BHIT rights issue Rp 1,43 triliun.
PWON siap luncurkan tiga proyek di semester kedua.
TLKM jual treasury stock Rp 3,3 triliun.
BRMS masih negosiasi penjualan Newmont.
DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
I
HSG pada perdagangan ke‐
marin melanjutkan pengua‐
tannya untuk hari ketiga bertu‐
rut‐turut menyusul redahnya
resiko pasar saham global dan
kawasan dan sentimen positif
disahkannya UU Tax Amnesty.
IHSG kemarin menguat signifikan
hingga 97,934 poin (2%) di
4980,105. Ini merupakan posisi
penutupan tertinggi indeks sejak
perdagangan 6 Juli 2015 lalu.
Penguatan turut ditopang tren
penguatan rupiah atas dolar AS
yang kemarin menguat 0,7% di
Rp13166 (kurs Jisdor). Nilai tran‐
saksi di Pasar Reguler melonjak
hingga mencapai Rp6,2 triliun
dan pembelian bersih asing mencapai Rp1,7 triliun.
Aksi beli terutama melanda sejumlah saham big caps yang ber‐
gerak di otomotif, perbankan, konsumsi, dan infrastruktur. Dari perkem‐
bangan eksternal, pasar kembali memburu aset beresiko terutama
dipicu langkah stimulus yang akan diambil sejumlah bank sentral untuk
mengatasi dampak buruk perekonomian akibat Inggris keluar dari UE
dan pudarnya kekhawatiran kenaikan tingkat bunga di AS tahun ini.
Indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa tadi malam menguat hingga 2,7%
di 2832,18. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing‐masing menguat
1,64% dan 1,70% di 17694,68 dan 2070,77. Indeks The MSCI Emerging
Market tadi malam naik hingga 2,1% di 821,82. Harga minyak mentah
naik 3,5% di USD49,54/barel setelah data cadangan minyak mentah
akhir pekan lalu kembali turun hingga 4,1 juta barel melampaui
perkiraan turun 2,3 juta barel.
Kondusifnya pasar saham global dan penguatan rupiah atas
dolar AS menyambut optimisme program tax amnesty telah menopang
rally IHSG dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Hari ini, pada
perdagangan akhir Juni, IHSG diperkirakan berpeluang menembus level
5000, namun dibayangi technical correction dipicu aksi ambil untung
jangka pendek.
S1 4950 S2 4920 R1 5000 R2 5030
Index Last Chg % DJIA 17694.68 284.96 1.64 S&P 500 2070.77 34.68 1.70 FTSE 100 6360.06 219.67 3.58 CAC 40 4195.32 106.47 2.60 DAX 9612.27 164.99 1.75 NIKKEI 225 15674.39 222.13 1.44 HANGSENG 20436.12 263.66 1.31 STI 2844.92 88.39 3.21 SHENZHEN 1973.34 2.97 0.15 SHANGHAI 2931.59 19.04 0.65 Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 49.50 1.39 2.89 CPO (RM/M.T) 2323.00 (55.00) (2.31) Gold (USD/T.oz) 1317.00 (0.90) (0.07) Nikel (USD/M.T 9185.00 165.00 1.83 Timah (USD/M.T) 17025.00 55.00 0.32 Coal (USD/M.T) 57.30 0.40 0.70 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13155.00 (35.00) (0.27) USD/EUR 1.111 0.00 0.45 JPY/USD 102.75 0.36 0.36 IDR/SGD 9797.13 58.17 0.60 IDR/AUD 9844.00 101.40 1.04 TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 61.00 4012 1.79 3.02Top Gainers IDR % Chg
AGRO 252 34.00 64 IGAR 540 25.00 108 ERTX 224 23.80 43 JGLE 173 23.60 33 TIRA 220 22.20 40
Top Losers IDR % Chg
MGNA‐W 13 (31.60) (6)
HOTL‐W 15 (11.80) (2)
AMAG 378 (10.00) (42)
ASRM 2,490 (9.80) (270)
GOLL 114 (9.50) (12) Top Value IDR % (miliar)
BBCA 13,300 2.10 1,061 B BBNI 5,200 5.10 992 B TLKM 3,970 3.90 945 B BBRI 10,675 2.90 796 B ASII 7,200 3.20 687 B
Top Volume IDR % (juta)
JGLE 173 23.60 419.760 AGRO 252 34.00 400.472 BUMI 67 0.00 375.433 PWON 615 4.20 334.912 BKSL 91 1.10 281.318 IHSG 4,980.11 Change 97.94 Change (%) 2.01 Change (%/ytd) (4.72)
Total Value (IDR triliun) 14.412
Total Volume (miliar saham) 8.446
Net Foreign Buy (IDR miliar) 1,727.000
News Update
2
BHIT rights issue Rp 1,43 triliun. PT MNC Investama Tbk (BHIT) akan menerbitkan maksimal 7,78 miliar saham baru atau 16,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Emiten ini menawarkan harga rights issue senilai Rp 185 per saham. Dari aksi korporasi ini, BHIT berpotensi meraup dana Rp 1,43 triliun. Setiap pemegang lima saham berhak atas satu HMETD. BHIT akan memakai dana itu untuk membayar utang dan modal kerja. Jika rights issue terserap penuh, BHIT akan menggunakan Rp 558,04 miliar untuk melunasi utang pada Smart Empire Group Ltd. Pinjaman itu sebelumnya digunakan untuk penempatan pada entitas anak Rp 385 miliar, pelunasan bunga pinjaman Rp 160,6 miliar dan biaya operasional. Utang yang diperoleh pada 9 Mei lalu ini sejatinya jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Dalam aksi korporasi ini, tidak terdapat pembeli siaga. Sehingga jika ada pemegang HMETD yang tidak mengambil haknya, maka saham tersebut akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya, yang melakukan pemesanan lebih dari haknya. Sementara itu, BHIT bakal menggunakan sisa dana sebanyak-banyaknya Rp 877,7 miliar untuk modal kerja dan investasi jangka pendek atau jangka panjang. Investasi tersebut akan dilakukan di sektor media, jasa keuangan dan properti. Di sektor keuangan, BHIT, melalui anak usahanya PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), juga berencana menambah modal dengan menerbitkan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) pada semester II-2016. Perseroan membidik dana hingga Rp 1 triliun. Dana dari non-HMETD akan digunakan untuk ekspansi anorganik. Tahun ini, BCAP mencari peluang mengakuisisi beberapa bank dan bisnis asuransi. BCAP membidik Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dan BUKU 2, dengan modal inti kurang dari Rp 5 triliun. BCAP menyiapkan dana Rp 1,5 triliun. (Kontan)
PWON siap luncurkan tiga proyek di semester kedua. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) optimistis bisa mencapai target marketing sales atau pra penjualan tahun ini yang ditetapkan Rp 3,1 triliun. Demi memenuhi target itu, PWON akan merilis tiga produk baru di proyek eksisting, semester kedua nanti. Di lima bulan pertama tahun ini, PWON meraih marketing sales Rp 1 triliun atau 32% dari target. Angka ini turun 44% dari realisasi di periode sama tahun lalu, yakni Rp 1,8 triliun. Ivy Wong, Direktur PWON, mengatakan, marketing sales hingga akhir Mei 2016 lebih rendah daripada periode sama tahun lalu lantaran PWON belum meluncurkan produk baru sejak akhir tahun lalu hingga saat ini. Ivy menilai pencapaian marketing sales selama lima bulan pertama sudah tergolong bagus karena hanya mengandalkan proyek lama. Manajemen memprediksi marketing sales di semester pertama senilai Rp 1,2 triliun atau 39% dari target 2016. Adapun tiga proyek baru yang akan dirilis pada paruh kedua tahun ini meliputi dua tower gedung perkantoran dan satu tower kondominium. Ketiga proyek itu diharapkan menyumbang marketing sales Rp 700 miliar–Rp 900 miliar tahun ini. (Kontan)
TLKM jual treasury stock Rp 3,3 triliun. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sukses menjual saham simpanan atau treasury stock ke publik. TLKM menjual 864 juta saham treasury. Jumlah ini setara 33% total treasury stock yang dihimpun dari hasil buyback keempat yang mencapai 2,60 miliar saham. Dengan menjual 864 juta saham treasury, TLKM kini memiliki 1,74 miliar saham treasury. "Harga penjualannya Rp 3.820 per saham," ujar Andi Setiawan, VP Investor Relation TLKM dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, kemarin. Harga itu jauh di atas harga rata-rata pembelian kembali treasury stock senilai Rp 1.461 per saham. TLKM menggelar buyback tahap keempat pada 19 Mei 2011 hingga 19 November 2012. Ada empat broker yang mengeksekusi saham treasury TLKM. Mereka adalah Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Credit Suisse (Hong Kong) Ltd. Dari keempat broker tersebut, hanya Credit Suisse yang tidak berafiliasi dengan TLKM. Adapun tiga broker terafiliasi secara langsung maupun tidak langsung karena dikendalikan oleh pengendali yang sama, yakni negara. Dana hasil penjualan saham treasury akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) dan modal kerja (working capital). Mengingat saat ini persaingan di industri telekomunikasi sangat ketat. Berbagai operator telekomunikasi gencar mengalokasikan belanja modal untuk pengembangan jaringan 4G. Seiring keinginan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mewajibkan semua operator telekomunikasi mengembangkan jaringan 4G, TLKM mampu menjawab tantangan tersebut. Indonesia tidak boleh ketinggalan, lantaran beberapa negara maju justru siap mengembangkan teknologi 5G. Bisnis TLKM membutuhkan dana besar. Tentu emiten ini berusaha mempertahankan dominasinya. Margin laba bersih TLKM tercatat paling bagus, yakni 16,7% ketimbang pesaing terdekatnya di level 3%. (Kontan)
BRMS masih negosiasi penjualan Newmont. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengakui masih terus bernegosiasi dengan beberapa pihak terkait rencana penjualan sahamnya di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). BRMS masih mencari harga penawaran terbaik untuk penjualan saham Newmont. Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata bilang, saat ini sudah ada penawaran dari beberapa pihak yang tengah dipelajari. Namun, saham Newmont milik BRMS tak bisa begitu saja dijual. Ini lantaran BRMS telah menjaminkan saham itu untuk meraih fasilitas kredit dari Credit Suisse pada 2010 silam. Karena terikat jaminan tersebut, maka nilai penjualannya harus cukup bagus sehingga bisa digunakan untuk pelunasan pinjaman ke Credit Suisse. Mengacu laporan keuangan BRMS 2015, emiten ini mempunyai saham di Newmont melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) dengan kepemilikan efektif sekitar 18%. BRMS menguasai 75% saham MDB. Adapun sisanya dimiliki Pemda Nusa Tenggara Barat. Pada 2009, MDB membeli 24% saham Newmont dengan total nilai US$ 884,6 juta. Pada 16 November 2009, induk BRMS, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyediakan dana US$ 850 juta untuk mengakuisisi saham Newmont. Pada 2010, BRMS meraih pinjaman jangka panjang US$ 200 juta dari Credit Suisse. Credit Suisse meningkatkan fasilitas pinjaman tersebut menjadi US$ 300 juta. Utang itu dijaminkan dengan saham Newmont milik MDB. Hingga saat ini, utang tersebut belum lunas, bahkan nilainya terus membengkak. Herwin Hidayat, Investor Relation BRMS, menambahkan, karena ada utang ini, sebelum dijual, pinjaman yang melekat dalam aset tersebut harus dilunasi terlebih dulu. Namun, penjualan saham Newmont diakui bisa menjadi angin segar untuk mengurangi utang di tubuh BRMS. Sebelumnya, Arifin Panigoro disebut-sebut siap membeli seluruh saham Newmont. (Kontan)Stock Picks
3INTP 16200‐17550. Kondisi pasar yang kembali bullish sejak disetujuinya UU Tax Amnesty oleh parlemen awal pekan
ini telah mendorong aksi beli balik atas sejumlah saham sektoral terutama yang sensitif interest rate. Penguatan nilai
tukar rupiah atas dolar AS kembali berada di bawah Rp13200 menjadi momentum positif bagi pergerakan harga
sahamnya termasuk pergerakan harga saham sektor semen pada perdagangan kemarin. Salah satu emiten di sektor
tersebut yang kembali ramai diburu adalah Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Harga sahamnya yang
sebelumnya bergerak sideways di area downtrend kemarin berhasil membentuk pola bullish reversal dan berhasil
ditutup di Rp16500. Ini merupakan posisi penutupan tertinggi sejak perdagangan 8 Juni lalu. Berdasarkan pendekatan
Fibonacci Retracement, harga sahamnya berpeluang menguat ke resisten Rp17550 (retracement 38,2%). Saat ini level
supportnya berada di kisaran Rp15550 hingga Rp16000. Dari sisi kinerja, industri semen domestik saat ini menghadapi
tantangan perlambatan pertumbuhan pendapatan seiring meningkatnya kompetisi yang diakibatkan masuknya
sejumlah pemain baru dan beroperasinya sejumlah pabrik semen baru yang mendorong pertumbuhan suplai semen,
sedangkan permintaan masih cenderung melambat. Namun memasuki paruh kedua dengan dorongan kebijakan
pelonggaran likuiditas oleh Bank Indonesia (BI) dan relaksasi di LTV KPR perbankan diharapkan industri properti yang
menjadi penopang utama permintaan semen bisa kembali pulih. Kebijakan pemerintah yang akan membangun
sejumlah proyek infrastruktur turut memicu sentimen positif atas industri ini. Penjualan semen di pasar domestik Mei
2016 lalu mulai tumbuh setelah bulan sebelumnya turun. Volume penjualan semen Mei lalu naik 12,6% (mom)
mencapai 5,13 juta ton dan naik 3% (yoy) dibandingkan Mei tahun lalu. Sepanjang Januari‐Mei 2016 penjualan semen
naik 2,3% (yoy) mencapai 24,3 juta ton. Target volume penjualan semen perseroan tahun ini 18,35 juta ton tahun ini
namun harga jual rata‐rata diperkirakan turun menjadi Rp1 juta/ton dari perkiraan sebelumnya Rp1,14 juta/ton. Rata‐
rata harga jual di 1Q16 sebesar Rp965 ribu/ton. Dengan asumsi tersebut, pendapatan bersih tahun ini diperkirakan
hanya mencapai Rp18,33 triliun naik 3% (yoy) dan di bawah proyeksi sebelumnya Rp20,95 triliun. Hingga 1Q16
pendapatan bersih mencerminkan 21,4% dari proyeksi tahun ini. Sedangkan laba bersih tahun ini diproyeksikan
tumbuh hanya 2,98% mencapai Rp4,49 triliun. Proyeksi ini turun dari sebelumnya Rp5,13 triliun. Pencapaian laba
bersih 1Q16 mencerminkan 21,3% dari proyeksi tahun ini. EPS tahun ini diproyeksikan hanya Rp1220. Dengan asumsi
PE 16,5x, harga saham INTP berpeluang mencapai Rp20130. Berdasarkan metoda EV/ton kapasitas dengan asumsi
kurs 1SD=Rp13300, target harganya berpeluang ditransaksikan dengan USD240/ton kapasitas dengan kapasitas
sebesar 20,5 juta ton. Pada harga saat ini di Rp16500, saham INTP hanya ditransaksikan dengan EV/ton kapasitas
sebesar USD191/ton. Secara technical apabila berhasil break resisten sederhana di Rp16800 maka berpeluang menuju
resisten di Rp17550 (FR 38,2%). Maintain Buy, SL 15500
4
Stock Picks
PTPP 3880‐4050.
Sektor jasa konstruksi mendapatkan momentum positif dari disahkannya UU Tax Amnesty
kemarin (28/6). Rupiah juga ikutan menguat terhadap dolar AS hingga berada di bawah Rp13200. Kondisi
ini memberikan penguatan kembali atas harga saham sektor jasa konstruksi termasuk saham PT PP Tbk
(PTPP) yang sebelumnya cenderung bergerak lagging ketimbang saham emiten lainnya di sektor tersebut.
Dari sisi kinerja, pendapatan usaha perseroan 1Q16 berhasil tumbuh 30,57% mencapai Rp2,59 triliun di‐
bandingkan 1Q15 sebesar Rp1,98 triliun. Periode yang sama 2015 lalu pendapatan usaha turun 0,9% (yoy).
Tahun 2015 lalu pendapatan usaha perseroan tumbuh 14,4% mencapai Rp14,22 triliun. Pencapaian penda‐
patan usaha 1Q16 baru mencerminkan 13,3% dari proyeksi pendapatan usaha tahun ini sebesar Rp19,5
triliun. Hingga kuartal pertama tahun ini perseroan memperoleh kontrak baru Rp4,17 triliun atau 13,4%
dari total target kontrak baru tahun ini. Realisasi kontrak baru tersebut melonjak 56% dari target yang
ditetapkan manajemen sebesar Rp2,6 triliun. Sedangkan laba bersih 1Q16 hanya tumbuh 5% mencapai
Rp98,17 miliar dibandingkan 1Q15 sebesar Rp93,53 miliar. Pertumbuhannya melambat dibandingkan 1Q15
yang berhasil tumbuh 52%. Melambatnya pertumbuhan laba di 1Q16 disebabkan kenaikan beban pajak
hingga 32% mencapai Rp90,41 miliar dari Rp68,44 miliar. Ini membuat marjin bersih turun menjadi 3,79%
dari periode yang sama 2015 sebesar 4,7%. Tahun ini laba bersih diperkirakan tumbuh 18,5% mencapai
Rp877 miliar. EPS tahun ini diperkirakan Rp181. Pada harga Rp3940 harga sahamnya ditransaksikan dengan
PE 21,8x (E/16). Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 27x dalam kondisi pasar bullish
merujuk pada PE tertinggi tahun lalu. Ini mencerminkan peluang harga ke Rp4887 atau memiliki ruang
penguatan 24% dari harga saat ini. Secara technical peluang penguatan lanjutan akan menguji resisten di
Rp4050 dengan support bergeser ke atas di Rp3880. Pergerakan harganya membentuk pola bullish
continuation. Maintain Buy, SL 3750
5
Stock Picks
RALS 980‐1100.
Seiring kondusifnya pasar saham pasca disahkannya Tax Amnesty yang juga berdampak
pada penguatan rupiah terhadap dolar AS, harga saham sektoral kembali bergerak bullish. Salah satu
sektor yang bullish adalah perdagangan ritel. Ini tercermin dari penguatan kembali harga saham Ramayana
Lestari Sentosa Tbk (RALS) dalam dua sesi perdagangan terakhir setelah bergerak konsolidasi di area
uptrend. Harga sahamnya kembali bergerak dalam jalur bullishnya. Kemarin harga sahamnya bergerak
fluktuatif, sempat menguat hingga Rp1065 sebelum tutup stagnan di Rp1030. Pencapaian harga sahamnya
saat ini sudah mencerminkan target harga kami sebelumnya di Rp1040 dengan PE 17x (E/16). Tahun ini
pendapatan diperkirakan tumbuh 12,11% atau mencapai Rp6,2 triliun. Hingga kuartal pertama tahun ini
total pendapatan baru mencapai 17,6% dari proyeksi pendapatan tahun ini. Sedangkan laba bersih
berpeluang mencapai Rp434 miliar naik 29%. EPS proyeksi 2016 diperkirakan Rp61,12. Sebelumnya
sentimen pasar menghadapi Idul Fitri cenderung positif seiring meningkatnya belanja masyarakat. Hal ini
ditopang dengan meningkatnya uang yang beredar di masyarakat menyusul pembagian THR di kalangan
pegawai swasta dan pembagian gaji 13 dan 14 untuk PNS, pensiunan, maupun TNI/Polri. Secara technical
pergerakan harga sahamnya kemarin membentuk pola doji star setelah uptrend channel mengindikasikan
terbatasnya ruang penguatan dan rawan aksi ambil untung. Target resisten terdekat, dengan pendekatan
Fibonacci Retracement, saat ini di Rp1100. Sedangkan level support saat ini di Rp980. Sell on Strength, SL
930
Kamis, 30 Juni 2016
Saham Pilihan
BBNI 5000-5400 SoS, SL 4820
BBRI 10450-11000 SoS, SL 9900
BBCA 13150-13450 SoS, SL 12800
INDF 7050-7400 TB, SL 6800
INCO 1750-1870 TB, SL 1690
BMTR 935-1050 Buy, SL 900
SMGR 9100-9500 Buy, SL 8700
Stock View
6
Kamis, 30 Juni 2016
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
IHSG
4980.11 5004.81 5029.52 4930.69 4881.27
PERKEBUNAN AALI 14650 14,741.67 14,833.33 14,516.67 14,383.33 13,059,216.00 ‐19.91 393.15 ‐75.27 45.02 BWPT 212 216.00 220.00 208.00 204.00 LSIP 1385 1,406.67 1,428.33 1,361.67 1,338.33 4,189,615.00 ‐11.36 91.36 ‐32.01 18.72 SGRO 1945 1,951.67 1,958.33 1,936.67 1,928.33 SIMP 452 458.00 464.00 442.00 432.00 13,835,444.00 ‐7.53 16.72 ‐68.60 25.18 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 855 878.33 901.67 838.33 821.67 37,032,346.42 ‐10.48 65.74 ‐5.12 10.50 BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00 BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00 BUMI 67 69.33 71.67 65.33 63.67 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 0.30 48.03 166.35 HRUM 825 846.67 868.33 806.67 788.33 ITMG 9375 9,500.00 9,625.00 9,200.00 9,025.00 21,925,897.16 ‐9.27 770.46 ‐65.05 8.53 PTBA 7775 7,900.00 8,025.00 7,675.00 7,575.00 13,733,627.00 5.01 883.59 0.98 7.64 PTRO 478 482.67 487.33 474.67 471.33
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ELSA 525 531.67 538.33 516.67 508.33 3,775,323.00 ‐10.56 51.43 ‐8.99 7.17
ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ESSA 1500 1,500.00 1,500.00 1,500.00 1,500.00 MEDC 1420 1,448.33 1,476.67 1,393.33 1,366.67
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 720 733.33 746.67 713.33 706.67 10,531,504.80 11.79 ‐151.06 85.85 ‐3.10 INCO 1805 1,836.67 1,868.33 1,751.67 1,698.33 10,894,532.28 ‐15.64 70.11 ‐67.49 26.24 TINS 690 708.33 726.67 673.33 656.67 6,874,192.00 ‐6.74 13.64 ‐84.08 56.09 SEMEN INTP 16500 16,666.67 16,833.33 16,191.67 15,883.33 17,798,055.00 ‐10.99 1,183.48 ‐17.34 17.00 SMCB 1055 1,075.00 1,095.00 1,035.00 1,015.00 9,239,022.00 ‐12.25 22.85 ‐73.80 47.91 SMGR 9175 9,275.00 9,375.00 8,975.00 8,775.00 26,948,004.47 ‐0.14 762.28 ‐18.76 14.07
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 61 62.00 63.00 60.00 59.00 JPRS 132 133.33 134.67 131.33 130.67 KRAS 610 616.67 623.33 601.67 593.33 PAKAN TERNAK CPIN 3750 3,786.67 3,823.33 3,696.67 3,643.33 JPFA 1105 1,131.67 1,158.33 1,091.67 1,078.33 25,022,913.00 2.31 43.92 40.87 18.44 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 7200 7,266.67 7,333.33 7,066.67 6,933.33 184,196,000.00 ‐8.68 357.28 ‐24.59 20.71
GJTL 955 966.67 978.33 936.67 918.33
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 17000 17,491.67 17,983.33 16,716.67 16,433.33 INDF 7225 7,258.33 7,291.67 7,183.33 7,141.67 MYOR 38950 39,316.66 39,683.33 38,766.66 38,583.33 ROTI 1555 1,590.00 1,625.00 1,510.00 1,465.00 GGRM 67925 68,350.00 68,775.00 67,075.00 66,225.00 INAF 1215 1,243.33 1,271.67 1,173.33 1,131.67 1,621,898.67 17.41 2.12 463.17 184.06 KAEF 1170 1,190.00 1,210.00 1,155.00 1,140.00 4,860,371.48 7.51 44.81 6.06 28.68 KLBF 1485 1,508.33 1,531.67 1,438.33 1,391.67
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 266 270.67 275.33 260.67 255.33 ASRI 486 494.67 503.33 480.67 475.33 BKSL 91 92.67 94.33 89.67 88.33 BSDE 2100 2,140.00 2,180.00 2,070.00 2,040.00 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 COWL 710 718.33 726.67 703.33 696.67 CTRA 1460 1,473.33 1,486.67 1,448.33 1,436.67 CTRP 630 638.33 646.67 623.33 616.67 CTRS 2730 2,776.67 2,823.33 2,656.67 2,583.33 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 286 288.67 291.33 282.67 279.33 MDLN 438 444.00 450.00 430.00 422.00 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2790 2,813.33 2,836.67 2,763.33 2,736.67 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 DGIK 66 68.00 70.00 64.00 62.00 PTPP 3940 4,000.00 4,060.00 3,860.00 3,780.00 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 SSIA 635 643.33 651.67 628.33 621.67 TOTL 765 780.00 795.00 755.00 745.00 WIKA 2960 2,990.00 3,020.00 2,940.00 2,920.00 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 2320 2,350.00 2,380.00 2,300.00 2,280.00 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1705 1,740.00 1,775.00 1,680.00 1,655.00 JSMR 5250 5,275.00 5,300.00 5,225.00 5,200.00 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 EXCL 3700 3,746.67 3,793.33 3,656.67 3,613.33 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 ISAT 6425 6,533.33 6,641.67 6,358.33 6,291.67 TLKM 3970 4,010.00 4,050.00 3,890.00 3,810.00 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI GIAA 472 477.33 482.67 469.33 466.67 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 MBSS 320 326.00 332.00 314.00 308.00 WINS 242 244.00 246.00 238.00 234.00 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 550 561.67 573.33 541.67 533.33 BANK BBCA 13300 13,350.00 13,400.00 13,200.00 13,100.00 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 BBKP 560 575.00 590.00 545.00 530.00 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 BBNI 5200 5,273.33 5,346.67 5,053.33 4,906.67 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 BBRI 10675 10,758.33 10,841.67 10,508.33 10,341.67 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 BBTN 1715 1,730.00 1,745.00 1,700.00 1,685.00 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 BDMN 3480 3,543.33 3,606.67 3,413.33 3,346.67 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 BJBR 1100 1,110.00 1,120.00 1,085.00 1,070.00 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 BMRI 9600 9,641.67 9,683.33 9,516.67 9,433.33 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 BNGA 505 514.67 524.33 495.67 486.33 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 6350 6,425.00 6,500.00 6,200.00 6,050.00 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 INTA 248 250.67 253.33 242.67 237.33 UNTR 15125 15,283.33 15,441.67 14,883.33 14,641.67 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 4170 4,183.33 4,196.67 4,153.33 4,136.67 RALS 1030 1,061.67 1,093.33 1,001.67 973.33
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 2180 2,196.67 2,213.33 2,146.67 2,113.33 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 50 50.67 51.33 49.67 49.33
Corporate Action
8
Code
Name
Type
Date
Time
Venue
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk AGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk EGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
SCPI Merck Sharp Dohme
Pharma Tbk. AGM 03/08/2016 00:10:00
MYRX Hanson International Tbk. AGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center MYRX Hanson International Tbk. EGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. AGM 27/07/2016 00:09:00 Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav 58 Jakarta PTIS Indo Straits Tbk AGM 22/07/2016 00:09:00
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara
14350, Indonesia
BSSR Baramulti Suksessarana Tbk EGM 22/07/2016 00:10:00 Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 ‐ Jakarta Pusat ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk AGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk EGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
SKYB Skybee Tbk AGM 21/07/2016 00:09:00
WTON Wijaya Karya Beton Tbk EGM 20/07/2016 00:14:00 Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai‐ tan Kav. 9, Jakarta Timur
CTBN Citra Tubindo Tbk. AGM 20/07/2016 00:10:30 Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2, Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam TRIO Trikomsel Oke Tbk EGM 15/07/2016 00:10:00
LMAS Limas Indonesia Makmur
Tbk AGM 14/07/2016 00:09:30
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta
12190
BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. EGM 11/07/2016 00:15:00 Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12, Jakarta Selatan
JPFA Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. EGM 01/07/2016 00:10:00
HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191, Jakarta 12960
INCO Vale Indonesia Tbk EGM 01/07/2016 00:09:00 Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta MITI Mitra Investindo Tbk. EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo‐ nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53 Jakarta Selatan ‐
12950 NIRO Nirvana Development Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190 NIRO Nirvana Development Tbk EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00 Hotel Nite & Day Jakarta ‐ Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta Pusat 10150
GREN Evergreen Invesco Tbk AGM 30/06/2016 00:09:00 Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta
ECII Electronic City Indonesia
Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Kamis, 30 Juni 2016
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN DIVIDEN
TIFA
7
24‐Jun‐16
27‐Jun‐16
21‐Jul‐16
SQBB
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
SQBI
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
DPNS
5
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
GEMA
16
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
MREI
50
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
JTPE
14
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
PEGE
10
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CPIN
29
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
TALF
3
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
12‐Jul‐16
KBLI
7
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
SRTG
32
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
KKGI
20
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CTRP
4
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRS
22
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRA
6
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
IDPR
5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
30‐Jun‐16
UNVR
424
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
15‐Jul‐16
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.