• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE BATTLE OF KARANG KEDAWUNG 1949

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "THE BATTLE OF KARANG KEDAWUNG 1949"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMPURAN

KARANG

KEDAWUNG

1949:

GUGURNYA

UETNAN KOUONEL MOCHAMMAD SROEDJI

Ratna EndangWiduatie

FakultasIlmu Budaya Universitas Jember

Jl.KalimantanNo.37,Sumbersari,Jember,Kabupaten Jember,Jawa Timur 68121

Abstrak

Artikelinimemaparkan perjuanganLetnanKolonel Mochammad Sroedji,Komandan Brigade

III/Damarwulan

pada

masa Perang Kemerdekaan

.

Sroedji adalah mantanperwirapasukan sukarela

Pembela

TanahAirpada

masapendudukanJepang.Semangatperjuanganyang kuatpada masa awal

kemerdekaan menaorong pemuda

-

pemuda seperti Sroedji bergabung dengan tentara Republik yang

masih mencari format

ideal

sebagai angkatan bersenjata. Sebagai komandan satuan di tihgkat

brigade,peran Sroedji dalam perjuangan di front Jawa Timur memberikan kontribusi penting bagi

kedaulatan Indonesia. Duakali Agresi Militer Belanda menjadi ajang pembuktian kepemimpinan

Sroedji menghadapi kesulitanpersenjataan, isu profesionalisme prajurit, hubungan sipil-militer, dan

kekurangan logistik. Letnan Kolonel Mochammad Sroedji gugur dalam Pertempuran Karang

Kedawung, 8 Februari 1949.

Katakunci:Sroedji,TNI, perjuangan, kemerdekaan,Karang Kedawung

.

THE

BATTLE

OF

KARANG

KEDAWUNG

1949:

GUGURNYA

LETNAN

KOLONEL MOCHAMMAD SROEDJI

Abstract

This article describes aboutstruggle of Lieutenant Colonel Mochammad Sroedji,Commander,

3rdBrigade Damarwulan duringtheWarofIndependence

.

Sroedji was a former volunteer officer

ofDefenders of the Homeland during the Japanese occupation.The spirit ofstruggle in the early days

of independence prompted youth

like

Sroedji to join the Republican armed forces, that were still

looking for idealformat.As brigade-level commander,Sroedji has important role in East Java's front

that significantly contributed to Indonesian sovereignty.Twice Dutch Military Aggression showing

Sroedji's great leadership under lack of weapons andammunitions,soldierprofessionalism issue,

civil-military relation, and logisticalshortage.LieutenantColonelMochammad Sroedji diedinthe

Battle of Karang Kedawung, February 8,1949.

Keywords:Sroedji,TNI, struggle,independence, KarangKedawung

.

I.PENDAHULUAN

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 membawa Indonesia ke dalamsituasi bam,yaitu sebagainegara merdeka di tengahancaman kembalinyapenjajahan bangsa asing. Pemimpin Republik lantas mengumumkan pembentukan tentara nasional setelahmelaluifaseyangcukupberat.Pembentukantentara nasional menghadapi tantangan bukan sajadariBelanda,namun juga dariinternal Indonesia sendiri. Segera setelahterbentuk TentaraNasional Indonesia (TNI)mengalami ujian yang cukupberat.Situasi yangserba sulit justru menunjukkan keperwiraan para komandan satuan

-

satuan TNI dalam mengorganisir pasukannyadalammenghadapiancamanterhadapkedaulatanRepublikIndonesia.
(2)

penghijrahan

.

"(Nasution,1991:305).

KepemimpinanLetkolSroedjiadalah gabungan dari kecerdasan, keteguhanhati, moral juang,sikapikhlas danjiwapatriotyangtertempazaman. Sebagaimantan perwiraPembela TanahAir(PETA)padazaman Jepang, Sroedjimemilih jalanpedang dalam mewujudkan pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Riwayat hidup Letkol Sroedji yang tergolong singkat adalah tipikal perjuangan pemuda yang rela meninggalkan dan menanggalkan kepentingan pribadinya untuk memenuhi panggilanbangsanya.Sejakzaman Jepang,Sroedji telahmenunjukkanjiwapatriotnya dengan meninggalkanprofesi mantrikesehatan,jugaanak dan istrinya di Jember untuk mengikuti pendidikan PETA di Bogor. Setelah Indonesia merdeka, lagi

-

lagi keluarganya ditinggalkan ke medan juang Pertempuran 10 November. NegarakembalimemanggiluntukterjunkefrontKarawang

-

Bekasi.Pulang untukkembali bertempur mempertahankan wilayah Republik di Besuki, sebelum kembali berangkat memenuhi panggilan tugas memadamkanpemberontakanPKIMadiun1948.

Agresi Militer II Belanda membuat Letkol Sroedji dan Brigade III/Damarwulan mendapat perintah wingate action

.

Keluarganya kembali ditinggalkan untuk memimpin pasukannya kembali ke basisdi Besuki. Tugasadalahtugas,sampai akhimya sebagaisuami dan ayah,Sroedjitidakpemahkembalipadakeluarganya. Pertempuran KarangKedawung tanggal 8 Februari1949menjadi palagan pamungkas dimana Letnan Kolonel Mochammad Sroedji gugur.

Tulisan ini berusaha menelusuri jejakperjuangan Letnan KolonelMochammad Sroedji. Sebagai kajian ilmiah, tulisan ini tidakbermaksud sebagai upaya kultus individuataupun mengagung

-

agungkan secara personal. Maksud dari tulisan ini adalah mengangkat kisah perjuanganLetkolSroedji sebagairefleksidan introspeksi bagi generasi penerus,khususnya dikalanganintelektual untukmeningkatkanrasanasionalisme danpatriotisme sebagai warga negara. Gagasan utama dari tulisan ini adalah menjawab pertanyaan, bagaimanakah perjuangan Letnan Kolonel Mochammad Sroedji dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia?

Untuk menjawabpertanyaandi atas digunakan metode penelitiansejarah yangrelevan dengan permasalahan. Metode penelitian sejarah terdiri dari tahapan heuritstik atau pengumpulan sumber,kritiksumber,interpretasi danhistoriografi(Kuntowijoyo,2005:90). Pengumpulansumbermenghasilkandata primermaupunsekunder,dimana keduanya saling melengkapisatusamalain.Datadiperolehdari DewanHarianCabang45 (DHC 45) Jember, Legiun veteran Republik Indonesia (LVRI) Jember, Dinas Sejarah KodamV/Brawijaya, Museum PETA Bogor, studi pustaka, koleksi pribadi keluarga mendiang Letnan Kolonel Mochammad Sroedji khususnya Ibu Irma Devita, arsip wawancara koleksi Saudara R.Z. Hakim, S.S, arsip militer Belanda/NIMH/Pusat Intelejen Marinir Belanda di Den Haag, koleksiMuseumBroenbeek.

(3)

kelembagaan ataustrukturkehidupanmasyarakatdalamperiode tertentu.Sementaraanalitik mengutamakan menampilkan analisis suatu masalah dengan menghadirkan bukti sejarah yangberhasildihimpundanmenampilkannyamelalui argumen rasional (Daliman,2012:66).

II. ORGANISASIMILITER SEBELUMKEMERDEKAAN

Pada masa pemerintahan kolonial Hindia

-

Belanda, dibentuk satuan tentara bemama

Koninklijk Nederlandsch

-

IndischLeger (KNIL) atau Tentara Kerajaan di Hindia

-

Belanda. Tujuan awal pembentukan KNILadalahsebagaipasukan penjaga keamanan dalam negeri

.

Anggotanya terdiri atas serdadu dari kalangan bumiputra, sedikit perwira bumiputra dan perwira berkebangsaan Belanda. Calon perwira KNIL dididik oleh Koninklijk Militaire

Academie(KMA) atau Akademi MiliterKerajaandi Breda, Belanda.Perang Dunia II diteater Eropamembuat Belanda didudukipasukan Jerman, sehinggapemerintahkolonial menambah pusatpelatihanuntuk calonperwiracadanganKNILdari kalangan bumiputra.Pusat pelatihan ini bemamaCorps Opleiding Reserve Officieren(CORO) dan berkedudukan di Bandung. Pembentukan sekolahperwiracadangan ditujukan untukmenghadapikemungkinan serangan Jepang yang mendeklarasikanPerang Asia Timur Raya atau PerangPasifik (Adam, dalam Nordholt,Purwantodan Saptari,2013:113

-

114).

Kekuatan Jepangpada fase awal PerangPasifik mencengangkan pihak Sekutu. Pada

tanggal 8 Desember 1941 armada Jepang dengan mengerahkan kekuatan udaranya membombardir Pearl Harbor, pangkalanArmadaPasifikAmerika Serikat yang terletak di Hawaii.Tidak berselanglama, tanggal11Januari1942tentara Jepang mendaratdiTarakan yang kaya minyak.Seranganyang gencar dari pihak Jepang membuatTarakandapatdirebut pada 12 Januari1942. Tanggal 24Januari,Balikpapan yang jugamemilikisumber minyak jatuhke tangan Jepang.Berturut

-

turutPontianak direbut pada 29 Januari 1942, Samarinda pada3 Febmrari 1942,Kotabangunpada 5Febmari 1942, Samarindapada6 Febmari 1942, danBanjannasinjatuhpada10 Febmari 1942 (PoesponegorodanNotosusanto,1993:1).

Tanggal14Februari1942 Jepangmenerjunkanpasukan lintas udara di Palembangdan berhasil menguasai Palembang dansekitamya pada 16 Febmari 1942. Selanjutnyaofensif Jepang terfokuspadaPulau Jawa,kekuatan yang dikerahkan meliputiDivisi ke

-

2 di Jawa Barat dan Divisi ke

-

48 di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kekuatan Jepang bertambah dengan bergabungnya Divisi ke

-

38 dan Brigade Sakaguchi. Tanggal 1 Maret Jepangberhasil mendarat di TelukBanten,Eretan Wetan (JawaBarat),dan Kragan di Jawa Tengah(Poesponegoro danNotosusanto,1993:2

-

3).

Pihakpemerintah Hindia

-

Belandabukannya tinggal diammenghadapi ofensifJepang. KekuatanKNIL,termasuk tamnaKMAdan CORO dan dibantupasukan Inggrisdan Amerika Serikat dikerahkan untuk membendung ofensif Jepang. Keterlibatan Inggris dan Amerika Serikat terkait dengan komando gabunganABDACOM(AmericanBritish Dutch Australian Command) yang dibentuk untuk mengantisipasi penyerbuan Jepang. Namun upaya pemerintah Hindia

-

Belanda tidakmemberikankerugianyangberartidipihak Jepang.Tanggal 5 Maret 1942 pemerintah Hindia

-

Belanda mengumumkan bahwa Batavia sebagai kota terbuka .Kotainimemang tidak lagimenjadi pusatpemerintahansejakakhirFebmrari 1942,

karenaGubemur JenderalHindiaBelanda,TjardavanStakenborghStachouwer bersamapara pejabatteraslainmengungsike Bandung.

(4)

mengajukan permintaan penyerahan lokal pada Jepang. Namun Panglima Tentara ke

-

16 Jepang,LetnanJenderalHitoshiImamuramenuntut agarseluruh kekuatan Sekutii diJawadan bagian Hindia

-

Belanda lain menyerah total disertai ancaman bahwa Kota Bandung akan dibombardir dari udara. LetjenImamurajugamenuntutagarselambat

-

lambatnya tanggal 8 Maret 1942 Gubemur Jenderal Hindia

-

Belanda datang ke Kalijati untuk mengadakan perundingan.AkhimyaGubemurJenderalTjardavan Stakenborgh Stachouwer didampingi PanglimaKNIL Letnan Jenderal HeinTer Poorten beserta rombongan datang ke Kalijati, tanggal 8 Maret 1942.Perundingan akhimya berakhirdengankapitulasi(penyerahantanpa syarat) Hindia

-

Belanda kepadaJepang(Poesponegoro danNugroho,1993:4

-

6).

Pemerintahan militer Jepangkemudian membentuk sejumlah organisasimilitermaupun semi militersebagai upaya membentukkekuatancadangan untuk mendukung PerangAsia TimurRaya.Organisasi militeryangdibentukJepangadalahHeihodan Pembela Tanah Air (PETA). Heiho dibentuk sebagai pasukan pembantu bagi militer Jepang, oleh karena itu anggotaHeihoditempatkanlangsung di bawah komando AngkatanDaratatau AngkatanLaut Jepang. Heihodibentuk untuk berperang,karena itu prajurit Heiho memiliki keterampilan mengoperasikan persenjataan berat seperti penangkis seranganudara, tank hingga artileri. Heihotidakmendapatkanjenjangpangkatperwira(Poesponegoro danNugroho,1993:33).

AdapunPETAdibentuk denganfungsi pertahananwilayahjika sewaktu

-

waktu terjadi serangan Sekutu. Fungsi pertahanan wilayah inilah yang membuat prajurit PETA akan

ditempatkandi wilayah asalnya.Di sampingitu,PETA dipersiapkansebagaitulang punggung kemerdekaan Indonesia di kemudianhari (Sapto, 2012:168)

.

Uniknya,pembentukan PETA dibuat sedemikian rupa sehingga seolah

-

olahmerupakanusul dari pihakIndonesia. Orang yang terpilih untuk mengajukanusulpembentukan PETAadalah GatotMangkoeprodjo,yang kemudian mengajukan permohonan kepada Gunseikan (kepala pemerintahan militer) tentang pembentukan tentara beranggotakan orang Indonesia. “Permohonan Gatot Mangkoeprodjo disetujuidan dikeluarkan peraturanOsarnu SereiNo.44tertanggal 3 Oktober 1943. Osamu Serei No. 44 menjadi dasar formal pembentukan Pembela Tanah Air (Poesponegorodan Nugroho, 1993:34).Di Sumatera,dibentukpulaorganisasimiliterserupa PETAyangbemamaGiyugun

.

Calonanggota PETAdirekrut dari masyarakatdanlatar belakangcalon akanmenentukan kepangkatannyakelak. Pendidikan calonperwira PETAdilaksanakandi Bogor oleh Jawa BdeiGiyugun KanbuRensetai(Korps LatihanPemimpinTentaraSukarelaPembelaTanahAir di Jawa)

.

Namalembaga ini kemudian berganti menjadiJawaBdeiGiyugun KanbuKyokutai

(Korps PendidikanPemimpinTentaraSukarelaPembela TanahAirdiJawa). Setelahlulus, prajurit PETAdisebardidaidan(batalion)yang berada di wilayahJawa,Madura,dan Bali. Jumlahkeseluruhanadalah66daidan(Poesponegoro danNugroho,1993:36).

(5)

(komandanDaidan/batalion)IIBesukisaatituadalahM.SoewitoKartosoedarmo.

III.TENTARANASIONALDAN ANCAMAN KEDAULATAN

Padatanggal14Agustus1945,KekaisaranJepang menyerahtanpa syaratkepadaSekutu denganditandaiupacara kapitulasi diatasUSSMissouri

,

kapal perangAmerikaSerikat yang berlabuh di Tokyo. Informasiini berusaha ditutup

-

tutupi oleh tentara Jepang di Indonesia, namun Sutan Sjahrir dapat mengetahuinya melalui radio rahasia. Meski telah menyerah, namun tentara Jepang diIndonesia masih bersenjata,hanya sajastatuskekuasaan menjadi kosong(vaccuum ofpower)

.

Padatanggal 17Agustus 1945,Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya melalui upacaraProklamasiKemerdekaandi JalanPegangsaan Timur56, Jakarta.

Kemerdekaan yang telah diproklamasikan tidak langsung dibarengi dengan adanya kekuatanpertahanannegara,dalam halinitentaranasional. SetelahJepangmenyerah tanpa syarat,PETAdibubarkan dan dilucuti Jepang. PrajuritPETAkemudian disuruh kembali ke daerahmasing

-

masing.Disisilain,pemerintahyangmulai dibentuk tanggal18 Agustus1945 belumjugamengumumkanpembentukan tentaranasional.

Tanggal 19 Agustus 1945, para pemuda mengundang Presiden Soekamo dan Wakil Presiden Mohammad Hatta untuk menghadiri rapat di Jalan Prapatan 10. Rapat dipimpin Adam Malik yang kemudian membacakan dekrit mengenai lahimya tentara Republik Indonesia dari bekas Heiho dan PETA. Presiden dan Wakil Presiden menyetujui, namun belum dapat memutuskan saat itu juga. Akhimya tanggal 22 Agustus 1945, dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, diputuskan pembentukan tiga lembaga negara, meliputiKomite Nasional, Partai Nasional dan BadanKeamanan Rakyat(Poesponegorodan Notosusanto, 1993:100). Badan Keamanan Rakyat yang disingkat BKR dalam pembentukannya disebutkan berfungsi memelihara keamanan bersama-sama dengan rakyatdan badan

-

badannegara yang bersangkutan (Sundhaussen,1986:11).

KeanggotaanBKR terbuka untuk para pemudaIndonesia,namun pihakyangmemiliki antusiasme tinggi untukbergabungadalahpara mantanPETAdan beberapamantan KNIL. Perwakilan mantan PETA dalam BKR dapat diambil contoh yaitu Soedirman (mantan daidanchodiKroya,Banyumas),sedangkan dari mantanKNILmisalnyaOeripSoemohardjo (mantan Mayor KNIL),SuryadiSuryadharma(penerbangKNIL)danAbdul HarisNasution (alumniCORO).Adapula mantanKNIL yang kemudiansecara diam

-

diambergabungdalam PETA,misalnya Gatot Soebroto,Achmad Yani, danSoeharto.KeanggotaanBKRlain diisi olehpemuda

-

pemudadari barisanperjuangan yangtidak memiliki latarbelakangpendidikan formal kemiliteran. Pemuda di Jakarta membentuk BKR pusat yang dipimpin mantan daidancho Mr. Kasman Singodimedjo. Namun karena Mr. Kasman ditarik dalam kepengurusan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) maka sebagai pengganti ditunjuk KaprawisebagaiKetua Umum,Sutalaksana (KetuaI),Latief Hendraningrat (KetuaII) dan dibantu Arifm Abdurrachman,Mahmuddan Zulkifli Lubis(Poesponegoro dan Notosusanto, 1993:107). Pembentukan BKR di daerah juga dilakukan oleh para pemuda, khususnya mantan anggota PETA,termasuk diJember,JawaTimur. EksDaidanII PETAdireoganisasi sebagaiResimen II/BKR.Salahsatumantan perwiraPETAyang menggabungkandiri dalam Resimen II/BKR adalah Mochammad Sroedji, eks chudanchd. Pangkat yang diterima Mochammad Sroedji adalah mayor.
(6)

merebutpersenjataandarisejumlaharsenal (gudang senjata)milik Jepang.Perebutansenjata terjadiantaralain di SurabayapadabulanSeptember1945,dimana gudang senjataDon Bosco direbut pernuda dan markas angkatan laut di Ujung juga diambil alih. Sementara di Yogyakarta,BKRbersama Polisi Istimewa (embrio satuan Brigade Mobil) merebut fasilitas OtsukaButai padatanggal7Oktober 1945.Di Bandung, para pernudamerebut pangkalan udara Andir(kini Pangkalan Udara Husein Sastranegara)danpabriksenjatabekasACW atau

ArtillerieConstructie Winkel(sekarangfasilitas milik PTPindad). Tidakjarangperebutan

senjataJepang oleh pernudaberakhirdengan pertempuran,misalnyaPertempuran Lima Hari di Semarang (PoesponegorodanNugroho, 1993:104).Perebutanjugaterjadidi luar Jawa, sepertidi Sumatera,Kalimantan,Sulawesi, danNusaTenggara.

Sebagai suatu lembagatentara,dibentukstruktur kepemimpinan yangberadadibawah KementerianKeamanan Rakyatpada20 Oktober1945.Susunanpusat TKRmeliputi:

• Menteri Keamanan Rakyat ad interim : Suljoadikusumo (kemudian digantikan Moestopo)

PemimpinTertinggiTKR: Soeprijadi

KepalaStafUmum :Oerip Soemohardjo(Rahardjodan Suko, 2010:540)

Pada bulan November 1945 diadakan pemilihan Panglima Besar, hal ini diantaranya disebabkan ketidakmunculan Soeprijadi serta kebutuhan mendesak untuk penyempumaan TKR. Hasil pemilihan memunculkan nama Soedirman sebagaiPanglima Besar TKR dan OeripSoemohardjosebagaiKepalaStafUmum. Struktur pusat TKRyangtelahterbentuk kemudian diikuti pembentukan komando

-

komando di daerah

-

daerah. Susunan komando TKR di daerahterdiri ataskomandemen,divisi,batalion,kompi,dan peleton.Perubahan BKR menjadiTKR diikuti dengan perubahanstruktur di daerah

-

daerah.Resimen1I/BKR diJember berubahmenjadiResimenIV/TKRDivisiVIII.

IV. PERJUANGAN DIFRONTJAWATIMUR

Pembentukan TKRdi tingkatdaerah disambut baikolehpemuda

-

pemudadiJawaTimur, khususnya merekayangmerupakanmantanPETA.Sundhaussenmencatat halyangspesifik dari para perwira dari JawaTimur, yaitu mereka memiliki orientasi santri yang kuat. Hal tersebut dapatdisebabkankarenadiantara mereka terdapat perwira

-

perwira yangberasal dari Madura dengan Islam yangkuat (Sundhaussen,1988:23). Para mantanperwira PETAdiJawa Timurkemudian banyak yangmenjadikomandan satuan

-

satuanTKR.

Pembentukan TKR sebagai angkatan bersenjata Republik Indonesia di awal kemerdekaan segeramendapatujian.Tanggal25 Oktober1945diSurabayamerapatpasukan Inggris dari Brigade49yangdikomandani Brigadir Jenderal A.W.S. Mallabyyangmembawa tugas untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan tawanan Sekutu.Namun pasukan Inggris juga memaksa agar rakyat Indonesia danTKRagar menyerahkan senjatamereka juga. Ketegangan segera memuncak dan dengan cepat berubah menjadi pertempuran terbuka. DalampertempurandiJembatanMerah,Brigadir JenderalA.W.S.Mallabytewas.Peristiwa ini memantik reaksi keras dari pihak Inggris. Mayor Jenderal E.C. Mansergh yang menggantikan MallabymengeluarkanultimatumagarrakyatSurabaya menyerahkansenjata di tempat

-

tempatyang ditentukan Inggris. Mereka diwajibkanmengibarkan bendera putih dan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah. Batas ultimatum adalah tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi. Apabila ultimatum tidak dipatuhimakaSurabayaakan digempurdari darat, laut,maupunudara(Poesponegoro danNugroho,1993:110

-

116).
(7)

bertindak sebagai komandan pertahananSurabaya. Dukungankekuatan datang dari satuan

-satuan di Jawa Timur, di antaranya Batalion Sroedji yang dipimpin Letnan Kolonel Mochammad Sroedjidan berkedudukan di Jember. BatalionSroedjiditunjuk memperkuat FrontPertahanan Tengahdi Sidoarjo (Widuatie,2016:39).

V

.

AGRESIMILITERBELANDAI

Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II,Sekutusebagai pihak pemenang bermaksud memulihkankeadaan diwilayah bekasjajahan

.

Indonesia yangtelahmemproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 masih dianggap sebagai jajahan Belanda, dengan demikian menurut sudut pandang Sekutu wilayah Indonesia akan dikembalikan pada Belanda. PasukanSekutu yang terdiri daripasukan Inggris mendarat di Jakarta, Semarang, Surabaya dan Medan. Kedatangan Inggris dengan segera memicu pertempuran dengan tentaradan laskar

-

laskar Indonesia. Sesuai niat awal untuk mengembalikan wilayah Indonesia ke bawah penjajahan Belanda, maka kedatangan Inggris juga sekaligus membawa NICA

(Nederland Indie Civil Administration)

.

KehadiranNICAadalah untuk menegakkan kembali negeri jajahan yang disebut sebagai Hindia

-

Belanda, dan salah satu kegiatan NICA yang provokatifadalahmempersenjatai mantan anggota KNIL yangdibebaskan dariintemiran.

Inggris berusaha memberi jalan tengah atas pertikaian antara NICA dan Indonesia dengan mengirim duta istimewa, Sir Archibald Clark Kerr. Inggris mengupayakan perundinganantara Indonesia danBelanda,dimana pihak Belanda diwakilimantan Letnan Gubernur Hindia

-

Belanda Hubertus Johannes van Mook. Perundingan dimulaitanggal 10 Februari 1946. Pihak Indonesiayang diwakili kabinetparlementer pimpinan Sutan Sjahrir belum memberikan usul balasan. Organisasi di luar kabinet tidak menyetujui strategi diplomasiSjahrir. SidangKNIPdi Solo tanggal 28 Februari2 Maret1948 menghasilkansuara mayoritas menentang kebijaksanaan perundingan yang diambil Sjahrir. Pihak lain yang menentangperundingandenganpihakasing adalahPersatuanPerjuangan (PP)yang menuntut merdeka seratus persen . Kuatnya oposisi terhadap kabinet akhimya membuat Perdana Menteri Sutan Sjahrirmengembalikanmandatkepada PresidenSoekamo. Temyata Presiden kembali menunjuk Sutan Sjahrir sebagai formatur kabinet kedua, yang dikenal sebagai Kabinet Sjahrir II(Poesponegoro danNugroho,1993:121

-

125).

Kabinet SjahrirII memutuskanmelanjutkan strategidiplomasi denganpihak Belanda, sekalipun suara

-

suara penolakan semakin keras. Akhirnya pihak Indonesia dan Belanda menyepakatiperundingandiLinggarjatiyang hasilnyaditeken olehperwakilankedua pihak sebagai Perjanjian Linggarjati. Seperti halnya perundingan

-

pemndingan sebelumnya,hasil Perjanjian Linggarjati tidak memuaskanbanyak kalangan di Indonesia. SementaraBelanda memutuskan tidak menunggu terlalu lama, dan akhimya menggelar agresi militer ke wilayah RepublikIndonesia.KarenaPerjanjian Linggarjatitelah menjadi sorotan intemasional, maka Belanda menyatakan bahwa pengerahan pasukannya sebagai politionele actie (aksi polisionil).

Agresi militer Belanda diawali tanggal 21 Juli 1947 dengan sandi Operatie Product. Secara sistematis dengan dukungan persenjataan dan strategi mutakhir pasukan Belanda dapat mendesak pasukan TNI. Di Jawa Timur, Belanda mengerahkan pasukan untuk melakukan operasi pendaratan amfibi di Pantai Pasir Putih, Situbondo. Marinir Belanda

kemudianmenusukmasuk wilayah pertahanan Republik di Situbondo,Bondowoso, Jember hinggaLumajang(Mertowijoyo,2015:51

-

53).
(8)

tiap

-

tiap daerah dibentuk COG berdasarkan satuan tempur yang beroperasi di wilayah tersebut. Berdasarkan strategi barn ini, Resimen 39/Menak Koncaryang dipimpin Letnan Kolonel Mochammad Sroedji berubah menjadi COG III dengan wilayah pertahanan Karesidenan Besuki, teristimewa meliputi Jember Selatan, Klakah, Lumajang, dan Probolinggo.Perubahan tersebut diikutiperubahansatuanditingkatbatalion,Batalion Macan Putih (Kapten Abdul Rifa'i) bersama dua kompi dari Batalion Garuda Putih (Kapten Sjafioedin)dileburmenjadiBatalionGerilyaX.BatalionAndjing Laut(MayorE.J.Magenda)

dilebur dengan Batalion SemutMerah(Mayor Rasadi)menjadiBatalion GerilyaIXdengan komandan Mayor E.J. Magenda.SedangkanBatalionAlap

-

AlapdanBatalion Garuda Putih (minus dua kompi) dilebur menjadi Batalion Gerilya VIII dengan komandan Mayor Sjafioedin. (Mertowijoyo,2015:67).

SituasipcrjuanganyangmenuntutsincrgiantaraTNI dengan rakyatmelahirkanbadan

-badan pertahanan rakyat yang dibentuk di daerah

-

daerah atas inisiatif pihak TNI dan pemerintahsipil.Letkol Sroedji sebagai KomandanCOG IIImengadakan kerjasama dengan pejabat sipil pemerintah Lumajang, Sastrodikoro membentuk Volks Defensie Kabupaten Lumajang(VDKL) sebagaipemerintahandarurat. StrukturVDKLyaituSastrodikoro sebagai ketua/komandan, Sukardi sebagai wakil dan Letkol Sroedji sebagai penasihat, pusat pemerintahandaruratditetapkandiPronojiwo(Widuatie: 2016,47

-

48).Pembentukan VDKL adalah untuk menegakkan kedaulatan Republik Indonesiasecaradefactodidaerah.

Agresi militerBelanda terhadap wilayah Republik menuaiprotes dunia intemasional. Tanggal 30Juli 1947 pemerintahIndiadan Australiasecara resmi mengajukanpermintaan kepada Dewan Keamanan PBB agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar acaraDewan Keamanan.Permintaankedua negara disetujui dan pada 1Agustus1947 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan perintah penghentian permusuhan II (Poesponegoro dan Nugroho, 1993:139

-

140).

VI. AGRESI MILITERBELANDAII

Situasi politik di Indonesia pasca Agresi Militer Belanda I mengalami perubahan. Kabinet Sjahrir II telah digantikan oleh Kabinet Amir Sjarifuddin. Pemerintah Indonesia kembalimenempuh jalurperundingandenganBelandadengandifasilitasioleh KomisiTiga Negara (KTN).Perundingan dilakukan di atas kapal perangAmerikaSerikat,USSRenville mulaitanggal 8 Desember1947danhasilnya dikenal sebagai PerjanjianRenville

.

Salah satu isi perjanjian Renville adalah bahwa pasukan TNI harus meninggalkan basis pertahanan mereka menuju daerah Republik Indonesia yang diakui Belanda. Konsekuensi bagi TNI adalah mereka harus melakukan long march atau hijrah dari basis pertahanan menuju wilayahRepublik.PasukanTNIdiJawaTimur, termasuk satuan yang dipimpin Letkol Sroedji harus melakukan hijrah menuju Pakisaji,Sumberpucung, Dampit,Kesamben,Wlingi,Blitar (Kodim0824,1972:1).

Pasca Perjanjian Renville, namun sebelum hasil perjanjian dilakukan, Kabinet Amir Sjarifuddinjatuhdan digantikanKabinet Hatta.Salahsatuprogram yang dilakukan terhadap TNI adalah Rekonstruksi dan Rasionalisasi, biasa dikenal dengan ReRa. Kebijakan ini diambil untuk menghasilkan angkatan bersenjatayangefisien,karenasampai dengan1948 terjadiketimpanganantara jumlah personelyang terlalu besardan kurangnya persenjataan.

Selain itu program ReRa juga dilakukan untuk mengatasi kekacauan garis komando dan organisasiTNIakibatpolitisasi yang terjadipada masa Kabinet AmirSjarifuddin.

(9)

dengansalah satuprogram ReRayaitupeleburanbadanperjuanganke dalamTNI,Resimen 40 disiapkan sebagaiembrio BrigadeIII. Tugas Letkol Sroedji jugamencakup koordinasi lapanganuntuk anggota yang hijrah ditempatbarn.Namunsebelumprogram ReRaberjalan sesuai harapan, terjadi Pemberontakan PKI Madiun (18 September 1948) yang dipimpin Musso dan bekas perdanamenteri Amir Sjarifiiddin.Letkol Sroedji yang berada di Blitar mendapat tugassebagai KepalaStaf GabunganAngkatanPerang(SGAP).KekuatanSGAP adalahsemuaunsur TNI ditambah Kepolisiandan TRIP (Tentara RepublikIndonesia Pelajar).

TugasSGAPadalah memadamkanpemberontakan PKIMadiun,khususnya diwilayah Blitar dan sekitamya(Kodim0824,1972:2).

Pada akhir Oktober 1948, pasca operasi penumpasan PKI Madiun, Letkol Sroedji mendapat tugas barn sebagai kelanjutan program ReRa. Sesuai Keputusan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia No. A/582/48 tanggal 25 Oktober 1948 Resimen 40/Damarwulan berubah menjadi Brigade Mobile Damarwulan, dengan Letkol Sroedji sebagai komandan. Tanggal 17 Desember 1948, Brigade Mobile Damarwulan kembali berubahmenjadiBrigadeIII/Damarwulan (Kodim 0824,1972:3).

Sementaraitu pemimpin TNI mulai melihatgelagat kurangbaikdariBelanda.Tanda

-tandayangdirasakanantaralain Belandaselalu berusaha mengulur

-

ulur wakturealisasihasil Perjanjian Renville. Laporan yang masuk juga menyatakan bahwa Belanda mulai menempatkan pasukannya di dekat garis demarkasi/Garis van Mook (Poesponegoro dan Notosusanto,1993:158). Berkaca pada pengalaman1947,pimpinan TNI mulai menggodok rencana pertahanan

.

Konsepyang dirancang adalahPertahanan RakyatSemesta

.

Pada bulan November1948,PanglimaBesarAngkatanPerang mengeluarkan PerintahSiasatNomor 1.

Kewaspadaan pimpinan TNI terhadapniat Belanda untuk kembalimenyerang akhimya terbuktipadaDesember1948.DiawalipidatoKomisarisTinggiBelanda,Dr.Louis Beelyang menyatakanbahwa terhitung sejak 19 Desember 1948pukul00.00Belanda tidak lagi terikat denganPerjanjianRenville.DiBandung dan Semarang, pasukan komando Belanda,Karps

Speciale Troepen (KST) bersiap

-

siap. Mereka mendapat misi merebut dan menduduki ibukota RI di Yogyakarta melalui sebuah aksi polisionil dengan sandi Operatie Kraai (Operasi Gagak). Panglima Tentara Belanda Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor turun langsung dan memberi tugas pasukan komandot, yaitu membebaskan Yogyakarta dari

tangan ekstremisserta menangkapSukarnobersamapengikutnya (Pour

.

2010:1)

.

Padahari Minggu, 19 Desember 1948 pagi, pesawat

-

pesawat pemburuBelanda P

-

51 MustangdanP

-

40Kittyhawkdisertai beberapabomberB

-

25Mitchellmelakukan serangan terhadap Yogyakarta.

Presiden Soekamo, WakilPresiden Mohammad Hattabesertasejumlahmenterisedang mengadakan rapat kabinet di Istana KepresidenanGedung Agung pada19Desember pagi. PanglimaBesarTNI LetnanJenderal Soedirmanyangmenunggudi luar ruang rapat akhimya memutuskan segera bergabung denganpasukannya.Hasil rapat temyata memutuskan bahwa unsur pemerintah sipilakantetaptinggaldi kota, danMr. Sjafroeddin Prawiranegara(Menteri KemakmuranRI)yangsedangberadadiBukittingi ditunjukuntukmembentuk pemerintahan darurat jikapemimpin RIditangkap Belanda(Sundhaussen,1986:74)

.

(10)

VII.PERINTAHUNTUK MELAKSANAKAN AKSI WINGATE

Sesaatsetelah seranganpertama Belanda, PanglimaBesar LetnanJenderal Soedirman mengeluarkanPerintah Kilat Nomor 1, sebagai tindaklanjut dari Perintah SiasatNomor 1 yangtelah diumumkanpadaNovember1948.

Perintah Panglima Besar Soedirman segera disusul dengan Perang Gerilya Semesta. Panglima Besarmemimpin langsung komando tempurdengan bergerilya.Di JawaTimur, konsentrasisebagianpasukan TNIberadadiKediri.Padatanggal17Desember 1948,dua hari sebelum Belanda menyerangYogyakartadiadakanapelpasukansetelahoperasipenumpasan PKIMadiun.Apeldilaksanakan diLapanganKuwak,Kediridandihadiri PanglimaTentara danTeritoriumJawaKolonelAbdulHarisNasution,Panglima Divisi IJawaTimur Kolonel Soengkonobeserta komandansatuan

-

satuanTNIdiJawaTimur. Dalamkesempatan tersebut Kolonel A.H. Nasution mengukuhkan Brigade III/Damarwulan dan Letnan Kolonel Mochammad Sroedji sebagai Komandan Brigade III/Damarwulan Divisi I Jawa Timur (Kodim 0824, 1972: 3).

Berdasarkan Perintah KilatNo.1tanggal 19 Desember1948,Komandan DivisiI Jawa Timur Kolonel Soengkono segerameneruskan pada jajarandi bawahnyatentang serangan Belanda, dan perintah untuk melaksanakan wingate action

.

Sesuai dengan perintah tersebut, pasukan TNI sebelum melaksanakan wingate, terlebih dahulu melakukan bumi hangus terhadap kota

-

kota yang diduduki agar tidakdapatdigunakanolehBelanda.

BrigadeIII/Damarwulanyang dipimpinlangsung Letnan KolonelMochammadSroedji segera bersiap untuk kembali ke basis Brigade III di wilayah Besuki. Jarak yang harus ditempuh BrigadeIII tidak kurangdari 500kmmelintasihutan dan pegunungan di sepanjang ruteKediriBesuki.Tantangan yangharusdihadapi BrigadeIII cukup banyak.Selainmedan yang sulit, kolone Brigade III bertambah dengan ikut sertanya keluarga prajurit. Hal ini menambahjumlahrombongan secara signifikan danberdampak padakebutuhan logistik yang meningkat. Tidak semuapersonelmembawa serta keluarganya, Letkol Sroedji dan Residen Militer Letkol dr. Soebandi meninggalkan keluarga mereka di Blitar. Faktor yang menambah berat perjalanan wingate Brigade III adalah meningkatnya intensitas serangan dari pihak Belanda.Patroli Belanda semakingiatberoperasidan jugamenyebarmata

-

mataagardapat ternsmemonitorgerakan BrigadeIII (Nasution,1979:175).

Kekuatan BrigadeIII padasaat AgresiMiliter IIterdiri atas tiga batalion,yaituBatalion 25 dengankomandanMayorSyafiudin,Batalion 26 dengan komandanMayorErnstJulius Magenda,Batalion27 dengan komandan KaptenSoedarmin, dan Batalion Depot dibawah komando Mayor Darsan Iroe. Ditambah keluarga yang ikut ber

-

wingate

,

jumlah kolone Brigade ITT meningkat dan memperlambat pergerakan mereka. Brigade TIT terlibat kontak dengan Belanda di Lodoyo, dengan korban dua prajuritdan kehilangan sejumlah amunisi (Nasution, 1991:305).

Rencanaawal rutewingateBrigadeIIIadalah melalui Lodoyo BinangunBanturSumber Manjingdan menerobosmenujuTempursari Gondoruso untuk mencapai Lumajangbagian selatan.Dislokasi batalion mendekatigarisdemarkasitersusunatasBatalion26 beradapaling depan,diikuti Batalion 25,StafBrigadeIII,Batalion27danpalingbelakang adalah Batalion Depot.Namunseiringdinamikalapangan,terutama meningkatnyakontakdengan Belanda membuat gerakan menjadi tidaksesuai rencanaawal(Nasution,1991:306).

(11)

induk. Dalam melaksanakan wingate action

,

Brigade III menghadapi kesulitan terbesar berupalogistik. BrigadeIIItidak memilikipersiapan perbekalanuntukperjalanan,begitupula persiapan intelijen bersifat global. Saat mencapai Blitar bagian selatan kendala logistik terutamamakanan mulai terasa. Wilayah Blitar selatan tergolong minus disampingkondisi yangtandus,danditambahsisa

-

sisakemelutakibatPemberontakan PKIMadiun1948 yang menjalar hingga wilayah ini. Pasukan Brigade III dan keluarga yang ikut ber

-

wingate

,

termasukanak

-

anak terpaksabertahanhidup denganmengonsumsidaun

-

daunan(Nasution, 1991:306; Nasution, 1979:188)

.

Padatanggal25Desember1948,BrigadeIII memasukiwilayah Semeru Selatan

.

Staf Brigade III tiba di Malang Selatan yang dikuasai KNIL. Batalion 26 bergerak menuju Sumbertangkil melalui daerah minus dan menghadapi kesulitan logistik. Batalion 27

melewati bagianselatanDonomulyo.Batalion 25mengikutikoloneStaf Brigade III.Adapun pasukanlainnya masih berada di wilayah Blitar.AkhirDesmber1948,koloneStafBrigadeIII tiba diSumbertempur,Batalion 25 tiba di Brintik, Batalion 26 tiba di Sumbertangkil disusul Batalion 27. Kesulitan di rnedan Semeru Selatan adalah ruang gerak yang terbatas di hutan

-hutan,disampingitu Lumajang sedang dilandapaceklik. (Nasution,1991:307).

Batalion 26 yang telah tiba di Tempursari menugaskan dua kompi untuk menyerang kedudukan Belanda.Siasat inidiperlukankarena Tempursari haras direbut untukmembuka jalan. Batalion 27bergabung dan pada fajar1 Januari 1949,serbuan terhadap Tempursari dimulai.KompiSuwardi dariBatalion 27bertindak sebagai pembuka serangan pada pukul 04.00 pagi

.

Pertempuran berlangsung selamabeberapa jam,dan akhirnya Tempursari berhasil direbut.Pasukan KNIL mundurkePasirian,di pihak BrigadeIIIgugurdua prajurit dansatu lukaparah.PasukanKNIL memanggilbantuan udara,dansekitarpukul 09.00 terjadi serangan udara terhadap Tempursarioleh empat pesawatpemburaP

-

51 Mustangdandua pembom B

-25 Mitchell.Tempursari diserang dengan senapanmesin dan dibombardir dengan 100 bom yangdijatuhkanpadaseranganbalasan tersebut. Serangan diulangi hinggaTempursari dapat disebut rata dengan tanah (Nasution, 1991:307).

BrigadeIII yangberhasil menghindari serangan udara Belanda melanjutkan perjalanan menuju Lumajang via Ampelgading. Perjalanan tidak menemui hambatan dari Belanda karena mereka fokus memusatkan kekuatan di Pasirian, yang diduga akan dilalui kolone BrigadeIII.Kondisi ini memungkinkanBrigadeIII untukdapat bergerak lebih jauh,karena tidak ada rencana untuk menyerang Pasirian. Tujuan Brigade III selanjutnya adalahDesa Penanggal, desa ini ditetapkan sebagai rendezvous point Brigade III sebelum memasuki Besuki.StafBrigadeIII tibapalingawaldi Penanggal, sementara Batalion 25 masih berada di hutan Semeru Selatan. Batalion 26 dan Batalion 27 masih beristirahat di Sumbertangkil. Komunikasi antara Staf BrigadeIIIdanbatalion

-

batalion dilakukandenganbantuan kurir, sementarauntuk berkomunikasi dengan Divisi I digunakan radio. Pada tanggal9Januari1949 Belanda menarikpasukannyadari Penanggal untukmemperkuatPasirian. Pasukanpelopor Batalion 25, Batalion26,Batalion 27,dan Batalion Depot berhasil merebut Penanggal dan melakukan konsolidasi kekuatan. Komandan Brigade III, Letkol Mochammad Sroedji mengaturrencana perjalanan lebih lanjut. Suatukeuntungan bagi BrigadeIIIadalah bahwa keadaan rakyat Penanggal terbilang makmur dan setia pada Republik. Brigade III mendapatkan jamuan makan dantambahanlogistik dari rakyat (Nasution,1991:308).

Setelah recovery (pemulihan) secukupnya, Brigade III melanjutkan perjalanan dan selamaseminggu berikutnya situasi landai

-

landai atau tidak adakontak denganBelanda

.

(12)

orang gugur, satu hilangdan satutertangkapserta tertinggal8 orang.Persenjataanyangrusak atau hilang meliputi sebuah mitraliur, satu tekidcmto (mortir), 5 unit karabin, serta satu senapanmesinjenisLMGkaliber12,7 mm(Nasution, 1991:308).

Pasukan Batalion 27 bergerak menujuDesaKaranglodi di sebelah tenggara Lumajang. Batalion 27terlibat kontak denganmusuhyangterdiri atas lima kendaraanangkut(carrier)

dan sebuahtruk,dimana musuh berhasildipukulmundurnamun seorang sersandariBatalion 27 tertawan. Pasukan kemudian memasuki wilayah Jember, tepatnya di Onder Distrik Gumukmas. Sementara pasukan Batalion 26 telah berhasil memasuki Puger (Nasution, 1991:308)

.

BaikPugermaupun Gumukmas beradadisebelah selatan/baratdaya Jember.

Sesuai dengan Perintah Siasat Nomor 1, maka Letkol Mochammad Sroedji sebagai KomandanBrigadeIII/Damarwulan merancang strategidanpembagiantugas.LetkolSroedji merangkap Komandan Sub TeritoriumBesukidan langsung memimpin operasi

-

operasidi wilayah JemberBanyuwangi. MayorImamSoekarto (WadanBrigadeIII)merangkapWakil Komandan Sub Teritorium Besuki dan langsung memimpin operasi

-

operasi di wilayah Situbondo dan Bondowoso. Letnan Kolonel dr. Soebandi ditunjuk sebagai Residen Militer dan bergabung dengan kolone Mayor Imam Soekarto. Batalion Depot dilikuidasi dan anggotanya disebar untuk memperkuat Batalion 25, Batalion 26 dan Batalion 27. Ketiga batalion diserahitugas pertahananrakyat(Nasution,1991:310).

Tugas selanjutnya kepada setiapkomandan adalah membentuk wehrkreisedi wilayah masing

-

masing. Tugaslainnya adalah mengangkat pejabatteritorialditiaponder distrikdan desa, sehingga dengan demikian secara berangsur

-

angsur akan menegakkan kedaulatan RepublikIndonesia secaradefacto.Padasetiapwehrkreisenantinyabatalion bersamarakyat melancarkanserangan gerilya terhadapBelanda.Target seranganadalah sasaranpolitik,yaitu antek

-

antek Belanda dan sasaran ekonomi, seperti melakukan bumi hangus terhadap perusahaan kopidan tembakau milik asing (Nasution,1991:310).

VIII.PERTEMPURANKARANG KEDAWUNG

Wingate action BrigadeIII/Damarwulan mencapai titik kulminasi pada Pertempuran Karang Kedawung. Sebelumnya koloneBrigadeIII telahdipecahmenjadibeberapaunit kecil untukmelaksanakansiasatwehrkreisedan pembentukan pemerintahanteritorial.Kondisi ini membuatkekuatan induk BrigadeIII menyusut. Kontakdengan Belanda yang berlangsung sengit diGayasan(6 Februari1948)danCurahcabetelahmenyita energidanperlengkapan. Kolone StafBrigadeyang diperkuat beberapa kompi memutuskanuntuk beristirahat diDesa Karang Kedawung, Mumbulsari. Brigade III tiba di Desa Karang Kedawung tanggal 7 Februari1948(Widuatie, 2016:69).

(13)

Kompi 4e,Batalion InfanteriXIIIKNILoleh Gerard Scheltens).

Pada saat kontak berlangsung, Letkol Sroedji dan pesuruh tertembak. Letkol Sroedji terluka dan pesuruh gugur seketika. Letkol dr. Soebandi dan Abdul Syukur segera mengevakuasi Komandan Brigade ke arah parit. Dalam upaya memberikan pertolongan, Letkol dr. Soebandi tertembak dari arah barat daya dan gugur di tempat. Abdul Syukur melaporkan gugurnya Letkol dr. Soebandi, mendengar hal tersebut Letkol Sroedji dalam kondisi terluka memutuskan meneruskan perlawanandenganpistoldanpeluru yangtersisa. Dalam tindakan tersebut Letkol Sroedji sempat menembak mati beberapa musuh, namun akhirnya Komandan Brigade III/Damarwulan Letnan Kolonel Mochammad Sroedji tertembakdangugur ditempat(Kardi,1996: 5).Menurutkesaksian anakbuahLetkolSroedji yangselamat atasnama Busrah danBuyan,pada awalnyaLetkolSroedjitertembakdariarah timur akibatkurangnya perlindungan.Tembakantersebut mengenai bagianantarabahu dan dada kiri, melihat kondisi tersebut Letkol dr. Soebandi sebagai seorang medis berusaha memberikan pertolongan pertama, namun upaya ini membuat beliau tidak terlindung dan tertembak dari arah belakang tepat di bagian kepala dan gugur seketika (wawancara R.Z Hakim dengan Busrah, 12 Desember 2014 dan Buyaman, 20 Desember 2014). Tentara Belanda yang menembakmatiLetnanKolonel Mochammad Sroedji diidentifikasiatasnama Gerard Scheltens,berasal dari Kompi4e DetasemenToempang,BatalionXIIIKNIL.Atas keberhasilanya menembak mati Letkol Sroedji yang merupakan target buruan Belanda, Scheltens mendapathadiah sebesarf 10.000 (Widuatie,2016:70).

TentaraBelandasangatberkepentingan dengan jenazahLetkolSroedji,sehinggamereka membawa jenazah menuju markas di kota Jember. Jenazah Komandan Brigade IIIkemudian diseret dibelakang trukmiliter untukdipertontonkan kepada rakyat sebagaibentuk perang psikologis. Tanggal 9 Februari seorang tokoh masyarakat dari Kreongan bemama Kiai Dachnan menghadap komandan pasukan Belanda di Jember untuk memintajenazahLetkol Sroedjidengan maksud dikebumikan dengan layak. Permintaan Kiai Dachnan sempat ditolak, namun akhirnyapermintaan inidiluluskan setelah Kiai Dachnan mengaku sebagai keluarga almarhum. KomandanpasukanBelanda memberi persyaratan bahwa jenazah yang dibungkus kainhitam tersebuttidakboleh dibuka,hal inidisetujuiolehKiaiDachnansemata

-

mataagar jenzah dapat dibawa pulang. KiaiDachnan akhirnya membawa jenazahLetkol Sroedjike rumahnya di Kreongandenganmenumpang trukmiliterBelanda dan dikawal serdaduKNIL. Saat hendak menyucikan jenazah, Kiai Dachnan tetap membuka kain pembungkus dan beralasan kepada pengawal bahwa hal tersebut dikarenakan almarhum adalah seorang muslim.Si pengawal memangtidak mengetahui ihwallaranganmembuka selubungjenazah. Saatkaindibuka,alasanlarangankomandanpasukanBelandamenjadi jelas.JenazahLetkol Sroedjidipenuhibekas tembakan dantusukan bayonet. (Mertowijoyo,2015: 108).Diketahui bahwa penyiksaan yang dilakukan tentara Belanda terhadap jenazah Letkol Sroedji juga termasuk pencungkilan terhadap mata almarhum dan beberapa rua sjari yang hilang/tidak lengkapkarena dipotong (Widuatie, 2016:71).

Jenazah Letkol Mochammad Sroedji dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kreongan, KecamatanPatrang, Kabupaten Jember.Pemakamannya dihadiri ribuan rakyat yang inginmemberikanpenghormatanterakhir kepada mendiang. Di antara peziarah terdapat beberapaanakbuahnyayangsetia,salahsatunya Mayor ImamSoekarto,WakilKomandan BrigadeIII/Damarwulan sekalgus Wakil Komandan Sub TeritoriumBesuki. Mayor Imam Soekarto sengaja datang sejak jenazah belum dikebumikan untuk memastikan kebenaran beritabahwa LetkolSroedjitelahgugur(Widuatie, 2016:77).

(14)

MayorImam Soekarto.Batalion 26 MayorE.J. MagendaberhasilmencapaiBondowoso dan melanjutkanperlawanan terhadapBelanda.MayorSjafioedinbersamapasukannya,Batalion 25 membentuk terugval basis di Desa Sucopangepok dan bertahan hingga penyerahan kedaulatan.Namundiantara anak buah Letkol Sroedjiterdapat beberapayang menyeberang ke pihak Belanda, yaitu Mayor Abdul Rifa'i dan Kapten Bintoro, keduanya memilih bekerjasama denganBelanda. (Mertowijoyo, 2015:110

-

112).Eks

-

Kapten Bintoro menjadi jura propaganda Belanda yang mengajak rakyat danTNI untuk mendukung pembentukan negara boneka Negara JawaTimur . Sedangkan eks

-

MayorAbdul Rifai yang menyerah kepadaBelandajuga munculkembali sebagai agen propaganda yang memberikanultimatum kepada TNI dan rakyat yang berjuang untuk menyerah saja kepada Belanda (Nasution, 1979:178

-

182). Namun sisa

-

sisa Brigade III/Damarwulan memilih tetap setia pada perjuanganmembelaRepublikIndonesia. Batalion 26dibawahkomandoMayor Ernest Julius Magenda bahkan menjawab ultimatum Abdul Rifai dengan mengadakan serangan mendadak terhadap kota Bondowoso pada tanggal 30 Juni 1949 malam hari (nasution, 1979:183). Perjuangan BrigadeIII/Damarwulan bersama rakyat yang setia padaRepublik Indonesia berlangsung hinggapenyerahankedaulatan.

IX. PENUTUP

A

.

Kesimpulan

Letnan Kolonel Mochammad Sroedji menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap perjuanganmerebutdanmempertahankankemerdekaan Indonesia.Sebagaiseorangprajurit yangberada dalam suatugaris komando,Sroedjimelaksanakansetiaptugasdanmisidengan jiwa besar. Hal ini dapat dilihat dari tingkat tekanan tugas yang cukup berat, seperti saat mendapat perintah long march/hijrah dari basis di Besuki menuju Blitar sebagai akibat Perjanjian Renville. Perintah tugas pulayangmembuat Letkol Sroedjikembali memimpin pasukan ditambah keluarga pasukan melaksanakan wingate action menuju Besuki dalam kondisi minim logistik dan ancaman kekuatan Belanda. Secara keseluruhan tugas

-

tugas tersebut dapat dituntaskan dengan baik, dan hal ini membawa dampak yang signifikan terhadap tegaknyakedaulatanRepublikIndonesia difrontJawaTimur.

Perjuangan Letkol Mochammad Sroedji adalah tipikal perjuangan prajurit yang mengabdi sampaiakhir. Tulisanini tidak cukup mampu mendokumentasikan danmencatat jasadan sumbangsihalmarhumterhadapkemerdekaan Indonesia

.

Apayang dilakukanLetkol Sroedji demi bangsa dan negara dapat menjadi suri teladan serta renungan bagi generasi peneras.Kondisi bangsa yang mengalamikrisis nasionalismeseharasnya menjadipertanyaan besar,bagaimana bangsayangmemiliki putra

-

putriterbaikseperti Sroedjibisakeroposrasa kebangsaannya? Rekam jejak perjuangan Letkol Mochammad Sroedji akan teras aktual selama bangsa ini masih mengingat sejarahnya, masih menghargai jasa

-

jasa para pahlawannyadan berkomitmen melanjutkan perjuangan para pendahulu.

B.Saran

(15)

DAFTARPUSTAKA

BaganStrukturKepegawaianKaresidenanBesukiBatalion 1Kencong Jember 1943. Daliman,(2012).Metode Rendition Sejarah

,

Yogyakarta: Ombak.

Dewan Harian Cabang Angkatan 45 Jember, (1995). Berita Acara Pemancangan Bambu Runcing Berbendera Merah Putih di Pusara Pelaku Pejuang 45 yang Dimakamkan di Tempat Pemakaman Umnm (TPU) di Wilayah Kabnpaten

Jember,Jember.

Kardi, S

.

,(1996)

.

SejarahPerjuangan Letkol Moch.Sroedji 1945 1949,Keteladanan dan

EtikaKepemimpinan makalahdisampaikan padaPidatoDies XVdanWisuda SarjanaIXUniversitasMoch.SroedjiJember, 8 Juni1996.

Komando Distrik Militer 0824, (1972). Sejarah Kepemimpinan Almarhum Letkol Moch. Sroedji Selaku KomandanBrigade III/Damarwulan,Divisi I TNI/Jawa Timur

.

Jember.

Kuntowijoyo, (2005).PengantarIlmuSejarah

,

Yogyakarta:TiaraWacana. Laporan Pertempuran KNIL.Batalion InfanteriXXIII,Kompi4e, ArsipKITLV.

Mertowijoyo, I. G., (2015). Letkol. Moch. Sroedji, Jember Masa Perang Kemerdekaan

,

Jakarta: IntiDinamikaPublishers.

Nasution, A.H., (1979). Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesiajilid 10, Perang Gerilya

Semestall,Bandung:Angkasa.

Nasution, A

.

H

.

, (1991). Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia jilid 9, Agresi Militer Belanda(cetakanke

-

3)

,

Bandung:Angkasa.

Poesponegoro,M. D. danNugroho,N.,(1993).Sejarah Nasional Indonesia VI (edisi ke-4)

,

Jakarta:BalaiPustaka.

Pour,J

.

,(2010)

.

DoorstootNaar Djokja

,

PertikaianPemimpin Sipil-Militer(cetakan kedua)

,

Jakarta: Penerbit BukuKompas.

Rahardjo, I. Toto K. dan Suko, S., (editor), (2010). Bung Karno, Masalah Pertahanan

Keamanan,HimpunanPilihanAmanatkepada TNI/Polri

,

Jakarta: Grasindo. Sapto,A., (2012). Perkembangan Organisasi Militer diJawaTimur 1945 1949. Mozaik:

JurnalIlmuHumaniora

,

Vol.12, No.2.

Sundhaussen,Ulf.,(1986).Politik Militer Indonesia 1945 1967,MenujuDwiFungsi ABRI, Jakarta: LP3ES.

Referensi

Dokumen terkait

pareng, Suppa bukan saja menjadi bandar niaga komoditi ek- sport terutama beras dari wilayah Ajatapparen& tetapi Suppa dan Sawitto juga merupakan kekuatan maritim

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (76,4%) responden telah memiliki pengetahuan yang baik tentang pemberian ASI eksklusif di Desa Tanjung Harapan sedangkan

Hubungan kekeluargaan antara Merpati dan masyarakat serta Pemerintah di daerah ini membuat Pemerintah Kabupaten Merauke mempercayakan Merpati untuk melayani masyarakat

a) Faktor jasmaniah yaitu meliputi kondisi jasmani seperti pada umumnya kesehatan segenap badan beserta bagian-bagian atau bebas dari penyakit dan cacat tubuh

validasi semacam itu dan dokumentasi dapat dicapai sesuai persyaratan-persyaratan termasuk pernyataan dari setiap metode yang digunakan dalam pengujian sampel yang tepat untuk

statis; (2) Penyimpanan arsip dilakukan secara mandiri dengan menggunakan klasifikasi sistem masalah; (3) Pengelolaan arsip dinamis aktif meliputi: penerimaan arsip,

kolonialisme, dari Pondok pesantren lahirlah tokoh-tokoh nasional yang tangguh yang menjadi pelopor pergerakan 134kemerdekaan Indonesia, seperti KH. Hasyim Asyari,

Guru meminta peserta didik memprediksi gejala dan mendesain penyelesaian masalah menggunakan buku sumber/internet/audio/video dan engine stand keterkaitannya dengan fungsi