• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai akurasi pada algoritma naïve bayes dalam kelayakan penerimaan beras miskin (raskin) dengan cara pengolahan data sampel. Hasil dari penelitian ini berupa proses perhitungan berdasarkan model naïve bayes dan perhitungan menggunakan cross validation, kemudian hasil perhitungan tersebut di implementasikan pada sebuah website.

B. Dataset

Sebelum masuk pada proses algoritma naïve bayes terlebih dahulu kita harus mengurutkan (sort & filter) data, jumlah data yang terkumpul sebanyak 205 record, sehingga dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut:

Tabel IV.1 Data Mentahan

No Nama Jenis Lantai Ruma h Jenis Dinding Rumah Penerangan Yang digunakan Pekerjaan Kepala Rumah Tangga Jumlah Penghasi lan Kepemili

kan Aset Kelayakan 1 Bpk Udin Papan Papan Listrik Pedagang Sedang Ada Tidak Layak 2 Ibu Santi Papan Papan Menyambu

ng Pedagang Rendah Ada Layak 3 Bpk

Sulaeman Bilik Bamb u

Papan Listrik Buruh Rendah tidak ada Layak

4 Bpk Acip

Bilik Bamb u

Papan Menyambu

ng Buruh Rendah Ada Layak 5 Bpk Sony Keram

ik Tembok Listrik PNS Tinggi Ada Tidak Layak 6 Ibu

Purnama

Keram

(2)

7 Ibu Eno Keramik Tembok Listrik Pensiun Tinggi Ada Tidak Layak 8 Bpk

Jarkasih Tembok Tembok Listrik Buruh Rendah tidak ada Layak 9 Bpk

Udem Papan Papan Listrik Buruh Tinggi Ada Tidak Layak 10 Bpk Yani Bilik

Bambu Papan Listrik Buruh Rendah tidak ada Layak 11 Ibu Emar Bilik Bambu Bilik Bambu Listrik Tidak

Bekerja Rendah tidak ada Layak 12 Bpk Ano Keramik Tembok Listrik Pensiun Tinggi Ada Tidak Layak 13 Bpk

Usman Keramik Tembok Listrik Buruh Tinggi Ada Tidak Layak 14 Bpk

Ahmad Tembok Papan Listrik Buruh Rendah tidak ada Layak 15 Bpk

Pajar Keramik Papan

Menyambu

ng Buruh Rendah tidak ada Layak 16 Bpk Ade Keramik Tembok Listrik Buruh Rendah tidak ada Layak 17 Bpk

Ahmad

Bilik

Bambu Papan Listrik Buruh Sedang Ada Tidak Layak 18 Bpk

Beben Tembok Tembok Listrik Pedagang Sedang tidak ada Layak 19 Bpk

Encep Keramik Tembok Listrik Buruh Tinggi Ada Tidak Layak 20 Bpk

Asep Tembok Tembok Listrik Buruh Rendah Ada Layak 21 Bpk

Jeki Keramik Tembok Listrik Buruh Rendah tidak ada Layak 22 Bpk

Suhanda Keramik Tembok Listrik Buruh Rendah Ada Layak 23 Bpk Beni Bilik Bambu Bilik Bambu Menyambun

g Buruh Rendah ada Layak

… ……….. ………. ………. ……….. ………. ………. ……….. ……….

205 Bpk

Vian Keramik Tembok

Menyambun

g Buruh Rendah Ada Layak

Sumber : Data Desa Bencoy (2020)

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diberikan keterangan sebagai berikut: 1. Kriteria 1 menjelaskan tentang “Jenis Lantai Rumah”

2. Kriteria 2 menjelaskan tentang “Jenis Dinding Rumah”

3. Kriteria 3 menjelaskan tentang “Penerangan Yang Digunakan” 4. Kriteria 4 menjelaskan tentang “Pekerjaan Kepala Rumah Tangga” 5. Kriteria 5 menjelaskan tentang “Jumlah Penghasilan”

6. Kriteria 6 menjelaskan tentang “Kepemilikan Aset”

Proses perhitungan data training dari data yang telah diperoleh,variabel yang akan digunakan dalam klasifikasi kelayakan penerimaan beras miskin ini yaitu:

(3)

a. Nama

Ialah varibel yang tidak akan dilakukan perhitungan jenis kelayakannya. b. Jenis Lantai Rumah

Merupakan variabel yang dikategorikan kedalam kondisi rumah,kemudian dikelompokan menjadi 4 bagian yaitu: Papan,Bilik Bambu,Keramik,dan Tembok. c. Jenis Dinding Rumah

Merupakan variabel yang dikategorikan kedalam kondisi rumah,kemudian dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu: Papan,Bilik Bambu, dan Tembok.

d. Penerangan Yang Digunakan

Merupakan variabel yang dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu: Listrik dan Menyambung.

e. Pekerjaan Kepala Rumah Tangga

Merupakan variabel awalnya ada 2 kategori yaitu Laki-laki dan Perempuan,kepala rumah tangga Perempuan dikarenakan suami telah meninggal dunia. Kategori ini kemudian diubah berdasarkan pekerjaannya dan dikelompokan menjadi 8 yaitu: Pedagang,Petani,Buruh,PNS,Sopir,Pensiun,Dokter,dan Tidak Bekerja.

f. Jumlah Penghasilan

Merupakan variabel yang dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu: Rendah,Sedang,dan Tinggi. Kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel IV.2 Jumlah Penghasilan

Jumlah Penghasilan

Kriteria Keterangan

Rendah <Rp.1.000.0000

Sedang Rp.1.000.000-2.500.000

Tinggi > Rp. 2.500.000

(4)

g. Kepemilikan Aset

Merupakan variabel yang dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu: Ada dan Tidak Ada. Variabel ini jika dilihat dari kelompok “Ada” maka dapat dijelaskan bahwa kepemilikan aset itu didapat dari aset tanah,aset kebun,dan aset kendaraan.

C. Algoritma Naïve Bayes

Pembuatan model naïve bayes dilakukan pada dataset yang terdiri dari 6 atribut predictor dan 1 atribut class yang merupakan hasil akhir prediksi. Diketahui jumlah data yang diuji adalah 205 record.

Langkah pertama yang dilakukan untuk mendapatkan nilai probabilitas adalah dengan cara menghitung jumlah dari masing-masing class berdasarkan atribut yang telah ditentukan dengan menggunakan menggunakan persamaan (2.1).

P(Kelayakan=”Layak”) = 116 : 205= 0.565853659 P(Kelayakan=”Tidak Layak”) = 89 : 205 = 0.434146341

Proses mendapatkan nilai probabilitas dari setiap atribut,maka harus menghitung semua atribut berdasarkan setiap kasus. Berikut merupakan contoh nilai probabilitas pada atribut Jenis Lantai Rumah:

P(Jenis Lantai Rumah = “≤ Papan”|Y=”Layak”) =0,060344828 P(Jenis Lantai Rumah = “≤Papan”|Y=”Tidak Layak”) = 0,033707865 P(Jenis Lantai Rumah = “≤ Bilik Bambu”|Y=” Layak”) = 0,181034483 P(Jenis Lantai Rumah = “≤ |Bilik Bambu=” Tidak Layak”) = 0,033707865 P(Jenis Lantai Rumah = “≤ Keramik=” Layak”) = 0,431034483

P(Jenis Lantai Rumah = “≤ Keramik=” Tidak Layak”) = 1 P(Jenis Lantai Rumah = “≤ Tembok=” Layak”) = 0,327586207 P(Jenis Lantai Rumah = “≤ Tembok=” Tidak Layak”) =0,112359551

(5)

Hasil dari perhitungan keseluruhan atribut perhitungan probabilitas dapat dilihat pada tabel IV.3 dibawah ini:

Tabel IV.3 Perhitungan Manual Probabilitas Algoritma Naïve Bayes

No Jenis Atribut

Jumlah Kasus Probabilitas

Total Layak Tidak

Layak P(X | Layak)

P(X | Tidak Layak)

Total Kasus 205 116 89 0,565853659 0,434146341

1

Jenis Lantai rumah

Papan 10 7 3 0,060344828 0,033707865

Bilik bambu 24 21 3 0,181034483 0,033707865

Keramik 123 50 73 0,431034483 0,820224719

Tembok 48 38 10 0,327586207 0,112359551

2

Jenis Dinding rumah

Papan 28 20 8 0,172413793 0,08988764

Bilik bambu 33 30 3 0,25862069 0,033707865

Keramik 144 66 78 0,568965517 0,876404494

3

Penerangan Yang Digunakan

Listrik 176 94 82 0,810344828 0,921348315

Menyambung 29 22 7 0,189655172 0,078651685

4

Pekerjaan Kepala Rumah Tangga

Pedagang 60 24 36 0,206896552 0,404494382 Buruh 81 52 29 0,448275862 0,325842697 PNS 6 0 6 0 0,06741573 Pensiun 9 0 9 0 0,101123596 Sopir 4 4 0 0,034482759 0 Dokter 1 0 1 0 0,011235955 Petani 17 9 8 0,077586207 0,08988764 Tidak Bekerja 27 27 0 0,232758621 0 5 Jumlah Penghasilan Sedang 64 18 46 0,155172414 0,516853933 Rendah 98 98 0 0,844827586 0 Tinggi 43 0 43 0 0,483146067 6 Kepemilikan Aset Ada 129 40 89 0,344827586 1 Tidak Ada 76 76 0 0,655172414 0

(6)

Hasil perhitungan nilai probabilitas di atas maka dapat dibuatkan model Naive Bayes dengan Framework Rapidminer 5 seperti gambar dibawah ini:

Gambar IV.1 Tahapan Pemodelan Algoritam Naïve Bayes

Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat tahap pemodelan pada gambar di atas:

1. Membuka Rapidminer 5 hingga muncul tampilan berikut:

(7)

2. Setelah itu, klik New untuk memulai proses pengujian baru, kemudian pilih operator Import-Data-Read Excel untuk membaca data dengan format .xls.

Gambar IV.3 Tampilan Operator

3. Kemudian dibagian parameter klik import configuration wizard untuk memilih dataset yang akan digunakan.

Gambar IV.4 Tampilan Parameter

(8)

Gambar IV.5 Menentukan Lokasi Dataset

4. Kemudian tentukan sheet yang digunakan, seperti gambar berikut:

Gambar IV.6 Menentukan Sheet yang akan digunakan

5. Kemudian Klik tombol finish.

6. Setelah itu pilih operator lainnya yang dibutuhkan seperti validation yang berada di pilihan operator kemudian dibagian validation tersebut diklik dua kali sehingga

(9)

terbuka dua kolom yang terbagi yaitu kolom traning dan testing dibagian traning masukan algoritmanya yaitu naïve bayes dan bagian testing masukan apply model dan performance. Bisa dilihat pada Gambar IV.1.

7. Selanjutnya menjalankan pemodelan diatas sehingga menghasilkan perhitungan probabilitas yang disebut dengan probabilitas prior seperti gambar dibawah ini:

Sumber : Hasil Analisa (2020)

Gambar IV.7 Hasil Perhitungan Probabilitas dengan Rapidminer

Hasil dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa pemodelan ini menghasilkan dua class yaitu class tidak layak dengan nilai probabilitas 0.434 atau 43,4% dan class layak dengan nilai probabilitas 0,566 atau 56,6% sehingga ketika kedua class tersebut dijumlahkan akan menghasilkan nilai 100%. Nilai pobabilitas prior ini biasanya digunakan untuk menentukan class pada kasus yang baru. Contoh kasus dapat dilihat pada Tabel IV.4 dibawah ini:

Tabel IV.4 Contoh Kasus

Atribut Parameter Layak Tidak Layak

Jenis Lantai Rumah Papan 0,060344828 0,033707865

Jenis Dinding Rumah Papan 0,172413793 0,08988764

Penerangan Yang digunakan Listrik 0,810344828 0,921348315 Pekerjaan Kepala Keluarga Pedagang 0,206896552 0,404494382 Jumlah Penghasilan Sedang 0,155172414 0,516853933

Kepemilikan Aset Ada 0,344827586 1

(10)

Setelah diketahui nilai probabilitas setiap atribut atau kriteria terhadap probabilitas tiap kelas atau P(X|Ci), maka langkah selanjutnya adalah menghitung total keseluruhan probabilitas tiap kelas. Perhitungan ini disesuaikan dengan contoh kasus pada tabel di atas.

P(X|Ci) : P(X|hasil= Layak)

= 0,060344828* 0,172413793* 0,810344828* 0,206896552*0,155172414 *0,344827586= 9,33365E-05

P(X|Ci) : P(X|hasil= Tidak Layak)

= 0,033707865* 0,08988764* 0,921348315*0,404494382* 0,516853933*1 = 0,000583627

P(X|Pi) : P(X|hasil= Layak) P(Layak)

= 9,33365E-05* 0.565853659 = 5,28148E-05

P(X|hasil= Tidak Layak) P(Tidak Layak)

= 0,000583627* 0.434146341= 0,00025338

Penyelesaian perhitungan probabilitas dapat dilihat pada gambar IV.8 dibawah ini:

Sumber : Hasil Analisa (2020)

(11)

Hasil dari perhitungan tersebut dapat diketahui nilai P(X| Layak) sebesar 5,28148E-05,sedangkan nilai P(X| Tidak Layak) adalah 0,00025338. Artinya nilai P(X| Layak) lebih kecil dari nilai P(X|Tidak Layak), sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kasus tersebut akan masuk kedalam klasifikasi kelas Tidak Layak.

D. Hasil Pengujian Model Naïve Bayes

Hasil dari uji coba yang dilakukan yaitu untuk menghasilkan nilai accuracy dan nilai AUC (Area Under Curve).

1. Evaluasi Model Dengan Confusion Matrix

Model confusion matrix akan membentuk matrix yang terdiri dari true positive, true negative, false positive, dan false negative. Di bawah ini merupakan gambaran dari hasil confusion matrix yang diperoleh dari pengujian pada data testing:

Sumber : Hasil Analisa (2020)

Gambar IV.9 Nilai Confusion Matrix

Berdasarkan gambar diatas terdapat rincian jumlah True Positive (TP) 83, False Negative (FN) 1, False Positive (FP) adalah 6 dan True Negative (TN) 115. Data tersebut maka dapat dihitung nilai accuracy,pression, sensitvity, specifity, PPV dan NPV. Data hasil olahan dapat dilihat pada gambar IV.6, dan gambar IV.7.

Secara manual data tersebut dapat dihitung menggunakan persamaan (2.3), (2.4), (2.5), (2.6), (2.7) sebagai berikut:

(12)

Specificity = = 0,9504

PPV = = 0,93258 dibulatkan 0,9326

NPV = = 0,99137 dibulatkan 0,9914

Accuracy = = = 0,96585 dibulatkan 0,9659

2. Evaluasi dengan ROC Curve

Hasil pengujian terhadap data testing menggunakan algoritma naïve bayes menghasilkan nilai AUC dalam grafik ROC yang dapat diketahui pada gambar di bawah ini:

Sumber : Hasil Analisa (2020)

Gambar IV.10 Nilai AUC Algoritma Naïve Bayes dalam Grafik ROC

Berdasarkan nilai AUC sebesar 0.999 yang ditunjukan gambar di atas dan ketika angka kurva tersebut dibulatkan akan menjadi 100 maka akurasi memiliki ini tingkat klasifikasi sangat baik.

(13)

E. Pengembangan Aplikasi

Berdasarkan hasil pengujian dengan algoritma naïve bayes diperoleh nilai probabilitas yang akan dikembangkan menjadi sebuah program. Program tersebut akan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL berbasis website.

Pengujian model aplikasi dilakukan dengan menggunakan salah satu contoh kasus yang ada pada Tabel IV.4.

(14)

Sumber : Hasil Implementasi Analisa (2020).

Gambar IV.12 Implementasi Model Algoritma Naïve Bayes F. Analisis Hasil Pengujian Aplikasi

Analisis hasil pengujian aplikasi ini dilakukan untuk membandingkan hasil data yang ada dengan prediksi yang didapat pada aplikasi dari implementasi model yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan memprediksi kasus yang sama pada Tabel IV.4 yang menunjukan hasil sebagai berikut:

(15)

Sumber : Hasil Implementasi Analisa (2020).

Gambar IV.13

(16)

Gambar IV.13 menunjukkan hasil yang diperoleh dari pengujian pada aplikasi. Berdasarkan pengujian tersebut, dapat dilihat bahwa prediksi yang dihasilkan oleh aplikasi sudah sama dengan data yang terdapat pada Tabel IV.3

Aplikasi yang dihasilkan kelayakan penerimaan bantuan beras miskin ini, bisa dapat membantu pegawai Desa Bencoy dalam memudahkan penentuan kelayakan penerimaan bantuan beras miskin.

Gambar

Tabel IV.1 Data Mentahan
Tabel IV.2 Jumlah Penghasilan
Tabel IV.3 Perhitungan Manual Probabilitas Algoritma Naïve Bayes
Gambar IV.1 Tahapan Pemodelan Algoritam Naïve Bayes
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat nisbah kelamin ikan baung &gt; 1 berlangsung pada saat air mulai naik ( water rise /WR) hingga banjir maksimal ( maximum flood /MF), ini

Untuk keperluan tulisan ini, penulis mengutip Kozinet (1998) yang menyatakan bahwa cyberculture secara sederhana diterjemahkan sebagai pola perilaku bersama dan

Oleh karena itu, menurut penulis penghapusan kewajiban pajak kenderaan sepeda motor ini jika diterapkan tidaklah sesuai dengan kaidah ma‫܈‬la‫ۊ‬ah mursalah yang

Dengan adanya jumlah Infak yang ditetapkan bagi calon jemaah Haji kota Palopo, maka timbullah keinginan penulis untuk mengkaji dan meneliti mengenai Infak Haji yang diputuskan

Mari kita kembali kepada Tuhan, biarlah diri kita berada dalam kuasa Yesus untuk mengalahkan iblis.. Jangan pernah menyerah terhadap iblis karena Yesuslah yang lebih

Tipe paling umum dari mesin ini adalah mesin pembakaran dalam putaran empat stroke yang membakar bensin. Pembakaran dimulai oleh sistem ignisi yang membakaran spark

(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari

Target audience dari “Dongeng Monyet dan Kura-kura dengan Multiending” adalah anak laki-laki dan perempuan yang berusia 6-8 tahun, mengingat anak pada usia dini memiliki rasa