• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. CABAI BESAR

 Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2013 sebesar 2.826 ton. Dibandingkan tahun 2012, terjadi kenaikan produksi sebesar 1.831 ton (184,02 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 2,47 ton per hektar (52,11persen) dan peningkatan luas panen sebesar 182 hektar (86,67 persen) dibandingkan tahun 2012.

B. CABAI RAWIT

 Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2013 sebesar 8.461 ton. Dibandingkan tahun 2012, terjadi penurunan produksi sebesar -1.195 ton (-12,38 persen). penurunan ini disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar -1.399 hektar (-55,10 persen) meskipun produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 3,62 ton per hektar (95,26 persen) dibandingkan tahun 2012.

C. BAWANG MERAH

 Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2013 sebesar 1.354 ton. Dibandingkan tahun 2012, produksi menurun sebesar -3.947 ton (-74,46 persen). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar -377 hektar (-55,44 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 3,33 ton per hektar (-42,69 persen) dibandingkan tahun 2012.

No.50/08/71/Th.VIII, 4 Agustus 2014

P

RODUKSI

C

ABAI

B

ESAR

,

C

ABAI

R

AWIT

,

DAN

B

AWANG

M

ERAH

T

AHUN

2013

PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 2.826 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 8.461 TON DAN BAWANG MERAH SEBESAR 1.354 TON

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2013.

(2)

2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA

Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada bulan Desember 2012 dengan jumlah kecamatan sebanyak 6.622 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional.

3. PRODUKSI CABAI BESAR

Produksi cabai besar Provinsi Sulawesi Utara tahun 2013 sebesar 2.826 ton (Gambar 1), mengalami peningkatan sebesar 1.831 ton (184,02 persen) dibandingkan tahun 2012. Peningkatan produksi disebabkan peningkatan luas panen di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar 94 hektar (854,55 persen), Kabupaten Minahasa Utara sebesar 65 hektar (250,00 persen) dan Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 40 hektar (117,65 persen). Meskipun ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami penurunan luas panen, terbesar di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar -20 hektar (-71,43 persen).

Gambar 1

Perkembangan Produksi Cabai Besar Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2011–2013 0 200 400 600 800 1000 1200 Pr o d u ksi ( to n ) 2011 2012 2013

(3)

Di wilayah penghasil cabai besar, persentase produksi menurut kabupaten/kota pada tahun 2013 tertinggi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar 41,26 persen dan terkecil di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebesar 0,14 persen. Dalam periode 2011–2013 (Tabel 1), produksi tertinggi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 1.166 ton, sedangkan produksi terendah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terjadi pada tahun 2011 dan 2013 sebesar 4 ton. Luas panen pada tahun 2013 tertinggi terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan terendah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, yaitu seluas 105 hektar dan 1 hektar. Produktivitas tertinggi pada tahun 2013 di Kabupaten Minahasa sebesar 13,94 ton per hektar, sedangkan untuk produktivitas terendah di Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 0,91 ton per hektar.

Pada tahun 2013, kenaikan produksi cabai besar yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara. Sementara itu, penurunan produksi yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2011 ke tahun 2013 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun 2012-2013, peningkatan produksi (year on year) cabai besar terjadi pada setiap triwulan, yaitu triwulan I sebesar 430 ton (146,26 persen), triwulan II sebesar 771 ton (260,47 persen), triwulan III sebesar 321 ton (155,83 persen), dan triwulan IV sebesar 309 ton (155,28 persen).

Tabel 1

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Bolaang Mongondow 230 144 68 -86 -37,39 -76 -52,78 Minahasa 198 272 655 74 37,37 383 140,81 Kepulauan Sangihe 4 22 12 18 450,00 -10 -45,45 Kepulauan Talaud 11 56 21 45 409,09 -35 -62,50 Minasaha Selatan 39 128 91 89 228,21 -37 -28,91 Minahasa Utara 87 97 255 10 11,49 158 162,89

Bolaang Mongondow Utara 16 84 84 68 425,00 0 0,00

Kepulauan Sitaro 4 16 4 12 300,00 -12 -75,00

Minahasa Tenggara 12 16 48 4 33,33 32 200,00

Bolaang Mongondow Selatan 91 60 0 -31 -34,07 -60 -100,00 Bolaang Mongondow Timur 74 20 1 166 -54 -72,97 1 146 5 730,00

Manado 0 0 0 0 0

Bitung 12 33 34 21 175,00 1 3,03

Tomohon 118 27 288 -91 -77,12 261 966,67

Kotamobagu 0 20 100 20 80 400,00

(4)

Luas Panen (ha) Bolaang Mongondow 33 34 74 1 3,03 40 117,65 Minahasa 39 35 47 -4 -10,26 12 34,29 Kepulauan Sangihe 1 5 2 4 400,00 -3 -60,00 Kepulauan Talaud 3 8 3 5 166,67 -5 -62,50 Minasaha Selatan 10 28 8 18 180,00 -20 -71,43 Minahasa Utara 22 26 91 4 18,18 65 250,00

Bolaang Mongondow Utara 4 20 10 16 400,00 -10 -50,00

Kepulauan Sitaro 1 4 1 3 300,00 -3 -75,00

Minahasa Tenggara 4 4 6 0 0,00 2 50,00

Bolaang Mongondow Selatan 25 15 0 -10 -40,00 -15 -100,00 Bolaang Mongondow Timur 17 11 105 -6 -35,29 94 854,55

Manado 0 0 0 0 0 Bitung 3 7 4 4 133,33 -3 -42,86 Tomohon 30 8 21 -22 -73,33 13 162,50 Kotamobagu 0 5 20 5 15 300,00 Sulawesi Utara 192 210 392 18 9,38 182 86,67 Produktivitas (ton/ha) Bolaang Mongondow 6,95 4,24 0.91 -2,71 -38,99 -3,33 -78,54 Minahasa 5,09 7,77 13,94 2,68 52,65 6,17 79,41 Kepulauan Sangihe 3,90 4,44 6,00 0,54 13,85 1,56 35,14 Kepulauan Talaud 3,77 7,00 7,00 3,23 85,68 0,00 0,00 Minasaha Selatan 3,86 4,57 11,38 0,71 18,39 6,81 149,02 Minahasa Utara 3,94 3,72 2,80 -0,22 -5,58 -0,92 -24,73 Bolaang Mongondow Utara 3,90 4,20 8,36 0,30 7,69 4,16 99,05 Kepulauan Sitaro 4,10 4,00 4,00 -0,10 -2,44 0,00 0,00 Minahasa Tenggara 2,93 4,00 8,00 1,07 36,52 4,00 100,00 Bolaang Mongondow Selatan 3,66 4,00 0,00 0,34 9,29 -4,00 -100,00 Bolaang Mongondow Timur 4,33 1,82 11,10 -2,51 -57,97 9,28 509,89

Manado 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Bitung 3,83 4,74 8,50 0,91 23,76 3,76 79,32

Tomohon 3,94 3,33 13,74 -0,61 -15,48 10,41 312,61

Kotamobagu 0,00 4,00 5,03 4,00 1,03 25,75

Sulawesi Utara 4,66 4,74 7,21 0,08 1,72 2,47 52,11

Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai

(5)

Tabel 2

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 245 294 724 49 20,00 430 146,26 Triwulan II 237 296 1 067 59 24,89 771 260,47 Triwulan III 214 206 527 -8 -3,74 321 155,83 Triwulan IV 198 199 508 1 0,51 309 155,28 Luas Panen (ha)

Triwulan I 58 70 117 12 20,69 47 67,14 Triwulan II 55 75 152 20 36,36 77 102,67 Triwulan III 55 59 81 4 7,27 22 37,29 Triwulan IV 50 54 96 4 8,00 42 77,78 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 4,23 4,20 6,19 -0,03 -0,71 1,99 47,38 Triwulan II 4,31 3,95 7,02 -0,36 -8,35 3,07 77,72 Triwulan III 3,89 3,49 6,51 -0,40 -10,28 3,02 86,53 Triwulan IV 3,96 3,68 5,29 -0,28 -7,07 1,61 43,75 Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai

- Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting

Perkembangan luas panen cabai besar pada tahun 2012 dan 2013 (Gambar 2) menunjukkan peningkatan pada triwulan II dan menurun pada triwulan selanjutnya. Hal ini berbeda dengan pola luas panen pada tahun 2011 yang menunjukkan pola yang menurun dari setiap triwulan ke triwulan berikutnya.

Gambar 2

Pola Luas Panen Cabai Besar, 2011–2013

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2011 58 55 55 50 2012 70 75 59 54 2013 117 152 81 96 40 60 80 100 120 140 160 Lu as Pa n e n ( h e kta r)

(6)

4. PRODUKSI CABAI RAWIT

Produksi cabai rawit tahun 2013 (Gambar 3) sebesar 8.461 ton, mengalami penurunan sebanyak -1.195 ton (-12,38 persen) dibandingkan tahun 2012. Penurunan produksi tersebut disebabkan menurunnya luas panen di hampir semua kabupaten/kota, dimana penurunan luas panen terbesar terjadi di Kabupaten Minahasa sebesar -335 hektar atau sebesar -66,47 persen. Hanya Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang mengalami peningkatan luas panen sebesar 81 hektar.

Di wilayah penghasil cabai rawit, persentase produksi menurut kabupaten/kota pada tahun 2013 tertinggi di Kabupaten Minahasa sebesar 18,78 persen dan terendah di Kota Manado sebesar 0,27 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sejak tahun 2011–2013, Kabupaten Minahasa masih menjadi sentra produksi cabai rawit Provinsi Sulawesi Utara (Tabel 3). Dalam kurun waktu 2011-2013, produksi cabai rawit tertinggi Kabupaten Minahasa terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 2.519 ton, sedangkan produksi terendah Kota Manado terjadi tahun 2013 sebesar 23 ton. Luas panen pada tahun 2013 tertinggi terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow dan terendah di Kota Manado, yaitu seluas 248 hektar dan 1 hektar. Produktivitas pada tahun 2013 tertinggi di Kota Tomohon sebesar 27,36 ton per hektar, sedangkan untuk produktivitas terendah di Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 1,93 ton per hektar.

Gambar 3

Perkembangan Produksi Cabai Rawit Kabupaten/Kota, Tahun 2011–2013 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Pr o d u ksi ( to n ) 2011 2012 2013

(7)

Pada tahun 2013, kenaikan produksi cabai rawit yang relatif besar terjadi di Kota Tomohon, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Minahasa Utara. Sementara penurunan produksi cabai rawit yang relatif besar terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kota Bitung.

Tabel 3

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Bolaang Mongondow 769 956 479 187 24,32 -477 -49,90 Minahasa 2 005 2 519 1 589 514 25,64 -930 -36,92 Kepulauan Sangihe 299 251 127 -48 -16,05 -124 -49,40 Kepulauan Talaud 175 507 264 332 189,71 -243 -47,93 Minasaha Selatan 819 837 324 18 2,20 -513 -61,29 Minahasa Utara 968 737 1163 -231 -23,86 426 57,80 Bolaang Mongondow Utara 448 747 268 299 66,74 -479 -64,12 Kepulauan Sitaro 120 219 43 99 82,50 -176 -80,37 Minahasa Tenggara 145 153 78 8 5,52 -75 -49,02 Bolaang Mongondow Selatan 337 0 704 -337 -100,00 704

Bolaang Mongondow Timur 2 246 1 423 1 444 -823 -36,64 21 1,48

Manado 27 49 23 22 81,48 -26 -53,06

Bitung 319 674 330 355 111,29 -344 -51,04

Tomohon 455 318 1 368 -137 -30,11 1 050 330,19

Kotamobagu 49 266 257 217 442,86 -9 -3,38

Sulawesi Utara 9 179 9 656 8 461 477 5,20 -1 195 -12,38

Luas Panen (ha)

Bolaang Mongondow 216 310 248 94 43,52 -62 -20,00 Minahasa 520 504 169 -16 -3,08 -335 -66,47 Kepulauan Sangihe 76 70 6 -6 -7,89 -64 -91,43 Kepulauan Talaud 28 162 40 134 478,57 -122 -75,31 Minasaha Selatan 136 246 31 110 80,88 -215 -87,40 Minahasa Utara 221 246 239 25 11,31 -7 -2,85 Bolaang Mongondow Utara 107 250 95 143 133,64 -155 -62,00 Kepulauan Sitaro 31 76 3 45 145,16 -73 -96,05

Minahasa Tenggara 49 53 6 4 8,16 -47 -88,68

Bolaang Mongondow Selatan 111 0 81 -111 -100,00 81

Bolaang Mongondow Timur 735 199 177 -536 -72,93 -22 -11,06

Manado 5 13 1 8 160,00 -12 -92,31

Bitung 119 215 34 96 80,67 -181 -84,19

Tomohon 113 105 50 -8 -7,08 -55 -52,38

Kotamobagu 32 90 47 58 181,25 -43 -47,78

(8)

Produktivitas (ton/ha) Bolaang Mongondow 3,56 3,08 1,93 -0,48 -13,48 -1,15 -37,34 Minahasa 3,86 5,00 9,40 1,14 29,53 4,40 88,00 Kepulauan Sangihe 3,94 3,59 21,17 -0,35 -8,88 17,58 489,69 Kepulauan Talaud 6,23 3,13 6,60 -3,10 -49,76 3,47 110,86 Minasaha Selatan 6,02 3,40 10,46 -2,62 -43,52 7,06 207,65 Minahasa Utara 4,38 3,00 4,87 -1,38 -31,51 1,87 62,33 Bolaang Mongondow Utara 4,19 2,99 2,82 -1,20 -28,64 -0,17 -5,69 Kepulauan Sitaro 3,85 2,88 14,20 -0,97 -25,19 11,32 393,06 Minahasa Tenggara 2,95 2,89 13,00 -0,06 -2,03 10,11 349,83 Bolaang Mongondow Selatan 3,04 0,00 8,69 -3,04 -100,00 8,69

Bolaang Mongondow Timur 3,06 7,15 8,16 4,09 133,66 1,01 14,13 Manado 5,40 3,75 23,00 -1,65 -30,56 19,25 513,33 Bitung 2,68 3,14 9,71 0,46 17,16 6,57 209,24 Tomohon 4,02 3,03 27,36 -0,99 -24,63 24,33 802,97 Kotamobagu 1,53 2,95 5,47 1,42 92,81 2,52 85,42 Sulawesi Utara 3,67 3,80 7,42 0,13 3,54 3,62 95,26

Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau

Tabel 4

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 2 459 3 632 2 934 1 173 47,70 -698 -19,22 Triwulan II 2 153 2 464 2 752 311 14,44 288 11,69 Triwulan III 2 084 1 730 1 733 -354 -16,99 3 0,17 Triwulan IV 2 483 1 830 1 042 -653 -26,30 -788 -43,06

Luas Panen (ha)

Triwulan I 810 1 018 803 208 25,68 -215 -21,12 Triwulan II 606 719 635 113 18,65 -84 -11,68 Triwulan III 644 705 288 61 9,47 -417 -59,15 Triwulan IV 770 687 325 -83 -10,78 -362 -52,69 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 3,04 3,57 3,65 0,53 17,43 0,08 2,24 Triwulan II 3,55 3,43 4,33 -0,12 -3,38 0,90 26,24 Triwulan III 3,24 2,45 6,02 -0,79 -24,38 3,57 145,71 Triwulan IV 3,22 2,66 3,21 -0,56 -17,39 0,55 20,68 Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai

(9)

Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2011 ke tahun 2013 disajikan pada Tabel 4. Pada periode tahun 2012-2013, penurunan terjadi pada triwulan I sebesar -698 ton (-19,22 persen) dan pada triwulan IV turun sebesar -788 ton (-43,06 persen). Akan tetapi, pada triwulan II dan III mengalami peningkatan masing-masing sebesar 288 ton (11,69 persen) dan 3 ton (0,17 persen).

Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2011-2013 terjadi penurunan luas panen pada triwulan II. Pada tahun 2013, penurunan masih terjadi pada triwulan III.

Gambar 4

Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2011–2013

5. PRODUKSI BAWANG MERAH

Produksi bawang merah tahun 2013 sebesar 1.354 ton, mengalami penurunan sebanyak -3.947 ton (-74,46 persen) dibandingkan pada tahun 2012. Penurunan produksi tersebut disebabkan menurunnya luas panen di hampir semua kabupaten/kota, dimana penurunan luas panen terbesar terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 148 hektar atau sebesar -96,73 persen. Hanya Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang mengalami peningkatan luas panen sebesar 2 hektar (Gambar 5).

Di wilayah penghasil bawang merah, persentase produksi menurut kabupaten/kota pada tahun 2013 tertinggi di Kabupaten Minahasa sebesar 31,83 persen dan terendah di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara sebesar 0,89 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sejak tahun 2011– 2013, Kabupaten Minahasa masih menjadi sentra produksi bawang merah Provinsi Sulawesi Utara. Dalam rentang waktu 2011-2013, produksi bawang merah tertinggi Kabupaten Minahasa terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 1.392 ton. Luas panen pada tahun 2013 tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan yaitu 73 hektar dan 72 hektar sedangkan terendah di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yaitu seluas 2 hektar. Produktivitas pada

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2011 810 606 644 770 2012 1 018 719 705 687 2013 803 635 288 325 250 350 450 550 650 750 850 950 1 050 Lu as Pa n en ( h ekta r)

(10)

tahun 2013 tertinggi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 6,79 ton per hektar, sedangkan untuk produktivitas terendah di Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar 1,18 ton per hektar (Tabel 5).

Gambar 5

Perkembangan Produksi Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2011–2013

Kenaikan produksi bawang merah pada tahun 2013 hanya terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Sementara itu, penurunan produksi bawang merah yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2011 ke tahun 2013 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode 2012-2013, penurunan produksi terjadi pada triwulan I sebesar -1.001 ton (-63,88 persen), triwulan II sebesar -1.135 ton (-85,21 persen), triwulan III sebesar -747 ton (-59,29 persen) dan triwulan IV sebesar -1.064 ton (-93,17 persen).

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Pr o d u ksi ( to n ) 2011 2012 2013

(11)

Tabel 5

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2011–2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Bolaang Mongondow 593 1 520 19 927 156,3 -1501 -98,75 Minahasa 1 392 1 006 431 -386 -27,7 -575 -57,16 Kepulauan Sangihe 238 127 0 -111 -46,6 -127 -100,00 Kepulauan Talaud 155 450 45 295 190,3 -405 -90,00 Minasaha Selatan 905 756 368 -149 -16,5 -388 -51,32 Minahasa Utara 164 84 47 -80 -48,8 -37 -44,05

Bolaang Mongondow Utara 0 0 12 0 12

Kepulauan Sitaro 27 0 0 -27 -100,0 0

Minahasa Tenggara 658 812 282 154 23,4 -530 -65,27

Bolaang Mongondow Selatan 0 0 0 0 0

Bolaang Mongondow Timur 434 182 73 -252 -58,1 -109 -59,89

Manado 0 0 0 0 0

Bitung 244 224 25 -20 -8,2 -199 -88,84

Tomohon 0 0 0 0 0

Kotamobagu 194 140 52 -54 -27,8 -88 -62,86

Sulawesi Utara 5 005 5 301 1 354 296 5,9 -3 947 -74,46

Luas Panen (ha)

Bolaang Mongondow 85 153 5 68 80,00 -148 -96,73 Minahasa 177 126 73 -51 -28,81 -53 -42,06 Kepulauan Sangihe 34 22 0 -12 -35,29 -22 -100,00 Kepulauan Talaud 20 65 38 45 225,00 -27 -41,54 Minasaha Selatan 93 108 72 15 16,13 -36 -33,33 Minahasa Utara 23 12 7 -11 -47,83 -5 -41,67

Bolaang Mongondow Utara 0 0 2 0 2

Kepulauan Sitaro 4 0 0 -4 -100,00 0

Minahasa Tenggara 96 116 78 20 20,83 -38 -32,76

Bolaang Mongondow Selatan 0 0 0 0 0

Bolaang Mongondow Timur 65 26 13 -39 -60,00 -13 -50,00

Manado 0 0 0 0 0

Bitung 35 32 5 -3 -8,57 -27 -84,38

Tomohon 0 0 0 0 0

Kotamobagu 22 20 10 -2 -9,09 -10 -50,00

(12)

Produktivitas (ton/ha) Bolaang Mongondow 6,98 9,93 3,90 2,95 42,26 -6,03 -60,73 Minahasa 7,86 7,98 5,90 0,12 1,53 -2,08 -26,07 Kepulauan Sangihe 7,00 5,75 0,00 -1,25 -17,86 -5,75 -100,00 Kepulauan Talaud 7,77 6,92 1,18 -0,85 -10,94 -5,74 -82,95 Minasaha Selatan 9,73 7,00 5,11 -2,73 -28,06 -1,89 -27,00 Minahasa Utara 7,12 7,00 6,79 -0,12 -1,69 -0,21 -3,00 Bolaang Mongondow Utara 0,00 0,00 6,00 0,00 6,00

Kepulauan Sitaro 6,85 0,00 0,00 -6,85 -100,00 0,00

Minahasa Tenggara 6,86 7,00 3,62 0,14 2,04 -3,38 -48,29 Bolaang Mongondow Selatan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Bolaang Mongondow Timur 6,68 7,00 5,60 0,32 4,79 -1,40 -20,00

Manado 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Bitung 6,98 7,00 5,00 0,02 0,29 -2,00 -28,57

Tomohon 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kotamobagu 8,80 7,00 5,20 -1,80 -20,45 -1,80 -25,71 Sulawesi Utara 7,65 7,80 4,47 0,15 1,96 -3,33 -42,69

Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun

Tabel 6

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun 2011–2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 1 184 1 567 566 383 32,35 -1 001 -63,88 Triwulan II 1 114 1 332 197 218 19,57 -1 135 -85,21 Triwulan III 1 499 1 260 513 -239 -15,94 -747 -59,29 Triwulan IV 1 209 1 142 78 -67 -5,54 -1 064 -93,17 Luas Panen (ha)

Triwulan I 161 190 111 29 18,01 -79 -41,58 Triwulan II 147 158 43 11 7,48 -115 -72,78 Triwulan III 184 171 135 -13 -7,07 -36 -21,05 Triwulan IV 162 161 14 -1 -0,62 -147 -91,30 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 7,35 8,25 5,10 0,90 12,24 -3,15 -38,18 Triwulan II 7,57 8,43 4,58 0,86 11,36 -3,85 -45,67 Triwulan III 8,15 7,37 3,80 -0,78 -9,57 -3,57 -48,44 Triwulan IV 7,46 7,09 5,57 -0,37 -4,96 -1,52 -21,44

(13)

Perkembangan luas panen bawang merah sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan peningkatan pada triwulan III dan mengalami penurunan pada triwulan II dan triwulan IV. Pada tahun 2013, pola luas panen bawang merah mengalami penurunan pada triwulan II, kemudian meningkat pada triwulan III dan menurun di triwulan ke IV (Gambar 6).

Gambar 6

Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2011–2013

Informasi lebih lanjut hubungi:

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204

E-mail: bps7100@bps.go.id Homepage : http://sulut.bps.go.id

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2011 161 147 184 162 2012 190 158 171 161 2013 111 43 135 14 10 30 50 70 90 110 130 150 170 190 Lu as Pa n en ( h ekta r)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA

Gambar

Gambar  4  menunjukkan  bahwa  luas  panen  cabai  rawit  selama  periode  2011-2013  terjadi  penurunan luas panen pada triwulan II

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan dosis penyiraman berbeda nyata pada tinggi tanaman ,jumlah daun, diameter batang, bobot kering akar, panjang akar, jumlah akar, bobot kering tajuk. Namun tidak berbeda

Hubungan Antara Waist-Hip Ratio dengan Derajat Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut pada Pasien di RSUP.H.Adam Malik.. NAMA :

Ari matéri poko mangrupa poko bahasan jeung subpoko bahasan tina kompeténsi dasar (KD) anu kudu dipimilik ku murid. Éta sababna, matéri pokok basa Sunda patali jeung

Mampu mengelola riset yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan manusia (khususnya permasalahan perkotaan) dengan menggunakan

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan

Penelitian ini dilakukan pada PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan

Berdasarkan hasil pengamatan pada sifat produksi dan kualitas telur yang dihasilkan dapat diketahui bahwa kestabilan dari sifat produksi itik Alabio cukup tinggi bahkan

Diantara instrument yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah: (1) lembar observasi aktivitas guru, digunakan observer untuk mendapatkan data penilaian tingkat