• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mukhlisinalahuddin*1, Ainur Rofiq*2, Muhammad Anas Ma arif*3 Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mukhlisinalahuddin*1, Ainur Rofiq*2, Muhammad Anas Ma arif*3 Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

419

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AL-QURAN DAN

AL-HADISH DI MADRASAH ALIYAH UNGGULAN HIKMATUL AMANAH PACET MOJOKERTO

Mukhlisinalahuddin*1, Ainur Rofiq*2, Muhammad Anas Ma’arif*3 Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, Indonesia 1mukhlisinalahuddinpai@gmail.com, 2ainur.rofiqjembul@gmail.com,

3anasdt16@gmail.com

Abstract

This study aims to uncover the strategies of Islamic religious education teachers inm overcoming the difficulties of students in the subjects of the al-Quran al-Hadish in MA. Unggulan Hikmatul Amanah Pacet Mojokerto, with sub focus includes: (1) Planning the strategy of Islamic religious education teachers in overcoming the difficulties of students in al-Quran al-Hadish subjects in MA. Unggulan Hikmatul Amanah Pacet Mojokerto (2) Implementing teacher strategies in overcome the difficulties of the al-Quran al-Hadish in MA. Unggulan Hikmatul Amanah Pacet Mojokerto.This study uses a qualitative approach, with the aim to obtain descriptive data, data collection is done by interviewing, observing, and documenting techniques. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions, checking the validity of the data found by extending participation: source triangulation techniques, theories, and methods: and persistence of observations. The research informants were the principal / Madrasah, the deputy head of the curriculum, and the educators.

Keywords: Islamic religious education teacher strategy, Overcoming the difficulties of students, al-Quran al-Hadish.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran al-Hadish di MA. Unggulan Hikmatul Amanah Pacet Mojokerto, dengan sub fokus mencakup: (1) perencanaan strategi guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran dan al-Hadish di Madrasah Aliyah Unggulan Hikmatul Amanah Pacet Mojokerto (2) pelaksanaan strategi guru dalam mengatasi kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran dan al-Hadish di Madrasah Aliyah Unggulan Hikmatul Amanah Pacet Mojokerto.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan bertujuan untuk mendapatkan data deskriptif, Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, pengecekan keabsahan data yang ditemukan dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan: teknik trianggulasi sumber, teori, dan metode: dan ketekunan pengamatan.

(2)

420

Informan penelitian adalah Kepala sekolah/ Madrasah, wakil kepala bidang kurikulum, dan para pendidik.

Kata Kunci: Strategi guru pendidikan agama Islam, mengatasi kesulitan peserta didik, al-Quran al-Hadish.

INTRODUCTION

Pendidikan adalah sebuah kunci awal untuk mewujudkan penerus masa depan dan mempunyai perilaku yang luhur serta berakhlak baik untuk dapat membangun bangsa dan bersaing di kancah Internasional. Peran penting pendidikan dalam sebuah Bangsa adalah untuk mencapainya keselarasan perkembangan dan kehidupan suatu bangsa.

Dalam peraturan dan perundang-undangan Pemerintah tentang Pendidikan tahun 2003 pasal 1 ayat 1 – 2 No. 20 (Sikdiknas, 2005):

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nila-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggapan terhadap tuntutan perubahan zaman.”

Oleh karenanya pendidikan merupakan tolak ukur cerminan suatu bangsa, bila mana Pendidikan sebuah bangsa baik maka baik pula negara itu, manakala Pendidikan sebuah negara kurang baik maka perkembangan sebuah negara tentu berat sekali melawan negara yang sudah maju yang tentu taraf pendidikan yang jauh lebih baik dari negara itu sendiri.

Pendidikan adalah proses wajib yang harus di jalani oleh umat manusia. dirasa sangat penting sehingga Muhammad Alim berpendapat, pendidikan bagaikan jantung dan tuntunan bagi umat manusia (Alim, 2006). Sehingga, keadaan demikian pula berlaku pada pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah. Sebab pendidikan agama Islam sebagai ikhtiar menambah pemahaman, pengalaman dan pembiasan menjalankan adama pada diri peserta didik. Dengan pendidikan agama Islam peserta didik sadar budaya untuk berperilaku baik dan luhur serta terampil dalam pengamalan ilmunya berdasarkan nilai islami (Darajad, 1995).

(3)

421

Pendidikan agama Islam merupakan suatu pendidikan yang tidak terpisahkan dari beberapa sistem pembelajaran di Indonesia, Oleh karenanya, kekuatan spiritual yang terkandung di dalamnya sangatlah penting untuk dapat mengembangkan potensi religius terhadap kepribadian masing-masing peserta didik.(Rahmat, 2017)

Dalam peraturan dan perundang-undangan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pendidikan No. 20 pasal 3 tahun 2003 disebutkan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Sikdiknas, 2005).

Arti Pendidikan bisa diartikan sebagai awal merangsang antara pendidik dengan murid, pada saat awal belajar di dalam ruang belajar maupun diluar ruang belajar. Pendidikan ialah upaya pendidik yang diarahkan untuk dapat mencapai perbaikan di semua aspek kehidupan manusia supaya lebih terarah dan lebih baik.

Proses pembelajaran ialah proses di mana antara pendidik dan peserta didik dengan secara langsung ataupun tidak langsung diciptakan. dalam proses belajar mengajar guru lah yang mengatur proses belajar mengajar kepada anak didik. Guru yang bertanggung jawab penuh atas situasi proses kegiatan belajar mengajar dan peserta didik yang memperhatikan arahan dari guru. Dari proses belajar mengajar tersebut lahirlah interaksi eduktif dengan memanfaatkan peralatan pembelajaran sebagai bahan proses pembelajaran. Dari proses belajar mengajar tersebut semua komponen yang ada di terapkan secara maksimal sehingga tujuan yang di inginkan bisa di capai dan diharapkan akan di terimah dengan baik oleh peserta didik (Djamarah & Zain, 2013).

Guru mempunyai peranan penting dalam mengelola kelas supaya peserta didik bisa nyaman untuk menerima pembelajaran. Di dalam Proses pembelajaran di dalam kelas sangat berpengaruh untuk membuat siswa dapat menerimah semua pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Kemudian Ari Ginanjar Agustian dengan teori ESQ menyodorkan pemikiran bahwa setiap karakter positif sesungguhnya akan merujuk kepada sifat-sifat mulia Allah, yaitu al-Asma al-Husna. Sifat-sifat dan nama-nama mulia Tuhan inilah sumber inspirasi setiap karakter positif yang dirumuskan oleh siapapun. Dari setiap banyak karakter yang bisa

(4)

422

diteladani dari nama-nama Allah itu, Ari merangkumnya dalam 7 karakter dasar, yaitu: (1) jujur, (2) tanggung jawab, (3) disiplin, (4) visioner, (5) adil, (6) peduli, (7) kerja sama (Majid & Andayani, D, 2011).

Kecerobohan dalam penerapan pembelajaran pendidikan agama Islam bisa merancukan pembenahan karakter generasi bangsa. Walaupun dalam hal ini pemerintah dan para pendidik tidak sepenuhnya dapat disalahkan, namun demikian seyogyanya kebijakan pemerintah berikut peranan guru di sekolah sangat menentukan terbentuknya sikap mulia para peserta didik (Fuad & J, 2013). Sayangnya, harapan dari pendidikan agama Islam (PAI) belum mampu direalisasikan dan atau tidak mampu terlaksana secara optimal. Bahkan, ia semakin kehilangann perannya menghantarkan peserta didik untuk berakhlak (bersikap menghargai perbedan/ keragaman), serta memahami dan mengamalkan ajaran agamanya. Kalau demikian kenyataannya, bukannya pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) ini kelak tidak diminati lagi kemudian tersingkirka dengan sendirinya (Rahmat, 2016).

Guru mempunyai peranan penting dalam mengatur kondisi kelas supaya peserta didik bisa merasa nyaman saat menerima pembelajaran, karena kondisi kelas yang baik dan disiplin dapat mengantar anak didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan. Di sini tentu peran seorang guru sangat penting untuk selalu berusaha membuat suasana yang nyaman untuk murid sangat diperlukan. Suasana yang tidak kondusif di dalam kelas bisa berdampak negativ pada keaktifan belajar serta psikologi pada masing-masing individu. Hal ini kurangnya ada rasa nyaman dalam proses belajar mengajar. Anak didik tentu merasa gelisah dan tidak nyaman terlalu lama di dalam kelas mereka. Kondisi seperti ini tentu menjadi kendala serius bagi seorang guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang maksimal (Djamarah & Zain, 2013).

Banyak dari kita mendengar bahwa prestasi peserta didik dalam belajar sangat rendah dikarenakan salah satu alasanya yaitu strategi didalam belajar mengajar pendidikan agama Islam yang diberikan guru masih kurang dan terkesan membosankan karena mungkin untuk menghafal ayat-ayat pendek yang terlalu sulit untuk dihafal menjadi penyebab siswa kurang begitu tertarik untuk menghafal ayat-ayat pendek dan juga kurang minatnya membaca al-Quran sehingga menjadi kurang lancarnya peserta didik untuk membaca al-Quran. Kurangnya motivasi dalam pendidikan agama Islam

(5)

423

dapat menjadi hambatan bagi siswa untuk meraih kesuksesan baik dalam belajar dan di dalam kehidupan bermasyarakat. Begitu pentingnya Motivasi bagi seseorang untuk dapat melakukan dan mencapai sesuatu maka diperlukan upaya oleh guru untuk tetap menjaga dan memberikan strategi yang tepat agar proses pembelajaran tetap stabil. Agar supaya siswa dapat menerimah materi pembelajaran secara maksimal sesuai yang diharapkan.

METHOD

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data deskriptif, perbuatan, perilaku, ucapan dan tulisan yang bisa diamati langsung dari orang-orang (subjek) itu sendiri (Moleong, 2006). penelitian ini menggunakan pendekatan jenis penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk mendapatkan data deskriptif, penelitian ini mempunyai tujuan untuk meneliti dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari suatu fenomena. Selain itu peneliti juga menggunakan penelitian jenis study kasus, yakni suatu penelitian yang akan dilakukan secara intensif, dan mendalam kepada organisasi atau lembaga tersebut. Hipotesis dan Teorisasi dalam jenis penelitian ini dirasa kurang diperlukan karena peneliti ingin melakukan penelitian yang berhubungan langsung oleh masyarakat dan dirasa lebih cocok dengan rumusan masalah dimana penelitian ini tidak dalam mencari hipotesa akan tetapi dalam rangka mencari jawaban (Ghonny & dkk, 2012).

Informan dalam penelitian ini ialah Kepala Sekolah, Wa.Ka. Kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan teknik pengumpulan data berfokus pada teknik wawancara, kemudian observasi dan dokumentasi.

RESULTS AND DISCUSSION

1. Perencanaan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan siswa pada mata pelajaran al-Qur’an al-Hadish

Sesuai data lapangan yang peneliti peroleh dari Kepala sekolah, Wakil Kepala Kurikulum dan juga Guru al-Quran al-Hadish maka peneliti memperoleh data dari MA. Unggulan Hikmatul Amanah dalam perencanaan strategi Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran

(6)

424

al-Hadish yaitu: 1) Buku panduan, 2) Membaca dan menghafalkan ayat-ayat, dan 3) Melakukan tanya jawab, 4) Memisahkan peserta didik sesuai kemampuan dalam membaca al-Quran, 5) Memberikan LES diluar mata pelajaran 6) Mengikuti kelas MADIN, 7) Pembelajaran dengan video murrotal, dan 8) perlunya menyiapkan guru MADIN yang benar-benar ahli untuk membimbing bacaan dan hafalan siswa. 2. Pelaksanaan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi

kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran al-Hadish

Sesuai data lapangan yang peneliti peroleh oleh Kepala sekolah, Wakil Kepala Kurikulum dan juga Guru al-Quran al-Hadist maka peneliti memperoleh data dari MA. Unggulan Hikmatul Amanah dalam pelaksanaan strategi Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran al-Hadist yaitu: 1) Madrasah menyelenggarakan MADIN untuk peserta didik, 2) Pengelompokan peserta didik sesuai kemampuan, 3) Memberikan jam tambahan berupa MADIN, 4) Guru hanya memberikan motivasi, 5) Memberikan pengertian kepada peserta didik agar rutin mengikuti MADIN.

CONCLUSION

1. Perencanaan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan siswa pada mata pelajaran al-Qur’an al-Hadish

Sesuai data lapangan yang peneliti peroleh oleh Kepala sekolah, Wakil Kepala Kurikulum dan juga Guru al-Quran al-Hadish maka peneliti memperoleh data dari MA. Unggulan Hikmatul Amanah dalam perencanaan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran al-Hadish yaitu: 1) Buku panduan, 2) Membaca dan menghafalkan ayat-ayat, dan 3) Melakukan tanya jawab, 4) Memisahkan peserta didik sesuai kemampuan dalam membaca al-Quran, 5) Memberikan LES diluar mata pelajaran 6) Mengikuti kelas MADIN, 7) Pembelajaran dengan video murrotal, dan 8) perlunya menyiapkan guru MADIN yang benar-benar ahli untuk membimbing bacaan dan hafalan peserta didik. 2. Pelaksanaan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi

(7)

425

Sesuai data lapangan yang peneliti peroleh oleh Kepala sekolah, Wakil Kepala Kurikulum dan juga Guru al-Quran al-Hadish maka peneliti memperoleh data dari MA. Unggulan Hikmatul Amanah dalam pelaksanaan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan peserta didik pada mata pelajaran al-Quran al-Hadist yaitu: 1) Madrasah menyelenggarakan MADIN untuk peserta didik, 2) Pengelompokan peserta didik sesuai kemampuan, 3) Memberikan jam tambahan berupa MADIN, 4) Guru hanya memberikan motivasi, 5) Memberikan pengertian kepada peserta didik agar rutin mengikuti MADIN.

REFERENCES

Abu Ahmad dan Widodo Supriono,Psikologi Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2004) Agung, Iskandar. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi Guru (Jakarta: Bestari

Buana Murni, 2010)

Djunaidi Ghonny dkk, Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-Ruzzz Media,2012) Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat

Bahasa, 2008)

Fuad, J. 2013. Pendidikan Karakter dalam Pesantren Tasawuf. Jurnal Pemikiran Keislaman Vol 23, No. 1

Hamalik,Umar, Pembangunan dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT. Tirgenda Karya, 1993)

Jamarah, Saiful Bahri, Zain Aswan,Stratetgi Belajar Mengajar (Jakarta:PT. Rineka Cipta,2013)

J.Moleong, LexyMetodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006)

Luthfiah, Zeni, pendidikan agama Islam (Surakarta: Yuma Pustaka, 2011)

Majid, A & Andrayani, D. 2011. Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)

Marno dan Idris. M, Strattegi, Metode, dan Teknik Mengajar (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA,2014)

Madjid Abdul, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2014)

(8)

426

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi (Jakarta: PT. Rajagrafindo persada,2005)

Muhammad Alim, Pendidikan agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006)

Nurgiyantoro, Burhan, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Yogyakarta: BPFE, 1988)

Nizar,Samsul Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Press,2002)

Rahmat, PAI Interdisipliner; Layanan khusus CIBI, Kenakalan Remaja, Integrasi IMTAQ & IPTEK, Pendidikan Anti Kekerasan dan Kurikulum Berbasis Karakter (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2016)

Rahmat. (2017). PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIDISIPLINER Telaah Teori dan Praktik Pengembangan PAI di Sekolah dan Perguruan Tinggi. In Fathorrazi (Ed.), LKiS (1st ed., Vol. 1). Yogyakarta: LKiS. Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=3NrrDwAAQBAJ&oi=fnd&pg= PA1&dq=info:Oh8_FErVDagJ:scholar.google.com&ots=4Vm_F9sba6&sig=UgX 6ptAgYKt1l4IXIRO4T_y0koc&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Rahmat Rahmat. (2019). Pendidikan Agama Islam Berwawasan Interdisipliner sebagai Corak dan Solusi Pendidikan Agama Islam Era 4.0 Rahmat 1 1. Tribakti: Jurnal

Pemikiran Keislaman, 30(2), 349–361.

https://doi.org/https://doi.org/10.33367/tribakti.v30i2.821

Sumantri,Mohamad Syarif. Strategi Pembelajaran (Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA,2015)

Suryani, Nunuk, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Penerbit Ombak,2012) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta,2013, Cet. XV)

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,2007)

Sobry, M., Reaktualisasi Strateg Pendidikan Islam: Ikhtiar Mengimbangi Pendidikan Global, (Jurnal Studi Keislaman: Ulumuna), Volume 17 No. 2 Desember 2013

Slamet,Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Thoha, Chabib, Kapita Selecta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996)

(9)

427

Tafsir,Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya,2013) UU Sikdiknas No. Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidika Nasional, (Jakarta: Sinar

Grafika,2005)

Wiyonggoputih.blogspot.com/2015/12/penjelasan-tentang-waktu-bagaikan-pedang_21.html

W.J.S,Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2007) Yasin,Fatah, Dimensi-dimensi Pendidikan Agama Islam,( Malang: UN PRESS,2008) Zakiyah Darajad, Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,1995)

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan karakteristik dan bentuk-bentuk dari pengetahuan tradisional antara tempat yang satu dengan yang lain, antara kebudayaan yang satu dengan yang lain, tidak

semangat..kenapa kok harus saya kenapa kok ga orang lain aja..ee terus saya konsultasikan sama dokter...ee penyakit ginjal itu bisa disembuhkan atau ngga terus

Setiap karakter dapat digunakan dengan menambahkan pada latar belakang yang dibuat sebelum penggabungan ke dalam permainan atau menambahkannya secara terpisah dengan latar

Sistem menghitung biaya dengan memakai metode akuntansi biaya tradisional nantinya akan muncul distorsi biaya karena metode ini hanya mengaitkan penyebab

Tanggap bibit terhadap keefektifan prototipe pupuk organo-kimia menghasilkan pertumbuhan vegetatif (tinggi, jumlah daun,.. dan diameter batang) yang lebih baik apabila

Said Abdul Fattah Syukur, Perang Salib; “Adalah merupakan gerakan spectakuler dari pihak Eropa Barat dengan misi imperialisme murni, yang ditujukan kepada

INDAH KARTIKASARI S P Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMP MUHAMMADIYAH PURWOREJO 3 TIK/KKPI 18 - 29 OKTOBER 2017 TAMAN EDEN 1 HTL..

Perhatikan gambar 3B, gambar tersebut merupakan hasil penghapusan suatu obyek pada bagian tertentu dengan menggunakan fasilitas flyout …. Perhatikan gambar 3C, gambar