pre eklamsi, dan eklamsi  BT+BM:(1+1)x3(2x60”) ] Small groub discussion Discovery learning Contextual learning 5 12. 11 21,22 Mahasiwa mampu menganalisis kondisi maternal neonatus yang beresiko kegawatdaruratan Kondisi Maternal Neonatus yang beresiko Kegawat daruratan . 3.3. Pre Eklamsia /Eklamsia 3.3.1. Pengertian 3.3.2 Penanganan umum 3.3.3 Gejala dan Tanda 3.3.4 Pencegahan 3.4. Distosia Bahu 3.4.1 Pengertian 3.4.2 Tujuan 3.4.3 Tanda 3.4.4 Pengelolaan umum 3.4.5 Indikasi 3.4.6 Syarat

 Kuliah & Diskusi [TM:3x(3x50”)]  Tugas : mencari artikel

tentang pendarahan post partum, infeksi nifas, pre eklamsi, dan eklamsi  BT+BM:(1+1)x3(2x60”) ] Small groub discussion Discovery learning Contextual learning 5

(11)

13. 12 23,24 Mahasiwa mampu menganalisis kondisi maternal neonatus yang beresiko kegawatdaruratan Kondisi Maternal Neonatus yang beresiko Kegawat daruratan . 3.5. Ekstraksi Vakum 3.5.1 Pengertian 3.5.2 Tujuan 3.5.3 Indikasi 3.5.4 Kontaindikas 3.5.6 Syarat 3.6. Resusitasi Bayi 3.6.1 Tujuan 3.6.2 Masalah 3.6.3 Ventilasi Tekanan Positif 3.6.4 Evaluasi

 Kuliah & Diskusi [TM:3x(3x50”)]  Tugas : mencari artikel

tentang pendarahan post partum, infeksi nifas, pre eklamsi, dan eklamsi BT+BM:(1+1)x3(2x60”) ] Discovery learning Small groub discussion Simulasi 5 14. 13 25,26 Mahasiswa mampu Menerapkan service excellent asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan Asuhan kebidana n pada kasus kegawatd aruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenan gan. . Memberikan Asuhan Kebidanan pada Kasus Kegawatdaruratan Maternal Neonatal : 4.1.1 Kegawatdaruratan pada kasus ibu hamil 4.1.1.1 Anemia kehamilan 4.1.1.2Hypermesis gravidar um 4.1.1.3 Abortus 4.1.1.4 KET 4.1.1.5 Molahidatidosa 4.1.1.6 Plasenta previa

 Kuliah & Diskusi [TM:3x(3x50”)]  Tugas : mencari artikel

tentang pendarahan post partum, infeksi nifas, pre eklamsi, dan eklamsi BT+BM:(1+1)x3(2x60”) ] Discovery learning Small groub discussion Simulasi 5 15. 14 27,28 Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan kebidana n pada 4.1.2 Kegawatdaruratan pada kasus ibu bersalin 4.1.2.1 Solusio plasenta

 Kuliah & Diskusi [TM:3x(3x50”)]  Tugas : mencari artikel

Discovery learning Small groub

(12)

service excellent asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan. kasus kegawatd aruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenan gan. 4.1.2.2 Ruptura uteri 4.1.2.3 Persalinan macet 4.1.3 Kegawatdaruratan pada Nifas 4.1.3.1 Endometritis 4.1.3.2 Infeksi payudara 4.1.3.2Gangguan

psikolgi masa nifas

tentang pendarahan post partum, infeksi nifas, pre eklamsi, dan eklamsi BT+BM:(1+1)x3(2x60”) ] discussion Simulasi 16. 15 29,30 2A: 2B: 2C: Mahasiswa mampu menerapkan service excellent asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenangan. Asuhan kebidana n pada kasus kegawatd aruratan maternal dan neonatal sesuai prosedur dan kewenan gan. 4.1.4 Kegawatdaruratan pada kasus neonatal 4.1.4.1 Prematur 4.1.4.2 Postmatur 4.1.4.3 Bayi besar 4.1.4.4 Hydrocephalus 4.1.4.5 gawat janin

 Kuliah & Diskusi [TM:3x(3x50”)]  Tugas : membuat

makala tentang kondisi maternal yang beresiko kegawat daruratan: distosia bahu, persalinan dengan ekstraksi vakum, resusitasi pada bayi baru lahir BT+BM:(1+1)x3(2x60”) ] Small groub discussion Discovery learning Contextual learning Ketepa tan Pengua saan sistema tika Seminar makah 10 17. 16 31 2A: 2B: Mahasiwa mampu Melakukan Pendokumentasia n asuhan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan Melakuk an Pendoku mentasia n asuhan kebidana n pada Praktek Dokumentasi Kasus Kegawatdaruratan Maternal Neonatal : 1.1. Pengkajian Data 1.2. Rumusan Diagnosa/Masalah 1.3. Perncanaan Asuhan

 Kuliah & Diskusi [TM:3x(3x50”)]  Tugas : meringkas

kembali dan membuat bagan alur asuhan kebidanan pada kegawatdaruratan self directed learning Cooperative learning Ketepa tan Pengua saan sistema tika Seminar makah Daftar tilik 5

(13)

2C maternal dan neonatal kasus kegawatd aruratan maternal dan neonatal 1.4. Pelaksanaan Asuhan 1.5. Evaluasi maternal: anemia kehamilan, hiperemesis gravidarum, abortus, KET, molahidatidosa, plasenta previa BT+BM:(1+1)x3(2x60”) ] 18. 16 32 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Referensi

Dokumen terkait

maupun leksikon; (2) memerikan daerah sebaran dari masing-masing variasi yang ditemukan; (3) mengelompokkan variasi-variasi tersebut atas kelompok dialek; (4) memperlihatkan

Dari penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hegemoni adalah sebuah pandangan hidup dan cara berpikir yang dominan, yang di dalamnya sebuah konsep tentang

Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat pengendalian yang terkait. Setiap

Istimewa, Mulus, Mesin Halus, Interior Orisinil, Nego.. Warga Raya

7 Ibu menyimpan garam dalam wadah yang kering dan tertutup 8 Dalam penggunaan garam beriodium ibu menambahkan garam.. pada saat makanan siap untuk dihidangkan agar

Pola defleksi menurut metode Broms (1964) berbanding lurus dengan kelipatan pembebanan, sedangkan pola defleksi menurut metode elemen hingga dan metode beda hingga (p-y curve)

Catatan Sejarah adalah teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.. Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi

Hidup dalam latar belakang gerak masalah revolusioner yang panjang telah menjadikannya sebagai momok zaman yang kontroversial, sepak terjang yang penuh intrik dan konsekuen