• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PIHAK SEKOLAH DALAM MENCEGAH SISWA MELAKUKAN JUDI KOA (Studi Kasus SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan) ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PIHAK SEKOLAH DALAM MENCEGAH SISWA MELAKUKAN JUDI KOA (Studi Kasus SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan) ARTIKEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PIHAK SEKOLAH DALAM MENCEGAH SISWA

MELAKUKAN JUDI KOA

(Studi Kasus SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan)

ARTIKEL

INDRA YALDI

NPM: 12070039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)
(3)

Indra Yaldi (NPM: 12070039) Party Strategies in Preventing School Students Conducting Gambling Koa (Case study of Sma N 3 Lengayang South Coastal District). Sociology Of Education Studies Program PGRI STKIP West Sumatera in 2017.

Indra Yaldi1 Rinel Fitlayeni, MA2 Surya Prahara,MH3 Sociology Of Education Studies Program

STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This study is based on a student who violates the rules at SMA N 3 Lengayang among others: (1) the student is not a ceremony. (2) the student did not participate Kultum. (3) students alpha (4) students who are truant during the lesson. (5) late entry students locally. (6) students who do gamble koa during school hours. The data showed 10 students who frequent gambling game koa during school hours take place. The purpose of this study was to mendikripsikan strategy in preventing school students who do gamble koa (Case Study High School N 3 Lengayang South Coastal district).The theory used in this research is the theory of social control of Albert J.Reiss. This type of research is descriptive qualitative research. Informants in this study of 16 people, the principal one person, five people from the teachers, five people from the parents of students, five people from the students. Data used primary data and secondary data. Methods of data collection in this study using non-participant observation, in-depth interviews and document research. Then that becomes the unit of analysis is the group. Analysis of the data used in this study is to model the interactive data analysis Miles and Huberman. Includes four stages: data collection, data reduction stage, the stage of presentation of the data and conclusions stage.The results of this study can be concluded that the strategy of the school to prevent students prevent students conduct gambling koa (Study SMA N 3 Lengayang South Coastal District) (1) The school repair the school fence, so that students can not be absent, and did koa gambling games. (2) The school entered into a collaboration with the shop owner. With the existence of such owners can provide information to schools about student gambling koa. (3) The teacher gives advice. (4) providing motivation by teachers (5) teachers do not allow students out of the classroom during the learning process so that the learning process is going well. (6) the school held a raid during the learning process as teachers go kekelas and kewarung-stalls. (7) the school entered into collaboration with the parents of such students, parents ask teachers about children's behavior at school.

(4)

Indra Yaldi (12070039), Strategi Pihak Sekolah Dalam Mencegah Siswa Melakukan Judi Koa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2017.

Indra Yaldi1 Rinel Fitlayeni, MA2Surya Prahara,MH 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya siswa yang melanggar peraturan di SMA N 3 Lengayang antara lain: (1) siswa keluar masuk ketika belajar. (2) siswa berkeliaran saat pergantian jam pelajaran. (3) siswa yang bolos (4) siswa sering duduk diwarung saat jam pelajaran. (5) siswa yang merokok saat jam pelajaran. (6) siswa yang melakukan permainan judi koa pada saat jam pelajaran. Data menunjukkan 10 orang siswa yang sering melakukan permainan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendikripsikan strategi pihak sekolah dalam mencegah siswa yang melakukan judi koa (Studi Kasus Sma N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kontrol sosial dari Albert J.Reiss. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 16 orang, kepala sekolah 1 orang, 5 orang dari guru, 5 orang dari orang tua siswa, 5 orang dari siswa. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Kemudian yang menjadi unit analisisnya adalah kelompok. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan model analisis data interaktif (Miles dan Huberman). Mencakup dalam empat tahap, yaitu: pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti mengenai strategi pihak sekolah dalam mencegah siswa yang melakukan judi koa (Studi SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan) antara lain: (1) Pihak sekolah memperbaiki pagar sekolah, supaya siswa tidak bisa bolos, dan tidak melakukan permainan judi koa. (2) Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan pemilik warung. Dengan adanya seperti ini pemilik bisa memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang siswa bermain judi koa. (3) Guru memberikan nasehat. Agar siswa tidak melanggar aturan sekolah (4) pemberian motivasi oleh guru (5) guru tidak memperbolehkan siswa keluar masuk kelas saat proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. (6) pihak sekolah mengadakan razia pada saat proses pembelajaran seperti, guru pergi kekelas dan kewarung-warung. (7) pihak sekolah mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa seperti, orang tua siswa menanyakan kepada guru tentang perilaku anak di sekolah. Kata Kunci: Strategi Pihak Sekolah, Mencegah Siswa Bermain Judi Koa.

(5)

1

PENDAHULUAN

Peserta didik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam pendidikan formal. Karena kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik. Tentu saja optimasi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diragukan perwujudannya, tanpa kehadiran guru yang profesional. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (SISDIKNAS) bahwa setiap peserta didik berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran. Pada jalur pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, yang mana untuk mencerdaskan peserta didik. Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan, potensi dimaksud umumnya terdiri dari tiga kategori, yaitu kognitif,afektif, dan psikomotor (Sudarwan, 2013:1-2).

Adapun sebagian siswa SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yang melanggar peraturan yang ada di SMA N 3 Lengayang. Maka mereka akan diberi sanksi sesuai dengan peraturan yang mereka langgar. Salah satunya seperti siswa yang terlambat masuk jam pelajaran pagi, maka siswa tersebut tidak dibolehkan masuk lokal, dan siswa yang terlambat harus melapor dulu ke guru piket minta surat izin masuk. Satu kali terlambat maka sanksinya satu buah batu bata, apa bila siswa melakukan terlambat masuk 3 kali berturut-turut maka pihak sekolah akan memanggil orang tua siswa.

Tetapi ada beberapa siswa yang melanggar aturan di SMA N 3 Lengayang, seperti terlambat masuk jam pertama, melakukan aktivitas berkeliaran pergantian jam pelajaran, siswa keluar ketika belajar, sehingga pada saat siswa melapor kepada guru piket minta surat izin, namun beberapa siswa tidak melakukukan hal itu, dan memilih untuk melakukan permainan Judi Koa. Siswa yang melanggar untuk keluar jam pelajaran adalah siswa kelas XI, yang duduk diwarung dan melakukan judi koa tempat siswa yang bermain judi koa ada dua warung. Apabilah siswa tersebut berempat maka mereka mulai melakuka judi koa,

siswa bermain judi koa dengan taruhan berupah uang, dan rokok.

Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti lakukan dengan guru SMA N 3 Lengayang yang dilakukan pada tanggal 11-21 Maret Tahun 2016 rata-rata siswa yang cabut, sering duduk di warung, siswa yang merokok dilingkungan sekolah, tidak upacara, siswa tidak kultum, terlambat dan siswa melakukan permainan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsung, wawancara yang dilakukan dengan guru SMA N 3 Lengayang masyarakat yang berada di dekat sekolah, siswa SMA N 3 Lengayang, orang tua siswa, dan pemilik warung tempat siswa melakukan Judi Koa, peneliti juga melihat siswa melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang ada di Sekolah SMA N 3 Lengayang yang diajarkan. Seperti siswa yang melanggar aturan yang ada di Sekolah SMA N 3 Lengayang, siswa yang sering terlambat masuk 59 orang, cabut 36 orang, siswa yang alfa 201 orang, dan siswa melakukan permainan judi koa 10 orang. Alasan peneliti melakukan penelitian ini, karena judi koa salah satu tindakan kriminal, seharusnya siswa belajar tidak melakukan permainan judi koa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti, tentang Strategi Pihak Sekolah Dalam Mencegah Siswa Melakukan Judi Koa, (Studi Kasus SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan).

.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pesisir Selatan. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Informan penelitian adalah orang yang diperkirakan menguasai memahami data, dan informasi. Ataupun fakta dari suatu objek penelitian (Bungin,2011:111). Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu orang yang paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan penelitian, akan menjelajahi subjek atau situasi social yang akan diteliti (Sugiono, 2012: 53-54).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

(6)

2

sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan dan wawancara mendalam, sedangkan analisis data yang digunakan yaitu model analisis data interaktif (Miles dan Huberman, 1992:15-19) yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data.penyajiandata, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka strategi pihak sekolah dalam mencegah siswa melakukan judi koa, diantaranya yaitu:

1.Pihak Sekolah Memperbaiki Pagar Sekolah.

Di SMA N 3 Lengayang terdapat bangunan sekolah yang belum siap, salah satunya pagar sekolah yang ada hanya didepan saja, disamping kiri dan kanan sekolah belum ada pagar. Karena keterbatasan pembangunan sekolah SMA N 3 Lengayang pihak sekolah harus pemperbaiki bangunan sekolah dengan cara bertahap, dan pihak sekolah harus cepat memperbaiki pagar sekeling bangunan sekolah. Dengan tidak adanya pagar kiri dan kanan bangunan sekolah dengan mudah siswa keluar masuk kelas ketika belajar, siswa duduk diwarung saat jam pelajaran berlangsung, siswa bolos sekolah, dan siswa melakukan permainan judi koa pada saat jam berlangsung. Bahwa untuk memcegah siswa yang melakukan permainan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsung pihak sekolah harus memperbaiki pagar sekolah agar siswa tidak berkeliaran pada saat jam pelajaran dan tidak bisa bolos saat jam pelajaran berlangsung.

2.Pihak Sekolah Mengadakan Kerjasama Dengan Pemilik Warung.

Dengan adanya kerjasama pihak sekolah dengan pemilik warung tempat siswa yang melakukan permainan judi koa pada saat pelajaran bisa membantu pihak sekolah dalam mencegah siswa bermain judi koa, kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah supaya pemilik warung tidak memperboleh siswa bermain judi koa diwarungnya lagi pada saat jam pelajaran, maupun pulang sekolah dan pemilik warung

bisa memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang siswa yang sering melakukan permainan judi koa dan siswa duduk diwarung-warung saat palajaran berlangsung. Agar pihak sekolah dengan mudah mengetahui siswa yang melakukan permainan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsung dengan adanya kerjasa seperti ini siswa tidak ada lagi melakukan permainan judi koa saat jam pelajaran berlangsung..

3.Guru Memberikan Nasehat.

Penyimpangan yang dilakukan oleh siswa seperti terlambat masuk lokal, duduk diwarung, dan siswa melakukan permainan judi koa saat jam pelajaran berlangsung. Kemudian guru SMA N 3 Lengayang memberikan nasehat kepada siswa yang melanggar aturan sekolah. Bahwa untuk membuat perilaku siswa yang baik, cara yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu memberikan nasehat kepada mereka. Seperti guru memanggil siswa yang sering keluar masuk saat jam pelajaran berlangsung, guru memberikan pengarahan kepada mereka seperti, guru memberikan nilai-nilai yang baik, guru memberikan nasehat kepada siswa kamu pada saat jam belajaran berlangsung jangan suka masuk kelas, dan duduk diwarung, dan melakukan permainan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsung, kamu harus fokus dulu belajar dan menaati peraturan yang ada di SMA N 3 Lengayang, kalau tidak kamu akan menyesal dikemudian hari, dengan cara seperti ini siswa tidak mengulangi perbuatan yang melanggar aturan yang ada disekolah. 4.Pemberian Motivasi Oleh Guru

Motivasi adalah suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi menjadi sesuatu kekuatan, tenaga atau daya, atau sesuatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi dapat timbul dari diri sendiri bila menyadari pentingnya sesuatu bagi dirinya dalam usaha mencapai cita-cita. Selain itu motivasi juga timbul rangsangan dari luar, seperti motivasi

(7)

3

dari orang lain. Dalam proses pembelajaran, guru sering kali memberikan motivasi kepada anak didiknya agar belajar dengan baik agar memperoleh nilai yang baik pula. Jika perilaku menyimpang siswa dapat dikurangi dengan memberikan motivasi, terbentuk dari dorongan guru untuk siswa supaya siswa tersebut mampu membangkitkan semangatnya, menjalankan peraturan-peraturan disekolah supaya siswa tidak mengulang perbuatannya, guru harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang sering keluar masuk kelas pada saat jam pelajaran, duduk diwarung, dan siswa bermain judi koa saat jam pelajaran maka akan berdampak baik kepada hasil pelajar siswa tersebut.

5.Guru Tidak Memperbolehkan Siswa Keluar Masuk Kelas Saat Proses Pembelajaran.

Peran guru dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah relatif tinggi disamping memberikan materi pembelajaran kepada siswa, juga bisa membuat situasi kelas yang nyaman disaat proses pembelajaran berlangsung agar materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan baik. Dengan bermacam perilaku menyimpang siswa yang harus dihadapi seperti siswa yang sering keluar masuk ketika proses pembelajaran berlangsung itu dapat mengganggu guru yang sedang menyampaikan materi bahkan siswa lainnya, guru harus tegas dalam menjalankan peraturan untuk meningkatkan kedisiplinan peraturan yang telah diterapkan oleh pihak sekolah seperti siswa siswa boleh keluar satu orang dengan waktu lima menit, kalau lewat dari lima menit guru harus menyuruh siswa melapor keguru piket, setelah melapor keguru piket baru di perbolehkan masuk kelas. Dengan berjalannya peraturan yang ada di SMA N 3 Lengayang dengan baik maka meningkatkan tata tertib siswa pada saat ini. Siswa menjadi teratur karena setiap kelas hanya satu orang siswa yang diperbolehkan izin keluar secara bergantian. Sehingga mampu menimalkan jumlah siswa keluar pada saat jam pelajaran berlangsung. Strategi pihak sekolah dalam mencegah siswa yang melakukan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsung yaitu pihak sekolah atau guru SMA N 3 Lengayang

harun menjalankan peraturan yang ada di sekolah dengan baik dan sesuatu dengan peraturan yang telah disepakati bersama, supaya siswa nyaman ketika belajar diddalam kelas dan guru harus menciptakan kenyamanan belajar kepada siswa. Apabila peraturan sudah berjalan dengan baik oleh guru maka ada perubahan seperti, berkurangnya siswa kelauar masuk ketika belajar, duduk diwarung-warung, dan siswa bermain judi koa pada saat jam pelajaran agar tidak terjadinya penyimpangan yang dilakukan pada siswa saat pembelajaran berlangsung.

6.Pihak Sekolah Mengadakan Razia Pada Saat Proses Jam Pelajaran.

Di dalam kelas jika guru tidak menerapkan peraturan yang ada di SMA N 3 Lengayang dengan baik maka siswa kurang termotivasi dan memperoleh tekanan tertentu ketika berada di dalam kelas, dan suasana belajar menjadi kurang konduksif untuk mencapai prestasi belajar siswa. Orang yang menaati peraturan biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, disiplin, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Berbicara tentang peraturan yang ada di SMA N 3 Lengayang, tidak terlepas dari perilaku negatif pada diri siswa yang sangat memperhatinkan, tidak dipungkiri sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Guru harus mencari cari cara agar peserta didik semangat belajar siswa tidak duduk dikantin disaat proses pembelajaran berlangsung, pihak sekolah telah memberikan peraturan yang ada di sekolah, ketika jam pelajaran berlangsung siswa tidak dibolehkan pergi kekantin/warung, guru harus menjalankan peraturan dengan jelas dan tegas, sehingga mudah untuk diikuti dan mampuh menciptakan suasana yang aman ketika belajar. Dalam mencegah siswa yang melakukan judi koa guru atau pihak sekolah harus menerapkan peraturan dengan baik seperti, untuk siswa yang keluar kelas waktu yang diberikan hanya lima menit jadi tidak ada waktu untuk siswa yang makan bahkan duduk dikantin saat proses pembelajaran berlangsung.

(8)

4

7.Pihak Sekolah Mengadakan Kerja Sama Dengan Orang Tua Siswa.

Dengan adanya kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan orang tua siswa, bila membantu guru dalam membangun perilaku siswa yang kurang baik menjadi baik, sekolah adalah tempat siswa melakukan aktivitas dengan teman-teman, dan belajar untuk menuntut ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh guru disekolah, begitu halnya dengan orang tua siswa harus mengontrol pergaulan anaknya ketika berada dilingkungan tempat bermain dengan teman-temannya.

Berdasarkan penelitian, yang peneliti lakukan di SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan 02 November 2016. Peneliti melihat bahwa ada orang tua siswa yang sering mengantarkan anaknya ke SMA N 3 Lengayang melihat anaknya apakah anaknya belajar atau tidak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan orang tua dengan guru. Selain itu peneliti juga melihat adanya komunikasi orang tua siswa dengan guru SMA N 3 Lengayang yaitu disaat orang tua siswa mengantar anaknya ke sekolah. Sementara itu orang tua siswa juga menanyakan kepada guru SMA N 3 Lengayang bagaimana perkembangan anaknya dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah seperti, orang tua siswa menanyakan kepada guru tentang anaknya dalam proses pembelajaran apakah anaknya masuk kelas pada saat pembelajaran berlangsung, dan bagaimana peraturan yang ada di sekolah sudah dijalankan dengan baik salah satunya siswa datang kesekolah tepat waktu. Dari pertanyaan yang dilontarkan orang tua siswa peneliti melihat guru SMA N 3 Lengayang menyampaikan kepada orang tua siswa. Agar selalu memantau anak-anak di rumah dalam pergaulan dilingkunganya dan teman-teman keseharianya. Ya Buk kalau di SMA N 3 Lengayang seperti inilah Buk keadaannya siswa-siswa kita disini. Ada sebagian siswa yang masih terlambat datang kesekolah, berkelian waktu pergantian jam pelajaran, keluar masuk waktu pelajar, bolos waktu belajar, dan ada juga sebagian siswa/anak kita yang melakukan permianan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsung. Oleh karena itu kami guru-guru disini memohon kepada Ibu bantuan kerja samanya dalam

mendidik siswa-siswa kita. Dengan adanya kerja sama guru-guru dan orang tua siswa bisa membantu guru dalam mencegah siswa yang melakukan judi koa pada saat jam pelajaran berlangsuang dan orang tua siswa membatasi pergaulan keseharian anaknya. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang ditemukan atau yang telah peneliti jelaskan sebelumnya yaitu strategi pihak sekolah dalam mencegah siswa melakukan judi koa yaitu diantaranya :

1. Pihak sekolah memperbaiki pagar sekolah, agar siswa tidak bisa bolos , berkeliaran saat jam pelajaran berlangsung, duduk diwarung, dan melakukan permainan judi koa. 2. Pihak sekolah mengadakan kerja sama

dengan pemilik warung tempat siswa bermain judi koa. Dengan adanya kerja sama dengan pemilik warung supaya siswa tidak melakukan judi koa lagi. 3. Guru memberikan nasehat kepada

siswa yang suka keluar masuk kelas saat jam pelajaran berlangsung. 4. Pemberian motivasi oleh guru supaya

siswa tidak melakukan penyimpangan pada saat jam pelajaran.

5. Guru tidak memperbolehkan siswa keluar masuk saat proses pembelajaran berlangsung.

6. Pihak sekolah mengadakan razia siswa duduk diwarung-warung pada saat jam pelajaran, agar tidak terjadi penyimpangan terhadap siswa.

7. Kerja sama antara guru dan siswa dengan orang tua siswa dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki siswa. Guru dan orang tua siswa harus melakukan hubungan kerja sama antar mereka agar guru bisa menanyakan kepada orang tua siswa bagaiman pergaulan anaknya dirumah, dan orang tua siswa bisa mengontrol anaknya dalam pergaulannya ketika berada dirumah.

(9)

5

2. Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, dan juga rumusan masalah mengenai strategi pihak sekolah dalam mencegah siswa melakukan judi koa.

1. Diharapkan perangkat kepada sekolah SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan supaya selalu mengawasi dengan ketat dalam mencegah siswa yang melakukan judi koa, agar siswa tidak melakukan perbuatan tersebut lagi.

2. Kepada majlis guru yang ada di SMA N 3 Lengayang agar selalu menegakkan kedisiplinan kepada siswa sesuai dengan peraturan yang ada di SMA N 3 Lengayang.

3. Kepada orang tua siswa SMA N 3 Lengayang, agar lebih meningkatkan siswa/anaknya di rumah supaya menjadi siswa/anak-anak yang baik untuk dimasa depan.

4. Bagi siswa SMA N 3 Lengayang agar dapat menghentikan permainan judi koa dan lebih memfokuskan kependidikan yang sedang dijalani. 5. Bagi pemilik warung diharapkan tidak

menerima siswa yang masih sekolah untuk melakukan judi koa.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

(Ed). 2011. Metodologi penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja.

.

Milles, Matthew, A, dan Husberman, A. Micheal. 1992. Analisis Data

kualitatif. Jakarta: Universitas.

Indonesia Persada.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

2014. Metode Penelitian Pendidikan

(Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sudarwan Danim. 2013. Media Komunikasi

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Referensi

Dokumen terkait

Menurut teori multiple intelligences, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1) Setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan, hanya saja profil tiap orang mungkin

Diperlukan sinergi yang baik antara Pemda Solo, Koperasi Sentra atau paguyuban, dan para pengusaha batik didorong oleh kekuatan yang ada yang merupakan pencangkokan paguyuban/koperasi

Seperti di- tunjukkan oleh gambar 6 tampak bahwa rekonstruksi citra dioperasikan melalui sebuah window Window tersebut da- pat menampilkan gambar 2 dimensi dari citra

Pada tahun 2014, PT PLN(Persero), khususnya UPJ Rayon Semarang Barat sudah menggunakan sistem informasi pada bagian gudannya akan tetapi sistem yang ada belum

dapat disimpulkan bahwa model POGIL tidak berpengaruh pada retensi hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena selisih dari hasil tes tunda secara keseluruhan

Dengan demikian yang dimaksud dengan tujuan dan sasaran latihan dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki menyempurnakan ketrampilan baik teknik maupun fisik

Oleh karena itu, salah satu tujuan ideal yang dikandung dari penyederhanaan partai politik peserta pemilu adalah untuk mengurangi secara signifikan jumlah suara rakyat yang

selaku Dosen Pembimbing Utama yang dengan penuh kearifan dan kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan kepada penulis.. Muhammad Ikhsan, selaku Dosen