• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 Potensi menimbulkan masalah kerusakan lingkungan 6 Potensi menimbulkan masalah sosial. - Potensi menimbulkan masalah sosial di masyarakat 1 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5 Potensi menimbulkan masalah kerusakan lingkungan 6 Potensi menimbulkan masalah sosial. - Potensi menimbulkan masalah sosial di masyarakat 1 3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

53

(2)

Lampiran 1 Penilaian potensi risiko OPT

Penilaian potensi risiko OPT

No Kategori penilaian Faktor yang dinilai Total skor Penilaian potensi masuk, menetap dan menyebar

1 Potensi masuk - Bentuk media pembawa dan tujuan pemasukan media pembawa

- Frekuensi dan volume pemasukan media pembawa

- Kemungkinan OPT bertahan hidup selama transportasi dan lolos dari deteksi di tempat pemasukan - Kemampuan invasi

- Penyebaran OPT

- Cara hidup dan kemampuan bertahan

7 – 21

2 Potensi menetap - Strategi reproduksi dan jumlah individu yang dibutuhkan untuk membangun populasi yang mapan - Distribusi tanaman inang

- Kesesuiaian lingkungan

3 – 9

3 Potensi menyebar setelah menetap

- Kemampuan menyebar segera setelah menetap

- Ketersediaan musuh alami - Kesulitan dilakukan eradikasi

3 – 9

Potensi menimbulkan masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 4 Potensi

menimbulkan masalah ekonomi

- Potensi kerugian yang ditimbulkan - Potensi menimbulkan kerugian

dan kehilangan pasar

- Potensi sebagai vektor penyakit tanaman

- Potensi menimbulkan biaya tambahan akibat pengendalian

4 – 12

5 Potensi menimbulkan masalah kerusakan lingkungan

- Potensi menimbulkan masalah lingkungan

1 – 3

6 Potensi menimbulkan masalah sosial

- Potensi menimbulkan masalah

(3)

Lampiran 2 Parameter penilaian potensi risiko OPT No Faktor yang

dinilai Respon Kategori Skor

Penilaian potensi masuk 1 Bentuk media

pembawa dan tujuan

pemasukan media pembawa

1. Media pembawa yang

dimasukkan ke dalam wilayah RI dalam bentuk hasil tanaman mati untuk bahan baku industri dan langsung diolah

2. Media pembawa yang

dimasukkan ke wilayah RI dalam bentuk bagian tanaman hidup atau mati yang masih dapat ditumbuhkan; bahan baku industri dan konsumsi yang tidak langsung diolah

3. Media pembawa yang

dimasukkan ke dalam wilayah RI dalam bentuk bibit maupun material vegetatif untuk

kepentingan perbanyakan atau ditanam kembali Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Frekuensi dan volume pemasukan media pembawa

1. Pemasukan jarang terjadi dengan volume terbatas 2. Pemasukan jarang terjadi

dengan volume besar

3. Pemasukan bersifat rutin dengan volume besar Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 3 Kemungkinan OPT bertahan hidup selama transportasi dan lolos dari deteksi di tempat

pemasukan

1. Tidak mampu bertahan selama transportasi; lama perjalanan lebih panjang dari siklus hidup dan mudah dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan 2. Mampu bertahan dalam alat

angkut; lama perjalanan lebih panjang dari siklus hidup dan dapat dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan

3. Mampu bertahan selama transportasi; lama perjalanan lebih singkat dari siklus hidupnya dan sulit dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan Rendah Sedang Tinggi 1 2 3

(4)

Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang

dinilai Respon Kategori Skor

Penilaian potensi masuk 4 Kemampuan

invasi

1. L. invasa terintroduksi di negara tetangga namun tidak mampu menetap dan menyebar

2. L. invasa diketahui menetap dan menyebar di negara tetangga dan terdapat lalu lintas manusia ke wilayah RI

3. L. invasa diketahui menetap dan menyebar di negara tetangga, negara tetangga mengekspor media pembawa dan komoditi serta terdapat lalu lintas manusia ke wilayah RI Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 5 Penyebaran OPT

1. L. invasa tidak diketahui telah menyebar di luar daerah aslinya

2. L. invasa diketahui telah

menyebar di luar jangkauan aslinya dalam jangka waktu 10 – 15 tahun terakhir

3. L. invasa diketahui telah

menyebar di luar jangkauan aslinya dalam jangka waktu 5 – 10 tahun terakhir Rendah Sedang Tinggi 1 2 3

6 Cara hidup dan kemampuan bertahan

1. Hidup di luar jaringan tanaman, merusak dari bagian luar tanaman dan dapat dengan mudah dibebaskan dengan perlakuan

2. Salah satu fase terjadi di dalam jaringan tanaman dan merusak dari bagian dalam tanaman dan dapat dibebaskan dengan perlakuan

3. Sebagian besar atau seluruh fase terjadi di dalam jaringan tanaman dan merusak dari bagian dalam dan luar tanaman dan sulit dibebaskan dengan perlakuan

Rendah Sedang Tinggi 1 2 3

(5)

Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang

dinilai Respon Kategori Skor

Penilaian potensi menetap 1 Tipe reproduksi dan jumlah individu awal untuk perkembang-biakan populasi

1. Reproduksi seksual; keperidian rendah

2. Reproduksi seksual; keperidian sedang

3. Reproduksi seksual dan aseksual; keperidian tinggi (1 individu partenogenetik atau 1 ekor betina kawin)

Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Distribusi tanaman inang

1. Hanya memiliki 1 jenis tanaman inang dan persebaranya terbatas 2. Memiliki 1 atau beberapa jenis

tanaman inang dalam satu famili dan persebarannya terbatas 3. Memiliki banyak jenis tanaman

inang dalam lebih dari satu famili dan persebaranya terbatas atau luas Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 3 Kesesuaian lingkungan

1. Faktor biotik dan abiotik tidak banyak mendukung

perkembangan OPT

2. Sebagian faktor biotik dan abiotik mendukung perkembangan OPT 3. Seluruh faktor biotik dan abiotik

mendukung perkembangan OPT

Rendah Sedang Tinggi 1 2 3

Penilaian potensi menyebar 1 Kemampuan menyebar segera setelah menetap (melalui media pembawa maupun menyebar secara independen)

1. OPT sangat bergantung dengan inangnya dalam penyebarannya 2. OPT dapat memencar secara

aktif (jarak dekat) dan menyebar secara pasif bersama inangnya 3. OPT dapat memencar secara

aktif (jarak jauh) dan secara pasif bersama inang, material lain, maupun sebagai kontaminan

Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Ketersediaan musuh alami

1. Diketahui terdapat beragam jenis musuh alami di Indonesia yang bersifat polifag atau oligofag 2. Diketahui terdapat beberapa jenis

musuh alami di Indonesia yang bersifat monofag

3. Tidak tersedia musuh alaminya di Indonesia Rendah Sedang Tinggi 1 2 3

(6)

Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang

dinilai Respon Kategori Skor

Peniliaian potensi menyebar 3 Kesulitan

dilakukan eradikasi

1. Proses eradikasi mudah dilakukan dengan banyak alternatif perlakuan

2. Proses eradikasi dapat dilakukan dengan perlakuan tertentu 3. Proses eradikasi belum pernah

atau sulit dilakukan

Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 Potensi menimbulkan masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 1 Potensi kerugian

yang ditimbulkan

1. Menyebabkan kehilangan hasil 1 – 2%

2. Kehilangan hasil mencapai . > 2 % sampai < 5%

3. Kahilangan hasil mencapai ≥ 5%

Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Potensi menimbulkan kehilangan pasar

1. Serangan OPT tidak menurunkan kualitas media pembawa dan masih bisa dipasarkan 2. Serangan OPT menurunkan

kualitas media pembawa namun media pembawa masih dapat dipasarkan; peredaran media pembawa tidak dibatasi 3. Serangan OPT menurunkan

produksi dan kualitas media pembawa, tidak dapat

dipasarkan, peredaran media pembawa dibatasi Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 3 Potensi menimbulkan biaya tambahan akibat pengendalian

1. Menggunakan satu dari beberapa teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik, mekanik, kultur teknis

2. Menggunakan dua dari beberapa teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik,

mekanik, kultur teknis, karantina, dan kimiawi

3. Menggunakan lebih dari dua teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik,

mekanik, kultur teknis, karantina, dan kimiawi Rendah Sedang Tinggi 1 2 3

(7)

Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang

dinilai Respon Kategori Skor

Potensi menimbulkan masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 4 Potensi OPT

sebagai vektor penyakit tanaman

1. Bukan vektor bagi penyakit tanaman

2. Vektor dari satu jenis penyakit tanaman

3. Vektor dari dua atau lebih penyakit tanaman Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 5 Potensi menimbulkan kerusakan lingkungan

1. Mengancam biodiversitas atau menyebabkan pencemaran lingkungan atau menyebabkan masalah hidrologi (salah satu) 2. Mengancam biodiversitas atau

menyebabkan pencemaran lingkungan atau menyebabkan masalah hidrologi (dua dari tiga kerusakan berpotensi untuk terjadi)

3. Mengancam biodiversitas, menyebabkan pencemaran lingkungan dan menyebabkan masalah hidrologi Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 6 Potensi menimbulkan masalah sosial pada masyarakat

1. Kerugian ekonomi akibat

serangan OPT tidak menimbulkan masalah sosial yang berarti pada masyarakat, perusahaan tetap dapat bertahan dan beroperasi seperti biasa

2. Kerugian ekonomi akibat serangan OPT menyebabkan perusahaan harus menekan biaya produksi sehingga

mengakibatkan berkurangnya produksi yang berimbas kepada pengurangan jam kerja

3. Kerugian ekonomi akibat serangan OPT menyebabkan gangguan kesehatan akibat aplikasi pestisida, gagal panen, hilangnya lapangan pekerjaan, jumlah anak putus sekolah bertambah, perceraian serta ketidakmampuan individu atau kelompok individu untuk

memenuhi kebutuhan pokoknya

Rendah Sedang Tinggi 1 2 3

(8)

Lampiran 3 Perkiraan kerugian yang ditimbulkan akibat serangan L. invasa Diketahui:

• Volume panen rata-rata bubur kertas 5 tahun terakhir = 536 983.29 ton/thn

• Luas areal tanam = 5000 ha

• Jarak tanam eucalyptus = 4 m x 4 m = 16 m

• Tingkat kerusakan (TK) pada bibit

2

= 20% (KEFRI 2007) • Tingkat kerusakan (TK) pada tanaman di tegakan = 4% (KEFRI 2007) • Harga bibit eucalyptus/batang = Rp. 20.000 • Harga jual ekspor bubur kertas (Anonim 2011) = USD 750/ton

Jumlah bibit yang dibutuhkan dalam 1 ha (batang) = 10 000 m2 : 16 m2

Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk luas area tanam 5000 ha = 625 batang

= luas area tanam x jumlah bibit dalam 1 ha = 5000 x 625 = 3 125 000 batang

Jumlah bibit untuk penyulaman

= 20% x 3 125 000 = 625 000 batang Total bibit yang dibutuhkan untuk 5000 ha

= 3 125 000 + 625 000 = 3 750 000 batang

Jumlah bibit rusak = TK bibit x Jml total bibit = 20% x 3 750 000 batang = 750 000 batang

Jumlah bibit sehat = 3 750 000 – 750 000 = 3 000 000 batang

Jumlah tanaman rusak = TK tanaman di tegakan x jml bibit sehat = 4% x 3 000 000

= 120 000 pohon Jumlah tanaman sehat

di tegakan = 3 000 000 – 120 000

= 2 880 000 pohon (± luas area 4608 ha) Kerugian di pembibitan = Jumlah bibit rusak x harga bibit/batang

= 750 000 x Rp. 20 000 = Rp. 15 000 000 000

Luas area 5000 ha perkebunan eucalyptus dapat menghasilkan volume bubur kertas layak panen sebesar 536 983.29 ton/ tahun. Jika diketahui jumlah tanaman sehat yang tersisa di tegakan sebanyak 2 880 000 pohon (estimasi yang ditanami tanaman eucalyptus sehat adalah seluas 4609 ha), maka volume bubur kertas yang layak dipanen diperkirakan sebesar 494 883.80 ton/tahun. Kehilangan hasil yang terjadi akibat serangan L. invasa adalah sebesar 42 099.49 ton/tahun. Anonim (2011) menunjukkan bahwa selama tahun 2011 harga jual ekspor bubur kertas dari jenis tanaman eucalyptus mencapai USD 750/ton (Rp. 6.750.000/ton), sehingga kerugian yang disebabkan oleh serangan

L. invasa pada tanaman eucalyptus mencapai lebih dari Rp. 284 Milyar. Total

kerugian ekonomi pada tanaman eucalyptus di pembibitan hingga di perkebunan akibat serangan L. invasa adalah sebesar Rp. 299 Milyar untuk luas area tanam 5000 ha.

(9)

Lampiran 4 Perkiraan tambahan biaya pengendalian kimiawi akibat serangan L.

invasa pada perkebunan eucalyptus

Diketahui:

• Insektisida yang digunakan berbahan aktif Carbofuran 3G 1g/tanaman, dan empat kali aplikasi imidaclorpid 0.008% per tanaman.

• Harga 1 kg insektisida b.a. carbofuran 3G (1 kg carbofuran dapat digunakan untuk 1000 bibit)

= Rp. 20 000

• Kebutuhan carbofuran untuk 5000 ha = 3 750 000 g = 3750 kg = 3750 x Rp. 20 000 = Rp. 75 000 000 • Harga insektisida sistemik dengan b.a

imidaklorpid 200 SL = Rp. 40 000

• Konsentrasi bahan aktif didalamnya = 0.05% = 2.5 ml/l air

Untuk mendapatkan konsentrasi 0.008% dibutuhkan 6.25 kali pengenceran • Maka banyaknya tanaman yang dapat

diberi aplikasi dari satu kemasan = (40 ml/2.5 ml) x 6.25 = 100 tanaman

Maka untuk aplikasi pada lahan seluas 5000 ha (3 750 000 tanaman) dibutuhkan insektisida sebanyak = 3 750 000 : 100

= 37 500 kemasan • Kebutuhan imidaklorpid untuk 5000 ha = 37 500 x Rp. 40 000

= Rp. 1 500 000 000

• Total biaya tambahan pengendalian = Rp. 75 juta + 4 x (Rp. 1,5 M) = Rp. 6 075 000 000,-

Berdasarkan hasil perkiraan dapat dihitung total biaya tambahan pengendalian kimiawi akibat serangan L. invasa untuk kebutuhan bibit 5000 ha adalah sebesar Rp. 6 075 000 000,-.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Arman Hakim Nasution (2008), peramalan adalah proses memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam urusan kuantitas,

Isi siaran dari jasa penyiaran televisi, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Publik, wajib memuat sekurang-kurangnya 60% (enam

Kapasitas anaerobik merupakan kemampuan seorang atlet dalam melakukan aksi-aksi yang cepat dan kuat yang memiliki daya ledak tinggi kurang dari 70 detik tanpa

Nilai energi aktivasi dipengaruhi oleh pH dan suhu ; bahwa pada suasana yang semakin asam, diperoleh energi aktivasi yang semakin besar, dan dengan meningkatnya

Perusahaan menggunakan leverage dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya asset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan

Hasil penelitian biografi ini yaitu bahwa Eris Munandar merupakan Pelukis dan juga guru mata pelajaran seni rupa di SMA N 1 Padamara yang berasal dari

mereka sekedar menghafalnya, tanpa memahminya.. Selain metode analogi atau Qiyasiah di atas ada pula metode induksi atau Istiqroniyah, dalam pembelajaran kitab

Merek terkenal adalah merek dagang yang secara umum telah dikenal dan dipakai pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau badan, baik di wilayah Indonesia