• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN ANAK RETARDASI MENTAL BERBASIS WEBSITE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN ANAK RETARDASI MENTAL BERBASIS WEBSITE"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIKASI ILMIAH

APLIKASI UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN ANAK

RETARDASI MENTAL BERBASIS WEBSITE

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I Pada Jurusan Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Oleh:

WAHYUNING DWIYATMIKA L 200 130 099

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

APLIKASI UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN ANAK RETARDASI MENTAL BERBASIS WEBSITE

Abstrak

Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada anak adalah retardasi mental. Retardasi mental adalah disabilitas / ketidakmampuan yang ditandai dengan fungsi intelektual di bawah rata-rata dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang terjadi sebelum anak menginjak usia 18 tahun. Fungsi intelektual yang berada di bawah rata-rata tentunya akan menghambat segala aktifitas kehidupannya sehari – hari. Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan karena adanya gangguan pada fase prenatal, perinatal maupun fase postnatal. Kemampuan anak retardasi mental berbeda satu dengan yang lainnya tergantung pada fungsi intelektualnya. Oleh sebab itu maka dibuatlah aplikasi untuk mengetahui tingkat kemampuan anak berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh orang tua maupun guru sehingga orang tua maupun guru dapat melakukan pengajaran / pendidikan yang tepat untuk anak retardasi mental sesuai dengan kemampuannya. Aplikasi ini berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan MySQL. Pada aplikasi ini terdapat 68 pertanyaan yang terbagi ke dalam 5 aspek yaitu kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar dan menolong diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut, dihasilkan sebuah website yang dapat digunakan oleh para orang tua maupun guru untuk dapat mengetahui kemampuan anak dalam aspek kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar, dan menolong diri sendiri.

Kata Kunci: retardasi mental, kemampuan anak.

Abstract

One of the disorders that can occur in children is mental retardation. Mental retardation is a disability / disabilities that is characterized by intellectual functioning that is below average and impairment in adaptive skills that occur before the child turns 18 years of age. Intellectual functioning that is below average will certainly hinder all the activities of everyday life. The occurrence of mental retardation can be caused due to the presence of disorder on the phase of prenatal, perinatal and phase of the postnatal. The ability of children with mental retardation differ from one another depending on the function of the intellectual. Therefore then be made to the application to determine the level of ability of the child based on the results of the assessment carried out by parents and teachers so parents and teachers can do the teaching / education appropriate for children with mental retardation in accordance with his ability. This application-based website using PHP programming language and using a MySQL database. In this application there are 68 questions which are divided into 5 aspects, namely cognitive, language, fine motor, gross motor and self-help. Based on this, produced a website that can be used by both parents and teachers to be able to determine the ability of the child in aspects of cognitive, language, fine motor, gross motor, and self-help.

Keywords: mental retardation, the ability of children.

PENDAHULUAN

Retardasi Mental (RM) atau biasa disebut dengan keterbelakangan mental atau disabilitas intelektual (DI) adalah disabilitas/ketidakmampuan yang ditandai dengan fungsi intelektual di bawah rata-rata dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang terjadi sebelum anak menginjak usia 18 tahun.

(8)

Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan karena adanya gangguan pada fase prenatal, perinatal

maupun fase postnatal. Onyekuru & Njoku (2012) , Rendahnya fungsi intelektual dan keterbatasan

keterampilan adaptif adalah tanda retardasi mental. Keparahan gejala dan usia saat pertama kali muncul tergantung pada penyebabnya. Anak yang menderita Retardasi Mental sulit beradaptasi dalam kehidupan sehari –hari karena kurangnya kemampuan mental dan keterampilan adaptif yang diperlukan dalam menjalankan kehidupan sehari – hari seperti sulit dalam bersosialisasi bahkan sulit dalam merawat diri sendiri. Anak dengan retardasi mental dapat mempelajari suatu hal yang baru , akan tetapi prosesnya lebih lambat daripada anak normal lainnya. Ramayuni dkk (2014) melaporkan

pada penelitiannya mengenai Karakteristik penderita retardasi mental di SLB Kota Bukit Tinggi bahwa

prevalensi penderita retardasi mental 1-3% pada populasi umum. Insiden retardasi mental 1,5 kali lebih

banyak pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, dimana kejadian tertinggi pada masa anak

sekolah dengan puncak usia 6 sampai 17 tahun.

Menurut Salmiah (2010), karakteristik perkembangan anak dengan retardasi mental dapat digolongkan pada tabel 1 berikut :

Tabel 1. Karakteristik Perkembangan Anak Tingkat Kisaran IQ Kemampuan Usia Prasekolah (sejak lahir-5 tahun) Kemampuan Usia Ssekolah (6-20 tahun) Kemampuan Masa Dewasa (21 tahun keatas)

Ringan 52 - 68  Dapat membangun

kemampuan sosial & komunikasi  Koordinasi otot terganggu  Seringkali tidak terdiagnosis  Dapat mempelajari

pelaran kelas 6 pada akhir usia belasan tahun

 Dapat dibimbing ke

arah pergaulan sosial

 Dapat dididik

Biasanya dapat mencapai

kemampuan kerja &

bersosialisasi yg cukup. Tetapi ketika mengalami

stress sosial atau

ekonomi, memerlukan

(9)

Moderat 36 - 51  Dapat berbicara & belajar berkomunikasi

 Kesadaran sosial

kurang

 Koordinasi otot cukup

 Dapat mempelajari

beberapa

kemampuan sosial & pekerjaan  Dapat belajar bepergian sendiri di tempat-tempat yg dikenalnya dengan baik  Dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan melakukan yg

tidak terlatih atau

semi terlatih dibawah pengawasan  Memerlukan pengawasan & bimbingan ketika mengalami stress sosial maupun ekonomi yg ringan

Berat 20 - 35  Dapat mengucap

beberapa kata

 Mampu mempelajari

kemampuan untuk

menolong diri sendiri

 Tidak memiliki

kemampuan ekspresif dan hanya sedikit

 Koordinasi otot jelek

 Dapat berbicara / belajar berkomunikasi  Dapat mempelajari kebiasaan hidup sehat yg sederhana  Dapat memelihara

diri sendiri di bawah pengawasan  Dapat melakukan beberapa kemampuan perlindungan diri dalam lingkungan yang terkendali Sangat Berat 19 atau kurang  Sangat terbelakang  Koordinasi ototnya sedikit sekali  Mungkin memerlukan perawatan khusus  Memiliki beberapa koordinasi otot  Kemungkinan tidak

dapat berjalan atau berbicara

 Memiliki beberepa

koordinasi otot & berbicara

 Dapat merawat diri

tetapi sangat terbatas

 Memerlukan

perawatan khusus

Menurut Carmiyati (2012) , Penilaian kemampuan anak adalah sebagai berikut :

……….. ( I ) Keterangan:

P = kemampuan anak

F = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimal

(10)

Kriteria tingkat kemampuan anak adalah sebagai berikut :

 90% - 100% = baik sekali

 80% - 89% = baik

 70% - 79% = cukup

 < 70% = kurang

Kusumaningrum (2014) melaporkan pada penelitiannya mengenai Gambaran peran orang tua yang memiliki anak retardasi mental dengan perkembangan sosial baik dan buruk di SLB – BC Mitra Amanda Banyudono Boyolali bahwa peran orang tua dengan perkembangan sosial baik mayoritas memiliki peran cukup, sedangkan peran orang tua dengan perkembangan sosial buruk mayoritas memiliki peran buruk. Kesimpulan pada penelitiannya adalah orang tua sangat berperan dalam membantu perkembangan sosial anak retardasi mental.

Kemampuan anak retardasi mental antara satu dengan yang lainnya berbeda tergantung pada fungsi intelektualnya. Hal tersebut menjadi suatu masalah untuk para orang tua dan guru sebab kebutuhan pengajaran / pendidikan anak retardasi mental menjadi heterogen, yang artinya kebutuhan pengajaran / pendidikan pada setiap individu anak retardasi mental akan berbeda. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian mengenai retardasi mental dan membuat aplikasi untuk mengukur tingkat kemampuan anak retardasi mental agar para orang tua / guru dapat memberikan pendidikan / pengajaran yang tepat untuk anak retardasi mental sesuai dengan kemampuannya.

METODE

2.1 METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Identifikasi Masalah Studi Literatur

(11)

2.1.1 IDENTIFIKASI MASALAH

Kemampuan anak retardasi mental antara satu dengan yang lainnya berbeda tergantung pada fungsi intelektualnya. Hal tersebut menjadi suatu masalah untuk para orang tua dan guru sebab kebutuhan pengajaran / pendidikan anak retardasi mental menjadi heterogen, yang artinya kebutuhan pengajaran / pendidikan pada setiap individu anak retardasi mental akan berbeda. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian mengenai retardasi mental dan membuat aplikasi untuk mengukur tingkat kemampuan anak retardasi mental agar para orang tua / guru dapat memberikan pendidikan / pengajaran yang tepat untuk anak retardasi mental sesuai dengan kemampuannya.

2.1.2 STUDI LITERATUR

Studi Literatur dilakukan untuk mencari informasi – informasi mengenai teori, konsep dan metode yang relevan dengan identifikasi masalah. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis melakukan studi literatur pada buku yang membahas mengenai retardasi mental / tuna grahita, jurnal, dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang diperoleh dari studi literatur tersebut digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam menentukan faktor apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan penilaian tingkat kemampuan anak retardasi mental.

2.1.3 PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.. Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data anak berkebutuhan khusus (ABK) SLB C1 YSSD Surakarta yang beralamat di Jln. Mr. Sartono No. 32 Banjarsari, Surakarta. Data anak berkebutuhan khusus (ABK) tersebut berjumlah 68 siswa dengan rincian sebagai berikut :

1) 55 ABK berasal dari dalam kota 2) 13 ABK berasal dari luar kota

Data ABK tersebut merupakan data anak berkebutuhan khusus dengan jenis ketunaan yaitu Tuna Grahita Sedang.

Data Pertanyaan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data instrument asesmen untuk anak tuna grahita yang diambil dari buku pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) Tunagrahita dengan penulis Kemis, S.Pd, M.MPd dan Ati Rosnawati, S.Pd, M.Si. Data pertanyaan

(12)

berjumlah 68 pertanyaan yang terbagi ke dalam 5 aspek yaitu aspek kognitif, aspek bahasa, aspek motorik halus, aspek motorik kasar dan aspek menolong diri sendiri.

2.1.4 PERANCANGAN APLIKASI

Aplikasi ini dibuat oleh penulis berbasis website. Bahasa pemrograman yang di gunakan adalah PHP untuk pembuatan program aplikasi dan Sublime Text sebagai editornya. Sedangkan yang di gunakan untuk membangun databasenya adalah MySQL.

2.1.5 PENGUJIAN

Setelah aplikasi selesai dibuat, aplikasi tersebut akan dilakukan pengujian. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat kemampuan retardasi mental pada aplikasi tersebut sudah tepat atau belum. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian black box dan pengujian berdasarkan kuesioner yang diisi oleh orang tua anak.

2.1.6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam tahapan kesimpulan dan saran ini , penulis menyimpulkan tugas akhir yang telah dibuat dan menuliskan saran pada tugas akhir tersebut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi diagnosa gangguan perilaku dan sifat pada anak berbasis web yang telah dibuat berdasarkan metodologi penelitian yang telah direncanakan sebelumnya. Setelah seluruh proses perancangan aplikasi selesai dibuat maka proses yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian terhadap aplikasi.

(13)

hanya diperuntukkan untuk admin. Pada Halaman utama, terdapat tombol MULAI yang dapat digunakan oleh user untuk masuk ke dalam sistem.

Gambar 3. Tampilan Halaman Utama 3.1.2. HALAMAN INFORMASI

Pada halaman informasi ini terdapat beberapa informasi mengenai retardasi mental seperti pengertian, klasifikasi, penyebab, uasaha pencegahan, dan karakteristik.

Gambar 4. Tampilan Halaman Informasi 3.1.3. HALAMAN LOGIN ADMIN

Halaman login admin merupakan tampilan yang digunakan untuk login admin dengan menginputkan username dan password yang telah terdaftar.

(14)

3.1.4. HALAMAN DATA KEGIATAN

Halaman data kegiatan berisi pertanyaan kegiatan yang terbagi menjadi 5 (lima) aspek seperti kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar, dan menolong diri sendiri disertai fitur edit dan hapus. .

Gambar 6. Tampilan Halaman Data Kegiatan

3.1.5. HALAMAN TAMBAH DATA KEGIATAN

Halaman tambah data kegiatan menampilkan form yang digunakan untuk menambahkan data kegiatan.

Gambar 7. Tampilan Halaman Tambah Data Kegiatan

3.1.6. HALAMAN FORM EDIT DATA KEGIATAN

Halaman edit data kegiatan menampilkan form yang digunakan untuk mengubah data kegiatan yang sudah ada.

(15)

3.1.7. HALAMAN DATA USER

Halaman data user ini menampilkan username, nama anak, usia, jenis kelamin, alamat beserta hasil dan keterangan.

Gambar 9. Tampilan Halaman Data User

3.1.8. HALAMAN PENGISIAN DATA USER

Setelah user mengklik tombol MULAI yang terdapat di halaman utama, user akan diarahkan ke halaman pengisian data. Pada halaman ini, user diminta untuk mengisi username, nama anak, usia anak, , jenis kelamin anak dan alamat. Setelah semua data terisi, maka data akan disimpan.

Gambar 10. Tampilan Halaman Pengisian Data User

3.1.9. HALAMAN PETUNJUK

Pada halaman petunjuk ini berisi petunjuk pengisian pertanyaan. Setelah selesai, user dapat mengklik tombol MASUK KE PERTANYAAN untuk mulai menjawab pertanyaan.

(16)

Gambar 11. Tampilan Halaman Petunjuk

3.1.10. HALAMAN PERTANYAAN

Halaman Pertanyaan terdapat 68 pertanyaan berdasarkan 5 (lima) aspek seperti kognitif, bahasa, motorik halus, motorik kasar, dan menolong diri sendiri. Seluruh pertanyaan harus dijawab karena dapat mempengaruhi hasil.

(17)

3.1.11. HALAMAN HASIL AKHIR

Halaman hasil menampilkan hasil beserta data dari user dan penjelasan dari hasil tersebut. Penentuan hasil diagnosa tersebut berdasarkan jumlah dari jawaban pertanyaan yang telah diisi oleh user dengan rincian sebagai berikut :

1. Hasil yang di dapat antara 90% sampai 100%, maka hasil yang muncul adalah Kemampuan anak baik sekali.

2. Hasil yang di dapat antara 80% sampai 89%, maka hasil yang muncul adalah Kemampuan anak baik.

3. Hasil yang di dapat antara 70% sampai 79%, maka hasil yang muncul adalah Kemampuan anak cukup.

4. Hasil yang di dapat kurang dari 70%, maka hasil yang muncul adalah Kemampuan anak cukup.

Gambar 13. Tampilan Halaman Hasil

3.2 PENGUJIAN SISTEM

Pengujian yang dilakukan untuk menguji operasional sistem menggunakan pengujian black box. Pengujian ini hanya menguji keperluan fungsional dari aplikasi tanpa menguji sistem yang beroperasi didalam aplikasi. Hasil yang didapatkan pada pengujian adalah secara keseluruhan aplikasi ini berjalan dengan baik.

Tabel 2. Hasil pengujian black box

Input Fungsi Output Hasil

Tombol Home Untuk masuk ke

halaman utama

Menampilkan halaman utama

Sesuai

(18)

halaman informasi informasi

Tombol Login Untuk masuk ke

halaman admin

Menampilkan halaman admin

Sesuai

Data User Untuk menampilkan

table data user

Menampilkan table

data user yang berisi data username, nama anak, usia , alamat, hasil, keterangan

Sesuai

Data Kegiatan Untuk menampilkan

table data pertanyaan

Menampilkan table

data pertanyaan

Sesuai

Tombol Edit Untuk mengedit data

pertanyaan

Menampilkan halaman edit data

Sesuai

Tombol Tambah Untuk menambah data

pertanyaan

Menampilkan form

tambah data dan data bertambah

Sesuai

Tombol Hapus Untuk menghapus data

pertanyaan

Data terhapus Sesuai

Tombol Logout Untuk keluar dari

halaman admin

Keluar halaman admin

dan menampilkan

halaman utama

Sesuai

Tombol Mulai Untuk masuk ke

halaman pengisian data user

Menampilkan form

pengisian data user

Sesuai

Tombol Simpan Untuk menyimpan

data user

Menyimpan data dan

masuk ke halaman

petunjuk

(19)

jumlah jawaban X 100% jumlah reponden

Tombol Lanjut ke

aspek motorik halus

Untuk masuk ke

halaman pertanyaan

aspek motorik halus

Menampilkan halaman

pertanyaan aspek

motorik halus

Sesuai

Tombol Lanjut ke

aspek motorik kasar

Untuk masuk ke

halaman pertanyaan

aspek motorik kasar

Menampilkan halaman

pertanyaan aspek

motorik kasar

Sesuai

Tombol Lanjut ke

aspek menolong diri sendiri

Untuk masuk ke

halaman pertanyaan

aspek menolong diri sendiri

Menampilkan halaman

pertanyaan aspek

menolong diri sendiri

Sesuai

Tombol Proses Untuk masuk ke

halaman hasil

Menampilkan hasil beserta penjelasan

Sesuai

Setelah melakukan pengujian black box, pengujian sistem dilakukan di SLB C1 YSSD Surakarta yang beralamat di Jln. Mr. Sartono No. 32 Banjarsari, Surakarta. Pengujian sistem tersebut dilakukan oleh kepala sekolah SLB dan 10 orang tua siswa. Setelah para orang tua siswa menguji serta melihat aplikasi tersebut, para orang tua siswa mengisi kuesioner. Untuk perhitungan persentase jawaban yang didapat peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

…………. (II)

Hasil analisis dari uji kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Hasil tampilan web biasa dengan persentase sebesar 50 %.

2. Website dapat memberikan informasi mengenai retardasi mental dengan persentase sebesar 70 %.

3. Website mudah dipahami dan digunakan dengan persentase sebesar 70 %.

4. Aplikasi dapat membantu mengetahui kemampuan anak retardasi menjadi lebih mudah dengan persentase sebesar 90 %.

(20)

5. Keseluruhan aplikasi memiliki manfaat ke depannya dalam proses untuk mengukur kemampuan anak retardasi mental dengan persentase sebesar 80 %.

Gambar 9. Tampilan Hasil Kuesioner

4. PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil adalah Aplikasi berbasis website ini dapat membantu para orang tua maupun guru untuk mengetahui tingkat kemampuan anak retardasi mental sehingga para orang tua maupun guru dapat memberikan pendidikan / pengajaran sesuai dengan kemampuan anak tersebut.

4.2. SARAN

Berdasarkan hasil kuesioner, beberapa saran yang dapat diambil yaitu : 1. Tampilan website masih sangat sederhana.

2. Pertanyaan pada masing – masing aspek terlalu panjang.

3. Pada setiap pertanyaan, diharapkan terdapat contoh gambar kegiatan sehingga para orang tua lebih

P E R SE N T A SE 10 40 0 50 70 30 0 70 30 0 90 10 0 80 20 0

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Kemis, Rosnawati, A. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Bandung : Luxima Metro Media.

Kusumaningrum, R. A. (2014). Gambaran Peran Orang Tua Yang Memiliki Anak Retardasi Mental

Dengan Perkembangan Sosial Baik dan Buruk di SLB – BC Mitra Amanda Banyudono Boyolali.

Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Onyekuru, D. U. B., Njoku, J. (2012). Classroom Management Of Mental Retardation.

International Journal of Learning & Development, ISSN : 2164-4063, Volume 2 No.5

Ramayuni, S., Nurdin, A. E., Nurhajjah, S. (2014). Karakteristik Penderita Retardasi Mental Di SLB Kota Bukit Tinggi. Jurnal MKA. 37(3) : 181-186.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Perkembangan Anak  Tingkat  Kisaran  IQ  Kemampuan  Usia Prasekolah (sejak  lahir-5 tahun)  Kemampuan  Usia Ssekolah (6-20 tahun)  Kemampuan  Masa Dewasa (21 tahun keatas)
Gambar 3. Tampilan Halaman Utama  3.1.2.  HALAMAN INFORMASI
Gambar 6.  Tampilan Halaman Data Kegiatan
Gambar 10.  Tampilan Halaman Pengisian Data User
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul “ PENGARUH PROFESIONALITAS DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PEMBELAJARAN EFEKTIFDI MTS PLUS WALISONGO KABUPATEN LAMPUNG UTARA ” , ditulis olehAl

Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang

Proposal Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan dengan memilih 1 (satu) atau 2 (dua) dari 5 (lima) komoditi yang akan dikembangkan (Ternak sapi potong, Sapi perah,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba dan arus kas memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi kondisi keuangan yang terjadi pada seluruh

Pentanahan peralatan adalah tindakan pengamanan dengan cara menghubungkan badan peralatan atau instalasi yang diproteksi dengan hantaran netral yang

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2009 memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya

Bagian tubuh yang belum ideal menurut pendapat responden di atas hampir sama dengan hasil penelitian Widianti dan Candra (2012) pada rema- ja putri di SMA Theresiana

Sedangkan, Abdullah (2013) mengemukakan bahwa mendidik anak berkebutuhan khusus tidak sama seperti mendidik anak normal, sebab memerlukan pendekatan dan strategi khusus,