• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKTISAR EKSEKUTIF. a. Akuntabilitas, bahwa dalam rangka penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKTISAR EKSEKUTIF. a. Akuntabilitas, bahwa dalam rangka penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan."

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good governance) merupakan syarat yang mutlak bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dalam mencapai cita-cita dan tujuan berbangsa dan bernegara. Terdapat tiga pilar utama dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good governce) yaitu :

a. Akuntabilitas, bahwa dalam rangka penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan.

b. Transparasi, dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintah harus memiliki mekanisme yang jelas dan diinformasikan kepada semua pihak.

c. Demokrasi dan partisipasi, dimana fungsi-fungsi pemerintah diselenggarakan tanpa mengabaikan kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta sebagai bagian dari pilar utama kekuatan Negara.

Untuk menyelenggarakan pemerintah yang baik tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan system pelaporan yang dapat dipertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut diatas pemerintah Kabupaten Merangin harus memiliki Visi dan Misi serta strategi yang jelas dan tepat untuk mencapai tujuan dan sasaranya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sehingga nantinya harus mempertanggung jawabkan kinerjanya sebagaimana dimanahkan oleh PERMENPAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Rencana pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Merangin Tahun 2014-2018, yang memberikan kejelasan arah dan garis-garis besar kebijakan pelaksanaan

(3)

pembangunan dearah untuk tahun 2014-2018, Visi Pemerintah Kabupaten Merangin untuk 5 (lima) tahun ke depan yaitu : ‘BERBENAH menuju Merangin EMAS’.

Untuk mewujutkan Visi tersebut ditetapkan Misi yaitu :

1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Birokrasi dengan Mengedepankan Transparansi, Efisiensi, Efektif Dan Akuntabilitas.

2. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Pelayanan Dasar.

3. Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Dan Kesehatan.

4. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pertanian dan UMKM. 5. Meningkatkan Prestasi Generasi Muda Dan Kesetaraan Gender.

6. Meningkatkan pengelolaan dan Perlindungan Hutan, Sumber Daya Alam (SDA) dan Mineral yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Berdasarkan misi-misi tersebut di atas maka tujuan pembangunan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan adalah:

1. Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas melalui tata kelola pemerintahan yang baik.

2. Meningkatkan kualitas aparatur pemerintah melalui rekrutmen yang baik dan peningkatan kesejahteraan

3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar yang merata dan berkualitas

4. Mengembangkan kawasan sentra produksi, kawasan ekonomi strategis dan perumahan yang berkualitas

5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berbasis pada pendidikan yang berkualitas dan tenaga kerja yang berkompetensi

6. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berbasis pada pelayanan kesehatan yang berkualitas

7. Meningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui peningkatan daya saing investasi, ketengakerjaan dan kinerja BUMD

(4)

8. Meningkatkan pendayagunaan, potensi agrowisata dan pengelolaan sumberdaya pertanian untuk kesejahteran petani dan peningkatan pendapatan daerah

9. Meningkatkan daya saing UMKM dan Koperasi serta mengurangi kesenjangan pembangunan melalui ekonomi kerakyatan

10. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur olahraga dan pembinaan atlit berprestasi 11. Meningkatkan prestasi pemuda dan kesetaraan gender dalam pembangunan daerah 12. Meningkatkan penataan zona dan melestarikan kawasan hutan lindungan, cagar

budaya tradisional melayu sebagai pusat penelitian dan, wisata alam & budaya. Secara spesifik tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang ditetapkan pula cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam bentuk kebijaksanaan, program kegiatan yang bersifat strategis yang merupakan target TAPKIN (PK) dan tertuang dalam Laporan Kinerja Pemerintah (LKj) Kabupaten Merangin Tahun 2014.

Berdasarkan hal diatas, maka ditetapkan sasaran-sasarannya yaitu :

1. Penataan organisasi pemerintahan daerah yang efektif dan efisien untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

2. Penataan dan implementasi sistem pengelolaan keuangan dan anggaran yang transparan berbasis e-planning, e-budget dan e-audit.

3. Penataan administrasi dan birokrasi Kecamatan dan desa/kelurahan

4. Peningkatan sistem pelayanan publik terpadu yang bebas KKN dan berkinerja baik. 5. Peningkatan sistem perekrutan CPNS dan pegawai kontrak/ honorer yang bebas KKN

dan memberikan perhatian khusus untuk putra-putri MERANGIN.

6. Peningkatan kesejahteraan bagi penyelenggara pemerintahan dan pembangunan 7. Peningkatan insentif untuk pegawai SARA (Imam, Balai, Khatib dan Guru Ngaji). 8. Perbaikan dan pembangunan jalan mulai dari jalan desa, desa ke kecamatan, dari

kecamatan ke kabupaten dan ke Propinsi

9. Perluasan jangkauan jaringan aliran lisrik dan air bersih dengan mengoptimalkan anggaran daerah secara merata dan berkeadilan di setiap desa.

10. Peningkatan dan pembangunan irigasi terutama di kawasan sentra produksi pertanian.

(5)

11. Penyediaan dan peningkatan kualitas perumahan bagi seluruh masyarakat teruma masyarakat yang tidak mampu.

12. Peningkatan kualitas pendidikan melalui penyediaan pendidikan gratis berkualitas, fasilitas pendidikan, kesejahteraan tenaga pendidik.

13. Peningkatan tenaga kerja yang terampil dan siap bekerja

14. Peningkatan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin yang mudah dijangkau serta berkualitas.

15. Peningkatan ketersediaan peralatan medis, obat-obatan, tenaga medis, dokter umum dan dokter spesialis dengan jumlah yang memadai untuk Rumah Sakit Umum dan Puskesmas rawat inap

16. Peningkatan ketersediaan peralatan, obat-obatan dan tenaga medis dan dokter umum dengan jumlah yang memadai untuk Puskesmas.

17. Peningkatan pelayanan dan perlindungan kesehatan keluarga, ibu dan anak.

18. Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaab birokrasi dan penyediaan infrastruktur berdaya saing,

19. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas serta peningkatan kemandirian fiscal daerah.

20. Peningkatan perbaikan iklim ketenaga kerjaan dengan upaya menurunkan tingkat pengangguran melalui perluasan kesempatan kerja,

21. Pengembangan potensi agrowisata dan kawasan agrowisata melalui kawasan ekonomi strategis.

22. Peningkatan produksi pertanian guna terwujudnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarga

23. Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi.

24. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kesenjangan pembangunan antar daerah melalui ekonomi kerakyatan

25. Peningkatan pemuda berprestasi tingkat provinsi dan tingkat nasional

26. Peningkatan Kesetaraan Gender yang proporsional dalam pembangunan daerah yang berorientasi pada profesionalisme

27. Peningkatan kesadaran para stakeholder tentang pelestarian alam dan lingkungan hidup khususnya kawasan konservasi dan perlindungan.

(6)

Pada tahun 2013 Kabupaten Merangin telah melaksanakan perencanaan strategisnya tahun pertama. Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisir dengan baik (mencapai Keberhasilan) sesuai dengan perencanaan.

Dalam Kontek manajemen modern dinyatakan bahwa pelaporan merupakan fase terakhir sebagai alat untuk mengevaluasi pekerjaan yang telah dilaksanakan dan dapat digunakan untuk perbaikan di masa mendatang. Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk menggambarkan suatu tugas dan tanggung jawab tertentu berdasarkan pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas tersebut. Pelaporan tersebut dalam bentuk LKj sesuai dengan PERMENPAN-RB Nomor 53 Tahun 2014.

Untuk merealisasikan pertanggungjawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan APBD tahun 2014 sebagai implementasi dari LKj tersebut Pemerintah Kabupaten Merangin menggunakan pendekatan perencanaan kinerja dan pengukuran kinerja sebagai dasar untuk melakukan analisis tentang tingkat capaian kinerja instansi dalam rangka pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan.

Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Merangin dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata sasaran diperoleh angka sebesar 84.66 dengan kategori sangat berhasil. hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2014 sudah dilaksanakan dengan baik. Akan tetapi masih ada sasaran yang nilai capaianya belum optimal dikarenakan dalam pelasanaanya mengalami kendala/ hambatan. Dalam pelaporan LKj Kabupaten Merangin disamping mengungkapkan keberhasilan juga mengungkapkan mengenai kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan.

Adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut

1. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat

Pada Tahun 2014 Kabupaten Merangin memiliki target sebanyak 373 PNS yang mengikuti Diklat, namun hanya terealisasi sebanyak 371 PNS yang mengikuti diklat atau nilai capaian sebesar 99,47% dengan kategori sangat berhasil, ini dikarenakan ada himbauan/edaran dari BKD agar PNS yang belum mengikuti diklat untuk dapat mengikuti diklat tersebut. adapun diklat- diklat yang diikuti yaitu diklat Pim Tingat II dimana rencana peserta 2 orang realisasi 1 orang, diklat Pim III dengan target 24

(7)

peserta yang dikirim dan terealisasi sebanyak 24 Orang yang mengikuti, diklat prajabatan CPNS Honorer kategori I target sebanyak 286 orang dan terealisasi sebanyak 286 yang mengikuti diklat prajabatan. Bimbingan teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan dengan target 8 peserta dan terealisasi sebanyak 7 peserta yang mengikuti. Bimbingan teknis Sasaran Kinerja pegawai sesuai peraturan pemerintah No. 46 Tahun 2011 dengan target peserta 60 PNS dan terealisasi sebanyak 60 Orang PNS yang menikuti. Tujuan dari diklat dan bimbingan teknis tersebut sebagai peningkatan Sumber Daya manusia Aparatur.

2. Meningkatnya pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah

Target Tahun 2014 sebanyak 5 kali pembinaan, terealisasi sebanyak 5 kali pembinaan atau nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. Dimana kegiatan pembinaan tersebut berupa Bintek Kebendaharaan sebanyak 1 (satu) kali, Sosialisasi SAP berbasis akrual sebanyak 1 (satu) kali dan bintek Implementasi Simda Keuangan sebanyak 3 (tiga) kali. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan Smber Daya Manusia (SDM) dibidang pengelolaan keuangan. Indicator ini berhasil disebabkan oeleh komitmen pemerintah Daerah Kabupaten Merangin untuk meningkatkan pengelolaan keuangan daerah serta adanya kerjasama yang baik antara pihak yang berkaitan.

3. Fasilitasi pelaksanaan pembinaan dan penilaian aparatur Kecamatan

Target Tahun 2014 sebanyak 24 Kecamatan terealisasi 24 kecamatan nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil.

Adapun kegiatan ini sebagai berikut Pembinaan dan pembenahan administrasi kecamatan dan kelurahan khususnya dalam pengerjaan buku-buku administrasi kecamatan sebanyak 30 (tiga puluh) buah buku dan Pembinaan disiplin kepegawaian, pengisiaan kelengkapan papan data, diantaranya (Data PKK, kesehatan, kepegawaian, perkoperasian dan UKM, trantib, kependudukan, PBB, Rencana Kerja, Rapat kerja, Waskat, produk hukum, pemuda ) ;

(8)

4. Pengelolaan dan pengembangan pengadaan secara eletronik.

Target tahun 2014 sebanyak 1 Kegiatan terealisasi 1 Kegiatan nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. kegiatan ini merupakan fasilitas untuk SKPD dalam hal mengumumkan rencana umum pengadan (RUP).

Sebagai pelayanan pengadaan barang dan jasa diperlukan adanya sarana dan prasarana pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Merangin. Kegiatan LPSE ini dilaksanakan untuk melayani SKPD dalam rangka mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan Sistim Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Dalam pelaksanaan LPSE juga melakukan pelatihan bagi Admin dan Sub Admin RUP di masing-masing SKPD di Kabupaten Merangin.

5. Pemberian insentif guru

Target Tahun 2014 sebanyak 1357 guru dan terealisasi sebanyak 750 guru yang mendapatkan kenaikan insentif atau nilai capaian sebesar 55% dengan kategori cukup berhasil dan masih ada 45% guru PAUD yang belum mendapat insentif disebabkan masih kekurangan anggaran demikian juga halnya guru SD, SMP, SMA dan SMK belum dialokasikan dan untuk insentif karena anggaran belum tersedia .

6. Prosentase jalan dalam kondisi baik

Target tahun 2014 sebesar 66,8% terealisasi kegiatan sebesar 14,98% dengan nilai capaian 22,42% dengan kategori Tidak Berhasil. Penyediaan jalan dalam kondisi baik hanya dibeberapa luas jalan saja, diantaranya peningkatan jalan simp. Talang kawo-pulau rengas sepanjang 12,6 Km, peningkatan jalan jalur dua kodim – talang kawo 6,14 Km, peningkatan jalan simp. Sikancing- desa baru Tiang Pumpung sepanjang 13 Km, Peningkatan jalan Sei Kapas- Bukit Bungkul sepanjang 6 Km, Peningkatan jalan Simpang Loging-Bukit Beringin sepanjang 8 Km, Jalan kungkai Sebrang-Sungai Putih+1 Unit Jembatan sepanjang 7 KM, jalan Muara Panco – Talang Segegah sepanjang 2,9 Km, Jalan Simpang Pulau Layang-Telun-Aurduri sepanjang 6 Km, Jalan Simpang Danau Pauh-Rantau Kermas-Tanjung sepanjang 28,5 Km, jalan Simpang Rantau Suli-Pematang Pauh-beringin Tinggi sepanjang 13 Km, jalan Sungai Kapas-Sungai Putih sepanjang 8,0 Km dan jalan Obyek Wisata (Batu Purba) sepanjang 1,2 Km. Presentase jalan

(9)

Kabupaten dalam kondisi baik belum dapat dimaksimalkan, hal ini dikarenakan masih terbatasnya anggaran yang tersedia.

7. Jumlah Desa masuk listrik.

Listrik masuk desa Tahun 2014 ditargetkan sebanyak 215 Desa, namun terealisasi sebanyak 208 desa atau nilai capaian 97.74% dengan kategori sangat berhasil, masih ada 7 Desa yang belum berlistrik yaitu Desa sungai Pinang di kec. Sungai Manau, desa Lubuk Beringin dan Desa pulau Bayur di Kec. Muara Siau, Desa baru Bukit Punjung, Desa Sungai Sungkai, Desa Rantau Limau Kapas di Kec. Tiang Pumpung dan desa Koto Rawang Kec. Jangkat.

8. Pembangunan jaringan irigrasi

Target tahun 2014 sebanyak 49 paket terealisasi 49 paket nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. Dimana pembangunan irigrasi ini dibeberapa kecamatan di Kabupaten Merangin dengan hasil 7.766 M jaringan irigrasi baru terbangun. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan produksi padi sawah dan komoditas pertanian lainya. 9. Jumlah Kawasan Perumahan Terbangun.

Target Tahun 2014 sebanyak 21 Kawasan dengan realisasi 1 kawasan, nilai capaian indikator ini sebesar 5% dengan kategori tidak berhasil. pada tahun 2014 hanya satu kawasan yaitu terletak di Kecamatan Nalo Tantan yaitu perumahan Zahdan Residence

sebanyak 454 Unit dengan luas 100.000 M1 (10 H1) dan perumahan koto mandiri

sebanyak 248 unit dengan luas wilayah sebesar 40.000 M1(4 H1).

Hambatan yang ditemui pada indikator ini berupa harga yang masih terlalu tinggi dan minat masyarakat yang masih kurang sehinga masih lambatnya jumlah kawasan yang tebangun.

10. Angka melek huruf

Target tahun 2014 sebesar 87,68% terealisasi 98,50% dimana nilai capaian 100,84% dengan kategori sangat berhasil. Pada indikator ini menggunakan data tahun 2013

(10)

untuk Tahun 2014 belum adanya data dari BPS. Angka ini dapat dijelaskan bahwa dari jumlah penduduk usia 15 tahun keatas dapat membaca tulis (223,947,013) orang dibagi jumlah penduduk 15 tahun keatas (227,352)x 100-98,5% kegiatan yang dilaksanakan pada indikator ini yaitu penyelenggaraan program keaksaraan fungsional dan Paket A setara SD.

Maksud dilaksanakan pengukuran indikator ini adalah untuk mengetahui banyaknya penduduk yang melek huruf atau pemberantasan buta huruf di Kabupaten Merangin 11. Jumlah Peserta Pelatihan Di BLK Pertahun

Target Tahun 2014 sebanyak 368 peserta dengan realisasi 400 peserta pelatihan atau nilai capaian 113% dengan kategori sangat berhasil, dimana pelatihan tersebut dibagi menjadi 25 sub kejuruan pendidikan dan pelatihan yaitu sub kejuruan sepeda motor Kec. Pamenang (SAMISAKE 2014), kejuruan sepeda motor, sub kejuruan pakan ternak sapi Kec. Tabir Lintas (SAMISAKE 2014), sub kejuruan Pengrajin anyaman Bambu Kec. Bangko Barat (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda motor Kec. Bt. Masumai (SAMISAKE 2014), sub kejuruan Pengrajin anyaman Bambu Kec. Nalo Tantan (SAMISAKE 2014), sub kejuruan menjahit Kec Pamenang (SAMISAKE 2014), sub kejuruan pengrajin Batu Alam (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda motor Kec. Pamenang (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda motor Kec. Ma.Siau (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda Motor Kec. Lembah Masurai (SAMISAKE 2014), sub Kejuruan menjahit Kec. Jangkat (SAMISAKE 2014), Sub. Kejuruan sepeda Motor Kec. Sungai Tenang (SAMISAKE 2014), sub Kejuruan Anyaman Bambu Kec. Tabir (SAMISAKE 2014), Sub Kejuruan menjahit Kec. Tabir Ilir (SAMISAKE 2014), sub. Kejuruan sepeda Motor Kec. Tabir Ulu (SAMISAKE 2014), sub kejuruan Kursi Bambu Kec. Tabir Barat (SAMISAKE 2014), Sub Kejuruan sepeda motor Kec. Bangko (SAMISAKE 2014),sub kejuruan keripik Pisang dan ubi Kec. Margo Tabir (SAMISAKE 2014), Sub Kejuruan Penggemukan sapi Kec. Tabir Selatan (SAMISAKE 2014), sub. Kejuruan pembuatan kompos Kec. Tabir Timur (SAMISAKE 2014), Sub. Kejuruan Teknisi HP Kec. Sungai manau (SAMISAKE 2014), sub Kejuruan Bordir Kec. Renah pembarap (SAMISAKE 2014),

(11)

Sub kejuruan Elektronik TV Kec. Pangkalan Jambu (SAMISAKE 2014) dan sub Kejuruan Sepeda Motor Kec. Tiang Pumpung (SAMISAKE 2014).

Tujuan dari kegiatan ini yaitu menciptakan calon tenaga kerja yang mendapatkan tambahan ilmu, meningkatkan ketrampilan angkatan kerja serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

12. Persentase keluarga miskin mendapat jaminan kesehatan

Target tahun 2014 sebesar 65% terealisasi sebersar 88,49% maka nilai capaian ini sebesar 136% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendasari keberhasilan dari indikator sasaran ini adalah karena adanya kerja sama yang baik dari berbagai lintas sektor yang ada di Desa, Puskesmas pembantu, Puskesmas sampai dengan di kabupaten ( Tim Pengelola Jamkesmas/Jamkesda). Kegiatan untuk mendukung indikator diatas adalah :

a. pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya dari pelayanan dasar di Puskesmas sampai pelayanan rujukan ke Propinsi atau pusat jika di perlukan.

1) Bantuan biaya pendamping pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin yang dirawat di RSUD Provinsi

2) Bantuan biaya pendamping pasien miskin miskin yang dirawat di Puskesmas dan RSU Kabupaten.

3) Bantuan transport rujukan bagi petugas pendamping.

4) Bantuan biaya/santunan kematian bagi peserta jamkesmas/jamkesda melalui Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin

b. Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat

(12)

pada indikator kinerja ini kabupaten merangin mengalami penurunan dari tahun 2013 kabupaten mampu menurunkan jumlah kematian ibu menjadi 4, sedangkan pada tahun 2014 mampu menurunkan jumlah kematian ibu berjumlah 8 dari target Tahun 2014 sebanyak 16 atau besar nilai capaian 175% dengan kategori sangat berhasil, ini menggambarkan bahwa Kabupaten Merangin berhasil dalam menekan angka kematian Ibu. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kabupaten Merangin yaitu meningkatkan kualitas Yankes KIA sesuai dengan standar di Puskesmas dan di Desa dan memastikan bidan bertempat tinggal didesa.

14. Angka Kematian Bayi

Target tahun 2014 sebanyak 14 terealisasi dengan penurunan kematian bayi sebanyak 10 bayi nilai capaian 130% dengan kategori sangat berhasil. dimana bayi dan balita merupakan golongan masyarakat yang dianggap paling rentan dari aspek kesehatan.

Penyebab dari kematian bayi di kabupaten Merangin lebih disebabkan pada masalah kejang, kelainan darah dan masalah laktasi. Angka kematian bayi ini tidak saja merefleksi besarnya masalah kesehatan yang berpengaruh langsung pada kematian tetapi juga mencerminkan kesehatan ibu, tingkat pelayanan prenatal dan postnatal ibu dan anak, kebijakan keluarga berencana, keadaan kesehatan lingkungan dan keadaan kesehatan lingkungan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya meningkat dan menurunnya angka kematian bayi merupakan yang paling penting dalam menentukan status kesehatan masyarakat.

15. Produktivitas Padi

Target tahun 2014 sebanyak 41,55 kwtl/ha terealisasi 43, 55 Kwtl/ha atau nilai capaian 105% dengan kategori sangat berhasil dimana pada tahun 2014 produksi padi mengalami peningkatan produktivitas, disebabkan beberapa Faktor antara lain dampak positif kegiatan SL-PTT padi sawah, kegiatan penangkaran padi sawah, bantuan benih pada tahun 2014, petani telah banyak yang mengerti dengan system pertanian yang terpadu dan adanya perbaikan teknologi berupa peningkatan

(13)

penggunaan benih unggul bermutu, penggunaan pupuk organic, pemanfaatan agen hayati sebagai alternative adanya kekurangan pupuk pada saat musim tanam tiba serta perbaikan sarana prasarana pertanian air seperti pembangun irigrasi perpipaan dan perbaikan jaringan irigrasi/saluran irigrasi tersier.

16. Jumlah koperasi unggulan

Target Tahun 2014 sebanya 15 koperasi dan tercapai sebanyak 15 koperasi unggulan yang ada dikabupaten merangin. nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil, dimana koperasi koperasi tersebut yaitu :KUD Sumber Makmur di desa Sei Bulian Tabir Timur, KUD Sumber Jaya Desa Rasau Renah Pamenang, KUD Sumber Rejeki Desa Sei Putih Bangko Barat, koperasi bangun setia Rantau Panjang, KSP Sarana Makmur Sungai Sahut Tabir Selatan, Koperasi Sembilang Desa Seling Tabir, Koperasi Mitra Mandiri Desa Muara delang Tabir Selatan, Koperasi Segar Tani Desa Sei Udang Pamenang, Koperasi Swakerta Raharjo Pematang Kandis bangko, KUD Hitam Jaya Desa Bungo Antoi Tabir Selatan, Koperasi Tani Tekat Maju Bersama Kato Jadi Margo Tabir, Koperasi Graha Sejahtera Desa Karang Anyar, Koperasi Merangi Jaya Abadi Kec. Pamenang, Koperasi Kartika Putra Sarko Mandiri Bangko, KOPWAN usaha Sepakat Bangko.

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator ini adalah tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi bagaimana pentingnya sebuah koperasi dan fungsi- fungsi koperasi ditengah masyarakat.

17. Terlaksananya pembinaan administrasi PNPM-MP Kabupaten Merangin

Target Tahun 2014 sebanyak 12 kali pembinaan dan terealisasi sebanyak 12 kali atau nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. pelaksanaan pembinaan pada 12 kecamatan yaitu kec. Jangkat, kec. Siau. Kec. Tiang pumpung. Kec. Sungai manau. Kec. Tabir. Kec. Tabir Lintas, kec. Tabir Ulu, Kec. Tabir barat, Kec. Pamenang, Kec. Pamenang Selatan, Kec. Pamenang Barat.

(14)

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator ini adalah komitmen yang tinggi untuk melaksanakan pembinaan administrasi PNPM-MP di kabupaten Merangin. Maksud dari pengukuran indikator ini yaitu untuk mengukur tingkat penyelesaian dan pelaksanaan program PNPM-MP.

18. Angka Kesempatan Kerja

Target tahun 2014 sebanyak 8.991 orang dan terealisasi sebanyak 134 orang atau nilai capaian sebesar 1,49% dengan kategori tidak berhasil. tujuan diukurnya indikator ini adalah untuk melihat berapa besar tingkat kesempatan kerja di Kabupaten Merangin. Faktor penyebab tidak tercapaianya indikator pada sasaran ini adalah masih sedikitnya lowongan kerja yang ada di Kabupaten Merangin.

(15)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Merangin Tahun 2014 telah dapat disusun tepat waktu, sebagai wujud implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Merangin Tahun 2014 - 2018. Laporan Kinerja Pemerintah (LKj) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin dibuat secara periodik, memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberikan amanah atau pihak yang mendelegasikan wewenang.

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten telah mempedomani Peraturan perundang – undangan dan kebijakan daerah, serta memperhatikan prinsip – prinsip demokrasi, transparansi, akuntabel, supremasi hukum, peran serta masyarakat serta pemerataan dan keadilan untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKj Tahun 2014 disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia,

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Gubernur.

Materi LKj tahun 2014 mengandung analisis pencapaian sasaran serta pengukuran atas kegiatan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana kinerja untuk tahun yang bersangkutan. LKj juga memuat informasi mengenai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Merangin dalam mencapai tujuan dan sasaran untuk digunakan dalam memperbaiki kinerja pemerintah Kabupaten Merangin yang akan datang.

DPRD dan masyarakat menuntut keterbukaan dan akuntabilitas yang penuh terhadap manajemen pemerintah Kabupaten Merangin. Akuntabilitas tersebut menuntut agar pengelolaan berbagai program benar - benar efektif, tidak hanya

(16)

output dari program saja, akan tetapi juga outcome atau bahkan manfaat dan

dampak dari program itu harus dapat diwujudkan. Namun demikian, keterbukaan penyajian informasi dalam LKj ini tentunya tidak digunakan untuk mencari kelemahan penyelenggaraan pemerintah, tetapi untuk perbaikan pada masa mendatang.

Kami sangat menyadari bahwa pelaksanaannya belumlah sesuai dengan apa yang diharapkan karena faktor internal berupa masih terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki serta faktor eksternal yang bersifat “uncontrollable” dimana keberhasilan suatu kegiatan atau sasaran bukan ditentukan oleh intansi namun dari berbagai pihak sebagai stakeholdersnya.

Perbaikan yang terus menerus (continuous improvement) akan terus kami lanjutkan seperti pengembangan sistem pengukuran kinerja, peningkatan SDM, Pengembangan Anggaran Berbasis Kinerja dan kegiatan lainnya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga Allah SWT selalu meridhoi segala upaya kita dalam mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara.

Bangko, Maret 2015 BUPATI MERANGIN

(17)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. i - ii

DAFTAR ISI .………..……… iii-iv

IKHTISAR EKSEKUTIF ……….……….. v-xvii

DAFTAR TABEL ………...…... xviii-xix

DAFTAR GAMBAR ……… xx

DAFTAR GRAFIK ………... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis ………..………. 1

2. Kondisi Demografis ………..………. 1

3. Kondisi Ekonomi ………..………. 12

B. Potensi Unggulan Daerah ………..………. 15

1. Pertanian ………..………. 15

2. Pariwisata ………..………. 17

C. Pertumbuhan Ekonomi ………..………. 17

1. Produk Domestik Regional Bruto ………..………. 17

2. Inflasi ………..………. 19

3. Distribusi Pendapatan ………..………. 20

D. Organisasi Perangkat Daerah ………..………. 20

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ………..………. 25

A. Rencana Strategis ………..………. 25

1. Visi ………..………. 25

2. Misi ………..………. 26

3. Tujuan dan Sasaran ………..………. 26

B. Indikator Kinerja Utama ………..………. 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………..………. 4

A. Pengukuran Kinerja ………..………. 43

1. Kerangka Pengukuran Kinerja ………..………. 44

2. Motode Penyimpulan Kinerja ………..………. 45

B. Evaluasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama, Pencapaian Penetapan Kinerja ………..………. 45

(18)

dan Analisis Kinerja Sasaran 1 ………..………. 46 Sasaran 2 ………..………. 48 Sasaran 3 ………..………. 49 Sasaran 4 ………..………. 54 Sasaran 5 ………..………. 59 Sasaran 6 ………..………. 60 Sasaran 7 ………..………. 61 Sasaran 8 ………..………. 61 Sasaran 9 ………..………. 63 Sasaran 10 ………..………. 65 Sasaran 11 ………..………. 66 Sasaran 12 ………..………. 67 Sasaran 13 ………..………. 71 Sasaran 14 ………..………. 72 Sasaran 15 ………..………. 75 Sasaran 16 ………..………. 77 Sasaran 17 ………..………. 79 Sasaran 18 ………..………. 84 Sasaran 19 ………..………. 85 Sasaran 20 ………..………. 86 Sasaran 21 ………..………. 87 Sasaran 22 ………..………. 92 Sasaran 23 ………..………. 94 Sasaran 24 ………..………. 95 Sasaran 25 ………..………. 95 Sasaran 26 ………..………. 98 Sasaran 27 ………..………. 100 Sasaran 28 ………..………. 103 C. Akuntabilitas Keuangan ………..………. 106 1. Pendapatan Daerah ………..………. 107 2. Belanja Daerah ………..………. 112

BAB IV. PENUTUP ………..………. 114 LAMPIRAN – LAMPIRAN

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I - 1 Peta Administrasi Kabupaten

(20)

DAFTAR GRAFIK

Grafik III - 1 Proporsi PAD dalam APBD

Kabupaten Merangin Tahun 2014

………. 1

Grafik III - 2 Proporsi sumber dana Perimbangan

dalam APBD Kabupaten Merangin Tahun 2014

………. 3

Grafik III - 3 Proporsi sumber dana Lain-Lain

Yang Sahdalam APBD Kabupaten Merangin Tahun 2014

………. 5

Grafik III - 4 Proporsi Belanja Belanja Kabupaten

Merangin 2014

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran umum 1. Kondisi Geografis

Secara geografis, Kabupaten Merangin terletak pada titik koordinat antara

101032’39” – 102038’35” Bujur Timur dan 1039’23” – 2046’9” Lintang Selatan, dengan luas

7.679Km2.Dalam mendukung jalannya roda pemerintahan, pusat pemerintahan

Kabupaten Merangin berada di Kota Bangko dengan jarak ± 265 dari Kota Jambi. Secara administrasi wilayah Kabupaten Merangin berbatasan dengan :

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun;

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kerinci;

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Tebo;

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lebong (Provinsi Bengkulu);

Secara Administrasi Pemerintahan, Kabupaten Merangin meliputi 24 wilayah pemerintahan Kecamatan. Untuk meningkatkan peran pemerintah kecamatan, pemerintah Kabupaten Merangin juga telah menetapkan kebijakan peningkatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pelayanan tingkat desa sebanyak 215 desa dan tingkat kelurahan sebanyak 10 kelurahan.Upaya pemekaran Kecamatan yang juga diiringi dengan pemekaran desa ini diharapkan mampu memperpendek rentang kendali dan mempercepat dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

Deskripsi tentang kecamatan dan jumlah desa Kabupaten Merangin dimuat pada tabel dibawah ini:

Tabel I-1

Nama Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Merangin sampai dengan Tahun 2013

No Kecamatan JUMLAH DESA/KELURAHAN Luas Wilayah (Km2) ( % )

(22)

Sumber Data : Merangin Dalam Angka Tahun 2014

Berdasarkan jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan yang paling jauh adalah Ibu Kota Kecamatan Sungai Tenang yaitu Rantau Suli sejauh 157 KM, sedangkan Ibu Kota Kecamatan paling dekat adalah Ibu Kota Kecamatan Nalo Tantan yaitu Sungai Ulak dengan jarak 5 KM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini : 1 2 3 4 5 1. Jangkat 11 967,23 12,60 2. Sungai Tenang 14 593,56 7,73 3. Muara Siau 17 655,06 8,53 4. Lembah Masurai 15 688,99 8,97 5. Tiang Pumpung 6 274,86 3,58 6. Pamenang 14 346,54 4,51 7. Pamenang Barat 8 199,55 2,60 8. Renah Pamenang 4 107,58 1,40 9. Pamenang Selatan 4 167,47 2,18 10. Bangko 8 168,39 2,19 11. Bangko Barat 6 196,47 2,56 12. Batang Mesumai 10 111,34 1,45 13. Nalo Tantan 7 206,58 2,69 14. Sungai Manau 10 295,50 3,85 15. Renah Pembarap 12 272,86 3,55 16. Pangkalan Jambu 8 427,05 5,56 17. Tabir 11 333,33 4,34 18. Tabir Ulu 6 219,64 2,86 19. Tabir Selatan 8 196,25 2,56 20. Tabir Ilir 7 158,92 2,07 21. Tabir Timur 4 108,75 1,42 22. Tabir Lintas 5 115,38 1,50 23. Margo Tabir 6 127,30 1,67 24. Tabir Barat 14 739,50 9,63 JUMLAH 215 7.679,10 100

(23)

Tabel I-2

Nama Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan dan Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Kota Bangko

No Kecamatan Ibu Kota Kecamatan JARAK (Km)

1 2 3 5

1. Jangkat Muara Madras 137

2. Sungai Tenang Rantau Suli 157

3. Muara Siau Pasar Muara Siau 45

4. Lembah Masurai Pasar Masurai 62

5. Tiang Pumpung Sekancing 32

6. Pamenang Pamenang 32

7. Pamenang Barat Simpang Limbur Merangin 15

8. Renah Pamenang Meranti 26

9. Pamenang Selatan Tambang Emas 31

10. Bangko Pasar Atas Bangko 0

11. Bangko Barat Pulau Rengas Ulu 12

12. Batang Mesumai Lubuk Gaung 8

13. Nalo Tantan Sungai Ulak 5

14. Sungai Manau Sungai Manau 42

15. Renah Pembarap Simpang Parit 28

16. Pangkalan Jambu Sungai Jering 58

17. Tabir Pasar Rantau Panjang 28

18. Tabir Ulu Muara Jernih 42

19. Tabir Selatan Rawa Jaya 33

20. Tabir Ilir Rantau Limau Manis 38

21. Tabir Timur Sungai Bulian 68

22. Tabir Lintas Mensango 14

23. Margo Tabir Tanjung Rejo 30

24. Tabir Barat Muara Kibul 58

(24)

Gambar I-1

Peta Administrasi Kabupaten Merangin

Kondisi geologi Kabupaten Merangin berdasarkan formasi geologi terdiri dari endapan permukaan, batuan sedimen, batuan metamorf, batuan gunung api, batuan terobosan. Menurut analisis geologis Penekoek (1969), Kabupaten Merangin termasuk dalam kategori cekungan semangko. Oleh karena itu, di kabupaten Merangin banyak terdapat deposit endapan bahan tambang, baik yang berupa golongan A, B, maupun C. Jenis bahan tambang tersebut adalah minyak bumi, air raksa, emas, bentonit, marmer, dan sebagainya. Bahan tambang tersebut sampai saat ini belum semuanya dieksplorasi.

Khusus bahan tambang emas, secara umum telah dilakukan pengolahan secara tradisional oleh penduduk. Kegiatan ini dilakukan melalui proses pendulangan, baik pada kawasan sungai maupun melalui penggalian yang dianggap mempunyai sediment bahan tersebut. Kondisi ini terlilhat disepanjang sungai yang mengalir di Kabupaten Merangin, dimana pada setiap musim kemarau selalu terdapat pendulangan Emas secara tradisional. Kegiatan pendulangan emas tersebut dapat berdampak kepada penambahan

Gambar I-1

Peta Administrasi Kabupaten Merangin

Kondisi geologi Kabupaten Merangin berdasarkan formasi geologi terdiri dari endapan permukaan, batuan sedimen, batuan metamorf, batuan gunung api, batuan terobosan. Menurut analisis geologis Penekoek (1969), Kabupaten Merangin termasuk dalam kategori cekungan semangko. Oleh karena itu, di kabupaten Merangin banyak terdapat deposit endapan bahan tambang, baik yang berupa golongan A, B, maupun C. Jenis bahan tambang tersebut adalah minyak bumi, air raksa, emas, bentonit, marmer, dan sebagainya. Bahan tambang tersebut sampai saat ini belum semuanya dieksplorasi.

Khusus bahan tambang emas, secara umum telah dilakukan pengolahan secara tradisional oleh penduduk. Kegiatan ini dilakukan melalui proses pendulangan, baik pada kawasan sungai maupun melalui penggalian yang dianggap mempunyai sediment bahan tersebut. Kondisi ini terlilhat disepanjang sungai yang mengalir di Kabupaten Merangin, dimana pada setiap musim kemarau selalu terdapat pendulangan Emas secara tradisional. Kegiatan pendulangan emas tersebut dapat berdampak kepada penambahan

Gambar I-1

Peta Administrasi Kabupaten Merangin

Kondisi geologi Kabupaten Merangin berdasarkan formasi geologi terdiri dari endapan permukaan, batuan sedimen, batuan metamorf, batuan gunung api, batuan terobosan. Menurut analisis geologis Penekoek (1969), Kabupaten Merangin termasuk dalam kategori cekungan semangko. Oleh karena itu, di kabupaten Merangin banyak terdapat deposit endapan bahan tambang, baik yang berupa golongan A, B, maupun C. Jenis bahan tambang tersebut adalah minyak bumi, air raksa, emas, bentonit, marmer, dan sebagainya. Bahan tambang tersebut sampai saat ini belum semuanya dieksplorasi.

Khusus bahan tambang emas, secara umum telah dilakukan pengolahan secara tradisional oleh penduduk. Kegiatan ini dilakukan melalui proses pendulangan, baik pada kawasan sungai maupun melalui penggalian yang dianggap mempunyai sediment bahan tersebut. Kondisi ini terlilhat disepanjang sungai yang mengalir di Kabupaten Merangin, dimana pada setiap musim kemarau selalu terdapat pendulangan Emas secara tradisional. Kegiatan pendulangan emas tersebut dapat berdampak kepada penambahan

(25)

pendapatan penduduk dan merupakan lapangan pekerjaan yang bersifat musiman dalam menambah pendapatan keluarga.

Kondisi topografi Kabupaten Merangin secara umum terbagi dalam 3 bagian, yaitu dataran tinggi, dataran sedang dan dataran rendah. Adapun gambaran ketinggian tempat di atas permukaan laut Kabupaten Merangin yaitu pada tabel berikut ini:

Tabel I-3

Tinggi Dataran Kecamatan Dalam Kabupaten Merangin Di Atas Permukaan Laut

NO KECAMATAN TINGGI DI ATAS PERMUKAAN LAUT(M DPL)

1 Jangkat 1.035 2 Sungai Tenang 720 3 Muara Siau 425 4 Lembah Masurai 540 5 Tiang Pumpung 172 6 Pamenang 51 7 Pamenang Barat 60 8 Renah Pamenang 65 9 Pamenang Selatan 62 10 Bangko 87 11 Bangko Barat 96 12 Batang Mesumai 97 13 Nalo Tantan 115 14 Sungai Manau 209 15 Renah Pembarap 204 16 Pangkalan Jambu 213 17 Tabir 73 18 Tabir Ulu 106 19 Tabir Selatan 60 20 Tabir Ilir 62 21 Tabir Timur 69 22 Tabir Lintas 65 23 Margo Tabir 61 24 Tabir Barat 138

Sumber Data : Merangin Dalam Anggka Tahun 2014

Berdasarkan kemiringan lereng /wilayah, Kabupaten Merangin terbagi dalam 4 kategori yaitu:

1) Kemiringan lereng 0 – 2 % dari jumlah 10,15 % dari luas wilayah Kabupaten Merangin. Klasifikasi kemiringan ini sebagian besar Kecamatan Tabir, Tabir

(26)

Timur, Tabir Ilir, Tabir Selatan, Bangko, Batang Mesumai, Bangko Barat, Pamenang, Pamenang Barat, Renah Pembarap, Pangkalan Jambu dan Sungai Manau.

2) Kemiringan Lereng 2 – 15 % berjumlah 31-61 % dari luas Kabupaten Merangin yang sebagian besar Kecamatan Bangko, Bangko Barat, Batang Mesumai, Nalo Tantan, Pamenang, Pamenang Barat, Tabir, Tabir Timur, Tabir Ilir, Renah Pembarap, Pangkalan jambu dan Sungai Manau serta Muara Siau.

3) Kemiringan Lereng 15 – 40 % lebih kurang 22,31 % dari luas Kabupaten Merangin dengan penyebaran hamparan ke seluruh wilayah kecamatan, akan tetapi yang paling dominan di Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Lembah Masurai, Muara Siau, Renah Pembarap, Sungai Manau, Pangkalan Jambu, Tabir Ulu dan Bangko serta Bangko Barat.

4) Kemiringan Lereng > 40 % merupakan persentase terbesar yaitu berkisar 35,93 % dari luas Kabupaten Merangin, penyebarannya terdapat di Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Pangkalan Jambu, Sungai Manau, Muara Siau dan Tabir Ulu. Musim hujan di Kabupaten Merangin berkisar antara bulan September sampai Juni Tahun berikutnya. Musim Kemarau berkisar antara bulan Juni sampai dengan Agustus.

Di bagian timur dan utara kabupaten merupakan daratan rendah dengan temperatur 30oC.

Sedangkan bagian barat adalah termasuk dalam deretan pegunungan Bukit Barisan yang

temperaturnya maksimum 28oC. Iklim Kabupaten Merangin bertipe A (Smitch Ferguson)

dengan curah hujan pada daratan rendah berkisar antara 2.200 mm sampai 3.200 mm, sedangkan pada daerah perbukitan curah hujan antara 1.600 mm sampai 3.600 mm per tahun.

Wilayah Kabupaten Merangin, banyak dialiri sejumlah sungai kecil, sedang dan besar di berbagai penjuru. Arah alirannya rata-rata menuju ke sebelah Timur.Sedangkan daerah hulu sungai biasanya berada di bagian (pegunungan) ke arah Barat (daerah rendah) yang merupakan daerah hilir.Akhirnya bermuara ke Sungai Batang Hari.Sungai Batanghari merupakan muara dari sungai-sungai diwilayah bagian barat yang merupakan hulu sungai sekaligus sebagai daerah pegunungan atau dataran tinggi. Sungai Besar antara lain sungai

(27)

Batang Tabir, Batang Merangin, Batang Mesumai, Batang Telentam, Batang Tembesi. Disamping sungai terdapat pula Danau dan Rawa yang memiliki kekayaan hayati, seperti Danau Pauh dan Danau Depati Empat yang terdapat di Kecamatan Jangkat.

Wilayah daratan Kabupaten Merangin secara umum terdiri dari 6 (enam) jenis tanah yaitu podsolik, latosol, andosol, organosol, glei humus dan komplek latusol dan litosol dan untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

(a) Podsolik. Untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian

antara 50 – 70 m dari permukaan laut, bersolum dalam dan tekstur halus.Daerah ini masih berupa hutan, tanaman perkebunan, pertanian tanah kering, semak, kebun campuran dan sebagian sudah diusahakan menjadi sawah. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah podsolik adalah 88.449 Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Kecamatan Pamenang.

(b) Latosol. Untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian antara

200 – 900 m dari permukaan laut bahan induk dan batuan beku, tanah bersolum dalam, tekstur remah dan konsistensi gembur. Daerah ini sebagian besar ditutupi hutan lebat dan sebagian pertanian tanah kering. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah latosol adalah 458.805 Ha yang tersebar pada seluruh wilayah Kabupaten Merangin.

(c) Andosol. Bentuk wilayah sebagian besar berbukit dan bergelombang dengan

ketinggian 600 – 2000 m dari permukaan laut, bahan induk dari batuan beku, tanah bersolum dalam (lebih dari 90 cm), tekstur sedang, struktur remah dan konsisten gembur, jenis tanah inilah yang subur, daerah ini selain masih berupa hutan sedah banyak dijadikan tegalan dan perkebunan kulit manis dan kopi. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah andosol adalah 177.070 Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Kecamatan Jangkat.

(d) Organosol. Bentuk wilayah datar (landai) berawa, tebal gambut berkisar 1 – 3 m

bahkan ada yang sampai 6 m, tanah ini tanpa tekstur, tanpa solum dengan warna coklat kehitaman pada daerah yang sudah dibuka lebih 10 tahun tebal

(28)

gambutnya berkisar 25 – 50 cm. Pada daerah ini solum masih berupa hutan

sebagian sudah dijadikan perkebunan kelapa sawit dan persawahan. Di

Kabupaten Merangin luas jenis tanah organosol adalah 14.334 Ha yang hanya ada pada Kecamatan Tabir Ulu dan Kecamatan Pamenang.

(e) Gli humus. Bentuk wilayah datar berawa, tebal bahan organiknya adalah 30 – 40

cm dengan warna hitam hitam kecoklatan, tekstur sedang dan drainase jelek. Daerah ini sebagian sudah dijadikan persawahan dan perkebunan kelapa sawit. Di Kabupaten Merangin

(f) luas jenis tanah Gli Humus adalah 1.425 Ha yang terdapat hanya pada

Kecamatan Tabir.

(g) Komplek Latosol dan Litosol. Bentuk wilayah bergelombang badan induk dari

batuan beku.Daerah ini sebagian besar masih berupa hutan. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah Komplek Latosol dan Litosol adalah 27.087 Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir Ulu.

[

Tekstur tanah di Kabupaten Merangin terdiri dari tekstur tanah halus, tersebar di Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Sungai Manau, Muara Siau, Lembah Masurai, Jangkat dan Kecamatan Pamenang. Untuk tekstur sedang terdapat hampir diseluruh wilayah Kabupaten Merangin. Sedangkan tanah gambut hanya terdapat di Kecamatan Tabir, Pamenang, dan Tabir Ulu. Kedalaman efektif tanah akan membatasi perkembangan dan kebebasan perakaran tanaman dan menentukan pertumbuhan serta produktifitas tanaman. Kedalaman efektifitas tanah dibagi dalam 4 (empat) kelas yaitu < 30 cm, 30 – 60 cm, 60 – 90 cm dan 90 cm. Kedalaman efektif kurang dari 30 cm hanya dapat digunakan untuk rumput-rumputan atau tidak diusahakan, sedangkan pada kedalaman efektif 30 – 60 cm, terbatas hanya untuk tanaman semusim yang berakar pendek (palawija dan padi-padian) untuk tanaman keras tidak cocok karena akan menyebabkan pertumbuhan yang kerdil penetrasi akar akan terhalang. Tanah gambut tahap kedalaman efektif hanya dibedakan tebalan gambutnya. Di Kabupaten Merangin sebagian besar kedalaman efektif tanahnya lebih dari 90 cm dan tersebar disetiap Kecamatan.

(29)

2. Kondisi Demografi

Kependudukan di Kabupaten Merangin selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Jumlah penduduk di Kabupaten Merangin mengalami penambahan sebanyak 64.523 jiwa. Yaitu dari 286.578 jiwa pada tahun 2008, menjadi 351.101 jiwa pada akhir tahun 2012.. Bertambahnya penduduk ini dapat diakibatkan oleh pertumbuhan alami maupun pengaruh migrasi.Sebagai muaranya dari penambahan itu,maka jumlah penduduk terus mengalami penambahan setiap tahunnya.Adapun distribusi penduduk berdasarkan komposisi menurut tahunnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel I-4

Jumlah Penduduk dan Sex Rasio di Kabupaten Merangin sampai dengan Tahun 2013

NO Kecamatan

Jenis Kelamin

Jumlah Sex Ratio Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 1 Jangkat 4.914 4.697 9.611 105 2 Sungai Tenang 5.003 4.648 9.689 107 3 Muara Siau 5.115 4.922 10.037 104 4 Lembah Masurai 11.282 9.722 21.004 116 5 Tiang Pumpung 2.521 2.415 4.936 104 6 Pamenang 16.763 15.907 32.670 105 7 Pamenang Barat 8.626 8.306 16.932 104 8 Renah Pamenang 7.349 7.112 14.461 103 9 Pamenang Selatan 5.350 49.091 10.341 107 10 Bangko 25.175 23.844 49.019 106 11 Bangko Barat 5.949 5.463 11.412 109 12 Batang Mesumai 5.138 5.152 10.290 100 13 Nalo Tantan 6.473 6.089 12.562 106 14 Sungai Manau 5.057 5.248 10.305 96 15 Renah Pembarap 6.185 6.323 12.508 98 16 Pangkalan Jambu 3.283 3.326 6.609 99 17 Tabir 14.947 14.754 29.701 101 18 Tabir Ulu 4.498 4.554 9.052 99 19 Tabir Selatan 14.801 13.600 28.401 109 20 Tabir Ilir 5.396 4.958 10.354 109 21 Tabir Timur 4.114 3.827 7.941 107 22 Tabir Lintas 4.133 3.803 7.936 109

(30)

23 Margo Tabir 7.183 6.741 13.924 107 24 Tabir Barat 4.403 4.432 8.835 99 MERANGIN 2013 183.658 174.872 358.530 105 Jumlah Tahun 2012 179.411 170.651 350.062 105 Jumlah Tahun 2011 175.585 165.978 341.563 106 Jumlah Tahun 2010 171.106 162.100 333.206 106 Jumlah Tahun 2009 149.282 142.731 292.013 105 Jumlah Tahun 2008 146.596 139.998 286.578 105 Sumber : Merangin Dalam Angka Tahun 2014

Ket: * Angka Sementara

Jumlah penduduk Kabupaten Merangin pada tahun 2008 tercatat sebanyak 286.578 jiwa dengan komposisi 146.596 penduduk laki-laki dan 139.982 penduduk perempuan, sehingga memiliki sex ratio sebesar 105. Tahun 2012 Jumlah Penduduk Kabupaten Merangin sebanyak 351.101 Jiwa dengan komposisi 179.934 penduduk laki-laki dan 171.167 penduduk perempuan, sehingga memiliki sex ratio sebesar 105.Berarti, sex artio selama 5 tahun tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 105.

Untuk Distribusi jumlah penduduk Kabupaten Merangin berdasarkan kelompok umur untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel I-5

Distribusi Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Merangin tahun 2014 NO Kelompok

Umur Laki-laki PerempuanPenduduk Jumlah

1 2 3 4 5 1 0-4 19.453 18.470 37.923 2 5-9 19.056 18.311 37.367 3 10-14 18.428 17.348 35.776 4 15-19 15.918 15.903 31.821 5 20-24 15.608 16.445 32.053 6 25-29 17.087 17.166 34.253 7 30-34 16.869 15.243 32.112 8 35-39 14.423 13.474 27.897 9 40-44 12.226 11.035 23.261 10 45-49 10.193 9.557 19.850 11 50-54 8.457 7.623 16.080 12 55-59 6.026 5.010 11.036 13 60-64 4.022 3.603 7.625 14 65-69 2.582 2.359 4.941 15 70-74 1.734 1.692 3.426 16 75+ 1.576 1.533 3.109 Jumlah/Total 2013 183.658 174.872 358.530 Jumlah 2012 179.411 170.651 350.062 Jumlah 2011 175 585 165 978 341.563 Jumlah 2010 171.106 162.100 333.206

(31)

Jumlah 2009 149.282 142.781 292.013 Jumlah 2008 146.596 139.982 286.578

Sumber : Merangin Dalam Angka Tahun 2014 Ket: * Angka Sementara

Dari tabel diatas terlihat jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2012 yang mendominasi pada umur 0-4 Tahun dengan komposisi 19.051 jiwa penduduk laki-laki dan 18.078penduduk perempuan. Sedangkan yang terendah jumlah penduduk pada kelompok umur 75 Tahun keatas dengan komposisi 1.539penduduk laki-laki dan 1.609penduduk perempuan.Untuk melihat perkembangan Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Merangin dari tahun 2008 hingga tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel I-6

Perkembangan Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Merangin

Tahun 2009 s/d Tahun 2013 No Tahun Penduduk (Jiwa) Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km) Pertumbuhan Penduduk (%) 1 2 3 4 5 6 1 2009 292.013 7.679 38 1,90 2 2010 333.206 7.679 43 14,11 3 2011 341.563 7.679 44 2,51 4 2012 350.062 7.679 46 2,48 5 2013 358.530 7679 47 242

Sumber: Merangin Dalam Angka Tahun 2014

Tabel di atas memperlihatkan dengan bertambah jumlah penduduk di Kabupaten Merangin mempengaruhi kepadatan penduduk.Tahun 2008 kepadatan penduduk di Kabupaten Merangin sebesar 37 Jiwa/Km, kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi 46 Jiwa/Km. Jika dibandingkan dengan luas Kabupaten Merangin yang mencapai 7.679 Km2. Penduduk Kabupaten Merangin masih terasa luas untuk lahan pertanian dan pemukiman. Namun apabila hal ini tidak mendapat perhatian akan dapat menyebabkan dampak-dampak lain akan muncul dari meningkatnya tingkat kepadatan penduduk seperti berkurangnya ketersediaan lahan, menurunnya udara bersih, Kerusakan Lingkungan, berkurangnya air bersih, kekurangan makanan dan lain sebagainya.

(32)

3. Kondisi Ekonomi

3.1. Potensi Pengembangan Sumberdaya Alam Wilayah

Kabupaten Merangin memiliki potensi sumberdaya yang cukup melimpah, baik dalam bentuk potensi sumberdaya yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui.Potensi unggulan dari sumberdaya yang dapat diperbaharui, berupa non kayu maupun kayu-kayuan serta hasil hutan. Sedangkan untuk komoditi berbagai jenis kayu, sekarang ini telah mengalami penurunan yang cukup drastis. Ini diakibatkan oleh potensi yang ada semakin terbatas dari tahun ke tahun. Adapun komoditi unggulan di Kabupaten Merangin yang termasuk dalam kategori non kayu, dapat dibagi dalam; komoditi unggulan tanaman pangan, komoditi unggulan perkebunan, komoditi unggulan peternakan dan komoditi unggulan perikanan.Sedangkan untuk komoditi perkebunan, Kabupaten Merangin memiliki komoditas unggulan seperti karet, kelapa sawit, kopi dan Nilam.

Dalam bidang Pariwisata Kabupaten Merangin dianugerahi berbagai objek dan daya tarik wisata yang alami serta didukung oleh budaya dan kesenian daerah yang memiliki kekhasan. Salah satu pontensi wisata Kabupaten Merangin adalah keunikan geologi yaitu geodiversity yang berada di Sungai Nanung (Anak Sungai Merangin) yang terlampaui dengan track kering pada zona inti di Desa Air Batu. Sepanjang track kering dapat mengamati berbagai biodiversity dan cultural diversity. Adapun lokasinya terletak di kawasan Batang Sungai Merangin antara Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap, Desa Biuku Tanjung (Teluk Wang Sakti) Sampai dengan Ujung Tanjung Kecamatan Bangko. Geodiversity Kabupaten Merangin sampai saat ini masih dalam tahap penelitian guna pembuatan dokumen untuk diajukan menjadikan Geopark Merangin / Global Geopark Network (GGN) UNESCO. Bentuk keunikan tersebut berupa diketemukannya Fosil Tree stums (Araucaryoxillon), Macralethopterid, Pecopterid, Cordaites, Calamites, plant remains ber lokasi di Muara Sungai Karing, Sungai Merangin. Fosil kayu yang juga masih terdapat di

sungai merangin tepatnya pada titik koordinat S 02008’ 58,11” dan E 102011’ 01,8”.

Potensi wisata unggulan baik yang telah dikembangkan maupun yang belum/sedang dikembangkan dapat dilihat padatabel berikut ini:

(33)

Tabel I-7

Daftar Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Merangin

NO Nama Obyek Wisata Lokasi

1. Taman Wisata Arboretum Rio Alif Desa Langling Kecamatan Bangko

2. Dam Betuk Kecamatan Tabir Lintas

3. Jam Gento Kota Bangko Kec. Bangko

4. Goa Sengayau Desa Sungai Pinang Kec. Sungai Manau

5. Teluk Wang Sakti Desa Biuku Tanjung Kec. Bangko Barat

6. Taman Rekreasi Bukit Tiung Kota Bangko Kecamatan Bangko

7. Wisata alam Danau Pauh Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat

8. Wisata Alam Gunung Masurai KecmatanLembah Masurai

9. Wisata Alam Air Panas / Grow Desa Renah Kemumu Kec. Jangkat

10. Wisata Budaya Perkampungan Rumah

Tuo Kelurahan Kampung Baruh Kec. Tabir

11. Benda Cagar Budaya Batu Bertulis

Karang Birahi Desa Karang Birahi Kec. Pamenang Barat

12 Benda Cagar Budaya Batu larung atau

batu persembahan dusun tuo Desa Tuo Kecamatan Lembah Masurai

13. Benda Cagar Budaya Batu larung Nilo

dingin Desa Nilo Dingin Kec. Lembah Masurai

14. Benda Cagar Budaya Batu larung Desa

Gedang Desa Gedang Kecamatan Sungai Tenang

15. Benda Cagar Budaya Batu larung

Lubuk Mentilin Desa Lubuk Mentilin Kecamatan SungaiTenang

16. Wisata Alam Air Terjun Segirincing dan

Air Terjun Tepian Dukun Bertuah Kecamatan Lembah Masurai dan KecamatanSungai Tenang

17. Agro Wisata Kecamatan Sungai Manau

18. Wisata Alam Telun Air Batu Desa Bukit Perentak Kecamatan Pangkalan

Jambu

19. Wisata Keunikan Geologi

(Geopark) Kawasan Batang Sungai Merangin antara DesaAir Batu Kecamatan Renah Pembarap, Desa

Biuku Tanjung (Teluk Wang Sakti) Sampai dengan Ujung Tanjung Kecamatan Bangko

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata,pemuda dan Olah Raga Kab. Merangin Tahun 2014

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) “Lembah Tenang” Kabupaten Merangin merupakan salah satu kawasan strategis Kabupaten Merangin yang ditetapkan berdasarkan amanat PNPM-PISEW sejak tahun 2009. Dalam PNPM-PISEW, Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dibatasi pada sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi khususnya pada bidang Agribisnis. Berdasarkan konsepsi tersebut, ditetapkan Kecamatan Lembah Masurai dan kecamatan Sungai Tenang sebagai kawasan strategis kabupaten yang memiliki komoditi unggulan lokal yaitu Kopi, Kentang dan Nilam.

(34)

3.2. Pertumbuhan Ekonomi.

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Merangin berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000, dari tahun 2008 sampai tahun 2012 rata-rata pertumbuhannya mencapai 7,34 persen pertahun. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Merangin berturut-turut, 5,99 persen di tahun 2008; 8,42 persen di tahun 2009; pada tahun 2010sebesar 7,85 persen;pada tahun 2011 tumbuh sebesar 7,02 persen dan pada tahun 2012 tumbuh menjadi 7,40 persen.

Capaian pertumbuhan PDRB tersebut pada hekekatnya tidak akan terlepas dari peningkatan sektor-sektor ekonomi yang dilakukan masyarakat. Secara umum dapat dikatakan bahwa pada sektor yang relatif kecil menguasai hajat hidup masyarakat tetapi mempunyai pertumbuhan yang relative besar.Berikut ini digambarkan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Merangin Tahun 2008 – 2012 atas harga konstan tahun 2000 pada tabel di bawah ini:

Tabel I-8

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Merangin Tahun 2009 – 2013 Harga Konstan

NO. LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013**

1 2 3 4 5 6 7

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan

& Perikanan 2,82 2,8 4,27 5,38 4,27

2. Pertambangan dan Penggalian 179,15 27,73 18,28 0,57 -1,00

3. Industri Pengolahan 3,42 5,57 5,45 5,87 6,91

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 10 10,23 9,69 9,79 6,82

5. Bangunan 2,58 4,83 10,82 11,06 14,25

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,76 14,99 7,93 8,53 9,18

7. Angkutan dan Komunikasi 13,99 19,43 8,53 8,39 8,44

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 11,44 10,12 9,18 11,11 8,48

9. Jasa-jasa 2,31 4,51 4,31 5,36 6,83

PDRB 8,42 7,02 6,47 6.45

Sumber Data : Merangin Dalam Angka Tahun 2013 **Angka sangat sementara

(35)

B. Potensi Unggulan Daerah

Potensi unggulan daerah sebagai pengungkit kegiatan ekonomi adalah pertanian, dan pariwisata yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pertanian

Hingga akhir tahun 2013, pertanian masih menjadi sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Merangin, yaitu 19,84%. Besarnya sumbangan sektor pertanian tersebut dimungkinkan oleh luas lahan pertanian yang terdiri dari sawah, tegal, kebun campur, dan hutan yang mencapai 80,22% dari luas wilayah Kabupaten Merangin.

Beberapa hal yang perlu dicatat dalam bidang pertanian di Kabupaten Merangin adalah sebagai berikut:

a. Luas panen padi sawah adalah 32.494 ha per tahun (dua kali panen) dengan produktivitas 63,18 Kw/ha (GKG) dan produksi sebesar 205.298 ton GKG atau sebesar 129.207,39 ton beras;

b. Luas panen padi ladang adalah 71 ha dengan produktivitas 28,03 Kw/ha (GKG) dan produksi sebesar 199 ton GKG atau sebesar 124,852 ton beras;

c. Luas panen jagung adalah 3.370 ha dengan produktivitas sebesar 56,59 Kw/ha pipilan kering dan rata-rata produksi sebesar 19.070 ton pipilan kering;

d. Luas panen kedelai adalah 1.412 ha dengan produktivitas 15,60 Kw/ha wose kering dan produksi sebesar 2.203 ton wose kering;

e. Luas panen kacang tanah adalah 2.451 ha dengan produktivitas sebesar 14,28 Kw/ha

wose kering dan produksi sebesar 3.500 ton wose kering;

f. Luas panen cabe merah adalah 399 ha, dengan produktivitas sebesar 5,49 ton/ha buah basah dan produksi sebesar 2.189,5 ton buah basah;

g. Luas panen cabe rawit adalah 39 ha, dengan produktivitas sebesar 2,8 ton/ha buah basah dan produksi sebesar 469,9 ton buah basah;

h. Luas panen kacang panjang adalah 13 ha, dengan produktivitas sebesar 2,58 ton/ha buah basah dan produksi sebesar 33,6 ton buah basah;

(36)

bawang merah, dan jagung. Kriteria komoditas unggulan secara kuantitatif adalah mempunyai nilai jual tinggi, dapat dan mudah dibudidayakan, volume produksi tinggi, laju nilai penjualan, dan perkiraan keuntungan produk setiap ton.

Beberapa permasalahan pokok sektor pertanian adalah adanya alih fungsi lahan dan pertambahan penduduk yang mengakibatkan berkurangnya rata-rata kepemilikan lahan. Masalah lainnya adalah kejenuhan lahan terhadap pupuk kimia dan kesadaran masyarakat menggunakan benih bermutu yang masih rendah.

Salah satu cakupan pertanian dalam arti luas adalah peternakan. Peternakan di Kabupaten Merangin memiliki potensi yang cukup besar meliputi ternak besar, ternak kecil, dan unggas (Tabel I-9).

Berdasarkan Tabel I-9, unggas (ayam dan itik) tampak masih menjadi ternak yang dominan di Kabupaten Merangin, disusul sapi dan kambing. Potensi peternakan menghasilkan beberapa produk, di antaranya daging, susu, dan telur (Tabel I-10).

Tabel I-9

Populasi Ternak Tahun 2012-2013

No. Jenis 2012 (ekor) 2013 (ekor)

1 Sapi 16.096 14.322

2 Kerbau 5.303 4.435

3 Kambing 32.329 33.332

4 Domba 9.381 9.382

5 Ayam buras 656.422 677.786

6 Ayam ras pedaging 269.888 303.097

7 Itik 29.103 38.678

Sumber: Disnakkan, 2014

Hasil produksi peternakan meliputi telur dan daging. Telur yang dihasilkan terdiri dari telur ayam buras, telur ayam ras petelur dan telur itik. Sedangkan daging yang dihasilkan terdiri dari daging sapi, kambing/domba, ayam dan itik.

Tabel I-10

Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2012-2013

(37)

No. Komoditas 2012 (kg) 2013 (kg)

1 Daging 1.575.013 1.431.210

2 Telur 402.625 465.427

Sumber: Disnakkan, 2014

Peningkatan produksi hasil peternakan dilakukan antara lain melalui : a. Kegiatan penelitian dan pengolahan gizi pakan ternak

(pengawasan mutu pakan ternak);

b. Bimbingan dan pemberdayaan kelompok melalui lomba kelompok ternak, petugas inseminator, dan dokter hewan;

c. Peningkatan mutu genetik sapi melalui pembelian semen,

speculum, dan inseminator gun. 2. Pariwisata

Salah satu potensi ekonomi daerah yang sangat mendukung dalam pengembangan ekonomi masyarakat lokal serta dalam memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata, yang didukung dengan

keanekaragaman jenis obyek wisata alam, religius, budaya, dan buatan. Data tentang potensi pariwisata dapat dilihat pada Tabel I-11.

Tabel I-11

Potensi Pariwisata Tahun 2012-2013

No. Obyek Wisata 2012Tahun 2013 Satuan

1. Wisata Alam 210 210 Lokasi

2. Wisata Budaya/religious 87 87 Lokasi

3. Wisata Buatan/minat khusus 155 155 Lokasi

Jumlah 452 452 Lokasi

Sumber: Disbudparpora, 2014

C. Pertumbuhan Ekonomi

1. Produk Domestik Regional Bruto

Pertumbuhan perekonomian daerah secara umum dapat dilihat melalui indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per kapita (Tabel I-13

(38)

dan Tabel I-14).

Tabel I-12

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000) Kabupaten Merangin Tahun 2012-2013

No Lapangan Usaha PDRB (juta Rp) 2012 (%) PDRB (juta Rp) 2013**) (%) 1 Pertanian 556.354,1 6 556.354,16 580.099,7 2 580.099.72 2 Pertambangan 39.568 105.733.32 40.539 104.675.61 3 Industri Pengolahan 692.762 54.621.74 715.653 58.395.11

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 40.373 7517.61 43.132 8.030.01

5 Bangunan 511.749 132.842.52 538.336 151.764.74

6 Perdagangan, Hotel, dan 901.754 232.777.31 969.070 254.150.47

7 Pengangkutan dan 333.271 68.164.22 357.152 73.916.09

8 Keuangan, Persewaan, dan

Jasa Perusahaan 305.347

57.623.82

333.732 62.512.62

9 Jasa-jasa 619.758 133.177.81 672.852 142.271.46

PDRB 4.400.313 1.348.810.53 4.640.376 1.435.815.84

Sumber:Merangin Dalam Angka Tahun 2013

**) Angka sangat sementara

Dari Tabel I-12 dapat dilihat bahwa empat sektor yang memiliki kontribusi terbesar adalah pertanian; industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran; dan sektor jasa-jasa. Berdasarkan data perkembangan PDRB tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat bahwa kondisi perekonomian Kabupaten Merangin relatif stabil. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Merangin pada tahun 2013 berdasarkan harga konstan sebesar 5,46%, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012 sebesar 5,34%. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Merangin dapat dilihat pada Tabel 1-13.

Tabel I-13 Pertumbuhan PDRB

(Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000) Kabupaten Merangin Tahun 2012-2013

No Tahun

Harga Berlaku Harga Konstan tahun Nilai

(Juta Rp)

Pertumbuh an

(39)

1 2012 11.242.15 11,34 4.400.313 5,34

2 2013**) 12.716.74 13,12 4.640.376 5,46

Sumber:Merangin Dalam Angka Tahun 2013

**) Angka sangat sementara

Dari tahun ke tahun pertumbuhan PDRB Kabupaten Merangin selalu dipicu oleh beberapa sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi. Pada tahun 2013 sektor yang memiliki kecenderungan pertumbuhan paling tinggi adalah sektor keuangan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut jaga memberi pengaruh terhadap peningkatan PDRB per kapita di Kabupaten Merangin. Perkembangan PDRB per kapita selama dua tahun terakhir disajikan pada Tabel I-14.

Tabel I-14

Perkembangan PDRB Per Kapita

(Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000) Kabupaten Merangin Tahun 2012-2013

No Tahun Harga Berlaku Harga Konstan tahun 2000 Nilai (Rp) Pertumbuhan Nilai (Rp) Pertumbuhan

1 2012 12.114.961 10,31 4.741.942 4,37

2 2013**) 13.551.037 11,85 4.944.813 4,28

Sumber:Merangin Dalam Angka Tahun 2013

**) angka sangat sementara

2. Inflasi

Laju inflasi Kabupaten Merangin mengalami kenaikan dari 4,13% pada tahun 2012 menjadi 7,59% pada tahun 2013. Secara umum kenaikan yang cukup signifikan ini terjadi karena harga kebutuhan pokok, yaitu bahan makanan dan bahan pangan mengalami kenaikan yang cukup tinggi akibat kondisi alam dan musim yang kurang mendukung, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tahun 2014, peningkatan tarif dasar listrik, dan kenaikan harga LPG, yang pada akhirnya menurunkan daya beli masyarakat. Inflasi di bawah 10% per tahun termasuk ke dalam kriteria inflasi ringan,

(40)

yang mempunyai dampak positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik (meningkatkan pendapatan dan investasi). Laju inflasi Kabupaten Merangin pada tahun 2013 berada di bawah laju inflasi nasional, namun lebih tinggi daripada laju inflasi Kota Bangko. Secara keseluruhan laju inflasi pada tahun 2013 mengalami kenaikan baik di

tingkat nasional, Kota Bangko, maupun Kabupaten Merangin (Tabel I-15).

Tabel I-15

Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Merangin, Kota Bangko dan Nasional Tahun 2012-2013

No Tahun Laju Inflasi Kab. Meran gin Laju Inflasi Kota Yogyakarta Laju Inflasi nasional 1 2012 4,13 4,31 4,30 2 2013*) 7,59 7,32 8,38

Sumber:Merangin Dalam Angka Tahun 2013

*) angka sementara

3. Distribusi Pendapatan

Koefisien Gini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui distribusi dan ketimpangan pendapatan penduduk. Koefisien Gini pada tahun 2012 sebesar 0,2492 dan pada tahun 2013, dengan faktor perkalian baru yang ditentukan oleh BPS Pusat, diprediksikan sebesar 0,2495. Koefisien Gini tahun 2013 mengalami kenaikan dan merupakan prediksi yang didasarkan adanya kenaikan BBM dan TDL pada tahun 2014 sehingga berimplikasi terhadap meningkatnya jumlah penduduk berpendapatan rendah dan ketimpangan pendapatan antara penduduk berpendapatan tinggi dan penduduk berpendapatan rendah.

D. Organisasi Perangkat Daerah

Untuk penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang dapat menyelenggarakan seluruh unsur pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, dan penataan Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah merupakan

(41)

salah satu elemen strategis disamping urusan, sumber daya aparatur dan elemen pendukung lainnya didalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance).

Penataan kelembagaan organisasi perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Merangin telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir disusun dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan sebagai implementasinya telah diterbitkan beberapa peraturan daerah yang menetapkan besaran organisasi perangkat daerah dan mengatur mengenai susunan, kedudukan dan tugas pokok organisasi perangkat daerah, yaitu :

 Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 5 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Daerah dan secretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merangin

 Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 6 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas - dinas Kabupaten Merangin

 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Merangin

 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi

Pamong Praja

 Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan

dan Kelurahan dalam Kabupaten Merangin

Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati/Pimpinan Pemerintah Kabupaten dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah, dan dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.

Sekretariat Daerah terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I), Asisten Perekonomi Pembangunan dan Humas (Asisten II) dan Asisten Administrasi Umum (Asisten III). Asisten Sekretaris Daerah ini membawahi bagian –

Gambar

Grafik III - 1 Proporsi PAD dalam APBD
Tabel  di  atas memperlihatkan dengan  bertambah  jumlah  penduduk  di  Kabupaten Merangin  mempengaruhi  kepadatan  penduduk.Tahun  2008  kepadatan  penduduk  di  Kabupaten Merangin sebesar 37 Jiwa/Km, kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi 46 Jiwa/Km
Tabel 3. Realisasi capaian kinerja pada tahun 2014
Tabel 4. Evaluasi capaian kinerja pada tahun 2014 dan 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 9 Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Gerakan gerombolan di Tanru Tedong muncul setelah pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin oleh Hamid Aly dan Usman Balo terpisah dari gerakan DI/TII

Dalam bab ini diterangkan mengenai harga penjualan pada Perusahaan Plastik Daya Tunggal di Kebumen, unsur-unsur pendapatan dan biaya, penggolongan biaya, pemisahan

Ashton dan Elliot (1987), meneliti hubungan antara audit delay dengan beberapa variabel independen yang terdiri dari total pendapatan, kompleksitas perusahaan,

Dalam hal Pelapor tidak memiliki rencana untuk memperoleh ULN Jangka Panjang, kewajiban penyampaian Laporan Rencana ULN sebagaimana dimaksud pada huruf a tetap dilakukan

Apa yang diteliti adalah telah berlaku satu perubahan yang besar kepada pencapaian parti-parti pembangkang iaitu Pakatan Rakyat (yang terdiri daripada PAS, PKR dan DAP) dan di

Berhubung fasilitas listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) belum menjangkau keempat desa tersebut, maka sebagai tenaga penggerak dalam proses penyediaan air bersih ini,

Bagian ketiga dari aplikasi sistem pendukung keputusan klinis ini memberikan informasi kepada klinisi tentang prediksi biaya pelayanan kesehatan dan prediksi nilai