• Tidak ada hasil yang ditemukan

Doa Bapa kami ( Matius 6 : 9 13 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Doa Bapa kami ( Matius 6 : 9 13 )"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Doa Bapa kami ( Matius 6 : 9– 13 )

Doa adalah sarana komunikasi kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Melalui doa kita bisa berkata-kata kepada Bapa di Surga. Tetapi untuk bisa menyebut nama Bapa terlebih dahulu kita harus menjadi anakNya sebab  firman Tuhan berkata dalam kitab Keluaran 20 : 7 bahwa kita tidak boleh menyebut nama Tuhan dengan sembarangan.

Keluaran 20 : 7

Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Untuk bisa menyebut nama Tuhan dengan “Bapa” maka kita harus mengalami proses lahir baru yaitu dilahirkan dari air dan roh yaitu mengalami baptisan selam dan baptisan roh kudus. Kalau baptisan selam harus melalui hamba Tuhan sementara baptisan Roh Kudus, Tuhan Yesus sendiri yang membaptis.

Setiap orang yang belum dibaptis dengan air dan Roh Kudus maka doanya tidak akan didengar Tuhan, sebab menyebut nama “Bapa” saja sebenarnya tidak diperbolehkan.

Tuhan Yesus mengijinkan para murid untuk menyebut pencipta kita dengan panggilan “Bapa” yang bersumber dari Elohim, sebab tidak boleh menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. Para orang kudus Tuhan saat menyalin kitab–kitab suci dalam perkamen–perkamen yang terbuat dari kulit hewan di Qumran (Israel), mereka terlebih dahulu mentahirkan diri kedalam air dan saat menuliskan kata YHWH (dibaca Yahweh), mereka kembali mentahirkan diri sampai 3 kali dalam air dan mereka menyebut nama Tuhan dengan Adonai. Dan apa yang mereka tulis 3000 tahun yang lalu sama dengan kitab–kitab yang ditemukan di Mesir 1000 tahun yang lalu dan sama dengan yang ada pada kita saat ini dalam Alkitab.

Demikianlah Tuhan menjaga firmanNya, walaupun dunia bergejolak dengan perang dan pergantian kekuasaan namun firman Tuhan tidak berubah. Tuhan beri hikmat kepada orang–orang kudusNya untuk menyelamatkan firmanNya dari orang-orang yang ingin

memusnahkan firmanNya. Itu sebabnya kita harus menjunjung tinggi nama Tuhan dan jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, kalau “ya” katakan ya dan kalau “tidak” katakan tidak sebab nama Tuhan itu kudus dan di dalam kerajaanNya juga penuh dengan kemuliaan dan kekudusan.

(2)

1.    Matius 6 : 9 – 11 , Tuhan Yesus mengajarkan supaya para murid belajar meminta kepada Bapa;

2.    Matius 6 : 12, Tuhan Yesus mengajarkan supaya para murid belajar untuk mengampuni; 3.    Matius 6 : 13, Tuhan Yesus mengajarkan supaya para murid belajar untuk mengatasai persoalan kehidupan.

Matius 6 : 9-11

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Kita belajar meminta kepada Tuhan, meminta berkat materi, berkat kesehatan, berkat kekuatan dan segala berkat lainnya yang kita butuhkan. Jangan meminta kepada orang tua atau saudara terlebih lagi kepada paranormal.

Mungkin kita sudah berdoa supaya Tuhan berkati kita, tapi kenyataannya belum diberkati juga, mengapa demikian? Dalam meminta kepada Tuhan maka permohonan kita itu harus disertai dengan iman (bukan dengan cucuran air mata kesedihan), sebab doa kita itu sebenarnya sudah sampai ke Surga hanya Tuhan melihat apakah sudah cukup iman kita (kita berani

melakukan iman yang sebesar biji sesawi) untuk menerima jawaban doa kita itu? Karena berkat Tuhan tidak akan turun tanpa iman.

Ibrani 11 : 6

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Matius 6 : 12, 14-15

6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Agar Tuhan mau mengampuni kesalahan kita maka Tuhan menantang kita supaya kita terlebih dahulu mengampuni orang lain. Tidak ada tawar menawar dalam hal ini, apakah kita terlalu sakit hati oleh orang tersebut? Tuhan tidak mau tahu karena kita tidak sampai mati oleh karena

(3)

orang yang telah menyakiti kita, sementara Tuhan yang tidak bersalah rela mati untuk kita yang penuh kesalahan. Dia ampuni semua pelanggaran kita dan melupakannya agar kita layak memanggil Tuhan sang pencipta dengan sebutan “Bapa”.

Kalau kita sudah bisa mengampuni maka doa kita akan sampai kepada Bapa dan Bapa pun akan mendengarkan doa kita, sebab tidak ada lagi yang menghalangi antara kita dengan Bapa karena telah terjadi penyatuan antara kita dengan Tuhan dan mujizat demi mujizat akan terjadi dalam hidup kita.

Yohanes 15 : 7

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Tuhan berjanji dalam firmanNya apa saja yang kita minta, maka kita akan menerimanya, ……HaleluYah !!!

Matius 6 : 13

dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai

selama-lamanya. Amin.]

Tuhan Yesus mengajarkan kita bagaimana menghadapai masalah. Setiap masalah yang telah terjadi bukan untuk dihindari atau disesali tetapi harus dihadapi. Biasanya masalah itu terjadi oleh karena kesalahan kita, mungkin karena suatu kelalaian atau karena keinginan kita. Untuk bisa lepas dari pada yang jahat, lepas dari pencobaan, lepas dari masalah, maka Tuhan Yesus mengajarkan kita supaya melakukan doa puasa.

Kenapa kita harus doa puasa? Karena setan  akan mengadakan perlawanan saat kita ingin lepas dari masalah. Setan tidak akan membebaskan kita begitu saja tapi setan akan berusaha untuk terus mencengkram kita. Itu sebabnya kita harus masuk dalam doa peperangan dalam bentuk doa puasa untuk melumpuhkan kekuatan iblis dalam bentuk roh-roh teritorial, penguasa gelap, roh-roh jahat di udara ( Efesus 6 : 12 ).

Untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir, Tuhan yang langsung berperang dan sampai 10 tulah Tuhan hantamkan kepada Mesir. Demikian juga kita sekarang ini, Tuhan Yesus sudah mengajarkan kita cara berdoa untuk lepas dari si jahat.

Jadi lewat ajaran Tuhan Yesus dalam “Doa Bapa kami” maka tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi. Segala berkat, kesembuhan, kelepasan, semua bisa kita dapatkan karena Tuhan

(4)

Yesus sudah mengajarkannya kepada kita.

Kalau kita menjalankan doa puasa jangan sampai orang lain mengetahuinya tapi biarlah hanya Tuhan sendiri yang mengetahuinya dan Tuhan memberi upah atas doa puasa kita.

Matius 6 : 16 – 18

6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Doa puasa adalah doa yang lebih dalam lagi yaitu doa dalam bentuk penyembahan, menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Saat kita melakukan doa puasa maka kita berpuasa, kita juga harus berdoa dalam bentuk penyembahan dan harus baca firman. Karena lewat firmanlah, Tuhan akan berkata–kata kepada kita. Roh Kudus akan

mengurapi firman yang kita baca sehingga kita bisa mengerti jalan keluar atas masalah kita.

Tuhan Yesus sudah mengajarkan kita bagaimana seharusnya berdoa dan doa itu harus dengan iman. Abraham dan Rahab adalah 2 orang yang mempunyai latar belakang yang sangat jauh berbeda. Rahab dari latar belakang kehidupan yang sangat najis sementara Abraham dari latar belakang keluarga yang terpandang tapi oleh karena iman dan melakukan perbuatan iman maka ke 2 orang ini mempunyai status yang sama yaitu menurunkan garis Mesias dalam silsilah Tuhan Yesus dalam Matius pasal 1.

Lewat doa, kita berkata-kata kepada Tuhan pencipta kita. Oleh karena itu kita sebagai anak-anak Tuhan jangan lagi asal berkata-kata, jangan memperkatakan yang sia-sia (menggosip, memfitnah, kasar) tetapi biarlah kata-kata kita penuh hikmat agar memberkati orang yang mendengarkan. Yusuf anak Yakub sebenarnya bisa saja berkata kasar kepada saudara-saudaranya saat mereka berkumpul di Mesir karena sejak dari kecil

saudara-saudaranya selalu menyakitinya dan memfitnahnya tapi Yusuf tidak melakukannya malah sebaliknya Yusuf menghibur saudara-saudaranya dengan perkataan yang manis ( Kejad

ian 45 : 5

).

Matius 12 :  37

“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

(5)

Amsal 16 : 24

Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Shalom. TUHAN YESUS memberkati kita.

Referensi

Dokumen terkait

Kekuasaan kami (dewa) menciptakan hal-hal yang gaib pun tercermin dari kisah TC yaitu saat dewa mengaruniai anak yang berwujud siput namun ajaib karena dapat

Pemerintah Daerah Dalam Penataan Minimarket Di Sekitar Pasar Tradisional Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Penataan Pasar

Berdasarkan hasil analisis data yang dipoeroleh dari serangkaian pengamatan Pengembangan Desain Produk Sepatu dari Kulit Sisa (Aval) dapat dinyatakan bahwa semua

President Commissioner & Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1950 (65 tahun), beliau memegang jabatan Presiden Komisaris dan Komisaris

Dari penelitian ini semua variabel pendidikan, pendapatan keluarga, ketersediaan lowongan pekerjaan dan aspirasi pekerjaaan adalah factor yang mempengaruhi lama

Hasil dari penelitian yang dilakukan (Kim et al., 2012) menunjukkan bahwa aplikasi Kinesiotaping pada sendi ankle meningkatkan ankle propioception sehingga efektif

Hasil peneltian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmi (2015) tentang hubungan lingkungan tempat tinggal dengan tingkat kontrol asma pada

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan fokus untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, terdiri dari:1) Variabel input, yaitu kemampuan observasi siswa pada sebelum