• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

38

Sekolah Dasar Negeri Getasan 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang terletak di samping pasar tradisional di kecamatan getasan yang setiap harinya situasi lingkungan tersebut sangatlah ramai karena adnya kegiatan jual beli barang dagangan ditempat tersebut. Kepala Sekolah SD Negeri Getasan 01 adalah Luminto, S.Pd. Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis mengambil kelas 5 SD Negeri Getasan 01 terdiri dari 34 siswa yaitu 23 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

Waktu penelitian dilakukan pada awal semester II tahun ajaran 2013/ 2014 mulai pada bulan januari sampai bulan april 2014. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus yaitu setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, pada pertemuan satu dan dua dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x 35 menit) untuk menyampaikan materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dan pertemuan tiga dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran (1x 35 menit) untuk pelaksanaan evaluasi.

4.2.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Kondisi pra siklus merupakan keadaan sebelum dilakukannya tindakan. Pada kondisi pra siklusl hasil ulangan harian siswa kelas 5 SD Negeri getasan 01 pada materi pesawat sederhana masih banyak siswa yang nilainya belum maksimal yaitu 22 siswa nilainya masih di bawah KKM sedangkan 12 siswa sudah mencapai nilai KKM, dengan nilai KKM yang telah ditetapkan disekolah yaitu 70. Dengan demikian nilai siswa kelas 5 sebelum tindakan atau nilai pra siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(2)

Tabel 4.1 Hasil Ulangan Harian

Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/ 2014

No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan

Jumlah siswa Persentase

1 <70 Tidak Tuntas 22 64,71 %

2 ≥70 Tuntas 12 35,29 %

Jumlah 34 100 %

Rata-rata 63, 15

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 34 siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01 yang mendapatkan nilai dibawah 70 atau nilai dibawah KKM sebanyak 22 siswa (64,71%) dan yang mendapatkan nilai,diatas 70 atau nilai di atas KKM sebanyak 12 siswa (35,29%) dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 40. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dilihat diagram seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.1

Diagram Batang Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01

Tahun Pelajaran 2013/2014 22 12 0 5 10 15 20 25

Tidak Tuntas Tuntas

Juml

ah

S

(3)

Jika pada tabel 4.1 disajikan dalam diagram lingkaran yaitu persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebagai berikut:

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01

Tahun Pelajaran 2013/2014

Setelah diobservasi lebih lanjut, ternyata banyaknya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dan mempunyai kekurangan dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang selama ini guru selalu menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Siswa hanya melihat buku paket sebagai acuan belajar dan guru hanya menjelaskan materi serta aktivitas siswa dalam kelas juga hanyalah duduk tenang dan mendengarkan serta siswa merasakan kejenuhan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Setiap guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, siswa tidak bisa menjawab karena siswa kurang memahami materi.

Dengan diperolehnya data hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01 melalui ulangan harian, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian di SD Negeri Getasan 01, yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group investigation untuk meningkatkan hasil belasjar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA.

4.2.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation selama dua kali pertemuan dengan pokok bahasan sumber cahaya, sifat cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening dan cahaya dapat dipantulkan. Pelaksanaan

64.71% 35.29%

Tidak Tuntas Tuntas

(4)

pembelajaran pada siklus satu dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai materi yang diambil. Materi yang disampaikan dalam siklus I adalah sumber cahaya, sifat cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening dan cahaya dapat dipantulkan. Tujuan dari pembelajaran ini ialah Melalui pengamatan benda-benda disekitar, siswa dapat menyebutkan benda-benda-benda-benda yang termasuk sumber cahaya,m elalui pengamatan, siswa dapat menunjukkan sifat cahaya dapat merambat lurus, melalui percobaan, siswa dapat membedakan benda beningdan benda gelap, siswa dapat membuktikan salah satu sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan, melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan macam-macam cermin, melalui peragaan, siswa dapat membedakan sifat cermin cekung dan cermin cembung, melalui percobaan, siswa dapat menyimpulkan sifat bayangan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung, melalui kerja kelompok, siswa dapat mengklasifikasikan pemanfaat cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menentukan Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang digunakan pada siklus I adalah tiga kali pertemuan (5x35menit). Pertemuan pertama dan kedua dengan alokasi waktu masing-masing 2x35 menit yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation dan pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 1x35 menit yang digunakan untuk mengambil nilai siswa dengan evaluasi yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01.

c. Menyusun Lembar Kerja Siswa

Dalam penyusunan Lembar Kerja Siswa pada siklus I, dibuat 5 kegiatan dalam LKS yaitu Kegiatan pertama siswa mengelompokan benda yang termasuk sumber cahaya, kegiatan dua siswa membuktikan cahaya merambat lurus, kegiatan tiga siswa membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening,

(5)

kegiatan empat membuktikan cahaya dapat dipantulkan dan kegiatan terakhir yaitu kegiatan lima siswa membedakan bayangan pada cermin.

d. Membuat kisi-kisi evaluasi

Pada siklus I dalam pembuatan kisi-kisi soal evaluasi disesuaikan dengan indikator pembelajaran yaitu siswa menyebutkan benda-benda yang termasuk sumber cahaya, menunjukkan sifat cahaya dapat merambat lurus, membedakan benda bening dan benda gelap, membuktikan sifat cahaya dapat dipantulkan, menyebutkan macam-macam cermin, menjelaskan perbedaan sifat cermin cekung dan cermin cembung, melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung dan menglkasifikasikan pemanfaatan cermin pada kehidupan sehari-hari.

e. Menyusun Lembar Evaluasi

Dalam membuat soal evaluasi pada siklus I yaitu 10 soal pilihan ganda, 5 soal uraian dengan alokasi waktu 35 menit dan siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu disetiap akhir siklus. Pada evaluasi yang dibuat peneliti ini telah disesuaikan indikator yang ada dan berdasarkan tujuan pembelajaran.

f. Menyiapkan Media Pembelajaran

Media belajar yang digunakan dalam kegiatan investigasi yaitu:

1. Kegiatan 1 (mengelompokkan benda yang termasuk sumber cahaya) Lampu Neon, batu, kayu, air, cermin, kertas, lilin, korek api

2. Kegiatan 2 (membuktikan cahaya dapat merambat lurus)

Lilin, korek api, karton berwarna gelap 3 buah berbentuk persegi dengan ukuran yang sama

3. Kegiatan 3 (membuktikan cahaya dapat menembus benda bening)

Lampu senter, kardus, gelas bening, plastik bening, gelas warna, kertas karton batu, kertas HVS

4. Kegiatan 4 (membuktikan cahaya dapat dipantulkan) Lampu senter, cermin datar

5. Kegiatan 5 (membedakan bayangan pada cermin) Cermin datar, sendok, bolpoin.

(6)

Dalam kegiatan investigasi kelompok disediakan lima kegiatan yang berbeda dalam setiap kelompoknya yang nantinya hasil kerja kelompok memaparkan didepan kelompok lain dan kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan untuk menggali informasi mengenai materi yang dikerjakan kelompok lain.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu (5x35 menit). Pada pertemuan pertama dilaksanakan Rabu, 26 Februari 2014. Pertemuan kedua dilaksanakan Senin, 3 Maret 2014. Pada pertemuan pertama dan kedua yaitu penyampaian materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Pertemuan ketiga sebagai evaluasi pada siklus I dilaksanakan pada Selasa, 4 Maret 2014.

Pertemuan I Siklus I

Pada pertemuan satu siklus I dilaksanakan pada Rabu, 26 Februari 2014

Pada kegiatan awal penulis mengawali dengan pengkondisian kelas agar siswa siap dalam mengikuti pelajaran kemudian penulis memberikan motivasi berupa permainan yaitu “Tepuk ganda, tepuk tunggal dan tepuk diam” agar siswa konsentrasi dalam belajar dan penulis memberikan apresepsi untuk masuk dalam materi pelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai RPP yang dibuat yaitu Guru dan siswa bertanya jawab tentang benda-benda di sekitar yang termasuk sumber cahaya (siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik) kemudian siswa mengamati sinar matahari yang masuk ke dalam kelas melalui celah jendela, dan bertanya jawab tentang arah rambat cahaya (siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan benar) serta penulis dan siswa bertanya jawab kembali tentang sifat cahaya yaitu cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening kemudian penulis membuat aktivitas siswa dengan kelompok investigasi yaitu siswa dibentuk kelompok secara heterogen, setiap anggota kelompok terdiri dari 4 siswa (6 kelompok) dan 5 siswa (2 kelompok) kemudian

(7)

penulis menjelaskan tugas setiap kelompok dan masing-masing kelompok menerima lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan siswa secara berkelompok sesuai dengan pokok bahasan yang disediakan guru. Setelah kelompok investigasi dibentuk, siswa bersama teman sekelompoknya melakukan percobaan tentang sumber cahaya, cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS dengan bimbingan penulis.

Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas kelompoknya yaitu investigasi kelompok, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas serta kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan. Setelah kegiatan presentasi setiap kelompok selesai penulis dan siswa melakukan konfirmasi pada materi yang sudah dibahas yaitu penulis menanyakan hal yang belum dipahami siswa dan penulis kembali menjelaskan materi yang belum dipahami siswa.

Pada kegiatan akhir penulis dan siswa membuat kesimpulan bersama tentang materi yang sudah diajarkan pada kegiatan siklus I pertemuan I yaitu mengenai sumber cahaya, sifat cahaya dapat merambat lurus, cahaya menembus benda bening.

Hal-hal baik pada saat pelaksanaan siklus I pertemuan I adalah mengenai alat peraga, siswa merasakan kebahagiaan dan mempunyai antusias untuk melakukan investigasi karena adanya alat peraga langsung dapat digunakan siswa. Pada saat investigasi berlangsung siswa begitu banyak pertanyaan yang ditanyakan langsung kepada penulis dan penulispun menjawab pertanyaan siswa dengan baik dan siswa merasa puas atas jawaban yang diberikan penulis. Siswa dalam proses pembelajaran berlangsung, siswa dapat mengerjakan tugas dari penulis dengan baik dan ide-ide siswa yang kreatif juga dituangkan saat pembelajaran berlangsung sehingga belajar lebih menarik.

(8)

Pertemuan II Siklus I

Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada Senin, 3 Maret 2014

Pada pertemuan kedua ini penulis kembali mengawali pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas serta memberikan motivasi kepada siswa berupa “Tepuk aku bisa” dengan harapan setelah pembelajaran selesai siswa bisa memahami materi dengan baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan apresepsi sebelum memasuiki materi yang akan dipelajari. penulis juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan siswa mendengarkan saat penulis menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti diawali dengan penulis dan siswa bertanya jawab tentang pemantulan cahaya oleh mata (jawaban siswa kurang baik) kemudian penulis menjelaskan terjadinya pemantulan cahaya oleh mata agar mata bisa melihat benda. Kembali melakukan tanya jawab tentang jenis-jenis cermin yaitu cermin (datar, cekung dan cembung)

Pada kegiatan selanjutnya yaitu melakukan aktivitas di kelas seperti pada pertemuan I yaitu siswa dibentuk kelompok investigasi. Siswa dibentuk kelompok secara heterogen, setiap anggota kelompok terdiri dari 4 siswa (6 kelompok) dan 5 siswa (2 kelompok). Kemudian guru menjelaskan tugas setiap kelompok dan masing-masing kelompok menerima lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan siswa secara berkelompok sesuai dengan pokok bahasan yang disediakan guru. Setelah pembagian kelompok investigasi selesai siswa bersama teman sekelompoknya melakukan percobaan tentang cahaya dapat dipantulkan, yaitu dengan menggunakan cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung seta membedakan bayangan yang dibentuk oleh cermin kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS dengan bimbingan penulis. Penulis berusaha membangkitkan keaktifan siswa dalam kerja kelompok dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan kelompok, siswa kemudian berdiskusi dalam kelompok dengan menggunakan alat peraga yang disediakan penulis serta siswa menanyakan hal yang belum diketahui kepada penulis.

(9)

Semua kelompok selesai melakukan investigasi, perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas (kelompok lain menanggapi dan memberikan pertanyaan) dan kelompok yang presentasi menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain. Presentasi selesai dilakukan setiap kelompok kemudian penulis dan siswa mengkonfirmasi presentasi yang dilakukan setiap kelompok dengan meluruskan konsep siswa agar konsep yang dimiliki setiap siswa sama.

Pada kegiatan akhir guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan. Pada siklus I pertemuan II penulis memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan I dan hal-hal menarik terjadi pada pertemuan II ini yaitu siswa semakin antusias untuk mengikuti pelajaran dan siswa begitu aktif bertanya setiap melakukan investigasi maupun presentasi setiap kelompok sehingga penulis kewalahan dalam menjawab pertanyaan siswa, walaupun siswa banyak mengajukan pertanyaan kepada penulis, masih seperti pada pertemuan I yaitu jawaban penulis bisa dipahami siswa.

Alat peraga yang digunakan pada pertemuan II ini sangatlah sederhana yaitu menggunakan sendok sebagai gambaran cermin cekung dan cermin cembung. Dari benda ini siswa belum tahu kalau sendok memiliki dua fungsi cermin sehingga siswa merasa heran dan semakin memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Petemuan III Siklus I

Pada pertemuan tiga dilaksanakan pada Selasa, 4 Maret 2014 yaitu melakukan evaluasi pembelajaran Pada pertemuan tiga diambil hari lain untuk melakukan evaluasi agar proses evaluasi dapat berjalan dengan baik yaitu siswa dapat mempelajari materi sebelum evaluasi dilaksanakan dan waktu yang digunakan untuk mengerjakan evaluasi cukup.

Evaluasi yang diberikan pada pertemuan tiga ini adalah materi siklus I pada pertemuan satu dan dua yaitu: sumber cahaya, cahaya merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan serta membedakan bayangan yang dibentuk oleh cermin (datar, cekung, cembung).

(10)

Pada pertemuan tiga ini penulis melihat siswa dalam mengerjakan evaluasi yang diberikan, pada saat pengerjakan evaluasi siswa dengan tenang mengerjakannya sendiri-sendiri tanpa ada yang membuat kegaduhan dan ada beberapa siswa yang menanyakan soal yang belum dipahamai.

3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini terjadi kolaborasi antara penulis dan guru wali kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yaitu guru mengamati aktivitas penulis dalam menyampaikan materi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan mengamati akativitas siswa dalam proses pembelajaran.

Pada siklus I masih terdapat kekurangan yaitu penulis kurang memanfaatkan waktu dalam pembelajaran sehingga waktu yang seharusnya digunakan melebihi jadwal yang sudah ditetapkan. Siswa saat menerima materi yang disampaikan penulis begitu antusias mengingat siswa lebih senang dengan situasi yang baru.

4. Refleksi

Setelah siklus I selesai dilaksanakan selanjutnya mengadakan refleksi yaitu mengolah data hasil belajar siswa pada siklus I. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I maka dilakukan kembali tindak lanjut untuk memperbaiki sistem pengajaran pada siklus I yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II dengan sistem pembelajaran yang lebih baik dibandingkan siklus I dengan meningkatkan keterampilan penulis dalam membimbing siswa dalam bekerja kelompok, memperbaiki penggunaan alokasi waktu yang ada agar pembelajaran tepat waktu. Untuk lebih memotivasi siswa guru memberikan penghargaan atas kerja siswa. Untuk mengetahui kekurangan dalam penyampaian materi penulis melihat lembar observasi yang dinilai oleh guru dengan perolehan skor setiap indikator.

4.2.3 Deskripsi Siklus II

Pada siklus II dilakukan pembelajaran yang sama seperti pada siklus I yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) selama dua kali pertemuan dengan pokok bahasan sifat cahaya

(11)

dapat diuraikan dan cahaya dapat dibiaskan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus dua dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan kelemahan pada RPP siklus I untuk perbaikan RPP siklus II. Materi yang disampaikan dalam siklus II adalah cahaya dapat diuraikan dan cahaya dapat dibiaskan. Tujuan dari pembelajaran ini ialah Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan sifat cahaya dapat diuraikan dan cahaya dapat dibiaskan serta melalui kerja kelompok siswa dapat membuktikan cahaya dapat diuraikan dan dibiaskan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menentukan Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang digunakan pada siklus II adalah tiga kali pertemuan (5x35 menit)

c. Menyususn Lembar Kerja Siswa

Dalam penyusunan Lembar Kerja Siswa pada siklus II, penulis membuat 6 kegiatan dalam LKS yaitu Kegiatan pertama sampai kegiatan ketiga membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan dan kegiatan empat sampai enam membuktikan cahaya dapat dibiaskan.

d. Menyusun kisi-kisi evaluasi.

Dalam hal ini kisi-kisi soal evaluasi pada siklus II berbeda materi dengan siklus I yaitu mengenai sifat cahaya dapat diuraikan dan cahaya dapat dibiaskan yang sudah disesuaikan dengan indikator serta tujuan pembelajaran. Adapun indikator dalam kisi-kisi soal evaluasi siklus II yaitu menjelaskan sifat cahaya dapat diuraikan, menjelaskan pembiasan cahaya, membuktikan sifat cahaya dapat diuraikan dan membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan.

e. Menyusun Lembar Evaluasi

Penulis membuat soal evaluasi pada siklus II yaitu 10 soal pilihan ganda, 5 soal uraian dengan alokasi waktu 35 menit dan siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu disetiap akhir siklius.

f. Menyiapkan Media Pembelajaran

(12)

1. Kegiatan satu

Air, gelas, lampu senter, kertas HVS 2. Kegiatan dua

Lampu senter, ember , cermin datar, kertas HVS 3. Kegiatan tiga

Kertas karton , kertas warna (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu), jangka, pensil, lem kertas, gunting, tali rafia

4. Kegiatan empat Gelas, air, pensil 5. Kegiatan lima

Kotak cahaya, balok kaca, kertas HVS 6. Kegiatan enam

Kotak cahaya, kertas HVS, prisma 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu (5x35 menit). Pada pertemuan pertama dilaksanakan Rabu, 5 maret 2014. Pertemuan kedua dilaksanakan Senin, 10 Maret 2014. Pada pertemuan pertama dan kedua yaitu penyampaian materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI. Pertemuan ketiga sebagai evaluasi pada siklus I dilaksanakan pada Selasa, 11 Maret 2014

Pertemuan I siklus II

Pada pertemuan satu siklus I dilaksanakan pada Rabu, 26 Febuari 2014

Pada kegiatan awal penulis mengawali dengan pengkondisian kelas agar siswa siap dalam mengikuti pelajaran, penulis memberikan motivasi berupa permainan yaitu “Tebak warna bukan tulisan”, melakukan apresepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai proses terbentuknya pelangi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti penulis melakukan kegiatan pembelajaran sesuai RPP yang dibuat yaitu Guru bertanya kepada siswa tentang terjadinya pelangi kemudian kembali melakukan tanya jawab mengenai cahaya dapat diuraikan,

(13)

untuk membuktikan sifat cahaya dapat diuraikan penulis meminta salah satu siswa maju untuk menggunakan cakram warna. Siswa dibentuk kedalam kelompok investigasi yaitu 6 kelompok dan 2 kelompok lainnya terdiri dari 5 siswa kemudian guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan dan memanggil ketua anggota kelompok untuk diberikan LKS

Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya yaitu sifat cahaya dapat diuraikan dengan alat peraga yang berbeda di setiap kelompok. melalui bimbingan guru dengan pertanyan-pertanyaan untuk meningkatkan partisipasi siswa Setelah semua kelompok selesai bekerja dalam kelompok, salah satu perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain memberikan tanggapan atau mengajukan pertanyaan dan penulis bersama siswa mengkonfirmasikan hasil presentasi untuk lebih memahami materi yang diajarkan.

Pada kegiatan akhir penulis dan siswa membuat kesimpulan bersama tentang materi yang sudah diajarkan pada kegiatan siklus II pertemuan I yaitu smengenai Sifat cahaya dapat diuraikan dan hal-hal yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus II pertemuan I yaitu siswa merasakan kegembiraan pada saat sekelompok siswa menginvestigasi mengenai cahaya dapat diuraikan menggunakan cermin yang berada dalam air dengan bantuan sinar matahari seluruh kelompok melihat penguraian cahaya tersebut diluar kelas.

Pada saat menggunakan cakram warna salah satu kelompok siswa merasa heran karena warna-warna yang ada tujuh macam warna bisa menjadi warna putih sehingga kelompok tersebut bertanya banyak kepada guru, dengan menggunakan alat peraga yang sebagian besar cara penggunaan siswa belum tahu membuat siswa sangat antusias untuk mengikuti pelajaran.

Pertemuan II Siklus II

Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada Senin, 3 Maret 2014

Pada pertemuan kedua ini penulis kembali mengawali pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas serta memberikan motivasi berupa permainan “Tepuk gajah, semut dan tupai” kepada siswa dan melakukan apresepsi dengan

(14)

melakukan tanyajawab sebelum masuk dalam materi yang akan disampaikan Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti diawali penulis dan siswa bertanya jawab tentang cahaya dapat dibiaskan melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari dan siswa dibentuk kelompok ,setiap kelompok terdiri dari 4 siswa yaitu 6 kelompok dan 2 kelompok lainnya terdiri dari 6 siswa kemudian guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan dan memanggil ketua anggota kelompok untuk diberikan LKS

Setelah kelompok selesai dibentuk siswa melakukan percobaan dalam kelompok tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dengan bimbingan guru melalui pertanyaan-pertanyaan untuk meningkatkan partisipasi para siswa, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas yang diwakili salah satu anggota kelompok, anggota kelompok lain memberikan tanggapan kemudian guru memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep pada siswa dengan menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami.

Pada kegiatan akhir penulis dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan yaitu sifat cahaya dapat dibiaskan dan memberikan pengumuman yaitu pada pertemuan ketiga akan diadakan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa

Pada siklus II pertemuan II penulis memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan I dan hal yang menarik pada pertemuan ini adalah setiap kelompok mencoba semua alat media yang dibagikan keseluruh kelompok sehingga setiap kelompok dapat memahami materi dari percobaan yang dicoba tersebut melalui kreativitas siswa dan pada pertemuan ini pemahaman siswa dibandingkan pada siklus satu meningkat.

Pertemuan III Siklus II

Pada pertemuan tiga dilaksanakan pada Selasa, 11 Maret 2014 yaitu melakukan evaluasi pembelajaran, pada pertemuan tiga penulis mengambil hari lain untuk melakukan evaluasi agar proses evaluasi dapat berjalan dengan baik dan siswa mengerjakan evaluasi juga mempunyai waktu yang cukup serta siswa dapat belajar sebelum evaluasi dilakukan. Evaluasi yang diberikan pada

(15)

pertemuan tiga ini adalah mataeri siklus II pada pertemuan satu dan dua yaitu: cahaya dapat diuraikan dan cahaya dapat dibiaskan

3. Pengamatan

Dalam proses pengamatan kegiatan pembelajaran dilakukan sama seperti pada siklus I yaitu mengamati aktivitas penulis dalam menyampaikan materi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan aktivitas siswa dalam menerima materi yang disampaikan penulis, pengamatan dilakokan oleh observer yaitu guru wali kelas 5 SD Negeri Getasan 01.

4. Refleksi

Setelah siklus II selesai dilaksanakan Penulis kembali menganalisis data hasil belajar siswa melalui tes evaluasi yang dilakukan dan menganalisis hasil observasi yang dilakukan oberver, apakah masih terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga harus diperbaiki untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penulis memberikan hadiah kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi siswa agar siswa terpacu untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

4.3 Hasil Analisis Data 4.3.1 Siklus I

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01, sebanyak 14 siswa (41,18%) mendapat nilai dibawah KKM sedangkan siswa yang mendapat nilai memenuhi KKM adalah 20 siswa (58,82%) dengan rata-rata nilai 71,03 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 55. Data hasil evaluasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(16)

Tabel 4.2

Hasil Evaluasi IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/ 2014

No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan

Jumlah siswa Persentase

1 <70 Tidak Tuntas 14 41,18 %

2 ≥70 Tuntas 20 58,82 %

Jumlah 34 100 %

Rata-rata 71,03

Berdasar tabel 4.2 di atas pada hasil belajar pada siklus I ini untuk digunakan sebagai acuan dan perbaikan pada tindakan selanjutnya yaitu siklus II., Jika pada tabel 4.2 digambarkan pada diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.3

Diagram Batang Hasil Evaluasi Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01

Tahun Pelajaran 2013/2014

Pada tabel 4.2 diatas jika disajikan dalam persentase diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar berikut

14 20 0 5 10 15 20 25

Tidak Tuntas Tuntas

Juml

ah

S

(17)

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Hasil Evaluasi Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01

Tahun Pelajaran 2013/2014

Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer (guru kelas 5) terhadap aktivitas guru dan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Siklus I Aktivitas Guru

No Skor Hasil penilaian observasi Jumlah

Pertemuan I Pertemuan II 1 1 - - - 2 2 - - - 3 3 9 6 45 4 4 12 15 108 Jumlah

Rata-rata penilaian observasi

153 3,64

Dari tabel 4.3 hasil observasi yang dilakukan observer (guru kelas 5) Yaitu observasi aktivitas guru, dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang diterapkan penulis dalam kegiatan pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran siklus I memperoleh skor 3 dan 4.. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi memperoleh skor dengan rata-rata dari keseluruhan kegiatan pembelajaran memperoleh skor

41.18%

58.82% Tidak Tuntas

(18)

rata-rata 3,64. Berdasarkan indikator yang ditentukan bahwa skor yang ditargetkan minimal 3 dengan pernyataan bahwa 75% indikator penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation telah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, berdasarkan hasil skor rata-rata observasi pada siklus I sudah mencapai indikator yang ditentukan penulis.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Siklus I Aktivitas Siswa

No Skor Hasil penilaian observasi Jumlah

Pertemuan I Pertemuan II 1 1 - - - 2 2 - - - 3 3 7 4 33 4 4 8 11 76 Jumlah

Rata-rata penilaian observasi

109 3,63

Dari tabel 4.4 hasil observasi yang dilakukan observer (guru kelas 5) Yaitu observasi aktivitas siswa, dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang diterapkan penulis dalam kegiatan pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran siklus I memperoleh skor 3 dan 4.. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi memperoleh skor dengan rata-rata dari keseluruhan kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 3,63. Berdasarkan indikator yang ditentukan bahwa skor yang ditargetkan minimal 3 dengan pernyataan bahwa 75% indikator penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation telah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, berdasarkan hasil skor rata-rata observasi pada siklus I sudah mencapai indikator yang ditentukan penulis.

4.3.2 Siklus II

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, sebanyak 2 siswa (5,89%)

(19)

mendapat nilai dibawah KKM sedangkan siswa yang mendapat nilai diatas KKM adalah 32 siswa (94,11%) dengan rata-rata nilai 77,32. Dengan demikian pada siklus II dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 80% siswa memperoleh nilai diatas KKM yang telah ditetapkan penulis.

Tabel 4.5

Hasil Evaluasi IPA Siklus II Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan

Jumlah siswa Presentase

1 <70 Tidak Tuntas 2 5,89 %

2 ≥70 Tuntas 32 94,11 %

Jumlah 34 100 %

Rata-rata 77,32

Jika pada tabel 4.5 digambarkan pada diagram batang, maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.5

Diagram Batang Hasil Evaluasi Siklus II Siswa Kelas 5SD Negeri Getasan 01

Tahun Pelajaran 2013/ 2014

Pada tabel 4.5 dapat disajikan pada persentase diagram lingkaran pada gambar berikut: 2 32 0 5 10 15 20 25 30 35

Tidak Tuntas Tuntas

Jum

lah

Sis

w

(20)

Gambar 4.6

Diagram Lingkaran Hasil Evaluasi Siklus II Siswa Kelas 5SD Negeri Getasan 01

Tahun Pelajaran 2013/ 2014

Pada pelaksanaan tindakan siklus II telah dilakukan observasi aktivitas penulis dalam menyampaikan materi pembelajaran yaitu cahaya dan sifat-sifatnya serta aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Hasil observasi aktivitas penulis sebagai guru dan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Siklus II Aktivitas Guru

No Skor Hasil penilaian observasi Jumlah

Pertemuan I Pertemuan II 1 1 - - - 2 2 - - - 3 3 3 2 15 4 4 18 19 148 Jumlah

Rata-rata penilaian observasi

163 3,70 5.89% 94.11% Tidak Tuntas Tuntas

(21)

Tabel 4.8

Hasil Observasi Siklus I Aktivitas Siswa

No Skor Hasil penilaian observasi Jumlah

Pertemuan I Pertemuan II 1 1 - - - 2 2 - - - 3 3 3 4 21 4 4 12 11 92 Jumlah

Rata-rata penilaian observasi

113 3,76 Dari tabel 4.7 observasi aktivitas guru hasil observasi yang dilakukan observer (guru kelas 5 SD Negeri Getasan 01) bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation oleh penulis ada peningkatan dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I dan hasil pada siklus II yaitu observasi guru atau penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation oleh penulis memperoleh skor minimal 3 dan skor maksimal 4 dan rata-rata observasi aktivitas penulis 3,70 yang artinya indikator pencapaian yang ditentukan penulis sebesar 75% telah berhasil dicapai.

Pada tabel 4.8 mengenai observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat bahwa memperoleh skor 3 dan 4, rata-rata observasi aktivitas siswa 3,76. Pada hasil yang diperoleh pada observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelass 5 SD Negeri Getasan 01 telah mencapai indikator sebesar 75% yang telah ditentukan oleh penulis. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation telah berhasil dicapai yaitu memperoleh hasil >75% dari indikator yang telah ditetapkan penulis.

(22)

Tabel 4.9

Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

N o

Ketunta -san Belajar

Sebelum PTK Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa Persen-tase Jumlah Siswa Persen-tase Jumlah Siswa Persen-tase 1 Tidak Tuntas 22 64,71% 14 41,18% 2 5,89 % 2 Tuntas 12 35,29% 20 58,82% 32 94,11% Jumlah 34 100% 34 100% 34 100%

Pada tabel 4.9 diatas maka dapat dilihat bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM 70 dalam mata pelajaran IPA. Ini terbukti dengan pengklasifikasian ketuntasan. Sebelum adanya tindakan, sebanyak 22 siswa yang tidak tuntas yaitu nilai dibawah KKM. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI sebanyak 14 siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Dan pada tindakan siklus II siswa yang nilainya masih dibawah KKM terdapat 2 siswa. Pada nilai ulangan harian siswa sebelum tindakan nilai terendah adalah 40, setelah dilaksanakan tindakan siklus I nilai terendah adalah 55 dan pada siklus II nilai terendah adalah 66. Sedangkan rata-rata nilai sebelum tindakan adalah 63,15 setelah dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata nilai meningkat menjadi 71,03 dan pada siklus II nilai rata-rata semakin meningkat menjadi 77,32. Presentase dari keseluruhan siswa kelas 5 SD Negeri Geatasan 01 sebanyak 34 siswa adalah 94,11% siswa memperoleh nilai memenui KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada mata pelajaran IPA merupakan salah satu model pembelajaran yang sesuai digunakan dalam mata pelajaran ini karena dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01. Dari model pembelajaran yang digunakan ini dapat memacu siswa untuk lebih aktif dalam mengeluarkan kreativitas, ide dan

(23)

pendapat termasuk lebih mendalami pemahaman siswa pada materi yang diajarkan. Dengan demikian pengalaman belajar yang mereka alami dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan atau prasiklus, siklus I, siklus II dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.7

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

Dari gambar 4.7 tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 70. Sebelum dilaksanakan tindakan terdapat 12 anak yang nilainya diatas KKM, 22 anak yang nilainya dibawah KKM. Persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM yaitu 35,29%. Pada siklus I aebanyak 20 siswa nilai diatas KKM, 14 siswa nilai dibawah KKM. Persentase siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 58,82% dan nilai dibawah KKM 41,18% sedangkan pada siklus II, 32 anak memperoleh nilai diatas KKM, 2 anaka memperoleh nilai dibawah KKM. Persentase siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pada siklus II adalah 94,11% dan dibawah KKM 5,89%. Dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I, siklus II semakin meningkat dan niliai ketidak tuntasan siswa semakin menurun. 22 14 2 12 20 32 0 5 10 15 20 25 30 35

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tidak Tuntas Juml ah S iswa

(24)

Dalam pembelajaran sebelum dan dilakukan tindakan terdapat kenaikan rata-rata nilai kelas 5 SD Negeri Getasan 01. Kenaikan rata-rata dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10

Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

Rata-rata Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

63,15 71,03 77,32

Pada tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa kenaikan rata-rata nilai semakin meningkat dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Dapat digambarkan pada diagram batang dibawah mengenai peningkatan rata-rata nilai kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014.

Gambar 4.8

Diagram Batang Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Siswa Kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

63.15 71.03 77.32 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai R

ata

-ra

(25)

Dilihat dari gambar 4.8, rata-rata nilai pun mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan tindakan rata-rata nilai hanya 63,15 setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I rata-rata nilai meningkat menjadi 71,03 dan pada siklus II rata-rata nilai kembali meningkat menjadi 77,32.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 menyatakan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dengan ditandai dari banyaknya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 70. Hal ini salah satunya disebabkan oleh guru yang cenderung menggunakan metode ceramah saat penyampaian materi dikelas. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar yang rendah pada sebagian besar siswa dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM adalah 22 siswa (64,71%) dimana nilai terendahnya adalah 40.

4.4.1 Siklus I

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada pembelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01 semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 pada siklus I, 20 siswa (58,82%) mendapatkan nilai memenuhi KKM 7O dan 14 siswa (41,18%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM dari 34 siswa. Dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 55.

4.4.2 Siklus II

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada pembelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01 semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 pada siklus II, 32 siswa (94,11%) mendapatkan nilai memenuhi KKM 7O dan 2 siswa (5,89%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM dari 34 siswa. Dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 66. Dari uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I sebanyak 23,53%, dan dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 35,29%.

(26)

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh sutanto (2011) “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalaui model Pembelajaran Group Investigation (GI) Siswa Kelas V SD Negeri Gejayan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Ajran 2011/2012”. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Berdasarkan perolehan nilai hasil evaluasi yang dicapai pada siklus I dan siklus II didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Getasan 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

Gambar

Tabel 4.1  Hasil Ulangan Harian

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan di daerah tropis maskoki lebih produktif karena suhu lingkungannya lebih hangat yaitu sekitar 23-29 o C (Liviawatty dan Afrianto, 1990) hal tersebut juga sesuai

zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut.. Teknik ini dapat digunakan untuk keperluan preapartif, pemurnian,

Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan

Ekstrakulikuler Palang Merah Remaja (PMR) di MAN 2 Banyumas sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berdimensi sosial, yang diharapkan kegiatan tersebut mampu membangun

Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap

Dari penggunaan ciri pada sistem klasifikasi berupa jaringan syaraf tiruan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan sistem dengan data rekam EEG yang berasal dari visualisasi objek

Berdasarkan hal – hal tersebut diatas maka dalam penelitian ini akan diungkapkan aspek biologi molekuler penyebab oligozoosperma dengan meneliti kanal ion pada

Maka dari itu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk memberdayakan petani dengan membentuk penyuluhan pertanian terhadap kelompok tani, tujuan penelitian ini