• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bulungan BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bulungan BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan wujud kemandirian Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan infrastruktur pemukiman yang berkelanjutan. RPIJM merupakan acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholder, dengan mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bulungan t a h u n ( 2 0 1 6 ) m e r u p a k a n k e l a n j u t a n d a r i Review RPIJM Bidang Cipta Karya tahun lalu (2015) yang telah disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten hal ini sesuai dengan amanat RPIJM Dalam Perpres no.2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019.

RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas daerah. Dalam rangka mengintegrasikan perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang memperhitungkan kesesuaian dengan arah pengembangan sektor lainnya maupun pengembangan wilayah sangat diperlukan untuk RPIJM yang berguna

(2)

sebagai bahan pembahasan dalam Musrenbang Nasional untuk menentukan program tahunan dan kegiatan pembangunan infrastruktur prioritas nasional apa yang akan ditetapkan dalam rencana pembangunan tahunan nasional/daerah dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan yang lebih luas.

Dalam rangka pencapaian sasaran RPJMN yang telah mengintegrasikan kebijakan sektoral dan kebijakan daerah dengan pembiayaannya yang dibutuhkan juga beberapa update data terbaru, seperti data profil demografi Kabupaten Bulungan, data kawasan kumuh Kabupaten Bulungan, dan beberapa matrik keterpaduan dari data rencana kegiatan bidang cipta karya tahun 2016 sampai dengan 2021 dalam setiap SKPD yang terkait.

Gambar 1.1. Sinkronisasi Dan Koordinasi Untuk Mendukung Pencapaian Target RPJMN

Keterpaduan strategi pengembangan Kabupaten Bulungan meliputi; arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bulungan, arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), arahan Peraturan

(3)

Daerah tentang Bangunan Gedung, arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), arahan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Bulungan, arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Rencana Sistem Pelayanan, arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten Bulungan, dan Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten Bulungan.

Aspek teknis per sektor Kabupaten Bulungan dalam pengembangan/ penataan bangunan dan lingkungan/penyehatan lingkungan pemukiman/air minum mencakup arahan kebijakan dan lingkup kegiatan PBL/PLP/Air Minum, isu strategis, kondisi terkini, analisis kebutuhan pengembangan pemukiman dan program-program sektor pengembangan pemukiman PBL/PLP/Air minum. Aspek lingkungan dalam pembangunan bidang cipta karya Kabupaten Bulungan, meliputi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH. Aspek sosialnya meliputi Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya, Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya, dan Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya.

Berkaitan dengan banyaknya perkembangan dan situasi dari berbagai aspek tersebut, maka tentu saja banyak terjadi dinamika yang bisa terjadi diluar prediksi sebelumnya sehingga memerlukan penyesuaian terhadap perencanaan yang telah disusun dan disesuaikan dengan target didalam RPJMN. Sehingga dalam hal ini perlu adanya review dokumen Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Bulungan Tahun 2016 ini agar dapat menjelaskan secara logis dan sistimatik diantaranya terjadinya akselerasi pembangunan di berbagai bidang khususnya di Bidang Cipta Karya sehingga kedepannya diharapkan dapat mendukung pembangunan di berbagai bidang di Kabupaten Bulungan.

(4)

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Review Rencana Terpadu dan Program Investasi Pembangunan Jangka Menengah (RPIJM) adalah sebagai bahan evaluasi dalam mewujudkan kemandirian kabupaten Bulungan menyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Tujuan Review Rencana Terpadu dan Program Investasi Pembangunan Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bulungan ialah sebagai berikut :

a. Dikembangkan sebagai alat koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi untuk mendukung pencapaian target-target didalam RPJMN.

b. Digunakan sebagai bahan pembahasan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan di tingkat nasional/lokal maupun daerah.

1.3. Kedudukan RPIJM

Dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan perundangan mengenai perencanaan nasional dan daerah, perencanaan pembangunan Pemerintah Daerah harus mengacu pada rangkaian dokumen perencanaan daerah sebagai berikut :

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah), yang

berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan dua puluh tahun dan memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang, yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM-Daerah setiap lima tahun sekali.

b. Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJM - Daerah), yang

berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP-Daerah dan memuat visi, misi, gambaran umum kondisi yang diharapkan, analisis lingkungan internal dan eksternal, arah kebijakan, strategi dan indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan.

(5)

c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD), yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat visi, misi, arah kebijakan teknis dan indikasi rencana program setiap fungsi pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap satuan kerja perangkat daerah di bawah koordinasi Bappeda.

d. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD), merupakan

dokumen perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah dan disusun sebagai derivasi RENSTRA-SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun kedepan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasikritis atas RENJA -SKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan utama pelaksanaan Musrenbang Daerah yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.

1.4. Muatan RPIJM Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Profil Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten Bulungan. Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta

Karya Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya

(6)

Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.

Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan.

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten Bulungan.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten Bulungan dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bulungan.

Gambar

Gambar 1.1.  Sinkronisasi  Dan  Koordinasi  Untuk  Mendukung  Pencapaian  Target RPJMN

Referensi

Dokumen terkait

dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga jenjang

Menimbang, bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa, Majelis Hakim Tingkat Banding selain mendasarkan pada hal-hal yang memberatkan maupun

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai risiko kelelahan mata pada Air Traffic Controllerb di

Hasil dari uji regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel PAD memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Guru bersama peserta didik untuk membuat kesimpulan dari materi belajar dengan mengunggahnya pada google classroom di tautan yang sudah disediakan. Guru melakukan refleksi

Peraturan yang dinyatakan dalam Kod Pematuhan memberikan garis panduan untuk tatatertib pekerja Würth Group.Dalam situasi tertentu semasa kerja seharian kita, kita sering

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

1) Untuk mengetahui variabel tingkat kecerdasan intelektual yang dimiki karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam perusahaan. 2) Untuk mengetahui variabel tingkat