• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram Alir (Flowchart) dan Diagram Blok pengembangan jaringan fiber. Mulai. Perijinan dan Survey.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram Alir (Flowchart) dan Diagram Blok pengembangan jaringan fiber. Mulai. Perijinan dan Survey."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Diagram Alir (Flowchart) dan Diagram Blok pengembangan jaringan fiber

optic Perumahan Greenwood Semarang.

Gambar 3.1 Diagram Alir Pengembangan Jaringan Fiber Optic Perumahan Greenwood Semarang.

-

Mulai

Perijinan dan Survey

Membuat Readline

Pembuatan BOQ (Bill Of Quantity)

Pemasangan perangkat jaringan fiber optik

Menghitung Link Budget

Selesai

Analisa Link Budget

Pengukuran

(2)

43

Berikut ini penjelasan dari Diagram Alir di atas :

- Perijinan dan survey lahan merupakan proses akusisi lahan atau bangunan dari pemilik lahan ke operator.

- Redline merupakan Pembuatan sebuah acuan dalam menempatkan perangkat pada proyek jaringan fiber optic.

- RAB (Rancangan Anggaran Biaya) yaitu Estimasi biaya dalam suatu proyek konstruksi jaringan fiber optic.

- Pemasangan perangkat jaringan fiber optic antara lain ODC, pole, kabel fiber optic, ODP, splacing, handhole, dan aksesoris pendukung lainnya.

- Pengukuran pada jaringan fiber optic biasanya dengan menggunakan dua alat ukur yaitu OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) dan OPM (Optic Power Meter).

- Perhitungan link budget untuk mengetahui redaman disetiap ODP pada masing - masing line.

- Menganalisa link budget dengan membandingkan hasil dari perhitungan sebelum penambahan dan sesudah penambahan yang dibandingkan dengan standard perusahaan/KPI (Key Performance

(3)

44

Diagram Alir (Flowchart) dan Penyusunan Tugas Akhir di Perumahan

Greenwood Semarang.

Gambar 3.2. Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir di Perumahan

Greenwood Semarang.

Mulai

Study Literature

Survey Lapangan

Pembuatan Proposal

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisa Data

Pembuatan Laporan

Selesai

(4)

45

L M N K

Gambar 3.3. Diagram Blok Prinsip Kerja Jaringan Fiber optic

Berikut ini penjelasan dari Diagram Blok di atas :

Perangkat OLT, kiriman input dari server akan diteruskan ke ODF.

OLT (Optik Line Terminal) berfungsi sebagai terminal utama yang terletak di sisi provider.

Perangkat ODF diteruskan ke ODC melalui kabel feeder. ODF

berfungsi sebagai pusat terminasi serat optik dari outdoor (feeder).

Dari ODC, melalui 4 line (K,L,M,N) akan mendistribusikan sinyal

ke ODP melalui kabel fiber optik.

 Selanjutnya ODP akan mengakses sinyal ke rumah – rumah

pelanggan.

Kabel Feeder

ODP (Optical Distribution

Point) Pelanggan (homepass) ODC(Optical Distribution Cabinet)

ODF (Optic Distribution Frrame)

Kabel Patchcord

(5)

46

3.2 Pengumpulan Data

Penelitian ini mengambil jarak line terjauh yang berada di Jalan

Hollywood Raya, Perumahan Greenwood Semarang. Karena jika pelanggan

terjauh sudah layak linknya, makan pelanggan yang lebih dekat sudah memenuhi standarisasi.

Pada jaringan fiber optic di Perumahan Greenwood, Jalan Hollywood Raya terdapat beberapa perangkat yang mendukung kinerja, yaitu:

Optical Distribution Cabinet (ODC)

ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat berisi connector,

splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan

kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan telekomunikasi.

Komponen-komponen yang ada dalam ODC:

- Home Cable Tray, suatu kompartemen yang digunakan untuk mengamankan, mengorganisasi, dan melindungi serat optik,

patch-cord, pigtail; dan digunakan dalam konteks manajemen

kabel/fiber.

- Connector, ujung fiber optic yang akan disambungkan pada konektor adaptor.

- Parking-lot, suatu tempat terminasi sementara konektor yang belum disambungkan.

(6)

47

- Patch-cord, seutas penyambung kabel interkoneksi, biasanya dengan konektor yang sudah terpasang di kedua ujungnya, digunakan untuk menghubungkan dua perangkat.

- Pig-tail, seutas serat optik yang pendek untuk menghubungkan dua komponen optik, dilengkapi satu konektor pada salah satu ujungnya.

- Slack storage, suatu kompartemen yang digunakan untuk mengamankan, mengorganisasikan, dan melindungi kelebihan kabel/fiber.

- Splice Tray, suatu kompartement untuk mengamankan,

mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang menggunakan teknik splicing.

- Splice, sambungan permanen antara dua serat optik

- Splitter, suatu perangkat yang digunakan untuk membagi sebuah sinyal optik ke dalam dua atau lebih sinyal.

Optical Distributin Point

ODP adalah alat yang digunakan untuk menyambung fiber optic dalam server dengan menggunakan pigtail fiber optic.

Komponen-komponen yang ada dalam ODP:

- Pig-tail, seutas serat optik yang pendek untuk menghubungkan dua komponen optis, dilengkapi satu konektor pada salah satu ujungnya.

(7)

48

- Splice Tray, suatu kompartement untuk mengamankan,

mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang menggunakan teknik splicing.

Pole

Pole adalah tiang penyangga kabel fiber optic di udara, biasanya

terpasang ODP di pole tersebut.

Kabel fiber optic

Kabel fiber optic adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan dapat digunakan untuk mentransmisikan cahaya dari suatu titik ketitik lain, sumber cahaya yang digunakan biasanya laser atau LED. Kecepatan transmisi sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Pada prinsipnya kabel fiber optic memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

3.3 Alat Ukur

Penerapan fiber optic sebagai media transmisi, diperlukan pengukuran untuk mengetahui parameter-parameter seperti pelemahan, panjang, kehilangan pencerai dan penyambung dalam sistem telekomunikasi serat

optic. Alat-alat ukur tersebut antara lain :

A. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

Optical Time Domain Reflectometer merupakan alat yang berbasis

(8)

49

 Karakteristik yang dibaca oleh OTDR antara lain :

- Mengukur end to the loss dalam satu span kabel optic

- Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan oleh sambungan kabel optic yang sebelumnya putus.

- Mengukur panjang kabel optic.

- Mendeteksi degradasi output dari sebuah sumber cahaya optic (laser source) dalam hal ini adalah perangkat transmitter optic. - Prinsip pengukuran fiber OTDR adalah berdasar radar optic,

dengan menghantarkan denyutan sumber optic (biasanya laser) ke dalam satu masukan serat optic yang sedang diuji dan mengukur waktu yang diperlukan untuk dipantulkan kembali ke penerima.

 Kegunaan dari OTDR dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan

pada jaringan Kabel Fiber Optik:

- Untuk uji terima hasil pembangunan atau penggelaran kabel Fiber Optik

- Untuk memeriksa kualitas kabel Fiber Optik yang beroperasi.

- Untuk menganalisa jenis gangguan dan mengetahui jarak gangguan kabel fiber optik.

Dengan mengetahui Index of Reflection (IoR) serat optic dan waktu pantulan balik yang yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga

(9)

50

menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberikan paparan hasil pelemahan melawan jarak serat optic.

B. Optic Power Meter

Digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optic. Dari informasi power yang diterima, seorang dapat mengetahui apakah kualitas power masih dalam spesifikasi perangkat yang digunakan atau tidak. Dapat pula digunakan untuk mensegmentasi permasalahan untuk mentrace apakah sumber SFP (Small Form-Factor

Pluggable) yang powernya sudah lemah, dan patch cord yang bermasalah,

dari core yang berada pada Optical Distribution Point atau dari lintasan

optic yang membentang di luar.

3.4 Skema Jaringan Fiber Optik

Tahap perancangan dalam mengembangkan jaringan fiber optik yaitu :

Perijinan dan Survey

Perijinan atau juga biasa disebut dengan site acquisition (sitac) sangat diperlukan sebelum proses pembangunan jaringan fiber optik

dilakukan. Perijinan lahan merupakan proses akusisi lahan atau bangunan dari pemilik lahan ke operator. Berikut aturan dalam perijinan pembangunan jaringan fiber optik :

- Pencarian untuk mendapatkan lokasi yang terdekat dengan nominal koordinat yang ada dalam desain jaringan (Nominal RF Network and

(10)

51

- Perijinan kepada ketua RT setempat, dan para warga dikumpulkan pada sebuah forum kemudian diberikan penjelasan mengenai rencana pembangunan jaringan fiber optik.

- Para warga menginginkan adanya kompensasi yang diberikan kepada lingkungan.

- Setelah terjadi persetujuan antara pihak warga dan pihak PT. Telkom Akses Semarang, kemudian tim pergi ke lokasi untuk menentukan letak pole, jumlah pole, letak rumah warga, dan kebutuhan kabel fiber optik untuk kemudian di pindahkan kedalam gambar teknik atau juga biasa disebut redline.

Pembuatan Redline Pelaksanaan proyek jaringan fiber optic

memerlukan sebuah acuan dalam menempatkan posisi pole, berapa panjang kabel yang digunakan, kabel jenis apa yang digunakan, dan berapa jumlah assesoris atau perangkat fiber optic yang digunakan.

(11)

52

Gambar 3.4 Redline (Peta Alur Jaringan Fiber Optic)

Terdapat 4 line, yaitu line K, line L, line M, dan line N. Keempat line tersebut memerlukan kabel optic 96 core/12 tube sepanjang 4605 m, dengan rincian yaitu, line K 1490 m, line L 1115 m,

line M 1135 m, dan line N 865 m. selain kabel, site ini juga

menggunakan assesoris pendukung, antara lain : pole dan ODP. Pole yang digunakan sebanyak 75 buah, jarak satu pole dengan pole lain maksimalnya adalah 100 meter. Adapun pole yang digunakan adalah

pole 9m yang berjumlah 3 unit dan pole 7m yang berjumlah 72 unit.

ODP yang dipasang pada Perumahan Greenwood ini sebanyak 26 unit. Satu ODP digunakan untuk memback up minimal 5 homepass, dan

(12)

53

maksimal 10 homepass. Homepass yang ada pada Perumahan

Greenwood adalah sebanyak 212 homepass.

Pembuatan Rancangan Anggaran Biaya

Estimasi biaya dalam suatu proyek konstruksi biasa disajikan dalam bentuk RAB, ini berisikan tiga hal pokok yaitu deskripsi pekerjaan, kuantitas (volume) + unit dan harga satuan pekerjaan. Adapun RAB dari pembangunan jaringan fiber optic perumahan

greenwood adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Rancangan Anggaran Biaya

No DESCRIPTION UOM SOW Quan

tity

Unit Price Total Price

1 Material

1.1 Pipe & Duct

1.1.1

HDPE subduct 27/32mm

M

Supply HDPE (exclude supply accecories)

Detail standard refer to specification and design base on project requirment

28 11,220 314,165.95 1.1.2 Riser galvanized pipe 3" SET

supply Riser galvanized pipe 3" Detail standard refer to specification and design 2 456,612 913,223.07 1.2 Pole - 1.2.1 steel pole 7 m-IMI PCS

Supply 7m steel pole (tensile strength 140 kg)

Detail standard refer to specification and design 72 997,341 71,808,581.88 1.2.2 steel pole 9 m – IMI PCS

Supply 9m steel pole (tensile strength 140 kg)

Detail standard refer to specification and design 3 997,341 2,992,024.25

(13)

54

routing.

Detail standard refer to specification and design 124 101,910 12,636,827.60 1.3 Wire - 1.3.1 Messenger Wire 6mm M

Supply messenger Wire 6mm

Detail standard refer to specification and design 313 32,203 10,079,431.02 1.3.2 Cable slack hanger PCS

SupplyCable slack hanger

Detail standard refer to specification and design 26 205,702 5,348,241.08 2 Civil Work - 2.1

Supply and install of Hand-hole : 80 x 80 x 130 cm3

PCS

1. supply and installation handhole incl. civil works, frame, cover , accessories and label

2. the cover is rectangular shape with frame and rebar

3. the handhole dimension is inner dimension (L*W*H: 80*80*130) 4. not used pulling eyes

5. Detail standard refer to specification and design 1 4,223,296 4,223,295.93 2.2 Excavation, Trenching, & Backfilling, Reinstatement, depth 30 cm on

including warning tape 150mm×0.15mm,Exclude HDPE materials - 2.3 Excavation, Trenching, & Backfilling, Reinstatement, depth 30 cm on Normal Soil M

Excavation, Trenching, & Backfilling, Reinstatement, depth 0.3 m, in : Normal Soil ( including warning tape

150mm×0.15mm)

Detail standard refer to specification and design 7 19,640 137,477.13 3 AERIAL WORK -

(14)

55

3.1

Install steel pole 7 m, foundation and accessories (tensile strength 140 kg)

SET

Delivery & installation steel pole, foundation & accessories ,Painting & Coding, pole materials and pole accessories. Permit included in permit item (1.)

1 SET = 1 pole

Detail standard refer to specification and design 72 378,675 27,264,634.02 3.2

Install steel pole 9 m, foundation and accessories (tensile strength 140 kg)

SET

Delivery & installation steel pole, foundation & accessories ,Painting & Coding, pole materials and pole accessories. Permit included in permit item (1.)

1 SET = 1 pole

Detail standard refer to specification and design 3 378,675 1,136,026.42 3.3

Install cable slack hanger incl. accessories

PCS

Delivery & installation Cable slack hanger incl. accessories,exclude cable slack hanger materials

Detail standard refer to specification and design 26 153,049 3,979,285.83 3.4 Install messenger wire 6mm m

Delivery & installation 6mm messenger wire incl. accessories,exclude messenger wire materials

Detail standard refer to specification and design 313 61,066 19,113,516.37 3.5 Install cable installation Accessories PCS

Delivery & Install Additional Pole Accessories for more than 1 FO cable routing.

Detail standard refer to specification and design 124 27,756 3,441,775.62 4 Cable Work - 4.1 Install Self support aerial cable 96-144 M

1. receive and store the 96-144 cores Self support aerial cable ( Figure 8 cable ) on site. 4,291 4,790 20,553,053.26

(15)

56

cores 2. installation of the cable with the standard work method

3. included all the accessories, tools, cable labelling etc.(except for slack hanger)

4. cable is supplied by Huawei 5. detail standard refer to specification and design 5 ODN product installation - 5.1 Install ODC c/w Box, matrix terminal & accessories include foundation SET

1.Receive and store the ODC on site 2.Install ODC and any accessories 3.Termination the Fiber Optic Cable incl. install the pigtail and all accessories

4.Pigtail and all accessories supply by Huawei

5.Include plug in splitter, OTB and other modules, connect the pigtail

6.Detail standard refer to specification and design 1 2,429,889 2,429,889.12 5.2 Installation of pole mounted ODP and accessories SET

1.receive and store the ODP on site 2. install pole mounted ODP and any accessories

3. termination the Fiber Optic Cable incl. install the pigtail and all accessories

4.pigtail and all accessories supply by Huawei

5.Detail standard refer to specification and design 26 153,049 3,979,285.83 6 DUCT INSTALLATIO N - 6.1 Install HDPE 40/33mm M

Delivery & installation incl. supply and install accessories. HDPE materials refer

28 4,674 130,863.11

(16)

57

to 2.2

Detail standard refer to specification and design

6.2

Install Riser galvanized pipe 3"

SET

Delievery & installation incl. accessories excluded Pipe materials Detail standard refer to specification and design 2 198,792 397,583.59 7 Labeling and Painting - 7.1

Labeling for ODF, Pedestal, ODC, ODP

SET

Supply & install labeling for cable, the detail standard cable labeling as requirement on outside using vinyl and inside using glossy and normal paper sticker. The propose font,dimension follow as customer requirement.

112 63,551 7,117,685.96 7.2 Labeling for POLE SET

Supply & install labeling for Pole, the detail standard Pole labeling as requirement on outside using vinyl. The propose font,dimension follow as customer requirement.

For Pole labeling , 1 Pole = 2 labeing= 1 SET - 50,193 - 7.3 Painting for Pedestal, ODC, ODP SET

Painting & Coding services as requirement. The purpose font, dimension follow as customer requirement. 27 3,281 88,592.54 198,085,459.55

Dari Rancangan Anggaran Biaya, didapatkan bahwa jumlah biaya yang digunakan pada pembangunan jaringan fiber optic Perumahan

Greenwood Semarang membutuhkan biaya sebesar Rp. 198,085,459.55

(17)

58

Pemasangan pole

Pole atau tiang merupakan komponen utama dari konstruksi

jaringan fiber optic yang menggunakan kabel jenis aerial. Pole yang digunakan pada jaringan fiber optic ini adalah pole yang memiliki tinggi 7 meter dan 9 meter, pole 9 meter digunakan untuk kondisi pemasangan kabel di lapangan yang menyeberangi jalan, pole dengan tinggi 7 meter digunakan untuk jalur kabel yang tidak menyeberangi jalan. Pole harus dipasang tegak lurus, Pole awal dan pole akhir dipasang untuk menjadi tempat kabel serta asesoris fiber optic antara lain seperti terlihat pada gambar

Gambar 3.5. Assesoris Pada Pole Jaringan Fiber Optic Aksesoris yang digunakan yaitu:

1. Span wartel ukuran 10.

2. Bulldog grip ukuran 10 (3pcs). 3. Clamp.

4. Trimble. 5. Steel hoop. 6. Label kabel.

(18)

59

7. Cable hanger.

8. Optical Distribution Cabinet. 9. Spare kabel 15m setelah spicing.

Gambar 3.6. Pemasangan Pole

Setelah pole terpasang, hal selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pengecoran pada pole tersebut.

Gambar 3.7. Pengecoran Pole

Spesifikasi pengecoran pole : 140cm ke dalam tanah, 30cm di atas tanah, 30cm diameter pengecoran.

(19)

60

Pemasangan ODC dan Handhole

Optical Distribution Cabinete merupakan ruangan yang berbentuk

kotak atau kubah yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optic single mode yang berisi konektor, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan fiber optic ini. ODC merupakan titik terminasi kabel fiber optic feeder dengan kabel

fiber optic distribusi. ODC terdiri dari dua bagian yaitu bagian

terminasi kabel feeder dan bagian terminasi kabel distribusi.

(20)

61

Gambar 3.9 Instalasi Pada Optical Distribution Cabinet

Untuk kabel fiber optic yang mencatu ODC lainnya tidak dilakukan terminasi, tetapi disambung secara langsung. Setelah ODC dipasang, kabel tray dipasang dalam ODC untuk untuk lintasan kabel, sehingga kabel fiber optic/pigtail/patchcord akan sesuai jalurnya. Terminasi kabel fiber optic meliputi terminasi kabel fiber optic, feeder dimana terdapat 3 kabel, yaitu 2 kabel feeder dan satu kabel distribusi, satu kabel feeder masuk kedalam panel feeder dan satunya di splicing

tray untuk fiber optic yang diteruskan ke ODC lainnya, serta satu kabel

distribusi masuk ke panel distribusi yang selanjutnya menuju Fiber

Access Terminal.

Penyambungan bagian in dan bagian out pada ODC menggunakan

patchcord. Sedangkan penyambungan bagian in dan bagian out dari splitter atau yang langsung ke adaptor bagian out disesuaikan dengan

kondisi lapangan. Selain ODC, bagian yang menjadi rumah kabel pada jaringan fiber optic adalah Handhole. Handhole merupakan tempat

(21)

62

cadangan kabel pada sebuah jaringan fiber optic. Pada jaringan fiber

optic site greenwood panjang kabel fiber optic yang ada pada handhole

dengan menggunakan rumus : panjang kabel x 3% + 7meter, maka panjang kabel yang ada pada handhole site greenwood adalah sepanjang 145.15meter.

Gambar 3.10. Handhole

Dimensi Handhole adalah Panjang=80cm, Lebar=80cm, dan Tinggi=80cm.

Penyambungan fiber optic

Proses penyambungan kabel fiber optic pada Optical Distribution

Point, penyambungan ini biasa disebut dengan istilah terminasi atau splicing. Langkah-langkah untuk menghubungkan ujung serat optik

pada saat instalasi dengan jarak yang jauh adalah dengan melakukan

splicing ini diharapkan akan dapat mengurangi redaman. Hal ini

(22)

63

menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing. - Peralatan dan Bahan Splicing

Splicer

Pemotong tube

Cutter

 Tang logam

 Tang pengupas serat

 Tang pemotong serat

 Kain bersih  Alkohol  Tisu  Selotip  Spidol  Meteran  Thinner-B  Pelindung serat

- Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik

Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:

(23)

64

a. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.

b. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat.

c. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak. d. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab

cairan alkohol bisa menguap ke udara.

e. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus.

f. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.

g. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.

h. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

- Langkah-Langkah Splicing

a. Masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu yang ditandai menggunakan spidol.

b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung

(24)

65

c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.

d. Masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.

e. Masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Gambar 3.11 Peletakan Serat Optik Pada Splicer f. Tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan

kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.

(25)

66

g. Keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan. h. Letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di

bawah ini.

Gambar 3.12 Peletakan Protektor Pada Kaset

- Pengukuran ODP Menggunakan Optic Time Domain

Reflectometer

OTDR atau Optical Time Domain Reflectometer, yaitu salah satu alat ukur yang digunakan untuk instalasi, operasi dan pemeliharaan Jaringan Kabel Fiber Optik.. Fungsi dari OTDR adalah ;

a. Menampilkan grafis loss dan jarak kondisi kondisi kabel serat optik.

(26)

67

- Tampilan jarak (meter atau kilometer) ditampilkan pada skala garis horizontal.

b. Mengukur jarak total kabel serat optik.

c. Mengukur loss total kabel serat optik baik secara partial maupun secara total dalam satuan dB.

d. Menghitung attenuation (redaman kabel) dalam satuan dB/km. e. Menampilkan jenis sambungan splice dan konektor.

f. Menghitung loss sambungan dan mengukur jarak sambungan. Langkah – Lankah Penggunaan OTDR.

- Pastikan bahwa Baterai dalam keaadaan penuh, jika tidak gunakan daya PLN selama pengukuran.

- Pasang Patchcord penghubung dari adapter OTDR dengan adapter pada kabel Fiber Optik yang akan digunakan. - Harap diperhatikan sebelum pemasangan bersihkan ferule

konektor dan adapter dengan connector cleaner.

(27)

68

Gambar 3.14. Membersihkan Adapter Dengan Optical Cleaner

Gambar 3.15. Membersihkan Ferule Connector Dengan Conector

Cleaner

- Hidupkan power ON sampai layar display menyala.

- Ada 5 parameter yang perlu dilakukan set-up sebelum pengukuran, yaitu:

a. Panjang gelombang atau wave length b. Indeks Bias Core / IOR

c. Pulse width

d. Perkiraan Jarak Kabel / San Range e. Avarage Time.

(28)

69

- Ada dua tipe pengukuran yaitu :

a. Simple, maka semua paramater oleh OTDR akan dilakukan

setting secara otomatis, keuntungannya lebih cepat,

kelemahannya kurang akurat dalam menganalisa

b. Detail, maka perlu dilakukan set up parameter diatas,

keuntungannya lebih akurat dalam menganalisa,

kekuranganya lambat karena perlu waktu set up.

- Tekan tombol pengirim sinar LASER dan tunggu sampai display menampilan grafis hasil pengukuran.

- Geser marker atau kursor pada even yang dikehendaki, maka akan tampil hasil pengukuran.

- Pengukuran ODP Menggunakan Optic Power Meter

Pengukuran menggunakan Optic Power Meter digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optic. Pengukuran ini juga dimaksudkan untuk mengetahui total redaman dari suatu penyambungan serat optic yang sebelumnya disambung menggunakan fusion splicer.

Langkah-langkah dalam penggunaan Optic Power Meter: a. Tekan tombol on untuk menghidupkan optic power meter b. Sambungkan konektor ODP dengan Optic Power Meter

(29)

70

Gambar 3.16. Konektor Pada Optical Distribution Point

c. Saat konektor pada ODP sudah dihubungkan dengan OPM, maka nilai besaran redaman pada suatu penyambungan akan keluar. Berikut contoh pengukuran menggunakan OPM di Perumahan Greenwood Semarang.

3.5 Data Hasil Pengukuran Pada Jaringan Fiber Optic

3.5.1 Pengukuran Kabel Fiber Optic Dengen Menggunakan OTDR (Optical Time

Domain Reflectometer)

Hasil pengukuran setiap line yang ada di Perumahan Greenwood Semarang, dengan jarak sesuai panjang kabel dari ODC (Optical

Distribution Cabinete) ke setiap line yang ditunjukan oleh tabel 3.2, tabel

3.3, tabel 3.4, tabel 3.5 dan dengan hasil loss pada setiap line yang memiliki 12 core.

(30)

71

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Line K Dengan Jumlah ODP 8 Buah

No

Kode ODP NO.Core

Reflecting point

Jarak (km) Loss sambungan

(dB) 1 SMT.K01 3 0,512 0,182 2 SMT.K01 4 0,512 0,432 3 SMT.K02 6 0,644 1,823 4 SMT.K02 7 0,644 1,233 5 SMT.K03 9 0,966 1,211 6 SMT.K04 10 1,023 1,122 7 SMT.K05 12 1,132 1,176 8 SMT.K06 14 1,194 1,243 9 SMT.K07 17 1,344 1,174 10 SMT.K07 18 1,344 1,159 11 SMT.K08 22 1,490 1,006 12 SMT.K08 23 1,490 1,022

(31)

72

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Line L Dengan Jumlah ODP 6 Buah

No Kode ODP NO.Core

Reflecting point Jarak (km) Loss sambungan (dB) 1 SMT.L01 26 0,676 0,813 2 SMT.L01 27 0,676 0,854 3 SMT.L02 29 0,733 0,893 4 SMT.L02 30 0,733 0,958 5 SMT.L03 33 0,825 1,091 6 SMT.L03 34 0,825 0,812 7 SMT.L04 41 0,904 0,763 8 SMT.L04 42 0,904 0,751 9 SMT.L05 44 0,975 0,912 10 SMT.L05 45 0,975 1,161 11 SMT.L06 47 1,115 0,684 12 SMT.L06 48 1,115 0,886

(32)

73

Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Line M Dengan Jumlah ODP 7 Buah

No

Kode ODP NO.Core

Reflecting point Jarak (km) Loss sambungan (dB) 1 SMT.M01 51 0,510 0,904 2 SMT.M01 52 0,510 0,853 3 SMT.M02 54 0,631 1,083 4 SMT.M02 55 0,631 1,003 5 SMT.M03 57 0,660 0,506 6 SMT.M03 58 0,660 0,470 7 SMT.M04 62 0,851 0,712 8 SMT.M05 65 0,940 0,681 9 SMT.M06 68 1,044 1,154 10 SMT.M06 69 1,044 0,980 11 SMT.M07 71 1,135 0,872 12 SMT.M07 72 1,135 1,063

(33)

74

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Line N Dengan Jumlah ODP 5 Buah

Jadi, selain sebagai pengecek kondisi jaringan setelah

pembangunan selesai, OTDR juga bisa digunakan sebagai pengontrol kondisi jaringan untuk diadakannya maintenance. Tiap bulan jaringan

fiber optic dapat diperiksa kelayakannya menggunakan OTDR. Hasil

pemeriksaan jaringan kemudian dicatat untuk kemudian dapat disimpulkan tindakan apa yang seharusnya dilakukan.

No

Kode ODP NO.Core

Reflecting point Jarak (km) Loss sambungan (dB) 1 SMT.N01 75 0,476 1,286 2 SMT.N01 76 0,476 1,299 3 SMT.N01 77 0,476 1,237 4 SMT.N02 82 0,591 0,847 5 SMT.N02 83 0,591 0,826 6 SMT.N03 86 0,756 1,093 7 SMT.N03 87 0,756 0,978 8 SMT.N03 88 0,756 0,831 9 SMT.N04 91 0,810 0,717 10 SMT.N04 92 0,810 0,761 11 SMT.N05 95 0,865 0,719 12 SMT.N05 96 0,865 0,583

(34)

75

3.5.2. Pengukuran Kabel Fiber Optic Dengan Menggunakan OPM (Optic Power

Meter)

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran ODP pada Line K dengan Optic Power Meter

Kode ODP

Hasil Pengukuran Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT.K01 14,24 Baik Sambungan sempurna

SMT.K02 14,36 Baik Sambungan sempurna

SMT.K03 14,57 Baik Sambungan sempurna

SMT.K04 14,61 Baik Sambungan sempurna

SMT.K05 14,74 Baik Sambungan sempurna

SMT.K06 14,79 Baik Sambungan sempurna

SMT.K07 14,83 Baik Sambungan sempurna

(35)

76

Tabel 3.7 Hasil Pengukuran ODP pada Line L dengan Optic Power Meter

Kode ODP

Hasil Pengukuran Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT.L01 14,03 Baik Sambungan sempurna

SMT.L02 14,04 Baik Sambungan sempurna

SMT.L03 14,12 Baik Sambungan sempurna

SMT.L04 14,15 Baik Sambungan sempurna

SMT.L05 14,21 Baik Sambungan sempurna

SMT.L06 14,26 Baik Sambungan sempurna

Tabel 3.8 Hasil Pengukuran ODP pada Line M dengan Optic Power Meter

Kode ODP

Hasil Pengukuran Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT .M01 14,34 Baik Sambungan sempurna

SMT .M02 14,46 Baik Sambungan sempurna

SMT .M03 14,51 Baik Sambungan sempurna

SMT .M04 14,54 Baik Sambungan sempurna

SMT .M05 14,59 Baik Sambungan sempurna

SMT .M06 14,66 Baik Sambungan sempurna

(36)

77

Tabel 3.9 Hasil Pengukuran ODP pada Line N dengan Optic Power Meter

Jadi, bila hasil pengukuran total loss fiber optic menunjukan angka lebih dari 28 dB berarti penyambungan tidak sempurna, ketidak sempurnaan tersebut dapat terjadi oleh beberapa faktor, diantaranya :

 Letak serat tidak berada di tengah, jika saat penyambungan serat optik pada ujung seratnya tidak diletakkan ditengah penyambungan, maka penyambungan akan tidak sempurna .

 Sumbu serat tidak sejajar, jika saat penyambungan pada serat optik sumbu seratnya bila tidak sejajar lurus, maka sambungan serat optik tersebut memiliki sambungan yang tidak sempurna.

 Penyimpangan sudut, jika kabel fiber optic melewati penyimpangan yg menyudut 90 derajat, maka kemungkinan besar serat optik bisa retak dan sambunganpun menjadi patah .

 Serat masih basah, bila serat tersebut basah, maka sambungan tidak bisa menyambung dengan sempurna.

Kode ODP

Hasil Pengukuran Total Loss fiber

optic(dB)

Hasil Keterangan

SMT .N01 14,74 Baik Sambungan sempurna

SMT .N02 14,79 Baik Sambungan sempurna

SMT .N03 14,81 Baik Sambungan sempurna

SMT .N04 14,85 Baik Sambungan sempurna

Gambar

Diagram Alir (Flowchart) dan Diagram Blok pengembangan jaringan fiber  optic Perumahan Greenwood Semarang
Diagram  Alir  (Flowchart)  dan  Penyusunan  Tugas  Akhir  di  Perumahan  Greenwood Semarang
Gambar 3.3. Diagram Blok Prinsip Kerja Jaringan Fiber optic
Gambar 3.4 Redline (Peta Alur Jaringan Fiber Optic)
+7

Referensi

Dokumen terkait