• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimafika, 2015, 7,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bimafika, 2015, 7,"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

816

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA KONSEP MINYAK BUMI MELALUI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LSQ (LEARNING START WITH A

QUESTION) PADA SISWA KELAS X NEGERI 3 AMAHAI KABUPATEN

MALUKU TENGAH

Dhamas Mega Amarlita1

1

Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Darussalam Ambon Email: lith.mega@gmail.com

Diterima 02-10-2015 ; diterbitkan 30-11-2015

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi LSQ (Learning Start With A Question). Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X1 SMA Negeri 3 Amahai Yang berjumlah 28 orang. metode yang digunakan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan adalah berupa tes, lembaran pengamatan afektif dan psikomotor yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskritif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibuktikan dengan baiknya hasil tes formatif, serta terjadi perubahan tingka laku siswa kearah yang positif pada saat proses belajar mengajar

Keywords: Learning Start With A Queation, hasil belajar.

PENDAHULUAN

Strategi mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui didalam mengajar itu sendiri menurut Sanyaja. W (2006) menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain untuk menerima,

menguasai dan mengembangkannya.

Strategi mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Strategi mengajar guru yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikan nya tidak jelas atau sikap guru kepada siswa dan atau terhadap mata pelajaran yang memang telah di pilih itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.

Strategi pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalahLearning Start With A Question yang merupakan tipe pembelajaran aktif dalam bertanya. Strategi ini membuat siswa kreatif dan mampu bekerja sama mengerjakan sebuah proses hanya berbekal sedikit informasi dan penjelasan yang diberikan oleh guru, peneliti memilih metode ini karena metode ini belum

diterapkan di sekolah SMA Negeri 3 Amahai Kabupaten Maluku Tenggah.

Materi Minyak bumi merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh siswa saat berada di kelas X semester II, pada sekolah jenjang menengah atas, matari ini termasuk materi yang sulit dikuasai oleh sebagian besar siswa, hasil belajar pada materi ini tergolong sangat rendahdengan nilai yang tergolong sangat rendah yaitu 40 dan banyak siswa tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ada, nilai rata-rata dari data awal yang diperoleh kelas X adalah 60.82 sebab guru menyajikan materi tersebut dengan menggunakan metode yang lama.Oleh karena itu peneliti memilih strategi pembelajaranLearning start with a queestion ini untuk meningkatkan hasil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 3 Amahai.

Berdasarkan pandangan yang

dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pada Konsep Minyak Bumi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Start Swith A Question, Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk

(2)

817

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi minyak bumi yang diajarkan dengan menggunakan strategi LSQ.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang menhjadi subyek adalah seluruh siswa kelas X1 yang

berjumlah 28 orang pada SMA Negeri 3

Amahai Kabupaten Maluku Tengah.

Prosedur penelitian digambarkan seperti di bawah ini.

Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas

HASIL DAN PEMBAHASAN SIKLUS I

Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, seperti berikut ini :

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I ini peneliti dan guru mata pelajaran melakukan persiapan, antara lain :

1. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan dalam penerapan pembelajaran yaitu Learning Start With A Question.

2. Mempersiapkan materi pembelajaran yang tersedia dalam buku ajar yang akan diajarkan yaitu materi Minyak bumi. 3. Mempersiapkan lembar observasi afektif dan psikomotor, serta soal tes akhir (Post Tes) untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Pada siklus I direncanakan dalam dua kali pertemuan karena strategi pembelajaran yang digunakan merupakan strategi pembelajaran yang baru digunakan dalam pembelajaran dikelas ini, dalam satu kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2 x 45 menit.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini pelaksanaan proses pembelajaran Learning Start With A Question, sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

c. Pengamatan (Observasi)

Setelah mengamati proses

pembelajaran baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua ternyata belum sesuai dengan yang diinginkan pada pertemuan pertama sampai pada pertemuan kedua keaktifan siswa masih kurang, baik menjawab pertenyaan dari guru maupun dari masing-masing kelompok yang ada.

Dalam pemecahan materi minyak bumi sebagian siswa masih terlihat kurang aktif sehingga keseriusannya dalam mendengarkan penjelasan dari guru maupun dari kelompok yang lain kurang dipahami sehingga mempengaruhi tes akhir siswa.

penyampaian materi minyak bumi

memerlukan waktu cukup banyak dengan durasi yang cukup lama untuk dapat dipahami namun keaktifan siswa tampaknya kurang memungkinkan dan pada lembar penilain observasi psikomotor masih terdapat siswa yang kurang aktif pada kelompok yang telah dibagikan oleh peneliti. Hasil pada Siklus 1 dapat terlihat pada Gambar 2.

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan peneliti maka banyak hal yang perlu direfleksikan pada siklus I (pertama) yaitu :

1. Kurangnya keaktifan siswa baik itu berkelompok maupun mendapat umpan balik dari peneliti sehingga perlu dilakukan pembenahan.

2.

Kurangnya sumber belajar misalnya buku paket pembelajaran kimia, sehingga dalam merespon pertanyaan

Refleksi Siklus I Pengamat an Pelaksan an Pengamat an Perencan aan Pelaksan an Siklus II Refleksi Perencan aan

(3)

818

ataupun soa

l dapat lebih cepat dan

tepat.

3. Guru harus lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa sehingga timbul

semangat dan keberanian dalam

merespon pertanyaan ataupun

memecahkan soal latihan.

Pada akhir siklus I (pertama) dilakukan tes untuk mengethui hasil belajar siswa maka diperoleh hasilnya sebagai berikut :

Tabel 1. Data Perolehan Nilai Siklus I No Keterangan Nilai Siklus I Jumlah Siswa 1 2 Tuntas Belum Tuntas 70 <70 12 Orang 16 Orang

Data hasil post tes diatas dapat dilihat nilai rata-rata yang diperoleh adalah 64.60, dengan tingkat ketuntasan 42.86%. Pada siklus I nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95.45 dan nilai yang terrendah adalah 36.36. Sesuai nilai ketuntasan yang ada pada siklus I, maka jumlah siswa yang tuntas dalam proses pembelajaran ini yaitu 12 orang dari 28 siswa keseluruhan, sedangkan yang belum tuntas 57.24% atau 16 siswa.

Dari hasil post tessiklus I, maka peneliti harus melanjutkan pada tahap siklus II dimana pada siklus I hasil yang dicapai

masih kurang dengan membenahi

kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I ini.

SIKLUS II

a. Perencanaan

Pada siklus II ini akan dilakukan pembenahan terhadap apa yang masih kurang pada hasil refleksi siklus I. Sebab hasil belajar yang didapatkan pada siklus pertama baru sebagian kecil siswa yang mengalami peningkatan, begitu pula proses pembelajarannya masih kurang efektif. pada tahap perencanaan siklus II ini direncanakan dua kali pertemuan sama dengan pada siklus I. Adapun perencanaannya antara lain :

1. Mempersiapkan RPP, sekaligus dengan materi ajarnya.

2. Mempersiapkan soal post tes untuk mengetahui hasil belajar pada siklus II (kedua).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan ini pelaksanaan tindakan siklus II ini,proses pembelajarannya dilaksanakan dua kali sama dengan pada siklus

c. Pengamatan (Observasi)

Setelah mengamati proses

pembelajaraan pada siklus II ini, hasil yang diperoleh lebih baik dari pada siklus I, dan peneliti sudah merasa lebih baik sebab seluruh siswa terlihat begitu antusias dalaam proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut terlihat dari keaktifan siswa dalam merespon pertanyaan peneliti maupun kelompok belajarnya dan juga dalam menyelesaikan sol-soal latihan yang 0 2 4 6 8 10 12 14 86-100 71-85 61-70 50-60 < 50

Fr

e

ku

e

n

si

Tingkat Penguasaan

Gambar 2. Hasil Pengamatan Afektif, Psikomotor dan Kognitif

Rata-Rata Siklus I

Afektif Psikomotor Kognitif Sangat Baik Baik Cukup Kurang Gagal

(4)

819

diberikan. Selain itu pada tes siklus II

sebagian besar siswa mengalami

peningkatan hasil belajar yang memuaskan dan dapat mencapaai nilai KKM yang ditetapkan.

Suasana proses pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran mulai dari penyampaian tujuan pembelajaran sudah cukup baik. pada siklus II ini peneliti melihat keaktifan siswa dalam bertanya maupun menanggapi pertanyaan dari peneliti sudah cukup baik d

an pada lembar penilain

observasi psikomotor tidak terdapat lagi

siswa yang kurang aktif pada kelompok

yang telah dibagikan oleh peneliti. Data

yang ditunjukan pada Gambar 3. sebagai

berikut :

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan dan observasi pada siklus II ini hasilnya sangat memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajarannya yang sangat efektif. Hasil pembelajaran yang didapatkan siswa rata-rata cukup baik hal ini dapat dilihat dari hasil tes siklus II dilihat nilai rata-rata yang diperoleh adalah 86,85, dengan tingkat ketuntasan 96.43%. Pada siklus II nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai yang terrendah adalah 68.18. Sesuai nilai ketuntasan yang ada pada siklus I, maka jumlah siswa yang tuntas dalam proses pembelajaran ini yaitu 27 orang dari 28 siswa keseluruhan, sedangkan yang belum tuntas 3.57% atau 1 siswa.

Tabel 2. Data Perolehan Nilai Tes Akhir Siklus II No Keterangan Nilai Siklus I Jumlah Siswa 1 2 Tuntas Belum Tuntas 70 <70 27 Orang 1 Orang KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi Minyak Bumi. Hal ini dapat dilihat pada :

1. Terjadinya peningkatan hasil belajar Kimia siswa yang dibuktikan dengan baiknya tes akhir siklus II. Sedangkan pada tes akhir siklus I siswa belum merespon baik terhadap strategi pembelajaran Learning Start With A Question.

2. Terjadi perubahan tingkah laku siswa ke arah yang positif pada saat proses belajar mengajar dibuktikan dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

SARAN

Saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil dan pembahasan adalah : 1. Bagi guru disarankan untuk menerapkan

strategi LSQ dalam proses pembelajaran kimia di kelas.

2. Bagi institusi sekolah diharapkan selalu 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 86-100 71-85 61-70 50-60 < 50

FREK

UENS

I

TINGKAT PENGUASAAN

Gambar 3. Hasil Pengamatan Afektif, Psikomotor

Dan Kognitif Rata-Rata Siklus II

Afektif Psikomotor Kognitif Sangat Baik Baik Cukup Gagal Kurang

(5)

820

menyediakan sarana pembelajaran berupa perpustakaan, buku-buku paket,yang dapat menunjang proses pembelajaran agar tercapainya hasil belajar siswa yang maksimal.

3. Bagi mahasiswa atau peneliti berikutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk mengembangkan strategi pembelajaran Learning Start With A Question

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Arikonto. S. Dkk. 2008 Penelitian Tindak Kelas, Jakarta : Bumi Aksara [2]. Arikonto. S. 1993. Prosudur Penelitian,

Suatu Pendekatan Produk (Refisi II) Jakarta : Rineka

[3]. Dimianti dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta : Rineka Cipta. 1999)

[4]. Hamalik, 2001. Belajar Dan

Pembelajaran.(Jakarta Uhamka Press. 2003)

[5]. Rusyam, 1989. Desain Pembelajaran. Bandung: Algensindo Rasyad. Tiori

Belajar dan Pembelajaran (Jakarta; Uhamka Press. Silbermen)

[6]. Sanjaya. W. 2006. Strategi

pembelajaran Berprestasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: Kencana Predana Media Grup

[7]. Slameto. 2003 Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Jakarta Rineka Cipta

[8]. Suardi, 2007 Ketrampilan Bertanya Jakarta Rineka Cipta

[9]. Silbermen.2002 Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung; Algensindo)

[10]. Taksonomini Bloom. Dalam Sujadman Kesanggupan Memahami Tingkat Pemahaman

[11]. Usman. Dkk. 1993. Cara Balajar Siswa Aktif, Remaja Rosda Karya Bandung [12]. Winasandjaya. 2008 Strategi

Pembelajaran Berorentasi Standa Proses Pedidikan, Ed. 1. Jakarta Kencana

Gambar

Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1. Data Perolehan Nilai Siklus I  No  Keterangan  Nilai  Siklus I  Jumlah Siswa  1  2  Tuntas Belum  Tuntas   70 &lt;70  12 Orang 16 Orang
Gambar 3. Hasil Pengamatan Afektif, Psikomotor  Dan Kognitif Rata-Rata Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa perencanaan sistem jaringan distribusi air bersih yang didalamnya ada menghitung jumlah penduduk,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian gel putih telur secara topikal terhadap luka insisi pada tikus putih memiliki

Jika makhluk dapat memahaminya dengan baik maka prinsip tauhid yang menjadi landasan pandangan dunia akan sanggup menghasilkan sebuah peradaban yang benar.. Tawh

Sedangkan menurut peneliti, metode penetapan harga yang cocok digunakan di usaha Meubel 2 Saudar ini adalah dengan menggunakan metode berbasis biaya ( cost-based

Wells, pada tahun 1904, segera setelah satu pulau dikukuhkan sebagai hutan produksi, kemudian dilanjutkan pengukuhan pada daerah mangrove yang lebih luas yang sekarang disebut

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, tindakan yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan sosial emosional anak usia 5-6 tahun, dengan fokus pada aspek-

Berdasarkan argumen-argumen tersebut, perlu dikaji lebih dalam tentang faktor utama penyebab gangguan listrik sekaligus menentukan model terbaik yang menyatakan

Program dan kegiatan supervisi serta asistensi dengan melibatkan anggota pokja dan mitra dlm rangka peningkatan kualitas pelibatan keluarga pada satuan pendidikan