• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Data

Budaya keselamatan adalah sesuatu yang mesti diberdayakan bukan asal-asalan atau sekadar memenuhi persyaratan aturan, artinya harus ada komitmen dari pimpinan puncak hingga staf pelaksana yang ada di lapangan, mereka harus benar-benar menyadari pentingnya keselamatan penerbangan. Adalah wajar bagi maskapai penerbangan untuk menciptakan efisiensi akan tetapi harus diingat bahwa masalah keselamatan penerbangan tidak bisa dikorbankan dalam rangka penghematan atau efisiensi biaya operasional perusahaan.

Setiap Negara anggota ICAO (International Civil Aviation Organization) memiliki badan otoritas penerbangannya sendiri-sendiri. Indonesia memiliki DKUPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara). Tujuan ICAO adalah meningkatkan keselamatan penerbangan dengan membuat negara-negara industri penerbangan lebih waspada dan lebih tanggap lagi terhadap pentingnya faktor manusia dalam operasi penerbangan sipil.

Zaman sekarang, semua orang bisa naik pesawat. Maskapai penerbangan murah sudah ada di setiap negara. Di saat yang sama, banyak anak muda yang terjangkit virus traveling, bepergian naik pesawat pun sudah menjadi hal yang lumrah bagi kita dan teman-teman kita. Celakanya, banyak dari kita yang tidak terlalu mempedulikan etika selama penerbangan. Padahal itu penting dilakukan agar semua penumpang pesawat tetap bisa menikmati perjalanan. Selain itu, memperhatikan etika bisa membuat kita lebih siaga dalam keadaan darurat.

Sudah berapa kali anda naik pesawat seumur hidup? Apa anda tahu cara memasang dan mengembangkan pelampung? Apa anda tahu bagaimana

(2)

lampu pelampung bisa menyala? Apa anda tahu bagaimana cara membuka pintu pesawat dan apa yang harus anda tinggalkan dari tubuh anda saat pesawat mendarat darurat?

Jika jawabannya ‘tidak’, apakah anda masih berlaku acuh saat pramugari menjelaskan instruksi keselamatan? Agar cepat tanggap jika pesawat mengalami gangguan atau melakukan pendaratan darurat, anda harus memperhatikan instruksi yang diperagakan oleh pramugari. Kamu juga bisa membaca buku panduan yang diletakkan di dalam kantung kursi di depan anda.

Terkadang penumpang terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing sehingga tidak mau mendengarkan instruksi dari pramugari. Hal itu dikarenakan penumpang masih sibuk dengan gadget mereka, penumpang merasa instruksi keselamatan tidak penting, penumpang merasa kalau perjalanan mereka akan aman tanpa kecelakaan, dan penumpang merasa sudah sering naik pesawat, jadi mereka merasa tidak perlu mendengarkan instruksi karena merasa sudah paham. Padahal, dengan memahami instruksi tersebut, mereka sama saja dengan belajar untuk menyelamatkan diri sendiri dari bahaya, karena kita tidak tahu kapan bahaya akan datang kepada kita. Ada lagi sikap masyarakat Indonesia yang buruk akan etika penerbangan, penumpang akan me-nonaktifkan handphone/gadgetnya ketika sudah ditegur oleh pramugari. Ketika pesawat landing, banyak penumpang yang terlihat tergesa-gesa membuka safety belt nya, mulai mengambil barang-barangnya, dan mengaktifkan handphone nya.

2.1.1. Tinjauan Umum

Direktorat Kelaiakan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU), adalah lembaga pemerintah yang sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan. Selaku pelaksana kebijakan standar keamanan prosedur keselamatan, DKU PPU berperan penting dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan.

(3)

2.1.1.1. Tugas Pokok

Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara mempunyai tugas merumuskan, menyusun serta melaksanakan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, sistem dan prosedur, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan di bidang kelaikan udara dan pengoperasian pesawat udara.

2.1.1.2. Fungsi

• Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, operasi dan perawatan pesawat udara;

• Penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, sistem dan prosedur di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, operasi dan perawatan pesawat udara;

• Penyiapan bahan pendelegasian kewenangan dan pembinaan kepada inspektur kelaikan udara dan pengoperasian pesawat udara;

• Penyusunan prosedur dan tata cara pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, operasi dan perawatan pesawat udara;

• Penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan program keselamatan penerbangan nasional;

(4)

bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, operasi dan perawatan pesawat udara.

2.1.1.3. Visi & Misi

VISI :

Terwujudnya penyelenggaraan transportasi udara yang andal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah.

Penjelasan VISI Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara garis besar adalah :

ANDAL : Mempunyai keunggulan dan memenuhi aspek ketersediaan, ketepatan waktu, kelaikan, keselamatan dan keamanan dalam menyelenggarakan transportasi udara;

BERDAYA SAING : Efektif, efisien, berkualitas, ramah lingkungan, berkelanjutan, SDM yang profesional, mandiri dan produktif;

NILAI TAMBAH : Dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

MISI:

• Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan;

• Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal, optimal dan terintegrasi;

• Mewujudkan iklim usaha jasa transportasi udara yang kompetitif dan berkelanjutan ( sustainable );

• Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum.

(5)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

2.1.2. Analisa SWOT

Analisa SWOT yang didapat dari kampanye ini ;

2.1.2.1 Strength :

• Ketertarikan masyarakat terhadap harga Maskapai pesawat yang bersaing.

• Ketertarikan masyarakat dalam berpergian untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau sosial yang mulai meningkat di Indonesia, khususnya masyarakat di daerah perkotaan.

• Traveling sebagai budaya yang kini menjelma menjadi Trend lifestyle

• Jarang terdengar adanya kampanye tentang pemahaman instruksi keselamatan pesawat.

2.1.2.2. Weakness :

• Masyarakat masih acuh terhadap suatu bentuk peringatan.

(6)

mendalam oleh Pemerintah Perhubungan Udara kepada masyarakat (seperti iklan layanan masyarakat).

• Metode keselamatan dianggap kurang penting bagi para penikmat perjalanan.

2.1.2.3 Opportunity :

• Kampanye ini akan memperkaya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya keselamatan bagi para penumpang.

• Mengedukasi masyarakat untuk dapat memahami proses keselamatan.

• Industri Penerbangan Udara dan Agen Perjalanan di Indonesia sedang berkembang pesat pada saat ini. • Kampanye seperti ini berpotensi mempengaruhi

kesadaran diri.

2.1.2.4. Threat :

• Menurunnya minat masyarakat untuk memahami pentingnya keselamatan dalam pesawat.

• Metode tentang memahami prosedur keselamatan yang sudah tidak lagi dianggap penting oleh produsen.

2.2 Tinjauan Teori

Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk pembuatan karya kampanye ini. Membantu menjelaskan kita tentang bagaimana cara melihat dan proses pada gambar yaitu merespon warna, bentuk, kedalaman, dan gerakan.

(7)

2.2.1. Teori Warna

Warna ditangkap oleh mata akan memberi kesan pada penikmatnya, kesan terhadap warna sangat beragam bergantung dengan pengalaman sehari-hari. Warna akan menunjuk pada asosiasi tertentu, kesan dan tanggapan inilah yang memunculkan perasaan tertentu sehingga dikenal dengan asosiasi dan psikologi warna. Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh dalam membantu menjadi komposisi desain menjadi menarik. Menurut Russel dan Verrill dalam bukunya Otto Klepprer’s Advertising Procedure (1986, 416) warna dapat digunakan untuk beberapa alasan, khususnya dalam periklanan, diantaranya:

1. Warna merupakan alat untuk menarik perhatian.

2. Beberapa produk akan menjadi realistis, jika ditampilkan dengan menggunakan warna.

3. Dapat memperlihatkan atau memberikan suatu penekanan pada elemen tertentu dalam karya desain.

4. Warna dapat memperlihatkan suatu mood tertentu yang menunjukan akan adanya kesan psikologis tersendiri.

Warna yang dipilih pada karya kampanye ini adalah warna gradasi dari biru tua menjadi biru muda. Alasan memilih warna biru karena biru merupakan warna langit dan laut yang luas, selalu ada terus menerus dalam kehidupan sehari-hari kita, warna ini membuat tubuh kita untuk beristirahat sejenak dan memicu tubuh untuk mengeluarkan zat yang menyenangkan diri. Biru juga memunculkan kesan terpercaya, dapat diandalkan, berkomitmen, dingin, diam dan dalam. Dalam lingkaran warna, biru merupakan warna paling dingin sehingga diasosiasikan sebagai warna kebijaksanaan dan kematangan berfikir. Ada beberapa fakta tentang warna biru yang dikutip dari www.ar7ikel.com :

1. Walaupun kita sering melihat warna biru indetik dengan warna pria, tapi pada faktanya warna ini adalah

(8)

warna yang tidak mencerminkan gender karena memiliki daya tarik yang sama terhadap pria maupun wanita secara psikologi.

2. Biru adalah warna favorit untuk sikat gigi.

3. Burung hantu adalah satu-satunya burung yang dapat melihat warna biru

4. Orang lebih produktif jika berada dalam ruangan berwarna biru

2.2.2. Teori Persepsi Komunikasi Visual

Semiotika (semiologi disebut di eropa) adalah studi atau ilmu tanda. Sebenarnya, itu adalah puncak dari lagu Aldous Huxley's: semakin banyak yang Anda tahu, semakin banyak Anda lihat. Demikian, gambar akan jauh lebih menarik dan berkesan jika tanda-tanda yang dimengerti digunakan dalam gambar. Studi semiotika sangat penting karena tanda-tanda menembus setiap pesan. semiotika sistem penulisan yang digunakan dalam tarian, musik, logika, matematika, dan kimia, dan semiotika perkotaan, di mana kota dianggap sebagai simbol sosial. Tiga tipe tanda :

2.2.2.1. Tanda Simbol

Simbol tidak memiliki hubungan logis atau representasi antara mereka dan hal-hal yang mereka wakili. Bersifat abstrak. simbol, lebih dari jenis tanda lain, harus diajarkan karena pertimbangan sosial dan budaya sangat mempengaruhi mereka. Kata-kata, angka, warna, gerakan, bendera, costumes, logo perusahaan, musik, dan gambar agama semua dianggap simbol. Karena simbol sering memiliki akar dalam budaya kelompok tertentu, mereka yang lulus dari satu generasi ke generasi, tanda-tanda berikutnya biasanya membangkitkan respon emosional.

(9)

Teori semiotika digunakan pada kotak gradasi biru yang mewakili rasa aman, dan kesamaan warna dengan logo penyelenggara. Guna mengingat oleh siapa kampanye ini diselenggarakan. Dan pada kostum yang dipakai oleh talent, mewakili karakter yang berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat kita.

2.2.3. Teori Kampanye

Kampanye adalah suatu kegiatan promosi , komunikasi atau rangkaian pesan terencana khususnya spesifik atau untuk mencerahkan masalah kritis, bisa juga masalah komersial maupun non komersial, seperti masalah sosial, politik, budaya, lingkungan hidup.

Menurut Shay Sayre kampanye diartikan sebagai sebuah bagian dari pemasaran suatu produk (atau pelayanan atau perusahaan) yang dikerjakan secara individual dan akhirnya adalah untuk menyampaikan pesan kepada konsumen. Sedangkan menurut Jim Albright kampanye itu lebih dari hanya menyatukan kemampuan advertising yang kamu kuasai, berbagai macam pendekatan, tergantung dari strategi yang akan dikembangkan.

Altstiel, Tom, & Jean Grow.(2006 : 121)

2.2.4. Teori Periklanan

Iklan merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan barangan, perkhidmatan, peluang pekerjaan, inspirasi dan maklumat kepada yang ingin disampaikan. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud iklan adalah sebuah alat yang digunakan untuk memasarkan sebuah produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi seseorang agar berbuat atau bersikap seperti apa yang diiklanka denga berbagai macam cara.

Menurut Ruseel dan Vemill dalam bukunya yang berjudul Otto Klepper’s Advertising Procedure (1986, 416), seorang ahli periklaan

(10)

asal Amerika, mrupakan orang yang berjasa besar dalam meruntut asal mula istilah advertising. Dalam bukunya yang berjudul Advertising Procedur, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Sementara di Perancis disebut dengan reclame yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Banngsa Belanda menyebutnya sebagai advertentie. Bangsa-bangsa Latin menyebutnya dengan istilah advertere yang berarti berlari menuju ke depan. Sementara bangsa Arab menyebutnya dengan sebuta I’lan.

2.2.4.1. Prinsip Dasar Iklan

• Adanya pesan tertentu

• Dilakukan oleh komunikator (sponsor) • Dilakukan dengan cara non personal • Disampaikan untuk khalayak tertentu

• Dalam menyampaikan pesan tersebut, dilakukkan dengan membayar

2.2.4.2. Jenis-jenis Iklan

1. Iklan media cetak

Iklan media cetak adalah suatu media statis yag mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri atas lembaran dengan sejumlah kata-kata, gambar/ ilustrasi atau foto dalam suatu warna atau hitam putih. Sedangkan iklan media cetak adalah iklan-iklan yang muncul di hadapan khalayak sasaran dalam suatu bentuk publikasi berupa barang cetakan. Dalam pemubliakasiannya pun dengan cara cetak. Iklan-iklan seperti ini dapat di temui pada media-media cetak seperti majalah, koran, baliho, pamflet, brosur, katalog, direct mail, leaflet, flyers, kemasan produk, stiker, balon udara, bus panel, spanduk dan lain-lain.

(11)

2. Iklan media elektronik

Iklan dalam media elektronik merupakan iklan-iklan yang pemublikasiannya menggunaka media elektronik seperti radio, tv. Bahkan ada juga yang diselipkan pada film ataupun sinetron. Bahkan sekarang ini sudah banyak iklan yang menggunakan media online dalam pempublikasiannya.

Iklan media televisi boleh dikatakan palinng efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersial. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Hal ini disebabkan jutaan pemirsa menoton televise secara teratur.

Otto Klepper’s Advertising Procedure (1986, 416)

2.2.5. Teori Visualisasi

Dalam membuat suatu desain yang mampu menarik perhatian orang yang melihat, tentunya harus mengikuti prinsip desain, yaitu:

2.2.5.1. Kesatuan (Unity)

Dalam bukunya yang berjudul Nirmana Dwimatra, Drs Arfial Arsyad Hakim (1984:37-119) menjelaskan bahwa dalam mendesain, pasti terjadi suatu proses dimana unsur-unsur yang mendukung desain tersebut mengalami penyatuan secara utuh, yang akhirnya menggambarkan hubungan individu terhadap objek- objek visual.

2.2.5.2. Keselarasan (Harmony)

Untuk mendapatkan keadaan yang harmoni perlu memperhatikan atau menggunakan beberapa teknik, yaitu:

(12)

a. Ritme, repitisi, dan dominasi.

b. Gradasi, kontras, dan discord

2.2.5.3. Keseimbangan (Balance)

Dalam desain keseimbangan adalah suatu kondisi atau kesan berat, tekanan, tegangan, sehingga menghasilkan kesan stabil. (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984). Faktor yang mendukung keseimbangan yaitu posisi atau penempatan, proporsi, kualitas, dan arah dari unsur-unsur pendukungnya. Komposisi yang bagus, artinya yang indah dipandang mata merupakan keharusan dalam mendesain. Tata letak sangatlah penting karena itu akan membuat orang yang melihatnya terkagum-kagum. Jadi tata letak yamg benar menentukan bagaimana nilai dari karya desain tersebut, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

2.2.6. Teori Fotografi

Foto mengabadikan sebuah moment, yang mana kemudian menjadi sebuah simbol sekaligus referensi yang tertancap di benak kita (Maksum, 2001:2). Dari definisi ini, foto merupakan pengabdian sebuah moment yang kemudian dapat dijadikan sebuah simbol sehingga dapat diingat atau teringat di benak kita.

Data yang didapat dari Binusmaya, fotografi 1 yaitu prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bias mengatur intensitas cahaya tersebut

(13)

dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebutsebagaipajanan(exposure).

Basic Composition Techniques

The Symmetrical Composition The Rule Of Thirds

The Golden Rule

The Symmetrical Composition Ini adalah salah satu aturan yang biasanya tertanam dalam pikiran orang. (norma pola pikir kita)

Penulis menggunakan teori fotografi diatas untuk diterapkan pada visual utama kampanye ini.

2.2.7. Teori Positioning

Positioning menurut Al Ries dan jack Trout dalam buku “Positioning: The Battle for Your Mind” (Penerbit Salemba Empat, 2002), bukanlah merupakan sesuatu yang dilakukan terhadap produk, melainkan sesuatu yang dilakukan terhadap pelanggan. Positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan produk di otaknya, di alam khayalnya. Sehingga konsumen memiliki penilaian tertentu dan kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai produk yang berbeda dengan produk lainnya yang sejenis. Proses yang harus dilakukan dalam melakukan positioning:

1. Mengerti persepsi dari segmen pasar

2. Memposisikan produk atau jasa di dalam pikiran segmen pasar 3. Mengembangkan positioning untuk setiap segmen pasar 4. Mendesain marketing mix yang tepat untuk

mengkomunikasikan positioning produk atau jasa kepada segmen pasar

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

mengapa perilaku tersebut dipilihnya sebagai perilaku positif dan perilaku negatif Siswa memahami feedback yang diberikan oleh peneliti Peneliti memberikan feedback

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0.233 atau 23.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, risiko bisnis,

Padi lokal tersebut menyebar di dua tipologi lahan, dengan sebaran 67 aksesi di lahan rawa lebak, yaitu terdapat di Kecamatan Tanjung Alai, Tanjung Menang,

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran dan implikasi strateginya pada masa yang akan datang di Bali

Berns (2011:115) menjabarkan bahwa pengasuhan berarti menerapkan serangkaian keputusan tentang sosialisasi anak-anak, hal yang akan dilakukan orang tua untuk membentuk anak

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa sensor dengan panjang kupasan cladding 4 cm memiliki respon linear untuk kenaikan RH dengan tegangan dengan tingkat korelasi

Adapun penurunan absorbansi kompleks emas rhodamin dengan adanya ion Fe 3+ pada konsentrasi emas berbeda memberikan penurunan nilai absorbansi yang relatif sama

Slide 7-3 Kecurangan Pengendalian internal Prinsip-prinsip aktivitas pengendalian internal Keterbatasan Setara kas Kas yang penggunaannya dibatasi Saldo kompensasi Membuat