• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN TAHUN DI RS PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN TAHUN DI RS PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

i

PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN

TAHUN 2015 - 2019

DI RS PANTI WILASA Dr.CIPTO

SEMARANG

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

Oleh :

ALFIN LUANA PUTRI

NIM D22.2012.01213

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2015

(2)

2

HALAMAN HAK CIPTA

© 2015

(3)

3

(4)
(5)

5

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah ini dengan penuh perjuangan

Sholawat dan Salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafaat-Nya di kehidupan yang akan datang

Terimakasih untuk Keluarga besar, mae dan pae atas dukungan dan doa yang selalu mengalir setiap saat. Serta ibuk, mas Ryan, mbak Tyas dan mas Adit yang selalu membantu selama masa perkuliahan dan memberi segala bentuk dukungan.

Terimakasih untuk keluarga besar member ‘SNSD KW’ (budhe Osel, Ghani Sa’idah, Bunda sipik, bu Elsa, bu Nai, Ayas Lemir, Rahma Bontot, cinca Mbrin, Fany jung) dan Kupret (bapak Azam, Jakun, wiwi, pakdhe Zup, alip, ayah Windu) yang bersedia mengisi sedikit waktu saya dalam hidup dan berjuang bersama sejak awal kita masuk kuliah hingga sekarang. Mbak cita yang bersedia meluangkan waktunya untuk direpoti. mbak shara, su-Elly, mbak Fuz yang senantiasa membantu menghilangkan kejenuhan *ceilah*. Andika Nugroho telah membantu meneliti hitungan ysng telah saya kerjakan. Fisca ‘manyun’ seorang teman semasa taman kanak-kanak hingga sekarang yang saling memberi support dan bantuan selama ini. Leonardo Budi ‘Grey’ salah seorang teman yang selalu memberi semangat dan perhatian dengan gayanya yang begitu khas haha.

Keluarga besar RMIK 2012 terimakasih untuk kekompakan yang kita ciptakan. Terimakasih untuk Rekam Medis RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang

(6)

6

RIWAYAT HIDUP

Nama : Alfin Luana Putri

Tempat & Tanggal Lahir : Semarang, 10 Januari 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Sadewa Utara III no.25c RT 002 RW 004 Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang Tengah. Semarang. Jawa Tengah.

Riwayat Pendidikan :

1. SD Pendrikan Utara 03 – 04 Semarang tahun 2001-2006 2. SMP N 7 Semarang tahun 2007-2009

3. SMA N 14 Semarang tahun 2010-2012

4. Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2012

(7)

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyusu Laporan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Prediksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2015 - 2019 di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang “.

Adapun penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu syarat menyelesailkan Program Studi Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M. Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Dr. dr. Sri AndariniIndreswari, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

3. Arif Kurniadi, M.Kom selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Ibu Retno Astuti Setijaningsih, SS, MM, selaku Ketua Panitia Karya Tulis Ilmiah.

5. Ibu Kriswiharsi Kun Saptorini, SKM, M. Kes(Epid), selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.

6. Andri Asmorowati, SKM Selaku Kepala instalasi Rekam Medis RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang

7. Seluruh Dosen D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah membagi ilmu bagi kami baik secara langsung maupun tidak langsung.

8. Seluruh karyawan Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang yang telah membantu pengambilan data.

(8)

8

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, khususnya rekan-rekan mahasiswa Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan serta akan menjadi suatu sumbangsih bagi perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Semarang, September 2015

(9)

9

Program Studi D-III Rekam Medisdan Informasi Kesehatan

Fakultas Kesehatan

Universitas Dian Nuswantoro

Semarang

2015

ABSTRAK

PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN TAHUN 2015 – 2019 DI RS PANTI WILASA Dr.CITPO SEMARANG

ALFIN LUANA PUTRI

XVII + 60 Halaman + 20 Tabel + 4 Grafik+ 3 Lampiran

Berdasarkan jumlah kunjungan

di rumah sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang pada tahun 2014 kunjungan pasien rawat jalan terbanyak yaitu 28.053 pasien klinik umum, 20.049 pasien klinik spesialis penyakit dalam, dan 13.067 pasien klinik spesialis obsgin. Sedangkan klinik spesialistik bedah syaraf memiliki 3 pasien, spesialistik jantung 3 pasien dan spesialistik reumatik 1 pasien yang merupakan angka kunjungan paling sedikit dengan selisih yang jauh dari klinik spesialistik lain di Rumah Sakit Dr. Cipto Semarang tahun 2014. Sehingga pada 3 poli dengan jumlah kunjungan yang paling tinggi mengakibatkan antrian yang panjang serta kurang nyamannya pasien menunggu diruang tunggu poli karena ruang tunggu poli penuh sesak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2015 - 2019 di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan menggunakan metode observatif, dan wawancara terhadap petugas poliklinik rawat jalan dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian meliputi jumlah kunjungan pasien rawat jalan, jenis kunjungan pasien rawat jalan, jumlah hari buka pelayanan rawat jalan, jumlah tenaga perawat unit rawat jalan, rata - rata kunjungan pasien perhari, rata - rata kunjungan pasien baru per hari, angka kunjungan baru terhadap total kunjungan, rasio kunjungan dengan tenaga perawat, trend kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010-2014 dan predisksi jumlah kunjungan pada tahun 2015-2019. Data diperoleh dari rekapitulasi sensus harian rawat jalan tahun 2010-2014.

Dari prediksi kunjungan tahun 2015 – 2019 diperoleh jumlah kunjungan pasien di poliklinik umum meningkat sebesar 0,06%, spesialistik obsgin meningkat 19,15% dan spesialistik penyakit dalam meningkat 3,95%. Untuk mengahapi hal tersebut maka perlu dilakukan analisa untuk melakukan pertambahan tenaga kesehatan khususnya tenaga perawat serta penambahan sarana prasana sebagai pendukung pelayanan seperti nomor antrian untuk meminimalisir kelelahan yang sering dikeluhan perawat saat memanggil antrian pasien poliklinik. Sedangkan untuk jumlah kunjungan di poliklinik spesialis bedah syaraf, jantung dan reumatik yang cenderung tidak terdapat kunjungan setiap tahunnya yaitu sebesar 0 pasien. Sebaiknya dilakukan tinjauan terhadap pembuatan jadwal jaga dokter untuk masing – masing poliklinik..

Kata Kunci : Jumlah Kunjungan Pasien, Poliklinik rawat jalan dan Prediksi Kepustakaan : 14 buah (1997-2015)

(10)

10

Program D-III Study of Medical Records and Health Information Faculty of Health Dian Nuswantoro University

Semarang 2015 ABSTRACT

PREDICTION OUTPATIENT VISIT IN 2015-2019 PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG HOSPITAL

ALFIN LUANA PUTRI

XVII + 60 pages + 21 Table 4 Graph + 3 Attachment

Based on the number of visits in the hospital in 2014 number of visits the patient's general clinic is the highest visits reached 28.053 patients public clinic , 20.049 patients of specialist in internal medicine clinic , and 13.067 patients in specialist obsgin. While clinic spesialistik surgical nerve has 3 patients , spesialistik the heart has 3 patient and 1 patients in spesialistik reumatik clinic which is the visits at least in the far from the clinic spesialistik else in the hospital. So that in 3 clinic with the highest visits resulting in a long queue and less comforted to patients to waiting in waiting room since the waiting room is crowded . This study aims was to determine the prediction of outpatient visits in 2015 -- 2019 Panti Wilasa dr.cipto Semarang hospital.

This research was a descriptive study, by using the method observational method, and interviewing officers of polyclinic outpatient with cross sectional approach. Variable research covering the number of visits outpatients , a kind of patient visits outpatient , the number of days open outpatient service , numbers of workers nurse unit outpatient , on average patient visits per day , on average visits new patients per day , the new visit to the total visits , the ratio visits with exertion nurse , trend patient visits outpatient years 2010-14 and predisksi the number of visits in the 2015-2019. Data obtained from daily census outpatient recapitulation of outpatient 2010-2014 .

from the prediction in 2015 - 2019 obtained the number of patient visits in general clinic increased by 0,06 % , spesialistik obsgin increased 19,15 % and spesialistik a disease in increased 3,95 % . To face this we need to analize in health workers especially in nurse and the addition of facilities and infrastructures as a supporter service such as number a queue to minimize exhaustion that frequently complain about nurse when call a queue patients clinic.While for the number of visits in the polyclinic a specialist surgical nerve, heart and reumatik that tends to there is no visits every year is as much as 0 patients. Should be a review of scheduling of doctor each polyclinic.

Keywords : The number of patient visits , poly clinics and predictions Bibliography : 14 pieces (1997-2015)

(11)

11 DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Hak Cipta ... ii

Halaman Keaslian Penelitian ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Persembahan ... v

Halaman Riwayat Hidup ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Grafik ... xvii

Daftar Lampiran xviii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

(12)

12 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Ruang Lingkup ... 5 F. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis... 7

B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis 8 C. Sensus Harian Rawat Jalan ... 9

D. Statistik Rumah Sakit... 10

E. Indikator Statistik Rawat Jalan ... 12

F. Analisa Trend ... 13

G. Kerangka Teori ... 15

H. Kerangka Konsep ... 16

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 17

B. Variabel Penelitian ... 17

C. Definisi Operasional... 18

D. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian ... 20

E. Instrumen Penelitian ... 20

F. Pengumpulan Data ... 20

G. Pengolahan Data ... 21

(13)

13

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit ... 23 B. Hasil Penelitian ... 28 C. Pembahasan ... 48

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 57 B. Saran ... 58

(14)

14 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 ... 6 Tabel 3.1 ... 18 Tabel 4.1 ... 28 Tabel 4.2 ... 28 Tabel 4.3 ... 29 Tabel 4.4 ... 30 Tabel 4.5 ... 31 Tabel 4.6 ... 32 Tabel 4.7 ... 33 Tabel 4.8 ... 34 Tabel 4.9 ... 40 Tabel 4.10 ... 41 Tabel 4.11 ... 42 Tabel 4.12 ... 42 Tabel 4.13 ... 43 Tabel 4.14 ... 43

(15)

15 Tabel 4.15 ... 44 Tabel 4.16 ... 45 Tabel 4.17 ... 45 Tabel 4.18 ... 46 Tabel 4.19 ... 46 Tabel 4.20 ... 47

(16)

16 DAFTRAR GAMBAR Gambar 2.1 15 Gambar 2.2 16 DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 ... 35 Grafik 4.2 ... 36

(17)

17

Grafik 4.3 ... 37

(18)

18

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Penelitian 1

Pedoman Wawancara 2

Rekapitulasi sensus harian rawat jalan 3

(19)

19

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah tempat rujukan kesehatan yang melayani pasien Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap dengan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang medis dalam suatu sistem pelayanan Rumah Sakit. Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.[1]

Menurut keputusan Menteri Kesehatan no.034/Briphup/1972 rumah sakit perlu melakukan perencanaan dan pemeliharaan.Guna menunjang terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah sakit diwajibkan mempunyai dan merawat statistik terkini yang akurat{2]

Statistik menurut UU RI No.16 tahun 1997 pasal 1 ayat 1 adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengelolaan, penyajian dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur ketertarikan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik. [3] Sehingga statistik rumah sakit adalah statistik yang datanya diperoleh dari hasil kegiatan pelayanan kesehatan yang kemudian diolah dan disajikan sebagai informasi dan fakta untuk perencanaan perkembangan rumah sakit.

Statistik rumah sakit mencakup indikator rawat inap dan rawat jalan. Statistik rawat jalan memiliki bebarapa indikator yaitu kunjungan pasien perhari, kunjungnan pasien baru per hari, angka kunjungan baru terhadap total kunjungan,dan rasio kunjungan dengan tenaga perawat.

Bedasarkan survey awal di rumah sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang pada tahun 2014 kunjungan pasien rawat jalan pada klinik umum, klinik spesialistik penyakit dalam dan klinik spesialis obsgin merupakan klinik dengan angka kunjungan pasien terbanyak dari klinik lain yaitu 28.053 pasien klinik umum, 20.049 pasien klinik spesialis penyakit dalam, dan 13.067 pasien klinik spesialis obsgin.

(20)

20

Sedangkan klinik spesialistik bedah syaraf memiliki 3 pasien, spesialistik jantung 3 pasien dan spesialistik reumatik 1 pasien yang merupakan angka kunjungan paling sedikit dengan selisih yang jauh dari klinik spesialistik lain di Rumah Sakit Dr. Cipto Semarang tahun 2014. Sehingga pada 3 poli dengan jumlah kunjungan yang paling tinggi mengakibatkan antrian yang panjang serta kurang nyamannya pasien menunggu diruang tunggu poli karena ruang tunggu poli penuh sesak.

Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan tema ini karena ingin mengetahui prediksi kunjungan pasien dari 6 poliklinik yang telah disebutkan diatas sehingga rumah sakit dapat mengembangkan proses pelayanan kesehatan yang ada dipoliklinik rawat jalan RSPW Dr.Cipto Semarang.

Mengingat dari sejarah berdirinya Rumah Sakit Panti Wiloso Dr.Cipto Semarang, merupakan rumah sakit yang diunggulkan pada kasus persalinan dan penyakit dalam maka sangat perlu Rumah Sakit Panti Wiloso Dr.Cipto Semarang memelihara kualitas pelayanan terhadap pasien dengan mengetahui prediksi kunjungan maka dapat dihitung prediksi angka kunjungan pasien untuk lima tahun kedepan sehingga dapat diketahui kebutuhan petugas atau sarana penunjang lain yang diperlukan.

Oleh karena itu peneliti mengangkat tema “ Prediksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan tahun 2015 – 2019 di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang

B. Rumusan Masalah

Dengan adanya masalah antrian yang panjang serta kurang nyamannya pasien menunggu diruang tunggu poli karena ruang tunggu poli penuh sesak, sehingga muncul pertanyaan “Bagaimana prediksi kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto 2015 – 2019 ?”

(21)

21

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui prediksi kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2015 - 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

b. Mengetahui jenis kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

c. Mengetahui jumlah hari buka pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

d. Mengetahui jumlah perawat poli rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

e. Menghitung rata – rata kunjungan pasien per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

f. Menghitung rata – rata kunjungan baru per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

g. Menghitung angka kunjungan baru terhadap total kunjungan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

h. Menghitung rasio kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat rawat jalan di di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

i. Menganalisis trend kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014 bedasarkan perhitungan indikator rawat jalan.

j. Menghitung prediksi jumlah kunjungan pada tahun 2015 – 2019 berdasarkan trend kunjungan pasien.

(22)

22

D. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman peneliti dalam penerapan ilmu rekam medisdan informasi kesehatan khususnya statistik rumah sakit.

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen rumah sakit dalam menentukan kebijakan yang berkaitan pelayanan kesehatan di unit rawat jalan.

3. Bagi Akademik

Sebagai bahan informasi guna kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan tentang statsitik rumah sakit.

E. Ruang Lingkup

1. Lingkup Keilmuan

Penelitian masuk ke ruang lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2. Lingkup Materi

Penelitian dibatasi aspek statistik khususnya statistik rawat jalan. 3. Lingkup Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang. 4. Lingkup Metode

Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara 5. Lingkup objek/sasaran

Objek/sasaran dari penelitian yang dilakukan adalah rekapitulasi kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang.

6. Lingkup Waktu

(23)

23

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul Tahun Desain Hasil

1 Gambaran trend rata – rata kunjungan hari tiap poliklinik di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2004 – 2008.

2014 Deskriptif Data jumlah kunjungan pasien bedasarkan grafik trend rata – rata kunjungan perhari poliklinik dapat dikatakan bahwa trend rata – rata kunjungan tiap poliklinik dari tahun

2004 – 2008

dapatdiketahui

kenaikan dan

penurunan.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah dari hasil penelitian. Keaslian tersebut menggambarkan trend kunjungan pasien yang diteliti pada tahun tertentu dengan menggunakan indikator rawat jalan. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan selain menggambarkan trend kunjungan pasien rawat jalan juga memprediksi jumlah kunjungan hingga lima tahun kedepan.

(24)

24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Rekam Medis

Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien[1] . Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan.

Menurut Permenkes No. 749a/Menkes/Per/XII/1989 Rekam Medis adalah berkas yang beiisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.[4]

Menurut Huffman EK, 1992. Rekam medis adalah rekaman mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk menemukan, membenarkan, diagnoasis dan pengobatan pasien serta merekan hasilnya.[5]

B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

1. Tujuan rekam medis

Tujuan pengelolaan sistem rekam medis yaitu untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah sakit [6]

2. Kegunaan rekam medis

Kegunaan berkas rekam medis dapat di lihat dari berbagai aspek, diantaranya adalah :

(25)

25 a. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan peramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

b. Aspek Medis

Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai medik karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar merencanakan pengobatan atau perawatan yang diberikan kepada pasien.

c. Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya kepastian hukum atas dasar keadilan. Dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.

d. Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan atau pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat di pertanggungjawabkan.

e. Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena isinya mengandung data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut

(26)

26

dapat digunakan sebagai bahan referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai.

f. Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.[ 7]

C. Sensus Harian Rawat Jalan

1. Pengertian sensus rawat jalan

Sensus harian pasien rawat jalan adalah kegiatan pencatatan atau perhitungan pasien yang di lakukan setiap hari pada setiap intallasi rawat jalan. 2. Keguaan sensus harian

a. untuk mengetahui jumlah pasien yang sedang di rawat jalan di rumah

sakit.

b. sebagai sarana untuk mengontrol jumlah pasien masuk.

c. sebagai sumber data untuk pelaporan rumah sakit

3. Tujuan sensus harian

Tujuan sensus harian adalah untuk memperoleh informasi, mengenai identitas pasien, cara kunjungan,asal pasien,keadaan pasien, cara pemmbayaran dari setiap pasien rawat jalan yang di layani di masing-masing unit pelayanan.[7]

D. Statistik Rumah Sakit

1. Pengertian statistik

Statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mengintepretasi, dan mempresentasikan data.

(27)

27

Statistik adalah keterangan berupa angka – angka yang memberikan gambaran yang wajar dari seluruh ciri – ciri kegiatan perawatan yang terjadi di rumah sakit atau pelayanan kesehatan.[8]

2. Pengertian rumah sakit

Menurut undang – undang RI No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.[9]

3. Pengertian statistik Rumah Sakit

Statistik rumah sakit merupakan statistik yang menggunakan dan mengolah sumber data dari pelayanan kesehatan dirumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit.[10]

4. Statistik Rawat Jalan

Statistik pasien rawat jalan perlu dikumpulkan dengan konsisten, menggunakan definisi yang standart untuk memperoleh penyeragaman pelaporan dan membandingkan diantara fasilitas yang sama[11]

5. Kegunaan Statistik Rumah Sakit

Pengumpulan data statistik yang kemudian diolah menjadi informasi statistik sangat penting bagi rumah sakit.Rekam medis khususnya bagian analising reporting adalah bagian pengolahan data untuk menyusun informasi statistik rumah sakit. Statistik rumah sakit bisa diguakan untuk :

a. Perbandingan penampilan rumah sakit masa lalu dan masa sekarang.

b. Sebagai bahan acuan untuk perencanaan, pengembangan rumah sakit atau klinik dimasa depan.

c. Mengetahui biaya rumah sakit atau teknis bila disponsori oleh pemerintah serta untuk melakukan penelitian

(28)

28 d. Penelitian.[10]

E. Indikator Statistik Rawat Jalan

1. Rata - Rata Kunjungan Per Hari

Menunjukkan rata-rata kunjungan rawat jalan setiap harinya.Digunakan untuk menilai cakupan rumah sakit yaitu seberapa besar unit rawat jalan memberikan pelayanan.

Rumus =

2. Rata - Rata Kunjungan Baru Per Hari

Menunjukkan rata-rata kunjungan baru rawat jalan setiap harinya.Digunakan untuk menilai cakupan rumah sakit yaitu seberapa besar unit rawat jalan memberikan pelayanan.

Rumus =

3. Angka Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan

Menunjukkan proporsi kunjungan baru rawat jalan terhadap total kunjungan.Digunakan untuk menilai cakupan rumah sakit yaitu seberapa besar unit rawat jalan memberikan pelayanan.

Rumus =

4. Presentase Pelayanan Spesialistik

Menunjukkan proporsi tiap pelayanan spesialistik terhadap total kunjungan.Digunakan untuk menilai mutu pelayanan rumah sakit.

Rumus =

(29)

29

5. Rasio Kunjungan Dengan Tenaga Perawat Rawat Jalan

Menunjukkan perbandingan kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat rawat jalan. Digunakn untuk menilai efisiensi yaitu ketepatan dalam proses pelayanan rawat jalan khususnya berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia.

Rumus =

F. Analisa Trend

Macam – macam analisis trend : 1. Trend linear ( trend garis lurus)

Trend linear dapat digunakan untuk menentukan nilai proyeksi suatu variabel pada periode yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ada dua metode trend linear yaitu :

a. Metode setengah rata – rata (semi averages method)

Metode ini dalam menentukan nilai-nilai proyeksi atau nilai yang diharapkan(value of expected) mempergunakan sebuah rumus.

Rumus : Y = a + b X Keterangan :

Y = variabel terikat (dependent variable) X = variabel bebas (independent variable)

a = konstata, besarnya tetap tak dipengaruhi nilai variabel

b = koefisiensi arah garis yang menentukan tingkat kemiringan garis b. Metode kuadrat terkecil (ordinary least square method)

Pada metode ini rumus persamaan trendlinear sama dengan metode setengah rata-rata yaitu : Y = a + b X, namun jumlah nilai X sama dengan nol.

2. Trend non linear (trend garis lengkung) Ada dua metode trend non linear yaitu :

(30)

30 a. Trend parabola

Trend parabola adalah tempat atau kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik focus dan sebuah garis lurus (direktriks).

Rumus : Y = a + b X + c X 2 b. Trend exponential / logaritma.

Metode digunakan untuk mengukur nilai proyeksi yang akan datang, dimana data mengalami perubahan yang tidak teratur dan memiliki perbedaan yang relatif besar.

Rumus untuk trend exponential : Y = abx

Rumus trend logaritma memanfaatkan rumus trend exponential yang diubah menjadi logaritma yaitu :

Y = abx

(31)

31

G. Kerangka Teori

Sensus Harian Rawat Jalan

Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Jalan per Tahun

Indikator rawat jalan :

1. Rerata kunjungan perhari 2. Rerata kunjungan baru perhari 3. Angka kunjungan baru terhadap

total kunjungan

4. Rasio kunjungan dengan tenaga perawat rawat jalan

Trend Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2010 – 2014 di RS Panti Wilasa Dr. Cipto

Prediksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2015 – 2019 di RS Panti Wilasa Dr. Cipto

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(32)

32

H. Kerangka Konsep

jumlahkunjungan pasien rawat jalan jenis kunjungan pasien

jumlah tenaga perawat unit rawat jalan jumlahhari buka pelayanan RJ

Rekapitulasi Kunjungan Pasien Rawat Jalan tahun 2009 – 2014

Indikator rawat jalan :

1. Rerata kunjungan perhari 2. Rerata kunjungan baru perhari 3. Angka kunjungan baru terhadap

total kunjungan

4. Rasio kunjungan dengan tenaga perawat rawat jalan

Trend Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2010 – 2014 di RS Panti Wilasa Dr. Cipto

Prediksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2015 – 2019 di RS Panti Wilasa Dr. Cipto

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

(33)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.

2. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi, maksudnya peneliti mengamati objek penelitian secara langsung untuk memperoleh gambaran hasil sesuai dengan keadaan di lapangan. Dan metode wawancara, yaitu peneliti melakukan interaksi secara langsung terhadap responden untuk memperoleh gambaran hasil sesuai dengan keadaan di lapangan.

3. Pendekatan yang dilakukan peneliti yaitu pendekatan retrospektif. Melalui pengamatan berdasarkan data – data pasa masa lampau.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu : 1. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan

2. Jenis kunjungan pasien rawat jalan 3. Jumlah hari buka pelayan rawat jalan 4. Jumlah tenaga perawat unit rawat jalan 5. Rata – rata kunjungan pasien per hari 6. Rata – rata kunjungan pasien baru per hari 7. Angka kunjungan baru terhadap total kunjungan 8. Rasio kunjungan dengan tenaga perawat

9. Tren kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010 – 2014 10. Prediksi jumlah kunjungan pada tahun 2015 – 2019

(34)

34

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional N o

Variabel Definisi Operasional Cara Pegukuran

1 Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan di klinik rawat jalan tahun 2010 – 2014 Observasi rekapitulasi SHRJ 2 Jenis kunjungan pasien rawat jalan Status kunjungan pasien rumah sakit

Observasi rekapitulasi SHRJ 3 Jumlah hari buka pelayanan rawat jalan Hari efektif pelayanan di klinik rawat jalan tahun 2010 – 2014 Observasi rekapitulasi SHRJ 4 Jumlah perawat unit rawat jalan Banyak perawat yang bertugas di setiap poliklinik Observasi rekapitulasi SHRJ 5 Rata – rata Kunjungan pasien per hari Jumlah kunjungan pasien di poliklinik rawat jalan setiap hari

Diperoleh dengan cara

6 Kunjungan pasien baru perhari Jumlah kunjungan pasien baru di poliklinik rawat jalan setiap hari

Diperoleh dengan cara

(35)

35 kunjungan baru terhadap total kunjungan rumah sakit

pasien baru dari seluruh kunjungan pasien rawat jalan

8 Rasio kunjungan pasien dengan tenaga perawat rawat jalan Perbandingan jumlah kunjungan pasien rawat jalan dengan jumlah perawat yang bertugas

Diperoleh dengan cara

9 Trend kunjungan pasien rawat jalan Informasi angka kunjungan pasien rawat jalan selama periode tahun 2010 – 2014

Diperoleh dengan cara

membandingkan trend dari hasil perhitungan indikator rawat jalan

10 Prediksi jumlah kunjungan pada tahun 2015-2019 Informasi angka kunjungan pasien rawat jalan selama periode 2015 – 2019 berdasarkan trend kunjungan

lima tahun

sebelumnya

Diperoleh dengan cara

Y = a + b x

Dengan a = dan b =

(36)

36

C. Objek dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini Objek yang diamati adalah rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010 – 2014 Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang yang diakses melalui komputer. Rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan tersebut menampilkan poliklinik, jumlah pasien, jenis kelamin, jenis kunjungan dan umur pasien. Dengan subjek penelitian adalah tanaga perawat rawat jalan.

D. Instrument Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara.

E. Cara Pengumpulan Data

1. Data primer

Menanyakan langsung jumlah tenaga perawat kepada kepala instalasi rekam medis guna menghitung rasio kunjungan pasien terhadap tenaga perawat.

Serta melakukan wawancara terhadap tenaga perawat rawat jalan menggunakan pedoman wawancara guna mengetahui proses pelayanan pasien dari sudut pandang tenaga medis dan mengetahui pendapat tenaga perawat tentang hambatan selama melakukan pelayanan medis terhadap pasien.

2. Data sekunder

Mengobservasi data rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010 – 2014 dan hari buka klinik guna menghitung indikator rawat jalan sehingga diketahui trend kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010 – 2014.

(37)

37

F. Pengolahan Data

Setelah memperoleh hasil rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010 – 2014 kemudian langkah pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1. Menghitung indikator rawat jalan tahun 2010 – 2014. 2. Menentukan nilai a = dan b =

3. Menghitung prediksi jumlah kunjungan pasien rawat jalan tahun 2015 – 2019 dengan menggunakan rumus Y = a + b X.

G. Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil observasi akan diolah secara deskriptif untuk memprediksi jumlah kunjungan klinik umum, klinik spesialistik penyakit dalam, klinik spesialis obsgin, klinik spesialistik bedah syaraf, spesialistik jantung dan spesialistik reumatik tahun 2015 – 2019.

(38)

38

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Institusi 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

Tahun 1948 muncul gagasan untuk mendirikan rumah sakit Kristen oleh pekerja Zending di Semarang yaitu Zr. N.G. de Jonge dan RH. Van Eyk. Kemudian dibentuk panitia pendiri Klinik Bersalin dengan ketua Ds. R. Soehardi Hadipranowo.

Tahun 1949, Zr. A.J. Heidema dari Nederland datang akan memimpin klinik yang akan dibentuk. Tanggal 19 Januari 1950 diresmikan Klinik Bersalin PANTI WILASA yang mengandung arti RUMAH SIH KAMIRAHAN / KAWILASAN.Klinik ini di bawah pengawasan Dr. Thio Kee Tiong.

Akhir tahun 1950 ada 13 tempat tidur dan 18 orang karyawan. Kedatangan Dr. G.J. Dreckmeier pada bulan Januari 1952 memperkuat tim Klinik Bersalin Pantiwilasa.

Tahun 1959, Dr. J. Bouma Spesialis Kebidanan / Kandungan datang dari Nederland.Tahun 1959, Dr. Oei Kiem Hien datng dari Sumba.Ibu J.T de Jong juga datang dari Nederland menjadi ibu asrama.Dr. A. Hoogerwerf datang dari Nederland menggantikan Dr. J. Bouma.Tahun 1967 – 1968 Dr. Kwik Tjhiang Poen membantu RB.Panti Wilasa serta aktif dalam bidang KB.

Tahun 1969 – 1973 Dr. B. Kandu memimpin RS Bersalin dan Anak Panti Wilasa. Tanggal 9 November 1969 dilaksanakan peletakan batu pertama kompleks Panti Wilasa baru yang berlokasi di Jalan Citarum 98 Semarang, oleh Bapak Walikota Dati II Kodya Semarang, dengan bantuan dana dari pemerintah Kerajaan Belanda.

(39)

39

Tanggal 28 November 1973 Dr. Mangkureno Sadijo memimpin komplek Panti Wilasa di Jl. Dr. Cipto 50 yang rencananya akan digunakan untuk Bagian Penyakit Dalam dan Bedah serta Balai Pengobatan Umum. Sedangkan di tahun yang sama, gedung baru di Jl. Citarum diresmikan sebagai RS Panti Wilasa I yang menangani Bagian Kebidanan / penyakit kandungan dan penyakit anak.

Tanggal 19 Januari 1974 merupakan saat bersejarah karena pada saat itu pelayanan di kompleks Jl. Dr. Cipto diresmikan : Rumah Sakit Umum Pantiwilasa Citarum.

Tanggal 1 November 1978 adalah pemisahan RS.Panti Wilasa di kompleks Jl. Dr. Cipto 50 menjadi Rumah Sakit Panti Wilasa II, sedangkan kompleks di Jl. Citarum menjadi Rumah Sakit Panti Wilasa I.

Tahun 1985 – 1988 Dr. Guno Samekto, Direktur RS Bethesda Yogyakarta, ditetapkan sebagai pejabat Direktur di RS Panti Wilasa II.Tahun 1991 -1994 Jabatan Direktur dipegang oleh Dr. M. Haryanto.

Tahun 1994 – 1997, Dr. Sri Kadarsih Soebroto, MM menjabat sebagai Direktur RS Panti Wilasa II, jumlah tempat tidur 60 dan 90 orang karyawan.

Tanggal 1 April 1994 tepat pada permulaan Pembangunan Jangka Panjang RS tahap II, dimulai pula pembangunan dan renovasi RS Panti Wilasa “ Dr. Cipto “ terjadi penggantian nama rumah sakit melalui SK Direktur Jendral Pelayanan Medik tanggal 29 Agustus 1995 No. : YM. 02.04.3.5.03831, nama RS Panti Wilasa II diubah nama menjadi RS Panti Wilasa Dr. Cipto, sedangkan nama RS Panti Wilasa I diubah nama menjadi RS Panti Wilasa Citarum.

Pada tahun 1966 RS Panti Wilasa Dr. Cipto mendapat penghargaan Penampilan Terbaik Pertama Tingkat Nasional RSU Swasta setara kelas D. Di tahun yang sama jumlah temapt tidur ditingkatkan menjadi 100 tempat tidur sehingga meningkat dari RSU kelas pertama menjadi RSU kelas Madya.

(40)

40

Pada periode 1997 – 2001 kembali Direktur RS Pantiwilasa Dr. Cipto dijabat oleh Dr. Sri Kadarsih Subroto, MM, dan diperpanjang sampai dengan akhir tahun 2003.

Akhir tahun 1998 memperoleh Sertifikat Akreditasi Penuh dari Kesehatan Republik Indonesia untuk 5 standar pelayanan.Pada awal tahun 1999 jumlah tempat tidur ditingkatkan secara bertahap menjadi 120 dan karyawan sebanyak 228 orang.

Pada tahun 2000 jumlah tempat tidur bertambah menjaddi 125 buah. Pada bulan April 2001, RS Panti Wilasa Dr. Cipto mulai digunakan sesuai Rencana Induk Pemgembangan dengan pembangunan gedung 4 lantai yang akan digunakan untuk Ruang ICU dan Ruang VIP. September 2001, memperoleh Sertifikat Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut 12 standar dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Pada tanggal 19 Januari 2002, gedung 4 lantai untuk Ruang ICU/CCU/PICU/NICU, Ruang VIP dan aula diresmikan.Bertepatan dengan itu RS Pantiwilasa Dr. Cipto menerima sertifikat Akreditasi Tingkat Lanjut 12 standar yang diserahkan oleh Dirjen Yanmed DepkesRI.

Pada tanggal 28 Februari 2003, diresmikan Ruang Helsa dan Ruang Gamma ( Gedung 2 lantai yang semula adalah Ruang Gamma ). Dengan demikian jumlah tempat tidur menajdi 180 buah. Dengan dioperasionalkan lantai II ini, maka pelayanan Ruang Pasca bersalin bisa dipusatkan di lantai I ( Ruang Helsa ). Sedangkan pelayanan Ruang Anak menempati lantai II ( Ruang Gamma ).

Pada bulan Maret 2003 mulai dibangun gedung IPAL ( Instalansi Pengolahan Air Limbah ) berlantai II yang telah selesai pada tanggal 31 Desember 2003. Uniknya, lantai dasar digunakan untuk parkir kendaraan roda 2, lantai II ( atas ) untuk “ pot bunga raksasa “ sebagai indicator bagi IPAL tersebut.

(41)

41

Akhir tahun 2003, Tim Akreditasi RS Panti Wilasa Dr. Cipto yang diketuai oleh Dr. Yoseph, M.Kes mulai mempersiapkan diri untuk akreditasi 16 standar yang rencananya akan maju pada pertengahan tahun 2004.

17 Januari 2004, dilakuakan pelantikan dan serah terima jabatan Direktur dari Dr. Sri Kadarsih Soebroto, MM kepada Dr. Yoseph Candra M.Kes untuk periode 2004 – 2008.

1. Motto, Visi, Misi Rumah Sakit a. Motto

Melayani dengan cinta kasih, mengutamakan kualitas pelayanan. b. Visi

1) Rumah sakit bermutu pilihan masyarakat.

2) Rumah sakit bermutu sebagai rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medis keperawatan dan menunjang secara professional untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

3) Rumah sakit pilihan masyarakat sebagai rumah yang mampu menjadi rujukan masyarakat yang memiliki pelayanan kualitas, penuh cinta kasih yang tulus, hangat, dan bersahabat

c. Misi

1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 2) Meningkatkan mutu sistem pelayanan

3) Meningkatkan kepuasan pelanggan 4) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi d. Jenis Pelayanan Rumah Sakit

1) Pelayanan Rawat Jalan 2) Pelayanan Rawat Inap 3) Pelayanan Gawat Darurat

(42)

42 4) Pelayanan Penunjang Hemodialis.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

a. Jumlah Kunjungan rawat jalan RS Pantiwilasa Dr. Cipto tahun 2010 – 2014. Tabel 4.1

jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014 Tahun Hari 2010 94.587 2011 95.564 2012 98.632 2013 101.687 2014 124.622 TOTAL 515.092

Sumber data : rekapitulasi sensus harian rawat jalan tahun 2010 - 2014

Tabel 4.1 menunjukan kunjungan poli rawat jalan pada tahun 2010 – 2014 di seluruh poliklinik.Kunjungan paling banyak terdapat pada tahun 2014 dan jumlah kunjungan paling sedikit terdapat pada tahun 2010.

Tabel 4.2

jumlah kunjungan pasien rawat jalan per poliklinik di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014 Tahun Poliklinik Umum Sp. Penyakit dalam Sp. obsgin Sp. Bedah syaraf Sp. jantung Sp. Reumatik 2010 28.491 15.882 8.527 9 9 3.735 2011 29.347 14.334 9.172 7 11 54 2012 28.565 14.794 10.010 2 2 3 2013 30.910 13.543 10.911 0 1 2 2014 28.053 20.049 13.067 3 3 1 TOTAL 145.366 78.602 51.687 21 26 3.795

(43)

43

Tabel 4.2 menunjukan jumlah kunjungan pada enam poli yang diteliti karena terdapat perbedaan jumlah kunjungan yang sangat mencolok dari enam poliklinik tersebut.Sehingga menimbulkan masalah pada masing-masing poliklinik. Dari enam poliklinik kunjungan terbanyak terdapat di poliklinik umum tahun 2013.Sedangkan kunjungan paling sedikit yaitu spesialistik bedah syaraf tahun 2013.

b. Jenis kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Tabel 4.3

Jenis kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Tahun

Poliklinik

Umum Peny. Dalam Obsgin Bdh. syaraf Jantung Reumatik

LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU

2010 22.692 5.799 14.632 1.250 6.967 1.560 8 1 8 1 3.703 32 2011 23.987 5.360 13.218 1.116 7.623 1.549 4 3 9 2 54 0 2012 23..232 5.333 13.739 1.055 8.448 1.562 2 0 1 1 3 0 2013 25.276 5.634 12.526 1.017 9.134 1.777 0 0 1 0 2 0 2014 23.549 4.504 18.216 1.833 10.973 2.094 2 1 2 1 1 0 TOTAL 100.837 26.630 59.647 6.271 43.145 8.542 16 5 21 5 3.763 32

Sumber data : rekapitulasi sensus harian rawat jalan 2010 - 2014

Terdapat dua jenis kunjungan pasien rawat jalan yaitu kunjungan baru dan kunjungan lama. kunjungan paling tinggi adalah di poliklinik umum tahun 2010. Sedangkan yang paling sedikit kunjungan poliklinik bedah syaraf tahun 2012 dan 2013, poliklinik jantung tahun 2013 dan poliklinik reumatik tahun 2012 hingga 2014.

c. Jumlah hari buka pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Berikut merupakan perhitungan hasil hari buka poliklinik spesialistik dan poliklinik umum

(44)

44

Tabel 4.4

Jumlah hari buka klinik spesialistik

Poliklinik Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Umum 365 365 366 365 365 Penyakit Dalam 300 298 302 295 296 Obsgin 300 298 302 295 296 Bedah Syaraf 5 6 2 0 2 Jantung 5 4 1 1 2 Reumatik 300 6 3 1 1

Sumber data simrs RSPW Dr.Cipto 2015

Dari tabel 4.4 hari buka poliklinik spesialistik paling banyak pada tahun 2012.Sedangkan untuk poliklinik umum setiap hari buka.

d. Jumlah perawat poli rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Diketahui jumlah tenaga perawat di unit rawat jalan sebanyak 22 perawat dari tahun 2010 hingga 2014.

e. Rata – rata kunjungan pasien per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Dilakukan perhitungan rata –rata kunjungan pasien per hari dengan rumus :

(45)

45

Tabel 4.5

Rata – rata kunjungan pasien perhari

Klinik Rawat Jalan

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Umum 78 80 78 85 77 Spesialistik Penyakit Dalam 53 48 49 46 68 Spesialistik Obsgin 28 31 33 37 44 Bedah Syaraf 2 1 1 0 2 Spesialistik Jantung 2 3 2 1 2 Spesialistik Reumatik 12 9 1 2 1

Sumber data : rekapitulasi sensus harian rawat jalan 2010 - 2014

Dari tabel 4.5 rata-rata kunjungan pasien per hari paling banyak di poliklinik umum tahun 2011. Sedangkan paling sedikit di poliklinik bedah syaraf dan jantung tahun 2013.

f. Rata – rata kunjungan baru per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Untuk memperoleh hasil perhitungan kunjungan baru per hari digunakan rumus :

(46)

46

Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.6

Rata – rata kunjungan baru per hari

Klinik Rawat Jalan

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Umum 19 18 18 19 15 Spesialistik Penyakit Dalam 4 4 3 3 6 Spesialistik Obsgin 5 5 5 6 7 Bedah Syaraf 1 1 0 0 1 Spesialistik Jantung 1 1 1 0 1 Spesialistik Reumatik 1 0 0 0 0

Sumber data : rekapitulasi sensus harian rawat jalan 2010 - 2014 Dari tabel 4.6 kunjungan pasien baru paling banyak di poliklinik umum tahun 2010 dan 2013.Sedangkan kunjungan pasien baru paling sedikit di poliklinik bedah syaraf tahun 2012 - 2013, jantung tahun 2013 dan reumatikdari tahun 2011 sampai 2014.

g. Angka kunjungan baru terhadap total kunjungan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Untuk memperoleh hasil Angka kunjungan baru terhadap total kunjungan digunakan rumus :

(47)

47

Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.7

Angka kunjungan baru terhadap total kunjungan

Klinik Rawat Jalan

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Umum 61 56 54 55 36 Spesialistik Penyakit Dalam 13 12 11 10 15 Spesialistik Obsgin 16 16 16 17 17 Bedah Syaraf 0 0 0 0 0 Spesialistik Jantung 0 0 0 0 0 Spesialistik Reumatik 0 0 0 0 0

Sumber data : rekapitulasi sensus harian rawat jalan 2010- 2014 Dari tabel 4.7 dari 1000 total kunjungan, kunjungan pasien baru paling tinggi diperoleh oleh poliklinik umum pada tahun 2010 dan yang paling rendah di poliklinik bedah syaraf, jantung dan reumatik pada tahun 2010 – 2015.

h. Rasio kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Untuk mengetahui efisiensi tenaga perawat rawat jalan digunakan rumus :

(48)

48

Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.8

Rasio kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat rawat jalan

Klinik Rawat Jalan

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Umum 4 4 4 4 3 Spesialistik Penyakit Dalam 2 2 2 2 3 Spesialistik Obsgin 1 1 2 2 2 Bedah Syaraf 1 1 1 0 1 Spesialistik Jantung 1 1 1 1 1 Spesialistik Reumatik 1 1 1 1 1

Sumber data : rekapitulasi sensus harian rawat jalan 2010 - 2014 Dari tabel 4.8 rasio perawat melayani pasien dalam satu hari paling tinggi di poliklinik umum tahun 2010 sampai 2013.Sedangkan rasio perawat melayani pasien dalam satu hari paling sedikit di poliklinik bedah sayraf tahun 2013.

i. Trend kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014 bedasarkan perhitungan indikator rawat jalan.

Dari hasil perhitungan indikator rawat jalan dilakukan analisis tren kunjungan dari tahun 2010 – 2014 yang digambarkan secara grafik.

(49)

49

1) Grafik trend kunjungan pasien rawat jalan per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Gambar 4.1

Grafik trend kunjungan pasien rawat jalan per hari

Gambar 4.1 menjelaskan bahwa poliklinik Umum mengalami naik-turun kunjungan pasien setiap tahunnya. Poliklinik Spesialistik penyakit dalam juga mengalami hal serupa, akan tetapi di tahun 2014 mengalami kenaikan kunjungan pasien yang signifikan dari tahun sebelumnya.

Berbeda dengan spesialistik Obsgin, poliklinik obsgin mengalami kunjungan yang meningkat setiap tahunnya.

Kunjungan perhari poliklinik spesialistik bedah syaraf dan jantung tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sedangkan poliklinik reumatik pengalami penurunan jumlah kunjungan perhari di tahun 2011. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2010 2011 2012 2013 2014 Umum Sp.Penyakit Dalam sp.Obsgin sp.Bedah Syaraf sp.Jantung

(50)

50

2) Grafik trend rata – rata kunjungan baru per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Gambar 4.2

Grafik trend rata-rata kunjungan baru rawat jalan per hari

Gambar 4.2 menggambarkan rata-rata kunjungan pasien baru setiap hari di klinik rawat jalan.Di poliklinik umum dari tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami penurunan kunjungan pasien baru.Tahun 2010 terdapat 19 kunjungan pasien baru lalu menurun menjadi 18 pasien baru hingga tahun 2012.Kunjungan baru kembali naik ke angka 19 pasien baru per hari di tahun 2013.Kemudian turun menjadi 15 pasien baru per hari di tahun 2014.

Kunjungan baru per hari di poliklinik spesialistik penyalkit dalam dari tahun 2010 – 2013 menurun tapi ditahun 2014 naik.

Poliklinik spesialistik obsgin dari tahun 2010 hingga 2014 mengalami kenaikan jumlah kunjungan baru.

Sedangkan poliklinik bedah syaraf mengalami penurunan jumlah kunjungan tahun 2012 kemudian kembali naik di tahun 2014. Poliklinik jantung relatif berada di jumlah kunjungan baru yang sama tapi sempat turun di tahun 2013 kemudian naik lagi di tahun 2014.

0 5 10 15 20 25 2010 2011 2012 2013 2014 Umum Penyakit Dalam Obsgin Bedah Syaraf Jantung reumatik

(51)

51

Berbeda dengan poliklink lain, poliklinik reumatik mengalami penurunan di tahun 2011 kemudian berada di angka yang sama hingga tahun 2014.

3) Grafik trend angka kunjungan baru terhadap total kunjungan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014

Gambar 4.3

Gambar trend angka kunjungan baru terhadap total kunjungan

Dari gambar 4.3 diperoleh gambaran di pada poli umum mengalami penurunan jumlah kunjungan pasien baru dari total 1000 pasien.Tahun 2010 ada 61 pasien baru dari total 1000 kunjungan pasien.Sedangkan ditahun 2014 ada 36 pasien baru dari tiap 1000 kunjungan pasien.

Poliklinik penyakit dalam mengalami kenaikan jumlah pasien baru terhadap total kunjungan pasien.di tahun 2010 ada 13 kunjungan pasien baru tiap 1000 kunjungan pasien, sedangkan di tahun 2014 ada 15 kunjungan pasien baru setiap 1000 kunjungan pasien.

Pada spesialistik obsgin mengalami kenaikan jumlah kunjungan baru terhadap total kunjungan di tahun 2010 ada 16

0 10 20 30 40 50 60 70 2010 2011 2012 2013 2014 Umum Penyakit Dalam Obsgin Bedah Syaraf Jantung Reumatik

(52)

52

kunjungan pasien baru setiap 1000 kunjungan pasien. Di tahun 2014 ada 17 kunjungan pasien baru setiap 1000 kunjungan.

Lain hal di poliklinik spesialistik bedah syaraf, jantung dan reumatik ketiganya memiliki jumlah kunjungan 0 kunjungan dari setiap 1000 kunjungan dari tahun 2010 hingga tahun 2014.

4) Grafik trend rasio kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat rawat jalan di di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Gambar 4.4

Grafik trend radio kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat Dari gambar 4.4 diperoleh gambaran bahwa di poliklinik umum satu perawat melayani 4 pasien dalam satu hari di tahun 2010 dan di tahun 2014 satu perawat melayani 3 pasien setiap harinya. Angka tersebut mengalami penurunan.

Poliklinik spesialistik penyakit dalam satu perawat melayani 2 pasien dalam satu hari di tahun 2010 dan di tahun 2014 satu perawat melayani 3 pasien setiap harinya. Angka tersebut mengalami peningkatan 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 2010 2011 2012 2013 2014 Umum Penyakit dalam Obsgin Bedah Syaraf Jantung Reumatik

(53)

53

Poliklinik spesialistik obsgin satu perawat melayani 1 pasien dalam satu hari di tahun 2010 dan di tahun 2014 satu perawat melayani 2 pasien setiap harinya. Angka tersebut mengalami peningkatan.

Poliklinik spesialistik bedah syaraf, jantung dan reumatik satu perawat melayani satu pasien setiap harinya. Angka tersebut relatif sama dari tahun 2010 – 2014.

j. Prediksi jumlah kunjungan pada tahun 2015 – 2019 berdasarkan trend kunjungan pasien.

Bedasarkan tabel perhitungan indicator rawat jalan, maka dapat dihitung prediksi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2015 – 2019 di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang dengan menggunakan rumus trend linier.

1) Prediksi jumlah kunjungan poliklinik umum tahun 2015 – 2019. Tabel 4.9

Menentukan nilai X dan Y

Tahun Y X XY X2 2010 28.491 -2 -56982 4 2011 29.347 -1 -29347 1 2012 28.565 0 0 0 2013 30.910 1 30910 1 2014 28.053 2 56106 4 Total 145366 687 10

Sumber : data primer 2015 a) Prediksi kunjungan tahun 2015

(54)

54

Dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas untuk menghitung kunjungan pasien rawat jalan poliklinik umum tahun 2015 – 2019, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10

Prediksi kunjungan pasien rawat jalan tahun 2015 – 2019 Tahun Prediksi jumlah

kunjungan pasien 2015 29.280 2016 29.349 2017 29.073 2018 29.418 2019 29.487

Tabel 4.10 menunjukan prediksi angka kunjungan rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun 2015 – 2016 adalah 0,23%, tahun 2016-2017 menurun sebesar adalah 0,94%, tahun 2017-2018 meningkat sebesar 1,18%. Tahun 2018-2019 meningkat lagi sebesar 0,23%.

(55)

55

2) Prediksi jumlah kunjungan poliklinik spesialistik penyakit dalam tahun 2015 – 2019.

Tabel 4.11

Menentukan nilai X dan Y

Tahun Y X XY X2 2010 15882 -2 -31764 4 2011 14334 -1 -14334 1 2012 14794 0 0 0 2013 13543 1 13543 1 2014 20049 2 40098 4 Total 78602 7543 10

Dengan menggunakan rumus yang sama seperti perhitungan prediksi kunjungan poliklinik umum, maka diperoleh prediksi jumlah kunjungan poliklinik spesialistik penyakit dalam tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Prediksi kunjungan pasien rawat jalan tahun poli penyakit dalam 2015 – 2019

Tahun Prediksi jumlah kunjungan pasien 2015 17.982 2016 18.736 2017 19.490 2018 20.244 2019 20.998

Tabel 4.12 menunjukan prediksi angka kunjungan rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun 2015 – 2016 adalah 4,19%, tahun 2016-2017 sebesar 4,02%, tahun 2017-2018 meningkat sebesar 3,86%. Tahun 2018-2019 meningkat lagi sebesar 3,72%.

(56)

56

3) Prediksi jumlah kunjungan poliklinik spesialistik obsgin tahun 2015 – 2019.

Tabel 4.13

Menentukan nilai X dan Y

Tahun Y X XY X2 2010 8.527 -2 -17054 4 2011 9.172 -1 -9172 1 2012 10.010 0 0 0 2013 10.911 1 10911 1 2014 13.067 2 26134 4 Total 51687 10819 10

Dengan menggunakan rumus yang sama, Maka diperoleh prediksi kunjungan rawat jalan poliklinik obsgin tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

Tabel 4.14

Prediksi kunjungan poliklinik obsgin tahun 2015 – 2019 Tahun Prediksi jumlah

kunjungan pasien 2015 42.792 2016 53.613 2017 64.432 2018 75.251 2019 86.070

Tabel 4.15 menunjukan prediksi angka kunjungan rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun 2015 – 2016 adalah 25,28%, tahun 2016-2017 sebesar 20,17%, tahun 2017-2018 meningkat sebesar 16,79%. Tahun 2018-2019 meningkat lagi sebesar 14,37%.

(57)

57

4) Prediksi jumlah kunjungan poliklinik spesialistik bedah syaraf tahun 2015 – 2019.

Tabel 4.15

Menentukan nilai X dan Y

Tahun Y X XY X2 2010 9 -2 -18 4 2011 7 -1 -7 1 2012 2 0 0 0 2013 0 1 0 1 2014 3 2 6 4 Total 21 -19 10

Dengan menggunakan rumus diperoleh prediksi kunjungan rawat jalan poliklinik bedah syaraf tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

Tabel 4.16

Prediksi kunjungan poliklinik bedah syaraf tahun 2015 – 2019. Tahun Prediksi jumlah

kunjungan pasien 2015 0 2016 0 2017 0 2018 0 2019 0

Tabel 4.16 menunjukan prediksi angka kunjungan rawat jalan poliklinik bedah syaraf belum terdapat kunjungan dari tahun 2015 – 2019.

(58)

58

5) Prediksi jumlah kunjungan poliklinik spesialistik jantung tahun 2015 – 2019.

Tabel 4.17

Menentukan nilai X dan Y

Tahun Y X XY X2 2010 9 -2 -18 4 2011 11 -1 -11 1 2012 2 0 0 0 2013 1 1 1 1 2014 3 2 6 4 Total 26 -22 10

Dengan menggunakan rumus diperoleh prediksi kunjungan rawat jalan poliklinik jantung tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

Tabel 4.18

Prediksi kunjungan poliklinik jantung tahun 2015 – 2019 Tahun Prediksi jumlah

kunjungan pasien 2015 0 2016 0 2017 0 2018 0 2019 0

Tabel 4.18 menunjukan prediksi angka kunjungan rawat jalan poliklinik jantung belum terdapat kunjungan sama seperti poliklinik bedah syaraf.

(59)

59

6) Prediksi jumlah kunjungan poliklinik spesialistik reumatik tahun 2015 – 2019.

Tabel 4.19

Menentukan nilai X dan Y

Tahun Y X XY X2 2010 3735 -2 -7470 4 2011 54 -1 -54 1 2012 3 0 0 0 2013 2 1 2 1 2014 1 2 2 4 Total 3795 -7520 10

Dengan menggunakan rumus diperoleh prediksi kunjungan rawat jalan poliklinik reumatik tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

Tabel 4.20

Prediksi kunjungan poliklinik reumatik tahun 2015 – 2019 Tahun Prediksi jumlah

kunjungan pasien 2015 0 2016 0 2017 0 2018 0 2019 0

Tabel 4.20 menunjukan prediksi angka kunjungan rawat jalan poliklinik reumatik belum terdapat kunjungan setiap tahunnya.

(60)

60

k. Hasil wawancara dengan tenaga perawat rawat jalan

Dalam penelitian ini wawancara terhadap tenaga perawat rawat jalan dilakukan untuk mengetahui presepsi petugas mengenai tinggi/rendahnya angka kunjungan pasien pada poliklinik rawat jalan spesialistik dan umum.

Dari wawancara yang dilakukan didapatkan hasil bahwa petugas dalam hal ini perawat tidak jarang mengalami hambatan saat melayani pasien di ruang poliklinik semisal pasien yang tiba-tiba masuk melalui pintu untuk menanyakan giliran pemeriksaan. Sehingga menghambat jalannya pemeriksaan pasien yang sedang berlangsung.

Perawat juga sering mengeluh lelah karena harus satu persatu memanggil antrian di ruang tunggu paien yang penuh dengan kondisi suara yang riuh. Keluhan yang kerap dirasakan perawat poliklinik adalah kelelahan kaki dan tenggorokan tidak enak jika antrian poliklinik banyak.

Lain hal jika tidak banyak kunjungan pasien perawat akan membantu di counter perawat untuk menensi pasien yang akan berobat di poliklinik atau menimbang bayi dan balita sebelum melakukan pemeriksaan dipoliklinik spesialis anak.

Responden berpendapat bahwa saat ini petugas dirasa sudah cukup. Jika perlu dilakukan penambahan tenaga kerja maka untuk poliklinik yang mengalami menambahan jumlah kunjungan perlu dilakukan penambahan petugas terutama dibagian poliklinik obsgin yang paling banyak mengalami peningkatan jumlah kunjungan setiap tahunnya.

2. Pembahasan

a. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

(61)

61

Jumlah kunjungan pasien digunakan untuk menggambarkan cakupan pelayanan poliklinik rawat jalan dari tahun 2010 – 2014. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan baik kunjungan lama dan kunjungan baru mengalami kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2014 yaitu sebanyak 30.035 pasien.

b. Jenis kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Jenis kunjungan di rumah sakit terbagi menjadi dua jenis yaitu kunjungan lama dan kunjungan baru. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke pelayanan kesehatan, sedang pasien lama adalah kunjungan berikutnya setelah kunjungan baru pada tahun yang sedang berjalan.[13]

Pada masing – masing poliklinik yang diteliti memiliki kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan baru per tahunnya.Dari tahun 2010 – 2014 Poliklinik umum mengalami penurunan kunjungan pasien baru sebesar 1295 pasien baru.Di poliklinik spesialistik penyakit dalam mengalami kenaikan pasien sebesar 583 paien baru.Poliklinik spesialistik obsgin mengalami kenaikan jumlah kunjungan baru sebesar 534 pasiedn baru.

Lain hal di poliklinik spesialistik bedah syaraf dan jangtung. Kedua poliklinik tersebut tidak mengalami perubahan jumlah kunjungan pasien baru dari tahun 2010 hingga 2014.Tetap di angka 1 pasien baru.

Sedangkan pada poliklinik reumatik mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2010 hingga 2014 dengan selisih 32 pasien. Sehingga di tahun 2014 tidak ada jumlah kunjungan pasien baru.

(62)

62

c. Jumlah hari buka pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Hari buka klinik merupakan hari efektif pelayanan poliklinik rawat jalan terhadap pasien dalam satu tahun. Jumlah haru buka dari tahun 2010 hingga 2014 untuk poliklinik umum berbeda dengan poliklinik spesialistik yang lain. Dalam satu tahun poliklinik umum buka setiap hari.Sedangkan di 5 poliklinik spesialistik yang diteliti memilikli hari buka yang berbeda tiap tahunnya.Hari buka poliklinik disesuaikan dengan jadwal dokter dan hari libur di tahun 2010 hingga 2014.

d. Jumlah perawat poli rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Jumlah tenaga perawat rawat jalan dari tahun 2010 – 2014 sebanyak 22 perawat.Yang ditempatkan di masing – masing poliklinik.

e. Rata – rata kunjungan pasien per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Tingginya angka kunjungan pasien rawat jalan dapat diketahui dengan menghitung rata-rata kunjungan perhari berdasarkan jumlah kunjungan serta jumlah hari buka klinik, sehingga dapat pula diketahui tinggi rendahnya beban kerja petugas yang ada.Masing-masing indikator yang digunakan dalam perhitungan statistik rawat jalan memiliki interpretasi yang berbeda.Semakin tinggi angka rata – rata kunjungan rawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban kerja rumah sakit tersebut.[14]

Rata – rata kunjungan baru di masing-masing poliklinik memiliki kenaikan dan penurunan yang berbeda – beda. Dari tahun 2010 – 2014 di poliklinik umum menunjukan beban kerjanya terus mengalami

(63)

63

peningkatan kecuali ditahun 2014 karena rerata kunjungan pasien menurun.

Lain hal dengan poliklinik bedah syaraf rerata kunjungan pasien perhari di poli tersebut mengalami penurunan di tahun 2011 kemudian kembali naik ditahun 2014. Sedangkan di poliklinik jantung beban kerjanya menurun di tahun 2012 dan di poliklinik reumatik beban kerjanya menurun dari tahun 2010 – 2014.

f. Rata – rata kunjungan baru per hari di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Semakin tinggi angka rata – rata kunjungan rawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban kerja rumah sakit tersebut.[14 ] Begitu pula dengan rata – rata kunjungan baru per hari tahun 2010 - 2014 di poliklinik umum mengalami penurunan beban kerja setiap tahunnya. Lain hal di poliklinik spesialistik Penyakit dalam dan obsgin. Kedua poliklinik tersebut mengalami peningkatan beban kerja karena jumlah kunjungan pasien baru per hari sebanyak 2 pasien baru per hari.

Sedangkan di poliklinik spesialistik bedah syaraf, jantung dan reumatik tidak begitu memiliki banyak beban kerja karena ralatif berada di angka yang sama setiap tahunnya.

g. Angka kunjungan baru terhadap total kunjungan di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Semakin tinggi rasio kunjungan baru maka semakin baik pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.[14] Dari angka 1000 pasien, poliklinik umum tahun 2010 – 2014 mengalami penurunan jumlah kunjungan baru sebanyak 25 pasien.Poliklinik penyakit dalam mengalami

(64)

64

kenikan sebanyak 2 pasien di tahun 2014. Di poliklinik obsgin mengalami keniakan sebanyak 1 pasien.

Sedangkan di poliklinik bedah syaraf, jantung dan reumatik, dari total 1000 pasien tidak ada kunjungan baru dari tahun 2010 hingga 2014.

h. Rasio kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat rawat jalan di di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto tahun 2010 – 2014.

Tingginya rata – rata kunjungan pasien maka beban kerja perawat semakin tinggi.[14} Dari tahun 2010 hingga 2014 di poliklinik umum dan penyakit dalam menunjunjukan penurunan beban kerja perawat di tahun 2014. Berbanding terbalik dengan poli obsgin yang beban kerja perawatnya naik di tahun 2014.

Sedangkan di poliklinik jantung dan reumatik tidak mengalami penigkatan aupun penurunan beban kerja. Namun di poliklinik bedah syaraf beban kerja perawat turun di tahun 2013 kemudian naik lagi ditahun 2014.

i. Trend kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010 – 2014.

Bedasarkan perhitungan indikator rawat jalan didapatkan trend dari masing indikator. Indikator kunjungan per hari poliklinik yang mengalami penurunan jumlah kunjungan adalah poliklinik umum dan spesialistik reumatik. Sedangkan yang mengalami trend kenaikan jumlah kunjungan adalah poliklinik penyakit dalam dan obsgin. Trend kunjungan perhari spesialistik jantung dan bedah syaraf mengalami penurunan di tahun 2013 disebabkan jumlah kunjungannya menurun

Indikator kunjungan baru per hari yang mengalami kenaikan trend adalah poliklinik obsgin dan penyakit dalam. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah poliklinik umum, bedah syaraf, jantung dan reumatik.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Teori
Gambar 2.2  Kerangka Konsep

Referensi

Dokumen terkait

1) Diisi dengan Nama Satuan Kerja Perangkat daerah. 2) Diisi dengan Nama Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran. 3) Diisi dengan nama bendahara Penerimaan Pembantu

Analisis Standar Belanja yang selanjutnya disingkat ASB adalah alat untuk menganalisis kewajaran beban kerja atau belanja setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

Untuk dapat menggunakan buku petunjuk ini dengan baik tentu harus disertai dengan materi praktikum yang telah tersedia dalam CD, materi praktikum multimedia ilmu

(3) Jika Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a sampai dengan huruf n tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai Jual

strategi misi secara teratur  Mempratekkan rencana strategis  Mengembangkan sukarelawan untuk jangka panjang  Mengetahui bagaimana cara mengatur alat-alat

Dengan adanya Media Pembelajaran Interaktif Bahasa Jawa tentang materi Aksara Jawa, siswa-siswi kelas III pada Sekolah Dasar Negeri Sragen Tiga tidak merasa jenuh bahkan

Berdasarkan analisis data dan wawancara pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan studi tentang persepsi masyarakat terhadap adat upah-upah di desa Pematang

LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Proses Penciptaan Karya