1 1
Indonesia adalah negara kepulauan yang berpotensi dan dilewati Indonesia adalah negara kepulauan yang berpotensi dan dilewati beberapa
beberapa jalur jalur pelayaran pelayaran internasional. internasional. Keselamatan Keselamatan pelayaran pelayaran adalah adalah suatusuatu keharusan dan kewajiban Indonesia untuk menyediakan alur pelayaran yang keharusan dan kewajiban Indonesia untuk menyediakan alur pelayaran yang aman dan nyaman untuk di lewati kapal-kapal yang masuk di indonesia dari aman dan nyaman untuk di lewati kapal-kapal yang masuk di indonesia dari seluruh dunia.
seluruh dunia.
Indonesia merupakan Negara dengan tingkat kecelakaan pada kapal Indonesia merupakan Negara dengan tingkat kecelakaan pada kapal yang
yang cukup cukup tinggi dengtinggi dengan tingkat an tingkat keamanan bagi keamanan bagi pelayaran yang pelayaran yang minimminim khususnya pada saat kapal melintasi suatu wilayah atau alur pelayaran niaga khususnya pada saat kapal melintasi suatu wilayah atau alur pelayaran niaga maka pemerintah indonesia berupaya untuk meminimalisir
maka pemerintah indonesia berupaya untuk meminimalisir tingkat kecelakaantingkat kecelakaan di laut.
di laut.
Dengan perlahan melakukan penerapan hukum yang berlaku secara Dengan perlahan melakukan penerapan hukum yang berlaku secara internasional sebagai negara maritim. Aturan
internasional sebagai negara maritim. Aturan VTSVTS digambarkan dan di bahasdigambarkan dan di bahas dalam
dalam International International Maritime Maritime OrganitationOrganitation (IMO)(IMO). Penggunaan. Penggunaan VTS VTS secara secara international diatur berdasarkan rekomendasi
international diatur berdasarkan rekomendasi SOLAS SOLAS ChapterChapter VV Reg Reg . 12 dan. 12 dan IMO
IMO Resolution Resolution A. 857 (20) tentang A. 857 (20) tentang Vessel Traffic ServicVessel Traffic Service yang diadopsi padae yang diadopsi pada tahun 1997. Pentingnya sistem ini mendorong penerapan aturan internasional tahun 1997. Pentingnya sistem ini mendorong penerapan aturan internasional penggunaan
penggunaan Automatic Automatic Identification Identification SystemSystem (AIS)(AIS) hampir pada semua tipe hampir pada semua tipe kapal baik yang berlayar di perairan dalam negeri maupun luar negeri.
kapal baik yang berlayar di perairan dalam negeri maupun luar negeri. Sarana
Sarana Bantu Bantu NavigasiPelayNavigasiPelayaran aran (SBNP) (SBNP) berperan berperan pentingpenting
dalam
dalam dunia dunia pelayaran pelayaran InternasioInternasional nal maupun maupun domestik.Sardomestik.Sarana ana Bantu Bantu NavigasiNavigasi
Pelayaran (SBNP) juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik
Pelayaran (SBNP) juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik
daerah yang sudahmaju maupun yang masih terisolasi.Sebagai Negara kepulauan
daerah yang sudahmaju maupun yang masih terisolasi.Sebagai Negara kepulauan
Indonesia memang amat membutuhkan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
Indonesia memang amat membutuhkan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
(S
(SBBNNP)P).Sa.Sarana rana Bantu Bantu Navigasi Navigasi Pelayaran Pelayaran adalah adalah sarana sarana yang yang dibangundibangun
at
atauauterbentuk terbentuk secara secara alami alami yang yang berada berada di di luar luar kapal kapal yang yang berfungsi berfungsi memmembantubantu
navigator dalam menentukan posisi dan atau haluan kapal
Berdasarkan uraian tersebut, Penulis tertarik untuk melakukan Berdasarkan uraian tersebut, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian Karya tulis ilmiah dengan judul:
penelitian Karya tulis ilmiah dengan judul: "Pengaruh sarana bantu
"Pengaruh sarana bantu pelayaran meningkatkan keselamatanpelayaran meningkatkan keselamatan berlayar di wilayah CILACAP Jawa Tengah"
berlayar di wilayah CILACAP Jawa Tengah"
Penulis melakukan penelitian secara langsung pada saat melakukan Penulis melakukan penelitian secara langsung pada saat melakukan praktek darat di kantor DISTRIK NAVI
praktek darat di kantor DISTRIK NAVIGASI KELAS III CILACAP.GASI KELAS III CILACAP. 1.2. Rumusan Masalah
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasikan menjadi suatu fokus masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasikan menjadi suatu fokus masalah dalam kasus-kasus satu persatu yang sangat erat hubungannya antara satu dalam kasus-kasus satu persatu yang sangat erat hubungannya antara satu dengan yang lain sehingga dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : dengan yang lain sehingga dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1.
1. Apa saja manfaat sarana bamtu navigasi pelayaran (Apa saja manfaat sarana bamtu navigasi pelayaran (VTS)VTS) ? ? 2.
2. Apa fungsi Menara suar dan mercusuar?Apa fungsi Menara suar dan mercusuar? 3.
3. BagaimanaBagaimana VTS VTS dalam berkomunikasi dan memeberikan informasi di dalam berkomunikasi dan memeberikan informasi di wilayah kerjanya?
wilayah kerjanya? 4.
4. BagaimanaBagaimana VTS VTS dalam memberikan kontribusinya bagi Negara? dalam memberikan kontribusinya bagi Negara? 1.3. Tujuan dan kegunaan penulisan
1.3. Tujuan dan kegunaan penulisan 1.Tujuan penulisan
1.Tujuan penulisan
Pelaksanaan Prada ini penulis ingin membandingkan dan Pelaksanaan Prada ini penulis ingin membandingkan dan mempraktekan antara teori
mempraktekan antara teori – – teori yang telah di dapat dalam perkuliahan teori yang telah di dapat dalam perkuliahan maupun di studi kepustakaan dengan keadaan yang di laksanakan dalam maupun di studi kepustakaan dengan keadaan yang di laksanakan dalam Praktek Darat (PRADA) oleh Instansi tersebut, sehingga penulis ini Praktek Darat (PRADA) oleh Instansi tersebut, sehingga penulis ini mempunyai beberapatujuan yaitu:
mempunyai beberapatujuan yaitu: a.
a. Untuk mengetahui peranan saranan bantu navigasiUntuk mengetahui peranan saranan bantu navigasi b.
b. Untuk mengetahui data-data apa saja yang harus di informasikan kapalUntuk mengetahui data-data apa saja yang harus di informasikan kapal kepada
kepada VTS VTS ketika memasuki area ketika memasuki area VTS VTS yang ada di jangkauan yang ada di jangkauan radar radar dan dan mengamati setiap pergerakan kapal dan memastikan kapal-kapal berada mengamati setiap pergerakan kapal dan memastikan kapal-kapal berada pada zona aman dan terhindar dari bahaya navigasi yang
pada zona aman dan terhindar dari bahaya navigasi yang mengancammengancam c.
d.
d. Untuk mengetahui kontribusi apa saja yang di berikan olehUntuk mengetahui kontribusi apa saja yang di berikan oleh VTS VTS kepada kepada Negara.
Negara.
2. Kegunaan Penulisan 2. Kegunaan Penulisan
Kegunaan penulisan karya tulis yang penulis harapka nsemoga Kegunaan penulisan karya tulis yang penulis harapka nsemoga penulisan
penulisan ini ini bermanfaat bermanfaat bagi bagi orang orang lain lain pada pada umumnya umumnya dan dan penulispenulis khususnya. Adapun kegunaan penulisan ini adalah:
khususnya. Adapun kegunaan penulisan ini adalah: a.
a. Bagi AkademiBagi Akademi
Hasil penelitian ini dapat menjadi perhatian untuk lebih Hasil penelitian ini dapat menjadi perhatian untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan untuk dapat mengahsilkan meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan untuk dapat mengahsilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil sehingga dapat sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil sehingga dapat bersaing di dunia kerja baik didalam negeri maupun
bersaing di dunia kerja baik didalam negeri maupun internasional.internasional. b.
b. Bagi PenulisBagi Penulis
Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya
pengetahuannya serta serta mampu mampu mempraktekkan mempraktekkan teori-teori teori-teori yang yang didapatdidapat selama mengikuti pendidikan, dan juga sebagai persyaratan kelulusan selama mengikuti pendidikan, dan juga sebagai persyaratan kelulusan dari program Diploma III jurusan nautika di STIMART"AMNI" dari program Diploma III jurusan nautika di STIMART"AMNI" Semarang dengan sebutan ahli madya (Amd). Melatih taruna untuk Semarang dengan sebutan ahli madya (Amd). Melatih taruna untuk menuangkan pemikiran ataupun pendapat dalam bahasa yang dapat menuangkan pemikiran ataupun pendapat dalam bahasa yang dapat dipertanggung jawabkan.
dipertanggung jawabkan. c.
c. Bagi pembacaBagi pembaca
Bagi pembaca untuk menambah wawasan dan gambaran Bagi pembaca untuk menambah wawasan dan gambaran tentang pengaruh sarana bantu navigasi untuk meningkatkan tentang pengaruh sarana bantu navigasi untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.
keselamatan pelayaran.
1.4. Sistematika penulisan 1.4. Sistematika penulisan
Agar dapat diperoleh suatu penyusunan dan pembahasan karya tulis Agar dapat diperoleh suatu penyusunan dan pembahasan karya tulis yang sistematis, terarah pada objek masalah yang dipilih, maka penulis akan yang sistematis, terarah pada objek masalah yang dipilih, maka penulis akan memberikan gambaran secara garis besar. Adapun sistematika penulisannya memberikan gambaran secara garis besar. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: BAB I
BAB I PendahuluanPendahuluan
Meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Kegunaan Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
Kegunaan Penulisan, dan Sistematika Penulisan. BAB II Tinjauan
BAB II Tinjauan PustakaPustaka
Menjelaskan pengertian tentang Kantor Distrik Navigasi sarana batu Menjelaskan pengertian tentang Kantor Distrik Navigasi sarana batu navigasi , kenavigasian, kapal, Sarana bantu navigasi pelayaran, dan navigasi , kenavigasian, kapal, Sarana bantu navigasi pelayaran, dan keselamatan pelayaran.
keselamatan pelayaran.
BAB III Gambaran Umum Objek Riset BAB III Gambaran Umum Objek Riset
Terdiri dari gambaran umum objek riset, pengumpulan data dan analisis Terdiri dari gambaran umum objek riset, pengumpulan data dan analisis data.
data.
BAB IV Hasil dan
BAB IV Hasil dan PembahasanPembahasan
Hasil dan pembahasan yang mengenai rumusan masalah Hasil dan pembahasan yang mengenai rumusan masalah BAB V Penutup
BAB V Penutup
Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1 Kantor Kantor Distrik Distrik NavigasiNavigasi
Kantor Distrik Navig
Kantor Distrik Navigasi asi adalah Lembaga adalah Lembaga pemerintah yang pemerintah yang dibentukdibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan dan memiliki kewenangan untuk berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-un
peraturan perundang-undangan untuk dangan untuk menjamin keselamatan pelayaran. Dasarmenjamin keselamatan pelayaran. Dasar pelaksanaan
pelaksanaan tugas tugas adalah adalah Peraturan Peraturan Menteri Menteri Perhubungan Perhubungan nomor nomor : : KM KM 3030 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi. Distrik Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi. Distrik Navigasi
Navigasi mempunyai mempunyai tugas tugas melaksanakan melaksanakan perencanaan, perencanaan, pengoperasian,pengoperasian, pengadaan, dan pengawasan
pengadaan, dan pengawasan sarana bantu sarana bantu navigasi pelayaran, navigasi pelayaran, telekomunikasitelekomunikasi pelayaran, serta kegiatan pengamatan laut,
pelayaran, serta kegiatan pengamatan laut, survey hidrografi survey hidrografi, pemantauan alur, pemantauan alur dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan keselamatan pelayaran.
keselamatan pelayaran.
Berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 tentang pelay
Berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 tentang pelayaran pasal (5) aran pasal (5) yaitu:yaitu: 1.
1. Pelayaran dikuasai oleh Negara dan pembinaanya di lakukan olehPelayaran dikuasai oleh Negara dan pembinaanya di lakukan oleh pemerintah.
pemerintah. 2.
2. Pembinaan pelayaran sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi aspekPembinaan pelayaran sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi aspek pengaturan,pengendalian dan p
pengaturan,pengendalian dan pengawasan.engawasan. 3.
3. pengendalian pengendalian sebagaimana sebagaimana di di maksud maksud pada pada ayat ayat (2) (2) huruf huruf b b meliputimeliputi pemberian
pemberian arahan, arahan, bimbingan, bimbingan, pelatihan, ppelatihan, perizinan, sertifikasi, erizinan, sertifikasi, serta banserta bantuantuan teknis di bidang pembangunan dan pengoprasian.
teknis di bidang pembangunan dan pengoprasian. 4.
4. pengawasan sebagaimana di maksud pengawasan sebagaimana di maksud pada ayat (2) huruf pada ayat (2) huruf c meliput kegiatanc meliput kegiatan pengawasan pembangunan dan pengoprasian
pengawasan pembangunan dan pengoprasian agar sesuai agar sesuai dengan peraturandengan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan termasuk melakukan termasuk melakukan tindakan korektif tindakan korektif dan penegakandan penegakan hukum.
hukum.
Adapun fungsi dari kantor Distrik Navigasi yaitu: Adapun fungsi dari kantor Distrik Navigasi yaitu: a.
a. penyusunan rencana dan penyusunan rencana dan program pengoperasian, serprogram pengoperasian, serta pengawasan ta pengawasan saranasarana bantu
kenavigasian, fasilitas pengkalan, bengkel, pengamatan laut dan survei kenavigasian, fasilitas pengkalan, bengkel, pengamatan laut dan survei hidrografi serta pemantauan alur dan perlintasan.
hidrografi serta pemantauan alur dan perlintasan. b.
b. Penyusunan rencana kebutuhan dan pelaksanaan pengadaan, penyimpanan,Penyusunan rencana kebutuhan dan pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, penyaluran
penyaluran dan dan penghapusan penghapusan perlengkapan perlengkapan dan dan peralatan peralatan untuk untuk saranasarana bantu
bantu navigasi navigasi pelayaran, pelayaran, telekomunikasi telekomunikasi pelayaran, pelayaran, kapal kapal NegaraNegara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut dan
kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut dan survey survey hidrografi
hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan., serta pemantauan alur dan perlintasan. c.
c. Pelaksanaan program pengoperasian dan pemeliharaan sarana bantuPelaksanaan program pengoperasian dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, dan fasilitas pangkalan serta bengkel.
dan fasilitas pangkalan serta bengkel. d.
d. Pelaksanaan pengamatan laut dan survei hidrografi, serta pemantauan alurPelaksanaan pengamatan laut dan survei hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan.
dan perlintasan. e.
e. Pelaksanaan urusan logistikPelaksanaan urusan logistik f.
f. Pelaksanaan analisis dan evaluasi pengoperasian, pengawakan danPelaksanaan analisis dan evaluasi pengoperasian, pengawakan dan pemeliharaan
pemeliharaan sarana sarana bantu bantu navigasi navigasi pelayaran, pelayaran, telekomunikasi telekomunikasi pelayaran,pelayaran, kapal Negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut, kapal Negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut, survei hidrografi
survei hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan., serta pemantauan alur dan perlintasan. g.
g. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kerumahPelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kerumah tanggaan, hubungan masyarakat, pengumpulan dan pengolahan data, tanggaan, hubungan masyarakat, pengumpulan dan pengolahan data, dokumentasi serta penyusunan laporan.
dokumentasi serta penyusunan laporan. 2.2. Pengertian
2.2. Pengertian
V
Ve
esse
ssel T
l Trra
aff
ffiic Se
c Serrvice
vice
Vessel Traffic SystemVessel Traffic System adalah sistem monitoring lalu-lintas pelayaran adalah sistem monitoring lalu-lintas pelayaran yang diterapkan oleh pelabuhan, atau suatu manajemen armada Perkapalan. yang diterapkan oleh pelabuhan, atau suatu manajemen armada Perkapalan. Prinsipnya yang digunakan sama seperti sistem yang dipakai oleh
Prinsipnya yang digunakan sama seperti sistem yang dipakai oleh ATC ATC (Air(Air Traffic Control)
Traffic Control) pada dunia penerbangan. Biasanya secara sederhana sistem pada dunia penerbangan. Biasanya secara sederhana sistem VTS
VTS menggunakanmenggunakan radar, closed circuit television (CCTV)radar, closed circuit television (CCTV),, frekuensi frekuensi radioradio (VHF)
(VHF), dan, dan automatic indentification system (AIS)automatic indentification system (AIS) untuk mengetahui atau untuk mengetahui atau mengikuti pergerakan kapal dan memberikan informasi navigasi atau cuaca mengikuti pergerakan kapal dan memberikan informasi navigasi atau cuaca didalam suatu daerah pelayaran tertentu dan terbatas.
Penggunaan
Penggunaan VTS VTS secara international diatur berdasarkan secara international diatur berdasarkan rekomendasi
rekomendasi SOLAS Chapter SOLAS Chapter V Reg. 12 dan V Reg. 12 dan IMO IMO ResolutionResolution A.857 (20) A.857 (20) tentang
tentang Vessel Traffic ServiceVessel Traffic Service yang diadopsi pada tahun 1997. Pentingnya yang diadopsi pada tahun 1997. Pentingnya sistem ini mendorong penerapan aturan internasional penggunaan
sistem ini mendorong penerapan aturan internasional penggunaan Automatic Automatic Identification System
Identification System (AIS)(AIS) hampir pada semua tipe kapal baik yang berlayar hampir pada semua tipe kapal baik yang berlayar di perairan dalam negeri maupun luar negeri.
di perairan dalam negeri maupun luar negeri. Secara modern
Secara modern VTSVTS mengintegrasikan semua informasi inputanmengintegrasikan semua informasi inputan kepada suatu pusat kendali agar memudahkan dan mengefektifkan manajemen kepada suatu pusat kendali agar memudahkan dan mengefektifkan manajemen dan komunikasi pelayaran di dalam sebuah armada.
dan komunikasi pelayaran di dalam sebuah armada. Output Output yang diberikan yang diberikan sistem
sistem VTSVTS dapat berupa pengaturan ijin berlayar, sailing plan, pergerakan,dapat berupa pengaturan ijin berlayar, sailing plan, pergerakan, alokasi ruang, rute pelayaran, batas kecepatan, berita cuaca, hingga alokasi ruang, rute pelayaran, batas kecepatan, berita cuaca, hingga pemberitahuan terhadap suatu kondisi bahay
pemberitahuan terhadap suatu kondisi bahaya bencana.a bencana.
Dari informasi yang ada dapat disimpulkan, bahwa aplikasi Dari informasi yang ada dapat disimpulkan, bahwa aplikasi VTSVTS cukup penting dalam meningkatkan sistem keamanan, keselamatan, dan cukup penting dalam meningkatkan sistem keamanan, keselamatan, dan efektifitas operasi armada pela
efektifitas operasi armada pelayaran dengan sistem pengawasan setiap saat (24yaran dengan sistem pengawasan setiap saat (24 jam).
jam). Namun Namun merunut merunut pada pada ketentuan ketentuan yang yang ada ada dan dan mempertimbangkanmempertimbangkan besarnya
besarnya biaya biaya investasi investasi yang yang dibutuhkan, dibutuhkan, penerapan penerapan sistem sistem ini ini pada pada kapal- kapal-kapal kecil < 500GT untuk pelayaran dalam negeri dan < 300GT untuk kapal kecil < 500GT untuk pelayaran dalam negeri dan < 300GT untuk pelayaran
pelayaran internasional, internasional, diperlukan diperlukan kebijakan kebijakan dan dan evaluasi evaluasi lebih lebih lanjut lanjut oleholeh pihak pemegang otoritas atau Pemerintah.
pihak pemegang otoritas atau Pemerintah. 2.3. Pengertian Kenavigasian
2.3. Pengertian Kenavigasian
Berdasarkan UU 17 tahun 2008 tentang pelayaran menyebutkan Berdasarkan UU 17 tahun 2008 tentang pelayaran menyebutkan bahwa
bahwa Kenavigasian Kenavigasian adalah adalah kegiatan kegiatan yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan Sarana Sarana BantuBantu Navigasi
Navigasi Pelayaran Pelayaran (SBNP), (SBNP), Telekomunikasi Telekomunikasi Pelayaran Pelayaran (Telkompel),(Telkompel), Hidrografi
Hidrografi dan dan meteorologimeteorologi, Alur dan Pelintasan, Bangunan atau lnstalasi,, Alur dan Pelintasan, Bangunan atau lnstalasi, Pemanduan, penanganan kerangka kapal dan
Pemanduan, penanganan kerangka kapal dan SalvageSalvage, dan atau Pekerjaan, dan atau Pekerjaan Bawah Air (PBA) untuk kepentingan Keselamatan Pelayaran. Untuk Bawah Air (PBA) untuk kepentingan Keselamatan Pelayaran. Untuk kepentingan keselamatan berlayar dan kelancaran lalu-lintas kapal pada daerah kepentingan keselamatan berlayar dan kelancaran lalu-lintas kapal pada daerah yang terdapat bahaya navigasi ataupun kegiatan di perairan yang dapat yang terdapat bahaya navigasi ataupun kegiatan di perairan yang dapat
membahayakan keselamatan berlayar harus ditetapkan zona keselamatan membahayakan keselamatan berlayar harus ditetapkan zona keselamatan dengan diberi penandaan berupa SBNP sesuai ketentuan yang berlaku serta dengan diberi penandaan berupa SBNP sesuai ketentuan yang berlaku serta disiarkan melalui stasiun radio pantai (SROP) maupun Berita Pelaut lndonesia. disiarkan melalui stasiun radio pantai (SROP) maupun Berita Pelaut lndonesia. Disamping itu perlu diinformasikan mengenai kondisi perairan dan cuaca Disamping itu perlu diinformasikan mengenai kondisi perairan dan cuaca seperti adanya badai yang mengakibatkan timbulnya gelombang tinggi maupun seperti adanya badai yang mengakibatkan timbulnya gelombang tinggi maupun arus yang tinggi dan perubahannya.
arus yang tinggi dan perubahannya.
Penyiaran berita disampaikan disiarkan secara luas melalui stasiun Penyiaran berita disampaikan disiarkan secara luas melalui stasiun radio pantai (SROP) dan/atau stasiun bumi pantai dalam jaringan radio pantai (SROP) dan/atau stasiun bumi pantai dalam jaringan telekomunikasi pelayaran sesuai urutan prioritasnya dan wajib memenuhi telekomunikasi pelayaran sesuai urutan prioritasnya dan wajib memenuhi ketentuan penyiaran berita antara lain berita marabahaya, meteorologi dan ketentuan penyiaran berita antara lain berita marabahaya, meteorologi dan siaran tanda waktu sandar bagi kapal yang berlayar di perairan lndonesia. siaran tanda waktu sandar bagi kapal yang berlayar di perairan lndonesia. Pemasangan SBNP yaitu sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami Pemasangan SBNP yaitu sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami yang berada diluar kapal dan berfungsi membantu navigator dalam yang berada diluar kapal dan berfungsi membantu navigator dalam menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan/atau rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran dan/atau rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran dilakukan guna memberi petunjuk terhadap zona terlarang yang tidak boleh dilakukan guna memberi petunjuk terhadap zona terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh setiap kapal yang melewati daerah tersebut.
dimasuki oleh setiap kapal yang melewati daerah tersebut.
Pembangunan Telekomunikasi Pelayaran dimaksudkan agar setiap Pembangunan Telekomunikasi Pelayaran dimaksudkan agar setiap pemancaran, pengiriman
pemancaran, pengiriman atau penerimaan atau penerimaan tiap jenis tiap jenis tanda, gambar, tanda, gambar, suara dansuara dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio ataupun informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio ataupun sistem elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang sistem elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran segera disampaikan kepada merupakan bagian dari keselamatan pelayaran segera disampaikan kepada pihak atau pemerintah yang terkait.
pihak atau pemerintah yang terkait.
Guna ketertiban perairan serta keamanan dan keselamatan navigasi Guna ketertiban perairan serta keamanan dan keselamatan navigasi maka setiap perencanaan kegiatan kelautan harus dikoordinasikan dengan maka setiap perencanaan kegiatan kelautan harus dikoordinasikan dengan Direktorat Kenavigasian agar tidak terjadi tumpang tindih penempatan ataupun Direktorat Kenavigasian agar tidak terjadi tumpang tindih penempatan ataupun pembangunan fasilitas
pembangunan fasilitas kelautan kelautan yang dapat yang dapat mengganggu kelancaran mengganggu kelancaran aktivitasaktivitas pelayaran. Oleh karenanya penyelenggaraan Kenavigasian perlu d
Penyelenggaraan Kenavigasian dilakukan guna mengatasi Penyelenggaraan Kenavigasian dilakukan guna mengatasi terjadinya kecelakaan ataupun tingginya waktu tunggu kapal melalui terjadinya kecelakaan ataupun tingginya waktu tunggu kapal melalui penyesuaian
penyesuaian fasilitas fasilitas pengembangan pengembangan fasilitas fasilitas pelabuhan pelabuhan serta serta keselamatankeselamatan pelayaran dan fasilitas alur pelayaran terhadap peningkatan kepadatan traffik. pelayaran dan fasilitas alur pelayaran terhadap peningkatan kepadatan traffik.
SBNP merupakan fasilitas keselamatan pelayaran yang meyakinkan SBNP merupakan fasilitas keselamatan pelayaran yang meyakinkan kapal untuk berlayar dengan selamat, effisien, menentukan posisi kapal, kapal untuk berlayar dengan selamat, effisien, menentukan posisi kapal, mengetahui arah kapal yang tepat dan mengetahui posisi bahaya di bawah mengetahui arah kapal yang tepat dan mengetahui posisi bahaya di bawah permukaan la
permukaan laut ut dalam dalam wilayah wilayah perairan perairan laut laut yang luas. yang luas. Fasilitas Fasilitas SBNP tiSBNP tidakdak hanya digunakan untuk transportasi laut namun juga digunakan untuk hanya digunakan untuk transportasi laut namun juga digunakan untuk pembangunan
pembangunan kelautan dan nelayan. SBkelautan dan nelayan. SBNP diperlukan NP diperlukan sebagai tanda bagi parasebagai tanda bagi para navigator yang dipergunakan sejak adanya pelayaran menyeberang laut dan navigator yang dipergunakan sejak adanya pelayaran menyeberang laut dan menyusur pantai dalam rangka melakukan kegiatan
menyusur pantai dalam rangka melakukan kegiatan niaga ataupun perang.niaga ataupun perang. Pada awalnya tanda visual diwujudkan berupa nyala api diatas bukit Pada awalnya tanda visual diwujudkan berupa nyala api diatas bukit yang tinggi untuk malam hari sedangkan siang hari berupa asap yang yang tinggi untuk malam hari sedangkan siang hari berupa asap yang mengepul. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi maka akan mengepul. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi maka akan digunakan berbagai sumber cahaya SBNP antara lain
digunakan berbagai sumber cahaya SBNP antara lain jaringan PLN, generatorjaringan PLN, generator (mensu) ataupun
(mensu) ataupun solar solar cell cell dan untuk dapat dilakukan pemantauan dan dan untuk dapat dilakukan pemantauan dan pengendalian dari jarak jauh diarahkan kepada o
pengendalian dari jarak jauh diarahkan kepada otomatisasi guna effisiensi.tomatisasi guna effisiensi.
2.4. Pengertian Kapal 2.4. Pengertian Kapal
Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut,danau atau sungai seperti halnya
laut,danau atau sungai seperti halnya sampansampan atauatau perahu perahu yang lebih kecil.yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu perahu kecil sepertikecil seperti sekoci.sekoci. Sedangkan dalam istilah
Sedangkan dalam istilah inggris, inggris, dipisahkan antara dipisahkan antara ship ship yang lebih besar danyang lebih besar dan boat
boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapiyang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu
perahu tidak tidak dapat dapat membawa membawa kapal. Ukkapal. Ukuran sebenarnya uran sebenarnya di di mana sebuah mana sebuah perahuperahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat.
Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasan
sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasan ya manusia padaya manusia pada masa lampau menggunakan
masa lampau menggunakan kano,kano, rakitrakit ataupun perahu, semakin besarataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan
pembuatan kapal kapal pada pada masa masa lampau lampau menggunakan menggunakan kayu, kayu, bambu bambu ataupunataupun batang-batang
batang-batang papirus papirus seperti seperti yang yang digunakan digunakan bangsa bangsa mesir mesir kuno kuno kemudiankemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi atau baja karena
digunakan bahan bahan logam seperti besi atau baja karena kebutuhan manusiakebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan
menggunakan dayungdayung kemudian angin dengan bantuan layar,kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uapmesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memun
penelitian memunculkan kapal culkan kapal bermesin yang bermesin yang berjalan mengambang berjalan mengambang di atas airdi atas air seperti
seperti Hovercraft Hovercraft dandan Eakroplane Eakroplane. Serta kapal yang digunakan di dasar la. Serta kapal yang digunakan di dasar lautanutan yakni
yakni kapal selam. kapal selam.
Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang
barang sampai akhsampai akhirnya padirnya pada awala awal abad ke-20 abad ke-20 ditemukanditemukan pesawat terbang pesawat terbang yangyang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat.
pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masiNamun untuk kapal masih memiliki keunggulanh memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi
lebih banyak didominasi kapal niaga kapal niaga dan tanker sedangkandan tanker sedangkan kapal penumpang kapal penumpang banyak
banyak dialihkan dialihkan menjadimenjadi kapal pesiarkapal pesiar sepertiseperti Queen ElizabethQueen Elizabeth dan dan Awani Awani Dream.
Dream. 2.5
2.5 PengertPengertian Sarana ian Sarana Bantu NavigasBantu Navigasi Pelayarai Pelayarann
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran adalah peralatan atau
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran adalah peralatan atau system yangsystem yang berada
berada di di luar luar kapal kapal yang yang didesain didesain dan dan dioperasikan dioperasikan untuk untuk meningkatkanmeningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal atau lalu lintas kapal.
keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal atau lalu lintas kapal. Menurut BAB VIII Pasal 119 UU
Menurut BAB VIII Pasal 119 UU 17 2008:17 2008: 1.
1. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan angkutan perairan PemerintahUntuk menjamin keselamatan dan keamanan angkutan perairan Pemerintah melakukan perencanaan, pengadaan, pengoperasian, pemeliharaan dan melakukan perencanaan, pengadaan, pengoperasian, pemeliharaan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran dan telekomunikasi pelayaran pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran dan telekomunikasi pelayaran
sesuai dengan ketentuan internasional serta menetapkan alur pelayaran dan sesuai dengan ketentuan internasional serta menetapkan alur pelayaran dan perairan pandu;
perairan pandu; 2.
2. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan sarana bantu navigasiUntuk menjamin keselamatan dan keamanan sarana bantu navigasi pelayaran
pelayaran dan dan telekomunikasi telekomunikasi pelayaran, pelayaran, pemerintah pemerintah menetapkan menetapkan zonazona keamanan dan keselamatan disekitar instalasi bangunan tersebut.
keamanan dan keselamatan disekitar instalasi bangunan tersebut. Jenis-Jenis Sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) :
Jenis-Jenis Sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) : a.
a. Menara SuarMenara Suar b.
b. Rambu SuarRambu Suar c.
c. Resilient Light Beacon Resilient Light Beacon d.
d. Pelampung SuarPelampung Suar e.
e. Suar PenuntunSuar Penuntun 1)
1) Menara Suar adalah sarana bantu navigasi pelayaran tetap yang bersuarMenara Suar adalah sarana bantu navigasi pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 20 mil laut yang dapat dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 20 mil laut yang dapat membantu untuk menunjukan para navigator dalam menentukan posisi membantu untuk menunjukan para navigator dalam menentukan posisi dan atau haluan kapal, menunjukan arah daratan dan adanya pelabuhan dan atau haluan kapal, menunjukan arah daratan dan adanya pelabuhan serta dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara
serta dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara 2)
2) Rambu Suar adalah sarana bantu navigasi pelayaran tetap yang bersuarRambu Suar adalah sarana bantu navigasi pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 10 mil laut yang dapat dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 10 mil laut yang dapat membantu untuk menunjukan para navigator adanya bahaya atau membantu untuk menunjukan para navigator adanya bahaya atau rintangan navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, dan bahaya rintangan navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, dan bahaya terpencil serta menentukan posisi dan/atau haluan kapal.
terpencil serta menentukan posisi dan/atau haluan kapal. 3)
3) Resilient Resilient Light Light Beacon Beacon (RLB)(RLB) adalah sarana bantu navigasi pelayaran adalah sarana bantu navigasi pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 10 mil tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 10 mil laut yang dapat membantu untuk menunjukan para navigator adanya laut yang dapat membantu untuk menunjukan para navigator adanya bahaya/rintangan
bahaya/rintangan navigasi navigasi antara antara lain lain karang, karang, air air dangkal, dangkal, gosong, dangosong, dan bahaya terpencil serta menentukan posisi dan/atau haluan kapal.
bahaya terpencil serta menentukan posisi dan/atau haluan kapal. 4)
4) Pelampung Suar adalah sarana bantu navigasi pelayaran apung yangPelampung Suar adalah sarana bantu navigasi pelayaran apung yang bersuar
bersuar dan dan mempunyai mempunyai jarak jarak lebih lebih kurang kurang dari dari 6 6 mil mil laut laut yang yang dapatdapat membantu untuk menunjukan para navigator adanya bahaya/rintangan membantu untuk menunjukan para navigator adanya bahaya/rintangan
navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, kerangka kapal dan navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, kerangka kapal dan untuk menunjukan perairan aman serta pemisah alur.
untuk menunjukan perairan aman serta pemisah alur. 5)
5) Suar penuntunSuar penuntun ( landing light )( landing light ) adalah suatu alat penerang lensa atauadalah suatu alat penerang lensa atau lampu yang mampu memberikan penerangan dengan sifat sinar tertentu, lampu yang mampu memberikan penerangan dengan sifat sinar tertentu, dipasang diatas bangunan sejenis menara di dalam pelabuhan atau selat dipasang diatas bangunan sejenis menara di dalam pelabuhan atau selat yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada kapal-kapal yang yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada kapal-kapal yang beriperasi di alur-alur pelayaran yang sulit dan sempit di pelabuhan atau beriperasi di alur-alur pelayaran yang sulit dan sempit di pelabuhan atau
selat. selat.
2.6. Keselamatan Pelayaran 2.6. Keselamatan Pelayaran
Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya persyaratan
terpenuhinya persyaratan keselamatankeselamatan dan keamanan yang menyangkutdan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan
angkutan di perairan dan kepelabuhanan.kepelabuhanan. Terdapat banyak penyebab Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut; karena tidak diindahkannya keharusan tiap kendaraan kecelakaan kapal laut; karena tidak diindahkannya keharusan tiap kendaraan yang berada di atas kapal untuk diikat
yang berada di atas kapal untuk diikat ( lashing )( lashing ), hingga pada persoalan, hingga pada persoalan penempatan
penempatan barang barang yang yang tidak tidak memperhitungkan memperhitungkan titik titik berat berat kapal kapal dan dan gayagaya lengan stabil. Dengan demikian penyebab kecelakaan sebuah kapal tidak dapat lengan stabil. Dengan demikian penyebab kecelakaan sebuah kapal tidak dapat disebutkan secara pasti, melainkan perlu dilakukan pengkajian.
disebutkan secara pasti, melainkan perlu dilakukan pengkajian.
Keamanan dan Keselamatan Pelayaran merupakan faktor yang Keamanan dan Keselamatan Pelayaran merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kelancaran transportasi laut dan mencegah sangat penting untuk menunjang kelancaran transportasi laut dan mencegah terjadinya kecelakaan dimana penetapan alur pelayaran dimaksudkan untuk terjadinya kecelakaan dimana penetapan alur pelayaran dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran melalui pemberian koridor menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran melalui pemberian koridor bagi
bagi kapal-kapal kapal-kapal berlayar berlayar melintasi melintasi perairan perairan yang yang diikuti diikuti dengan dengan penandaanpenandaan bagi
bagi bahaya bahaya kenavigasian. kenavigasian. Penyelenggaraan Penyelenggaraan alur alur pelayaran pelayaran yang yang meliputimeliputi kegiatan program, penataan, pembangunan, pengoperasian dan kegiatan program, penataan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya ditujukan
pemeliharaannya ditujukan untuk mampu untuk mampu memberikan pelamemberikan pelayanan dan yanan dan arahanarahan kepada para pihak pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan kepada para pihak pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan kapasitas dan kemampuan alur dikaitkan dengan bobot kapal yang akan kapasitas dan kemampuan alur dikaitkan dengan bobot kapal yang akan melalui alur tersebut agar dapat berlayar dengan aman, lancar dan nyaman. melalui alur tersebut agar dapat berlayar dengan aman, lancar dan nyaman.
Pengaturan pemanfaatan perairan bagi transportasi dimaksudkan Pengaturan pemanfaatan perairan bagi transportasi dimaksudkan untuk menetapkan alur pelayaran yang ada di laut, sungai, danau serta untuk menetapkan alur pelayaran yang ada di laut, sungai, danau serta melakukan
melakukan survey survey hidrografihidrografi guna pemutakhiran data kondisi perairan untuk guna pemutakhiran data kondisi perairan untuk kepentingan keselamatan berlayar. Tujun penjelasan tentang keselamatan kepentingan keselamatan berlayar. Tujun penjelasan tentang keselamatan pelayaran
pelayaran disamping disamping menegaskan menegaskan konsekuensi konsekuensi untuk untuk menindak menindak lanjuti lanjuti hasilhasil konvensi
konvensi IMO IMO terhadap Pemerintah tentang keselamatan pelayaran sekaligus terhadap Pemerintah tentang keselamatan pelayaran sekaligus mensosialisaikan tentang tugas dan peran Direktorat navigasi. Direktorat mensosialisaikan tentang tugas dan peran Direktorat navigasi. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dimaksudkan juga untuk memberikan masukan Jenderal Perhubungan Laut dimaksudkan juga untuk memberikan masukan bagi upaya mencari solusi kedepan yang
bagi upaya mencari solusi kedepan yang diharapkan dapat mengatasi berbagaidiharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang timbul.
permasalahan yang timbul.
Keselamatan maritim merupakan suatu keadaan yang menjamin Keselamatan maritim merupakan suatu keadaan yang menjamin keselamatan berbagai kegiatan dilaut termasuk kegiatan pelayaran, eksplorasi keselamatan berbagai kegiatan dilaut termasuk kegiatan pelayaran, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam dan hayati serta pelestarian lingkungan dan eksploitasi sumber daya alam dan hayati serta pelestarian lingkungan hidup. Untuk itu diperlukan tata kelautan dan
hidup. Untuk itu diperlukan tata kelautan dan penegakkan hukum dilaut dalampenegakkan hukum dilaut dalam menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban dan perlindungan lingkungan menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban dan perlindungan lingkungan laut agar tetap bersih dan lestari guna menunjang kelancaran lalu lintas laut agar tetap bersih dan lestari guna menunjang kelancaran lalu lintas pelayaran.
pelayaran. Konsep Konsep kriteria kriteria dan dan pengaturan pengaturan di di bidang bidang kelautan kelautan mempunyaimempunyai implikasi yang luas dan harus dipertimbangkan dalam pemanfaatan
implikasi yang luas dan harus dipertimbangkan dalam pemanfaatan ruang lautruang laut Nasional.
BAB III BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
3.1.
3.1. Gambaran Umum Distrik Navigasi Kelas III CilacapGambaran Umum Distrik Navigasi Kelas III Cilacap Distrik navigasi merupakan sebuah instansi Negara
Distrik navigasi merupakan sebuah instansi Negara dimana tugasnyadimana tugasnya adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT), yang bertugas mengatur dan adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT), yang bertugas mengatur dan memelihara rambu-rambu laut Indonesia. Distrik Navigasi tersebar di beberapa memelihara rambu-rambu laut Indonesia. Distrik Navigasi tersebar di beberapa wilayah Indonesia seperti Semarang, Jakarta, Padang, Palembang, Makasar, wilayah Indonesia seperti Semarang, Jakarta, Padang, Palembang, Makasar, Kupang, dan beberapa lainnya.
Kupang, dan beberapa lainnya.
Gambar 1. Kantor Distrik Navigasi Kelas III CILACAP Gambar 1. Kantor Distrik Navigasi Kelas III CILACAP
Sumber : Distrik Navigasi Kelas
Sumber : Distrik Navigasi Kelas III CILACAPIII CILACAP
Distrik Navigasi Kelas III Cilacap adalah lembaga yang berada di Distrik Navigasi Kelas III Cilacap adalah lembaga yang berada di bawah Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jendral Perhubungan L
bawah Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jendral Perhubungan Laut. Kantoraut. Kantor Distrik Navigasi Kelas III Cilacap sendiri berada di
Distrik Navigasi Kelas III Cilacap sendiri berada di JL. Laut Jawa PelabuhanJL. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap - Jawa Tengah 53213
Tanjung Intan Cilacap - Jawa Tengah 53213
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Tentang Organisasi dan Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang Tata Kerja Distrik Navigasi adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang kenavigasian di lingkungan Derektorat Jendral Perhubungan Laut Departemen kenavigasian di lingkungan Derektorat Jendral Perhubungan Laut Departemen Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
Distrik Navigasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, Distrik Navigasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengadaan dan
pengoperasian, pengadaan dan pengawasan Sarana pengawasan Sarana Bantu Navigasi Bantu Navigasi PelayaranPelayaran (SBNP), telekomunikasi pelayaran, serta kegiatan pengamatan
(SBNP), telekomunikasi pelayaran, serta kegiatan pengamatan survey survey hidrograf
hidrograf i, pemantauan alur dan perintasan dengan menggunakan saranai, pemantauan alur dan perintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan keselamatan pelayaran.
instalasi untuk kepentingan keselamatan pelayaran.
3.2.
3.2. Visi dan Misi Distrik Visi dan Misi Distrik Navigasi Kelas II SemarangNavigasi Kelas II Semarang VISI
VISI
Terjadinya Pelayaran Kenavigasian yang prima di wilayah kerja Distrik Terjadinya Pelayaran Kenavigasian yang prima di wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas III Cilacap.
Navigasi Kelas III Cilacap. MISI
MISI 1.
1. Mewujudkan alur pelayaran yang amanMewujudkan alur pelayaran yang aman 2.
2. Mewujudkan keandaan dan kecukupan sarana dan prasarana kenavigasianMewujudkan keandaan dan kecukupan sarana dan prasarana kenavigasian 3.
3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang ProsfesionalMewujudkan Sumber Daya Manusia yang Prosfesional 4.
4. Dukungan Teknologi Tepat Guna.Dukungan Teknologi Tepat Guna.
3.3. Pedoman Peraturan Distrik Navigasi Kelas II Semarang 3.3. Pedoman Peraturan Distrik Navigasi Kelas II Semarang
1.
1. UndangUndang – – Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2008 tentang Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran
pelayaran 2.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 05 tahun 2006 tentang KenavigasianPeraturan Pemerintah Nomor 05 tahun 2006 tentang Kenavigasian 3.
3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2006 tentangKeputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi
Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi 4.
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2011 tentangPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2011 tentang Telekomunikasi Pelayaran
Telekomunikasi Pelayaran 5.
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 68 Tahun 2011 tentang AlurPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 68 Tahun 2011 tentang Alur Pelayaran di Laut.
Pelayaran di Laut.
3.4. Struktur Organisasi Distrik Navigasi Kelas II
3.4. Struktur Organisasi Distrik Navigasi Kelas II SemarangSemarang
Organisasi adalah suatu perserikatan formal dari dua orang atau Organisasi adalah suatu perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (
lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu ( Malayu S.PMalayu S.P Hasibuan
organisasi perusahaan (
organisasi perusahaan (business organizationbusiness organization) dan organisasi sosial () dan organisasi sosial ( public public organization
organization). Organisasi perusahaan bertujuan untuk mencari laba sedang). Organisasi perusahaan bertujuan untuk mencari laba sedang organisasi sosial bertujuan
organisasi sosial bertujuan untuk pelayanan.untuk pelayanan.
Organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan, tanpa adanya Organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan, tanpa adanya pembagian
pembagian tugas-tugas tugas-tugas yang yang jelas jelas dan dan tepat tepat maka maka tujuan tujuan organisasi organisasi akanakan menjadi kabur, untuk itu perlu pos-pos atau kerangka kerja (struktur menjadi kabur, untuk itu perlu pos-pos atau kerangka kerja (struktur organisasi). Di
organisasi). Di mana kerangkmana kerangka kerja (struktur a kerja (struktur organisasi) organisasi) didalamnyadidalamnya tergambar tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab
tergambar tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang akan dilaksanakanyang akan dilaksanakan oleh anggota organisasi, masing-masing berhubungan kerja timbal balik atau oleh anggota organisasi, masing-masing berhubungan kerja timbal balik atau saling terkait
saling terkait satu sama lain.Berdasarkan satu sama lain.Berdasarkan pemahaman tentang pemahaman tentang organisasi diorganisasi di atas maka
atas maka Kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang mKantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang menganut pola strukturenganut pola struktur organisasi linear dan fungsional dimana tergambar tugas dan fungsi organisasi linear dan fungsional dimana tergambar tugas dan fungsi masing-masing bagian atau bidang sampai pada seksi-seksi dan pelaksanaan .Adapun masing bagian atau bidang sampai pada seksi-seksi dan pelaksanaan .Adapun Susunan Organisasi Kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang menurut Susunan Organisasi Kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang menurut Peraturan Menteri Perhubun
Peraturan Menteri Perhubungan KM. No. 30 gan KM. No. 30 Tahun 2006 adalah :Tahun 2006 adalah : Tabel 1
Tabel 1
Tabel Struktur Organisasi Distrik Navigasi Kelas II
Tabel Struktur Organisasi Distrik Navigasi Kelas II SemarangSemarang
DISNAV KELAS II DISNAV KELAS II
SUB BAGIAN TATA SUB BAGIAN TATA
USAHA USAHA
SEKSI OPERASI
SEKSI OPERASI SEKSI LOGISTIKSEKSI LOGISTIK
INSTANSI
INSTANSI KELOMPOKKELOMPOK JABATAN JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONAL
Sumber : KM NO 30 tahun 2006 tentang Struktur Organisasi Sumber : KM NO 30 tahun 2006 tentang Struktur Organisasi
Manfaat Struktur dan bagan organisasi memberikan manfaat dari Manfaat Struktur dan bagan organisasi memberikan manfaat dari informasi yang penting tentang hal
informasi yang penting tentang hal – – hal berikut : hal berikut : 1.
1. Pembagian kerja artinya setiap kuota akan mewakili tanggung jawabPembagian kerja artinya setiap kuota akan mewakili tanggung jawab seseorang atau subunit untuk bagian tertentu dari beban kerja organisasi. seseorang atau subunit untuk bagian tertentu dari beban kerja organisasi. 2.
2. Informasi atasan dan bawahan artinya bagan organisasi akan menunjukanInformasi atasan dan bawahan artinya bagan organisasi akan menunjukan garis komando atau siapa atasan siapa bawahan;
garis komando atau siapa atasan siapa bawahan; 3.
3. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan artinya uraian kotak-kotak menunjukanJenis pekerjaan yang dilaksanakan artinya uraian kotak-kotak menunjukan tugas tugas kerja organisasi atau bidang - bidang tanggung jawab yang tugas tugas kerja organisasi atau bidang - bidang tanggung jawab yang berbeda;
berbeda; 4.
4. Pengelompokan bagianPengelompokan bagian – – bagian kerja artinya seluruh bagan menunjukkan bagian kerja artinya seluruh bagan menunjukkan dasar pembagian aktivitas organisasi;
dasar pembagian aktivitas organisasi; 5.
5. Tingkat manajer artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukan hirarkiTingkat manajer artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukan hirarki manajemen secara keseluruhan, semua orang yang melapor pada orang manajemen secara keseluruhan, semua orang yang melapor pada orang yangyang sama berada pada tingkat manajemen yang sama, tidak jadi soal dimana sama berada pada tingkat manajemen yang sama, tidak jadi soal dimana kemunculan mereka pada bagan;
kemunculan mereka pada bagan; 6.
6. Pemimpin oraganisasi artinya bagan organisasi menunjukan sistemPemimpin oraganisasi artinya bagan organisasi menunjukan sistem kepemimpinan organisasi apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif kepemimpinan organisasi apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif (kerucut).
(kerucut).
Pada umumya organisasi memiliki beberapa ciri
Pada umumya organisasi memiliki beberapa ciri – – ciri yang dapat ciri yang dapat kita ketahui antara lain :
kita ketahui antara lain : a.
a. Adanya atasan dan bawahanAdanya atasan dan bawahan b.
b. Terdapat kerjasama yang terstrukturTerdapat kerjasama yang terstruktur c.
c. Mempunyai tujuan dan sasaranMempunyai tujuan dan sasaran d.
d. Terdapat ketertarikan format serta tata tertib yang wajib ditaatiTerdapat ketertarikan format serta tata tertib yang wajib ditaati e.
e. Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas. Menurut
Menurut BerelsonBerelson dan dan SteinerSteiner (1964) organisasi mempunyai ciri (1964) organisasi mempunyai ciri sebagai berikut :
1)
1) Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk adanyaFormalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk adanya perumusan
perumusan tertulis tertulis dari dari pada pada peraturan, peraturan, ketetapan, ketetapan, kebijakan, kebijakan, prosedur,prosedur, tujuan, setrategi, dan sebagainya.
tujuan, setrategi, dan sebagainya. 2)
2) Hierarki, sedangakan hierarki menunjuk pada suatu pola kekuasaaan sertaHierarki, sedangakan hierarki menunjuk pada suatu pola kekuasaaan serta wewenang yang berbentuk piramida.
wewenang yang berbentuk piramida. 3)
3) Besarnya & Kompleksnya, pada umumnya sebuah organisasi sosial pastiBesarnya & Kompleksnya, pada umumnya sebuah organisasi sosial pasti mempunyai banyak anggota sehingga hubungan antar anggotanya tidak bisa mempunyai banyak anggota sehingga hubungan antar anggotanya tidak bisa langsung (impresional)
langsung (impresional), gejala ini disebut juga dengan istilah “birokrasi”., gejala ini disebut juga dengan istilah “birokrasi”. 4)
4) LamanyaLamanya (Duration)(Duration) ciri ini menunjukkan bahwa eksistensi organisasi lebihciri ini menunjukkan bahwa eksistensi organisasi lebih lama dari pada keanggotaan pada organisasi tersebut.
lama dari pada keanggotaan pada organisasi tersebut.
3.5.
3.5. Tugas Dan Tanggung Jawab Distrik Navigasi Kelas II SemarangTugas Dan Tanggung Jawab Distrik Navigasi Kelas II Semarang Tiap
Tiap – – tiap tingkat jabatan di Distrik Navigasi Kelas II Semarang tiap tingkat jabatan di Distrik Navigasi Kelas II Semarang mempunyai tugas dan tanggung jawab :
mempunyai tugas dan tanggung jawab : 1.
1. Kepala Dinas NavigasiKepala Dinas Navigasi
Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan Distrik Navigasi, Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan Distrik Navigasi, memberikan teguran kepada pegawai di instalasi baik secara lisan atau memberikan teguran kepada pegawai di instalasi baik secara lisan atau secara tulisan dan menjatuhkan hukuman dengan tembusan kepada kepala secara tulisan dan menjatuhkan hukuman dengan tembusan kepada kepala Direktorat Navigasi.
Direktorat Navigasi. 2.
2. Sub bagian tata usahaSub bagian tata usaha
Sub bagian tat usaha melakukan urusan keuangan, kepegawaian, Sub bagian tat usaha melakukan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, ketatarumahan, hubungan masyarakat, pengumpulan data, ketatausahaan, ketatarumahan, hubungan masyarakat, pengumpulan data, dokumentasi, serta penyusunan laporan.
dokumentasi, serta penyusunan laporan. 3.
3. Seksi OperasiSeksi Operasi
Mempunyai tugas melakukan rencana program, pengoperasian, Mempunyai tugas melakukan rencana program, pengoperasian, pemeliharaan,
pemeliharaan, pengawasan, pengawasan, analisis, analisis, evaluasi, evaluasi, dan dan penyusunan penyusunan laporanlaporan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi, kapal negara sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut,
kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut, survey survey hidrografi
4.
4. Seksi Logistik Seksi Logistik
Seksi Logistik mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan dan Seksi Logistik mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan dan pengadaan, p
pengadaan, penyimpanan, penyenyimpanan, penyaluran, dan aluran, dan pengahapusan perlengkpengahapusan perlengkapan danapan dan peralatan
peralatan untuk untuk penyelenggaraan penyelenggaraan sarana sarana bantu bantu navigasi navigasi pelayaran,pelayaran, telekomunikasi, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, telekomunikasi, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut,
pengamatan laut, survey hidrografi survey hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan., serta pemantauan alur dan perlintasan. 5.
5. Kelompok Jabatan FungsionalKelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sebgai unit Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sebgai unit pelaksana
pelaksana teknis teknis secara secara langsung langsung di di lapangan lapangan dalam dalam melakukan melakukan kegiatankegiatan sarana bantu navigasi, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, sarana bantu navigasi, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel,
bengkel, pengamatan pengamatan laut,laut, survey survey hidrografihidrografi, serta pemantauan alur dan, serta pemantauan alur dan perlintasan.
perlintasan.
3.6. Fasilitas yang Dimiliki Distrik Navigasi Kelas II
3.6. Fasilitas yang Dimiliki Distrik Navigasi Kelas II SemarangSemarang
Distrik Navigasi Kelas II Semarang mengelola ratusan sarana bantu Distrik Navigasi Kelas II Semarang mengelola ratusan sarana bantu Navigasi pelayaran. Semua
Navigasi pelayaran. Semua alur pelabuhan, dan alur pelabuhan, dan lingkup wilayah kerja Dislingkup wilayah kerja Distriktrik Navigasi
Navigasi Kelas Kelas II II Semarang Semarang dilengkapi dilengkapi sarana, sarana, dan dan prasarana prasarana yakni yakni saranasarana bantu navigasi pelayaran
bantu navigasi pelayaran (SBNP) seperti m(SBNP) seperti menara suar senara suar sebanyak 7ebanyak 7 unit unit , rambu, rambu suar 75
suar 75 unit unit , pelampung suar 29, pelampung suar 29 unit unit , rambu suar pancang 14, rambu suar pancang 14 unit unit , dan, dan radarradar beacon
beacon ( RACON )( RACON ) 1 1 unit unit ..
Menara suar yang dimiliki sebanyak 7
Menara suar yang dimiliki sebanyak 7 unitunit rata-rata masih memilikirata-rata masih memiliki kelayakan operasional 80 persen yakni :
kelayakan operasional 80 persen yakni : 1.
1. Menara Suar Pelabuhan SemarangMenara Suar Pelabuhan Semarang
Tak hanya cahaya yang menerangi sejauh perairan yang dapat Tak hanya cahaya yang menerangi sejauh perairan yang dapat digapai, menara suar Pelabuhan Semarang ini menjadi penanda pertanda digapai, menara suar Pelabuhan Semarang ini menjadi penanda pertanda secara visual bagi nahkoda, dan pelaut lainnya bahkan kapal mendekati secara visual bagi nahkoda, dan pelaut lainnya bahkan kapal mendekati pelabuhan.
pelabuhan.
Sekitar 130 tahun sudah usia salah satu dari tujuh menara suar Sekitar 130 tahun sudah usia salah satu dari tujuh menara suar Distrik Navigasi Ditjen Perhubungan Laut. Dibangun tahun1884 pada masa Distrik Navigasi Ditjen Perhubungan Laut. Dibangun tahun1884 pada masa pemerintahan
pencahayaan
pencahayaan menggunakan menggunakan kayu kayu bakar, bakar, batu batu bara bara hingga hingga kini kini memakaimemakai energi listrik.
energi listrik.
Dengan tinggi 35 meter, cahayanya dapat memancar hingga 18 Dengan tinggi 35 meter, cahayanya dapat memancar hingga 18 nautical mile
nautical mile. Cahaya ini yang saat malam tampak begitu indah di antara. Cahaya ini yang saat malam tampak begitu indah di antara temaramnya perairan. Sejak
temaramnya perairan. Sejak didirikan bangunan dan strukturnya tak pernahdidirikan bangunan dan strukturnya tak pernah berubah. Walau
berubah. Walau banjir banjir sering sering merendam merendam tempat tempat tersebut, tersebut, namun dia namun dia tidaktidak bergeser sedikitpun dari posisinya.
bergeser sedikitpun dari posisinya.
Instalasi Menara Suar tersebut dilengkapi oleh 5 (lima) unit rumah Instalasi Menara Suar tersebut dilengkapi oleh 5 (lima) unit rumah petugas,
petugas, dan dan 1 1 (satu) (satu) unit unit rumah rumah genset, genset, dan dan dioperasikan dioperasikan oleh oleh 5 5 (lima)(lima) orang petugas yang terdiri dari 1 (satu) orang Teknisi Menara Suar, dan 4 orang petugas yang terdiri dari 1 (satu) orang Teknisi Menara Suar, dan 4 (empat) orang Penjaga Menara Suar.
(empat) orang Penjaga Menara Suar.
Perawatan, dan perbaikan Menara Suar Pelabuhan Semarang I yaitu Perawatan, dan perbaikan Menara Suar Pelabuhan Semarang I yaitu dengan cat diseluruh tubuh dan di rontokkan secara manual. Distrik dengan cat diseluruh tubuh dan di rontokkan secara manual. Distrik Navigasi Kelas II Semarang harus terus merawatnya karena begitu vitalnya Navigasi Kelas II Semarang harus terus merawatnya karena begitu vitalnya
menara suar ini untuk membantu dalam keselamatan pelayaran. menara suar ini untuk membantu dalam keselamatan pelayaran. 2.
2. Menara Suar Tegal IIMenara Suar Tegal II
Menara Suar Tegal II yaitu mercercusuar multifungsi yang terletak Menara Suar Tegal II yaitu mercercusuar multifungsi yang terletak di Kota Tegal. Menara Suar Tegal II dioperasikan oleh Distrik navigasi di Kota Tegal. Menara Suar Tegal II dioperasikan oleh Distrik navigasi Kelas II Semarang. Instalasi Menara suar tersebut dilengkapi oleh 5 (lima) Kelas II Semarang. Instalasi Menara suar tersebut dilengkapi oleh 5 (lima) orang petugas.
orang petugas. 3.
3. Menara Suar PekalonganMenara Suar Pekalongan 4.
4. Menara Suar Pulau MandalikaMenara Suar Pulau Mandalika 5.
5. Menara Suar Pulau PanjangMenara Suar Pulau Panjang 6.
6. Satu Menara Suar Tegal 1 Kondisinya 75 persenSatu Menara Suar Tegal 1 Kondisinya 75 persen
Distrik Navigasi Kelas II Semarang juga memiliki dua alat pengolah Distrik Navigasi Kelas II Semarang juga memiliki dua alat pengolah air laut menjadi air tawar yakni yang ditempatkan di menara Suar Pulau air laut menjadi air tawar yakni yang ditempatkan di menara Suar Pulau Panjang yang masih berfungsi baik karena dibuat pada tahun 2013. Menara Panjang yang masih berfungsi baik karena dibuat pada tahun 2013. Menara suar Pulau Mandalika yang tengah dalam tahap pemasangan tahun ini.
suar Pulau Mandalika yang tengah dalam tahap pemasangan tahun ini.
Distrik Navigasi Kelas II Semarang mempunyai beberapa kapal Distrik Navigasi Kelas II Semarang mempunyai beberapa kapal guna membantu melaksanakan tugas urusan kenavigasian antara lain :
guna membantu melaksanakan tugas urusan kenavigasian antara lain : 1.
KN. Suar 11 dibang
KN. Suar 11 dibangun oleh PT. Dumas Surabun oleh PT. Dumas Surabaya aya pada tahun 1979.pada tahun 1979. Kapal dengan panjang hampir 23 meter dan lebar 6,6 meter ini berbahan Kapal dengan panjang hampir 23 meter dan lebar 6,6 meter ini berbahan dasar baja. Anak buah kapal yang bertugas di kapal ini 11 orang kapal ini dasar baja. Anak buah kapal yang bertugas di kapal ini 11 orang kapal ini mampu menampung 9.000 liter bahan bakar dan air
mampu menampung 9.000 liter bahan bakar dan air tawar 8.000. kecepatantawar 8.000. kecepatan mecapai 7 mil per jam.
mecapai 7 mil per jam.
KN. Suar 11 yang yang merupakan tipe kapal bantu perambuan,
KN. Suar 11 yang yang merupakan tipe kapal bantu perambuan,
sesuai dengan tipenya, KN.Suar 11 memeiliki tugas membantu navigasi
sesuai dengan tipenya, KN.Suar 11 memeiliki tugas membantu navigasi
pelayaran,
pelayaran, antara antara lain lain merawat merawat dan dan memelihara memelihara tanda tanda suar suar sepertiseperti
pelampung suar
pelampung suar dan dan rambu rambu suar. suar. KN. KN. Suar Suar 11 11 kerap kerap melakukan patroli melakukan patroli didi
sepanjang alur pelintasan menuju pelabuhan.
sepanjang alur pelintasan menuju pelabuhan.
Gambar 2. KN. SUAR 11 Gambar 2. KN. SUAR 11
Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang
Tabel 2 Tabel 2
Tabel Kapal Negara SUAR 11 Tabel Kapal Negara SUAR 11 Description
Description Kapal PerambuanKapal Perambuan KN SUAR 11 KN SUAR 11 Built in Built in 19791979 Weight 42,26 Weight 42,26 Long Long 22,90 M22,90 M Widht Widht 6,60 6,60 MM Draft Vigral Draft Vigral 2,30 M2,30 M Main Engine
Main Engine YANMAR 6LA-ALD/500YANMAR 6LA-ALD/500 Auxilary Engine
Auxilary Engine YANMAR 5KDL, YANMAR 5KDL, YANMAR 4KDLYANMAR 4KDL Radio Equipment
Radio Equipment ICDMICDM
Crane Crane RE
RE
–
–
Engine Engine2SWL 2SWL 2010 2010
Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang
2.
2. KN. B-126KN. B-126
KN.B-126 dibangun oleh PT. Djantar Jakarta
KN.B-126 dibangun oleh PT. Djantar Jakarta pada tahun 1962. Barupada tahun 1962. Baru pada pada tahun tahun 1997 1997 kapal ini kapal ini berada berada didi Distrik Distrik
Navigasi Kelas II Semaranng. Setelah di
Navigasi Kelas II Semaranng. Setelah di datangkan dari Palembang. Kapaldatangkan dari Palembang. Kapal ini adalah tipe bantu perambuan berukuran keil. Panjang kapal hanya 22 ini adalah tipe bantu perambuan berukuran keil. Panjang kapal hanya 22 meter dan lebar 4,6 meter.
meter dan lebar 4,6 meter.
Gambar 3. KN. B-126 Gambar 3. KN. B-126
Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Dari sisi teknologi, untuk ukuran kapal bantu
Dari sisi teknologi, untuk ukuran kapal bantu perambuan sebenarnyaperambuan sebenarnya
KN.B-126 cukup modren. Saat ini kapal sudah dilengkapi dengan
KN.B-126 cukup modren. Saat ini kapal sudah dilengkapi dengan radar radar ,,
GlobalPositioning System, Echosounder,
GlobalPositioning System, Echosounder, KompasKompas , Automatic Idenficitaion , Automatic Idenficitaion
System, Anemometer digital
System, Anemometer digital (alat pengukur kecepatann angin). (alat pengukur kecepatann angin).
Sesuai dengan tipe kapal, tugas utama KN.B-126 memantau alur
Sesuai dengan tipe kapal, tugas utama KN.B-126 memantau alur
pelayaran,
pelayaran, sekaligus sekaligus memastikan memastikan rambu rambu suar suar tetap tetap berfungsi. berfungsi. KarenaKarena
rambu-rambu suar yang terpasang kebanyakan berada di perairan pantai
rambu-rambu suar yang terpasang kebanyakan berada di perairan pantai
yang cenderung dangkal, medan kerap di tuju kapal
yang cenderung dangkal, medan kerap di tuju kapal berkecepatan 7 mil perberkecepatan 7 mil per
jam ini kerap berbahaya.
jam ini kerap berbahaya.
Wilayah kerja kapal ini cukup dekat, antara lain Jepara, rembang,
Wilayah kerja kapal ini cukup dekat, antara lain Jepara, rembang,
dan Pelabuhan Juwana. Selain itu, terkadang juga menyebrang hingga
dan Pelabuhan Juwana. Selain itu, terkadang juga menyebrang hingga
Karimun Jawa dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Karimun Jawa dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Tabel 3 Tabel 3
Tabel Kapal Negara B-126 Tabel Kapal Negara B-126 Description
Description Kapal PerambuanKapal Perambuan KN B KN B – – 126 126 Built in Built in 19621962 Weight 40,06 Weight 40,06 Long Long 22,20 M22,20 M Widht Widht 4,60 4,60 MM Draft Vigral Draft Vigral 1,86 M1,86 M Main Engine
Auxilary Engine
Auxilary Engine YANMAR/SUMO/5x11YANMAR/SUMO/5x1100 Radio Equipment
Radio Equipment ICOMICOM
Crane Crane RE - Engine RE - Engine --2010 2010
Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang 3.
3. KN. KARIMUN JAWAKN. KARIMUN JAWA
Pada tanggal 27 Oktober 2016 yang lalu, KN. Karimunjawa telah
Pada tanggal 27 Oktober 2016 yang lalu, KN. Karimunjawa telah
resmi diluncurkan di Galangan kapal PT. Multi Prima Batam. Type kapal
resmi diluncurkan di Galangan kapal PT. Multi Prima Batam. Type kapal
pengamat
pengamat perambuan panjang perambuan panjang 32 32 meter meter dan dan lebar lebar 6,36 meter 6,36 meter menampungmenampung
kapasitas tanngki BBM 15.000 liter 3.700 kapasitas air tawar, kecepatan
kapasitas tanngki BBM 15.000 liter 3.700 kapasitas air tawar, kecepatan
rata-rata KN.
rata-rata KN. Karimunjawa 20 Karimunjawa 20 mil per mil per jam.jam.
Gambar 4. KN. KARIMUN JAWA Gambar 4. KN. KARIMUN JAWA Sumber: Distrik Navigasi Kelas II Semarang Sumber: Distrik Navigasi Kelas II Semarang
Tabel 4 Tabel 4 Tabel Kapal
Tabel Kapal Negara Negara Karimun JaKarimun Jawawa Description
Description Kapal PerambuanKapal Perambuan KN Karimun Jawa KN Karimun Jawa Built in Built in 20162016 Weight 42,26 Weight 42,26 Long Long 32 M32 M Widht Widht 6,36 M6,36 M Draft Vigral Draft Vigral 1,11,1 Main Engine
Auxilary Engine
Auxilary Engine Volvo Penta D5A-AT/103 dan KohlerVolvo Penta D5A-AT/103 dan Kohler
11EFKOZD/15,4
11EFKOZD/15,4
Radio Equipment
Radio Equipment ICOMICOM
Crane Crane RE - Engine RE - Engine
--Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang 4. KN. KUMBA
4. KN. KUMBA
KN.Kumba dibangun oleh perusahaan Niigatashipyard asal Jepang KN.Kumba dibangun oleh perusahaan Niigatashipyard asal Jepang pada tahun 1974.
pada tahun 1974. Kapal dengan panjanKapal dengan panjang 50,5 meter g 50,5 meter dan lebar dan lebar 10 meter 10 meter iniini berbahan dasar baja. Anak buah kapal yang bertugas di kapal seberat 552,8 berbahan dasar baja. Anak buah kapal yang bertugas di kapal seberat 552,8 ton ini 23 orang. Kapal ini memiliki daya tampung bahan bakar minyak 24 ton ini 23 orang. Kapal ini memiliki daya tampung bahan bakar minyak 24 ton dan air tawar 192 ton.
ton dan air tawar 192 ton.
Gambar 5 KN. Kumba Gambar 5 KN. Kumba
Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Sumber : Distrik Navigasi Kelas II Semarang Pertama kali KN. Kumba beroperasi sebagai armada
Pertama kali KN. Kumba beroperasi sebagai armada kenavigasian dikenavigasian di
Distrik Navigasi Kelas I surabaya. Belakangan kapal ini dipindah tugaskan
Distrik Navigasi Kelas I surabaya. Belakangan kapal ini dipindah tugaskan
di Distrik Navigasi Kelas II Semarang yang wilayah kerja cukup jauh dan
di Distrik Navigasi Kelas II Semarang yang wilayah kerja cukup jauh dan
semakin sibuk. Tidak ada penjelasan kapan kapal ini berpindah wilayah
semakin sibuk. Tidak ada penjelasan kapan kapal ini berpindah wilayah
pelayaran.
pelayaran. Meski dari Meski dari sisi usia sisi usia terbilang tua, terbilang tua, keberedaan keberedaan KN. KuKN. Kumba mba sampaisampai
saat ini sangat masih dibutuhkan untuk mendukung sarana bantu navigasi
saat ini sangat masih dibutuhkan untuk mendukung sarana bantu navigasi
pelayaran.
pelayaran.
Sebagai kapal induk perambuan, tugas pokok KN. Kumba antara
Sebagai kapal induk perambuan, tugas pokok KN. Kumba antara
lain melakukaan pemasangan dan pendistribusian pelampung suar. Kapal
lain melakukaan pemasangan dan pendistribusian pelampung suar. Kapal
ini juga bertanggung jawab atas pengangkutan dan pengangkatan