• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pendapatan masyarakat. Muara dari semua upaya tersebut adalah mewujudkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pendapatan masyarakat. Muara dari semua upaya tersebut adalah mewujudkan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENGANTAR

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan itu dilakukan melalui peningkatan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Muara dari semua upaya tersebut adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan, karena berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan upaya penanganannya. Persoalan kemiskinan menjadi faktor utama yang akan berimbas pada persoalan-persoalan sosial dan kemanusiaan lainnya seperti kebodohan, keterbelakangan, keterlantaran, kematian ibu dan anak, buta aksara, putus sekolah, perdagangan manusia, pekerja anak-anak dan juga berpengaruh terhadap meningkatnya angka kriminalitas. Hal ini terjadi karena masyarakat tidak bisa menikmati atau jauh dari fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, ekonomi dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia. Kemiskinan adalah salah satu penyakit dalam perekonomian yang harus dicarikan solusi untuk mengentaskannya atau minimal dikurangi. Kemiskinan tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja karena merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu (Nasir, dkk, 2008: 27).

(2)

menjadikannya sebagai salah satu program prioritas, termasuk bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen telah melaksanakan penanggulangan kemiskinan melalui berbagai program dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara layak, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat miskin, serta penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat.

Program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kebumen yang dilaksanakan selama tahun 2002-2011 memperlihatkan hasil yang kurang menggembirakan dengan angka yang masih cukup tinggi, di atas angka Nasional dan Jawa Tengah, meskipun tingkat kemiskinan mengalami kecenderungan yang menurun. Pada tahun 2002 tingkat kemiskinan di Kabupaten Kebumen mencapai 31,71 persen dan menurun menjadi 29,83 persen pada tahun 2005. Sempat meningkat lagi pada tahun 2006 menjadi 32,49 persen, mulai tahun 2007 turun menjadi 30,25 persen dan 20,31 persen pada tahun 2011.

Dilihat dari target dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015, angka kemiskinan masih tinggi. Seperti terlihat dalam Gambar 1.1, dari target yang ditetapkan, angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen masih sangat memprihatinkan. Realisasi tahun 2011 sebesar 20,31 persen masih jauh dari target yang ditetapkan pada tahun 2015 yaitu sebesar 15,45 persen. Upaya dan kerja keras masih perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk mengejar target angka kemiskinan yang ditetapkan pada tahun 2015.

(3)

Sumber : Bappeda Kabupaten Kebumen, 2013:5 Gambar 1.1

Target Penurunan Angka Kemiskinan

Kabupaten Kebumen Tahun 2005-2025 (dalam persen)

Pada sisi yang lain, proses pembangunan memerlukan pendapatan yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pengalaman di berbagai negara, syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan yang tetap adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi saja memang tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan, tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi merupakan syarat atau sesuatu yang dibutuhkan untuk mengentaskan kemiskinan. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi yang bagus menjadi tidak akan berarti untuk menurunkan jumlah masyarakat miskin apabila tidak diiringi dengan pemerataan pendapatan (Wongdesmiati, 2009).

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat keharusan (necessary condition) untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Adapun syarat kecukupannya

29.63 15.45 11.3 7.72 22.71 0 5 10 15 20 25 30 35 2010 2015 2020 2025 Target RPJP Realisasi RPJM

(4)

kemiskinan. Artinya, pertumbuhan ekonomi yang sudah berhasil diciptakan atau ditingkatkan, harus menyebar atau dapat dirasakan oleh seluruh golongan pendapatan dalam masyarakat, khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah atau masyarakat miskin.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kebumen selama periode 2002-2011 cukup menggembirakan dengan trend yang meningkat meskipun cenderung fluktuatif, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,80 persen per tahun. Pada tahun 2002, perekonomian Kabupaten Kebumen tumbuh sebesar 3,88 persen, sempat menurun menjadi 1,189 persen pada 2004, kemudian mengalami kenaikan lagi mencapai angka 5,80 persen pada 2008, menurun lagi menjadi 3,94 persen pada tahun 2009, angka pertumbuhan ekonomi kemudian meningkat dalam 2 tahun terakhir hingga pada tahun 2011 berada pada angka 4,23 persen.

Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui program-program pembangunan dalam rangka menekan angka kemiskinan belum optimal. Hal ini terlihat dari angkanya yang selalu di atas kemiskinan Provinsi dan Nasional, meskipun juga angkanya dari tahun ke tahun semakin menurun. Di sisi lain, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kebumen cukup menggembirakan, dengan angka yang trendnya cenderung meningkat, meskipun juga fluktuatif. Dari uraian yang telah dijabarkan, maka persoalan atau pertanyaan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Kebumen dan bagaimana pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Kebumen pada tahun 2002-2011?

(5)

1.2 Keaslian Penelitian

Berbagai penelitian mengenai upaya pengentasan kemiskinan telah banyak dilakukan oleh para peneliti Indonesia maupun internasional. Sebagai pembanding untuk penelitian ini, berikut diuraikan secara singkat hasil penelitian dari beberapa penelitian acuan yang relevan dan searah dengan penelitian ini.

Tabel 1.1

Penelitian-Penelitian Acuan

No. Peneliti Lokasi Metode Hasil

1. Agrawal (2008) Kazakhstan, 2000-2003 Regresi data panel

Pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah untuk sektor sosial (jaminan sosial pendidikan dan kesehatan) berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.

2. Fosu (2009)

Sub-Sahara Afrika (SSA) dan Npn-SSA 1977-2004 Model Random Effect (RE) dan Fixed Effect (FE) Pertumbuhan PDB berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di SSA mapun Non-SSA, namun terjadi perbedaan yang cukup besar dalam respon kemiskinan terhadap pertumbuhan

pendapatan, yaitu tergantug pada ketimpangan.

3. Ravallion (2011)

Brazil, China dan India, 1980-2005

Analisis deskriptif

Stabilitas ekonomi makro penting dalam upaya pengentasan kemiskinan di Brazil, China dan India pada periode 1980-2005.

4. Magdalena (2011)

Kota Dumai (2009)

ADePT Kemiskinan di Kota Dumai terkonsentrasi di perkotaan, disebabkan penduduk usia produktif yang menganggur. Inflasi berpengaruh terhadap peningkatan persentase

(6)

Pembukaan lapangan kerja baru dapat menurunkan kemiskinan dan perlu kerjasama semua stakeholders dalam mengembangkan strategi menurunkan kemiskinan 5. Hafidh Amrullah (2009) Provinsi Banten (2009)

ADePT Profil kemiskinan keluarga di Provinsi Banten lebih banyak terjadi di perkotaan dan terdiri dari kepala keluarga laki-laki berusia 15-19 tahun berstatus keluarga awal yang belum memiliki anak atau baru memiliki satu anak.

Perbedaan antara penelitian-penelitian pada tabel di atas dengan penelitian ini terletak pada lokasi dan periode obyek penelitian di mana penelitian mengenai profil kemiskinan di Kabupaten Kebumen pada tahun 2011 menggunakan alat analisis ADePT belum pernah dilakukan sebelumnya. Perbedaan yang lain adalah profil kemiskinan dalam penelitian ini menguraikan kemiskinan tidak hanya berdasar aspek geografis yaitu perkotaan dan perdesaan saja, tetapi juga menguraikan kemiskinan menurut aspek sosial dan ekonomi seperti status pekerjaan, tingkat pendidikan, dan kelompok usia penduduk. Sementara itu, terkait dengan analisis kuantitatif, perbedaan antara tesis ini dengan penelitian-penelitian sejenis yang disebutkan pada tabel 1, terletak pada lokasi penelitian-penelitian dan periode waktu penelitian, di mana penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kebumen dengan periode waktu tahun 2002-2011.

(7)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penulisan penelitian ini antara lain:

1. mengetahui dan menganalisis profil kemiskinan di Kabupaten Kebumen dilihat dari aspek kewilayahan (perdesaan, perkotaan dan kecamatan), status pekerjaan dan kelompok usia penduduk miskin pada tahun 2011; serta

2. menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Kebumen periode 2002-2011.

1.3.2 Manfaat penelitian

Penulis memiliki harapan agar penelitian ini bisa memberikan kontribusi kepada.

1. Penulis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi alat penerapan teori-teori ilmu ekonomi pembangunan yang telah didapatkan, sekaligus sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Master dari Program Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

2. Akademisi

Dari sudut pandang akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan terhadap mahasiswa dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian yang berkaitan dengan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi; dan

(8)

penelitian berkaitan dengan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. 3. Pengambil Kebijakan

Bagi pengambil kebijakan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna mengenai profil dan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Kebumen serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat diketahui dan dirumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berdaya guna dalam mengatasi masalah kemiskinan.

4. Ilmu Pengetahuan

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu ekonomi khususnya ilmu ekonomi pembangunan. Manfaat khusus bagi ilmu pengetahuan yakni dapat melengkapi kajian mengenai tingkat kemiskinan dengan mengungkap secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1.4 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari 4 (empat) bab yang disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pengantar, berisi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah menguraikan latar belakang masalah yang terdiri dari tingkat kemiskinan di Indonesia dan Provinsi Jawa Tengah serta tingkat kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Bab II Kajian Pustaka dan Alat Analisis, menyajikan tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesis dan alat analisis. Tinjauan pustaka menguraikan penelitian sejenis sebelumnya. Landasan teori menguraikan teori tentang kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi serta hubungan antara kemiskinan dengan

(9)

pertumbuhan ekonomi. Hipotesis menguraikan hipotesis yang mendasari penelitian. Sedangkan metoda penelitan menyajikan alat analisis data, pemilihan model penelitian, pengujian statistik dan pengujian asumsi klasik. Bab III Analisis Data dan Pembahasan, membahas tentang cara penelitian dan pembahasan. Cara penelitian menguraikan tentang cara pengambilan data dan jenis data, sumber data, lokasi penelitian, definisi operasional variabel dan metoda analisis. Pembahasan menguraikan perkembangan dan hubungan variabel yang diteliti, hasil analisis data menggunakan alat analisis serta pembahasannya. Akhirnya Bab IV Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan, memuat rangkuman hasil penelitian secara keseluruhan dan saran-saran yang ditujukan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kebumen pada masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh kerana rentetan faktor sosial, teknologi dan pengaruh budaya luar yang mempengaruhi pemikiran bangsa Indonesia terhadap sejarah negara sendiri telah menghasilkan pelbagai

Dari latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah “Bagaimana perjuangan Gerakan perempuan Iran dalam menghapus

Dari beberapa definisi di atas, maka definisi Work From Home atau bekerja dari rumah dalam tugas akhir ini adalah sama dengan definisi dari Mungkasa, (2020)

Namun, penulis berpendapat bahwa peranan internal auditor terhadap kinerja dan efisiensi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtedeli Lubuk Pakam secara umum

Untuk Struktur gedung yang memiliki waktu getar alami yang berjauhan, penjumlahan respons ragam dapat dilakukan dengan metoda Akar Jumlah Kuadarat (SRSS). Karena selisih waktu

Dalam hal penerimaan DHE dengan cara pembayaran Usance L/C, Konsinyasi, Pembayaran Kemudian, dan Collection, yang jatuh temponya melebihi atau sama dengan 3

Perancangan server alat monitoring uji emisi kendaraan bermotor dimulai dari Inisiasi client oleh mikrokontroller, di sini arduino akan mendeteksi apakah terdapat perintah dari

profesionalisme guru, dan motivasi belajar mampu menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat prestasi belajar siswa sebesar 3,1% 2 Noer Endah Astuti