• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN PT"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

DI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN PT. RPP CONTRACTORS INDONESIA

KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh

APRIL ANTO NIM. 120 500 147

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2015

(2)

Segala dan Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan berkat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan PKL ini .

Penulisan laporan PKL ini dapat terselesaikan kerenabantuan dari berbagaipihak. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terimakasih secara tulus kepada semuapihak yang telah memberikan kesempatan dan berbagi kemudahan kepadapenulis dalamrang kamenyelesaikan penulisan laporan PKL ini.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulus hati kepada :

1. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, baik dari segi moril maupun materil kepada penulis.

2. Bapak Yulianto, S.Kom, M.MT selaku dosen pembimbing Praktik Kerja Lapang.

3. Husmul Beze, S. Hut,m.si selaku Ketua Program StudiGeoInformatika 4. Bapak Ir. Saini, MP selaku Penguji satu

5. Ibu Erina Hertianti, S. Hut, MP selaku penguji dua

6. Bapak ibu dosen serta seluruh staf dan teknisi Geoinfomatika

7. Bapak Afri Efendi, selaku Kabag Enginering PT. RPP Contractors Indonesi 8. Pak AM Huda selaku Pembimbing lapangan PT. RPP Contractors Indonesia 9. Seluruh Staf dan Karyawan PT. RPP Contractors Indonesia

10. Kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapang (PKL)

(3)

Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, dikarenakan oleh keterbatasan penulisdalam penguasaan materi. namun penulis berharap informasi yang tersaji di dalamnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya untuk kemajuan perkembangan pengetahuan dibidang Pertambangan.

Penulis

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pertambangan batu bara merupakan salah satu tambang yang sangat berpotensi di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Sehingga pertambangan batu bara bisa dikatakan ujung tombak pendapatan terbesar di wilayah ini, sehingga pemerintah berusaha memanfaatkan berbagai cara untuk melakukan penambangan batubara. Penambangan batubara dilakukan banyak menggunakan alat-alat teknologi yang semakin canggih dengan tingkat kesalahan yang seminimal mungkin.Begitu juga sebelum dilakukan penambangan, perlu adanya pengukuran survey lapangan terlebih dahulu.Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap keuntungan dan kerugian batubara yang diproduksi.

Sehingga dalam survey pengukuran lapangan harus memerlukan ketelitian dan keakuratan. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berusaha menciptakan calon lulusan mahasiswa yang siap bekerja dilapangan. Namun jika mahasiswa hanya terpacu pada materi praktek dan teori di kampus saja, maka untuk mewujudkan cita-cita yang mulia itu akan susah terwujud. Hal ini dikarenakan dunia kerja pada saat ini sudah menggunakan berbagai alat teknologi yang semakin canggih. Alasan diatas mendorong untuk melakukan program kegiatan Praktek kerja Lapang (PKL) di perusahan pertambangan PT. RPP Contractors Indonesia (RCI). Yang bergerak dibidang penambangan batubara di wilayah Loa Janan. Sehingga sangat cocok sekali untuk dijadikan media PKL.Selain mendapatkan ilmu di dunia kerja nyata khususnya diruang lingkup survey tambang Praktek kerja Lapang (PKL) juga merupakan salah satu syarat untuk

(5)

menyelesaikan studi di kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapatkan gelar Ahli Madya.

B. Tujuan

Maksud dari Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan di dunia kerja nyata khususnya di pertambangan.Sedangkan tujuan dari Praktek kerja lapang (PKL)adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan pada dunia kerja nyata.

2. Melengkapi syarat kelulusan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda hingga mendapat gelar Ahli Madya.

3. Mahasiswa dapat menjadikan Praktek Kerja Lapang (PKL) sebagai media penyalur lowongan kerja setelah lulusi.

C. Hasil Yang Diharapkan

Sedangkan hasil yang diharapkan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah:

1. Mahasiswa diharapkan bisa membandingkan secara langsung perbedaan antara teori di perkuliahan dengan yang ada di lapangan beserta dapat mengatasi permasalahan dalam dunia kerja nyata.

2. Diharapkan dapat salah satu membantu kelulusan dalam studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

(6)

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. RPP Contrators Indonesia

PT. RPP Contrators Indonesia (PT. RCI) adalah sebuah perusahaan kontraktor pertambangan yang didirikan pada tahun 2010, sebelumnya dikenal sebagai PT.RPP Mining Contractors (PT. RMC) pada tahun 2003, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Rentalperdana Putratama (PT.RPP) didirikan pada tahun1991. PT. RPP Contractors Indonesia telah mempunyai pengalaman di bidang kontraktor pertambangan lebih dari 22 tahun, bermula dari kontraktor alat berat dan berkembang menjadi kontraktor pertambangan.

2. Ruang Lingkup PT. RPP Contractors Indonesia

PT. RPP Contractors Indonesia juga sudah banyak berhasil dalam menyelesaikan proyek pertambangan antara lain, PT. Tanito Harum (1991 sekarang), PT. Kitadin (1993 2005), PT. Bukit Baiduri Energi (1994 2005), PT. Jembayan Muara Bara (2007 2012), PT. Anugerah Bara Kaltim (2004 sekarang) PT. Gerbang Daya Mandiri (2008 - 2013), PT. Binamitra Sumber Arta (2004 sekarang), PT. Indomining (2012 sekarang), PT. Kapuas Tunggal Persada (2013 2014), dan hingga saat ini telah mengerjakan 16 (enam belas) perusahaan pemilik konsesi pertambangan, dan yang masih menjalin kerjasama sampai sekarang dalam kegiatan pertambangan adalah PT. Tanito Harum,PT. Binamitra Sumber Arta ,PT. Indomining, dan PT. Multi Sarana Avindo (MSA)/PT Welarco Sumber Jaya (WSJ)/PT. Anugerah Bara Kaltim. Pada bulan Februari 2004 sebagai perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa kotraktor, PT. RPP Contractors Indonesia (RCI) menjalin kerjasama dalam kegiatan penambangan dengan PT. Multi Sarana Avindo (MSA)/PT Welarco Sumber Jaya

(7)

(WSJ)/PT. Anugerah Bara Kaltim (ABK) selaku pemilik area konsesi penambangan yang berada di site Jatah.

PT. RPP Contractors Indonesia menerapkan Sistem Manajemen IntegrasiISO:9001:2008, ISO |4001|:2004, SMK3 CHSAS |800|:2007, untuk Kontrak Pertambangan dalam lingkup pekerjaan penambangan Batubara, Bijih dan Mineral serta jasa pertambangan lainnya. Untuk menjamin bahwa organisasi dapat memberikan jasa yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan, perlu dilakukan verifikasi dalam implementasinya dari pihak internal maupun eksternal. Dalam rangka penerapan Sistem Manajemen Integrasi ISO : 9001:2008, ISO |4001|:2004, SMK3 CHSAS |800|:2007, PT. RPP Contractors Indonesia berusaha memenuhi seluruh persyaratan ISO : 9001:2008, ISO |4001|:2004, SMK3 CHSAS |800|:2007.

a. Visi Dan Misi PT. RPP Contractors Indonesia Visi PT. RPP Contractors Indonesia yaitu :

1. Menjadi partner business yang handal dan terpercaya didalam pengembangan usaha dengan menciptakan kerja sama sinergis anatara KP. Holder dengan pelaksana khususnya dalam penambangan batubara. Kepercayaan tersebut didukung oleh dedikasi dan mentalitas kerja yang baik, sistem manajemen yang solid dan sistem engineering yang tepat guna serta proses produksi yang peduli terhadap keselamatan dan lingkungan hidup.

Misi PT. RPP Contractors Indonesia yaitu :

2. Mendapatkan keuntungan usaha yang optimal dengan meningkatkan effisiensi dan produktivitas kerja untuk mengangkat harkat hidup seluruh karyawan, dan mengembangakan ilmu pengetahuan dalam rangka

(8)

mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

b. Letak dan Kesampaian Daerah

PT. Multi Sarana Avindo (MSA)/ PT. Welarco Sumber Jaya (WSJ)/ PT. Anugerah Bara Kaltim (PT. ABK) yang memegang hak eksploitasi dan Kuasa Pertambangan dimulai sejak tahun 2000 terdiri dari beberapa lokasi penambangan yang dikerjakan oleh beberapa kontraktor dan salah satunya adalah PT. RPP Contrators Indonesia (RCI) mengerjakan beberapa pit, yaitu pit tabuan, pit C,D,E,F (durian), pit S (Jatah), pit M (Durian) dan pit 23/24. PT. Multi Sarana Avindo (MSA/ PT Welarco Sumber Jaya (MSA)/PT. Anugerah Bara Kaltim secara administratif terletak di Desa Bakungan Kecamatan Loa Janan, Kabupatern Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Untuk mencapai lokasi penambangan dapat ditempuh menggunakan transportasi darat dengan kondisi jalan beraspal, jalur antara Tenggarong dan DesaBakungan. Dengan jarak tempuh kurang lebih 28-30 km dari kota Tenggarong dan memerlukan waktu kurang lebih 30-35 menit, jika akses darat melewati pelabuhan batu bara

(jetty) di Desa Bakungan menuju office site Jatahdengan jarak tempuh kurang

lebih 30 menit

3. Kondisi Geologi Daerah Penelitian

Kondisi geologi daerah penelitian pada PT. RPP Contrators Indonesia (RCI)

a. Morfologi

Morfologi daerah penelitian sebagian besar mempunyai kenampakan perbukitan rendah. Daerah perbukitan terdiri dari atas punggungan-punggungan dan lembah-lembah dengan ketinggian antara 69 168 dpal. Sedangkan

(9)

kemiringan punggungan-punggungan dan puncak-puncak bukit umumnya 5° - 15°.Keadaan vegetasi umumnya berupa tumbuhan hutan tropis dengan jenis pohon yang ditemui seperti pohon ulin, pohon mahoni, pohon meranti dan pohon bengkirai yang mempunyai diameter kurang lebih 15 40 cm. Selain itu terdapat juga tumbuhan lain seperti tumbuhan semak atau belukar.

b. Stratigrafi Regional

Secara regional daerah Pit tabuan termasuk dalam cekungan kutai tepatnya di formasi pulau balang yang memiliki litologi Perselingan antara batupasir kuarsa dengan sisipan batugamping, batulempung, dan batubara. Menurut Supriatna dan Rustandi (1978), sedimen Cekungan Kutai merupakan komplek lingkungan endapan delta yang terdiri dari beberapa siklus endapan delta. Cekungan Kutai dimulai pada masa Eosen Awal yaitu dengan fase transgresif sampai masa Oligosen Awal, dan pada Oligosen Pengendapan kearah timur.Susunan satuan stratigrafi yang terbentuk adalah berupa formasi-formasi batuan. Berikut ini adalah formasi-formasi batuan penyusun Cekungan Kutai. 1. Alluvial ( QA ). Alluvial terdiri dari material lepas hasil pelapukan dari batuan

induk yang tertransportasi dengan jarak tertentu dan diendapkan pada lingkungan yang lebih rendah sebagai endapan yang banyak mengandung bahan organic yang menutup tidak selaras dengan Cekungan Kutai.

2. Formasi Pemaluan. Terdiri dari variasi litologi batupasir kuarsa dengan sisipan batulempung, batugamping dan batulanau yang berlapis sangat baik. Batupasir kuarsa merupakan batuan utama, memiliki ciri-ciri warna kelabu kehitaman, berbutir halus, terpilah baik, butiran membulat tanggung. Umur dari satuan stratigrafi ini adalah Oligosen Atas sampai sampai dengan Miosen Bawah

(10)

3. Formasi Bebuluh. Berada diatas susunan stratigrafi pemaluan secara menjari. Formasi Bebuluh dapat ditandai dengan cirri batuan berupa batugamping terumbu dengan sisipan batugamping pasiran dan serpih, warna kelabu, mengandung ferominifera besar, berbutir sedang, batu gamping menghablur, terkekar tak beraturan. Serpih kelabu kecoklatan berselingan dengan batupasir halus kelabu tua hingga kehitaman. Formasi ini menunjukkan umur Miosen Awal Miosen Tengah. Lingkungan pengendapan adalah laut dangkal, Formasi Bebuluh tertindih selaras oleh Formasi Pulau Balang.

4. Formasi Pulau Balang. Perselingan antara batupasir kuarsa dengan sisipan batugamping, batulempung, dan batubara. Ciri dari batupasir kuarsa ini memiliki warna kelabu kemerahan, dengan tebal lapisan antara 15 60 cm. Sementara batugamping memiliki cirri coklat muda kekuningan, mengandung foraminifera besar. Batugamping ini terdapat sebagai sisipan atau lensa dalam batupasir kuarsa dengan tebal lapisan antara 10 40 cm. foraminifera besar antarai lain Lypidocyclina Sp, menunjukkan umur Miosen Tengah dengan lingkungan pengendapan laut dangkal. Batulempung memiliki cirri warna kelabu kehitaman, tebal lapisan 1 -2 cm yang berselingan dengan batubara dengan tebal ada yang mencapai 4 m.

5. Formasi Balikpapan. Yaitu perselingan antara batupasir dan lempung dengan sisipan lanau, serpih, batugamping dan batubara. Batupasir kuarsa memiliki ciri warna putih kekuningan, tebal lapisan 1 3 m, disisipi lapisan batubara dengan tebal lapisan 5 10 cm. Batulempung dengan ciri warna kelabu kehitaman, mengandung sisa tumbuhan, oksida besi yang mengisi rekahan-rekahan dan mengandung lensa-lensa batupasir. Batupasir lempungan

(11)

mengandung foraminifera besar, moluska, menunjukkan umur Miosen Akhir bagian bawah Miosen tengah bagian atas.

6. Formasi Kampung Baru.. Batupasir kuarsa dengan sisipan lempung, serpih, lanau dan lignit, pada umumnya lunak dan mudah hancur. Batupasir kuarsa dengan ciri putih kemerahan, tidak berlapis dan mudah hancur, mengandung lapisan tipis oksida besi atau kongkresi, dan sisipan batupasir konglomerat dengan komponen kuarsa, kalsedon, serpih merah dan lempung. Batulempung dengan ciri warna kelabu kehitaman mengandung sisa tumbuhan, kepingan batubara, koral. Serta lanau dengan ciri warna kelabu tua, menyerpih. Dan lignit dengan tebal 1 2 m. Diduga berumur Miosen akhir plistosen dengan lingkungan pengandapan delta laut dangkal. Formasi ini menindih selaras terhadap formasi Balikpapan.. Penyelidikan daerah telitian termasuk dalamFormasi Balikpapan (Tmbp) dan Formasi Pulau Balang (Tmpb)karena litologi daerah penyelidikan terdiri dari perulangan batupasir kuarsa dengan sisipan batulempung, batulanau, batulempung karbonan, serpih dan batubara. Berdasarkan variasi dan ciri litologi maka daerah penelitian Secara umum formasi batuan pada Cekungan Kutai yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disederhanakan pada gambar 1. dari gambar tersebut terlihat bahwa batubara muncul pertama kali pada umur Tersier, tepatnya pada umur Miosen Tengah.

(12)

Gambar 1. Stratigrafi Cekungan Kutai (Supriatna dan Rustandi, 1978)

Gambar 2. Laporan Eksplorasi PT. Explore Cakawala

5 57 57 5) 5) 5) 5) 5) 52 52 52

(13)

c. Metode dan Sistem Penambangan

Secara umum kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT. Anugerah Bara Kaltim dan kontraktornya PT. RPP Contrators Indonesia (RCI) selaku pelaksana kegiataan penambangan adalah menggunakan sistem tambang terbuka yaitu sistem penambangan yang seluruh aktivitasnya berhubungan langsung dengan udara luar. Penambangan batubara yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka dimana untuk mengupas lapisan tanah penutupnya

(overburden) dan penggalian untuk material yang keras dilakukan proses

pengeboran dan dilakukan peledakan dan untuk penggalian batubaranya dilakukan per blok atau per pit sesuai dengan urut-urutan penambangannya

(mining sequence) sehingga kemajuan tambang dan pengambilan batubaranya

dapat terencana dengan baik. 4. Tahap Penambangan

a. Land Clearing

Land clearing adalah proses pembukaan lahan baru dengan cara Melalukan pembersihan pohon-pohon dengan menggunakan alat berat seperti exapator.dan dozer

b. Natural/Original

Natural/original adalah proses pengambilan data topografi awal dan akan menghasilkan data kondisi tanah

c. Pemasangan boundary pit/SL (Stripping Limit)

Boundary adalah proses pemasangan pembatasan areal yang akan ditambang dan menghasilkan menghasilkan luasan areal tambang

(14)

d. Pemindahan Dan Penempatan Top Soil Dan Subsoil

Top soil sangat berperan dalam pelaksanaan rehabilitasi yang baik

terutama dalampemulihan lingkungan ke ekosistem semula. Top soil merupakan lapisan tanah yang banyak mengandung unsur hara dan bahan organik yang sangat besar. Lapisan ini benar-benar dibutuhkan dalam pertumbuhan makro dan mikro organisme didalam tanah maupun di luar tanah. Bila lapisan tanah atas mengandung sejumlah benih yang tidak dikehendaki maka kemungkinan lebih baik menggunakan sub soil(lapisan dibawahnya) sebagai lapisan dasar yang baik dalam menunjang proses rehabilitasi. Tetapi bila dalam pelaksanaan pengupasan sampai dengan pengangkutan top soil dan sub soil tercampur, maka hal ini dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan tanah karena benih-benih yang diharapkandapat tumbuh tidak dapat berkembang dengan baik karena tertimbun. Begitu pula aktifitas organisme dalam tanah yang seharusnya dapat hidup dan berkembang biak pada lapisan top soil, tidak dapat hidup pada lapisan yang telah tercampur karena pori-pori tanah sebagai media penyimpanan cadangan oksigen, air dan unsur hara tidak teratur lagi, oleh karena itu, penanganan tanah diusahakan sebaik mungkin agar kualitas tanah terjaga

5. Penamaan Kode

Table 1. Penamaan Kode saat melakukan pengambilan data ditambang

Kode Keterangan 151 Spot 152 Cresh 153 Too 156 Batu Bara

(15)

6. Peta Tamabang PT. RCI (RPP Contractors Indonesia)

(16)

Table 2. Kegiatan di Dinas PU Kalimantan Timur

No Jenis Kegiatan Waktu Keterangan

1 - 26 Maret-16 April 2015 Tidak ada kegiatan

7. Aksesibilitas

Lokasi PT. RPP Contrators Indonesia dapat ditempuh menggunakan jalan darat dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua.Jarak antara kota Samarinda dengan lokasi PT. RPP Contrators Indonesia ± 30 km Sehingga Waktu yang ditempuh dari Samarinda untuk sampai ke lokasi PT. RPP Contrators Indonesia ± 1 jam perjalan dikarena perjalanan Menuju kantor terdapat ada beberapa pasar masyarakat.

Tabel 3. Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di PT. RPP Contractors Indonesia (RCI). Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan selama 1 bulan dimulai dari 4 Mei 2014.

No Jenis Kegiatan Lokasi Tanggal Ket

1. Tes K3 dan APD Metting

Room 4 Mei 2015 2. Pengukuran kemajuan (progress) tambang Blok Durian, KBTT 7,8,9,28,30 Mei, 1,3,4,5, Juni 2015 3. Pengukuran Finishing (Mine Out) Blok Durian, KBTT 6,11,12,13, Mei 2015 4. Pengukuran Elevasi air Blok Durian, Tabuan 12,21 Mei 2015 5. Pengukuran Natural Blok Durian Utara 23,25,26,27 Mei 2015 6. Safety Seluruh Areal Tamabang PT.RCI 15,18,19,20,29, Mei

(17)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bidang Produksi Dan Operasi Tambang 1. Tes Induksi dan APD

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan Tes Induksi dan APD (Alat Proktesi Diri) sebagai berikut:

1. Melindungi dan Menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional. b. Dasar Teori

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan dating.

(18)

c. Alat dan Bahan

Kegiatan mengikuti test Keselamtaan dan Kesehatan Kerja (K3) atau Alat. Pelindung Diri (APD) alat dan bahan sebagai Berikut :

1. Pulpen 2. Kertas

3. Buku Panduan dari Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3) d. Prosedur Kerja

Menghindari dari kecelakaan dalam kerja. Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Sedangkan kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan di suatu tempat kerja. Kadang-kadang kecelakaan akibat kerja diperluas ruang lingkupnya, sehingga meliputi juga kecelakaan-kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada saat perjalanaan atau transport dan dari tempat kerja

e. Hasil yang dicapai

Dari mengikuti test induksi karyawan dapat mengenal banyak atau mengetahui di areal tambang akan bahaya insiden. Dikarenakan diareal tambang sangat berbahaya akan terjadinya kecelakaan. mengakibatkan kecelakaan fatal atau fatality dikarenakan dengan tidak sengajanya kecelakaan terjadi

f. Pembahasan

Dari hasil Safety diperoleh bahwa areal tambang merupakan areal yang rawan kecelakaan sehingga diadakan safety talk yang menjamin karyawan agar

(19)

tetap aman dan karyawan akan bisa selalu berkerja degan nyaman. Maka dari itu bahwa setiap perushaan memiliki yang namanya safety atau menghindari dari terjadinya kecelakaan. Terjadinya kecelakaan dapat merugikan perusahaan dikarenakan kerusakan unit atau berhentinya pekerjaan akibat insiden atau kecelakaan.

2. Pengukuran Kemajuan (Progress) Tambang a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengukuran kemajuan (progress) tambang adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jumlah material galian yang telah diambil dari dalam pit disetiap bulannya.

b. Dasar Teori

Pengukuran kemajuan (Progress) tambang yaitu pengukuran yang dilakukan pada setiap bulannya dengan tujuan untuk mengetahui jumlah material

(volume) bahan galian yang telah diambil dari dalam pit. Pada pengukuran

kemajuan (progress) tambang dilakukan dengan menggunakan metode point

projection yaitu pengambilan data dengan menggunakan sistem line yaitu

titik-titik detail yang diambil membentuk baris dengan jarak antar baris 10 m dengan arah titik detail tegak lurus arah point projection

c. Alat dan Bahan

Kegiatan pengukuran kemajuan (progress) tambang menggunakan alat dan bahan adalah sebagai berikut :

1. Total Station SOKKIA set3X 2. Kaki Statif (Tripod)

(20)

4. Patok kayu 5. Payung 6. Meteran 5 M d. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari kegiatan pengukuran kemajuan (progress) tambang yaitu meliputi :

1. Mendirikan alat Total Station di patok tempat berdiri alat.

2. Melakukan sentring alat sampai alat siap untuk digunakan dalam pengukuran.

3. Memasukan koordianat titik patok dan titik back side. 4. Memasukan titik Point Projection.

5. Membaca prisma dengan menggunakan alat Total Station sokkia set3x ke titik BackSide.

6. Membaca titik detail dengan ketentuan jarak antar base line 10 m.

7. Meluruskan masing-masing titik detail yaitu titik detail dengan jarak kelipatan 10 m sebagai patokan.

8. Setelah semua titik detail lurus dilakukan pembacaan prisma (titik detail diambil disetiap terjadinya perbedaan ketinggian).

9. Pengambilan titik detail dilkukan disetiap adanya perbedaan ketinggian selama titik tersebut masih dalam satu line.

(21)

e. Hasil Yang Dicapai

Dari kegiatan pengukuran topografi mendapat hasil seperti pada tabel 4. berikut ini.

Tabel 4. Sampel Pengukuran Progress Pada Tanggal 7 Mei 2015.

Data lengkap Tabel 4. tentang pengukuran Progress 7 Mei 2015 dapat dilihat pada lampiran .

f. Pembahasan

Dari hasil pengukuran kemajuan (progress) tambang diperoleh data-data yang dapat dilihat pada Tabel 3. dimana terdapat Easting, Northing, Elevation (ketinggian), dan kode titik. Easting, Northing dan Elevation adalah nilai-nilai yang menunjukan posisi suatu titik di permukaan bumi. Kode titik adalah kode yang menunjukkan golongan titik suatu pengukuran, kode titik digunakan untuk mempermudah pengolahan data.Kegiatan pengukuran kemajuan (progress) tambang dilakukan disetiap bulannya, secara keseluruhannya metode pengukuran kemajuan (progress) tambang belum pernah diajarkan dalam kegiatan teori dan praktek di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sehingga kegiatan ini sangat asing dan banyak dijumpai kesulitan dalam pelaksanaannya

Northing Easting Elevation Kode

9921635 503099.9 57.622 151 9921642 503102.7 58.325 151 9921624 503096.5 58.833 151 9921561 503056.4 62.668 151 9921572 503060.5 60.887 151 9921580 503064.6 59.436 151 9921589 503068.6 58.572 151 9921600 503072.4 57.812 151 9921608 503075.6 57.323 151 9921617 503079.3 56.417 151

(22)

3. Pengukuran Finishing (Mine Out) Tambang a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengukuran Finishing (Mine out) tambang adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui batas akhir penambangan batu bara sesuai dengan desain yang telah ditentukan

b. Dasar Teori

Pengukuran Finishing (Mine out) tambang yaitu pengukuran yang dilakukan pada akhir dengan tujuan untuk mendapatkan desain galian material

(volume) sesuai yang telah ditentukan. Pada pengukuran Finishing (Mine out)

tambang dilakukan dengan menggunakan metode point projection yaitu pengambilan data dengan menggunakan sistem line yaitu titik-titik detail yang diambil membentuk baris dengan jarak antar baris 10 m dengan arah titik detail tegak lurus arah point projection.

c. Alat dan Bahan

Kegiatan pengukuran Finishing (Mine out) tambang menggunakan alat dan bahan adalah sebagai berikut :

1) Total Station SOKKIA set3X 2) Kaki Statif (Tripod)

3) Prisma 4) Patok kayu 5) Payung 6) Meteran 5 M

(23)

d. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari kegiatan pengukuran kemajuan (progress) tambang yaitu meliputi :

1) Mendirikan alat Total Station di patok tempat berdiri alat.

2) Melakukan sentring alat sampai alat siap untuk digunakan dalam

pengukuran.

3) Memasukan koordianat titik patok dan titik back side. 4) Memasukan titik Point Projection.

5) Membaca prisma dengan menggunakan alat Total Station SOKKIA set3x ke titik BackSide.

6) Membaca titik detail dengan ketentuan jarak antar base line 10 m.

7) Meluruskan masing-masing titik detail yaitu titik detail dengan jarak kelipatan 10 m sebagai patokan.

8) Setelah semua titik detail lurus dilakukan pembacaan prisma (titik detail diambil disetiap terjadinya perbedaan ketinggian).

9) Pengambilan titik detail dilkukan disetiap adanya perbedaan ketinggian selama titik tersebut masih dalam satu line.

(24)

e. Hasil Yang Dicapai

Dari kegiatan pengukuran Mine out mendapat hasil seperti pada tabel 5. berikut ini.

Northing Easting Elevation Kode

9921481 503039.3 58.729 151 9921474 503036.6 58.862 151 9921463 503036.9 57.377 151 9921461 503045.3 59.96 151 9921465 503032.8 59.441 151 9921481 503045.1 53.695 156 9921472 503048 57.643 156 9921472 503047.4 54.831 156 9921473 503042.3 54.427 156 9921463 503043.3 58.195 156 9921463 503042.5 54.317 156 f. Pembahasan

Dari hasil pengukuran Finishing (Mine out) tambang diperoleh data-data yang dapat dilihat pada Tabel 5. dimana terdapat Easting, Northing, Elevation (ketinggian), dan kode titik. Easting, Northing dan Elevation adalah nilai-nilai yang menunjukan posisi suatu titik di permukaan bumi. Kode titik adalah kode yang menunjukkan golongan titik suatu pengukuran, kode titik digunakan untuk mempermudah. Pengukuran (mine out) pengukuran terakhir atau finishing. Setelah galian batu bara selasai langsung dilakukan pengukran (mine out).

4. Pengukuran Elevasi air a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengukuran elevasi air tambang adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui perubahan ketinggian air kolam tiap harinya yang dikuras menggunakan mesin pompa

(25)

b. Dasar Teori

Pengukuran elevasi air yaitu pengukuran yang dilakukan tiap harinya untuk memantau ketinggian air kolam yang dikuras. Pada elevasi air tambang dilakukan dengan cara menembak prisma yang berada pada permukaan air atau dengan cara menggunakan laser dan menembak antara permukaan air dan tanah.

c. Alat dan Bahan

Kegiatan pengukuran elevasi air tambang menggunakan alat dan bahan adalah sebagai berikut :

1) Total Station SOKKIA set3X 2) Kaki Statif (Tripod)

3) Prisma 4) Patok kayu 5) Payung 6) Meteran 5 M d. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari kegiatan pengukuran elevasi air tambang yaitu meliputi Mendirikan alat Total Station di patok tempat berdiri alat.

1) Melakukan sentring alat sampai alat siap untuk digunakan dalam

pengukuran.

2) Memasukan koordianat titik patok dan titik back side.

3) Membaca prisma dengan menggunakan alat Total Station SOKKIA set3x ke titik BackSide.

(26)

e. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai berupa perbedaan tinggi air yang dikuras setiap waktu f. Pembahasan

Dari hasil pengukuran Elevasi air diperoleh Elevation (ketinggian) secara keseluruhannya metode pengukuran Elevasi air tambang pernah diajarkan dalam kegiatan teori dan praktek di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda seperti pengukuran pasut (pasang surut) sehingga kegiatan ini sangat asing dan banyak dijumpai kesulitan dalam pelaksanaanya

5. Pengukuran Natural (Original) Tambang a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengukuran Natural (Original) tambang adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui keadaan tanah setelah land clearing selesai dilakukan b. Dasar Teori

Pengukuran Natural (Original) tambang yaitu pengukuran topografi yang dilakukan setelah land clearing dilakukan agar mendapatkan desain kontur tanah asli di suatu pit.

c. Alat dan Bahan

Kegiatan pengukuran Natural (Original) tambang menggunakan alat dan bahan adalah sebagai berikut :

1) Total Station SOKKIA set3X 2) Kaki Statif (Tripod)

3) Prisma 4) Patok kayu 5) Payung

(27)

6) Meteran 5 M d. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari kegiatan pengukuran kemajuan (progress) tambang yaitu meliputi :

1) Mendirikan alat Total Station di patok tempat berdiri alat.

2) Melakukan sentring alat sampai alat siap untuk digunakan dalam

pengukuran.

3) Memasukan koordianat titik patok dan titik back side.

4) Setelah itu melakukan fore side dengan menembak titik sebanyak 2 titik sebagai acuan titik baru

5) Membaca prisma dengan menggunakan alat Total Station sokkia set3x ke titik BackSide.

6) Pindah alat ke titik fore side .

7) Sentering alat sampai alat dapat digunakan dalam pengukuran. 8) Setelah itu melakukan masukkan koordinat dan titik backside.

9) Melakukan pengukuran topografi Pengambilan titik detail dilkukan disetiap adanya perbedaan ketinggian.

e. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan pengukuran topografi Original mendapat hasil seperti pada tabel 6. berikut ini

Northing Easting Elevation Kode

9921540 503058.5 60.931 151 9921530 503056.2 57.945 151 9921538 503067.2 55.057 153 9921526 503063.1 55.052 153 9921526 503063.7 55.978 153 9921540 503061.5 56.194 156 9921538 503067.7 58.601 156

(28)

f. Pembahasan

Dari hasil pengukuran Natural (Original) tambang diperoleh data-data yang dapat dilihat pada Tabel 6. dimana terdapat Easting, Northing, Elevation (ketinggian), dan kode titik. Easting, Northing dan Elevation adalah nilai-nilai yang menunjukan posisi suatu titik di permukaan bumi. Kode titik adalah kode yang menunjukkan golongan titik suatu pengukuran, kode titik digunakan untuk mempermudah pengolahan data.Kegiatan pengukuran Natural (Original) tambang dilakukan setelah Land clearing dan boundary selesai dilakukan keseluruhannya metode pengukuran Natural (Original) sudah pernah dilakukan di kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yaitu pengukuran topografi perbedaan permukaan tanah suatu daerah.

6. Safety (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan APD (Alat Protect Diri) a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan Safety dan APD adalah sebagai berikut

1. Untuk mencegah terjadinya insiden pada suatu tempat,unit,dan karyawan yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan.

b. Dasar Teori

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah untuk menjamin setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja, menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien,meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas Nasional.

c. Alat dan Bahan

Kegiatan pengukuran Natural (Original) tambang menggunakan alat dan bahan adalah sebagai berikut :

(29)

2. Rambu - Rambu 3. Cross line 4. Kendaraan d. Prosedur Kerja

1. Mengelilingi areal tambang PT. RCI (RPP Contractors Indonesia) 2. Memasang dan memperbaiki rambu rambu yang rusak dan hancur 3. Memasang cross line pada areal yang rawan terjadi kecelakaan e. Hasil yang di capai

Memperbaiki beberapa rambu rambu yang telah rusak akibat ditabrak oleh unit dan memperbaikinya karena rambu rambu cukup penting agar mengurangi terjadinya insiden yang tidak diinginkan. Memasang rambu rambu yang baru dan cross line di daerah rawan terjadi kecelakaan.

f. Pembahasan

Dari hasil Safety diperoleh bahwa areal tambang merupakan areal yang rawan terjadi kecelakaan sehingga dibutuhkan safety yang menjamin karyawan agar tetap aman dan perusahaan pun tidak mendapatkan kerugian dari kerusakan kerusakan unit atau berhentinya pekerjaan akibat insiden. Kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mengajarkan tentang K3 (kesehatan dan Keselamatan Kerja).

(30)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. RPP Contractors Indonesia (RCI) adalah sebagai berikut :

1. Hal baru yang dapat pada kegiatan di PT. RPP Contractors Idonesia adalah melakukan pengukuran, Pengukuran kemajuan (progress) tambang, pengukuran natural (original) , pengukuran elevasi air , pengukuran finishing

(mine out) , mengikuti kegiatan safety.

2. Kegiatan yang dilakukan di PT. RPP Contractors Indonesia bidang produksi dan operasi tambang melakukan pengukuran exploitasi setiap tambang.

3. Kegiatan pengukuran tahap eksploitasi yang dilakuakan pada PT. RPP Contractors Indonesia melakukan kegiatan yang berlangsung secara rutinitas atau setiap harinya selama masih ada kegiatan proyek tambang berlangsung.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam rangka membangun kinerja bersama, antara PT. RPP Contractors Indonesia dengan peserta PKL pada waktu yang akan datang yaitu :

1. Demi meningkatkan mutu kinerja perusahaan sebaiknya PT.RPP Contractrors Indonesia bisa menegaskan kepada karyawan agar lebih bisa meningkatkan kedisiplinan dalam sebuah pekerjaan.

(31)
(32)

9923458 502108.1 68.829 151 9923456 502114.9 68.903 151 9923463 502103 68.559 151 9923461 502118.6 68.569 151 9923469 502106.8 68.364 151 9923467 502112.9 68.586 151 9923472 502102.9 68.245 151 9923467 502099.5 68.392 151 9923478 502104.8 68.657 151 9923473 502097.4 68.054 151 9923469 502093.6 68.219 151 9923474 502115.4 68.696 151 9923465 502091.5 68.596 151 9923470 502122.8 68.755 151 9923467 502086.7 68.241 151 9923478 502127 69.04 151 9923462 502080.2 68.034 151 9923482 502118.5 68.246 151 9923456 502076.1 67.435 151 9923485 502111.6 68.102 151 9923492 502115.6 67.623 151 9923490 502123.9 67.901 151 9923456 502067.7 67.162 151 9923494 502133.8 67.198 151 9923463 502072 67.562 151 9923497 502126.6 67.569 151 9923474 502071 68.338 151 9923502 502119.3 67.003 151 9923471 502076.7 67.792 151 9923511 502120.8 66.896 151 9923473 502088.7 67.381 151 9923506 502126.7 67.423 151 9923477 502081.2 67.515 151 9923502 502133.7 67.125 151 9923498 502138.2 66.98 151 9923484 502086.9 67.187 151 9923504 502143.3 66.566 151 9923511 502135.5 66.485 151

Northing Easting Elevation Code

9923488 502097 67.241 151 9923516 502128 66.902 151 9923523 502129.4 66.101 151 9923502 502097.7 67.61 151 9923521 502134.6 66.211 151 9923496 502105.3 67.581 151 9923518 502143.5 66.108 151 9923505 502111 67.01 151 9923516 502151.8 68.242 151 9923512 502102.7 67.007 151 9923524 502157.3 66.937 151 9923529 502150.3 66.525 151 9923519 502110.5 66.372 151 9923514 502117 66.598 151 9923531 502142.4 66.949 151 9923527 502127.2 67.055 151 9923536 502135.8 66.681 151 9923535 502118.3 68.442 151 9923542 502141.3 66.645 151 9923539 502149.4 67.048 151 9923536 502156 67.03 151 9923537 502130.2 68.828 151 9923547 502172.8 68.852 151 9923535 502175.6 67.906 151 9923529 502184.5 67.686 151 9923523 502191.2 68.448 151 9923569 502208.3 69.225 151 9923562 502198.3 68.809 151 9923518 502180.8 65.765 151 9923556 502205 68.789 151 9923524 502172 66.073 151 9923555 502212.3 68.949 151 9923516 502166.3 66.005 151 9923547 502205.3 69.012 151 9923509 502173.7 66.091 151

(33)

9923548 502183.2 68.779 151

Table 8. lanjutan pengukuran progres Northing Easting Elevation Code

9923539 502196.8 68.824 151 9923531 502186.9 68.057 151 9923502 502165.1 65.889 151 9923508 502156.9 65.768 151 9923498 502151.1 66.143 151 9923489 502146.2 67.29 151 9923497 502160.4 66.504 151 9923484 502153 67.457 151 9923491 502163.8 66.505 151 9923476 502148.1 67.339 151 9923480 502139.9 68.243 151 9923471 502135.1 68.631 151 9923467 502140.2 67.941 151 9923462 502135.4 68.432 151 9923458 502136.8 68.872 151 9923452 502081 68.307 153 9923487 502106.8 68.155 153 9923444 502076.4 67.701 153 9923494 502109.7 68.013 153 9923443 502072.7 68.238 153 9923447 502067.8 68.329 153 9923450 502061.4 68.359 153 9923452 502058.6 69.191 153 9923487 502130.6 68.26 153 9923459 502062.3 67.9 153 9923466 502067.2 68.753 153 9923481 502075.9 68.109 153 9923490 502080.7 68.339 153 9923498 502085.5 68.404 153 9923507 502091.2 68.236 153 9923517 502096.9 67.887 153 9923526 502102.8 68.099 153 9923539 502109.2 67.821 153 9923543 502114.1 69.936 153 9923539 502119.5 69.893 153 9923543 502166.9 67.944 153 9923544 502134.2 68.457 153

Northing Easting Elevation Code

9923554 502146.3 68.961 153 9923552 502178.4 68.483 153 9923553 502153.6 69.257 153 9923558 502184 70.07 153 9923551 502158.9 69.322 153 9923566 502190.2 69.156 153 9923572 502193.9 68.96 153 9923581 502201.1 69.319 153 9923581 502209.5 69.074 153 9923520 502195.6 68.553 153 9923570 502204.5 69.064 153 9923512 502190.7 69.331 153 9923504 502178.5 67.932 153 9923528 502196 68.873 153 9923496 502171.5 67.52 153 9923488 502167.7 68.512 153 9923484 502163.5 67.625 153 9923478 502158.7 66.889 153 9923472 502154 68.371 153 9923467 502146.5 68.01 153 9923466 502128.3 67.837 153 9923462 502142.1 69.142 153 9923458 502131.1 69.457 153 9923690 502208.7 76.161 151 9923683 502202.9 76.814 151 9923676 502197.7 77.013 151 9923667 502195.2 75.238 151 9923662 502200.4 72.505 151 9923657 502189 74.605 151 9923653 502196.3 72.145 151 9923645 502191.4 71.868 151 9923647 502184.1 74.299 151 9923619 502215 67.459 151 9923637 502178.6 73.825 151 9923623 502209.2 67.291 151 9923622 502190.3 69.904 151

(34)

9923632 502217.2 67.252 151

Table 9. lanjutan pengukuran progres Northing Easting Elevation Code

9923612 502179.5 70.558 151 9923634 502209.7 66.531 151 9923609 502166.6 70.805 151 9923642 502222.1 66.301 151 9923645 502213.9 66.544 151 9923594 502153.9 71.134 151 9923653 502225.7 65.789 151 9923656 502217.5 66.255 151 9923665 502222 65.499 151 9923570 502146.1 75.633 151 9923658 502228.9 65.45 151 9923479 502177.6 70.967 151 9923579 502127.6 86.217 151 9923488 502182.2 70.347 151 9923495 502184.8 69.97 151 9923503 502192 70.471 151 9923542 502204.7 68.547 151 9923603 502144.3 77.495 151 9923548 502205.6 68.284 151 9923553 502224.2 70.692 151 9923573 502242.2 71.28 151 9923545 502196.2 66.844 151 9923549 502192.5 66.851 151 9923542 502187.8 66.016 151 9923590 502212.6 68.744 151 9923582 502215 68.116 151 9923553 502195.3 67.202 151 9923580 502225 67.74 151 9923588 502222.4 68.049 151 9923687 502216.8 73.251 152 9923679 502214.6 73.039 152 9923673 502213.2 72.277 152 9923639 502231.1 69.733 152 9923629 502227.6 69.764 152 9923616 502221.6 69.454 152 9923592 502159.2 70.909 152 9923585 502154.9 73.212 152

Northing Easting Elevation Code

9923591 502143.5 77.102 152 9923575 502149.2 74.766 152 9923586 502137.7 81.553 152 9923580 502142.8 80.012 152 9923577 502135.7 83.954 152 9923564 502134.1 84.72 152 9923484 502169.6 71.636 152 9923484 502169.4 71.338 152 9923600 502135.6 80.784 152 9923492 502175.2 69.791 152 9923605 502141.9 79.986 152 9923589 502128.1 86.349 152 9923500 502177.9 69.99 152 9923513 502193.9 70.057 152 9923523 502197.8 69.946 152 9923507 502187.7 69.948 152 9923611 502145.8 80.659 152 9923593 502134.7 81.709 152 9923533 502199.1 69.486 152 9923594 502134.1 82.425 152 9923618 502148.8 82.459 152 9923623 502153.7 83.129 152 9923607 502151.3 77.982 152 9923627 502159.9 82.348 152 9923616 502157.8 78.638 152 9923632 502166.5 82.462 152 9923622 502165 78.882 152 9923626 502166.9 78.786 152 9923640 502171.4 83.928 152 9923633 502166.3 83.293 152 9923689 502210 74.296 153 9923683 502205.1 74.364 153 9923675 502199.8 74.074 153 9923666 502196.7 73.087 153 9923656 502191.1 72.601 153 9923640 502229.6 66.464 153

(35)

9923617 502220.6 66.638 153

Table 10. lanjutan pengukuran progres Northing Easting Elevation Code

9923628 502175.5 71.637 153 9923620 502169.4 71.111 153 9923612 502163.2 71.281 153 9923603 502158.6 72.071 153 9923605 502154.5 73.262 153 9923589 502148.8 73.569 153 9923597 502147.8 74.035 153 9923577 502147 74.877 153 9923568 502125.6 85.468 153 9923476 502183.2 71.544 153 9923597 502138.9 77.931 153 9923579 502129.5 84.405 153 9923484 502188.1 70.695 153 9923508 502200.7 70.628 153 9923587 502129.1 84.008 153 9923492 502191.8 70.406 153 9923520 502204.8 70.298 153 9923529 502208.2 70.038 153 9923502 502197.8 70.462 153 9923539 502213.3 69.021 153 9923548 502218.3 68.971 153 9923535 502196.8 66.787 153 9923558 502222.7 68.702 153 9923546 502200.9 67.406 153 9923567 502230.8 68.652 153 9923528 502194.9 66.546 153 9923519 502191.9 67.132 153 9923513 502182.9 66.242 153 9923504 502176.9 66.487 153 9923672 502207.8 72.264 156 9923665 502209.6 71.691 156 9923660 502206.5 71.824 156 9923650 502200.7 71.671 156 9923640 502199.8 71.023 156 9923627 502194 70.908 156 9923603 502157.4 72.956 156 9923604 502156.8 72.982 156

Northing Easting Elevation Code

9923618 502165.7 73.055 156 9923624 502169.1 74.189 156 9923603 502170.5 68.713 156 9923603 502169.3 68.671 156 9923593 502166.4 68.714 156 9923594 502165.2 68.508 156 9923584 502161 68.779 156 9923585 502159.8 68.747 156 9923575 502155.3 69.186 156 9923576 502153.8 69.458 156 9923570 502152.6 69.356 156 9923571 502151 69.878 156 9923569 502148.7 71.773 156 9923568 502149.6 71.746 156 9923565 502148.8 71.975 156 9923567 502147.5 72.449 156 9923566 502146.2 74.976 156 9923564 502146.4 74.788 156 9922351 503377.7 100.939 151 9922347 503394.2 101.066 151 9922350 503386.3 100.648 151 9922356 503399.2 101.332 151 9922362 503378.9 100.909 151 9922366 503387.1 101.595 151 9922368 503406.3 100.848 151 9922375 503389.6 101.434 151 9922375 503398.6 101.396 151 9922373 503354.9 99.111 151 9922376 503380.1 101.428 151 9922387 503399.5 101.254 151 9922382 503409.5 100.806 151 9922374 503373.5 100.726 151 9922380 503346.8 99.95 151 9922392 503415.7 101.034 151 9922389 503390.6 101.356 151 9922381 503369.3 100.344 151

(36)

9922398 503407.3 100.564 151

Tabel 11. Pengukran mine out

Northing Easting Elevation Code

9922399 503397 101.43 151 9922410 503411.4 100.267 151 9922409 503400.7 101.47 151 9922393 503373.1 101.037 151 9922384 503341.6 101.889 151 9922383 503323.1 105.152 151 9922392 503325.3 108.024 151 9922388 503352.7 100.899 151 9922390 503365.6 100.617 151 9922406 503387.2 101.704 151 9922397 503379.2 101.323 151 9922399 503357.3 101.091 151 9922393 503345 102.19 151 9922401 503366.9 101.174 151 9922405 503372.6 101.583 151 9922424 503415.5 99.76 151 9922413 503384 101.943 151 9922410 503392.7 101.835 151 9922425 503386.9 102.157 151 9922441 503422.5 99.24 151 9922407 503401.9 101.31 151 9922423 503394.9 101.597 151 9922419 503402.5 101.156 151 9922452 503425.9 98.985 151 9922429 503402.3 100.187 151 9922428 503408 100.029 151 9922437 503404.5 100.966 151 9922437 503411.1 99.618 151 9922438 503399 101.947 151 9922441 503400.3 104.381 151 9922465 503431.8 100.092 151 9922443 503405.5 103.704 151 9922477 503436.8 100.745 151 9922474 503443.2 100.898 151 9922448 503409.7 103.601 151 9922497 503449.1 101.566 151 9922452 503405.2 104.814 151

Northing Easting Elevation Code

9922464 503406.7 108.352 151 9922461 503401 105.463 151 9922465 503399.7 106.999 151 9922478 503422.2 101.811 151 9922519 503453.1 103.821 151 9922486 503428.2 101.468 151 9922454 503397.3 104.71 151 9922520 503451.1 104.65 151 9922495 503433.2 101.627 151 9922523 503445.7 107.206 151 9922504 503440 102.23 151 9922530 503451.2 107.917 151 9922511 503442.4 102.618 151 9922526 503458.4 108.078 151 9922534 503446.9 110.951 151 9922534 503454.8 111.524 151 9922543 503448.9 112.818 151 9922543 503457.6 114.393 151 9922551 503444.6 118.394 151 9922544 503462.1 115.327 151 9922552 503454.1 118.517 151 9922553 503453.2 122.272 151 9922549 503465.9 117.065 151 9922553 503444.8 122.786 151 9922541 503470.7 116.8 151 9922545 503474.3 118.459 151 9922441 503439.5 104.909 151 9922539 503482.3 118.109 151 9922531 503482 116.422 151 9922520 503479.4 113.714 151 9922509 503474.5 111.923 151 9922403 503392.4 111.126 151 9922415 503398.3 112.655 151 9922522 503415.2 125.016 151 9922523 503420.8 123.467 151 9922436 503407.2 113.979 151

(37)

9922363 503361.8 99.784 152

Table 12. lanjutan pengukuran mine out Northing Easting Elevation Code

9922371 503334.3 99.748 152 9922371 503327.5 100.281 152 9922406 503420.9 101.19 152 9922417 503429.3 102.756 152 9922428 503434.5 103.885 152 9922538 503475.8 117.039 152 9922530 503475.9 115.389 152 9922451 503444.7 106.211 152 9922521 503474.2 113.631 152 9922461 503452.4 106.727 152 9922512 503470.2 110.121 152 9922473 503458 107.599 152 9922505 503467.9 108.566 152 9922481 503462.2 109.09 152 9922359 503371.1 100.364 153 9922393 503332 103.312 153 9922421 503426.7 100.797 153 9922436 503430.5 99.539 153 9922448 503435.5 99.718 153 9922459 503439.9 99.95 153 9922471 503448.4 101.278 153 9922483 503453.6 101.89 153 9922493 503457.9 102.091 153 9922500 503453 101.848 153 9922508 503453 102.578 153 9922518 503456.5 104.077 153 9922522 503463.6 107.967 153 9922525 503467.4 109.823 153 9922530 503467.1 110.735 153 9922534 503462.6 110.317 153 9922545 503480.1 119.366 153 9922500 503464.5 107.931 153

Gambar

Gambar 2. Laporan  Eksplorasi PT. Explore Cakawala
Gambar 4. Peta tambang PT. RCI
Tabel 3 . Praktek Kerja Lapang ( PKL)  dilaksanakan di PT. RPP Contractors                    Indonesia (RCI)

Referensi

Dokumen terkait

 Nilai indeks di Kalimantan Barat triwulan III-2012 diperkirakan sebesar 111,61 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik dan tingkat optimisme

SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta merupakan salah satu sekolah Adiwiyata di Provinsi DIY yang mengimplementasikan program Adiwiyata. Tujuan dari penelitian ini adalah

Pada petugas pemadam kebakaran, autonomy yaitu kebebasan petugas dalam bekerja seperti menentukan aktivitas yang dilakukan saat sedang beristirahat atau tidak ada

Berdasarkan data kasus Covid-19 di Kota Surabaya maka semakin terlihat kurang baiknya kondisi kesehatan di Kota Surabaya akhir-akhir ini, maka dilakukanya penelitian ini dengan

HDFS berbasiskan JVM (Java Virtual Machine). HDFS dan MapReduce berjalan berdampingan. Dimana HDFS digunakan untuk menyimpan file-file yang dimasukkan sedangkan

Terakhir, saran yang dapat peneliti berikan, berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, agar kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan dengan

Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas Pasal 27 Cukup jelas Pasal 28 Cukup jelas

Jalur yang dapat langsung diakses ke puncak Gunung Ciremai terdapat tujuh jalur, yaitu jalur dari Palutungan, Linggarjati, Setianegara, Cibuntu, dan Padabeunghar di Kabupaten