CTF ROE Lane
Aturan Pelibatan
CTF ROE Lane
Objectives
• Two days of academics, small group discussion, and
collaboration to learn and practice the skills necessary to
identify, analyze, and address the legal planning
considerations inherent to HA/DR missions
•
Participants will be able to identify, understand, and analyze the
common legal issues/concerns HA/DR missions create
•
Participants will learn and discuss how the legal principles of
sovereignty, neutrality, and humanity affect HA/DR operational
planning
• The two-day training lane will culminate with the group applying
the concepts and processes its has learned to the GB15 Scene
Setter to draft an operational legal plan for the HA/DR mission
in Oceania
CTF ROE Lane
Objectives
•
Dua hari akademik, membentuk group kecil dan bekerjasama tentang
pelajaran, melatih kemampuan untuk dapat mengidentifikasi,
menganalisa dengan tujua dapat membuat perencanaan dengan
mempertimbanghan
misi-misi
HA/DR
(Bantuan
Kemanusiaan/Meringankan Bencana).
•
Peserta dapat menganalisa, memahami isu-isu yang menjadi
perhatian dari misi HA/DR (Bantuan Kemanusiaan/Meringankan
Bencana)
•
Peserta akan belajar dan berdiskusi tentang hak-hak, netralitas dan
pengaruh terhadap perencanaan operasi HA/DR (Bantuan
Kemanusiaan/Meringankan Bencana).
•
Di hari Ke dua Latihan Diharapkan peserta /group dapat membuat konsep dan
proses
bagaimana
membuat
suatu
operasi
HA/DR
(Bantuan
Kemanusiaan/Meringankan Bencana) berdasarkan skenario di Oceania
Importance of Legal Planning
• The significant and complex legal issues inherent to
HA/DR operations make it essential for military
commanders to understand the international, national,
and host nation legal principles applicable to the mission
Bagian Penting dari Perencanaan
•
Berita-berita penting dan kompleks yg berhubungan dengan operasi
HA/DR (Bantuan Kemanusiaan/Meringankan Bencana) membuat
hal tersebut menjadi penting bagi para komandan militer untuk
mengerti aturan internasional, nasional, perinsip2 yang diijinkan
dalam suatu negara yg menjadi tuan rumah terkena bencana
Importance of Legal Planning
• Comprehensive legal plans developed through
thorough planning processes allow commanders
to execute HA/DR operations that respect the five
principles of military HA/DR operations
•
Perencanaan yang sah dan menyeluruh
dikembangkan melalui proses perencanaan yang
memungkinkan
para
komandan
untuk
menjalankan operasi HA / DR dengan
menghormati lima prinsip militer operasi HA / DR
Five Principles of HA/DR
• Respect for host nation sovereignty. Foreign military forces must maintain respect for host
nation / affected state sovereignty, and the government and affected population must perceive that the foreign military forces respect the country’s sovereignty.
• Legitimacy of the mission. To be successful military HA/DR missions must have legitimacy
conferred by the host nation/affected state, UN or an internationally recognized regional organization or forum.
• Perception of Foreign Military Forces HA/DR Actions. The perception of impartiality is as
important to the Humanitarian Community and beneficiaries as the actuality.
• Respect for Culture and Custom. Respect and sensitivities must be maintained for the culture of
the host country / affected state. Foreign military leaders must understand the effects that cultural, social, economic and political aspects of the host nation / affected state will have on foreign military forces.
• Unity of Effort. HA/DR responses generally include the actions of military, diplomatic, and
humanitarian organizations. These organizations have their own reason or agenda for responding to a crisis. These agendas may conflict with one another. Coordination and cooperation among all participating organizations is desired in order to achieve the desired end state conditions of all organizations. Coordination and cooperation can usually be achieved by dialogue and consensus, but never by command. With some organizations, foreign military forces may only be able to exchange general information about each other’s activities.
Lima Perinsip-Perinsip dalam HA/DR
• Menghormati kedaulatan negara tuan rumah. Pasukan militer asing harus menjaga menghormati
tuan rumah / kedaulatan negara yang terkena dampak, pemerintah dan penduduk yang terkena bencana harus memahami bahwa pasukan militer asing menghormati kedaulatan negaranyâ .
• Legitimasi Misi. Untuk menjadi militer yang sukses misi HA / DR harus memiliki legitimasi yang
diberikan oleh negara tuan rumah / negara yg terkena dampak, PBB atau organisasi regional yang diakui secara internasional atau forum.
• Persepsi Angkatan Militer Asing HA / DR Actions. Persepsi ketidak berpihakan adalah sama
pentingnya dengan komunitas kemanusiaan dan penerima manfaat sebagai aktualitas.
• Menghormati Budaya dan kebiasaan. Hormat dan kepekaan harus dipertahankan untuk budaya
negara tuan rumah / negara yang terkena dampak. Pemimpin militer asing harus memahami dampak bahwa aspek-aspek budaya, sosial, ekonomi dan politik dari negara tuan rumah / negara yang terkena akan memiliki pasukan militer asing.
• Kesatuan usaha. HA / DR umumnya termasuk tindakan militer, diplomatik, dan organisasi
kemanusiaan. Organisasi-organisasi ini memiliki alasan mereka sendiri atau agenda untuk merespon krisis. Agenda ini mungkin bertentangan dengan satu sama lain. Koordinasi dan kerja sama di antara semua organisasi yang berpartisipasi diinginkan untuk mencapai kondisi akhir yang diinginkan negara dari semua organisasi. Koordinasi dan kerja sama biasanya dapat dicapai dengan dialog dan konsensus, tetapi tidak pernah dengan perintah. Dengan beberapa organisasi, pasukan militer asing hanya mungkin dapat bertukar informasi umum tentang satu sama lain tentang beberapa kegiatan.
Legal Challenges of HA/DR
•
Host Nation Sovereignty and International agreements (SOFAs, etc.)
•
Criminal Jurisdiction
•
Overflight and Access
•
ROE/RUF and Force Protection
•
ROE/RUF development
•
Dissemination and Translation
•
Violation reporting and accountability
•
Fiscal issues and claims
•
Detainees
•
Asylum seekers and refugees
•
Protection of property, aid recipients, and internally displaced persons
Beberapa Tantangan dalam
HA/DR
•
Kedaulatan Tuan rumah dan perjanjian Internasional (SOFA, dll)
•
Yurisdiksi kriminal
•
Akses Penerbangan
•
Aturan Pelibatan dan Perlindungan Angkatan
•
Pengembangan ROE / RUF
•
Diseminasi dan Terjemahan
•
Pelaporan pelanggaran dan akuntabilitas
•
Masalah fiskal dan klaim
•
Tahanan
•
Pencari suaka dan pengungsi
•
Perlindungan harta benda, penerima bantuan, dan pengungsi internal
ROE or RUF in HA/DR
•
Host Nation Laws apply
•
Host Nation has primary responsibility to provide security
•
Three types of Operational Environments (OE) in FHA:
•
Permissive
•
Uncertain
•
Hostile
•
The type of OE will have direct impact on the decision to conduct the FHA
operation, as well as many planning aspects
•
Regardless of the OE, force protection will remain of paramount concern to
the military commander
•
Even in a permissive environment, the joint force can expect to encounter
banditry, vandalism, and various
ROE atau RUF di HA/DR
• Hukum berlaku bagi Tuan rumah Nation • Negara Tuan rumah memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan keamanan • Tiga jenis Lingkungan Operasional (OE) di FHA: - Serba membolehkan - Tidak pasti - Bermusuhan• Jenis pelibatan akan berdampak langsung pada keputusan untuk melakukan operasi FHA, serta banyak aspek perencanaan
• Terlepas dari pelibatan, perlindungan tenaga akan tetap menjadi perhatian penting untuk komandan militer
• Bahkan di lingkungan permisif, pasukan gabungan dapat mengharapkan dapat menghadapi bandit, orng yg suka merusak, dsb