• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PRESTASI ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DI SUMUR X LAPANGAN Y

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PRESTASI ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DI SUMUR X LAPANGAN Y"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PRESTASI ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP DI SUMUR X

LAPANGAN Y

Ryanda Andre Moresto1, Henry Nasution2, Edi Septe1 1

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta 2

Automotive Development Centre, Fakulti Kejuruteraan Mekanikal, Universiti Teknologi Malaysia, Skudai 81310 Johor, Malaysia

E-mail: ryandaandre@gmail.com1, henry@fkm.utm.my2, edysepte@yahoo.com1

Abstract

The pump is rotating equipment that has important roles in the petroleum industry to raise the oil from the earth. The performance of pump can not be separate from the operation or maintenance. An evaluation of the performance of pump will be able to provide an over view of the pump condition, so that measures can be taken to further optimize the performance of the pump. This study was aimed to evaluate the performance of the pump, the results of the performance conditions attached of the pump on the theoretical will be compared. From the results of this study, a decrease in the performance of the pump where the calculation results in pump performance can decrease total dynamic head of 1401.34 ft to 1275 bpd discharge eobtained an efficiency of 94 %, the results of the performance of the pump is not efficient, because the pump exceeds the range recommended by the manufacture so that the pump does not work until specified time limit. Thus the researcher did the analysis again to change the pump setting depth, head/stage to the same pump type and the number of stages in the pump so as to get a total dynamic head of 1437ft with a discharge of 1199 bpd obtained an efficiency of 99 %. Analysis of the result so btained with the pump still works in the maximal range by changing the size of the head/stage. At the pump problems that may occur in mechanical and fluid. That causes a decline in the performance of the pump.

.

Key word: performance, submersible pump

1. PENDAHULUAN

Dalam melakukan kegiatan proses untuk mengalirkan minyak dari dalam perut bumi adalah dengan menggunakan pompa yang dibenamkan dalam fluida minyak dengan kedalaman yang sangat jauh dari permukaan

tanah (deep well) dan diameter lubang yang sangat kecil. Cara tersebut merupakan salah satu produksi artificial lift (pengambilan buatan) disamping cara lain seperti gas

(2)

pump, jet pump dan progressive cavity pump

(sejenis dengan mud motor).

Awalnya, sumur minyak ditemukan dengan tekanan cukup tinggi sehingga akan menjadi sumur sembur alam, dengan berjalannya waktu produksi maka tekanan akan mengalami penurunan. Demikian pula dengan tekanan di formasi dekat dengan sumur. Hal ini akan menyebabkan perlunya pengangkatan buatan (artificial lift) yang

salah satunya adalah dengan metode

electrical submersible pump (ESP).

Electrical submersible pump adalah jenis

pompa centrifugal multistage (bertingkat) dimana setiap stage terdiri dari satu impeller dan satu difusser. Impeller terkunci pada poros (shaft) yang merupakan bagian berputar pada

putaran motornya. Gaya sentrifugal

menyebabkan fluida dapat bergerak dari pusat

impeller ke arah luar, yang menyebabkan

fluida mendapatkan kecepatan. Sedangkan

difusser diproses pada housing pompa

berfungsi menjaga fluida agar secara effisien bergerak dari satu impeller ke impeller berikutnya untuk merubah sebagian energi kecepatan ke energi potensial.

Tenaga dalam bentuk tekanan didapat dari cairan yang sedang dipompakan di sekitar impeller. Gerak putar impeller mengakibatkan cairan ikut berputar. Arah gerakan yang dihasilkan oleh putaran

impeller yaitu arah radial akibat gaya

sentrifugal dan arah tangensial, resultan dari

kedua arah gaya tersebut merupakan arah

aliran-aliran yang dipompakan.

Evaluasi terhadap unjuk kerja pompa akan dapat memberikan gambaran terhadap kondisi pompa, sehingga dapat diambil

tindakan-tindakan untuk lebih

mengoptimalkan kinerja pompa itu.

Penelitian ini akan menganalisa dan evaluasi performansi ESP dengan jumlah

stage dan tipe pompa yang sama pada

kedalaman head yang berbeda, dan evaluasi hasil performansi pompa, agar dapat diambil tindakan selanjutnya untuk mengoptimalkan performansi pompa.

2. PERFORMANSI POMPA

Parameter yang digunakan pada perhitungan antara lain :

1. Penentuan specific fluida

a. Specific gravity air = Watercut x

SG air (2.1)

b. Specific gravity minyak = OIL

cut x SG minyak (2.2)

c. SG Fluida Campuran = SG air +

SG minyak (2.3)

d. Gradient Fluida (Gf) = SG fluida

campuran x 0,433 Psi/f (2.4) 2. Penentuan Tekanan Reservoir (Pr) dan

Tekanan Alir Dasar Sumur (Pwf).

… (2.5)

(3)

SFL : Static Fluid Level, (ft) Md : Mid Perforasi, (ft) Ps : Tekanan Static, (Psi) PC : Casing Pressure, (Psi) GF : Gradien Fluida, (Psi/ft)

(2.6)

dimana :

WFL : Working Fluid Level, (ft) Pwf : Tekanan Alir dasar sumur, (Psi) 3. Penentuan Pump Intake Pressure

(PIP)

 Perbedaan Kedalaman = mid perforasi – pump setting depth

(2.7)

 Perbedaan Tekanan = perbedaan

tekanan x Gf (2.8)

 Pump Intake Pressure (PIP)= Pwf

– perbedaan tekanan (2.9)

4. Penentuan Total Dynamic Head (TDH)

 Fluid Over Pump (FOP) = PIP /

Gf (2.10)

 Vertical Lift (HD) = PSD – FOP (2.11)  Menentukan Friction Loss Tubing

(HF)

(2.12)

friction loss x pump setting depth

5. Menentukan Tubing Head (HT) (2.13) 6. Menentukan Total Dynamic Head

(TDH)

TDH = HD + HF + HT (2.14)

dimana :

TDH : Total Dynamic Head, (ft) HD : Vertical Lift, (ft)

HF : Tubing Frictionloss, (ft) HT : Tubing Head, (ft)

3. METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah study literatur terhadap ESP setelah itu dilakukan pengambilan data

sumur dan pompa terpasang, setelah

semuanya didapat dan dilanjutkan dengan perhitungan kemudian dari hasil yang didapat dilakukan perbandingan antara data aktual dilapangan dengan perhitungan secara

teoritis. Adapun ruang lingkup yang

dilakukan pada penelitian ini adalah analisa prestasi ESP dengan tipe dan jumlah 65

stage pada pompa P-10 yang sama pada

kedalaman head 1401,34 ft dan 1437 ft yang berlokasi di sumur 104 Bekasap – duri. Data yang diperlukan yaitu data sumur dan data pompa P-10 terpasang.

Rancangan penelitian meliputi variasi pada pump setting depth berbeda dengan jumlah stage yang sama.

(4)

Evaluasi pada electric submersible

pump terpasang pada sumur kajian (Sumur

104) mempunyai harga efisiensi pompa (EV) sebesar 94 %, harga efisiensi volumetris pompa tersebut menyebabkan laju produksi yang dihasilkan (actual) tidak sesuai lagi dengan laju produksi yang diinginkan, laju produksi ini masih berada dibawah kapasitas produksi pompa yang direkomendasikan oleh pabrikan pompa 1 1 9 9 b p d .

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dapat diperhatikan Table 1 dan 2, dari hasil perhitungan dapat di analisa,

faktor-faktor yang mempengaruhi

performansi pompa adalah :

Tabel 1. Hasil Perhitungan Persentase Efisiensi Volumetris (%EV) Sumur 104 Bekasap.

Tabel 2. Perbandingan efisiensi volumetris head/stages sesuai rekomendasi dari pabrikan pompa.

 Pump performance curve type P-10.

Gambar 4.1 Perbandingan antara H vs Q dan H vs Eff.

Pada Tabel 2 diketahui untuk kondisi aktual, debit sebesar 1193 bpd menghasilkan

total dynamic head (TDH) sebesar 1610 ft,

dikarenakan efisiensi pompa menurun

dibandingkan dengan teoritis yaitu sebasar

TDH (ft) Q (bpd) eff (%)

1969.64 1193 61

1401.34 1275 94

(5)

61 % didapat dari pump performance curve

seperti gambar 4.2 maka dilakukan

perhitungan ulang untuk menyesuaikan

dengan standart pabrikan yang telah

ditetapkkan yaitu dengan mengubah pump

setting dengan type pompa yang sama,

jumlah stage sama dan head/stage berubah ubah.

Gambar 4.2 ESP performance curve type P-10 dengan TDH 1610 ft

Sedangkan untuk total dynamic head (TDH) 1401,34 ft menghasilkan debit sebasar 1275 bpd didapat dari pump performance curve seperti gambar 4.3 akan menghasilkan efisiensi sebasar 94 % akan tetapi dengan debit sebasar ini melebihi kapasitas pabrikan pompa (over limit) maka pompa belum optimal untuk beroperasi. Seadangkan untuk

total dynamic head (TDH) 1437 ft didapat

debit sebesar 1199 bpd di dapat dari pump

performance curve seperti gambar 4.4 akan

menghasilkan efisiensi sebasar 99 % ,dengan

mempertimbangkan TDH, debit, dan

efisiensi ini lebih efisien dari yang

sebelumnya dan masih dalam standart katalog pompa pabrikan.

Gambar 4.3 ESP performance curve type P-10 dengan TDH 1401,34 ft

Gambar 4.4 ESP performance curve type P-10 dengan TDH 1437 ft

Dari tabel 2 di atas untuk jumlah

head/stage untuk debit 1275 bpd didapat

sebasar 21,55 ft per stages, tetapi kondisi debit ini tidak memungkinkan dikarenakan melebihi kapasitas jumlah produksi pompa

(6)

pabrikan, sedangkan untuk debit 1199 bpd didapat sebesar 22 ft per stages dengan mempertimbangkan debit kondisi ini lebih sesuai digunakan untuk pemasangan pompa.

5. KESIMPULAN

Dari hasil analisa prestasi pompa, dapat di perhatikan bahwa pada elecrtical

submersible pump P-10 mempunyai efisiensi

yang kurang optimal dikarenakan nilai TDH dan head/stages tidak sesuai dengan nilai debit 1193 bpd dengan efisiensi sebesar 61 %. Maka dari itu dilakukan analisis terhadap

head total dan head/stage dengan

mempertimbangkan pump setting depth

(PSD) yang berubah-ubah sehingga

menghasilkan debit yg lebih besar yaitu 1199

bpd dengan efisiensi 99 % dengan

menggunakan tipe pompa yang sama.

Dari hasil anaisis yang di dapat untuk mengoptimalkan kinerja pompa kita harus mengubah head pompa sesuai dengan perhitungan yang dilakukan yaitu sebesar 1437 ft dengan debit sebasar 1199 bpd dan mempuunyai efisiensi sebasar 99 %.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, 2009 , Electrical Submersible

Pump Hand Book, kondur petroleum, SA.

Sudjati, Rachmat, 2010, Electrical

Submersible Pump Hand Book.

Reda, 2009, Submersible Pump Technology. Duri- Riau :Baker Hughes.

Wicaksana, Satya, 2011, Evaluasi dan Perencanaan Ulang Electric

Submersiblepump (ESP) pada sumur X

lapangan Y”. Yogyakarta: UPN Veteran

Gambar

Tabel 1. Hasil Perhitungan Persentase    Efisiensi Volumetris (%EV) Sumur  104 Bekasap
Gambar 4.2 ESP performance curve type  P-10 dengan TDH 1610 ft

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan PCP performance maka dapat diperoleh parameter pompa yang meliputi, TDH (total dynamic head), tipe pompa dan elastomer, nilai RPM,

Metode pemakaian Pompa Angguk atau Sucker Rod Pump (SRP) digunakan apabila suatu sumur minyak sudah tidak dapat lagi mengangkat fluida dari dasar sumur ke atas permukaan secara

Optimasi produksi di sumur TMT-Y dilakukan dengan meningkatkan nilai efisiensi volumetris pompa terpasang dan mengoptimalkan produksi sumur yang belum mencapai

Dari hasil perhitungan sumur CKM-01 yang menggunakan pompa PCP 75-750 didapat efisiensi pompa sebesar 57% saat kondisi optimum efisiensi pompa naik menjadi

Optimasi produksi di sumur TMT-Y dilakukan dengan meningkatkan nilai efisiensi volumetris pompa terpasang dan mengoptimalkan produksi sumur yang belum mencapai

Setelah dilakukan perhitungan ECD dan BHCP pada setiap kedalaman yang terjadi loss, dapat diketahui bahwa penyebab loss adalah bukan karena lumpur pemborannya, tetapi

Perhitungan optimasi yang dilakukan adalah dengan merubah panjang langkah pompa (S) dan kecepatan pemompaan (N) untuk mendapatkan laju produksi optimum yang sesuai

Hasil penentuan laju yang diharapkan selanjutnya digunakan dalam perhitungan perencanaan peralatan Electric Submersible Pump yang meliputi pompa, motor, kabel, transformer dan