• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al-Quran Dan Astronomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Al-Quran Dan Astronomi"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

1

ahqiq:

Muha.,.

.

:''d

d Zuhair Asy-Syawisyi

/

Tahrij:

(2)

Al <Jur ·cm don llmu Astronomi

-f ualul A .. li: MJ\ DALLA 'ALAIHI Al QUR' AN: Min Mn "t 11 ·,111ml11 1\1 Hni'nlz Al /adidnh Al Qai.Vimah Al Burlzan

1•enulis: As-Sayyid Mahmud Syukri Al Alusi Tahqiq: Muhammad Zuhair Asy-Syawisy

t1i-- .. °' .~

Takhrij: Muhf4iitad Nashiruddin AI Albani · ' "

"

.~ Cetakan: Kedua. 1418 H/1997 M

f~enerbit:

Al Maktab Al Islami - Beirut/ Ammman/Damaskus

1 ii~

;~,,: ~ Edisi Indonesia: \:tJ: r.r, ,5:· t'j' ~- ' >; p-,-~·

ith_"-9Uflf~f~tN ILMU ASTRONOMI

-~\;~f"':;'t ...

Pefi'i!j.~.~ah: Kamran As'ad Irsyadi fa :iif~t.:«.~-.. ~ .. ~

Ed1llff.\Mukhlis B Mt1kti Sri Yuliastuti. S. EI Desain Cover: Haka Desain Cetakan: Pertama, Septem.ber 2004

Penerbit: PUST AKA AZ.ZAM ANGGOTA IKAPI OKI JAKARTA

Al Qur' an don llmu Astronomi

-Pcngantar Pentahqiq ... 11

Biografi Penulis ... 21

M ukaddimah ... 25

Surah Al Baqarah ... 37

Surah Aali 'lmraan ... 71

Surah Al An'aam ... 81

Su rah Al A'raaf ... 89

Surah Al Baraa'ah (At,Taubah) ... 99

Surah Yuunus ... 101

Su rah Huud ... 133

Surah Ar,Ra'd ... 139

Surah lbraahiim ... 157

(3)

Al Qur· an don llmu Astronomi -· •111..!11\11 lijr ... 161 Su rah An-Nah1 ... 173 Su rah Al lsraa' ... 179 Surah Al Kahfi ... 183 Surah Maryam ... 185 Su rah Thaahaa ... 187 Surah Al Anbiyaa' ...

199

Surah Al Hajj ...

211

Surah Al Mu'minuun ... 215 Surah An-Nuur ...

217

Surah Al Furqaan ... 223 Surah Asy-Syu'araa' ... 229 Surah An-Nan1l ... 231 Surah Al 'Ankabuut ... 233 Surah Ar-Ruun1 ... 235 Su rah Luqn1aan ... 239 Surah As-Sajdah ... 2 41 Su rah Saba' ... 243 Surah Faathir ... 245 Surah Yaasiin ... 249 Surah Ash-Shaaffaat ... 265 Surah Asy-Syuuraa ... 269 Surah Ad-Dukhaan ... 273 Surah Qaaf ... 277 8

.I:

ca

c:

c:

:I

m

c:

:I

CL

E

J

AIQur'andanllmuAstronomi -Surah Al Qamar ... 281 Surah Ath-Thalaaq ... 285

(4)

I

Al Qur· an don llmu Astronomi

-10

~

ca

c:

c:

:I

m

c:

:I

ca.

E

J

AIQur'andanllmuAstronomi -Bismillahirrahmanirrahim

S

egala puji bagi Allah. Kami rnernuji, memohon pertolongan, clan memohon arnpunan pada-Nya. Kami berlindung pada Allah dari keburukan nafsu diri kami dan kejelekan perilaku karni. Barangsiapa yang dianugerahi hidayah oleh Allah, maka tiada seorangpun yang bisa rnenyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tiada seorangpun yang bisa rnernbimbingnya. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah harnba dan rasul utusan Allah.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salarn keselarnatan padanya beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Allah SWT menurunkan Al Qur'an pada Nabi Muhammad SAW dalam rangka menyelarnatkan umat manusia dari gelap kesesatan menuju cahaya 11

(5)

Al Qur'an don llmu Astronomi

-petunjuk, jalan Yang Maha Agung lagi Maha Terpuji, yang tentunya dengan izin Allah SWT. Allah yang memiliki apa saja yang ada di langit dan di burni. Al Qur' an dengan demikian adalah Ki tab petunjuk dan birnbingan menuju jalan lurus yang menjamin kebaikan dunia dan akhirat serta pencarnpaian restu Ailah mardhatillah.

,

,,, "' , ,. ,,,.

L.

l.:?J°.Ji

~

L.

\5

;i

~ ~

J~ ~! ~ji ~U£j

, , ,

~ .,,.

,

... ~

~,._;.

4-:

9-4J

l~_i ~\:-l:,~ ~SJ)

jl;_'j1 ':;)

~~<JI

... ... ... ,

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahy11 (Al Q11ran) dengan perintalt Kami. Sebel11mnya kam11 tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetalrni apakah iman it11, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an it11 cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan seszmgguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang l11rus; (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-Lah kembali semua urusan." (Qs. Asy-Syuuraa (42): 52-53)

- - - AIQur"andan llmu Astronomi - --

-Al Qur'an bukanlah kitab tentang disiplin ilrnu-ilmu kosrnologi hingga kita harus merujukkan setiap teori padanya serta rnemeriksakan setiap penemuan padanya seperti yang dilakukan sebagian orang saat ini. Bahkan terkadang mereka datang dengan ekspresi keheranan yang tidak pernah terlintas dalam pikirannya sedikit pun. Begitu mendengar teori ilmiah, baru mereka selalu berusaha menyeret-nyeret beberapa ayat Al Kitab untuk mendalilinya dan menguliti kandungannya tanpa menengok aspek signifasi ayat tersebut.

Mereka pikir, dengan begitu mereka telah berkhidmat pada Islam, padahal teori-teori ilmiah kenyataannya selalu mengalami perubahan. Satu teori digugurkan dan digantikan oleh teori barn lagi. Pendapat baru muncul menggantikan pendapat yang lama, riset terbaru membongkar kekurangan yang Jama, atau menguatkannya. Mereka pun terjebak dalam lubang yang mereka gali sendiri. Mereka memunculkan tudingan paradoksi pada Kitab Allah Azza wa Jalla, padahal mereka sebenarnya tidak perlu rnelakukan ha] itu semua, sebab Kitab Allah kekal dan tidak berubah ataupun berganti hanya untuk menyesuaikan dengan setiap teori dan mendukung setiap gagasan. Ia juga adalah kitab kebenaran yang tidak akan tersusupi kebathilan dari sisi rnanapun.

***

Perlu kiranya karni tegaskan lagi, Al Qur'an hukanlah kitab disiplin kosmologi, namun yang 13

(6)

- - - A l Qur'an don llmu Astronomi

-ingin kami jelaskan adalah bahwa ia hanyalah mengisyaratkan beberapa hakikat dan hukum alam sekaligus mendorong manusia untuk melakukan

pengamatan dan perenungan (alam) serta

menunjukkan mereka akan keagungan ciptaan Allah sebagai sarana mengenal Allah SWT. Dan apa yang diisyaratkan oleh Allah adalah kebenaran yang tidak mungkin bertentangan dengan hakikat-hakikat ilmiah yang dibuktikan secara pasti oleh penelitian. Jadi, bt•lapa jauh perbedaan antara hakikat-hakikat ilmiah (yang diisyaratkan) Al Qur'an ini dengan teori-teori dan hipotesa-hipotesa (konvensional).

Akan tetapi, adakah sebenarnya hubungan lain antara Al Qur'an dengan ilmu-ilmu kosmologi?

Jawabannya ada, Al Qur'an telah membimbing kita pada metode yang tepat-guna dalam penelitian (ilmiah) yang bisa menghantarkan pada hakikat-hakikat. Selain itu ia juga telah meletakkan dasar-dasar metodologi ilmiah yangsaliim (tepat) untuk kita.

Inti metodologi ilmiah yang saliim dalam penelitian sesungguhnya berlandaskan pada pengamatan, penyelidikan, dan optimalisasi pemikiran dalarn rnelakukan aktivitas ini. Hal ini telah ditunjukkan oleh Allah dalam Al Qur'an Al Karim-Nya sebagai berikut,

14

.I:

c:

c:

:I

m

c:

:I

ca.

E

J

AIQur'andanllmuAstronomi

-~~ ~lJ 0\~I

J;- _}

J

)~~J ~_,~ ~

J

.,. .,,. ,,.,. .. ,,. ,,.,. ,,

}JI

~,j;_ ~

2JS~

)•.b( 1i; >

;1:;.

G

~~

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya ma/am dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal; (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bmni ( seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Qs. Aali 'Imraan (3): 190-191)

Katakanlalz: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi." (Qs. Yuunus (10): 101)

,.. .,,,,., , , ,,. ~ .,, ... 0 ")L.ji

:,_<C__ii

~-

•.

··....:.i _,

11

~LI~ ~·.'J1 j-.

I .,, ~-, J '-'"",.., ~ - ~ J "=5,, J .I o.I

jJ~ "Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin; dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apaka/1 kamu tiada memperhatikan." (Qs. Adz-Dzaariyaat (51 ): 20-21)

(7)

- - -- AIQur'an dan llmuAstronomi -,/-

--1_,r-...A:;:;

"Katakanlah: "Sesungguhnya aku l1endak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu mengliadap Allah ( dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan." (Qs. Saba' (34): 46)

Pengamatan yang jeli dan penyelidikan yang mendalam serta optimalisasi pemikiran, merupakan kunci kemajuan dan keterbukaan, yang rnembukakan cakrawala ilmu dan mengeluarkan buah manfaatnya untuk umat manusia. Aktivitas inilah yang selalu dianjurkan oleh Tuhan kita dan dilakukan oleh kaum salaf11sh-shalih.

Dengan dernikian dapat kami katakan bahwa Al Qur'an telah rnernberikan kunci pengetahuan pada kita dalarn berbagai disiplin ilmu. Ia tidak bisa dituntut macam-macarn, dan itu rnemang bukan tujuannya, untuk menyajikan di hadapan kita rincian-rincian sains yang beragam beserta bagian-bagian mikronya yang meruah. Cukuplah kiranya ia hancurkan belenggu yang merintangi akal, juga ia angkat hijab penghalang yang menutupinya, serta ia dorong akal untuk bertolak dengan tidak melampaui batasnya dan rnengisi medan aktivitasnya.

Kitab yang ada di tangan pembaca sekarang ini adalah "Ma Dalla 'Alaihi Al Qur'an min Ma Ya'dhadu Al Hai'ah Al Jadidah Al Qawimah Al Burhan" (Petunjuk Al

Qur'an yang Mendukung Teori Baru Ilmu Astronorni) karya Al 'Allamah Syaikh Mahmud Syukri Al Alusi.

- - - - -- AIQur'andanllmuAstronomi - - -- -Kitab ini mengutip staternen penulis: "Memaparkan apa yang dilontarkan gagasan baru ilrnu astronomi yang tidak banyak bertentangan dengan nash-nash dalarn Al Qur'an dan Sunnah, serta menghimpun ayat-ayat yang menyangkut rnasalah ini yang tersebar di dalarn berbagai surah Al Qur' an berdasarkan urutan surahnya, terutarna (ayat-ayat) yang rnemuat diskursus benda-benda luar angkasa dan benda-benda-benda-benda bawah burni, sekaligus rnenyebutkan tafsir-tafsir ayat yang dikernukakan oleh para pakar tafsir terkernuka, dengan berpegang teguh pada asas ringkas-padat, pendapat yang paling shahih, dan gagasan yang paling tepat."

Meski demikian, penulis berpretensi tidak akan mencari-cari alasan yang dipaksakan, juga tidak akan mernalingkan nash-nash dari orientasi aslinya, atau menyirnpangkannya dari dalalah-dalalah (petunjuk) signifasinya, serta tidak akan terbelenggu oleh teori-teori

yang terlanjur berkernbang luas. Akan tetapi sejak perrnulaan kitabnya, penulis telah menentukan rnetodenya yang akan mendudukkan setiap masalah pada ternpatnya masing-rnasing secara proporsional

d.m tidak akan menggunakan pendekatan orang-orang yang menjadikan Al Qur' an sebagai kitab d isiplin kosmologi dan gudang penyimpan pt.'nemuan-penemuan dan inovasi-inovasi baru, juga

y.mg rnenundukkan Al Qur'an pada setiap teori yang l>l'rcdar tanpa rneneliti apakah teori tersebut benar

.11.n1 bathil, juga apakah ia kekal atau sekilas saja.

Mengenai teori baru ilmu astronorni yang

(8)

AIQur'ondon llmu Astronomi -diangkatnya dalam kitab ini, penulis mengatakan:

"Saya melihat banyak kaidah-kaidah teori baru yang tidak bertentangan dengan nash-nash yang berlaku dalam Al Kitab dan As-Sunnah. Kalaupun ada yang bertentangan, hal itu tidak terlalu mencolok (signifikan) dan kita pun tidak perlu menakwil nash-nash demi kepentingan penyelerasannya, karena takwil dalam hal ini juga bukan pendapat Salaf yang layak diterima (mentah-mentah), akan tetapi harus kita katakan, bahwa apapun yang bertentangan dengan keduanya (Al Kitab dan As-Sunnah) pastilah ia mengandung benih-benih kekurangan dan kecacatan, sebab nalar yang jelas tidak akan bertentangan dengan nash yang shahih, bahkan keduanya justru saling membenarkan dan mengua tkan sa tu sama lain.

Perlu diketahui, syariat (Islam) yang rnulia tidak rnemuat apresiasi penyerapan terhadap kaidah-kaidah ilmu matematik, melainkan hanya rnemuat hal

-hal yang secara konsekuensif bisa mernberikan kebahagiaan bagi para pelaku di dunia maupun di akhirat serta memuat penjelasan rnengenai sarana yang bisa menghantarkan mereka menuju kebahagiaan yang abadi. Target-target ini barangkali diisyara tkan oleh syariat dalam bentuk kesimpulan konklusif yang ditarik dari beberapa kaidah matematik."

Ia juga mengemukakan,

"Jika memang memungkinkan dilakukan perpaduan antara pendapat para filosof mengenai masukan yang diterima akal dengan apa yang dikatakan oleh Sayyidul Hukama · dan Cahaya penghuni 18

..I:

c:

c:

:I

c:

:I

ca.

E

J

Al Qur on don llmu Astronomi -bu mi dan langit (Rasulullah), rnaka tidak apa-apa, bahkan ia malah akan lebih kondusif dan relevan untuk mematahkan keragu-raguan yang seringkali mengusik kaum mukmin yang lemah."

***

Sesungguhnya, yang mendorong kami untuk rnenerbitkan kitab ini adalah Fadhiilatul 'Aalim Al 'Aarnil Syaikh Abdul Malik bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh, ketua Jama'ah Amar Makruf Nahi Munkar di Hijaz, dan satu-satunya manuskrip asli kitab ini hanyalah karya Muhammad Bahjat Al Atsary, semoga Allah mencurahinya dengan kucuran rahmat-Nya.

Kami foto copi manuskrip itu, lalu karni koreksi, kemudian kami cantumkan pula biografi setiap tokoh v.rng disebutkan di dalam kitab ini, sekaligus rnemberikan penjelasan pustaka atas judul-judul, kitab, d.m tokoh-tokohnya, dengan harapan bisa semakin 11wnambah kualitas manfaatnya.

Sementara itu, ayat-ayat Al Qur'annya diberi 111deks dan diteliti oleh Al Atsari -jazaalrnllaah11 kh11imn- beliau pun berkenan memberikan beberapa 1-.ornentar yang kami tandai dengan nama beliau

(Al Atsari) di akhir komentar, untuk membedakan "-• mlribusi yang telah beliau sumbangkan.

Sedangkan hadits-haditsnya di-takhriij oleh Al Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al

I\ Iii.mi, dan ada beberapa had its yang kami takhrij

(9)

---AIQur'andanllmuAshonomi - -

-Hany.a Allah lah Tuhan ternpat rnernohon, semoga Dia mernberikan rnanfaat pada karya ini sekaligus menganugerahkan pahala bagi orang yang ikut andil perarnpungannya atau turut-serta dalam penerbitannya.

Doa terakhir kami, segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alarn.

Darnaskus, 10 Jurnaadil Awwal 1380 H1

Abu Bakar Muhammad Zuhair Asy-Syawisy

1 Allznmdulillnli, saya melakukan revisi ulang kitab ini pada

tahun 1417 H. Dan Dr. Syahir Jamal Aga, dosen di Universitas Damaskus berkenan meneliti kitab tersebut, sekaligus memberikan catatan bermanfaat yang kami beri tanda (") di awal komentar.

/nznnliullnn/111 klrnirnn. 20

- - - -- -AIQur'andan~uAstronomi - -

-1')enulis bernarna lengkap Abu Al Ma'ali Mahmud

r

Syukri bin Abdullah bin Syihabuddin Mahmud Al Alusi Al Husaini, adalah seorang alirn, penulis, ahli

li.1hasa, sastrawan, dan pembaharu (Al Mushlih.).

la dilahirkan di Baghdad pada tahun 1273 H

1 l.tlam sebuah keluarga ningrat yang sudah terkenal

k1·dmuan dan keagarnaannya.

Ia berguru pada ayahnya, lalu sang parnan; Abu :\I Bclrakat Nu'rnan Khairuddin Al Alusi, kernudian ',y,1ikh Isrna'il bin Mushthafa Al Maushili, Sayyid

I\ I 11hammad Amin Al Khurasani Al Farisi, dan lain-lain. Ia sangat rnaju dalam disiplin rasio dan norrnatif

( ""'//). la mengajar sarnbil rnengarang, hingga

11.1111anya harum rnencuat dan banyak dituju oleh t ... r.igam orang dari berbagai negeri. Ia adalah salah "·''" tokoh kebangkitan, pioner dalarn diskursus ilrnu

(10)

- -- -- - A l Qur'andan llmu Astronoml -perang terhadap bid'ah dan khurafat, serta menyerukan agar mengikuti jalan kaum Salafush-shaleh. Ia juga menyerang habis tasawuf dan tarekat-tareka tnya. Ia adalah tipe seorang alim yang pemberani dan berharga diri sepanjang pendudukan Dinasti Turki Utsmani dan Imperialis Inggris atas Irak.

Penulis meninggal dunia di Baghdad pada tahun 1342 H dan meninggalkan warisan besar dalam diskursus agarna, bahasa, sejarah, sastra, dan disiplin ilrnu lainnya.

22

Bu/ugh Al Arab Ji A!lwal Al 'Arab;

Akhbar Al Baghdad wa Ma fawaraha min Al Bi/ad; Tarikh Najd;

Ad-Dala'i/ Al 'Aqliyyah 'ala Khatmi Ar-Risa/ah Al Mu!J.ammadiyyah;

Ghayah Al Amani Ji Ar-Rndd 'ala An-Nabllani; Al Ayat Al Kubra 'ala Dhalali An-Nabhani Ji Ra 'iyyatihi Ash-Shughra;

Fash/ Al Khithab

Ji

Syarh Masa'il Al /alliliyyah Ii Al Imam Muhammad lbn11 Abdul Wahhab;

Adh-Dhara'ir wa Ma Yusawwigh Ii Asy-Sya'ir Duna An-Natsir;

Bada'i' Al Insya';

Al Ajwibah Al Murdhiyyah 'an Al As'ilah Al Manthiqiyyah; dan

Ma Dalla 'Alaihi Al Quran min Ma Ya' dhadu Al Hai'ah Al Jadidah, yaitu kitab yang ada di hadapan pembaca sekarang ini.

~

ca

c:

c:

:I

..

c:

:I

CL

E

J

- - - AIQur'andan llmuAstronomi - --

-la rnenguasai dengan baik bahasa Persia dan Iurki, serta memiliki beberapa karya terjemah dari teks kedua bahasa tersebut.

Kitab yang paling luas mengupasnya dan yang paling utama adalah kitab Mahmud Syukri Al Alusi wa Ara'ulm Al Lughawiyyah karya Ustadz Muhammad Bahjat Al Atsari.

(11)

Al Qur' on don llmu Astronomi - -- ·-

-.c

ca

c:

c:

:I

aa

c:

:I

ca.

E

J

- - - A l Qur'on don llmu Astronomi

-CMOODDJ~

K

ami sanjungkan pujian kepada-Mu, wahai Perekayasa kosmos, wahai Pencipta alam dan h·mpat, wahai Penggerak galaksi menurut rotasi yang ll'lah diatur hikmah-Mu. Kami haturkan pula shalawat

d.111 salam pada Nabi-Mu, Muhammad yang Engkau 1.11.inkan dari satu Tanah Suci ke Tanah Suci yang lain, l.1lu Kau angkat ia dari langit ke langit, hingga Kau l1,111tarkan ia di tempat yang tak tergapai oleh angan .rk.il. Semoga Engkau anugerahkan kesejahteraan dan k1·selamatan padanya beserta keluarga dan sahabat-.,,,Ji.1batnya dengan putaran langit pernaharnan dan l11d.1yah serta rnentari galaksi kernakrifatan.

Pendapat yang berkernbang luas saat ini 11wngenai teori astronorni adalah pendapat Phytagoras2

,

~ Pythagoras adalah orang bijak Yunani yang terkenal.

l'1·11g1l-_11tnya disebut Phyatagorian. Mereka memiliki beberapa

(12)

Al Qur'an dan llmu Astronomi - - - --

-seorang filosof (Yunani Kuno) terkenal, yang kemudian disokong oleh para filosof mutakhir setelah jauh sebelumnya terbengkalai dan terbuang, bahwasanya bumi bergerak secara harian3 dan tahunan mengelilingi matahari dan matahari adalah pusat tata surya, sementara bumi hanyalah salah satu planet yang bergerak Bumi berenang-renang di udara, bergantungan dengan rantai-ra n ta i grantai-ravitasi dan berdiri dengan topangannya sebagaimana planet-planet lain, bukan sebagaimana pendapat astronomik Ptolemeus4 yang menganggap

bumi layaknya paku di daun pintu dan seterusnya. Para filosof belakangan menyebut teori tersebut sebagai "Al Hai'ah Al Jadidall" (teori baru ilmu astronomi) mengingat kepopulerannya terjadi pada masa-masa terakhir ini, lain lagi ceritanya jika ia muncul dahulu kala. Saya melihat banyak kaidah-kaidah teori baru ini yang tidak bertentangan dengan nash-nash yang berlaku dalam Al Kitab dan As-Sunnah, kalaupun ada yang bertentangan, hal itu tidak terlalu mencolok (signifikan) dan kita pun tidak perlu menakwil nash-nash segala

pendapat mengenai astronomi, di antaranya bahwa bumi adalah salah satu dari sekian planet yang berputar rnengelilingi api sentral, bertentangan dengan doktrin yang beredar kala itu, bahwa bumi adalah pusat kosmos. Phytagoras dilahirkan di Pulau Samos dan meninggal pula di sana sekitar tahun 600 SM.

3 la berkeyakinan bahwa bumi adalah pusat tata surya clan

bumi berotasi dua kali, harian mengelilingi dirinya dan tahunan mengelingi matahari.

4 Ptolemeus adalah ahli astronomi, sejarah, clan geografi.

Dialah penyusun Kitab Majesty yang terkenal. la memiliki teori Ptolemeus yang mengatakan, bahwa bumi statis dan planetlah yang berotasi mengelilinginya.

26

.I:

ca

c:

c:

:I

..

c:

:I

CL

E

J

- - - AIQur'andan llmuAstronomi - --

-demi kepentingan penyelerasannya, karena takwil dalam hal ini juga bukan pendapat Salaf yang layak diterima (mentah-mentah), akan tetapi harus kita katakan, bahwa apapun yang bertentangan dengan keduanya (Al Kitab dan As-Sunnah) pastilah ia mengandung benih-benih kekurangan dan kecacatan, sebab nalar yang jelas tidak akan bertentangan dengan n11sh yang shnhih, bahkan keduanya malah saling membenarkan dan menguatkan satu sama lain.

Perlu diketahui, syariat (Islam) yang mulia tidak memuat apresiasi penyerapan terhadap kaidah-kaidah 1lmu matematik, meJainkan hanya memuat hal-hal yang ~•·<:ara konsekuensif bisa memberikan kebahagiaan h.1gi para pelaku di dunia maupun di akhirat serta 111t·muat penjelasan mengenai sarana yang bisa 1111·nghantarkan rnereka menuju kebahagiaan yang .1li.1di. Target-target ini barangkali diisyaratkan oleh ·.,.1ri.1t dalam bentuk kesimpulan konklusif yang

1 l1t.111k dari beberapa kaidah matematik.

Begitu pula dalam menjelaskan masalah (astronomi)

1111. /\I Qur'an Al Karim hanya melansir dialog yang

.f 1.d.11natkan pada bangsa Arab mengenai apa yang

11 wll'k.1 ketahui dari ilrnu-ilmu yang mereka terima

1 l.111 ll'luhur mereka. Sebab sebagaimana kami sebutkan d.d.1111 kitab kami yang khusus kami susun untuk 11 u ·111• ·l,1skan tindakan mereka5, mereka memang memiliki

' Yaitu kitab B11lugl1 Al Arab

Ji

Alrwal Al 'Arab, sebuah kitab

"'"'I'. lt·rl-.l'nal dan terdiri dari tiga jilid. Kitab ini mendapat 1 ·•·nr,li.11 g.1.in Oscar II, raja Swedia, dicetak di Baghdad sekali dan 27

(13)

Al Qur'an dan llmu Astronomi

-sederet ilmu pengetahuan dan kaum intelektual mereka pun memegang teguh moralitas yang mulia dan norma-norma yang baik. Syariat pun kemudian membenarkan apa yang mernang benar dan serta-merta menambahinya, dan membatalkan apa yang memang bathil dan jelek sembari menjelaskan manfaat-manfaat yang bisa diambil darinya dan mudarat-mudarat yang diakibatkannya.

Di antara ilmu pengetahuan yang mereka kuasai adalah ilmu nujum (astronomi)6

, khususnya hal-hal yang bisa menjadi kompas penunjuk (arah) di daratan maupun di lautan, juga petunjuk perbedaan waktu dengan (hanya mengamati) perbedaan rasi (zodiak) mereka, bahkan bisa diketahui pula -dengan metode tersebut- persinggahan-persinggahan rotasi matahari dan bulan (manazil sair an-nayyirain) serta hal-hal yang terkait dengan masalah ini.

Ini pula yang ditegaskan dan ditetapkan oleh Al Qur'an dalam beberapa tempat dan kesempatan, misalnya:

dua kali di Kairo, kemudian dicetak di Beirut. Lihat, Mahmud Syukri Al Alusi wa Ara'11/111 Al Luglrawiyyah, ceramah ilmiah Prof. Muhammad Bahjat Al Atsari untuk mahasiswa pasca sarjana Jurusan Adab di

Ma'lrad Ad-Dirasat Al Arabiy!fali Al 'Ulya (lnstitut Liga Arab) di Kairo. 6 * Sejak dahulu kala bangsa Arab sudah mengamati pergerakan bintang mengingat nilai penting dari segi sosial dan ekonomi, meski mereka tidak memformulasikannya dalam bentuk ilmu menurut definisi yang jeli, karena pengenalan kosmos baru muncul, mengikuti perkembangan kemajuan sains modern clan mutakhir.

28

.I:

ca

c:

c:

:I

..

c:

:I

A.

E

J

Al Qur'an dan llmu Astronomi

-,,

,

,

, ,

-..:,.,~ , ,j ~ \

4J='6::1 ;

~I ,

s:J 1::._ , ,..

_J,

'~'.

- '=", : J - \ J . - - ; - . . ; - - · ":? J J

~1)~'

"Dan Dia/ah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut." (Qs. AJ An'aarn (6):97)

"Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk". (Qs. An-Nahl (16):16)

"Dan telah Kami tetapkan bagi bu/an manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua; Tidaklah mzmgkin bagi matahari mendapatkan bu/an dan malamprm tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." (Qs. Yaasiin (36):39-40)

(14)

- - - AIQur'andanllmuAstronomi - - -

-"Dia-lah yang menjadikan mataliari bersinar dan bu/an bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilalz-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu me11getahui bilangan tahun dan perlzitungan (waktu)." (Qs. Yuunus (10):5)

"Dan Kami jadikan ma/am dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami Jrapuskan tanda ma/am dan Kami jadikan tanda siang it11 terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan talum-tahun dan perhitungan. Dall segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas." (Qs. Al Israa' (17):12)

30

"Sesunggulmya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syetan."

(Qs. Al Mulk (67):5)

"Mereka bertanya kepadamu tentang bu/an sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji." (Qs. Al Baqarah (2):189)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat sejenis.

Ilmu pengetahuan yang dikuasai bangsa Arab

· AIQvr'andanllinuAstronomi -lainnya adalah ilmu meteorologi (Al Anwa')7,

waktu-w ak tu turun hujan, pembentukan mendung dan tiupan angin kencang yang menyeretnya. Al Kitab dan As-Sunnah pun lantas menjelaskan status yang benar dan yang keliru dari disiplin tersebut. Allah berfirman, ,, .I ,,,,. # ~ .I s. :_,~, 0 ~ ~~,J ~,J

l.9°.;..

~( '11 :...~ ~

',.._u,

-~ . ,, - J

r. \ ..

!

y , .T ,, ,, ,., ; • , , • - I , .,,, ,, " -~ t ~~ ~fl ~J ·u~I

"Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendzmg; dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah." (Qs. Ar-Ra'd (13):12-13)

"' , ~, " , 0 ,,,

J

_,.!

_

_,:.: ...

!!

~

"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum; Kamukah yang menurzmkannya dari awan ataukah Kami yang menunmka11." (Qs. Al Waaqi'ah (56):68-69)

7

Berarti kondisi iklim dan cuaca pada waktu tertentu, atau

d.1l.11n istilah ilmiah modem sama dengan meteorologi mempelajari

1111·.ur-unsur iklim yang berlainan (panas, hujan, mendung, terik

111.1t.1hari, dan lain-lain). Bangsa Arab telah turut andil dalam mempelajari

.111.1-.1r-anasir cuaca dan memunculkan ilmu tersebut di masa modern, ·.t'l•.1b prakiraan cuaca membutuhkan teknologi yang belum dikenal

.... 1 ... ·lumnya.

(15)

Al Qur ·on don llmu Astronomi

"I >1111 """" 11111111/..1111 i/1111 11w1111 11ir yang banyak

11•111111111" ((.)~. /\11 N.1h.1 (78): 14)

, ,..

.

...

.

,,. .... .• ' . /' ! ~ / ~ 0 / -~ - ... ~ ~ ....

.j &:..L---...: _"'-.ii -"'-.!).) J ~.

.,., -

'

'

,, _, .,/

"Kamu (mrnggnuti) rczeki (yang Allah berikan) d1•11gau ml'ndustakan (Allah)." (Qs. Al Waaqi'ah

.I:

(56):82)

ca

Artinya, rasa syukur atas anugerah rezeki tersebut kalian ganti dengan cara mendustakannya melalui perkataan, "Kami dihujani oleh curah hujan karena (bintang) ini dan ini."

Disebutkan pula dalam sebuah hadits shahih

c:

c:

:I

aa

c:

:I

A

, , ,,,. ... :) ... >. ,,,,, ... .::t; , 3 , ... , .> , .> :,";

E

:J~ ~:; ,~l.SJ1

C.i)

~~'

li .... b '

:J ...

~

'..::-4 ....

w'

L.1 "Setelah turunnya lmjan hamba-hamba-Ku jadi beriman kepada-Ku dan kafir. Yang beriman berkata: Allah /ah yang mencurahkan lrnjan pada kami. Sementara yang kafir bilang: Kami dilrnjani oleh (bintang) ini. "8

8 HR. Bukhari-Muslim dalam kitab S/rn/ii/1 keduanya (Al Bani)

J

- - - AIQurandan llmuAstronoml

-Hadits lain dalam Al Mmvaththa':

"]ika Jaut pasang, kemudian mendatangkan kesialan, maka itu adalah air yang melimpah mah. "9

Al kisah, Umar bin Khaththab10 juga pernah bertanya pada Al Abbas11 saat ia sedang (berdiri) di atas

mimbar, sementara orang-orang (duduk menyimak) di hawahnya, "Masih berapakah curah hujan bintang Kejora?" Al Abbas pun menjawab, "Curah hujannnya rnasih belum berubah."

Nash-nash seperti ini menjelaskan sisi-sisi kebenaran dan kekeliruan dalam masalah curah hujan dan hujan. Allah berfirman,

9 Malik meriwayatkannya dengan penyampaian langsung

1.mp.1 sanad (Al Bani)

'0 la adalah Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Al

Kh.1ththab bin Nufail Al 'Adawi Al Qursyi, sahabat terdekat l<.1-.ulullah SAW. khalifah penggantinya yang kedua, dan tauladan

~ ... ,dilan. Ia masuk Islam sebelum hijrah dan Allah memuliakan Islam • h t.ingannya. la menjabat khalifah setelah Abu Bakar RA pada tahun I I 11. Di tangannya Allah berkenan membukakan banyak kawasan

.1.m menundukkan banyak kerajaan. Ia terbunuh di tangan Abu I 11 111· ah, budak Al Mughirah, pada tahun 23 H.

11 la bemama lengkap Abu Al Fadhl Al Abbas bin Abdul

Muthalib bin Hasyim Al Qursyi, paman Rasulullah SAW dan kakek

~h.1hl.1h-khalifah Dinasti Abbasiah. la lahir tahun 51 sebelum Hijrah

.1.111 rnenyatakan keislaman pada tahun Fathul Makkah. la termasuk

111.lllg yang terkemuka dalam masyarakat Islam. la meninggal dunia di

M.1dinah Al Munawwarah pada tahun 32 H.

(16)

- AIQur'an dan llmuAstronomi

-"Dan Kami telah meniupkan angin 1mt11k mengawinkan (tumbuh-tumbulwn) dan Kami turrmkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu."

(Qs. Al Hijr (15): 22)

Firman-Nya lagi,

.C

- - I - • , - ,, - - , 1' - -"' - - • • . "1 , : ' -

ca

..L.Ji

J!

oLl...-!

\.:l::...

·

J;.~-~

Cl:)

Y)

-,,>~I -u;\J

C

~ , ,

, , ~

-~:~~~~~I~\~::~~~

5

h ..

'-~

. I I . •

"Dan Allah, Dia/a yang mengmmr.u_n angzn; a u ~ngzn

m

itu menggerakkan mvan, maka ~"!' ha/au awa'.1 1tu ke

C

suatu negeri yang m_ati ~a/11

1

':'1m1 /11dup~n b111111 setelah ~

matinya dengan hu1an ltu. (Qs. Faath1r (35):9)

Q.

Masih banyak lagi nash-nash yang termasuk dalam

E

ka tegori ini.

ca

Di sini, say a in gin menghimpun nash-nash ~ yang menyangkut rnasalah ini dari ayat-ayat yang

tersebar di dalam surah-surah Al Qur' an menurut urutan surahnya, terutama nash-nash yang mernuat benda-benda angkasa (Al Ajram Al 'Ulwiytjah) dan benda-benda dalam bumi (Al Ajram As-Sufliyyah), sarnbil rnenyebutkan tafsir-tafsir ayat yang dijelaskan oleh ahli-ahli tafsir terkemuka, dengan berpegang teguh pada azas ringkas-padat, dan merujuk pada pendapat yang 34

- AIQur'andan llrnuAstronomi -paling sliahih dan gagasan yang paling tepat.

Saya rnenyebut apa yang saya tulis dalam d iskursus ini dan apa yang saya himpun dari yang p.1ling inti sebagai, "Ma Dalla 'alaihi Al Q11ran min Ma Ya'dhadu Al Hai'ah Al /adidah Al Qawimah Al Burhan."

(l'etunjuk Al Qur'an yang Mendukung Teori Baru Ilmu /\stronomi).

Terakhir, saya memohon Taufiq pertolongan d.iri Allah sebagai Junjungan sekaligus Teman terbaik.

(17)

- - - AIQurandonllmuAsll'onomi - -- - - -AIQur'an don llmu Astronomi - - - --

-~alam surah ini ada beberapa ayat yang

L/menjelaskan benda-benda luar angkasa, di

• 111 taranya firman Allah,

,,... ~ J , ... :;. ,, J,,. ' ~ "" , ,;

LJI~ ~_o~'i1 ~(J

fo

~._UI _.)~

;_<w

;-<?

:r--"' .,____,

;..,;:.G

:c

~o'

'·_A

~

\-JI'~

:s

:~1,.

- - :\..:..__,,/ ,_; "-'J~ • -'

,.. ,, ,,.. "" '$1 I ,.. ,.. J. ,.. ~ :;;,

2

~

~iJ

1;1J,J\

~ I~".>'-'

;-,<.J

\ij!

~l;._01

"Hai manusia, sembahlah Tuhan-mu Yang telah

111enciptakann111 dan orang-orang yang sebe/11m11m,

agar ka11111 bertakwn; Dia-la'1 yang menjadikan bumi

5ebagai hampnmn baginrn dan langit sebagai atap,

clan Din menzmmkan air (h11jan) dari /angit, Ja/11 Dia

(18)

Al Qur· an dan Umu Astronomi -111n1sli11·.1Jl. .. 1111 dc11s1111 l111jan itu segala bua/1-buahan

-.d•11s111 rc::.cki 1111tukm11; karena itu janganlah kamu 111mg11dakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mmgetahui." (Qs. Al Baqarah (2):21-22)

Penjelasan ayat:

Lafazh "Firaasyan" dalam firman "Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu" berarti bahwa Dia menjadikannya laksana tikar12 yang bisa diduduki

dan dibuat alas tidur. Dia sengaja menciptakan sebagiannya tergenang oleh air, padahal mengacu pada tabiat alamiahnya, air seharusnya melingkupi atasnya, mengingat beban beratnya. Dia juga menciptakannya seimbang, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek agar mudah dipijak tanpa harus susah payah.

Dengan pengasumsian bahwa bumi tidak bisa menerima selain bentuk demikian, maka "proses penciptaan" (tashyiir) ini pun seolah-olah dinukil darinya. Dan jika apa yang dinukil dari lbnu Abbas13

12 ,.. Barangkali yang dimaksud penulis dengan kata "tikar" di sini adalah penjelasan atas apa yang disebutkannya tentang dominasi bagian landas bumi atas bagian terjal bergunungnya, sebab di antara fungsi gunung adalah untuk menciptakan keseimbangan gerak dan berat di atas permukaan bumi, dan ia biasanya menempati kawasan-kawasan yang terbatas clan terlukiskan. Dan firman Allah, "Apnbiln bumi dirntnknn." (Qs. Al Insyiqaq (84):3) memberikan inbisnth dan istiwn· (yang berarti pembentangan)

13 Lengkapnya Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib Al Hasyimi, sepupu Rasulullah SAW dan Sahabat terkemuka yang bergelar Hibr Al Ummnh (Tinta Umat) clan T11rj11111n11 Al Q11rn11 Ouru bicara Al Quran). Beliau sangat alim dalam masalah halal-haram, bahasa Arab, ilmu nasab (geneologi), dan syair. Beliau

38

.I:

ca

c:

c:

:a

..

c:

:a

ca.

E

J

AIQurandan UmuAstronomi

-RA benar-benar shahih adanya, yaitu bahwasanya bumi diciptakan (terlebih dahulu) sebelum langit tanpa pcnghamparan, dan baru dihamparkan serta dibentangkan setelah penciptaan langit, maka isu "faslzyiir" ini berarti nyata adanya. Akan tetapi tidak .... cmua orang bisa mengetahuinya, meski sifat (ini) .... charusnya diketahui oleh manusia sebagai mukhaathab (penerima pesan Al Qur'an).

Keterhamparan bumi lebih lanjut tidak begitu ·,,1ja bertentangan dengan kebulatannya, sebab semakin I wsar sebuah bola, maka tidak diragukan lagi setiap

1 wtaknya pun akan seperti hamparan alas. Akan 'I 11 )aparkan nanti dalil-dalil yang menyatakan kebulatan I 111 mi dan dijelaskan pula hal-hal yang bertentangan

..1·cara zhahir nash dengannya sekaligus pelurusan 111,1salahnya.

Allah SWT di sini sengaja memilih lafazh "As-· .,1111aa'" (bentuk tunggal) daripada "As-Samaawaat" ( 1 lt'n tuk jamak) agar selaras dengan lafazh "Al Ardh"

(\'.mg juga berbentuk tunggal), karena menyebutkan 1 >I malitas bilangannya di sini juga tidak ban yak l1crmanfaat. Sebab ia sendiri sudah mengandung 1 •1·ngertian sekumpulan langit dengan segala tingkatan , l.m lapisannya.

Sementara itu, lafazh "Binaa'an" pada dasarnya .11l.1lah bentuk mashdar yang disematkan untuk

'''"11wayatkan kurang lebih 1660 hadits di dalam Slinhih Bukhari .1111 Shnhih Muslim. Beliau dilahirkan di Makkah tiga tahun sebelum

l1111.1h dan meninggal dunia di Tha'if pada tahun68 H.

(19)

Al Qur ·on don llmu Astronomi

-1111·11\..-Ii11 I h.111):1111.111, baik bcrupa rumah, kubah,

1i·111l.1, .11.11q•1111 gubuk (d.ui kulit atau tanah). Ada p•)',·' v.111g lwr.1rl1 l.1in, misalnya, "Banaa fulanun bi 11Ji/1h1" y.111g lll'r.uti si Pulan melakukan hubungan

11111111 deng.rn istrinya. Namun Al Hariri14 tetap

llt'rsiteguh dengan makna asli dengan alasan bahwa ketika menikah mereka akan membangun tencla baru sebagai tempat tinggal pengantin.

Yang dimaksud penciptaan langit sebagai bangunan adalah bahwa ia seperti kubah atau atap bagi bumi. Dan dalam sebuah riwayat yang dinisbatkan pacla Ibnu Abbas terclapat penyebutan "binaa '"yang berarti atap rumah.

Sedang yang climaksud langit dalam firman: "Dan Dia rnenurunkan air (hujan) dari langit" adalah awan atau ketinggian. Berclasarkan fenornena yang ada, pendefinisian "Al Falak Al Makhshuslz" (planet tertentu) sebagai pencurah hujan, sebenarnya tidaklah terlalu jauh mengingat kekuasaan Sang Maha Raja Yang Maha Kuasa dan Agung Kekuasaan-Nya, clan segala tinclakan-Nya pun tidak tersentuh oleh akal. Akan tetapi pendapat yang telanjur

14 Dalam kitabnya, Durrah Al Ghnwwns/1. Al Hariri, bernama lengkap Abu Muhammad Al Qasim bin Ali bin Muhammad bin Utsman Al Bashri, adalah penyusun Al Mnqnnwt yang termasyhur. Beliau termasuk pakar bahasa clan sastra, serta maju dalam bidang tulis-menulis. Di antara karya peninggalannya adalah Al Mnqnmnt, Durrah Al Glwwwnsh Ji Aulwm Al Khnwwnslz, 01wn11 Ar-Rnsn'i/, clan

Diwnn Asy-Sy1'r. Ia dilahirkan di daerah dekat Bashrah pada tahun 446 H clan meninggal di sana pada tahun 516 H.

40

.I:

ca

c:

c:

:s

..

c:

:s

CL

E

J

- - - A l Qur'on don llmu Astronomi

-berkernbang luas berisikan bahwa ketika rnatahari menyinari lautan dan daratan, rnaka timbullah asap basah dari lautan dan asap kering dari daratan1

'i_ Ketika

tlsap tersebut naik ke lapisan udara ketiga'6

, ia pun lantas saling berkait dan rnenggurnpaL Lalu jika suhu dingin tidak terlalu kuat, rnaka ia akan mengurnpul dan rnenetes karena sangat beratnya penggurnpalan yang rnengumpul disebut awan, sementara yang rnenetes disebut hujan. Dan jika suhu dinginnya kuat, rnaka ia akan rnenjadi salju dan membeku, atau terkadang rnalah tidak membentuk, dan ia disebut kabut.

Dengan clernikian, yang dirnaksud dengan "turun (hujan) dari langit" adalah proses keterbentukannya yang rnenggunakan mediasi benda-benda langit17 clan pengaruh-pengaruh udara. Ia

(turunnya hujan dari Jangit) hanyalah rnetafor dari

15 Asap naik dari samudera, lautan, clan kawasan kering .l.1lam kondisi saling menyambut (m11snmntnl1) atau selainnya. \:.1mun asap yang membumbung dari kawasan yang kering tidak lwrupa asap kering, sebab tidak ada istilah asap kering. Mungkin \ .ing dimaksudnya adalah membumbungnya udara saat kondisi

'" * Ini adalah istilah yang tidak umum. Asap air terbentuk

1 •,1da lapisan udara dunia yang dikenal dengan istilah Troposphere atau l.1p1san yang semrawut.

17 *H11tl11111l (hujan yang turun terus-menerus dengan lebat) .... ..,ungguhnya diakibatkan oleh musnbbnbnt kn1111iyynh (faktor ko,.,mos), berupa pancaran sinar matahari clan musnbnbnt nrdl1iyynlz

ibumi), berupa permukaan air, bumi, gunung, dst. Yang saling l>1·rkontraksi satu sama lain menurut hukum-hukum tertentu yang

(20)

AIQur'an dan llmu Astronomi

-proses tersebut. Namun, jika ma ta batin seseorang telah dibersihkan dari selaput mendung kebodohan yang menutupinya, maka ia akan bisa melihat bahwa apa yang ada di alam bawah (bumi) memang turun dari

Arsy Kehendak18 dan Langit Kekuasaan, sesuai dengan

konsekuensi hikmah, baik dengan mediasi maupun tanpa mediasi. Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah SWT,

"Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah klzazanahnya; dan Kami tidak menurnnkannya melainkan dengan ukurnn tcrtentu." (Qs. Al Hijr

(15):21)19

Bahkan orang yang mengetahui bahwa Allah SWT bersemayam di langit, menurut pengertian (semayam dan langit) yang dimaksudkan-Nya dan dengan deskripsi

18 Maksudnya, atas titah Allah yang bersemayam di atas 'Arsy. Dia memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang transedt:>n.

19 "Kenyataan mendukung kuat firman Allah Yang Maha

Mengetahui. Volume asap dan hu1an lebat tahunan terbatas dan

seimbang, kira-kira setengah juta kilo meter kubik air. Kehilangan

air samudera-samudera seimbang dengan yang didapatkannya.

Sehingga ia pun bisa menjaga kerekatan airnya. Dan mengikuti

proses tersebut, air samudera selalu memperbaharui diri kira-kira

setiap 2.500 tahun. Jika tidak ada mekanisme demikian, maka akan

berubahlah air (baik rasa, bau, maupun warnanya) seiring dengan

perjalanan zaman. 42

~

ca

c:

c:

:a

aa

c:

:a

A

E

J

- - - Al Qur'an dan llmuAstronomi

-yang paralel dengan transedensi pensucian -yang relevan dengan keagungan Dzat-Nya menyatakan bahwa

apa yang ada di semesta alam berasal dari langit

tersebut, dan nisbat turunnya sesuatu dari selain langit -yang terkadang terjadi dengan

pertimbangan-pertimbangan literal- tetap akan dirujukkan

kembali kepadanya di hari Kiamat kelak.

***

Ayat lain dalam Surah Al Baqarah yang memuat persoalan astronomik adalah firman,

~

I ··,

"Dia-lalz Allah yang menjadikan segala yang ada

di b11mi 11ntuk kamu dan Dia (berkehendak) menciptakan

langit, la/11 dijadikan-Nya tujuh langit! Dan Dia Maha Mengetalwi segala sesuatu." (Qs. Al Baqarah (2):29)

"Istawaa" berarti menaikinya tanpa proses

adaptasi (takyiij), asimilasi (tamtsiil), maupun definisi

(tahdiid) seperti yang dituturkan Ar-Rabi'20

. Sedang

~n Lengkapnya Ar-Rabi' bin Anas dari Bakar bin Wa'il dari diri

mereka -sebagaimana kata Ibnu Sa'ad dalam Ath-Tlrnbnqnt- dan dari penduduk Bashrah. Ar-Rabi' pernah bertemu langsung dengan bcberapa Sahabat Rasul SAW, ia meninggal di sebuah kampung di 43

(21)

AIQur'andan llmuAstronomi

-rnenurut Al Furra·21 "lstawaa" berarti Dia rnenuju ke

sana dengan segenap kehendak-Nya dengan tujuan yang lurus tanpa ada pernaling yang bisa rnernbelokkannya ataupun pedang yang bisa rnernbengkokkannya seperti ungkapan orang Arab,

"lstawaa llaihi ka As-Sahm Al Mursal" (ia rnenuju ke

sa.na bak anak panah yang terlepas dari busurnya). Sernentara yang dirnaksud "As-Samaa'" di atas adalah benda-benda angkasa.

Orang-orang berbeda pendapat rnengenai rnana yang diciptakan terlebih dahulu, langit ataukah burni seisinya? karena adanya pertentangan antar zhahir nash dalarn hal tersebut.

Sebagian kalangan berpendapat bahwa langitlah yang diciptakan terlebih dulu, berdasarkan firrnan Allah,

,,,. ,,. " .,,,. ,,, ... ;i ,,

0

• • , I '.--1, '._ .,_ ' T• , · •,-. ~

-0

\ , > L.. r.•\,e

'•I I.) ~ , :..)'}\ • u:i~

,.-...,-~ • ..._.- ..1 · L J ... J

.l.AL.J

0 \

-\~k

..

I.A~·_:.

,

_ G~L.

G

;..

-

_;J

.GG-~

\,,.-. ...I .,/...I \ ; , , \.:._J

,

/

,

... :._,<.,.~~,,-

:_,(J

~G I , -: I

Marwa pada masa kekhilafaan Abu Ja'far Al Man~hur (Khalifah kedua Dinasti Abbasiyyah).

21 Lengkapnya Abu Zakariyya Yahya bin Ziyad bin Abdull11h

bin Manzhur, namun lebih dikenal dengan sebutan Al Farra'. 111 adalah imam mazhab Kufah dalam disiplin nahwu, lingusitik, dan sastra. la dilahirkan di Kufah pada tahun 144 H dan meninggal dalam perjalanan ke Makkah pada tahun 207 H. Ia memiliki sederetan karya, di antaranya Mn'nn; Al Qurnn.

44

.I:

c:

c:

:I

m

c:

:I

D.

E

J

- - - -AIQur'andan llmuAstronomi - -- - -,, Apakah kamu yang lcbih sulit penciptaannya

ataukah langit Allah telah membangunnya; Dia meninggikan bang1mannya lalu menyempurnakannya; dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan 111e11jadikan siangnya terang benderang; Dan bumi

ses11dah itu dihamparkan-Nya; la memancarkan

daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumb11h

-t11111buhannya; Dan g11n11ng-g11nung

dipancangkan-Nya dengan teguh; scm11a it11) untuk kesenanganmu

dan unt11k binatang-binatang ternakm11." (Qs.

An-Naazi'aat (79):27-33)22

Sebaliknya, sebagian lain berpendapat bahwa burnilah yang diciptakan terlebih dahulu, berdasarkan firrnan Allah SWT,

-- ,, ... :;.. ,,. , :'.J ,,, , .... ;) J

;;,.~ ~

~~~

\·1

~:J>-

·

~iJ~ ~ ~~(;]

;_GI

y

22

* Seperti telah kita ketahui bersama, pada mulanya bumi tidak memiliki bentuk tertentu, dan barn setelah perjalanan waktu kira-kira 200 mil tahun, bumi pun membentuk lingkaran. Allah berfirman,

"Dnn b111111 scs11dnh 1t11 dilinmpnrknnnyn" memiliki dua pengertian, yaitu: pembentangan sesuatu sekaligus pengisian sesuatu, dan evolusi bumi mengindikasikan berjalannya dua proses tersebut dalam satu waktu. Keluarnya air terjadi setelah pengisian dan pelingkaran bumi (yang berlangsung sekitar 1 milyar tahun), baru kemudian tumbuhlah setel;ih itu padang sabana di mam-mana, sebab kehidupan tumbuh-tumbuh;in dan hewani yang berevolusi umurnya tid;ik lebih dari ] milyar t;ihun dari usia bumi menurut hitungan maksimal.

(22)

- - - ---- - -Al Qur· an dan llmu Astronomi

-~

J

~t:.:J1

)!

.S

~I ~

.::r:UL..lJ

:1;...

\~f ~)

- ... ,,,.,,,. .,. ~ ,... " ' C , , f ,:,: ' ,,,o .J~"""' I 'l',,,.,

Cl Gu

G}" }'

~

_,..1

~1 ~

_;'JJ _,

4J

Jw

J\>.) :, J .,... ,,. ,,. ,, ...

-!_

~

~l~

:.r-4

J~

-!_

~\

r:-

0--'

.f'~

.

-:.~~Lk

~

,,

}

G;i

~~ ~µ

.

"Katakanlah: Srs11ngg11lznya patutkalz kam11 kafir kepada Yang nwnciptakan bumi dalam d11a lmri dan kam11 adakan sek11t11-sekut11 bagi-Nya (Yang bers~faf)

dcmikian itu/ah Tuhan semrsta a/am; Dan Dia

mrnciptaknn di bwni it11 g111111ng-g111111ng yang kokoh di atasnya. Dia memberkalzinya dan Dia 111encnt11kan

padanya kndar makanan-maknnan (penglwninya) da/am

empat hari_ (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi

orang-orang yang bertanya; Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masilz mempaknn asap, la/11 Dia berknta kepadanya dan kepada bumi: Datanglah knmu keduanya menurut perintalz-Ku dengan sukn hati atau terpaksa. Ked11anya menjawab: Kami datang dengan

s11ka re/a; Maka Dia menjadiknnnya tujuh /angit da/am dua hari dan Dia mewal11111kan pada tiap-tiap langit urusannya." (Qs_ Fushshilat (41):9-12)23

23 Perhatikan: 2 hari untuk penciptaan bumi + 4 hari untuk

mengukur waktu + 2 hari untuk menciptakan tujuh langit,_ total semuanya menjadi 8 hari. Tidakkah ini bertentangan dengan hrman Allah " .... yang tl.'lali menciptakan /angit dan bumi dalam e1w111 /~ari" (Qs. Al A'raaf (7):54, Yuunus (10):3, Huud (11):7, Al Furqaan (2::i):59, As-Sajdah (32):4, Qaaf (50):38, Al Hadiid (57):4)?!

46

~

ca

c:

c:

:a

m

c:

:a

CL

E

J

- -- - - - - AIQur'andan llmuAstronomi - - - --

-Sebagian lagi mencoba mensinergikan ked uanya

dan berkata dengan Firman-Nya, "Ia memancarkan

daripadanya mata airnya." (Qs. An-Naazi'at(79): 31)

adalah badal (pengganti) atau 'athaf bayan (kata

sambung penjelas) yang menjelaskan firman

"Dihamparkan-Nya" (79:31). Jadi, terlambatnya

penciptaan (bumi) bukan berarti keterlambatan

penciptaan bumi itu sendiri, akan tetapi yang terlambat

adalah penciptaan komponen di dalamnya,

penyempurnaan, dan perapiannya, juga penciptaan proses pemanfaatan dan penikmatannya. Sebab

~ebagaimana penerapan 'kesudahan' (ba'diyyah) pada

~ubyl'k sl'suatu itu sendiri, ia juga berlaku pada bagian

tl'r,1khirny,1 ,1t,H1 pembatasnya. Hal ini sama ketika Anda

katakan, "Saya kirimkan seorang utusan pada Anda,

kemudian tolong Anda kirimkan seseorang untuk melihat

apa yangdisampaikannya!",laludikirimlahorang kedua.

Meski ia mungkin mendahului, namun tujuan

pengutusannya terlambat."

Apa yang diriwayatkan oleh Al Hakim24 dan Al

13aihaqic' dMi Ibnu Abbas tentang pensinergian

z• Lt:>ngkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah bin Hamdawaih bin Nu'aim Adh-Dhabbi An-Naisaburi, lebih dikt:>nal dengan sebutan Al Hakim, .-idalah salah seorang imam hadits yang diperh1tungk;in. la dilahirkan di Naisabur pada tahun 321 H dan meninggal pada tahun 405 H. Di antara karyanya yang paling Lt>rkcnal adalah Al Mu;;tadrnk 'ala As/1-Sllahilwin.

~-Lengkapnya Ahmad bin Al Husain Al Baihaq1, adalah salah st:>or;ing imam Hadits. la dilahirkan di Khasru Jard, Naisabur pada tahun 384 H dan meninggal di Naisabur pada tahun 458 H setelah berkeliling Baghdad, Kufah, Makkah, dan kota-kota pusat peradaban Islam lainnya. Ia memiliki banyak kitab karangan, di

(23)

- - - - ---AIQur'an dan llmu Astronomi -ked ua ayat di atas mengisyaratkan titik temu ini. Ia pun tidak bertentangan dengan apa yang diriwayatkan oleh lb nu

J

arir (Ath-Thabari)2

b dan la inn ya yang

kemudian mereka nilai slrnlzih, bahwasanya orang-orang Yahudi mendatangi Nabi SAW dan

menanyakan kepadanya mengenai penciptaan langit dan bumi, lalu beliau bersabda,

,.. :> .,,.. ,,,,. , .>

,~'.'11 ~'~

,

~

·

-

L~l'."')01

1'::,

,.j~\ -,,-. ~-~ G'.

,, ;_,, \ ...1- - J . \ _,,,,,- L '- ... - _,/

~~f

o-Y

L:__,l~~l\J _jl~\~

jli:J\J

~\

"Allah menciptakan b11mi pada lzari Alzad dan Senin, lalll menciptakan gzmung dan isinya pada /uni Sc/asa. Pada hari Rabunya Dia ciptakan pohon, kota-kota, pem11kiman, dan klwrrab (/a/rn11-lalrnn kosong). Dan ini sudah empat lwri.'

Allah SWT kemudian berfirman, Ses11ngguhnya pat11tkah ka11111 kafir kepada Yang menciptakan bwni dalam

antar,rnya yang ll'rpenting adalah A<· .S11111111 Al Kal•ir y.rng terdin dan

10 j1lid lw .... u diln merupakan kit<lb .S1111m1 y<1ng p;iling lerkenal.

~ .. Lengkapnya Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, ;idal<1h seorang Imam mufassir sekaligus sejarahw<tn yang

terpercaya. Iii dilahirkan di Thabrastan pada tahun 224 H dan meninggal di Baghdad pada tahun 310 H. D1 antara kitab peninggalannya adalah Akhbar Ar-Rusu/ wa Al M11/11k yang lebih

populer dengan sebutan Tankh At/1-Thabari dan Jami' Al Baym1 ft Tafc;1r Al Qur'an yang lebih populer juga dengan "l'butan Tafsir Atlt-Tltalmi.

~

c:

c:

:I

aa

c:

:I

A.

E

J

- -- -- - - A l Qur'andon llmu Astronomi - - -- - -

-dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta a/am; Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya (Qs.Fushshilat (41): 9-10)

Selanjutnya pada hari Kamis Dia ciptakan '.angit, kemudian pada hari Jum'at Dia ciptakan

:1ntang-bintang, matahari, bulan, dan Malaikat."17

Sengaja kami katakan "Keduanya tidak bertentangan", sebab had its ini boleh-boleh saja diartikan bahwa Dia hanya menciptakan bahan baku clan bahan-bahan dasarnya saja. Jelas tidak bisa dibayangbn jika dikatakan bahwa AIJah menciptakan kot,1-kota, pernukiman urban, dan lahan-lahan kosong.

I ),111 peng-nt/wf-an (penyambungan) penciptaan hal itu pada sebelumnya merupakan bukti (qarinah)

yang mendukung asumsi (bahwa Allah hanya menciptakan bahan bakunya saja).

Ar-Razi28 mempermasalahkan keterlambatan

2-Di dalam hadib-hadits disebutkan pula hari-hari penciptaan.

Dan ada banyak perbedaan di sini antara hadits-hadits tersebut.

Dan hari-hari itu tepatnya bukanlah hari. T elah ban yak pendapat dan

rsm'il1yyat yang menyusup masuk ke dalam detail-detail rincian yang

tidak valid ketetapannya di dalam hadits-hadits s/w/ii/1. Lihat S/mhih Al ]mm' Asli-5/wgliir wa Z1yadat11/111: 3235.

28 Lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Umar bin Al Hasan bin Al Husain At-Taimi Al Qursyi. Ia adalah sosok yang berhasil menggabungkan antara akal dan naql (wahyu}, serta

(24)

AIQur'andan llmu Astronomi

-"Pembentangan" (bumi) setelah penciptaan langit. Katanya, "Bumi adalah jisim (fisik) yang besar,

sehingga keterpecah-pecahan penciptaannya

tidak bisa kemudian menghalangi begitu saja pembentangannya, sebab jika pembentangan terlambat, maka penciptaannya pun terlambat."

Ini adalah satu kelalaian tersendiri dari sang Imam. Sebab orang yang mengatakan keterlambatan pembentangannya (bumi) dari penciptaannya sejak semua tidak pernah mengatakan kebesarannya, namun mereka mengatakan bahwa pada awal penciptaannya, bumi persis seperti filzr29

, lalu ia

dibentangkan, sehingga terjadilah proses

infikaak (keterpecah-pecahan) dan keterlambatan

pembentangannya dari penciptaannya pun menjadi sah-sah saja.

Pendapat Ar-Razi bahwa penciptaan segala sesuatu di bumi tidak mungkin terjadi kecuali jika ia memang sudah dibentangkan juga tidak menutupi ketertolakannya, sebab yang dimaksudkan di sini adalah penciptaan bahan baku segala sesuatu tersebut, dan bukan materinya sebagaimana yang kita lihat saat ini.

logika, clan astronomi). Ia juga merupakan imam tafsir yang memiliki segudang karya dalam beragam disiplin, dari tauhid, ushul, linguistik Arab, ilmu kalam, filsafat, hingga sains clan kedokteran. Ia berasal dari Thabrastan clan dilahirkan di Rayy (sebuah propinsi di Iran) yang kemudian menjadi nisbat namanya -Ar-Razi, lalu meninggal dunia di Harrah (sebuah kola di Iran juga) pada tahun 606 H. Di antara karya terpentingnya adalah Tafsir Al Kabir-nya.

29Batu semi bundar yang memenuhi telapak tangan.

50

.c::

ca

c:

c:

:I

m

c:

:I

ca.

E

J

AIQur'andan llmuAstronomi

-Seorang muhaqqiq (peneliti) mencoba

menyimpulkan, Kalangan ahli tafsir memang berbeda pendapat mengenai manakah yang lebih dahulu diciptakan, bumi ataukah langit. Imam Al Walzidi30

menukil yang pertama (bumi lebih dahulu) dari Muqati/31 dan pendapat ini dipilih oleh para mulzaqqiq.

Namun mereka tidak berbeda pendapat bahwa segala sesuatu yang terlihat di bumi diciptakan setelah penciptaan ketujuh langit, bahkan mereka malah menyepakatinya.

Dengan demikian, "Al Khalq" pada ayat di atas (2:29) lebih bermakna "At-Taqdiir" (mengukur), bukan "Al Iijaad" (menjadikan), atau dengan makna aslinya (khalq) namun dengan perkiraan iradah (kehendak), sehingga maknanya menjadi: "Allah hendak menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu" mengikuti pemaknaan ayat "Apabila kamu hendak mengerjakan shalat. ... " (Qs. Al Ma'idah (5):6) dan ayat "Dan apabila kamu hendak membaca Al Qur'an .... " (Qs. Al Israa' (17):45). Pemaknaan ini juga tidak bertentangan dengan

30 Lengkapnya Abu Al Hasan Ali bin Ahmad bin Muhammad bm Ali bin Matawaih Al Wahidi, adalah seorang pakar sastra clan ta'wil (hermenuetika). Di antara karya peninggalannya adalah Asbab An-N11z11l, Al Basith, Al Wasith, Al Wajiz Ji At-Tafsir, clan Syarh Diwan Al Mutanabbi. Ia dilahirkan di Naisabur clan meninggal di sana juga pada tahun 468 H.

" Lengkapnya Abu Al Hasan Muqatil bin Sulaiman bin Basyir Al Azadi Al Balkhi, adalah salah seorang pakar tafsir terkemuka. la dilahirkan di Bashrah pada tahun 150 H. Ia memiliki banyak karya dalam bidang tafsir clan sebagian ulum Al Quran, namun ia Matnwk Al Hadits (tidak berkecimpung dalam disiplin had its).

(25)

Al Qur'an dan llmuAstronomi

-f irman "Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya" (Qs. An-Naazi'at(79):30), sebab yang lebih dahulu daripada penciptaan langit adalah pengukuran bumi dan seisinya, atau kehendak menjadikannya, sedangkan setelah penciptaan langit, yaitu penciptaan bumi dan seisinya. Jadi di sini tidak ada problem yang perlu dipermasalahkan lagi.

Firman Allah SWT, "Yang menciptakan bumi dalam dua hari." (Qs. Fushshilat(41):9) juga harus disikapi dengan perkiraan kehendak, sehingga berrnakna, "Yang hendak menciptakan burni!" Begitu pula firman Allah, "Dan Dia menciptakan di bwni it11 g1m1mg-g11n u ng yang kokoh di atasnya." (Qs. Fushshilat(41): 10) harus dimaknai sebagai ingin menjadikan. Hal ini didukung oleh firman Allah selanjutnya, "/alu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datang/ah ka11111 keduanya menurut perintah-Ku dengan suka lwti atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka Jzati." (Qs. Fushshilat(41):11)

Mengacu zhahir nash, maka yang dimaksudkan adalah "Mendatangi-Nya dalam bentuk wujud", sehingga jika bumi telah benar-benar ada (maujud= entitas yang membenda), rnaka hal ini tidak benar sama sekali.

Jadi, dalam surah Fushshilat (41:9-13) di atas, seolah-olah Allah SWT berfirrnan, "Apakah kalian mau mengingkari Dzat Yang hendak menciptakan bumi seisinya berupa gunung-gunung yang kokoh dan makanan-makanan dalam empat hari, kemudian Dia tuju langit, la/u menggantunglalz kehendak-Nya untuk menciptakan langit

.I:

c:

c:

:I

m

c:

:I

ca.

E

J

AIQur'andanllmuAstronomi

-dan bumi, sehingga keduanya pun mematuhi perintah penciptaan. Maka, diciptakan-Nyalah tuj11h lapis langit da/am tempo dua hari dan bu mi seisinya dalam tempo empat hari." Tinggal sekarang bagaimana rnenjelaskan rnasalah perbedaan pendekatan bahasa (us/uub), sebab pada zhahir surah Al Baqarah ayat 29 dan surah Ha Mirn Sajadah (Fushshilat) ayat 9-12 penciptaan bumi seisinya didahulukan daripada penciptaan langit, berbeda dengan zhahir surah An-Naazi'aat ayat 27-33. Barangkali hal itu dikarenakan maqaam kedua surah pertama adalah maqaam imtinaan yang berkonsekuensi mendahulukan hal-hal yang berupa nikmat dengan mempertimbangkan obyek sasaran wahyu, seolah-olah Allah SWT ingin mengatakan bahwa Dialah yang rnengatur urusan kalian sebelum menciptakan langit, kernudian diciptakanyalah langit.

Sementara maqaam kedua adalah rnaqaarn penjelasan kesempurnaan Kekuasaan Allah yang berkonsekuensi rnendahulukan apa yang lebih signifikan menunjukkan pada kesempurnaan.

Bisa dipaharni dari ungkapan-ungkapan kaum bahwa langit diciptakan sebelum bumi seisinya dan dzat burni diciptakan setelahnya. Setelah itu, tujuh lapis langit pun diciptakan, selanjutnya diciptakanlah isi bumi berupa barang-barang tambang dan tumbuhan, lalu muncullah dunia hewan, baru kernudian dunia manusia.

Makna firman Allah, "Dia-/ ah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu." (Qs. Al Baqarah 53

(26)

- - - A l Qur an dan llmu Astronomi

-(2): 29) dengan demikian adalah "Mengukumya", atau "Hendak rnenjadikannya" atau "Menjadikan bahan-bahan bakunya." Begitu pula dengan firman Allah,

"Dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan.'' (Qs. Ar-Ra'd (13): 3), dan ayat selanjutnya.

Sementara itu, firman Allah, "Dan Dia menciptakan bumi'' dengan segala kezhahirannya juga tidak perlu dibenturkan dengan firman, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka ha ti. 11

(Qs. Fushshilat (41):11) dan seterusnya, sebab ayat ini bisa dimaknai sebagai "Datang/ah kalian dengan apa yang telalz Aku ciptakan pada kalian berupa efek pengaruh-mempengaruhi, dan tampakkanlah apa yang telah Aku titipkan pada kalian berupa ragam kondisi dan bennacam entitas", atau dengan pengertian pendatangan langit sebagai terjadinya dan pendatangan bumi sebagai pembentangannya, atau juga dengan pengertian

"Datanglah kalian masing-masing dalam huduuts yang hendak Aku lahirkan dari kalian. 11

Setelah semua penjelasan ini, penelitian tetap tidak terlepas dari kesulitan, sebab sejak zarnan sahabat hingga sekarang manusia senantiasa mempersulit diri. Maka kami akan mernbahasnya lagi pada kesempatan lain insya Allah.

Adapun makna firman sawwaalmnna adalah menyempurnakan rnereka, meluruskan mereka, dan menciptakan mereka dari permulaan sambil tetjaga dari

54

AIQur'andan llmuAstronomi

-kebengkokan dan keterbelahan. Dengan kata lain, Dia tidak rnenciptakan langit-langit tersebut setelah sebelumnya tidak demikian, atau meminjarn istilah bangsa Arab, "Menyempitkan lubang surnur dan rnel uaskan rurnah."

Tidak bisa dikatakan bahwa para pakar meteorologi modern bisa memastikan penemuan 9 planet sebagai langit, sebab mereka masih ragu-ragu dengan naik-turunnya jumlah tersebut. Gerakan-gerakan yang mereka tangkap, hanya dapat dipastikan dalarn hitungan delapan atau tujuh, bahkan hanya satu saja. Sebagian lain mereka juga hanya menemukan satu bola planet di antara Falak Ats-Tsawabit dan atlas yang berfungsi memastikan jarak makro (Al Miil Al Kulli).

Sebagian 11111haqqiq mengatakan, "Hingga sekarang masih belum jelas bagi saya apakah Kurrah Ats-Tsawaabit

hanya satu, ataukah banyak dan saling koheren satu sama lain.

Imam Ar-Razi telah panjang lebar rnembicarakan hal itu (dalarn tafsirnya).

Lebih jauh, taruhlah teori yang berkembang selarna ini benar, tetap saja tidak ada petunjuk ayat yang menyatakan penafian tambahan. Hal ini didasarkan pada pendapat yang dipilih oleh Ar-Razi, bahwa pengertian bilangan tidak bisa dijadikan dalil.

Penuturan Al Baidhawi32 dalarn tafsirnya

~2 Lengkapnya Al Allamah Al Mufassir Abdullah bin Umar bin Muhammad bin Ali Asy-Syirazi Al Baidhawi, adalah pemilik kitab "'Anwar At-Tanzi/ wa Asmr At-Ta"wi/" yang lebih populer dengan

Referensi

Dokumen terkait

Nah kalau mas mau terjun di bidang pekerjaan sosial selama mas concern terhadap masalah- masalah sosial di masyarakat dan mas punya keinginan untuk membantu dengan apa yang ada

Dari uraian yang telah dijabarkan, maka persoalan atau pertanyaan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Kebumen dan bagaimana

Hasil akhir dari sistem ini adalah sebuah website dengan berbagai fitur yang dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai profil Dinas Kesehatan Kota,

Objek Garapan Batasan Cara Pengerjaan Batas Waktu Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan 1 dan 2 Menyelesaikan soal-soal esai: -Metode Debet dan Kredit -Laporan

I Nyoman Jaka Alit Wiratama dan Desak Ketut Sintaasih (2013) Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika bejana diisi Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika bejana diisi dengan zat cair yang tidak sejenis, bejana

Namun pendekatan yang diusulkan oleh Zoran dalam sistem perolehan citra, mempunyai satu kekurangan yaitu pendekatan yang digunakan adalah crisp, dengan pendekat- an ini ada

Kami menemukan bahwa kulit hitam dengan gagal jantung yang telah berkembang lebih mungkin daripada yang itu di yang tidak berkembang untuk mempunyai gangguan fungsi sistolik dan