• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. Hasil Dan Pembahasan. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang profil perusahaan, hasil uji korelasi,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. Hasil Dan Pembahasan. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang profil perusahaan, hasil uji korelasi,"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

Hasil Dan Pembahasan

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang profil perusahaan, hasil uji korelasi, hasil-uji valdiitas, hasil uji realibilitas, hasil uji regresi berganda dan pengujian hipotesis. Sampel yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban permasalahan penelitian berdasarkan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

4.1 Profil Perusahaan

Giant pertama kali didirikan oleh keluarga Teng (teng meng chun) pada tahun 1944, di sebuah tempat yang bernama Sentul Market di Malaysia. Bisnis ini berawal dari sebuah toko kecil yang menjual makanan dan minuman. Perkembangan waktu kemudian membawa bisnis keluarga Teng semakin lama semakin membesar. Maka pada tahun 1985 untuk pertama kali nama Giant di pasang di Billboard di supermarket di daerah Kelana Jaya. Melihat perkembangan bisnis keluarga Teng, maka pada tahun 1988 DFI (Daily Farm International) mengambil alih kepemilikan dari Giant hypermarket. Dengan Giant hypermarket, diharapkan dapat menjadi lebih besar dan lebih kuat dalam menghadapi pesaing. Daily Farm International sendiri adalah perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Asia Pasifik dengan berkantor pusat di Hongkong. Giant telah benar-benar menjadi raksasa di negara asalnya, yaitu Malaysia. Di Indonesia, Giant berada di bawah jaringan bisnis perusahaan ritel besar yang ada di Indonesia, yaitu PT Hero supermarket Tbk. Tahun 1988, PT Hero supermarket juga telah mengadakan aliansi strategis dengan Dairy Farm, yaitu dengan memiliki penyertaan langsung pada PT Hero supermarket Tbk. Jalinan kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif Diary Farm dalam jajaran Direksi dan Komisaris, serta mengkontribusikan pengalaman internasional dan keahliannya

(2)

yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan lokal dan pemahaman manajemen PT Hero supermarket Tbk.

Giant hypermarket tidak hanya memberikan harga yang murah pada produk-produk yang dijual, namun juga memberikan pilihan dan koleksi produk yang beraneka ragam sehingga masyarakat senang melakukan kegiatan belanja di Giant hypermarket. Ada pula beberapa bentuk jaminan dan layanan tanbahan gratis yang diberikan oleh Giant hypermarket untuk memuaskan pelanggan di antaranya adalah:

1. Ada yang lebih murah? Kami ganti selisihnya 3kali! 2. Tidak puas? Kembalikan saja!

3. Harga kasir tidak sama harga di rak? Bayar yang termurah 4. Bebas biaya antar

5. Berbelanja dengan sistem kredit dari sumber kredit 4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

VISI

Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

MISI

Meningkatkan nilai investasi pemegang saham melalui keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang berkualitas.

4.1.2 Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas . 1. Chief Executive Officer

a. Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dan kebijaksanaan pengembangan usaha.

b. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan. c. Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.

(3)

d. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada di bawah pimpinannya.

e. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing bawahan. f. Mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan-perubahan yang

diperlukan sejalan dengan kebutuhan akan pemngembangan perusahaan. g. Mengkoordinasikan kegiatan unsur organisasi agar dapat berjalan lebih efisien

dan efektif sesuait dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

h. Menentukan pengambilan keputusan terkahir untuk intern perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.

2. Corporate Secretary and Legal

a. Mengatasi masalah yang berkaitan dengan hukum seperti mengurus ijin bangunan Giant, mengadakan kerja sama dengan pihak kontraktor.

3. Internal Auditor

a. Memeriksa sistem dan prosedur yang dilaksanakan serta keakuratan data-data yang dibuat oleh masing-masing divisi yang terkait dalam perusahaan.

4. Human Resources Director

a. Bertanggung jawab atas program-program keiatan kepegawaian.

5. Employment Manager

a. Bertanggung jawab mengurus kegiatan perekrutan, pnempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan.

(4)

6. Training & Development Manager

a. Bertanggung jawab atas pelatihan dan pengembangan karyawan.

7. Office Manager

a. Logistik, mengatur perlengkapan dan prasarana operasional.

b. Service, mengatur pengiriman barang dan keberadaan kendaraan operasional.

8. Compensation & Human Resources Administration Manager a. Memberikan dispensasi khusus dan mengatur jadwal training.

9. Employee & Industrial Manager

a. Bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dan menangani praktek kerja lapangan.

10. Finance Director

a. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang kas dan uang di bank. b. Menyetujui anggaran keuangan tiap bagian.

c. Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut.

d. Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbankan.

e. Bertanggung jawab kepada direktur pengelola.

(5)

a. Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan yang menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas segala kegiatan usaha.

b. Merencanakan sumber-sumber keuangan.

c. Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana.

d. Bertanggung jawab untuk memberi informasi keuangan dan hasil produksi.

12. Accounting Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.

13. Payroll Manager

a. Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan.

14. Regional Accounting Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan akuntansi untuk cabang-cabang di luar wilayah Jabotabek.

15. Merchandising & Marketing Director

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran produksi. b. Memperkenalkan produk baru.

c. Melakasanakan survei pasar atas produk.

d. Merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan pemasaran dan penjualan hasil produksi.

(6)

e. Menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran.

16. Fresh Food General Manager

a. Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk makanan segar untuk supermarket.

17. Grocery General Manager

a. Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk grocery untuk supermarket.

18. Marketing General Manager

a. Bertanggung jawab terhadap pengadaan program promosi dalam rangka peningkatan penjualan.

19. Food Service General Manager

a. Bertanggung jawab dalam mengontrol kelayakan suatu barang yang akan dijual.

20. Distribution & Logistic General Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan pendistribusian dan logistik perusahaan.

21. Operation Director

a. Merencanakan garis besar aktivitas perusahaan.

(7)

c. Memutuskan pembukaan outlet baru pada Chief Executive Officer.

22. Regional Operation 1 Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk Giant dalam wilayah Jabotabek.

23. Regional Operation 2 Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk Giant untuk wilayah Jawa dan luar Jawa.

24. Area Manager Store

a. Mengkoordinir semua bagian yang ada dalam semua outlet.

b. Memeriksa laporan dari tiap-tiap bagian yang ada untuk disampaikan pada divisi operasional.

c. Membuat keputusan mengenaii keperluan-keperluan supermarket seperti dalam hal jumlah pegawai, penyesuaian harga, mengatur jadwal promosi.

25. Store Manager

a. Bertugas dan berwenang memimpin outlet dan mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan operasional dari semua divisi di supermarket tersebut.

26. General Affairs Director

(8)

27. Formalitas Manager

a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat formal seperti kegiatan yang berhubungan dengan lembaga masyarakat.

28. Extern Public Relation Coordinator

a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat eksternal, misal: membina hubungan dengan media massa.

29. Spesiality Retail General Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan diversifikasi produk Giant dalam berbagai bentuk.

30. Guardian Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Guardian.

31. Speciality Brand Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Speciality Brand.

32. Information Technology General Manager

a. Bertanggung jawab atas kebutuhan teknologi IT pada perusahaan, mengembangkan dan menerima laporan perkembangan teknologi IT dari IT development.

33. IT Development Manager

(9)

34. IT POS & Support Manager

a. Mengatasi kerusakan maupun kekeliruan yang terjadi pada sistem komputer. a. Bertanggung jawab atas pertransferan data dari pusat ke cabang atau dari

cabang pusat.

35. Property & Project General Manager

a. Mengadakan sarana dan prasarana bagi pendirian cabang baru.

36. Site Development Manager

a. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, penentuan, lokasi tanah dan bangunan cabang yang baru.

37. Planning & Design Manager

a. Bertanggung jawab atas perencanaan dan tata desain ruangan.

38. Repair Maintenance Manager

a. Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bangunan perusahaan seperti: peralatan listrik, air, dan peralatan perusahaan lainnya.

39. Proccurement Manager

a. Bertanggung jawab mengatur dan mengkoordinir pengadaan barang-barang untuk melaksanakan kegiatan operasional cabang perusahaan yang baru.

40. Property & Operation Manager

(10)

41. Lease Marketing Manager

a. Membina hubungan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka memanfaatkan kapasitas lebih dari ruangan.

42. Loss Prevention Manager

a. Bertanggung jawab menyelidiki masalah yang menimbulkan kerugian serta mencari tindakan selanjutnya.

4.1.3 Analisis Porter

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat

Persaingan dalam industri ini masih terus berkembang sampai saat ini dan persaingan tersebut cenderung tinggi. Hal ini terlihat dengan munculnya hypermarket baru yang merupakan kategori pengecer terbesar dan semakin bertambahnya pendirian cabang-cabang gerai baru oleh perusahaan ritel. Sehingga di sekitar lokasi perusahaan ritel terdapat beberapa bisnis yang menjadi pesaing sejenis. Pesaing-pesaing adalah Carrefour, Makro, Hypermart.

2. Ancaman pendatang baru

Dalam bisnis ritel, ancaman pendatang baru tergolong rendah. Karena hambatan masuk bagi pendatang baru cukup besar. Hal ini disebabkan karena untuk masuk ke dalam industri ini, pendatang baru memerlukan modal yang tidak kecil, kebutuhan akan diferensiasi produk yang banyak, dan memperoleh akses untuk masuk ke dalam saluran distribusi.

3. Ancaman pada pengganti

Pada industri ritel, ancaman produk subsitusi tidak dapat digambarkan dengan jelas karena pada Giant hypermarket dijual berbagai produk. Produk-produk yang dijual pada Giant hypermarket. Selain beraneka ragam, juga terdiri

(11)

dari berbagai merek yang berbeda. Jadi, di antara produk-produk yang di jual oleh Giant hypermarket itu sendiri telah saling bersubsitusi.

4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli

Pada industri ritel, kekuatan posisi tawar pembeli lebih kuat dibandingkan perusahaan ritelnya. Ini dikarenakan perusahaan menjual produk kebutuhan sehari-hari dengan konsumennya adalah konsumen akhir. Konsumen yang membeli produk kebutuhan sehari-hari pada saat ini peka terhadap harga dikarenakan keadaan perekonomian negara yang masih belum stabil. Jadi, perusahaan harus menetapkan harga yang tepat dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan. Tujuannya adalah agar konsumen tidak berpindah ke pesaing lain.

5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok

Kekuatan posisi Giant hypermarket lebih kuat dibandingkan dengan pemasoknya. Karena perusahaan dapat memperoleh produk dari berbagai perusahaan pemasok di mana kebanyakan perusahaannya merupakan perusahaan kecil dan selain itu dikarenakan Giant hypermarket memproduksi sendiri berbagai produk dengan label sendiri.

Kesimpulan dari Analisis industri porter terhadap Giant hypermarket adalah bahwa ancaman pada persaingan segmen ritel yang paling kuat, mengingat banyak pesaing dari Giant hypermarket ini, diantaranya Carrefour, Makro dan Hypermart.

(12)

Berikut di bawah ini gambar analisis porter untuk Giant hypermarket Villa Melati Mas Tangerang.

Gambar 4.1 Lima Kekuatan Persaingan Porter Giant hypermarket Villa Melati Mas Potensi Ancaman Pendatang Baru

Hambatan masuk bagi pendatang baru cukup besar

Kekuatan Daya Tawar Menawar

Pemasok

a. Memiliki banyak pemasok

b. Sebagian produk yang dijual, diproduksi

Persaingan Antara Anggota Industri a. Carrefour b. Makro c. Hypermart Kekuatan Daya Tawar Menawar Pembeli Konsumen akhir (End User)

Potensi Produk Pengganti

(13)

Sumber: Hasil pengolahan Penulis

4.2 Profil Responden

Dalam penelitian ini, profil responden digunakan untuk mengetahui rata-rata standar deviasi dari setiap variabel. Penggolongan terhadap responden dilakukan berdasarkan jenis kelamin, usia, jumlah pendapatan per bulan dan jumlah pengeluaran per bulan.

1. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Statistics Statistics Jenis Kelamin N Valid 93 Missing 0

Tabel 4.2 Kategori Jenis kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki_laki 27 29.0 29.0 29.0

perempuan 66 71.0 71.0 100.0

(14)

Berdasarkan tabel dan gambar, dapat diketahui bahwa mayoritas responden Giant hypermarket dalam penelitian ini adalah perempuan dengan jumlah 66 orang atau 71% dan responden laki-laki sebanyak 27 orang atau 29%.

Gambar 4.2 Diagram Jenis Kelamin 2. Berdasarkan Usia Tabel 4.3 Statistics Statistics Usia N Valid 93 Missing 0

Tabel 4.4 Kategori Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(15)

lebih_dari_25-35 12 12.9 12.9 26.9

lebih_dari_35-45 36 38.7 38.7 65.6

lebih_dari_45-55 30 32.3 32.3 97.8

lebih_dari_55 2 2.2 2.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Gambar 4.3 Diagram Usia

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia lebih dari 35-45 tahun sebanyak 36 responden atau sekitar 38,7% dari pengunjung Giant hypermarket.

3. Berdasarkan Jumlah Pendapatan per Bulan

Tabel 4.5 Statistics

Statistics

Jumlah Pendapatan per Bulan

N Valid 93

Missing 0

Berdasarkan tabel dan gambar di bawah, dapat diketahui bahwa mayoritas responden Giant hypermarket dalam penelitian ini memiliki pendapatan per bulan antara Rp 5.000.000-Rp 10.000.000 sebanyak 34 responden atau 36,6%.

(16)

Gambar4.4 Diagram Jumlah Pendapatan per Bulan

Tabel 4.6 Kategori Jumlah Pendapatan per Bulan

Jumlah Pendapatan per Bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang_dari_1.500.000 16 17.2 17.2 17.2 lebih_dari_1.500.000-2.500.000 3 3.2 3.2 20.4 lebih_dari_2.500.000-5.000.000 26 28.0 28.0 48.4 lebih_dari_5.000.000-10.000.000 34 36.6 36.6 84.9 lebih_dari_10.000.000 14 15.1 15.1 100.0 Total 93 100.0 100.0

(17)

4. Berdasarkan Jumlah Pengeluaran rata-rata per Bulan

Tabel 4.7 Statistics

Statistics

Jumlah Pengeluaran rata-rata per Bulan

N Valid 93

Missing 0

Tabel 4.8 Jumlah Pengeluaran rata-rata per Bulan

Jumlah Pengeluaran rata-rata per Bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang_dari_1.500.000 18 19.4 19.4 19.4 lebih_dari_1.500.000-2.500.000 18 19.4 19.4 38.7 lebih_dari_2.500.000-5.000.000 30 32.3 32.3 71.0 lebih_dari_5.000.000-10.000.000 25 26.9 26.9 97.8 lebih_dari_10.000.000 2 2.2 2.2 100.0 Total 93 100.0 100.0

(18)

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden Giant hypermarket dalam penelitian ini memiliki pengeluaran rata-rata per bulan antara Rp 2.500.000 - Rp 5.000.000 sebanyak 30 responden atau 32,3% dari pengunjung Giant hypermarket.

Gambar 4.5 Diagram Jumlah Pengeluaran rata-rata per Bulan 4.3 Uji Validitas

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini menurut Sugiyono (2004, p.115) adalah sebagai berikut:

a. Jika r hasil > 0,3 maka butir atau pernyataan tersebut dinyatakan valid b. Jika r hasil < 0,3 maka butir atau pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid 4.3.1 Uji Validitas Pernyataan Periklanan

Tabel 4.9 Case Processing Summary

Case Processing Summary

N %

(19)

Excludeda 0 .0

Total 93 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.10 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.858 4

Tabel 4.11 Item Total Statistics

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Visibilitas 10.2366 6.770 .695 .823 Janji 10.4194 6.137 .869 .749 Identitas 10.6452 7.297 .508 .901

Pikiran yang Terarah 10.5699 6.530 .772 .791

Berdasarkan hasil uji tabel 4.11 Item Total Statistics, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat pada kuisioner periklanan adalah valid, karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,3. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah memiliki validitas butir yang artinya

(20)

butir-butir pernyataan tersebut telah dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga pernyataan yang ada di dalam kuisioner periklanan tidak perlu diubah dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.

4.3.2 Uji Validitas Pernyataan Kualitas Pelayanan Tabel 4.12 Case Processing Summary

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 93 100.0

Excludeda 0 .0

Total 93 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.13 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.932 7

Tabel 4.14 Item Total Statistics

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Kehandalan 20.4731 27.078 .695 .929

(21)

Jaminan 20.8065 25.897 .843 .915 Bukti Langsung 20.6559 25.467 .887 .911 Empati 1 20.8817 26.758 .669 .932 Empati 2 20.6559 25.467 .887 .911 Daya Tanggap 20.8817 26.758 .669 .932 Empati 3 20.8065 25.897 .843 .915

Berdasarkan hasil uji tabel 4.14Item Total Statistics, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat pada kuisioner kualitas pelayanan adalah valid, karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,3. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh butir-butir pernyataan telah memiliki validitas butir artinya butir-butir pernyataan tersebut telah dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga pernyataan yang ada di dalam kuesioner kualitas pelayanan tidak perlu diubah dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.

4.3.3 Uji Validitas Pernyataan Keputusan Pembelian Konsumen Tabel 4.15 Case Processing Summary

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 93 100.0

Excludeda 0 .0

Total 93 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.16 Reliability Statistics

(22)

Cronbach's

Alpha N of Items

.941 7

Tabel 4.17 Item Total Statistics

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Pengenalan Kebutuhan 20.6237 27.542 .797 .933 Evaluasi Alternatif 20.3978 27.894 .837 .930 Keputusan Pembelian 1 20.6237 27.542 .797 .933

Perilaku Pasca Pembelian 20.3978 27.894 .837 .930

Keputusan Pembelian 1 20.5484 28.750 .749 .937

Pencarian Informasi 20.6237 27.542 .797 .933

Perilaku Pasca Pembelian 20.3978 27.894 .837 .930

Berdasarkan hasil uji tabel 4.17 Item Total Statistics, maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat pada kuesioner keputusan pembelian konsumen adalah valid, karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,3. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh butir-butir pernyataan telah memiliki validitas butir artinya butir-butir pernyataan tersebut telah dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga pernyataan yang ada di dalam kuesioner keputusan pembelian konsumen tidak perlu diubah dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.

(23)

4.4 Uji Reliabilitas

Di dalam suatu reliabilitas akan menunjukkan tingkat dimana suatu skala membuahkan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran secara berulang-ulang. Salah satu metode untuk mengukur reliabilitas skala adalah dengan koefisien alpha atau cronbach`s alpha. Nilai koefisien ini bervariasi dari 0 hingga 1, dan nilai 0,6 atau kurang secara umum mengindikasikan konsistensi reliabilitas intern yang kurang memuaskan.

Dapat terlihat r Alpha adalah positif dan lebih besar dari pada 0,6, maka butir-butir pernyataan dalam faktor Periklanan, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian Konsumen adalah reliabel.

Dasar untuk pengambilan keputusan pada suatu uji reliabilitas menurut modul laboratorium statistika Binus University (2005, p.53), sebagai berikut:

a. Bila Alpha > 0,6 maka kuisioner yang diuji dinyatakan reliabel b. Bila Alpha < 0,6 maka kuisioner yang diuji dinyatakan tidak reliabel 4.4.1 Uji Reliabilitas Periklanan

Tabel 4.18 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.858 4

Terlihat dari hasil analisis uji realibilitas faktor Periklanan bahwa semua butir pernyataan pada kolom Cronbach`s Alpha didalam tabel 4.18 Reliability Statistics mempunyai nilai diatas 0,6 dan hasilnya positif. Hal ini menunjukkan alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan

(24)

memberikan hasil yang serupa, stabil atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.

4.4.2 Uji Realibilitas Kualitas Pelayanan Tabel 4.19 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.932 7

Terlihat dari hasil analisis uji realibilitas kualitas pelayanan bahwa semua butir pernyataan pada kolom Cronbach`s Alpha didalam tabel 4.19 Reliability Statistics mempunyai nilai diatas 0,6 dan hasilnya positif. Hal ini menunjukkan alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.

4.4.3 Uji Realibilitas Keputusan Pembelian Konsumen

Tabel 4.20 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

(25)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.941 7

Terlihat dari hasil analisis uji realibilitas keputusan pembelian konsumen bahwa semua butir pernyataan pada kolom Cronbach`s Alpha didalam tabel 4.20 Reliability Statistics mempunyai nilai diatas 0,6 dan hasilnya positif. Hal ini menunjukkan alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil atau konsistensi dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya.

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor

Kegunaan utama dari uji validitas dan realibilitas faktor adalah untuk melakukan pengurangan data atau dengan kata lain untuk melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya. Dalam analisis faktor guna mendapatkan faktor-faktor mana saja yang berpengaruh dan yang tidak berpengaruh, diperlukan uji validitas dan reliabilitas untuk menganalisisnya.

Tabel 4.21 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.866 3

(26)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Faktor Periklanan 47.3548 78.144 .622 .918

Faktor Kualitas Pelayanan 48.9892 68.402 .756 .801

Faktor Keputusan Pembelian

Konsumen 48.5591 63.271 .869 .691

Dapat terlihat r Alpha adalah positif dan lebih besar dari pada 0,6, maka faktor-faktor diatas adalah reliabel. Dan dalam tabel r hasil yang ada, ketiga faktor tersebut nilainya lebih besar daripada 0,3 yang berarti semua faktor tersebut adalah valid. Dan dari hasil ketiga terseut maka penelitian dapat diuji lebih lanjut.

4.6 Uji Asumsi Klasik Regresi

Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan pada keseluruhan variabel dalam penelitian, yaitu periklanan, kualitas pelayanan, keputusan pembelian konsumen. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Tabel 4.23 Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95% Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(27)

Faktor Kualitas Pelayanan .105 .076 .112 1.387 .169 -.046 .256 .480 .145 .095 .719 1.391 Faktor Periklanan .671 .078 .694 8.580 .000 .516 .826 .753 .671 .588 .719 1.391

a. Dependent Variable: Faktor Keputusan Pembelian Konsumen

Pada tabel di atas dapat dilihat kedua VIF hitung di bawah 10 (1.391< 10)

dan semua tolerance variabel bebas < 0,10 yaitu 0,719 (71,9%) maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel tidak terjadi terjadi multikolinieritas. 2. Uji asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Gambar 4.6 Scatterplot

Pada gambar di atas titik menyebar ke berbagai arah yang tidak terlalu terpola secara teratur, jadi kesimpulannya adalah pada regresi tidak terjadi heterokedastisitas.

(28)

3. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Pada tabel di bawah, ditemukan bahwa Durbin-Watson test adalah 1.926. Dan lebih kecil daripada 2, yang berarti tidak terjadi autokorelasi

Tabel 4.24 Model Summary

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .759a .577 .567 2.85556 .577 61.314 2 90 .000 1.926

a. Predictors: (Constant), Faktor Periklanan, Faktor Kualitas Pelayanan

b. Dependent Variable: Faktor Keputusan Pembelian Konsumen

(29)

Gambar 4.7 Kurva Normal P-P Plot Regression

Dari gambar kurva di atas dapat dilihat bahwa pada Normal probability plots menunjukkan bahwa titik-titik data mengikuti garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal

4.7 Regresi Berganda

PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh periklanan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen. Untuk melakukan analisa terhadap tujuan penelitian ini, maka akan digunakan alat analisa dengan regresi berganda dengan tujuan untuk mencari hubungan antara variabel periklanan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka berdasarkan analisis yang dilakukan dengan program SPSS 16.0 didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.25 Coefficientsa Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95% Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 6.092 1.844 3.303 .001 2.428 9.756 Faktor Kualitas Pelayanan .105 .076 .112 1.387 .169 -.046 .256 .480 .145 .095 .719 1.391 Faktor Periklanan .671 .078 .694 8.580 .000 .516 .826 .753 .671 .588 .719 1.391

(30)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95% Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 6.092 1.844 3.303 .001 2.428 9.756 Faktor Kualitas Pelayanan .105 .076 .112 1.387 .169 -.046 .256 .480 .145 .095 .719 1.391 Faktor Periklanan .671 .078 .694 8.580 .000 .516 .826 .753 .671 .588 .719 1.391

a. Dependent Variable: Faktor Keputusan Pembelian Konsumen

Tabel 4.26 Model Summary

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .759a .577 .567 2.85556 .577 61.314 2 90 .000 1.926

a. Predictors: (Constant), Faktor Periklanan, Faktor Kualitas Pelayanan

b. Dependent Variable: Faktor Keputusan Pembelian Konsumen

(31)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 999.946 2 499.973 61.314 .000a

Residual 733.882 90 8.154

Total 1733.828 92

a. Predictors: (Constant), Faktor Periklanan, Faktor Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Faktor Keputusan Pembelian Konsumen

Tabel 4.28 Correlations Correlations Faktor Keputusan Pembelian Konsumen Faktor Kualitas Pelayanan Faktor Periklanan Pearson Correlation Faktor Keputusan

Pembelian Konsumen 1.000 .513 .366

Faktor Kualitas Pelayanan .513 1.000 .267

Faktor Periklanan .366 .267 1.000

Sig. (1-tailed) Faktor Keputusan

Pembelian Konsumen . .000 .000

Faktor Kualitas Pelayanan .000 . .004

Faktor Periklanan .000 .004 .

N Faktor Keputusan

Pembelian Konsumen 100 100 100

Faktor Kualitas Pelayanan 100 100 100

Faktor Periklanan 100 100 100

(32)

1. Dari output SPSS, tabel koefisien determinasi ( r2 ) maka didapatkan koefisien

determinasi sebesar 0,577. Nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa secara bersama kedua variabel yaitu periklanan dan kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sebesar 57% sisanya 43% adalah merupakan variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 2.Korelasi antara variabel periklanan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian konsumen adalah sebesar 0,75, yang berarti memiliki hubungan yang sangan kuat dan berbanding lurus dengan keputusan pembelian konsumen.

3.Tabel Model Summary mengindikasikan bahwa regresi berganda secara statistik sangat signifikan dengan uji statistik F = 61.314, dan derajat kebebanan k = 2 dan n-k-1 = 93-2-1 = 90

4. Uji F menguji hipotesis H0 : B1B2 : 0 terhadap H0 : B1 = B2 tidak semuanya nol. Dari P value = 0,000a yang lebih kecil dari alpha 0,05, terliha bahwa H0 : B1 = B2 = 0 tidak diterima.

5. Nilai uji statistik Durbin-Watson = 1.926. Sehingga dapat diasumsikan tidak terjadi suatu autocorelation.

6. Dari tabel Coefficients juga terlihat bahwa nilai VIF yang tertera pada tabel di atas, sehingga tidak terjadi multicollinerity.

7. Setelah melakukan analisis dengan regresi berganda maka didapatkan persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Keputusan Pembelian = 6.092 + (0,61 Periklanan) + (0,105 Kualitas Pelayanan)

Keterangan:

(33)

X1 = 0,67 artinya setiap kenaikan 1skala persepsi, maka X1 (periklanan) maka akan menaikan keputusan pembelian Giant hypermarket sebesar 0,67

X2 = 0,105 artinya setiap kenaikan 1 skala persepsi, maka X2 (kualitas pelayanan) akan menaikkan keputusan pembelian konsumen Giant hypermarket sebesar 0,105 4.8 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, secara parsial kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangkan periklanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Jika dianalisis secara bersama-sama keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan. Dengan hasil analisis ini maka Giant hypermarket perlu lebih memfokuskan serta meningkatkan kualitas pelayanan tanpa menghilangkan periklanan yang sudah diterapkan oleh Giant hypermarket

Gambar

Gambar 4.1 Lima Kekuatan Persaingan Porter Giant hypermarket Villa Melati Mas Potensi Ancaman Pendatang Baru
Tabel 4.2 Kategori Jenis kelamin
Tabel 4.4 Kategori Usia
Gambar 4.3 Diagram Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ezt követően pedig a kínai-magyar turisztikai kapcsolatok- ban rejlő perspektívákat elemezzük Magyarország, mint a kínai turizmus egyik potenciális

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu mushibah kepada suatu kaum

Tahapan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan salah satu metode pendekatan yang juga dapat digunakan untuk sistem pengenalan pola karakter dengan menggunakan metode

Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berusaha memenuhi harapan pelanggan

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan /. campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai

Satuan yang dipiinpin Letkol Sroedji, Brigade III/Damarwulan hams berjuang mempertahankan wilayah Besuki di bagian timur Pulau Jawa yang menjadi salah satu target utama serangan

Peranan nilai-nilai keagamaan dan jiwa kebangsaan ini dapat dilakukan dengan metode Internalisasi dan Integrasi atau penyadaran yang berorientasi pada pembentukan

Teman-teman kos dan teman-teman seperjuangan saya, Erdina Maya, Henni Pratiwi, Levina Santoso, Natalia Cynthia, dan Yonada Kusumaningtyas yang juga telah memberikan semangat,