• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN Pedum 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PAPARAN Pedum 2018"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Pangkalpinang, 28 Fbruari 2017 Pangkalpinang, 28 Fbruari 2017

PEDOMAN PENYUSUNAN

PEDOMAN PENYUSUNAN

RENCANA KERJA

RENCANA KERJA

DAN ANGGARAN (RKA

DAN ANGGARAN (RKA

)

)

T

T

AHUN ANGGARAN

AHUN ANGGARAN

2018

2018

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG

BANGKA BELITUNG

Disampaikan

DisampaikanOlehOleh::

Dr.

(2)

PROSEDUR PENYUSUNAN PROSEDUR PENYUSUNAN RKA-PERANGKAT DAERAH RKA-PERANGKAT DAERAH (PD) (PD) RKA-PD RKA-PD

(dibuat oleh Kepala PD

(dibuat oleh Kepala PD yangyang

HARUS DILENGKAPI

HARUS DILENGKAPI

DENGAN DAFTAR RINCIAN

DENGAN DAFTAR RINCIAN

PROGRAM DAN KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN

DAN

DANDOKUMENDOKUMEN

PENDUKUNG LAINNYA PENDUKUNG LAINNYA Mengacu Mengacu NOTA NOTA KESEPAKATAN KESEPAKATAN KUA-PPAS KUA-PPAS SURAT SURAT EDARAN

EDARAN SIMDASIMDA

Disusun Menggunakan Sistem Disusun Menggunakan Sistem

(3)

PROSEDUR PENYUSUNAN PROSEDUR PENYUSUNAN RKA-PERANGKAT DAERAH RKA-PERANGKAT DAERAH (PD) (PD) RKA-PD RKA-PD

(dibuat oleh Kepala PD

(dibuat oleh Kepala PD yangyang

HARUS DILENGKAPI

HARUS DILENGKAPI

DENGAN DAFTAR RINCIAN

DENGAN DAFTAR RINCIAN

PROGRAM DAN KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN

DAN

DANDOKUMENDOKUMEN

PENDUKUNG LAINNYA PENDUKUNG LAINNYA Mengacu Mengacu NOTA NOTA KESEPAKATAN KESEPAKATAN KUA-PPAS KUA-PPAS SURAT SURAT EDARAN

EDARAN SIMDASIMDA

Disusun Menggunakan Sistem Disusun Menggunakan Sistem

(4)

PROSEDUR PENYUSUNAN PROSEDUR PENYUSUNAN

RKA-PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD) RKA-PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)

RKA-PPKD RKA-PPKD

(dibuat oleh Kepala

(dibuat oleh Kepala

BAKUDA) BAKUDA) Mengacu Mengacu NOTA NOTA KESEPAKATAN KESEPAKATAN KUA-PPAS KUA-PPAS SURAT SURAT EDARAN

EDARAN SIMDASIMDA

Disusun Menggunakan Sistem Disusun Menggunakan Sistem

(5)

Disampaikan Disampaikan Dibahas Dibahas penelaahan penelaahan kesesuaian kesesuaian dengan dengan Kepala SKPD Kepala SKPD

(Satuan Kerja Perangkat Daerah) (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

Tim Anggaran Tim Anggaran Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah PPKD PPKD

(Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah)

RKA-SKPD SKPD RKA-SKPD SKPD RKA-SKPD SKPD ●

● kebijakan umum APBDkebijakan umum APBD

● prioritas dan plafon anggaranprioritas dan plafon anggaran

sementara sementara

● prakiraan maju yang telahprakiraan maju yang telah

disetujui tahun anggaran disetujui tahun anggaran sebelumnya

sebelumnya

● dokumen perencanaan lainnyadokumen perencanaan lainnya

● capaian kinerjacapaian kinerja

● indikator kinerjaindikator kinerja

● analisis standar belanjaanalisis standar belanja

● standar satuan hargastandar satuan harga

standar pelayanan minimal standar pelayanan minimal

RAPBD RAPBD

RKA-SKPD RKA-SKPD

yang telah ditelaah yang telah ditelaah

BAGAN ALIR PENYUSUNAN RKA-PD DAN RKA-PPKD BAGAN ALIR PENYUSUNAN RKA-PD DAN RKA-PPKD

(6)

PENDAPATAN DAERAH

PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

1. PAJAK DAERAH

2. RETRIBUSI DAERAH

1. DANA BAGI HASIL 2. DANA ALOKASI UMUM 3. DANA ALOKASI

KHUSUS

PENDAPATAN YANG DIANGGARKAN OLEH SKPKD PADA RKA-PPKD

(7)

PAJAK

DAERAH

DIANGGARKAN

PADA SKPKD

PENDAPATAN ASLI DAERAH

RETRIBUSI

DAERAH

DIANGGARKAN

PADA PERANGKAT

(8)

DANA BAGI

HASIL 

DIANGGARKAN DI

PERANGKAT DAERAH SESUAI PERPRES/PERMENDAGRI

DANA PERIMBANGAN

PENGANGGARANNYA BERDASARKAN PADA PERPRES MENGENAI RINCIAN APBN

DANA

 ALOKASI

UMUM

DANA

 ALOKASI

KHUSUS

(9)

BELANJA DAERAH

BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG 1. BELANJA PEGAWAI 2. BELANJA HIBAH 3. BELANJA BANTUAN SOSIAL

4. BELANJA BAGI HASIL KPD KAB/KOTA 5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN 6. BELANJA TIDAK TERDUGA 1. BELANJA PEGAWAI 2. BELANJA BARANG DAN JASA 3. BELANJA MODAL

(10)

Gaji Pokok dan Tunjangan PNSD disesuaikan dengan ketentuan Perundang-undangan (kenaikan Gaji, Gaji ke 13 dan 14, acress 2,5%, kenaikan pangkat,tunjangan keluarga dan mutasi pegawai)

Penganggaran Penyelenggaraan JKK dan JKM sesuai PP No.70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN (JKM=0,30% dan JKK=0,24% dari Gaji Pokok)

Iuran BPJS Kesehatan dihitung sebesar 3% DARI JUMLAH GAJI POKOK dan TUNJANGAN KELUARGA 

 Jaminan Kesehatan KDH/WKDH/Pimpinan dan Anggota DPRD

dihitung sebesar 3% dari Gaji Pokok/Uang Representasi dan Tunjangan

Keluarga

Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Hibah dan Bansos dalam bentuk uang, Belanja Bagi Hasil Kepada Kab/Kota, Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kab/Kota/Pemdes/Parpol dan Belanja Tidak Terduga dianggarkan pada SKPKD

Tambahan Penghasilan PNS diberikan dalam rangka prestasi kerja motivasi kerja dan kesejahteraan umum pegawai berdasarkan

pertimbangan obyektif, kewajaran dan kemampuan keuda

(11)

Belanja Hibah dan Bansos berupa uang dianggarkan berdasarkan pada Rancangan KUA-PPAS dan telah diverifikasi oleh Perangkat Daerah

Belanja Bagi Hasil Kepada Kab/Kota berdasarkan target Pajak yang ditetapkan sebagai pendapatan

Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah

Kab/Kota/Pemdes dan Parpol didasarkan pada KUA-PPAS

Belanja Tidak Terduga dilakukan secara rasional dan

kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya

Pengembangan Pelayanan kesehatan diluar cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS hanya diberikan kepada Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah/Pimpinan dan Anggota DPRD.

Tidak diperkenankan mengikutsertakan pegawai honorer dalam tim kegiatan, apabila honorer tersebut diangkat dan dibayarkan gajinya perbulan pada kegiatan yang sama.

(12)
(13)

BELANJA

PEGAWAI

HONORARIUM BAGI PNSD

BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI)

HONORARIUM PENGELOLA

KEUANGAN DAERAH

HONORARIUM BAGI PEGAWAI NON PNS

(14)

Belanja Pegawai pada Belanja Langsung merupakan pemberian honorarium yang terkait dengan output kegiatan yang terdiri dari:

1. Honor Pengelola Keuangan Daerah; 2. Honor Pengelola Barang dan Jasa; 3. Honor Tim Kegiatan (PNS);

4. Honor Tim Kegiatan (Non PNS).

(15)

Honor Pengelola Keuangan Daerah dan Pengelola Barang dan Jasadianggarkan untuk 12 bulandengan klasifikasi sbb:

1. Koordinator Pengeloaan Keuangan Daerah; 2. BUD;

3. Kuasa BUD;

4. Pengguna Anggaran;

5. Kuasa Pengguna Anggaran;

6. Pejabat Penatausahaan Keuangan; 7. Pengurus Barang Pengelola;

8. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa; 9. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan; 10. Bendahara Penerimaan;

11. Bendahara Pengeluaran; 12. Pembantu Pengurus Barang;

13. Pembantu Pengurus Barang Pengelola; 14. Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang; 15. Pengurus Barang Pengguna;

16. Pembantu Pengurus Barang;

17. Bendahara Penerimaan Pembantu; 18. Bendahara Pengeluaran Pembantu;

19. Staf Pengelola Keuangan pada Bendahara Pengeluaran maksimal 4 orang

BELANJA LANGSUNG (Belanja Pegawai PNSD)

Khusus untuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang ditunjuk bukan Kuasa Pengguna Anggaran, honorarium dianggarkan pada kegiatan yang bersangkutan.

(16)

Tenaga Honor Penunjang Operasional Kantor  Tenaga Honor Penunjang Pelayanan Kesehatan Tenaga Honor Teknis 1. Satpam 2. Penjaga Malam 3. Pengemudi/Sopir  4. Petugas Kebersihan 5. Pramubakti

Tenaga Honorer yang menunjang upaya pelayanan kesehatan

1. Satpol PP 2. Polisi Hutan

3. Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di lingkup Sekolah

4. Tenaga Teknis Lainnya

BELANJA LANGSUNG (Belanja Pegawai non PNSD)

DIANGGARKAN PADA KEGIATAN “PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN” DIANGGARKAN PADA KEGIATAN “JASA PELAYANAN PENUNJANG KESEHATAN” DIANGGARKAN PADA KEGIATAN YANG ADA KORELASINYA DENGAN TUGAS TENAGA HONORER DIMAKSUD DAN DISESUAIKAN DENGAN BEBAN KERJA

CATATAN: PENGANGGARAN HONORARIUM TERSEBUT DI ATAS DIANGGARKAN 13 BULAN

(17)

GURU TIDAK TETAP PEGAWAI TIDAK TETAP

BELANJA LANGSUNG (Belanja Pegawai non PNSD)

Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkup Sekolah

BEBAN KERJA MINIMAL 24 JAM BEBAN MENGAJAR DIBAWAH 24 JAM PER MINGGU GURU TIDAK TETAP

CATATAN: DIANGKAT OLEH PENGGUNA  ANGGARAN

(18)

BELANJA BARANG DAN JASA

PERJALANAN DINAS

1.

Perjalanan Dinas hanya diuraikan dalam rincian

Perjalanan Dinas;

2.

Penganggaran Perjalanan Dinas pada kegiatan

Seminar/Rapat Koordinasi/ Sosialisasi/Diseminasi/

Bimbingan teknis/ Workshop/ Rapat kerja/

Sarasehan/ symposium/ Lokakarya/

Fokus Group

Discussion

 / kegiatan sejenis dalam

rangka Koordinasi

(19)

BELANJA BARANG DAN JASA

UANG SAKU

1.

Peserta yang mengikuti kegiatan Seminar/

Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/FGD/Kegiatan

sejenis yang tidak menggunakan biaya

perjalanan dinas.

2.

Seseorang yang mengikuti kegiatan

perlombaan, parade dan kegiatan kesenian

3.

Dianggarkan pada jenis belanja Barang dan

(20)

BELANJA BARANG DAN JASA

UANG YANG DIBERIKAN KEPADA

PIHAK KETIGA/MASYARAKAT

Uang yang diberikan kepada pihak

ketiga/masyarakat dalam rangka

pemberian

hadiah

pada kegiatan yang bersifat

perlombaan atau penghargaan atas suatu

prestasi dianggarkan pada Belanja Barang

dan Jasa

(21)

BELANJA BARANG DAN JASA

PENGANGGARAN BARANG YANG DIBERIKAN

KEPADA PIHAK KETIGA/MASYARAKAT

1.

Dianggarkan dalam kelompok belanja langsung yang

diformulasikan ke dalam program dan kegiatan yang

diuraikan pada jenis belanja barang dan jasa.

2.

Penganggaran barang dimaksud sebesar harga

beli/bangun barang/jasa yang akan diserahkan kepada

pihak ketiga/masyarakat ditambah seluruh belanja

 yang terkait dengan pengadaan/pembangunan

barang/jasa sampai siap diserahkan (full costing).

(22)

BELANJA BARANG DAN JASA

BARANG/JASA YANG AKAN DISERAHKAN

KE PIHAK KETIGA/MASYARAKAT

Pada belanja barang yang diserahkan kepada

masyarakat/pihak ketiga

harus

mencantumkan nama 

penerima dan

bantuan sesuai dengan hasil evaluasi PD

terkait.

(23)

BELANJA BARANG DAN JASA

DASAR HUKUM PENGANGGARAN BARANG/JASA YANG  AKAN DISERAHKAN KE PIHAK KETIGA/MASYARAKAT

Pengadaan barang/jasa yang akan diserahkan kepada pihak

ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan,

dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa dengan

mempedomani Pasal 298 ayat (4) dan ayat (5)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011, sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016, serta peraturan

perundang-undangan lain di bidang hibah dan bantuan

sosial.

(24)

BELANJA BARANG DAN JASA

PEMELIHARAAN RUTIN

1.

Untuk kendaraan dinas/operasional roda 4 untuk 1

unit pertahun maksimal:

Rp35.200.000,00 (kendaraan operasional);

Rp44.800.000,00 (kendaraan dinas Eselon II).

Dengan rincian sebagai berikut:

 Jasa Service/Oli Rp5.000.000,00

Penggantian Suku Cadang Rp6.000.000,00

BBM untuk kendaraan operasional 200 Liter x Rp8.000 x 12

bulan = Rp19.200.000,00

BBM untuk kendaraan Eselon II 300 Liter x Rp8.000 x 12 bulan

= Rp28.800.000,00

Ban : 4 buah x Rp1.000.000,00 = Rp4.000.000,00  Accu Rp1.000.000,00

(25)

BELANJA BARANG DAN JASA

PEMELIHARAAN RUTIN (lanjutan)

2.

Untuk kendaraan dinas/operasional roda 2 untuk 1

unit pertahun maksimal sebesar Rp3.570.000,00

dengan rincian sebagai berikut:

 Jasa Service/Oli Rp500.000,00

Penggantian Suku Cadang Rp500.000,00

BBM : 20 Liter x Rp8.000 x 12 bulan = Rp1.920.000,00 Ban : 2 buah x Rp200.000,00 = Rp400.000,00

 Accu Rp250.000,00

(26)

BELANJA BARANG DAN JASA

PAKET PERTEMUAN DI HOTEL 

1.

Kegiatan dalam lintas PD di lingkup

Provinsi/Kab/Kota (maksimal Hotel Bintang 3):

Paket Fullboard = Rp.650.000,00 (OH)

Paket Fullday

= Rp.300.000,00 (OH)

Paket Halfday = Rp.200.000,00 (OH)

Peserta eselon III ke bawah/disetarakan (minimal

100 orang)

Peserta Eselon II (minimal 30 orang

)

BELANJA PAKET PERTEMUAN KEGIATAN DI HOTEL DIANGGARKAN PADA OBJEK BELANJA PAKET MEETING

(27)

BELANJA BARANG DAN JASA

PAKET PERTEMUAN DI HOTEL (lanjutan)

2. Kegiatan dengan peserta Kepala Daerah/Eselon I lintas Provinsi/Kab/Kota (maksimal hotel bintang 5):

 Paket Fullboard = Rp.1.350.000,00 (OH)

Paket Fullboard disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan  yang diselenggarakan di luar kantor sehari penuh dan menginap.

 Paket Fullday = Rp.500.000,00 (OH)

Paket Fullday disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor minimal 8 jam tanpa menginap

 Paket Halfday = Rp.345.000,00 (OH)

Paket Halfday disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggaran di luar kantor minimal 5 jam tanpa menginap.

BELANJA PAKET PERTEMUAN KEGIATAN DI HOTEL DIANGGARKAN PADA OBJEK BELANJA PAKET MEETING

(28)

BELANJA BARANG DAN JASA

PAKET PERTEMUAN DI HOTEL (lanjutan)

3. Pelaksanaan kegiatan dengan peserta dari PD/lintas PD di bawah 100 orang tidak diperkenankan menggunakan paket meeting,

penganggaran belanja tersebut menggunakan kode rekening:

 Sewa Ruang Pertemuan

 Belanja Makan dan Minum:

•Prasmanan Rp.75.000/orang

Makan dan Minum (Kotak) Rp.35.000/orangSnack (Kotak) Rp.15.000/orang

 Sewa kamar (apabila peserta diinapkan)

 Akomodasi untuk pejabat eselon II ke atas, 1 kamar untuk 1 orang Akomodasi untuk pejabat eselon III ke bawah, 1 kamar untuk 2

orang

. CATATAN : APABILA PESERTA DIINAPKAN TIDAK 1

TEMPAT DENGAN PELAKSANAAN KEGIATAN, MAKA DISEDIAKAN MOBILITAS PESERTA PADA BELANJA SEWA

(29)

BELANJA BARANG DAN JASA

SEWA TEMPAT (TIDAK MENGGUNAKAN PAKET RAPAT)

1. Gedung bukan milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:

Gedung Pertemuan (Kapasitas > 300 orang) = Rp.8.000.000,00 Ruang Besar (Kapasitas 101 s.d 300 orang) =Rp.7.000.000,00 Ruang Sedang (Kapasitas 51 s.d 100 orang) =Rp.5.000.000,00 Ruang Kecil (kapasitas s.d 50 orang) =Rp.3.500.000,00

2. Gedung milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tarif disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang berlaku.

(30)

BELANJA BARANG DAN JASA

 ALAT TULIS KANTOR 

Rp.56.000.000/tahun

Jumlah Pegawai s.d 40 orang

(PNS/CPNS)

Jumlah Pegawai lebih dari 40 orang

(PNS/CPNS)

(31)

BELANJA BARANG DAN JASA

FOTOKOPI, MATERAI, SEWA KENDARAAN DAN PERLENGKAPAN PESERTA 

No Uraian Satuan Tarif (Rp)

1. Biaya Fotocopi Lembar 350 2. Sewa Kendaraan* (minibus) Unit/Hari 500.000

3. Materai: Lembar 6.000

3.000

No Uraian Satuan Tarif (Rp)

4. Perlengkapan peserta terdiri dari:

1.Tas 100.000

2.materi dan kelengkapannya

3. baju peserta* Kaos 75.000 *penganggaran baju peserta diperkenanankan

apabila:

1. Mengikutsertakan peserta dan panitia ke tingkat nasional pada kegiatan pameran di luar daerah dan kegiatan yang bersifat perlombaan

2. Kegiatan yang melibatkan masyarakat (kegiatan yang bersifat nasional)

batik cual

kemeja/ baju bengkel

300.000 200.000

5. Perlengkapan peserta Diklat (kegiatan diatas 2 bulan)

(32)

BELANJA BARANG DAN JASA

HAL-HAL LAIN PADA BELANJA BARANG DAN JASA 

1.

Biaya bahan makanan (swakelola) dianggarkan pada

belanja logistik Rp.35.000/orang/hari.

2.

Pemeliharaan Asset harus disesuaikan dengan data yang

telah diverifikasi oleh BAKUDA (Bidang Asset).

3.

Biaya Iuran keanggotaan Organisasi dianggarkan dalam

kode rekening Belanja Kontribusi pada Belanja Barang

dan Jasa.

4.

Biaya Keikutsertaan PNS dalam pelaksanaan kegiatan

 yang diharuskan untuk membayar biaya kegiatan

dianggarkan dalam Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi

dan bimbingan teknis PNS pada belanja barang dan jasa.

(33)

BELANJA MODAL

SESUAI RKBU

Belanja Modal yang dialokasikan

harus sesuai dengan Rencana

Kebutuhan Barang (RKB) daerah

 yang telah disampaikan kepada

(34)

BELANJA MODAL

Komponen Belanja Modal untuk perolehan aset tetap meliputi

harga belanja aset tetap

ditambah semua biaya lain yang

dikeluarkan

sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan,

seperti:

Biaya Transportasi, Biaya Uji Coba dll.

Belanja Perjalanan Dinas dan jasa yang terkait dengan

perolehan aset tetap atau aset lainnya.

Biaya Konsultan Perencana, Konsultan Perencana, Konsultan

Pengawas dan Pengembangan Perangkat Lunak (

software)

harus ditambahkan pada nilai perolehan.

FULL COSTING !!!

CATATAN : KOMPONEN-KOMPONEN TERSEBUT HARUS DIANGGARKAN DALAM APBD SEBAGAI BELANJA MODAL

(35)

KOMPONEN BELANJA MODAL TANAH

(36)

KOMPONEN BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN

(37)

KOMPONEN BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN

(38)

KOMPONEN BELANJA MODAL JALAN DAN JEMBATAN

(39)

KOMPONEN BELANJA MODAL IRIGASI DAN JARINGAN

(40)

KOMPONEN BELANJA MODAL YANG DILAKUKAN SECARA SWAKELOLA 

(41)

B E L ANJ A MODAL

 Aset Tak Berwujud

adalah

 Aset non keuangan yang

dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta

dimiliki untuk digunakan

dalam menghasilkan barang

atau jasa atau digunakan

untuk kegiatan tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan

intelektual

ASET TAK BERWUJUD

1. SOFTWARE KOMPUTER

2. LISENSI DAN FRANCHISE

3. HAK CIPTA, PATEN DLL

4. HASIL KAJIAN/PENELITIAN

(42)

BELANJA MODAL

SYARAT PERLAKUAN BELANJA PEMELIHARAAN

SEBAGAI BELANJA MODAL:

1.

Pengeluaran tersebut mengakibatkan

bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas

dan volume aset tetap yang dimiliki.

2.

Nilai rupiah pengeluaran belanja atas

pemeliharaan barang/aset tetap tersebut

material/melebihi batasn minimal kapitalisasi

aset tetap.

(43)

PEMBIAYAAN

PENGHITUNGAN PEMBIAYAAN

PENERIMAAN PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan dianggarkan untuk menampung prediksi pelampauai pendapatan, penghematan anggaran belanja dan sisa dana kegiatan lanjutan tahun anggaran sebelumnya dan dirinci sesuai dengan format sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan untuk pembentukan dana cadangan dan menampung Penyertaan Modal (Investasi) Daerah.

(44)

HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN

Pendapatan:

1.

Masing-masing PD agar melampirkan rencana target

pendapatan yang telah dibahas dan disepakati bersama

dengan BAKUDA (Bidang Retribusi dan Penerimaan

lain-lain).

Belanja:

1.

Masing-masing PD agar melampirkan jumlah PNSD

berdasarkan golongan dan jabatan serta jumlah pegawai

tidak tetap.

2.

Pemberian honorarium bagi PNS dan Non PNS dibatasi

dan hanya didasarkan pada pertimbangan bahwa

keberadaan PNS dan Non PNS dalam kegiatan benar-benar

memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas

pelaksanaan kegiatan

.

(45)

HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN

Belanja:

3. Penyusunan rencana kegiatan tidak diperkenankan diuraikan hanya ke dalam jenis belanja pegawai, obyek belanja honorarium Non PNS.

4.  Alokasi belanja untuk Honorer/Pegawai tidak tetap yang menunjang pelaksanaan kegiatan (Kegiatan Non Fisik)

dibebankan pada Belanja Barang dan jasa dan untuk pegawai tidak tetap yang merupakan belanja penunjang untuk perolehan asset tetap (kegiatan Fisik) dibebankan pada belanja modal.

5. Untuk penganggaran jasa cleaning service (pihak ketiga)

dialokasikan dalam rincian obyek belanja pemeliharaan gedung kantor.

6. Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat, pendidikan

dan pelatihan, bimbingan teknis atau sejenisnya diprioritaskan untuk menggunakan fasilitas aset daerah, seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik pemerintah daerah.

(46)

HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN

Belanja:

7. Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri maupun

perjalanan dinas luar negeri, dilakukan secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikan target kinerja dari

perjalanan dinas dimaksud serta menggunakan sistem at cost (transportasi dan penginapan).

8. Biaya penyusunan DED dan/atau AMDAL yang penganggarannya tidak bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan/pengadaan dialokasikan pada belanja barang dan jasa.

9. Pada belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga harus mencantumkan nama penerima dan bantuan sesuai dengan hasil evaluasi PD terkait.

10. Dalam setiap kegiatan tidak diperkenankan untuk menganggarkan Belanja Modal yang bersifat penyediaan rutin (Komputer, Laptop, Notebook, Ipad, dll) namun disatukan dalam kegiatan peningkatan sarana dan prasarana kantor.

(47)

HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN

Belanja:

11. Penganggaran kewajiban yang terhutang pada pihak ketiga tahun 2017 dianggarkan pada perubahan APBD TA. 2018 setelah

tercantum dalam neraca tahun 2017.

12. Hal-hal yang tidak diatur dalam Pedoman Penyusunan ini agar mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OLS Nomor 58, Tambahan Lembarank. Negara Republik

(2) Bantuan sosial berupa barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) dianggarkan dalam kelompok belanja langsung yang diformulasikan kedalam program

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh Tax minimization , tunneling incentive mekanisme bonus dan exchange

Menurut Kaplan dan Norton (2000), Balanced Scorecard adalah salah satu model sistem pengukuran kinerja yang diturunkan dari visi, misi dan tujuan – tujuan strategis ke dalam

Contoh yang paling nyata dari usaha kajian filosofis tentang eksistensi Tuhan dapat dilihat bagaimana filosof Aristoteles menggunakan gerak-gerak yang nampak di alam

Untuk mengetahui karakteristik mutu emping melinjo di UKM “Windan Jaya” dilakukan beberapa pengujian (emping tidak utuh, kadar air, kadar abu, kadar protein, cemaran kapang),

Pembuatan pelet dari ampas tahu sudah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan cara fermentasi, namun belum pernah dilakukan pembuatan pakan untuk lele organik,

Dari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa energi yang dibutuhkan oleh plat logam untuk melepaskan elektronnya tergantung pada panjang gelombang, dan