IDENTIFIKASI TUGU-TUGU PERJUANGAN KEMERDEKAAN
DI KABUPATEN LANGKAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Sejarah
OLEH:
SURYA HIDAYAT
NIM. 3113121072
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Surya Hidayat, NIM : 3113121072, Identifikasi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten Langkat, Skripsi: Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk 1). Untuk mengidentifikasi tugu perjuangan kemerdekaan yang ditemukan di Kabupaten Langkat, 2). Untuk mengetahui sejarah berdirinya tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat, 3). Untuk mengetahui makna berdirinya tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat, 4). Untuk mengetahui kondisi tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat. Untuk memperoleh data yang diperlukan di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sejarah, dengan metode Penelitian Lapangan (field research). Dengan pendekatan deskriftif kualitatif. Dan melakukan teknik pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian, wawancara kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan mengenai identitas, sejarah, makna, dan kondisi dari tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat. Dalam hal ini yang diwawancarai adalah Bapak Salimin RD, Benny Sembiring, Sutrisno, Abdul Muis, M. Saleh Kalimantan, Muhammad Ayub, Ibu Nurhayati dan didukung dengan studi dokumentasi. Kemudian peneliti menganalisis data yang terkumpul, dikelompokan, melakukan kegiatan interpretasi data, dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil kajian. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan informasi yang diberikan informan diketahui tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat, yaitu : 1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Stabat, 2. Tugu Juang 45 di Kuala, 3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Bahorok, 4. Tugu Demarkasi di Gebang, 5. Tugu Juang Bumi Hangus di Babalan, 6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan, 7. Tugu Juang 45 di Sei Bingai. Kondisi dari tugu perjuangan kemerdekaan tersebut sebagian besar bentuknya masih utuh, sebagian bentuk fisiknya masih baik dan sebagian sudah mulai rusak serta ada yang terus terawat dengan baik dan ada yang tidak terawat serta terabaikan.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala berkah dan rahmat-Nya yang tak terhingga berupa kesehatan serta
kemampuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi
Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten Langkat”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat
banyak sekali kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian, mengingat
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan sumbangan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan skripsi.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tentu tidak sendiri. Penulis mendapat
banyak bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil. Maka dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, Selaku Dekan FIS UNIMED
3. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
UNIMED dan Pembimbing Akademik serta Penguji yang telah memberikan
masukan dan bimbingan dalam penulisan skripsi.
5. Bapak Drs. Ponirin, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
iii
6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si sebagai dosen pengajar dan juga dosen
penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.
7. Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo, S.Hum, M.Si sebagai dosen pengajar dan juga
dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen pendidikan sejarah yang telah membimbing dan
pengajaran kepada penulis selama proses perkuliahan.
9. Kepada informan Bapak Salimin RD, Benny Sembiring, Sutrisno, Abdul Muis, M.
Saleh Kalimantan, Muhammad Ayub, dan Ibu Nurhayati yang telah bekerjasama
dalam memberikan informasi penelitian skripsi ini.
10.Orang tua yang tercinta Ibunda Juarti dan Ayahanda Karnak, atas kasih sayangnya
berupa doa dan dorongan serta bimbingannya dan bantuan moril maupun materil,
sehingga dapat memotivasi penulis dalam menyelesaikan masa pendidikan sampai
saat ini.
11.Teristimewa kepada Kakanda Maya Adriana, Eva Kartika dan Wina Budiarti serta
Abangda Nazar Hidayat, Okky Chandra Wijaya, Zulfikar dan Herman telah
memberikan doa, dan motivasi yang tidak ada hentinya kepada penulis, dalam
menyelesaikan masa pendidikan sampai saat ini.
12.Kepada sahabat-sahabat seperjuangan penulis Samuel Simanungkalit, Janter C.
Sihombing, Aziza Fajar Ningrum, M. Ghazali Bancin, Nuri Yunita, Iki Fadilla,
Yasipin Fahri, Adiyati Utari, Ellanda Fitri, Syahreza, Romi, Jaka, Tri Ananda Putri
dan teman-teman lainnya yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan
memberikan banyak dukungan serta semangat bagi penulis sehingga dapat
iv
13.Terima kasih teman-teman seposko PPL 2014 Sigit Pamungkas, Widya Nugra,
Nurul Ilmi, Dwi Oktafiani, dan teman-teman PPL lainnya yang telah menjadi mitra
sekaligus saudara sampai saat ini.
14.Terkhusus kepada saudara di Kaki Seribu A.T.I yaitu Reza Zaburot, Putra
Kompeng, Bayu Ransum, Rizki Rimatic yang menjadi teman seperjuangan juga
dimasa sulit perkuliahan ini, Sis Gambut, Niko Petapa, Rizki Tangki, Fajar Simfay
yang menjadi rumah kedua dilingkungan perkuliahan ini, Ferry Kulipret, Haris
Walang, Eko Simbad yang menjadi teman seperjuangan dimasa kemasa, serta
saudara-saudara lainnya di tim ini yang memberikan cerita dalam setiap
petualangan.
15.Terkhusus kepada saudara di tim Bravo Binjai yaitu Chairil, Omen ABG, Heri
Gogon dan seluruh jajaran ditim ini.
16.Terkhusus kepada teman-teman satu pekerjaan di Sehat Autocare Kenanga Raya
yang telah bekerjasama.
17.Kepada teman-teman seperjuangan satu setambuk A & B Reguler, A & B Ekstensi
2011, serta Kakanda dan Adinda Stambuk di Jurusan Pendidikan Sejarah.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi dunia pendidikan sejarah serta bagi siapa yang membacanya.
Medan, Maret 2016
Penulis
v
B. Identifikasi Masalah 4
C. Pembatasan Masalah 4
1. Perjuangan Kemerdekaan 7
2. Kreteria Tugu Perjuangan Sebagai Peninggalan Sejarah 11
B. Kerangka Konsep 11
1. Konsep Identifikasi 11
2. Konsep Tugu Perjuangan 12
3. Konsep Makna Tugu Perjuangan 13
4. Konsep Simbol 14
D. Teknik Pengumpulan Data 18
vi
BAB IV PEMBAHASAN 21
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 21
1. Letak dan Kondisi Geografis 21
2. Kondisi Demografi Penduduk 23
3. Komposisi Penduduk Menurut Agama / Kepercayaan 25
B. Identifikasi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten
Langkat 26
1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 27
2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 28
3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 29
4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 30
5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 31
6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan 32
7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 34
C. Sejarah Berdirinya Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten
Langkat 35
1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 35
2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 36
3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 38
4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 39
5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 40
6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan 41
7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 42
D. Makna dari Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten
Langkat 43
1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 43
2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 47
3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 50
4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 52
5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 56
vii
7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 63
E. Kondisi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten Langkat 66
1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 66
2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 67
3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 68
4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 69
5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 70
6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan 71
7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73
A. Kesimpulan 73
B. Saran 74
DAFTAR PUSTAKA 76
Lampiran 1 Pedoman Wawancara 78
Lampiran 2 Daftar Informan 79
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian 81
Lampiran 4 Dokumentasi Peneliti Dengan Informan 86
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.1. Luas Kecamatan dan Presentase Terhadap Luas Kabupaten
Langkat Tahun 2014 22
Tabel 4.1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kecamatan di
Kabupaten Langkat Tahun 2014 24
Tabel 4.1.3. Banyaknya Penduduk Menurut Agama per Kecamatan di
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2.1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal 27
Gambar 4.2.2. Juang 45 28
Gambar 4.2.3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI 29
Gambar 4.2.4. Tugu Demarkasi 30
Gambar 4.2.5. Tugu Juang Bumi Hangus 31
Gambar 4.2.6. Tugu Juang Minyak Nasional 32
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di
Provinsi Sumatera Utara. Ibukota Kabupaten Langkat sekarang adalah Stabat.
Jarak rata-rata dari Kota Medan sekitar 45 km kearah barat laut. Luas wilayah
Kabupaten Langkat 6.263 km2 atau 626.329 Ha, terdiri dari 23 kecamatan yang
terbagi atas 240 desa dan 37 kelurahan. Batas wilayah Kabupaten Langkat di
sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Karo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Deli Serdang, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara.
Selain penjelasan umum diatas, pada masa Penjajahan Belanda di
Indonesia potensi perkebunan di Kabupaten Langkat cukup besar peranannya
terutama tembakau dan karet, serta terdapat tambang minyak bumi di Pangkalan
Brandan. Sehingga oleh pihak penjajah tetap menginginkan berkuasa di Indonesia
dan termasuk wilayah Kabupaten Langkat yang pada masa kolonial Belanda
masih berbentuk kesultanan. Hingga setelah Indonesia merdeka, seiring dengan
kembalinya Belanda dalam upaya Agresi Belanda, Langkat adalah salah satu
wilayah yang diserang oleh pasukan Belanda.
Pada masa Agresi Belanda atau perjuangan kemerdekaan wilayah Langkat
juga terjadi perlawanan terhadap pasukan Belanda, hingga dibentuknya komando
2
Komando Sektor Barat Oetara (KSBO) guna menghimpun kekuatan yang lebih
besar dan kuat dalam menghadapi pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang pada
masa itu berupaya menduduki Kabupaten Langkat secara keseluruhan dapat
digagalkan berkat perlawanan dan pengorbanan para pejuang dalam menghadang
penyerangan Belanda.
Setelah peristiwa heroik para pejuang di Langkat pada masa Agresi
Belanda atau perjuangan kemerdekaan berakhir, dalam rangka mengenang betapa
besarnya jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, maka
didirikan beberapa tugu perjuangan di Kabupaten Langkat. Ada beberapa tugu
yang di bangun baik oleh pemerintah maupun oleh swadaya masyarakat itu
sendiri. Setiap tugu yang ada di beberapa daerah adalah representasi dari peristiwa
yang terjadi di daerah tersebut pada masa perjuangan kemerdekan. Umumnya
tugu-tugu dapat dijumpai disekitar jalan raya, karena tugu-tugu tersebut dibangun
mengikuti jalur masuk dan berjalannya penyerangan Belanda serta perlawanan
yang dilakukan oleh para pejuang di daerah-daerah tersebut.
Walau latar belakang pendirian tugu-tugu tersebut saling
berkesinambungan, namun pendirian tugu-tugu itu tidak serentak waktu
pembangunannya. Tetapi bila direkonstruksi berdasarkan alur peristiwa serta jalur
jalan raya, maka yang pertama kita kaji adalah tugu yang dapat di jumpai di
Kecamatan Stabat, letak tugunya tidak jauh dengan pusat pemerintahan, tepatnya
di pinggir jalan Kuala Bingei menuju daerah Langkat Hulu, latar belakang sejarah
pendirian tugu tersebut yaitu peristiwa perjuangan para pejuang yang menghadang
3
di daerah Langkat Hulu terdapat juga tugu, tepatnya di Desa Pekan Kuala di
Kecamatan Kuala, yang bergerak terus ke Kecamatan Bahorok yang juga terdapat
tugu. Kemudian bergerak ke selatan, yaitu tugu yang terdapat di Desa Rumah
Galoh Kecamatan Sei Bingei.
Kembali mengikuti jalur lintas, setelah dari Kecamatan Stabat, maka tugu
yang kemudian dapat dijumpai ada di Kecamatan Gebang, latar belakang sejarah
pendirian tugu ini adalah Gebang sebagai garis pertahanan pejuang pada masa
Agresi Belanda. Lalu bergerak ke Kecamatan Babalan, terdapat tugu-tugu atau
monumen yang cukup dikenal, latar belakang sejarah pendirian tugu-tugu atau
monumen tersebut yaitu upaya para pejuang menghadang pasukan Belanda yang
berjalan menuju ke daerah paling strategis yaitu tambang minyak di Pangkalan
Brandan. Puncaknya pada 13 Agustus 1947, dibawah komando KSBO terjadilah
pembumi hangusan dengan cara peledakan tambang minyak dan pembakaran
toko-toko di kota Pangkalan Brandan. Pembumi hangusan dimaksudkan untuk
menghadang masuknya pasukan Belanda ke wilayah pertahanan serta mencegah
Belanda menduduki tambang minyak Pangkalan Brandan, sehingga para pejuang
berhasil bertahan pada benteng terakhir di Gebang.
Sekilas kita dapat memahami makna dari pendirian tugu-tugu tersebut
berdasarkan sejarah yang terjadi di daerah masing-masing, khususnya Kabupaten
Langkat. Bahwa tugu sebagai monumen mempunyai nilai historis untuk
memperingati perjuangan dari pahlawan dalam melawan dan mengusir penjajah.
Oleh karena itu, guna melestarikan tugu-tugu perjuangan tersebut haruslah
4
ada yang terawat dan ada juga yang tidak terawat. Tugu-tugu yang terawat
umumnya yang berada dekat dengan pusat pemerintahan, sedangkan tugu yang
tidak terawat jauh dari pusat pemerintahan.
Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang monumen yang di abadikan dalam bentuk tugu-tugu perjuangan di
Kabupaten Langkat. Maka penulis memilih untuk melakukan penelitian dengan
Judul “Identifikasi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten
Langkat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dapat di
identifikasi sebagai berikut:
1. Identifikasi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.
2. Sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.
3. Makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.
4. Kondisi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.
C. Pembatasan Masalah
Luasnya permasalahan yang akan di kaji, maka penulis membatasi
permasalahan penelitian pada masa peristiwa Agresi Belanda, yang terjadi di
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah di atas maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa sajakah tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat?
2. Bagaimana sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di
Kabupaten Langkat?
3. Bagaimana makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di
Kabupaten Langkat?
4. Bagaimana kondisi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten
Langkat?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten
Langkat.
2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di
Kabupaten Langkat.
3. Untuk mengetahui makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di
Kabupaten Langkat.
4. Untuk mengetahui kondisi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten
6
F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pastilah memiliki manfaat bagi peneliti maupun
pembaca.Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah:
1. Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca terutama pada
masyarakat Indonesia umumnya.
2. Untuk memperkenalkan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan Kabupaten
Langkat kepada masyarakat.
3. Menambah referensi dalam penelitian selanjutnya.
4. Dapat di jadikan sebagai bahan penunjang dalam mata kuliah khususnya
dalam mata kuliah Sejarah lokal.
5. Menambah referensi perpustakaan, terutama bagi jurusan Pendidikan
69 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil identifikasi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat
dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut telah diresmikan oleh pihak
pemerintah daerah, pihak militer, maupun pihak angkatan 45 yang ada dari
Kabupaten Langkat. Letak tugu umumnya dekat dengan jalan raya, umumnya
berbentuk patung laskar dan terdapat prasasti. Umumnya setiap tugu
materialnya terdiri dari coran semen berrangka besi, namun ada tugu yang
terdiri dari puing-puing besi tua.
2. Berdasarkan sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di
Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut didirikan
oleh pihak pemerintah daerah ataupun swadaya masyarakat yang diprakarsai
oleh tokoh-tokoh pejuang yang terkait dari daerah tersebut. Tugu yang
didirikan oleh pihak pemerintah lazimnya dikerjakan oleh sekelompok
seniman dan tugu yang didirikan hasil swadaya masyarakat umumnya
dikerjakan secara bergotong royong.
3. Terkait dengan makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di
Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut dikaji dalam
kedua pembagian yaitu : makna sejarah yang terkait dengan latar belakang
sejarah perjuangan dimasa perang kemerdekaan di Kabupaten Langkat, serta
70
memiliki pesan dan makna yang berkesinambungan dengan latar belakang
sejarahnya. Makna tersebut dapat dilihat langsung serta berdasarkan cerita
sejarah dari masyarakat sekitar ataupun dapat ditelaah berdasarkan bentuk
fisik, relief, prasasti, dan letaknya yang berhubungan dengan daerah
perjuangan.
4. Adapun kondisi dari keseluruhan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di
Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa umumnya masih berdiri kokoh.
Namun, bila dilihat kondisi tugu-tugu saat ini, ada yang terawat dan ada juga
yang tidak terawat serta ada juga yang sudah mulai rusak. Tugu-tugu yang
terawat umumnya yang berada dekat dengan pusat pemerintahan, sedangkan
tugu yang tidak terawat jauh dari pusat pemerintahan.
B. Saran
1. Dengan adanya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di suatu daerah adalah
suatu bukti nyata tentang peran pejuang dari daerah tersebut untuk
kemerdekaan. Dengan begitu kita dapat mengetagui sejarah yang terkait dari
suatu daerah.
2. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan oleh instansi
lainnya untuk mengetahui dan menggali mengenai tugu-tugu perjuangan
kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat.
3. Tugu-tugu perjuangan kemerdekaan tersebut juga dapat menjadi sumber
pembelajaran dalam dunia pendidikan, tidak hanya pelajar ataupun anak
71
kesejarahan yang terkandung didalamnya dapat dijadikan sebagai
pembelajaran akan pentingnya arti dari makna kesejarahan guna menimbulkan
rasa nasionalisme dalam diri masing-masing individu.
4. Peneliti mengharapkan agar tugu-tugu perjuangan kemerdekaan tersebut yang
ada di Kabupaten Langkat ini bisa dikembangkan lagi dan bisa menarik
perhatian dari wisatawan sehingga dapat menambah pemasukan daerah.
5. Peneliti mengharapkan agar ada pendataan terkait tugu-tugu perjuangan
kemerdekaan ke tiap-tiap daerah dilakukan dengan jelas, agar tugu-tugu
perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat dari tiap-tiap daerah
tidak terabaikan.
6. Peneliti mengharapkan kepada pihak pemerintah serta masyarakat untuk tetap
melestarikan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten
72
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2002. Langkat Dalam Sejarah Dan Perjuangan Kemerdekaan.
Medan: MITRA Medan
Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-PRESS.
Hamid, Abdul Rahman. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: BENTANG.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.
Sevilla, G. Consuelo. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-PRESS.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2011. Pemikiran Tentang Batak: Setelah 150
Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Yogyakarta.
Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab.
Syarifuddin. 1995. Inventarisasi Tugu Perjuangan 1945-1949 Daerah Sumatera
Utara. Medan: Pemprov. Sumatera Utara.
Team Asistensi Pangdam II/BB. 1977. Sejarah Perjuangan Kodam II / Bukit
Barisan: Jilid I (Periode 1945-1949) Mempertahankan Kemerdekaan.
Medan: Dinas Sejarah Kodam II/BB.
Zuhdi, Sulaiman. 2014. Langkat Dalam Kilatan Selintas Jejak Sejarah dan
73
Sumber Perundang-undangan :
Undang – Undang Republik Indonesia No. 11, tahun 2010, pasal 5 tentang
kreteria cagar budaya
Sumber Internet :
http://eprints.uny.ac.id/7723bab2-08601244012.pdf, diakses pada, Selasa
10/11/2015, pukul: 21.37