53
Lampiran 1 Penilaian potensi risiko OPT
Penilaian potensi risiko OPT
No Kategori penilaian Faktor yang dinilai Total skor Penilaian potensi masuk, menetap dan menyebar
1 Potensi masuk - Bentuk media pembawa dan tujuan pemasukan media pembawa
- Frekuensi dan volume pemasukan media pembawa
- Kemungkinan OPT bertahan hidup selama transportasi dan lolos dari deteksi di tempat pemasukan - Kemampuan invasi
- Penyebaran OPT
- Cara hidup dan kemampuan bertahan
7 – 21
2 Potensi menetap - Strategi reproduksi dan jumlah individu yang dibutuhkan untuk membangun populasi yang mapan - Distribusi tanaman inang
- Kesesuiaian lingkungan
3 – 9
3 Potensi menyebar setelah menetap
- Kemampuan menyebar segera setelah menetap
- Ketersediaan musuh alami - Kesulitan dilakukan eradikasi
3 – 9
Potensi menimbulkan masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 4 Potensi
menimbulkan masalah ekonomi
- Potensi kerugian yang ditimbulkan - Potensi menimbulkan kerugian
dan kehilangan pasar
- Potensi sebagai vektor penyakit tanaman
- Potensi menimbulkan biaya tambahan akibat pengendalian
4 – 12
5 Potensi menimbulkan masalah kerusakan lingkungan
- Potensi menimbulkan masalah lingkungan
1 – 3
6 Potensi menimbulkan masalah sosial
- Potensi menimbulkan masalah
Lampiran 2 Parameter penilaian potensi risiko OPT No Faktor yang
dinilai Respon Kategori Skor
Penilaian potensi masuk 1 Bentuk media
pembawa dan tujuan
pemasukan media pembawa
1. Media pembawa yang
dimasukkan ke dalam wilayah RI dalam bentuk hasil tanaman mati untuk bahan baku industri dan langsung diolah
2. Media pembawa yang
dimasukkan ke wilayah RI dalam bentuk bagian tanaman hidup atau mati yang masih dapat ditumbuhkan; bahan baku industri dan konsumsi yang tidak langsung diolah
3. Media pembawa yang
dimasukkan ke dalam wilayah RI dalam bentuk bibit maupun material vegetatif untuk
kepentingan perbanyakan atau ditanam kembali Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Frekuensi dan volume pemasukan media pembawa
1. Pemasukan jarang terjadi dengan volume terbatas 2. Pemasukan jarang terjadi
dengan volume besar
3. Pemasukan bersifat rutin dengan volume besar Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 3 Kemungkinan OPT bertahan hidup selama transportasi dan lolos dari deteksi di tempat
pemasukan
1. Tidak mampu bertahan selama transportasi; lama perjalanan lebih panjang dari siklus hidup dan mudah dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan 2. Mampu bertahan dalam alat
angkut; lama perjalanan lebih panjang dari siklus hidup dan dapat dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan
3. Mampu bertahan selama transportasi; lama perjalanan lebih singkat dari siklus hidupnya dan sulit dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan Rendah Sedang Tinggi 1 2 3
Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang
dinilai Respon Kategori Skor
Penilaian potensi masuk 4 Kemampuan
invasi
1. L. invasa terintroduksi di negara tetangga namun tidak mampu menetap dan menyebar
2. L. invasa diketahui menetap dan menyebar di negara tetangga dan terdapat lalu lintas manusia ke wilayah RI
3. L. invasa diketahui menetap dan menyebar di negara tetangga, negara tetangga mengekspor media pembawa dan komoditi serta terdapat lalu lintas manusia ke wilayah RI Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 5 Penyebaran OPT
1. L. invasa tidak diketahui telah menyebar di luar daerah aslinya
2. L. invasa diketahui telah
menyebar di luar jangkauan aslinya dalam jangka waktu 10 – 15 tahun terakhir
3. L. invasa diketahui telah
menyebar di luar jangkauan aslinya dalam jangka waktu 5 – 10 tahun terakhir Rendah Sedang Tinggi 1 2 3
6 Cara hidup dan kemampuan bertahan
1. Hidup di luar jaringan tanaman, merusak dari bagian luar tanaman dan dapat dengan mudah dibebaskan dengan perlakuan
2. Salah satu fase terjadi di dalam jaringan tanaman dan merusak dari bagian dalam tanaman dan dapat dibebaskan dengan perlakuan
3. Sebagian besar atau seluruh fase terjadi di dalam jaringan tanaman dan merusak dari bagian dalam dan luar tanaman dan sulit dibebaskan dengan perlakuan
Rendah Sedang Tinggi 1 2 3
Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang
dinilai Respon Kategori Skor
Penilaian potensi menetap 1 Tipe reproduksi dan jumlah individu awal untuk perkembang-biakan populasi
1. Reproduksi seksual; keperidian rendah
2. Reproduksi seksual; keperidian sedang
3. Reproduksi seksual dan aseksual; keperidian tinggi (1 individu partenogenetik atau 1 ekor betina kawin)
Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Distribusi tanaman inang
1. Hanya memiliki 1 jenis tanaman inang dan persebaranya terbatas 2. Memiliki 1 atau beberapa jenis
tanaman inang dalam satu famili dan persebarannya terbatas 3. Memiliki banyak jenis tanaman
inang dalam lebih dari satu famili dan persebaranya terbatas atau luas Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 3 Kesesuaian lingkungan
1. Faktor biotik dan abiotik tidak banyak mendukung
perkembangan OPT
2. Sebagian faktor biotik dan abiotik mendukung perkembangan OPT 3. Seluruh faktor biotik dan abiotik
mendukung perkembangan OPT
Rendah Sedang Tinggi 1 2 3
Penilaian potensi menyebar 1 Kemampuan menyebar segera setelah menetap (melalui media pembawa maupun menyebar secara independen)
1. OPT sangat bergantung dengan inangnya dalam penyebarannya 2. OPT dapat memencar secara
aktif (jarak dekat) dan menyebar secara pasif bersama inangnya 3. OPT dapat memencar secara
aktif (jarak jauh) dan secara pasif bersama inang, material lain, maupun sebagai kontaminan
Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Ketersediaan musuh alami
1. Diketahui terdapat beragam jenis musuh alami di Indonesia yang bersifat polifag atau oligofag 2. Diketahui terdapat beberapa jenis
musuh alami di Indonesia yang bersifat monofag
3. Tidak tersedia musuh alaminya di Indonesia Rendah Sedang Tinggi 1 2 3
Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang
dinilai Respon Kategori Skor
Peniliaian potensi menyebar 3 Kesulitan
dilakukan eradikasi
1. Proses eradikasi mudah dilakukan dengan banyak alternatif perlakuan
2. Proses eradikasi dapat dilakukan dengan perlakuan tertentu 3. Proses eradikasi belum pernah
atau sulit dilakukan
Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 Potensi menimbulkan masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 1 Potensi kerugian
yang ditimbulkan
1. Menyebabkan kehilangan hasil 1 – 2%
2. Kehilangan hasil mencapai . > 2 % sampai < 5%
3. Kahilangan hasil mencapai ≥ 5%
Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 2 Potensi menimbulkan kehilangan pasar
1. Serangan OPT tidak menurunkan kualitas media pembawa dan masih bisa dipasarkan 2. Serangan OPT menurunkan
kualitas media pembawa namun media pembawa masih dapat dipasarkan; peredaran media pembawa tidak dibatasi 3. Serangan OPT menurunkan
produksi dan kualitas media pembawa, tidak dapat
dipasarkan, peredaran media pembawa dibatasi Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 3 Potensi menimbulkan biaya tambahan akibat pengendalian
1. Menggunakan satu dari beberapa teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik, mekanik, kultur teknis
2. Menggunakan dua dari beberapa teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik,
mekanik, kultur teknis, karantina, dan kimiawi
3. Menggunakan lebih dari dua teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik,
mekanik, kultur teknis, karantina, dan kimiawi Rendah Sedang Tinggi 1 2 3
Lampiran 2 (lanjutan) No Faktor yang
dinilai Respon Kategori Skor
Potensi menimbulkan masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 4 Potensi OPT
sebagai vektor penyakit tanaman
1. Bukan vektor bagi penyakit tanaman
2. Vektor dari satu jenis penyakit tanaman
3. Vektor dari dua atau lebih penyakit tanaman Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 5 Potensi menimbulkan kerusakan lingkungan
1. Mengancam biodiversitas atau menyebabkan pencemaran lingkungan atau menyebabkan masalah hidrologi (salah satu) 2. Mengancam biodiversitas atau
menyebabkan pencemaran lingkungan atau menyebabkan masalah hidrologi (dua dari tiga kerusakan berpotensi untuk terjadi)
3. Mengancam biodiversitas, menyebabkan pencemaran lingkungan dan menyebabkan masalah hidrologi Rendah Sedang Tinggi 1 2 3 6 Potensi menimbulkan masalah sosial pada masyarakat
1. Kerugian ekonomi akibat
serangan OPT tidak menimbulkan masalah sosial yang berarti pada masyarakat, perusahaan tetap dapat bertahan dan beroperasi seperti biasa
2. Kerugian ekonomi akibat serangan OPT menyebabkan perusahaan harus menekan biaya produksi sehingga
mengakibatkan berkurangnya produksi yang berimbas kepada pengurangan jam kerja
3. Kerugian ekonomi akibat serangan OPT menyebabkan gangguan kesehatan akibat aplikasi pestisida, gagal panen, hilangnya lapangan pekerjaan, jumlah anak putus sekolah bertambah, perceraian serta ketidakmampuan individu atau kelompok individu untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya
Rendah Sedang Tinggi 1 2 3
Lampiran 3 Perkiraan kerugian yang ditimbulkan akibat serangan L. invasa Diketahui:
• Volume panen rata-rata bubur kertas 5 tahun terakhir = 536 983.29 ton/thn
• Luas areal tanam = 5000 ha
• Jarak tanam eucalyptus = 4 m x 4 m = 16 m
• Tingkat kerusakan (TK) pada bibit
2
= 20% (KEFRI 2007) • Tingkat kerusakan (TK) pada tanaman di tegakan = 4% (KEFRI 2007) • Harga bibit eucalyptus/batang = Rp. 20.000 • Harga jual ekspor bubur kertas (Anonim 2011) = USD 750/ton
Jumlah bibit yang dibutuhkan dalam 1 ha (batang) = 10 000 m2 : 16 m2
Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk luas area tanam 5000 ha = 625 batang
= luas area tanam x jumlah bibit dalam 1 ha = 5000 x 625 = 3 125 000 batang
Jumlah bibit untuk penyulaman
= 20% x 3 125 000 = 625 000 batang Total bibit yang dibutuhkan untuk 5000 ha
= 3 125 000 + 625 000 = 3 750 000 batang
Jumlah bibit rusak = TK bibit x Jml total bibit = 20% x 3 750 000 batang = 750 000 batang
Jumlah bibit sehat = 3 750 000 – 750 000 = 3 000 000 batang
Jumlah tanaman rusak = TK tanaman di tegakan x jml bibit sehat = 4% x 3 000 000
= 120 000 pohon Jumlah tanaman sehat
di tegakan = 3 000 000 – 120 000
= 2 880 000 pohon (± luas area 4608 ha) Kerugian di pembibitan = Jumlah bibit rusak x harga bibit/batang
= 750 000 x Rp. 20 000 = Rp. 15 000 000 000
Luas area 5000 ha perkebunan eucalyptus dapat menghasilkan volume bubur kertas layak panen sebesar 536 983.29 ton/ tahun. Jika diketahui jumlah tanaman sehat yang tersisa di tegakan sebanyak 2 880 000 pohon (estimasi yang ditanami tanaman eucalyptus sehat adalah seluas 4609 ha), maka volume bubur kertas yang layak dipanen diperkirakan sebesar 494 883.80 ton/tahun. Kehilangan hasil yang terjadi akibat serangan L. invasa adalah sebesar 42 099.49 ton/tahun. Anonim (2011) menunjukkan bahwa selama tahun 2011 harga jual ekspor bubur kertas dari jenis tanaman eucalyptus mencapai USD 750/ton (Rp. 6.750.000/ton), sehingga kerugian yang disebabkan oleh serangan
L. invasa pada tanaman eucalyptus mencapai lebih dari Rp. 284 Milyar. Total
kerugian ekonomi pada tanaman eucalyptus di pembibitan hingga di perkebunan akibat serangan L. invasa adalah sebesar Rp. 299 Milyar untuk luas area tanam 5000 ha.
Lampiran 4 Perkiraan tambahan biaya pengendalian kimiawi akibat serangan L.
invasa pada perkebunan eucalyptus
Diketahui:
• Insektisida yang digunakan berbahan aktif Carbofuran 3G 1g/tanaman, dan empat kali aplikasi imidaclorpid 0.008% per tanaman.
• Harga 1 kg insektisida b.a. carbofuran 3G (1 kg carbofuran dapat digunakan untuk 1000 bibit)
= Rp. 20 000
• Kebutuhan carbofuran untuk 5000 ha = 3 750 000 g = 3750 kg = 3750 x Rp. 20 000 = Rp. 75 000 000 • Harga insektisida sistemik dengan b.a
imidaklorpid 200 SL = Rp. 40 000
• Konsentrasi bahan aktif didalamnya = 0.05% = 2.5 ml/l air
Untuk mendapatkan konsentrasi 0.008% dibutuhkan 6.25 kali pengenceran • Maka banyaknya tanaman yang dapat
diberi aplikasi dari satu kemasan = (40 ml/2.5 ml) x 6.25 = 100 tanaman
Maka untuk aplikasi pada lahan seluas 5000 ha (3 750 000 tanaman) dibutuhkan insektisida sebanyak = 3 750 000 : 100
= 37 500 kemasan • Kebutuhan imidaklorpid untuk 5000 ha = 37 500 x Rp. 40 000
= Rp. 1 500 000 000
• Total biaya tambahan pengendalian = Rp. 75 juta + 4 x (Rp. 1,5 M) = Rp. 6 075 000 000,-
Berdasarkan hasil perkiraan dapat dihitung total biaya tambahan pengendalian kimiawi akibat serangan L. invasa untuk kebutuhan bibit 5000 ha adalah sebesar Rp. 6 075 000 000,-.