• Tidak ada hasil yang ditemukan

KRISIS DI SUDAN :PERJUANGAN RAKYAT SUDAN SELATAN MENUNTUT KEMERDEKAAN TAHUN 1956 – 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KRISIS DI SUDAN :PERJUANGAN RAKYAT SUDAN SELATAN MENUNTUT KEMERDEKAAN TAHUN 1956 – 2011."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KRISIS DI SUDAN : PERJUANGAN RAKYAT SUDAN SELATAN

MENUNTUT KEMERDEKAAN TAHUN 1956 – 2011

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh

Humaeniah

0802629

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KRISIS DI SUDAN : PERJUANGAN RAKYAT SUDAN SELATAN

MENUNTUT KEMERDEKAAN TAHUN 1956 – 2011

Oleh

Humaeniah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Humaeniah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

HALAMAN PENGESAHAN

Humaeniah

KRISIS DI SUDAN : PERJUANGAN RAKYAT SUDAN SELATAN

MENUNTUT KEMERDEKAAN TAHUN 1956 – 2011

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dra. Murdiyah Winarti, M. Hum. NIP. 19600529 199702 1 001

Pembimbing II

Farida Sarimaya, S. Pd. , M. Si. NIP. 19710604 200501 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

(4)

Humaeniah, 2013

(5)

ii

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENUNTUT KEMERDEKAAN TAHUN 1956 – 2011

Oleh: Humaeniah1

Abstract

This research background focus on the conflict in Sudan which resulted in civil war and secession South Sudan from Sudan country. Researchers used the historical method as the key issues to examine "Why South Sudan Want to secede From the Republic of Sudan?. The first civil war which began in 1955 - 1972 due to the differences between North and South Sudan is actually originated from the Egyptian colonial period in Sudan in the 19th century. Difference and equal distance rights between Arabs and blacks then widened after the British and Egypt subjection, where the continuous discrimination persists. This was followed by the first transition of power through parliamentary elections in 1954. Sudan's second civil war began in 1983 till 2005 eventually won by the South Sudan South Sudan. Establishment of international cooperation can not be implemented prior to the recognition of other countries. Then on July 9, 2011 South Sudan officially became a sovereign and independent Republic of South Sudan with its first president John Garang.

Keyword: South Sudan, Sudan, Family War and Country Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konflik yang ada di Sudan sehingga mengakibatkan terjadinya perang saudara dan Sudan Selatan memisahkan diri dari negara Sudan. Peneliti menggunakan metode historis dengan permasalahan utama yang akan dikaji adalah“ Mengapa Sudan Selatan Ingin Melepaskan Diri Dari Republik Sudan?. Perang saudara pertama yang mulai pada tahun 1955 – 1972 karena terjadinya perbedaan antara Sudan Selatan dan Utara sebenarnya berawal dari masa penjajahan Mesir di Sudan pada abad ke-19. Perbedaan serta jarak kesetaraan hak antara warga Arab dan kulit hitam kemudian diperlebar setelah masa penjajahan Inggris dan Mesir, dimana diskriminasi tersebut terus-menerus berlanjut. Hal ini dilanjutkan oleh transisi kekuasaan pertama melalui pemilihan anggota parlemen tahun 1954. Perang saudara kedua Sudan yang dimulai tahun 1983 sampai tahun 2005 akhirnya dimenangkan oleh pihak Sudan Selatan namun perjuangan Sudan Selatan. Pembentukan kerjasama internasional belum dapat dilaksanakan sebelum adanya pengakuan dari negara lain. Kemudian pada tanggal 9 Juli 2011 akhirnya menjadi Sudan Selatan resmi menjadi negara yang berdaulat dan berdiri sendiri dengan nama Republik Sudan Selatan dengan presiden pertama yaitu Jhon Garang.

Kata Kunci : Sudan Selatan, Sudan, Perang Saudara, Negara.

1

(6)

v

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5.Metodologi Dan Teknik Penelitian ... 7

1.6.Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Konflik Etnik di Sudan ... 11

2.2. Gerakan Separatis ………... 21

2.3. Diplomasi ………... 25

2.4 Resolusi Konflik ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1. Persiapan Peneletian ... 34

3.1.1. Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian ... 34

3.1.2. Konsultasi... 36

3.2. Pelaksanaan Penelitian ………...……… 37

3.2.1. Pencarian dan Pengumpulan Sumber (Heuristik) ………..……….. 38

3.2.2. Kritik dan Analisis Sumber ……….. 39

3.2.3 Penafsiran dan Penjelasan Fakta ………...……… 43

3.2.4 Historiografi dan Laporan Penelitian ………...………. 44

BAB IV REPUBLIK SUDAN SELATAN TAHUN 1956 – 2011... 46

(7)

vi

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.1.2. Keadaan Demografis Sudan ... 49

4.1.2 Kondisi Sosial Politik Awal Pasca Kemerdekaan ... 52

4.1.2.1. Ketidak Stabilan dalam Politik ... 52

4.2. Perjuangan Penduduk Selatan Untuk Merdeka ... 61

4.2.1. Munculnya Gerakan – Gerakan Perjuangan Sudan Selatan ... 61

4.2.2. Perjuangan Senjata Penduduk Sudan Selatan Melawan Sudan Utara …. 70

4.2.3 Perjuangan Diplomasi Sudan Selatan Melawan Pemerintahan Sudan Utara.. 97

4.3. Penyelesaian Konflik Antara Sudan Selatan Dan Sudan Utara ... 99

4.3.1 Jalur Referendum ... 99

4.3.2 Munculnya Negara Sudan Selatan ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 112

5.1. Keimpulan ... 112

5.2. Rekomendasi ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116

(8)

vii

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:8.595.74.522.174.625.2]

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1.1 Peta Sudan ... 43

GAMBAR 4.1.2 Peta Sudan Selatan ... 44

(9)

1

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Konflik yang terjadi di Sudan merupakan konflik yang umum terjadi di

negara lain, mulai dari konflik agama seperti yang kita ketahui semua agama

yang ada di dunia mengajarkan pada setiap umatnya saling mengasihi dan

menghormati terhadap orang yang berbeda agama. Tetapi di negara Sudan,

agama sering dijadikan alasan untuk menyerang orang lain. Selain konflik

agama di Sudan terjadi konflik etnis atau ras, kenflik etnis ini tidak jauh

berbeda dengan konflik agma yang sering terjadi di negara Afrika lainnya.

Eksistensi dari berbagai suku dalam sebuah negara cenderung menghasilkan

suatu etnis yang diabaikan atau tidak diberikan pelayanan publik yang sama

dengan etnis atau suku lain.

Sehingga konflik yang berada di negara Sudan beragam, karena konflik

yang terus bergejolak di negara Sudan ini mengakibatkan Sudan menjadi

negara Afrika yang dikatagorikan sebagai negara terbelakangi. Dikatakan

demikian karena Sudan tidak mampu untuk mengelolah sumber daya alam

yang dimiliki, dimana menimbulkan ketidakseimbangan dalam proses

pembangunan dan mengakibatkan pertumbuhan perekonomian yang tidak

merata.

Konflik yang terjadi di Sudan sendiri memang begitu rumit dan

mengganggu tatanan kehidupan antara rakyat dan pemerintah di Sudan,

konflik ini sendiri berlangsung begitu lama. Awal Sudan utara dikembangkan

serta untuk mengisolasi Sudan wilayah selatan, dimana Sudan Selatan

melarang penduduk wilayah utara untuk masuk ke selatan. Sudan Selatan

sendiri mencegah penyebaran Islam dan tradisi Islam dan memperkenalkan

(10)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penduduk Sudan Selatan, bahwa mereka adalah penduduk asli Afrika (yang

berbeda dengan Utara) .

Konflik yang ada di Sudan diawali dengan ketidak adilan pemerintah

terhadap masyarakat yang menduduki Sudan Selatan, wilayah Sudan Utara

sendiri penduduknya mayoritas muslim sedangkan Sudan Selatan

penduduknya mayoritas Kristen. Konflik ini semakin meruncing karena

menyangkut mengenai ras karena wilayah utara sendiri di duduki oleh

masyarakat keturunan arab sedangkan Sudan Selatan di duduki oleh

masyarakat ras Afrika (Negro). Tetapi konflik tersebut lama kelamaan sudah

berubah arah karena adanya intervensi asing yang ikut terlibat dalam konflik

ini karena letak geograpis Sudan Selatan banyak sekali Sumber Daya Alam

seperti adanya minyak, gas dan uranium.

Hal itu pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari hakekat keberadaan manusia

dalam kehidupan yang begitu kolektif, dimana konflik merujuk kepada

sesuatu permusuhan antara dua kelompok orang. Dalam sebuah keadaan yng

kompetitif, pihak-pihak didalamnya mempunyai tujuan yang masing-masing

berbeda. Keadaan kompetitif akan secara alami menyebabkan konflik .

Menurut J. Dwi Narwoko didalam buku Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan, mengatakan definisi konflik adalah :

“Konflik adalah pertikaian, perselisihan yang terjadi diantara dua pihak,

dimana sebuah ekspresi heterogenitas kepentingan, nilai dan keyakinan

yang muncul sebagai formula baru yang ditimbulkan oleh perubahan

sosial yang muncul bertentangan dengan hambatan yang diwariskan.

Konflik muncul kapan saja ketika kegiatan yang tidak cocok terjadi

dimana aspek instrinsiki dan tidak mungkin dihindari dalam perubahan

sosial.”

Pada tahun 1955 atau setahun sebelum Sudan dimerdekakan oleh Inggris,

sebuah korps Ekuatorial dan korps tentara yang di bentuk oleh Inggris untuk

(11)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sejumlah kota di Sudan Selatan itu berhasil ditumpas karena minimnya

persenjataan yang dimiliki oleh para pemberontak, walapun berhasil di

yumpas sejumlah pemberontak berhasil melarikan diri dan melanjutkan aksi –

aksi serangan yang berskala kecil dari area pedalaman Sudan Selatan. Konflik

sipil semula hanya sebatas serangan – serangan berskala kecil mulai

meningkat intensitasnya setelah tahun 1962 anggota – anggota korps

Ekuatorial dan korps tentara serta pelajar Sudan Selatan melebur menjadi

kelompok pemberontakan bernama Anyanya.

Pada tahun 1971 seorang mantan Letnan Sudan yang bernama Joseph

Lagu membntuk kelompok baru bernama Southern Sudan Liberation

Movement (SSLM, Gerakan Pembebasan Sudan Selatan) yang terdiri dari

kelompok – kelompok pemberontakan pro Sudan Selatan termasuk Anyanya

didalamnya. Pembentukan SSLM mendapatkan dukungan dari seluruh

kelompok politikus dan aktivis Sudan Selatan. Pembentukan SSLM

merupakan fase terbaru dalam perang sipil di Sudan dimana pertama kalinya

warga Sudan Selatan memiliki wadah yang sama untuk mewakili kepentingan

mereka. Selama konflik berlangsung rakyat Sudan Selatan tidak sepenuhnya

bersatu karena masih kental dengan konflik dan persaiangan antara etnis

setempat.

Pada tahun 1978 mulai adanya tanda – tanda timbulnya konflik karena

ditemukan cadangan minyak yang besar dikawasan Banitia Sudan Selatan.

Penemuan minyak tersebut diikuti dengan upaya presiden Sudan yaitu Gasfar

Nimeiry untuk mengksploitasi secara sepihak. Keinginan presiden Nimeiry

jelas menimbulkan rasa tidak suka dari kubu Sudan Selatan. Pada tahun 1983

Presiden Nimeiry akhirnya benar – benar menjalankan peraturan berbasiskan

hukum islam sebagai peraturan nasional dari seluruh masyarakat Sudan. Hal

tersebut mengakibatkan adanya pemberontakan dari masyarakat yang berada

diwilayah Sudan Selatan karena masyarakt yang beragama islam hanyalah

(12)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dijadikan hukum islam sebagai hukum nasional. Tentu saja hal tersebut

menimbulkan kontra di dalam kubu Sudan Selatan yang mengakibatkan

kelompok SPLA memulai aksi dengan perlawanan bersenjata.

Pada tahun 1986 presiden Nimeiry lengser sehingga dilakukan pemilihan

umum. Kemudian pemerintah Sudan yang baru yang didukung oleh Mesir dan

Libiya untuk merundingkan perdamaian dengan SPLA, sehingga huku islam

dihapuskan dalam undang – undang di Sudan. Perundingan damai sendiri

semapat terganggu karena pada tahun 1989 munculnya kudeta dari organisasi

religius yaitu National Islamic Front (NFI). Pemerintahan baru Sudan sendiri

didominasi oleh NIF, sehigga NIF menolak persyaratan – persyaratan yang

diajukan oleh SPLA sehingga mengakibatkan perundingan ini membawa

sedikit perubahan. Pada tahun 1989 kubu SPLA menguasai wilayah - wilayah

penting Sudan Selatan dan pemerintah pusat Sudan menguasai wilayah –

wilayah pusat.

Pada saat Sudan merdeka, Sudan menjadi rebutan oleh para penjajah

sehingga Sudan merdeka masih di bawah kekuasaan Inggris serta masalah –

masalah yang ada di Sudan Utara dan Sudan Selatan dijadikan sebagai alat

perpolitikan mereka supaya Sudan Utara dan Sudan Selatan masih di bawah

kekuasaan Inggris. Keadaan politik di Sudan sangat lah rumit .

Sudan Selatan menjadi negara melewati berbagai konflik yang berada di

Sudan seperti konflik yang terjadi di Sudan sendiri memang begitu rumit dan

mengganggu tatanan kehidupan antara rakyat dan pemerintah di Sudan,

konflik ini sendiri berlangsung begitu lama. Awal Sudan utara dikembangkan

serta untuk mengisolasi Sudan wilayah selatan, dimana Sudan Selatan

melarang penduduk wilayah utara untuk masuk ke selatan. Sudan Selatan

sendiri mencegah penyebaran Islam dan tradisi Islam dan memperkenalkan

misionaris Kristen. Sehingga Inggris membangun kesadaran identitas

penduduk Sudan Selatan, bahwa mereka adalah penduduk asli Afrika (yang

(13)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sudan Selatan, secara resmi bernama Republik Sudan Selatan adalah

sebuah negara di Afrika Timur. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Juba,

terletak di negara bagian Khatulistiwa Tengah sebelah selatan. Negara

terkurung daratan ini berbatasan dengan Ethiopia di sebelah timur; Kenya,

Uganda, dan Republik Demokratik Kongo di sebelah selatan; Republik Afrika

Tengah di sebelah barat; dan Sudan di sebelah utara. Sudan Selatan meliputi

kawasan rawa yang luas, Sudd, yang dibentuk oleh Nil Putih, secara lokal

disebut Bahrul Jabal.

Negara ini awalnya merupakan bagian dari Sudan Anglo Mesir, hukum

internasional Britania dan Mesir, dan kemudian menjadi bagian dari Republik

Sudan ketika mencapai kemerdekaan pada 1956. Setelah Perang Saudara

Sudan Pertama, wilayah otonomi Sudan bagian Selatan dibentuk pada 1972

dan berlangsung sampai dengan 1983. Kemudian terjadi Perang Saudara

Sudan Kedua yang berakhir dengan Perjanjian Damai Komprehensif 2005.

Selanjutnya pada tahun itu, otonomi selatan dikembalikan ketika Pemerintah

Otonomi Sudan bagian Selatan dibentuk. Sudan Selatan menjadi sebuah

negara merdeka pada 9 Juli 2011 tengah malam (00:00) waktu setempat

setelah referendum yang diselenggarakan pada Januari 2011 menghasilkan

sekitar 99% pemilih memilih untuk memisahkan diri dari Sudan.

Pada 14 Juli 2011, Sudan Selatan menjadi negara anggota PBB.

Negara ini juga merupakan anggota Uni Afrika serta Sudan Selatan juga telah

mendaftarkan diri untuk bergabung dengan Persemakmuran, Komunitas

Afrika Timur, Dana Moneter Internasional, dan Bank Dunia. Sudan Selatan

terbagi menjadi 10 negara bagian yang mencakup tiga kawasan historis Sudan

yaitu Bahrul Ghazal, Khatulistiwa, dan Nil Hulu Raya. Ke-10 negara bagian

ini sebelumnya merupakan negara bagian Sudan. Masyarakat Sudan Selatan

menggunakan bahasa resminya yaitu bahasa Inggris ,sistem

(14)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan

yang akan peneliti angkat adalah “ Mengapa Sudan Selatan Ingin Melepaskan Diri

Dari Republik Sudan?”. Untuk lebih mempermudah dan mengarahkan

pembahasan, peneliti merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Kondisi Sudan Pada Awal Kemerdekaan ?

2. Bagimana Perjuangan Penduduk Sudan Selatan Untuk Merdeka?

3. Bagaimana Penyelesaian Konflik antara Sudan Selatan dan Sudan Utara?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kondisi Sudan awal kemerdekaan dalam kondisi

geografis, demografis serta kondisi politik Sudan Pasca Awal

kemerdekaan.

2. Menjelaskan Penduduk Sudan Selatan untuk merdeka dengan munculnya

geraka – gerakan perjuangan Sudan Selatan dengan perjuangan senjata

penduduk Sudan Selatan melawan Sudan Utara dan perjuangan diplomasi

Sudan Selatan melawan pemerintahan Sudan Utara

3. Menjelaskan penyelesain konflik antara Sudan Selatan dan Sudan Utara

sehingga mengakibatkan dampak bagi Sudan Utara dan Sudan Selatan

serta adanya keterlibatan Asing dalam penyelesaian konflik.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Memperkaya penulisan Sejarah Afrika pada umumnya dan khususnya

(15)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Untuk menambah wawasan pembaca dan memperkaya ilmu pengetahuan

terutama sejarah kawasan Afrika pada umumnya dan sejarah Sudan

Selatan khususnya.

3. Memberikan sumbangan pemikiran khasanah kepustakaan mengenai

sejarah Sudan dari berbagai kepentingan pendidikan yang bermanfaat bagi

kemajuan pendidikan Indonesia.

4. Memperkaya sumber pembelajaran di sekolah bagi pengembangan materi

mata pelajaran sejarah SMA kelas XII semester 2 program IPS dengan

Standar Kompetensi „ Menganalisis perkembangan sejarah dunia sejak Perang Dunia II sampai dengan perkembangan mutakhir‟ dan Kompetensi Dasar 3.2 „ menganalisis perkembangan mutkhir sejarah dunia‟.

1.5Metodologi Dan Teknik Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

karya ilmiah ini adalah metode historis yang merupakan suatu metode

yang lazim dipergunakan dalam penelitian sejarah. Metode historis yaitu

suatu proses pengkajian, penjelasan dan penganalisaan secara kritis

terhadap rekaman serta peninggalan masa lampau (Sjamsudin, 2001 :

17-19).

Adapun langkah-langkah yang akan penulis gunakan dalam

melakukan penelitian sejarah ini sebagaimana dijelaskan oleh Ismaun

(2005: 48 - 50) adalah sebagai berikut :

1. Heuristik

Heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber yang relevan

dengan masalah yang akan diangkat oleh penulis. Cara yang akan

dilakukan adalah mencari dan mengumpulkan sumber-sumber,

(16)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan dikaji. Sumber penelitian sejarah terbagi menjadi tiga yaitu

sumber benda, sumber tertulis, dan sumber lisan. Topik yang penulis

Krisis Darfur di tinjau dari aspek sosial politik tahun 2003 – 2008 yaitu

berbentuk studi deskriptif tentang suatu pristiwa sehingga memerlukan

sumber lietrlatur berupa sumber – sumber tertulis.

2. Kritik

Setelah menemukan sumber sejarah yang diperlukan langkah

peneliti selanjutnya yaitu melakukan kritik, kritik sendiri yaitu

memilih dan menyaring keotentikan sumber-sumber yang telah

ditemukan. Kritik dilakukan dengan dua cara yaitu kritik eksternal dan

kritik internal. Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau

pengijian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah serta kritik

internal adalah aspek dalam atau isi dari sumber hingga fakta. Pada

tahapan ini penulis melakukan pengkajian terhadap sumber-sumber

yang didapat untuk mendapatkan kebenaran sumber.

3. Interpretasi

Interpretasi yaitu memaknai atau memberikan penafsiran

terhadap fakta-fakta yang diperoleh dengan cara menghubungkan fakta

– fakta itu satu sama lain. Tahapan interpretasi ini dilakukan dengan cara menafsirkan fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan

dan dihubungkan satu sama lain sehingga diperoleh sebuah analisis

yang didukung oleh konsep-konsep tertentu yang relevan dengan

pembahasan dalam penelitian ini.

Dalam hal ini peneiti memberikan penafsiran terhadap

sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Dalam

tahap ini penulis mengerahkan seluruh kemampuan dalam membuat

deskripsi, analisis kritis serta seleksi dari fakta-fakta tentang

Berdirinya Republik Usdan Selatan . Kegiatan penafsiran ini dilakukan

(17)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

teliti peneliti sebelumnya. Peneliti juga melakukan pemberian makna

terhadap fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan dan

dihubungkan satu sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi

selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar

penyusunan penelitian ini. Misalnya dalam kegiatan ini penulis

memberikan penekanan penafsiran terhadap fakta dan data yang

berkaitan dengan penelitian ini. Penjelasan lebih lanjut tentang metode

ini akan di bahas pada BAB III dalam metodologi penelitian.

4. Historiografi

Historiografi yaitu penulisan sejarah tahapan terakahir dalam

penelitian sejarah. Dalam tahapan ini peneliti menyajikan hasil temuan

pada tiga tahapan sebelumnya dengan cara menyusun dalam bentuk

tulisan dengan gaya bahasa yang sederhana dan menggunakan tata

bahasa penulisan yang baik dan benar serta disusun secara kronologis,

deskriptif naratif dengan penjelasan serta analisis menggunakan

pendekatan interdisipliner.

1.5.2 Teknik Penelitian

Untuk mengumpulkan sumber – sumber yang diperlukan dalam

penulisan skripsi ini, penulis menggunakan study literatur. Studi literartur

digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan fakta dari berbagai sumber

yang relevan dengan penelitian yang dikaji, baik literatur lokal maupun

asing yang semua itu dapat memberikan informasi mengenai permasalahan

yang hendak dikaji. Sumber yang dapat dikumpulkan penulis hanya

sumber tertulis yang merupakan sumber sekunder. Oleh karena itu penulis

hanya akan melakukan teknik studi literatur ini karena disesuaikan dengan

(18)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan karya ilmiah yang akan dilakukan

oleh penulis adalah sebagai berikut :

Bab I pendahuluan, bab ini merupakan bab yang berisikan latar

belakang masalah yang menjelaskan alasan mengapa masalah yang diteliti

timbul, rumusan masalah yang disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan

untuk memudahkan peneliti mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan

penelitian, metode dan teknik penelitian serta sistematika penelitian.

Bab II tinjauan pustaka, dalam bab ini dipaparkan menganai sumber –

sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang

dianggap relevan. Selain itu mengunakan pendekatan teoritis dari ilmu

sosiologi dan politik serta dijelaskan juga mengenai beberapa kajian dan

penelitian terdahulu mengenai Sudan.

Bab III metode penelitian, melalui bab ini diuraikan mengenai

serangkaian tahapan yang ditempuh peneliti ketika melakukan penelitian guna

mendapatkan data dari sumber yang relevan dengan masalah yang dikaji.

Adapun metode yang digunakan adalah metode historis dan teknik yang

digunakan adalah studi literature.

Bab IV pembahasan, merupakan bab yang menjelaskan serta akan

mendeskripsikan latar belakang terjadinya konflik di Sudan, konflik apa saja

yang ada di Sudan dan selain itu juga akan dipaparkan mengenai berdirinya

negara baru yaitu Sudan Selatan.

Bab V kesimpulan, bab ini adalah pembahasan terakhir dari rangkaian

penelitian karya ilmiah yang berisikan mengenai kesimpulan atas jawaban –

jawaban dari pertanyaan – pertayaan yang diajukan dalam rumusan

(19)

32

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Suatu penelitian dapat berhasil baik atau tidak baik tergantung dari data

yang diperoleh. Kualitas suatu penelitian didukung pula oleh proses pengolahan

yang dilakukan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu metode dalam melakukan suatu

penelitian agar diperoleh data dan kualitas pengolahan yang baik. Dalam bab III

penulis akan memaparkan secara rinci mengenai metode yang peneliti gunakan di

dalam menyusun skripsi ini, dari mulai persiapan penelitian, pelaksanaan

penelitian, sampai pada tahapan penganalisisan data.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara alamiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. setiap penelitian

mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga

macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan

berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul – betul baru

yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diproleh

itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau

pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas

pengetahuan yang ada. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya.

Secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Peneliti menggunakan metode historis pada saat menyusun skripsi ini. Metode

historis merupakan suatu metode yang lazim dipergunakan dalam penelitian

sejarah, di mana dilakukan pengkajian, penjelasan, dan penganalisaan secara

kritis terhadap rekaman (dokumen) serta peninggalan masa lampau (Sjamsudin,

2007 : 17 – 19). Begitu pula dengan penjelasan Louis Gottschalk (1982: 32)

metode historis merupakan suatu proses pengkajian, penjelasan dan

(20)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

historis digunakan karena data – data yang digunakan hanya dapat diperoleh

melalui studi literatur. Data studi literature ini penulis peroleh dari buku, jurnal,

artikel di dalam majalah dan surat kabar yang sesuai dengan kajian yaitu

mengenai Krisis Di Sudan : Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut

Kemerdekaan Tahun 1956 – 2011

Langkah – langkah yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Memilih topik yang sesuai. Penulis memilih topik penelitian yang berhasil

menarik minat dan layak untuk dipublikasikan. Penulis memilih topik

mengenai berdirinya Negara Republik Sudan Selatan : konflik antara Sudan

bagian Selatan dan Sudan bagian Utara, karena ingin mengetahui konflik

yang terjadi di Sudan bagian Selatan dan Utara sehingga terbentuknya

negara Sudan Selatan.

2. Mengusut semua bukti yang sesuai dengan topik yang dipilih. Penulis

mencari semua bukti atau sumber yang dianggap sesuai dengan

permasalahan mengenai Berdirinya Negara Sudan Selatan. Penulis

melakukan pencarian semua sumber tertulis, baik buku, jurnal dan artikel di

dalam surat kabar mengenai konflik Sudan bagian Selatan dan Sudan baian

Utara.

3. Membuat catatan penting dan sesuai dengan topik ketika penelitan sedang

dilakukan. Penulis mencatat hal – hal penting dan sesuai dengan topik

skripsi yang terdapat pada semua sumber Krisis Di Sudan : Perjuangan

Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956 – 2011 .

4. Mengevaluasi semua bukti yang telah terkumpulkan. Penulis memilih bukti

yang kuat dan sesuai dari semua sumber yang didapatkan mengenai Krisis

Di Sudan : Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan

Tahun 1956 – 2011.

5. Menyusun hasil – hasil penelitian ke dalam sistematika yang telah

(21)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Menyajikan hasil penelitian tersebut secara menarik dan mudah dimengerti

(Sjamsudin, 2007: 89 – 90).

Adapun teknik yang digunakan penulis dalam mengkaji permasalahan pada

skripsi ini adalah teknik kajian literatur. Studi literatur dilakukan dengan

membaca kemudian mengkaji semua sumber tertulis yang sesuai dengan

permasalahan.

3.1 Persiapan Penelitian

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian

Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum melakukan penelitian

ialah menentukan tema atau memilih topik penelitian yang sesuai keinginan dan

kemampuan penulis yaitu pertama mengenai sejarah Indonesia yang bertemakan

tentang peristiwa Rengasdengklok ditinjau dari aspek sosial ekonomi, dikarenakan

tema tersebut sudah ada yang menulis jadi peneliti mengganti Sejarah Darfur.

Setelah itu penulis membaca tulisan – tulisan kuliah dan membaca buku sejarah

Afrika dan langsung tertarik kepada sejarah Afrika khususnya Sudan dan setelah

kuliah seminar penulisan karya ilmiah penulis bertanya kepada salah satu dosen

kemudian langsung diterima, dan dosen tersebut memberi masukan yaitu tentang

keadaan Sudan sesudah merdeka tahun 1956.

Kemudian penulis setelah selesai kuliah sejarah kebangkitan negara –

negara Asia penulis bertanya kepada dosen tersebut karena dosen itu memgang

matakuliah sejarah Afrika, menurut bapak dosen di Sudan terjadi tiga konflik

yaitu konflik politik, etnis dan koflik agama setalah melakukan diskusi dengan

bapak dosesn penulis akhirnya memlih tema tentang konflik etnis di Sudan tahun

1956 – 1978 penulis memilih tema tersebut karena penasaran dan menarik di

karenakan konflik tersebut terjadi di Sudan antara Sudan bagian Utara dan Sudan

bagian Selatan.

Awal ketertarikan penulis untuk mengkaji masalah Konflik Etnis di Sudan

(22)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sedang menjelaskan mengenai sejarah Sudan dan banyak sekali konflik yang

terjadi di sana. Pembahasan ini terus berkembang sampai pada penjelasan banyak

sekali konflik yang ada di Sudan yaitu konflik politik, etnis dan konflik agama.

Semenjak dari sana peneliti mulai penasaran mengenai konflik etnis yang ada di

Sudan. Kemudian penulis mencoba mencari buku yang berkaitan dengan hal itu

di perpustakaan Konferensi Asia Afrika dan mencari dalam jurnal-jurnal ilmiah di

internet untuk dibaca oleh peneliti.

Setelah membaca dan berdiskusi dengan teman peneliti kemudian merasa

tertarik mengkaji lebih lanjut mengenai konfik etnis di Sudan tahun 1956 – 1978 .

Konflik etnis di Sudan pada awalnya terjadi karena adanya pertentangan antara

Sudan bagian Selatan dan Sudan bagian Utara, Sudan bagian Selatan merupakan

wilayah yang sangat maju karena kebanyakan masyarakatnya bergabung kedalam

perpolitikan dan agama yang dianutnya yaitu agama Kristen dan menginginkan

agama Kristen menyebar ke Sudan bagian Utara dan rata – rata yang mendiami

Sudan bagian Selatan yaitu orang Afrika asli. Berbeda dengan Sudan baian Utara

yang mayoritas beragama muslim dan penduduknya yaitu keturunan Arab Semit.

Dari ide tersebut kemudian peneliti mulai mencari dan membaca berbagai literatur

mengenai konflik di Sudan, khususnya yang berhubungan dengan konflik etnis di

Sudan. Dari hasil pencarian akhirnya penulis menemukan beberapa literatur yang

membahas secara khusus mengenai Konflik etnis di Sudan tahun 1956 – 1978 dan

kebanyakan sumber yang di dapat peneliti yaitu sumber buku berbahasa Inggris.

Setelah peneliti peneliti melakukan eksplorasi penulis merasa yakin untuk

menulis mengenai permasalahan konflik etnis di Sudan tahun 1956 – 1978.

Setelah berkonsultasi dengan dosen akhirnya penulis mengajukan ke TPPS usulan

penelitian skripsi dengan judul “Konflik Etnis di Sudan tahun 1956-1978”.

Tahap penentuan dan pengajuan topik merupakan awal dari kegiatan

penelitian. Penulis mengajukan judul penelitian kepada pihak Tim Pertimbangan

Penulisan Skripsi (TPPS) agar bisa diketahui apakah judul yang diajukan sudah

(23)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SK pengantar untuk dosen pembimbing, penulis menyusun rancangan penelitian

yang selanjutnya harus dipresentasikan di dalam seminar proposal untuk

menentukan, mengarahkan, dan memberi masukan terhadap judul dan rancangan

penelitian yang diajukan oleh penulis. Tahap selanjutnya, rancangan penelitian ini

diperbaiki sesuai dengan masukan dosen pembimbing dan dosen lainnya yang ikut

memberikan masukan pada saat seminar, kemudian judul serta rancangan

disetujui dan disahkan oleh pihak TPPS, maka penulis sudah bisa melakukan

penelitian terhadap kajian yang dipilih oleh penulis.

3.1.2 Konsultasi

Berdasarkan pada Konsultasi ataupun proses bimbingan didalam penulisan

skripsi dilaksanakan dengan dua orang pembimbing yang memiliki kompetensi

sesuai dengan tema permasalahan yang penulis kaji. Kompetensi yang dimiliki

oleh kedua dosen pembimbing tersebut adalah kajian sejarah Afrika. Berdasarkan

penunjukan pembimbing skripsi yang telah di keluarkan oleh tim pertimbangan

penulisan skripsi (TPPS) penyusunan skripsi penulis di bimbing oleh Ibu Dra,

Murdiyah Winarti, M. Hum sebagai pembimbing I dan Ibu Farida Sarimaya, S.Pd,

M.Si sebagai pembimbing II. Konsultasi merupakan proses yang harus dilakukan

oleh penulis guna mendapatkan masukan – masukan yang sangat membantu

dalam penyelesaian skripsi ini. Bimbingan yang dilakukan penulis terlebih dahulu

menghubungi dosen pembimbing dan kemudian membuat jadwal pertemuan

untuk bimbingan skripsi.

Ketika awal pertama melakukan bimbingan penulis mendapatkan nasehat

dari pembimbing I yaitu untuk mengganti judul skripsi, akhirnya setelah bertanya

kepada bapk dosen peneliti di beri tiga judul skripsi yaitu tentang krisis Darfur,

Pembentukan Negara Sudan Selatan dan Republik Sudan. Setelah melakukan

diskusi dengan teman peneliti memilih judul skripsi yaitu Krisis Darfur di Sudan

tahun 2003 – 2008 di tinjau dari aspek sosial politik, judul tersebut langsung di

(24)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

skripsi yaitu menjadi Sejarah berdirinya negara Sudan Selatn tahun 1956 – 2011

judul tersebut merupakan pemberian dari dosen pembimbing.

Penulis melakukan konsultasi bimbingan dengan Pembimbing II pada

tanggal 25 September 2012, setelah sebelumnya penulis sudah menyerahkan draft

bimbingan untuk bab I, dan II. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut penulis

mendapatkan catatan dari Pembimbing II untuk memperbaiki beberapa bagian –

bagian tertentu yang sudah diberikan penjelasan khusus dan konten skripsi yang

perlu ditambahkan lebih banyak lagi serta menghapus beberapa buku – buku

sumber dikarenakan terlalu banyak. Penulis melakukan konsultasi lanjutan tanggal

18 Oktober 2012, dan hasil konsultasi tersebut bahwa draft yang sudah diserahkan

satu minggu sebelumnya dinilai sudah cukup komprehensif, tetapi masih perlu

ada beberapa bagian yang harus diperbaiki oleh penulis.

Ketika konsultasi tanggal 19 Oktober 2012 yang dilakukan oleh penulis

dengan Pembimbing I, terdapat beberapa perbaikan yang harus dilakukan pada

bab I Pendahuluan. Bagian yang harus diperbaiki tersebut adalah latar belakang

masalah dan bagian rumusan masalah. Selanjutnya adalah bagian bab II Tinjauan

Pustaka, yaitu sumber – sumber yang harus dicantumkan oleh penulis merupakan

sumber mengenai Darfur dan terjadi perubahan .

Ketika pada tanggal 27 Januari 2013 penulis melakukan bimbingan

dengan Pembimbing I, penulis harus ganti Judul dari Krisis Darfur menjadi

Berdirinya Negra Republik Sudan Selatan : Konflik Sudan bagian Selatan dan

Sudan Bagian Utara tahun 1956 – 2011. Sehingga penlis harus memperbaiki latar

balakang dan rumusan masalah di bab I, bab II penulis harus merubah smua buku – buku yang berkaitan tentang Darfur dengan Sudan Selatan serta bab III penulis merubah kritikan.

Setelah melakukan bimbingan peneliti kemudian disuruh mengganiti judul

dari krisis Darfur di Sudan menjadi Krisis di Sudan: Perjuangan Rakyat Sudan

(25)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembimbing I kasihan kepada peneliti disebabkan sumber tentang krisis Darfur

masih sedikit dan krisis tersebut masih berjalan di Sudan.

3.2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan faktor terpenting dari proses

penyusunan skripsi ini, terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan

berdasarkan metode historis. Langkah-langkah tersebut dibagi kedalam beberapa

bagian yaitu sebagai berikut:

3.2.1. Pencarian dan Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Heuristik yaitu pengumpulan sumber-sumber yang relevan dengan

masalah yang akan diangkat oleh penulis. Cara yang akan dilakukan adalah

mencari dan mengumpulkan sumber-sumber, buku-buku, dan artikel-artikel yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji. Sumber penelitian sejarah

terbagi menjadi tiga yaitu sumber benda, sumber tertulis, dan sumber lisan. Topik

yang penulis pilih berdirinya negara Sudan Selatan tahun 1956 – 2011 yaitu

berbentuk studi deskriptif tentang suatu peristiwa sehingga memerlukan sumber

literatur berupa sumber – sumber tertulis.

Teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu dengan menggunakan studi

deskriptif tentang suatu peristiwa sehingga memerlukan sumber literlatur berupa

sumber – sumber tertulis. Sumber – sumber yang penulis gunakan yaitu berupa

sumber terulis seperti buku – buku, jurnal dan artikel dari internet. Proses

pencarian sumber – sumber adalah dengan mengunjungi perpustakaan.

Perpustakaan pertama kali dikunjungi peneliti ialah perpustakaan yang berada di

kota Bandung, antara lain sebagai berikut :

a. Perpustakaan Konferesi Asia Afrika (KAA), penulis mendapatkan

(26)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sudan and Pan Africanisme, The Southren Sudan Bacground To

Conflic.

b. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, peneliti

mendapatkan buku yaitu Teori – Teori Sosiologi, Sosiologi dengan

Pendekatan Membumi dan sosiologi sebagai ilmu pengantar.

c. Perpustakaan Universitas Indonesia peneliti mendapatkan sumber buku

yaitu History Of The Modern World, Dunia ditengah Kemelut Bunga

Rampai Masalah Internasional, World Geografy and Africa Past and

Present. Selain buku peneliti juga mendapatkan sumber skripsi dari

Anggraini yang berjudul Hubungan Sipil Militer di Sudan Masa

Pemerintahan Umar Al Bashri (1989-1991).

Selain dari perpustakaan penulis juga meminjam buku dari teman berjudul

perkembangan Hubungan Internasional di Afrika, peneliti juga mengajukan buku

buku sumber koleksi penulis dalam penulisan skripsi Sejarah Afrika. Selain itu peneliti mendapatkan sumber dari ebooke berupa situs pencarian buku di internet,

beberapa buku yang di dapat oleh peneliti antara lain Darfur a Short History Of a

Long War, Darfur The Abigous Genocide dan Sudan.

Selain sumber buku – buku, peneliti juga mendapatkan sumber dari

Internet yaitu tentang Teori Konflik, Gerakan Sparatis, Ketimpangan Sosial

Politik dan Krisis Darfur, peramg Saudara di Sudan, Konflik Sudan. Sumber yang

peneliti dapatkan dari Internet yaitu berupa artikel dari www.wikipedia.com

3.2.2. Kritik dan Analisis Sumber

Setelah upaya pencarian dan pengumpulan sumber dilakukan, penulis

selanjutnya melakukan langkah berikutnya yaitu kritik terhadap sumber-sumber

sejarah yang digunakan sebagai bahan penulisan skripsi ini. Kritik sumber sangat

penting dilakukan karena sangat erat hubungannya dengan dengan tujuan

sejarawan mencari kebenaran (Sjamsuddin, 2007: 131). Kritik terhadap sumber ini

(27)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.3.2.1 Kritik Eksternal

Kritik eksternal merupakan upaya melakukan verifikasi atau

pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah (Sjamsuddin,

2007: 132). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan

sumber-sumber sejarah dijadikan bahan penunjang dalam penulisan skripsi ini di

lihat dari aspek luarnya sebelum melihat isi dari sumber tersebut. Kritik

eksternal juga dilakukan untuk meminimalisasi subjektivitas dari berbagai

sumber yang penulis dapatkan.

Dalam kritik eksternal penulis melakukan perlakuan yang berbeda

terhadap jenis sumber. Penulis sangat memahami bahwa sumber yang

penulis temukan merupakan sumber sekunder. Oleh karena itu sumber yang

penulis gunakan sampai saat ini hanyalah sumber tertulis berupa buku yang

berkaitan dengan berdirinya Krisis di Sudan: Perjuangan Rakyat Sudan

Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011. Selain buku peneliti

juga mendapatkan sumber dari artikel dan jurnal – jurnal.

Untuk kategori jurnal dan artikel peneliti menggunakan sumber dari

artikel internet yang di dapatkan dari beberapa blog dan website. Kritik

terhadap peneliti dan penulis pada buku yang dijadikan sebagai sumber

dilakukan untuk melihat asal usul latar belakang peneliti atau penulis

tersebut. Maksudnya apakah peneliti sumber tersebut seorang sejarawan

atau bukan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meminimalisasi tingkat

subjektivitas dalam penulisan skripsi ini.

Dalam melakukan kritik eksternal terhadap sumber – sumber tertulis

berupa buku – buku, peneliti tidak meneliti secara ketat tetapi hanya

mengklarifikasi dari aspek latar belakang dari penulisan buku tersbut. Hal

tersebut dilakukan untuk melihat pula keotensitasan sehubungan dengan

(28)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selain itu dikritisi waktu tahun terbit, dimana semakin kekinian

waktu nya dan angka tahunnya semakin baik karena setiap saat bisa terjadi

perubahan kritik dilakukan kapada penerbit buku tersebut, tempat dimana

buku itu di terbitkan untuk melihat spesialisasi tema – tema yang

dikeluarkan oleh penerbit tersebut.

Fungsi dari kritik eksternal memeriksa keaslian dan integritas

sumber sejarah yang diperole, sedangkan kritik internal adalah kritik yang

lebih ditekankan kepada aspek “dalam” yaitu isi sumber (Sjamsudin, 2007:

143). Kritik eksternal dan internal ini penulis lakukan terhadap buku, jurnal,

serta artikel yang penulis peroleh dari surat kabar dan majalah.

Pada skripsi ini, penulis tidak melakukan kritik eksternal secara

ketat, karena penulis tidak mengkaji arsip-arsip (sumber primer). Ketika

melakukan kritik eksternal, penulis hanya melihat tahun penerbitan pada

sumber buku yang diperoleh penulis, yaitu mengambil sumber buku dengan

tahun penerbitan yang lebih baru (kontemporer).

3.3.2.2 Kritik Internal

Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal. Kritik internal merupakan penilaian terhadap aspek “dalam”, yaitu isi dari sumber sejarah setelah sebelumnya disaring melalui kritik eksternal (Sjamsuddin,

2007: 143). Dalam melakukan kritik internal penulis melakukan

perbandingan isi buku yang penulis jadikan sebagai sumber. Kritik internal

dilakukan peneliti untuk melihat layak tidaknya sumber – sumber yang

diperoleh untuk selanjutnya dijadikan penelitian skripsi ini. Kritik internal

dilakukan peneliti ketika peneliti memperoleh sumber, peneliti membaca

keseluruhan sumber ini untuk kemudian dibandingkan dengan sumber

lainnya yang telah dibaca oleh peneliti terlebih dahulu. Dari hasil

perbandingan itu maka akan di peroleh kepastian bahwa sumber tersebut

(29)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kritik internal dilakukan peneliti terhadap isi buku yang berjudul

The Southern Sudan of Conflic, buku ini secara rinci meninjau lebih jauh

tentang Konflik Sudan Selatan, sehingga pembahasan sangat membantu

peneliti dalam penulisan skripsi, karena didalam buku ini dari

pembahasannya menjelaskan mengenai latar belakang terjadinya konflik

yang ada di Sudan dan Sudan Selatan, ketana konflik mengembang sehingga

mengakibatkan Sudan Selatan menginginkan berdiri sendiri menjadi negara

sehingga berdampak kepada krisis Darfur yaitu karena adanya pertentangan

yang dilakukan oleh Kaum militer di Sudan. Sudan Selatan menginginkan

berdiri sendiri dikarenakan adanya perbedaan kelompok sosial dengan

masyarakat Sudan bagian Uatara sehingga mengakibatkan adanya

kecemburuan sosial. Hal tersbut terjadi karena adanya konflik, karena

pemerintah pusat Sudan lebih memperhatikan masyarakat yang berada di

Utara saja sehingga masyarakat yang berada di Selatan dalam bidang politik

dan sosial tertinggal bahkan dalam hal pendidikan. Selaintu masyarakt

Sudan Selatan mayoritas beragama kristen dan mempunyai sumber daya

alam yang bagus seperti minyak, hal tersebut menjadikan pemerintahan

pusat menginginkan minyak tersebut sehingga adanya pemberontakan dan

pemerintahan pusat membuat hukum islam dan ditolak oleh masyarakat

Sudan Selatan menolak.

Perbandingan yang dilakukan peneliti yaitu dengan buku Sudan

karya dari Joseph R. Oppong, Sudan merupakan negara yang terluas di

benua Afrika, negaranya sendiri banyak sekali konflik yang terjadi di Sudan

seperti konflik etnik, agama serta konflik yang terjdi di Darfur. Konflik

Agama terjadi antara Sudan Utara dan Sudan Selatan karena sebelum Sudan

merdeka kondisi politik yang berada di Sudan sangatlah rumit sehingga

menimbulkan konflik. Ketika pemerintah dipimpin oleh Jendral Abboud

Sudan Sudah terbagi kedalam dua bagian yaitu bagian Utara dan Selatan.

(30)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sehingga menimbulkan kecemburuan dalam berpolitik. buku ini berbahasa

Inggris dan menguraikan tentang kolonialisme di negara Sudan, karena

Sudan merupakan negara yang luas sehingga menimbulkan keinginan

Inggris untuk menjadi koloni di Sudan karena Sudan merupakan negara

yang begitu luas dan sumber daya alam serta minyak yang bagus. Karena

Inggris menginginkan hal tersebut sehingga mengakibatkan adanya

perebutan dengan negara Mesir.

Berdasarkan hasil dari melakukan kritik internal penulis

mendapatkan perbedaan pendapat antara lain mengenai konflik yang ada di

Sudan bagian Utara dan Sudan bagian Selatan. Perbedaan pendapat dari satu

sumber dengan sumber yang lainnya bisa diperoleh dari kritik internal. Hasil

dari kritik eksternal dan internal menurut penulis merupakan data yang

valid. Kemudian data-data inilah yang akan penulis jadikan sebagai bahan

penelitian yang akan di uraikan dalam bentuk fakta – fakta kemudian

dianalisis dan ditulis menjadi skripsi.

3.2.3 Penafsiran dan Penjelasan Fakta

Interpretasi adalah penafsiran terhadap fakta-fakta yang penulis

dapatkan dari sumber-sumber sehingga nantinya tercipta suatu penafsiran

yang relevan dengan permasalahan yang penulis kaji. Interpretasi perlu

dilakukan agar data-data atau fakta-fakta yang telah penulis kumpulkan

sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan dari penulisan skripsi.

Sjamsuddin (2007: 158-159) menjelaskan disadari atau tidak para sejarawan

berpegang pada pada salah satu atau kombinasi beberapa filsafat sejarah

(31)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Interpretasi yaitu memaknai atau memberikan penafsiran terhadap

fakta-fakta yang diperoleh dengan cara menghubungkan fakta – fakta itu

satu sama lain. Tahapan interpretasi ini dilakukan dengan cara menafsirkan

fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan dan dihubungkan satu

sama lain sehingga diperoleh sebuah analisis yang didukung oleh

konsep-konsep tertentu yang relevan dengan pembahasan dalam penelitian ini.

Dalam hal ini peneliti memberikan penafsiran terhadap

sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Dalam

tahap ini penulis mengerahkan seluruh kemampuan dalam membuat

deskripsi, analisis kritis serta seleksi dari fakta-fakta tentang berdirinya

negara Sudan Selatan 1956 - 2011. Kegiatan penafsiran ini dilakukan

dengan cara menafsirkan fakta dan data dengan konsep yang telah di teliti

peneliti sebelumnya. Peneliti juga melakukan pemberian makna terhadap

fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan dan dihubungkan satu

sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi selanjutnya dijadikan pokok

pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan penelitian ini. Misalnya dalam

kegiatan ini penulis memberikan penekanan penafsiran terhadap fakta dan

data yang berkaitan dengan penelitian ini.

Ketika mengkaji dan menganalisis permasalahan pada skripsi ini,

penulis menggunakan pendekatan teori sosial, yaitu teori konflik Ralf

Dahrendorf. Teori konflik Ralf Dahrendorf ini menyatakan bahwa

pertentangan kelompok sebagai satu bentuk konflik dan sebagai

sumber perubahan sosial. Kelompok sosial tersebut yaitu, mereka yang

berkuasa dan yang dikuasai (kelompok sosialnya sendiri dalam hal ini

adalah pemerintah pusat Sudan dengan Masyarakat Sudan Selatan atau

masyarakat Sudan bagian Selatan dan masyarakat Sudan bagian Utara).

Selain teori Ralf Dahrendorf, penulis juga menggunakan dua teori

lainnya, yaitu teori konflik Lewis A. Coser dan Pemikiran Karl Marx yang

(32)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengemukakan bahwa konflik dapat merupakan proses yang bersifat

instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur

sosial. Konflik dapat menempatkan dan menjaga garis batas antara dua atau

lebih kelompok. Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat kembali

identitas kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia

sosial sekelilingnya. Kemudian pemikiran Karl Marx mengenai teori

pertentangan antar kelas yang dielaborasikan oleh Dahrendorf dan Coser ini

menjadi dasar dari teori – teori konflik yang sudah penulis jelaskan

sebelumnya. Karl Marx mengajukan konsepsi mendasar tentang masyarakat

kelas dan perjuangannya. Marx tidak mendefinisikan kelas secara panjang

lebar tetapi ia menunjukkan bahwa dalam masyarakat, pada abad ke- 19

di Eropa di mana dia hidup, terdiri dari kelas pemilik modal (borjuis) dan

kelas pekerja miskin sebagai kelas proletar. Pada kasus konflik antara Sudan

bagian Selatan dan Sudan bagian Utara penulis menempatkan bahwa

masyarakat Sudan bagian Selatan yang mayoritas agama kristen dan berkulit

hitam atau negroid serta minoritas kulit putih sebagai kaum borjuis

sedangkan kelompok mayoritas berkulit putih sebagai kaum proletra.

3.2.4 Historiografi dan Laporan Penelitian

Penyusunan skripsi ini bersifat deskriftif – analitik yaitu

mengungkapkan konflik antara Sudan bagian Selatan dan Sudan bagian

Utara tahun 1956 – 2011 terutama pada pembentukan Negara Republik

Sudan Selatan. Sistematika penyusunan skripsi ini untuk kebutuhan studi

tingkat sarjana, sehingga penulis sesuaikan dengan pedoman penulisan

karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI) Bandung. Berdasarkan petunjuk yang penulis peroleh dari pedoman

penyusunan karya tulis ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

(33)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, kajian teori dan

pembahasan, serta kesimpulan.

Menurut Hariyono (1995: 102) historiografi adalah kisah dimasa lalu

yang direkontruksi oleh sejarawan berdasarkan fakta yang ada, dengan kata

lain historiografi merupakan penulisan hasil penelitian yang dilakukan

setelah selesai melakukan analisis dan penafsiran terhadap data dan fakta

sejarah. Dalam historiografi penulis menceritakan hal-hal yang didapat

disertai dengan penafsiran-penafsirannya sehingga hasil dari historiografi

berupa rekonstruksi dari peristiwa sejarah.

Seorang sejarawan ketika memasuki tahap historiografi diharapkan

memiliki kemampuan analitis dan kritis sehingga hasil tulisannya tidak

hanya berupa karya tulis biasa, tetapi menjadi karya tulis ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan. Sebuah karya tulis dapat dikatakan ilmiah apabila

memenuhi syarat-syarat keilmuan. Selain itu, tata bahasa yang digunakan

oleh sejarawan harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku serta sesuai

dengan pedoman penulisan karya ilmiah.

Langkah ini merupakan tahapan akhir dari prosedur penelitian yang

penulis lakukan, hal ini dilakukan setelah penulis mrnemukan sumber –

sumber, menafsirkan, lalu menuangkan dalam bentuk tulisan yang sesuai

dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku di linglungan

(34)

112 Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembahasan dari bab ini adalah kesimpulan dan saran yang merujuk pada

jawaban-jawaban permasalahan penelitian yang telah dikaji. Berdasarkan

penelitian dapat disimpulkan bahwa Sudan merupakan negara yang berada di

Afrika Timur, Sudan terdiri dari 25 negara bagian. Pada tahun 1956 Sudan

merdeka atas bantuan Mesir dan Inggris tetapi dengan kemerdekaan Sudan

wilayahnya sendiri masih ada konflik sepereti terjadinya perang saudara anatara

Sudan Selatan dan Sudan Utara. Hal tersebut terjadi karena adanya hukum syariat

Islam yang diterapkan oleh Presiden Sudan, maka dari itu masuyarakat Sudan

Selatan tidak menyetujui adanya hukum tersebut dikarenakan masyarakat Sudan

Selatan mayoritas beragama Kristen, Sudan Utara mayoritas penduduknya

beragama Islam dan sangatlah maju dalam hal pendidikan, politik dan ekonomi.

Konflik yang berada di Sudan merupakan konflik yang berkepanjangan karena

dengan adanya konflik tersebut Sudan Selatan memisahkan diri menjadi negara

Republik Sudan Selatan.

Perang saudara pertama diawali dengan terjadinya perbedaan antara Sudan

Selatan dengan Sudan Utara sebenarnya berawal dari perjanjian Mesir di Sudan

pada abad ke-19. Dimana warga yang berkulit hitam seringkali dijadikan budak,

sehingga terjadilah perbedaan dan tidak kesetaraan antara warga Arab dengan

warga kulit hitam yang kemudian diperpanjang setelah masa penjajahan Inggris

dan Mesir, situasi politik beranjut melalui transisi kekuasaan melaluai pemilihan

amggota parlemen. Partai-partai politik pun bermunculan. NUP (National Union

Party) yang anggotanya mayoritas merupakan warga dari Sudan Utara, dan juga

Liberal Party yang anggotanya mayoritas merupakan warga dari Sudan Selatan,

merupakan beberapa contoh partai politik yang ikut bersaing dalam pemilihan

(35)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasilnya, mayoritas parlemen diduduki oleh anggota NUP, partai politik yang

begitu menerapkan ideology anti-unionist (berdiri sendiri, dan tidak ingin adanya

integrasi dengan partai politik lainnya).

Melihat keadaan tersebut, anggota Liberal Party yang terpilih dalam

parlemen berusaha mengusulkan sebuah pemerintahan federal, yang memberikan

Sudan Selatan administrative yang berbeda dengan Sudan Utara. Hal tersebut

merupakan upaya Sudan Selatan dalam membentuk sebuah pemerintahan yang

benar-benar tidak diskriminatif, dan berusaha memperbaiki keadaan warga negara

yang berada di Sudan Selatan. Usulan tersebut mendapatkan tanggapan yang

positif oleh anggota parlemen lainnya, termasuk mayoritas anggota dari NUP.

Namun, ternyata tanggapan positif tersebut hanya sebagai janji yang tidak

mungkin terealisasi. Janji dengan harapan akan mendapatkan suara dan dukungan

dari rakyat Sudan Selatan.

Sistem otonomi daerah Sudan Selatan yang dijanjikan dalam perjanjian

Addis Ababa teryata berbeda dengan yang diharapkan oleh SSLM (Southern

Sudan Liberal Movement). Yang diharapkan oleh pihak pemberontak adalah

sistem federalisme sebagai bentuk negara Sudan, dimana nantinya pemerintahan

baru Sudan Selatan memiliki hak untuk mengembangkan wilayahnya sendiri, dan

menentukan beberapa kebijakan khusus Sudan Selatan.

Perang sipil kedua Sudan dimulai tahun 1983, disebabkan oleh realisasi

perjanjian Addis Ababa yang tidak sesuai harapan masyarakat di Sudan Selatan.

Dalam penerapannya, pemerintahan pusat yang awal mulanya menjanjikan sebuah

pemerintahan otonomi bagi Sudan Selatan, ternyata dilanggar. Kasus intervensi

dalam pemilihan umum, serta pengabaian terhadap perkembangan sosio-ekonomi

Sudan Selatan mewarnai 11 tahun penerapan perjanjian Addis Ababa. Seringkali

pemerintahan pusat berencana mengakhiri perjanjian Addis Ababa. Jadi dapat

disimoulkan pada perjanjian Addis Ababa bukan hanya terletak pada apakah

(36)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bagian apakah ada konsistensi dalam mematuhi atau menjalankan perjanjian yang

telah disepakati oleh kedua pihak pada tahun 1972.

Sebuah perjanjian Addis Ababa pada saat itu memberikan harapan kepada

rakyat Sudan Selatan akan perdamaian, serta perkembangan sosio-ekonomi

daerah. Namun karena banyaknya pelanggaran terhadap perjanjian yang dilakukan

oleh pemerintahan pusat di Sudan Utara, meningkatkan minat warga Sudan

Selatan untuk ikut serta sebagai pasukan gerilya menentang pemerintahan pusat.

Dalam perjanjian Naivasha, pasukan militer dari Sudan Selatan dan Utara

tetap menjadi unit militer yang terpisah satu sama lain. Langkah pertama adalah

penarikan 91.000 pasukan pemerintahan dari Sudan Selatan selama dua setengah

tahun, sedangkan pihak SPLA punya waktu delapan bulan untuk menarik

pasukannya dari wilayah Sudan Utara. Direncanakan akan ada integrasi militer

antar kedua pihak, dengan jumlah tertentu (jadi pasukan militer masing-masing

pihak tidak secara langsung diintegrasikan selama enam tahun periode integrasi

pemerintahan). Walaupun akan diintegrasikan, masing-masing unit militer akan

berada dalam komando yang berbeda, hanya berada dalam markas yang sama.

Hasil referendum 6 tahun berikutnya, jika menghasilkan persatuan, maka integrasi

militer akan dilakukan dengan jumlah yang lebih banyak.

Dalam perjanjian 2005, masing-masing pihak tidak diberikan obligasi

untuk menghilangkan pasukan militernya. Walaupun telah menyetujui gencatan

senjata, namun tetap masih ada rasa saling ketidakpercayaan antar kedua pihak.

Hak untuk tetap memiliki unit militer dianggap sebagai sebuah mekanisme check

and balance. Sepanjang jalan enam tahun setelah diberlakukannya perjanjian

CPA, ada kemungkinan salah satu pihak akan melanggar isi perjanjian yang telah

disepakati. Suatu saat jika perang kembali pecah, setiap pihaknya mampu untuk

melindungi diri mereka masing-masing.

Referendum merupakan pemungutan suara untuk mengambil sebuah

keputusan politik. Kasus Referendum di Sudan memiliih antara kemerdekaan

(37)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

referendum, merupakan salah satu perjanjian yang telah disetujui oleh kedua

pihak (SPLA/M dan pemerintahan pusat Khartoum) dalam perjanjian perdamaian

komprehensif tahun 2005. Referendum dilaksanakan 6 tahun pasca pengaplikasian

perjanjian Naivasha, agar warga Sudan Selatan (subjek pemilih dalam referendum

Sudan 2011) dapat memiliki gambaran apakah integrasi antar kedua pihak itu

akan berjalan dengan lancer di masa yang akan mendatang ataupun konflik

kembali bergejolak. Dalam hal ini Sudan Selatan harus berusaha untuk

mendapatkan pengakuan kedaulatan sebagai negara merdeka dari negara – negara

lain agar dapat melakukan hubungan diplomatik. Kemudian pada tanggal 9 Juli

2011 akhirnya menjadi Sudan Selatan resmi menjadi negara yang berdaulat dan

berdiri sendiri dengan nama Republik Sudan Selatan dengan presiden pertama

yaitu Jhon Garang.

Selain itu skripsi ini dapat dijadikan referensi bagi guru sejarah dan dapat

menjadi salah satu acuan untuk mengajarkan nilai cinta tanah air, patriotisme,

toleransi, nasionalisme, saling menghargai dan menghormati, serta yang utama

menurut penulis adalah nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan. Cinta tanah air,

jiwa patriotism dan nasionalisme ini tergambarkan pada perjuangan masyarakat

Sudan Selatan untuk memperjuangkan hak – hak mereka dalam membebaskan diri

dari Sudan. Berdasarkan kasus konflik - konflik yang ada di Sudan penulis berpen

dapat bahwa hal yang membuat kehidupan ini bernilai adalah dengan menghargai

perbedaan yang dimiliki oleh setiap orang. Namun hal yang paling penting adalah

perdamaian dunia di mana tidak ada diskriminasi rasial seperti yang penulis kaji

dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada pembelajaran

sejarah di lembaga persekolahan khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas

(38)

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia Sejak Perang Dunia II sampai dengan Perkembangan Mutakhir” dengan Kompetensi Dasar 2.2 yaitu

“Kemampuan menganalisis perkembangan mutakhir dunia atau kekinian.” Sejarah Negara Sudan Selatan merupakan hal yang mutakhir karena jika melihat

proses terjadinya negara Sudan Selatan sangatlah seulit karena harus melewati

berbagai macam konflik yang ada di Sudan. Oleh sebab itu melalui pembelajaran

dari fakta sejarah tenteng terjadinya konflik di Sudan, siswa bisa memperoleh

pendidikan karakter bahwa perlakuan diskriminatif dalam kehidupan mendatang

konflik yang berkepanjangan dan merugikan objek yang dijadikan perlakuan

diskriminatif. Siswa juga dapat mengetahui kalau adanya diskriminatif bisa

menghancurkan integrasi bangsa. Siswa dapat mengetahui Sudan sangatlah

(39)

117

Humaeniah, 2013

Krisis di Sudan Perjuangan Rakyat Sudan Selatan Menuntut Kemerdekaan Tahun 1956-2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M and Hennry D. (1967). The Founder Of Modern Egypt. Amerrica : Great Britian at the university printing.

Budiardjo, M. (1977). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia.

Elsidd, AH. (2009). Sudan and Pan Africanisme. Inggris:

Gambar

GAMBAR 4.1.1 Peta Sudan  .....................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Obat Apotik Untuk Penyakit Sipilis_Produk dari De Nature Indonesia semuanya telah di BPOM dan Dinkes no.442/00060/V-2 Semua obat terbuat dari 100% bahan alami yang

4.27 Jumlah Penderita Cacat dan Kelas Indeks Rasio Orang Cacat Kecamatan Batujaya……….. 4.76 Hasil Analisis Indeks Penduduk Terpapar

Sehingga dalam penelitian ini diangkat bagaimana merencanakan, membuat skedul proyek pembangunan yang effisien memiliki waktu yang pendek dengan biaya terkendali, serta mengevaluasi

 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pelajaran yang berkaitan dengan penggunaan Modal Auxiliary must atau have to untuk mengungkapkan dan meminta

Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai

Dari rincian diatas menunjukan total receive yang di dapat pemain asing selama pertandingan berlangsung sebanyak 101 kali dan hasil yang sering diperoleh pemain asing

Berkaitan dengan hal tersebut, Polisi Resort Bungo seyogyanya melaksanakan peran dan fungsi Polri tersebut, salah satu programnya adalah dalam bentuk Patroli

Hasil uji wilcoxon untuk tingkat ketimpangan perkembangan masing-masing daerah di Ciayumajakuning tahun 2000 dan 2009 menunjukan tidak terdapat perbedaan tingkat ketimpangan