Pangkalpinang, 28 Fbruari 2017 Pangkalpinang, 28 Fbruari 2017
PEDOMAN PENYUSUNAN
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA KERJA
RENCANA KERJA
DAN ANGGARAN (RKA
DAN ANGGARAN (RKA
)
)
T
T
AHUN ANGGARAN
AHUN ANGGARAN
2018
2018
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG
BANGKA BELITUNG
Disampaikan
DisampaikanOlehOleh::
Dr.
PROSEDUR PENYUSUNAN PROSEDUR PENYUSUNAN RKA-PERANGKAT DAERAH RKA-PERANGKAT DAERAH (PD) (PD) RKA-PD RKA-PD
(dibuat oleh Kepala PD
(dibuat oleh Kepala PD yangyang
HARUS DILENGKAPI
HARUS DILENGKAPI
DENGAN DAFTAR RINCIAN
DENGAN DAFTAR RINCIAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
DAN
DANDOKUMENDOKUMEN
PENDUKUNG LAINNYA PENDUKUNG LAINNYA Mengacu Mengacu NOTA NOTA KESEPAKATAN KESEPAKATAN KUA-PPAS KUA-PPAS SURAT SURAT EDARAN
EDARAN SIMDASIMDA
Disusun Menggunakan Sistem Disusun Menggunakan Sistem
PROSEDUR PENYUSUNAN PROSEDUR PENYUSUNAN RKA-PERANGKAT DAERAH RKA-PERANGKAT DAERAH (PD) (PD) RKA-PD RKA-PD
(dibuat oleh Kepala PD
(dibuat oleh Kepala PD yangyang
HARUS DILENGKAPI
HARUS DILENGKAPI
DENGAN DAFTAR RINCIAN
DENGAN DAFTAR RINCIAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
DAN
DANDOKUMENDOKUMEN
PENDUKUNG LAINNYA PENDUKUNG LAINNYA Mengacu Mengacu NOTA NOTA KESEPAKATAN KESEPAKATAN KUA-PPAS KUA-PPAS SURAT SURAT EDARAN
EDARAN SIMDASIMDA
Disusun Menggunakan Sistem Disusun Menggunakan Sistem
PROSEDUR PENYUSUNAN PROSEDUR PENYUSUNAN
RKA-PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD) RKA-PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)
RKA-PPKD RKA-PPKD
(dibuat oleh Kepala
(dibuat oleh Kepala
BAKUDA) BAKUDA) Mengacu Mengacu NOTA NOTA KESEPAKATAN KESEPAKATAN KUA-PPAS KUA-PPAS SURAT SURAT EDARAN
EDARAN SIMDASIMDA
Disusun Menggunakan Sistem Disusun Menggunakan Sistem
Disampaikan Disampaikan Dibahas Dibahas penelaahan penelaahan kesesuaian kesesuaian dengan dengan Kepala SKPD Kepala SKPD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Tim Anggaran Tim Anggaran Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah PPKD PPKD
(Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah)
RKA-SKPD SKPD RKA-SKPD SKPD RKA-SKPD SKPD ●
● kebijakan umum APBDkebijakan umum APBD
●
● prioritas dan plafon anggaranprioritas dan plafon anggaran
sementara sementara
●
● prakiraan maju yang telahprakiraan maju yang telah
disetujui tahun anggaran disetujui tahun anggaran sebelumnya
sebelumnya
●
● dokumen perencanaan lainnyadokumen perencanaan lainnya
●
● capaian kinerjacapaian kinerja
●
● indikator kinerjaindikator kinerja
●
● analisis standar belanjaanalisis standar belanja
●
● standar satuan hargastandar satuan harga
standar pelayanan minimal standar pelayanan minimal
RAPBD RAPBD
RKA-SKPD RKA-SKPD
yang telah ditelaah yang telah ditelaah
BAGAN ALIR PENYUSUNAN RKA-PD DAN RKA-PPKD BAGAN ALIR PENYUSUNAN RKA-PD DAN RKA-PPKD
PENDAPATAN DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH1. PAJAK DAERAH
2. RETRIBUSI DAERAH
1. DANA BAGI HASIL 2. DANA ALOKASI UMUM 3. DANA ALOKASI
KHUSUS
PENDAPATAN YANG DIANGGARKAN OLEH SKPKD PADA RKA-PPKD
PAJAK
DAERAH
DIANGGARKAN
PADA SKPKD
PENDAPATAN ASLI DAERAH
RETRIBUSI
DAERAH
DIANGGARKAN
PADA PERANGKAT
DANA BAGI
HASIL
DIANGGARKAN DI
PERANGKAT DAERAH SESUAI PERPRES/PERMENDAGRI
DANA PERIMBANGAN
PENGANGGARANNYA BERDASARKAN PADA PERPRES MENGENAI RINCIAN APBNDANA
ALOKASI
UMUM
DANA
ALOKASI
KHUSUS
BELANJA DAERAH
BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG 1. BELANJA PEGAWAI 2. BELANJA HIBAH 3. BELANJA BANTUAN SOSIAL4. BELANJA BAGI HASIL KPD KAB/KOTA 5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN 6. BELANJA TIDAK TERDUGA 1. BELANJA PEGAWAI 2. BELANJA BARANG DAN JASA 3. BELANJA MODAL
Gaji Pokok dan Tunjangan PNSD disesuaikan dengan ketentuan Perundang-undangan (kenaikan Gaji, Gaji ke 13 dan 14, acress 2,5%, kenaikan pangkat,tunjangan keluarga dan mutasi pegawai)
Penganggaran Penyelenggaraan JKK dan JKM sesuai PP No.70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN (JKM=0,30% dan JKK=0,24% dari Gaji Pokok)
Iuran BPJS Kesehatan dihitung sebesar 3% DARI JUMLAH GAJI POKOK dan TUNJANGAN KELUARGA
Jaminan Kesehatan KDH/WKDH/Pimpinan dan Anggota DPRD
dihitung sebesar 3% dari Gaji Pokok/Uang Representasi dan Tunjangan
Keluarga
Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Hibah dan Bansos dalam bentuk uang, Belanja Bagi Hasil Kepada Kab/Kota, Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kab/Kota/Pemdes/Parpol dan Belanja Tidak Terduga dianggarkan pada SKPKD
Tambahan Penghasilan PNS diberikan dalam rangka prestasi kerja motivasi kerja dan kesejahteraan umum pegawai berdasarkan
pertimbangan obyektif, kewajaran dan kemampuan keuda
Belanja Hibah dan Bansos berupa uang dianggarkan berdasarkan pada Rancangan KUA-PPAS dan telah diverifikasi oleh Perangkat Daerah
Belanja Bagi Hasil Kepada Kab/Kota berdasarkan target Pajak yang ditetapkan sebagai pendapatan
Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah
Kab/Kota/Pemdes dan Parpol didasarkan pada KUA-PPAS
Belanja Tidak Terduga dilakukan secara rasional dan
kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya
Pengembangan Pelayanan kesehatan diluar cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS hanya diberikan kepada Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah/Pimpinan dan Anggota DPRD.
Tidak diperkenankan mengikutsertakan pegawai honorer dalam tim kegiatan, apabila honorer tersebut diangkat dan dibayarkan gajinya perbulan pada kegiatan yang sama.
BELANJA
PEGAWAI
HONORARIUM BAGI PNSD
BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI)
HONORARIUM PENGELOLA
KEUANGAN DAERAH
HONORARIUM BAGI PEGAWAI NON PNS
Belanja Pegawai pada Belanja Langsung merupakan pemberian honorarium yang terkait dengan output kegiatan yang terdiri dari:
1. Honor Pengelola Keuangan Daerah; 2. Honor Pengelola Barang dan Jasa; 3. Honor Tim Kegiatan (PNS);
4. Honor Tim Kegiatan (Non PNS).
Honor Pengelola Keuangan Daerah dan Pengelola Barang dan Jasadianggarkan untuk 12 bulandengan klasifikasi sbb:
1. Koordinator Pengeloaan Keuangan Daerah; 2. BUD;
3. Kuasa BUD;
4. Pengguna Anggaran;
5. Kuasa Pengguna Anggaran;
6. Pejabat Penatausahaan Keuangan; 7. Pengurus Barang Pengelola;
8. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa; 9. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan; 10. Bendahara Penerimaan;
11. Bendahara Pengeluaran; 12. Pembantu Pengurus Barang;
13. Pembantu Pengurus Barang Pengelola; 14. Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang; 15. Pengurus Barang Pengguna;
16. Pembantu Pengurus Barang;
17. Bendahara Penerimaan Pembantu; 18. Bendahara Pengeluaran Pembantu;
19. Staf Pengelola Keuangan pada Bendahara Pengeluaran maksimal 4 orang
BELANJA LANGSUNG (Belanja Pegawai PNSD)
Khusus untuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang ditunjuk bukan Kuasa Pengguna Anggaran, honorarium dianggarkan pada kegiatan yang bersangkutan.
Tenaga Honor Penunjang Operasional Kantor Tenaga Honor Penunjang Pelayanan Kesehatan Tenaga Honor Teknis 1. Satpam 2. Penjaga Malam 3. Pengemudi/Sopir 4. Petugas Kebersihan 5. Pramubakti
Tenaga Honorer yang menunjang upaya pelayanan kesehatan
1. Satpol PP 2. Polisi Hutan
3. Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di lingkup Sekolah
4. Tenaga Teknis Lainnya
BELANJA LANGSUNG (Belanja Pegawai non PNSD)
DIANGGARKAN PADA KEGIATAN “PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN” DIANGGARKAN PADA KEGIATAN “JASA PELAYANAN PENUNJANG KESEHATAN” DIANGGARKAN PADA KEGIATAN YANG ADA KORELASINYA DENGAN TUGAS TENAGA HONORER DIMAKSUD DAN DISESUAIKAN DENGAN BEBAN KERJA
CATATAN: PENGANGGARAN HONORARIUM TERSEBUT DI ATAS DIANGGARKAN 13 BULAN
GURU TIDAK TETAP PEGAWAI TIDAK TETAP
BELANJA LANGSUNG (Belanja Pegawai non PNSD)
Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkup Sekolah
BEBAN KERJA MINIMAL 24 JAM BEBAN MENGAJAR DIBAWAH 24 JAM PER MINGGU GURU TIDAK TETAP
CATATAN: DIANGKAT OLEH PENGGUNA ANGGARAN
BELANJA BARANG DAN JASA
PERJALANAN DINAS
1.
Perjalanan Dinas hanya diuraikan dalam rincian
Perjalanan Dinas;
2.
Penganggaran Perjalanan Dinas pada kegiatan
Seminar/Rapat Koordinasi/ Sosialisasi/Diseminasi/
Bimbingan teknis/ Workshop/ Rapat kerja/
Sarasehan/ symposium/ Lokakarya/
Fokus Group
Discussion
/ kegiatan sejenis dalam
rangka Koordinasi
BELANJA BARANG DAN JASA
UANG SAKU
1.
Peserta yang mengikuti kegiatan Seminar/
Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/FGD/Kegiatan
sejenis yang tidak menggunakan biaya
perjalanan dinas.
2.
Seseorang yang mengikuti kegiatan
perlombaan, parade dan kegiatan kesenian
3.
Dianggarkan pada jenis belanja Barang dan
BELANJA BARANG DAN JASA
UANG YANG DIBERIKAN KEPADA
PIHAK KETIGA/MASYARAKAT
Uang yang diberikan kepada pihak
ketiga/masyarakat dalam rangka
pemberian
hadiah
pada kegiatan yang bersifat
perlombaan atau penghargaan atas suatu
prestasi dianggarkan pada Belanja Barang
dan Jasa
BELANJA BARANG DAN JASA
PENGANGGARAN BARANG YANG DIBERIKAN
KEPADA PIHAK KETIGA/MASYARAKAT
1.
Dianggarkan dalam kelompok belanja langsung yang
diformulasikan ke dalam program dan kegiatan yang
diuraikan pada jenis belanja barang dan jasa.
2.
Penganggaran barang dimaksud sebesar harga
beli/bangun barang/jasa yang akan diserahkan kepada
pihak ketiga/masyarakat ditambah seluruh belanja
yang terkait dengan pengadaan/pembangunan
barang/jasa sampai siap diserahkan (full costing).
BELANJA BARANG DAN JASA
BARANG/JASA YANG AKAN DISERAHKAN
KE PIHAK KETIGA/MASYARAKAT
Pada belanja barang yang diserahkan kepada
masyarakat/pihak ketiga
harus
mencantumkan nama
penerima dan
bantuan sesuai dengan hasil evaluasi PD
terkait.
BELANJA BARANG DAN JASA
DASAR HUKUM PENGANGGARAN BARANG/JASA YANG AKAN DISERAHKAN KE PIHAK KETIGA/MASYARAKAT
Pengadaan barang/jasa yang akan diserahkan kepada pihak
ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan,
dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa dengan
mempedomani Pasal 298 ayat (4) dan ayat (5)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016, serta peraturan
perundang-undangan lain di bidang hibah dan bantuan
sosial.
BELANJA BARANG DAN JASA
PEMELIHARAAN RUTIN
1.
Untuk kendaraan dinas/operasional roda 4 untuk 1
unit pertahun maksimal:
•
Rp35.200.000,00 (kendaraan operasional);
•
Rp44.800.000,00 (kendaraan dinas Eselon II).
Dengan rincian sebagai berikut:
Jasa Service/Oli Rp5.000.000,00
Penggantian Suku Cadang Rp6.000.000,00
BBM untuk kendaraan operasional 200 Liter x Rp8.000 x 12
bulan = Rp19.200.000,00
BBM untuk kendaraan Eselon II 300 Liter x Rp8.000 x 12 bulan
= Rp28.800.000,00
Ban : 4 buah x Rp1.000.000,00 = Rp4.000.000,00 Accu Rp1.000.000,00
BELANJA BARANG DAN JASA
PEMELIHARAAN RUTIN (lanjutan)
2.
Untuk kendaraan dinas/operasional roda 2 untuk 1
unit pertahun maksimal sebesar Rp3.570.000,00
dengan rincian sebagai berikut:
Jasa Service/Oli Rp500.000,00
Penggantian Suku Cadang Rp500.000,00
BBM : 20 Liter x Rp8.000 x 12 bulan = Rp1.920.000,00 Ban : 2 buah x Rp200.000,00 = Rp400.000,00
Accu Rp250.000,00
BELANJA BARANG DAN JASA
PAKET PERTEMUAN DI HOTEL
1.
Kegiatan dalam lintas PD di lingkup
Provinsi/Kab/Kota (maksimal Hotel Bintang 3):
Paket Fullboard = Rp.650.000,00 (OH)
Paket Fullday
= Rp.300.000,00 (OH)
Paket Halfday = Rp.200.000,00 (OH)
Peserta eselon III ke bawah/disetarakan (minimal
100 orang)
Peserta Eselon II (minimal 30 orang
)
BELANJA PAKET PERTEMUAN KEGIATAN DI HOTEL DIANGGARKAN PADA OBJEK BELANJA PAKET MEETING
BELANJA BARANG DAN JASA
PAKET PERTEMUAN DI HOTEL (lanjutan)
2. Kegiatan dengan peserta Kepala Daerah/Eselon I lintas Provinsi/Kab/Kota (maksimal hotel bintang 5):
Paket Fullboard = Rp.1.350.000,00 (OH)
Paket Fullboard disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sehari penuh dan menginap.
Paket Fullday = Rp.500.000,00 (OH)
Paket Fullday disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor minimal 8 jam tanpa menginap
Paket Halfday = Rp.345.000,00 (OH)
Paket Halfday disediakan untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggaran di luar kantor minimal 5 jam tanpa menginap.
BELANJA PAKET PERTEMUAN KEGIATAN DI HOTEL DIANGGARKAN PADA OBJEK BELANJA PAKET MEETING
BELANJA BARANG DAN JASA
PAKET PERTEMUAN DI HOTEL (lanjutan)
3. Pelaksanaan kegiatan dengan peserta dari PD/lintas PD di bawah 100 orang tidak diperkenankan menggunakan paket meeting,
penganggaran belanja tersebut menggunakan kode rekening:
Sewa Ruang Pertemuan
Belanja Makan dan Minum:
•Prasmanan Rp.75.000/orang
•Makan dan Minum (Kotak) Rp.35.000/orang •Snack (Kotak) Rp.15.000/orang
Sewa kamar (apabila peserta diinapkan)
• Akomodasi untuk pejabat eselon II ke atas, 1 kamar untuk 1 orang • Akomodasi untuk pejabat eselon III ke bawah, 1 kamar untuk 2
orang
. CATATAN : APABILA PESERTA DIINAPKAN TIDAK 1
TEMPAT DENGAN PELAKSANAAN KEGIATAN, MAKA DISEDIAKAN MOBILITAS PESERTA PADA BELANJA SEWA
BELANJA BARANG DAN JASA
SEWA TEMPAT (TIDAK MENGGUNAKAN PAKET RAPAT)
1. Gedung bukan milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:
Gedung Pertemuan (Kapasitas > 300 orang) = Rp.8.000.000,00 Ruang Besar (Kapasitas 101 s.d 300 orang) =Rp.7.000.000,00 Ruang Sedang (Kapasitas 51 s.d 100 orang) =Rp.5.000.000,00 Ruang Kecil (kapasitas s.d 50 orang) =Rp.3.500.000,00
2. Gedung milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tarif disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang berlaku.
BELANJA BARANG DAN JASA
ALAT TULIS KANTOR
Rp.56.000.000/tahun
Jumlah Pegawai s.d 40 orang
(PNS/CPNS)
Jumlah Pegawai lebih dari 40 orang
(PNS/CPNS)
BELANJA BARANG DAN JASA
FOTOKOPI, MATERAI, SEWA KENDARAAN DAN PERLENGKAPAN PESERTA
No Uraian Satuan Tarif (Rp)
1. Biaya Fotocopi Lembar 350 2. Sewa Kendaraan* (minibus) Unit/Hari 500.000
3. Materai: Lembar 6.000
3.000
No Uraian Satuan Tarif (Rp)
4. Perlengkapan peserta terdiri dari:
1.Tas 100.000
2.materi dan kelengkapannya
3. baju peserta* Kaos 75.000 *penganggaran baju peserta diperkenanankan
apabila:
1. Mengikutsertakan peserta dan panitia ke tingkat nasional pada kegiatan pameran di luar daerah dan kegiatan yang bersifat perlombaan
2. Kegiatan yang melibatkan masyarakat (kegiatan yang bersifat nasional)
batik cual
kemeja/ baju bengkel
300.000 200.000
5. Perlengkapan peserta Diklat (kegiatan diatas 2 bulan)
BELANJA BARANG DAN JASA
HAL-HAL LAIN PADA BELANJA BARANG DAN JASA
1.
Biaya bahan makanan (swakelola) dianggarkan pada
belanja logistik Rp.35.000/orang/hari.
2.
Pemeliharaan Asset harus disesuaikan dengan data yang
telah diverifikasi oleh BAKUDA (Bidang Asset).
3.
Biaya Iuran keanggotaan Organisasi dianggarkan dalam
kode rekening Belanja Kontribusi pada Belanja Barang
dan Jasa.
4.
Biaya Keikutsertaan PNS dalam pelaksanaan kegiatan
yang diharuskan untuk membayar biaya kegiatan
dianggarkan dalam Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi
dan bimbingan teknis PNS pada belanja barang dan jasa.
BELANJA MODAL
SESUAI RKBU
Belanja Modal yang dialokasikan
harus sesuai dengan Rencana
Kebutuhan Barang (RKB) daerah
yang telah disampaikan kepada
BELANJA MODAL
Komponen Belanja Modal untuk perolehan aset tetap meliputi
harga belanja aset tetap
ditambah semua biaya lain yang
dikeluarkan
sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan,
seperti:
Biaya Transportasi, Biaya Uji Coba dll.
Belanja Perjalanan Dinas dan jasa yang terkait dengan
perolehan aset tetap atau aset lainnya.
Biaya Konsultan Perencana, Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawas dan Pengembangan Perangkat Lunak (
software)harus ditambahkan pada nilai perolehan.
FULL COSTING !!!
CATATAN : KOMPONEN-KOMPONEN TERSEBUT HARUS DIANGGARKAN DALAM APBD SEBAGAI BELANJA MODAL
KOMPONEN BELANJA MODAL TANAH
KOMPONEN BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN
KOMPONEN BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN
KOMPONEN BELANJA MODAL JALAN DAN JEMBATAN
KOMPONEN BELANJA MODAL IRIGASI DAN JARINGAN
KOMPONEN BELANJA MODAL YANG DILAKUKAN SECARA SWAKELOLA
B E L ANJ A MODAL
Aset Tak Berwujud
adalah
Aset non keuangan yang
dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan
untuk kegiatan tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan
intelektual
ASET TAK BERWUJUD
1. SOFTWARE KOMPUTER
2. LISENSI DAN FRANCHISE
3. HAK CIPTA, PATEN DLL
4. HASIL KAJIAN/PENELITIAN
BELANJA MODAL
SYARAT PERLAKUAN BELANJA PEMELIHARAAN
SEBAGAI BELANJA MODAL:
1.
Pengeluaran tersebut mengakibatkan
bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas
dan volume aset tetap yang dimiliki.
2.
Nilai rupiah pengeluaran belanja atas
pemeliharaan barang/aset tetap tersebut
material/melebihi batasn minimal kapitalisasi
aset tetap.
PEMBIAYAAN
PENGHITUNGAN PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan dianggarkan untuk menampung prediksi pelampauai pendapatan, penghematan anggaran belanja dan sisa dana kegiatan lanjutan tahun anggaran sebelumnya dan dirinci sesuai dengan format sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan untuk pembentukan dana cadangan dan menampung Penyertaan Modal (Investasi) Daerah.
HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN
Pendapatan:
1.
Masing-masing PD agar melampirkan rencana target
pendapatan yang telah dibahas dan disepakati bersama
dengan BAKUDA (Bidang Retribusi dan Penerimaan
lain-lain).
Belanja:
1.
Masing-masing PD agar melampirkan jumlah PNSD
berdasarkan golongan dan jabatan serta jumlah pegawai
tidak tetap.
2.
Pemberian honorarium bagi PNS dan Non PNS dibatasi
dan hanya didasarkan pada pertimbangan bahwa
keberadaan PNS dan Non PNS dalam kegiatan benar-benar
memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas
pelaksanaan kegiatan
.
HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN
Belanja:
3. Penyusunan rencana kegiatan tidak diperkenankan diuraikan hanya ke dalam jenis belanja pegawai, obyek belanja honorarium Non PNS.
4. Alokasi belanja untuk Honorer/Pegawai tidak tetap yang menunjang pelaksanaan kegiatan (Kegiatan Non Fisik)
dibebankan pada Belanja Barang dan jasa dan untuk pegawai tidak tetap yang merupakan belanja penunjang untuk perolehan asset tetap (kegiatan Fisik) dibebankan pada belanja modal.
5. Untuk penganggaran jasa cleaning service (pihak ketiga)
dialokasikan dalam rincian obyek belanja pemeliharaan gedung kantor.
6. Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat, pendidikan
dan pelatihan, bimbingan teknis atau sejenisnya diprioritaskan untuk menggunakan fasilitas aset daerah, seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik pemerintah daerah.
HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN
Belanja:
7. Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri maupun
perjalanan dinas luar negeri, dilakukan secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikan target kinerja dari
perjalanan dinas dimaksud serta menggunakan sistem at cost (transportasi dan penginapan).
8. Biaya penyusunan DED dan/atau AMDAL yang penganggarannya tidak bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan/pengadaan dialokasikan pada belanja barang dan jasa.
9. Pada belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga harus mencantumkan nama penerima dan bantuan sesuai dengan hasil evaluasi PD terkait.
10. Dalam setiap kegiatan tidak diperkenankan untuk menganggarkan Belanja Modal yang bersifat penyediaan rutin (Komputer, Laptop, Notebook, Ipad, dll) namun disatukan dalam kegiatan peningkatan sarana dan prasarana kantor.
HAL-HAL YANG HARUS MENJADI PERHATIAN
Belanja:
11. Penganggaran kewajiban yang terhutang pada pihak ketiga tahun 2017 dianggarkan pada perubahan APBD TA. 2018 setelah
tercantum dalam neraca tahun 2017.
12. Hal-hal yang tidak diatur dalam Pedoman Penyusunan ini agar mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.