• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN GADILAN TINGGI MEDAN. P U T U S A N Nomor : 631 /PID/2011/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN GADILAN TINGGI MEDAN. P U T U S A N Nomor : 631 /PID/2011/PT-MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 631

/PID/2011/PT-MDN.-“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN , dalam mengadili perkara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding bersidang

dengan Hakim Majelis berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 03 Nopember 2011, Nomor : 631 / PID / 2011 / PT-MDN.- telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara terdakwa :

Nama lengkap : HERMAN SITORUS Tempat lahir : Simpang Tiga

Umur/tanggal lahir : 20 tahun / 07 Mei 1991 Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal Desa Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba Samosir

A g a m a : Kristen Protestan Pekerjaan : Mahasiswa

Para Terdakwa ditahan dalam Rutan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan Penahanan oleh :

Penyidik, sejak tanggal 16 Januari 2011 s/d tanggal 04 Pebruari 2011 ; 1.

Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 05 Pebruari 20 11 s/d 2.

tanggal 16 Maret 2011 ;

Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri (I), sejak tanggal 17 Maret 3.

2011 s/d tanggal 15 April 2011 ;

Perpanjangan Oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri (II), sejak tanggal 16 4.

April 2011 s/d tanggal 15 Mei 2011 ;

Penuntut Umum, sejak tangal 13 Mei 2011 s/d tanggal 01 Juni 2011 ; 5.

6. Majelis Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 27 Mei 2011 s/d tanggal 25 Juni 2011 ;

7. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 26 Juni 2011 s/d tanggal 24 Agustus 2011 ;

8. Perpanjangan ……..

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(2)

Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (I) , sejak tanggal 8.

25Agustus 2011 s/d tanggal 23 September 2011 ;

Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (II), sejak tanggal 24 9.

September 2011 s/d tanggal 23 Oktober 2011 ;

Hakim Pengadilan Tinggi, sejak tanggal 11 Oktober 2011 s/d tanggal 09 10.

Nopember 2011 ;

Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi, sejak tanggal 10 11.

Nopember 2011 s/d tanggal 08 Januari 2011 ;

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ;

Telah membaca

:

1. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, yang mengajukan Terdakwa kedepan persidangan, dengan dakwaan sebagai berikut :

PERTAMA :

Bahwa terdakwa HERMAN SITORUS pada hari Jumat tanggal 07 Januari 2011 sekira pukul 19.30 Wib setidak-tidaknya pada bulan Januari tahun 2011, bertempat di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, atau ditempat lain yang masih termasuk wewenang mengadili Pengadilan Negeri Balige, dengan sengaja telah mencoba merampas nyawa orang lain yakni terhadap saksi korban Oktavia Bonalisa Br Simangunsong, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban Oktavia Bonalisa Br

-Simangunsong menjalin hubungan asmara (pacaran) sejak sekitar tahun 2009.

Bahwa pada bulan November 2010, saksi korban mengetahui bahwa ianya

-telah hamil, selanjutnya pada bulan Desember 2010 saksi korban

memberitahukan kehamilannya kepada terdakwa lalu pada bulan Desember 2010 itu juga terdakwa mencoba menggugurkan kandungan saksi korban dengan memberikan obat-obatan untuk dimakan saksi korban namun kandungan saksi korban tidak dapat digugurkan.

Selanjutnya, pada hari Jumat tanggal 07 Januari 2011 sekira pukul 19.00 Wib

terdakwa ……….. terdakwa menelepon saksi korban mengajak untuk jalan-jalan dan menemui

2

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(3)

terdakwa di Jembatan Sidakka Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir, lalu sekitar pukul 19.30 Wib saksi korban menemui terdakwa dan melihat terdakwa telah menunggu di Jembatan Sidakka dengan mengendarai sepeda motor. Lalu terdakwa bertanya akan pergi kemana kemudian saksi korban mengatakan untuk pergi ke Pantai Pasifik namun terdakwa mengatakan tidak tahu tempatnya dan saksi korban mengatakan akan menunjukkan jalannya karena tahu tempatnya, selanjutnya terdakwa mengemudikan sepeda motor berboncengan dengan saksi korban. Setelah sampai di Pantai Pasifik Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, terdakwa mengambil minuman jus dari bagasi sepeda motor lalu memberikannya kepada saksi korban dimana tutup tempat jus tersebut sudah dalam keadaan terbuka, melihat tutup tempat jus tersebut sudah terbuka, saksi korban bertanya: “kenapa sudah terbuka” lalu dijawab

terdakwa “udah aku minum sebagian” lalu terdakwa memaksa saksi korban untuk minumnya sehingga saksi korban meminumnya 2 (dua) kali teguk namun saksi korban merasa rasa jus tersebut lain dari biasanya sehingga saksi korban

membuang jus tersebut, lalu terdakwa mengatakan “nggak menghargai aku yang udah beli” lalu saksi korban mengatakan “yang mau kau matikan aku” dan di jawab terdakwa ”nggak” kemudian terdakwa merokok dan setelah selesai merokok, terdakwa membonceng saksi korban pergi dari Pantai Pasifik.

Selanjutnya terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikemudikannya setelah berjalan berkisar 300 meter dari Pantai Pasifik, tepat di pinggir sebuah sungai di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, lalu saksi korban duduk di dik sungai menghadap ke sungai tetapi terdakwa tetap berdiri di belakang saksi korban, kemudian terdakwa berkata “ kalau kau kubunuh kek mana?” dan saksi korban jawab “apa mau kau bunuh aku?” lalu terdakwa menjawab “nggak”, namun tiba tiba dari arah belakang saksi korban, terdakwa langsung mencekik leher saksi korban lalu saksi korban berbalik dan berdiri lalu menampar wajah terdakwa sambil berkata ”mau kau matikan aku ya?” lalu saksi korban menangis dan dijawab terdakwa “nggak, siapa yang mau matikan kau” lalu terdakwa mengajak saksi korban duduk di pinggir sungai, selanjutnya terdakwa dan saksi korban duduk bersebelahan. Tiba-tiba, terdakwa menarik leher saksi korban kearah belakang dengan merangkulkan kedua tangannya ke leher saksi korban sehingga saksi korban terjatuh ke belakang dengan posisi terlentang lalu

terdakwa ………..

terdakwa menduduki perut saksi korban dan dengan bertubi-tubi memukul 3

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(4)

kepala saksi korban berkali-kali dengan menggunakan batu dan mengenai bagian kepala saksi korban. Saksi korban berusaha menghentikan perbuatan terdakwa dengan mengatakan: ”saya mau ngomong bang, saya mau ngomong bang”, tetapi terdakwa tetap memukul saksi korban, lalu saksi korban mengatakan: “Tuhan tolong aku, Tuhan tolong aku “, namun terdakwa semakin memukul saksi korban dengan kuat. Lalu saksi korban mendengar suara sepeda motor melintas

mendekat kearah mereka namun tiba-tiba terdakwa langsung menutup mulut saksi korban agar saksi korban tidak dapat berbicara untuk meminta tolong dan terdakwa terus menutup mulut saksi korban sampai sepeda motor tersebut lewat dari dekat mereka dan saksi korban berusaha untuk melepaskan dekapan tangan terdakwa dengan menggigit jari tangan kanan terdakwa. Karena terdakwa merasa kesakitan akibat gigitan saksi korban tersebut, terdakwa semakin emosi dan kembali memukul bagian kepala dan meninju wajah saksi korban lalu memukul kepala saksi korban secara berulang-ulang. Karena merasa sangat kesakitan, saksi korban berpura pura pingsan agar terdakwa berhenti memukul saksi korban dan terdakwa memang menghentikan pukulannya sesaat namun saat terdakwa mengetahui saksi korban bernafas, terdakwa kembali memukul bagian kepala dan tubuh saksi korban secara berulang-ulang. Lalu saksi korban kembali berpura-pura pingsan namun terdakwa mengambilseutas tali dari bagasi sepeda motor lalu mengikat leher saksi korban kemudian memukul perut saksi korban dengan menggunakan batu dengan berkali-kali selanjutnya terdakwa menarik rambut saksi korban lalu membenturkan kepala saksi korban ke tembok/dik sungai secara berkali-kali, selanjutnya sambil menarik rambut saksi korban terdakwa melemparkan saksi korban ke sungai sambil terdakwa mengatakan ”MAAF YA BONA AKU MASIH MAU SEKOLAH”. Lalu terdakwa masih melihat kearah saksi korban sehingga saksi korban berpura pura pingsan lalu saksi korban berusaha meraih rumput-rumput yang ada di tepi sungai dan bersembunyi di rumput-rumput tersebut, dan karena terdakwa melihat saksi korban tidak bergerak lagi, kemudian terdakwa pergi meninggalkan saksi korban. Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka-luka pada

-bagian kepala, dada, punggung, tangan dan kaki, dan berobat ke Rumah Sakit Umum Porsea lalu dilanjutkan ke Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar, sesuai ………... sesuai dengan Visum Et Repertum No.37/445/VER/RSU/V/2011 tanggal 12 Mei 2011 yang diperbuat oleh dr. Freddi Seventry Sibarani, dokter pada Rumah Sakit

4

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(5)

Umum Porsea dan Visum Et Repertum No.0756-VER/RM/I.2011 tanggal 28 Januari 2011 yang diperbuat dan ditanda tangani oleh dr,TH.Simatupang,SpB, dokter pada Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar.

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 53 (1) Jo. Pasal 338 KUHP ;

ATAU : K E D U A :

PRIMAIR :

Bahwa terdakwa HERMAN SITORUS pada hari Jumat tanggal 07 Januari 2011 sekira pukul 19.30 Wib setidak-tidaknya pada bulan Januari tahun 2011, bertempat di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, atau ditempat lain yang masih termasuk wewenang mengadili Pengadilan Negeri Balige, telah melakukan penganiayaan dengan rencana lebih dahulu

mengakibatkan luka-luka berat, yakni terhadap saksi korban Oktavia Bonalisa Br Siamngunsong, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban Oktavia Bonalisa Br Simangunsong

-menjalin hubungan asmara (pacaran) sejak sekitar tahun 2009.

Bahwa pada bulan November 2010, saksi korban mengetahui bahwa ianya telah

-hamil, selanjutnya pada bulan Desember 2010 saksi korban memberitahukan kehamilannya kepada terdakwa lalu pada bulan Desember 2010 itu juga

terdakwa mencoba menggugurkan kandungan saksi korban dengan memberikan obat-obatan untuk dimakan saksi korban namun kandungan saksi korban tidak dapat digugurkan.

Selanjutnya, pada hari Jumat tanggal 07 Januari

-2011 sekira pukul 19.00 Wib, terdakwa menelepon saksi korban mengajak untuk jalan-jalan dan menemui terdakwa di Jembatan Sidakka Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir, lalu sekitar pukul 19.30 Wib saksi korban menemui terdakwa dan melihat terdakwa telah menunggu di Jembatan Sidakka dengan

mengendarai sepeda motor. Lalu terdakwa bertanya akan pergi kemana kemudian saksi korban mengatakan untuk pergi ke Pantai Pasifik namun terdakwa mengatakan tidak tahu tempatnya

5

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(6)

dan saksi korban mengatakan akan menunjukkan jalannya

karena ……….. karena tahu tempatnya, selanjutnya terdakwa mengemudikan sepeda motor

berboncengan dengan saksi korban. Setelah sampai di Pantai Pasifik Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, terdakwa mengambil minuman jus dari bagasi sepeda motor lalu memberikannya kepada saksi korban dimana tutup tempat jus tersebut sudah dalam keadaan terbuka, melihat tutup tempat jus tersebut sudah terbuka, saksi korban bertanya: “kenapa sudah terbuka” lalu dijawab terdakwa “udah aku minum sebagian” lalu terdakwa memaksa saksi korban untuk minumnya sehingga saksi korban meminumnya 2 (dua) kali teguk namun saksi korban merasa rasa jus tersebut lain dari biasanya sehingga saksi korban membuang jus tersebut, lalu terdakwa mengatakan “nggak menghargai aku yang udah beli” lalu saksi korban mengatakan “yang mau kau matikan aku” dan di jawab terdakwa ”nggak” kemudian terdakwa merokok dan setelah selesai

merokok, terdakwa membonceng saksi korban pergi dari Pantai Pasifik.

Selanjutnya terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikemudikannya setelah berjalan berkisar 300 meter dari Pantai Pasifik, tepat di pinggir sebuah sungai di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, lalu saksi korban duduk di dik sungai menghadap ke sungai tetapi terdakwa tetap berdiri di belakang saksi korban, kemudian terdakwa berkata “ kalau kau kubunuh kek mana?” dan saksi korban jawab “apa mau kau bunuh aku?” lalu terdakwa menjawab “nggak”, namun tiba tiba dari arah belakang saksi korban, terdakwa langsung mencekik leher saksi korban lalu saksi korban berbalik dan berdiri lalu menampar wajah terdakwa sambil berkata ”mau kau matikan aku ya?” lalu saksi korban menangis dan di jawab terdakwa “nggak siapa yang mau matikan kau” lalu terdakwa mengajak saksi korban duduk di pinggir sungai, selanjutnya terdakwa dan saksi korban duduk bersebelahan. Tiba-tiba, terdakwa menarik leher saksi korban kearah belakang dengan merangkulkan kedua tangannya ke leher saksi korban sehingga saksi korban terjatuh ke belakang dengan posisi terlentang lalu terdakwa menduduki perut saksi korban dan dengan bertubi-tubi memukul kepala saksi korban berkali-kali dengan menggunakan batu dan mengenai bagian kepala saksi korban. Saksi korban berusaha menghentikan perbuatan terdakwa dengan mengatakan: ”saya mau ngomong bang, saya mau ngomong bang”, tetapi terdakwa tetap memukul saksi korban, lalu saksi korban mengatakan: “Tuhan tolong aku, Tuhan tolong aku “, namun terdakwa semakin memukul saksi korban dengan kuat.

6

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(7)

Lalu saksi korban mendengar suara sepeda motor melintas mendekat kearah mereka namun tiba-tiba terdakwa langsung menutup mulut saksi korban

agar ……….. agar saksi korban tidak dapat berbicara untuk meminta tolong dan terdakwa terus

menutup mulut saksi korban sampai sepeda motor tersebut lewat dari dekat mereka dan saksi korban berusaha untuk melepaskan dekapan tangan terdakwa dengan menggigit jari tangan kanan terdakwa. Karena terdakwa merasa

kesakitan akibat gigitan saksi korban tersebut, terdakwa semakin emosi dan kembali memukul bagian kepala dan meninju wajah saksi korban lalu memukul kepala saksi korban secara berulang-ulang. Karena merasa sangat kesakitan, saksi korban berpura pura pingsan agar terdakwa berhenti memukul saksi korban dan terdakwa memang menghentikan pukulannya sesaat namun saat terdakwa mengetahui saksi korban bernafas, terdakwa kembali memukul bagian kepala dan tubuh saksi korban secara berulang-ulang. Lalu saksi korban kembali berpura-pura pingsan namun terdakwa mengambilseutas tali dari bagasi sepeda motor lalu mengikat leher saksi korban kemudian memukul perut saksi korban dengan menggunakan batu dengan berkali-kali selanjutnya terdakwa menarik rambut saksi korban lalu membenturkan kepala saksi korban ke tembok/dik sungai secara berkali-kali, selanjutnya sambil menarik rambut saksi korban terdakwa melemparkan saksi korban ke sungai sambil terdakwa mengatakan ”MAAF YA BONA AKU MASIH MAU SEKOLAH”. Lalu terdakwa masih melihat kearah saksi korban sehingga saksi korban berpura pura pingsan lalu saksi korban berusaha meraih rumput-rumput yang ada di tepi sungai dan bersembunyi di rumput-rumput tersebut, dan karena terdakwa melihat saksi korban tidak bergerak lagi, kemudian terdakwa pergi meninggalkan saksi korban. Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka-luka pada

-bagian kepala, dada, punggung, tangan dan kaki, dan berobat ke Rumah Sakit Umum Porsea lalu dilanjutkan ke Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar, sesuai dengan Visum Et Repertum No.37/445/VER/RSU/V/2011 tanggal 12 Mei 2011 yang diperbuat oleh dr. Freddi Seventry Sibarani, dokter pada Rumah Sakit Umum Porsea dan Visum Et Repertum No .0756-VER/RM/I.2011 tanggal 28 Januari 2011 yang diperbuat dan ditanda tangani oleh dr,TH.Simatupang,SpB, dokter pada Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar ;

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 353 (2) KUHP ; SUBSIDAIR :

7

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(8)

Bahwa terdakwa HERMAN SITORUS pada hari Jumat tanggal 07 Januari 2011 ……… Januari 2011 sekira pukul 19.30 Wib setidak-tidaknya pada bulan Januari tahun

2011, bertempat di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, atau ditempat lain yang masih termasuk wewenang mengadili

Pengadilan Negeri Balige, telah melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka berat yakni terhadap saksi korban Oktavia Bonalisa Br Siamngunsong, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban Oktavia Bonalisa Br Simangunsong

-menjalin hubungan asmara (pacaran) sejak sekitar tahun 2009.

Bahwa pada bulan November 2010, saksi korban mengetahui bahwa ianya telah

-hamil, selanjutnya pada bulan Desember 2010 saksi korban memberitahukan kehamilannya kepada terdakwa lalu pada bulan Desember 2010 itu juga

terdakwa mencoba menggugurkan kandungan saksi korban dengan memberikan obat-obatan untuk dimakan saksi korban namun kandungan saksi korban tidak dapat digugurkan.

Selanjutnya, pada hari Jumat tanggal 07 Januari

-2011 sekira pukul 19.00 Wib, terdakwa menelepon saksi korban mengajak untuk jalan-jalan dan menemui terdakwa di Jembatan Sidakka Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir, lalu sekitar pukul 19.30 Wib saksi korban menemui terdakwa dan melihat terdakwa telah menunggu di Jembatan Sidakka dengan

mengendarai sepeda motor. Lalu terdakwa bertanya akan pergi kemana kemudian saksi korban mengatakan untuk pergi ke Pantai Pasifik namun terdakwa mengatakan tidak tahu tempatnya dan saksi korban mengatakan akan menunjukkan jalannya karena tahu tempatnya, selanjutnya terdakwa mengemudikan sepeda motor

berboncengan dengan saksi korban. Setelah sampai di Pantai Pasifik Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir , terdakwa mengambil minuman jus dari bagasi

8

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(9)

sepeda motor lalu memberikannya kepada saksi korban dimana tutup tempat jus tersebut sudah dalam keadaan terbuka, melihat tutup tempat jus tersebut sudah terbuka, saksi korban bertanya: “kenapa sudah terbuka” lalu dijawab terdakwa “udah aku minum sebagian” lalu terdakwa

memaksa saksi korban untuk minumnya sehingga saksi korban meminumnya 2 (dua) kali teguk namun saksi korban merasa rasa jus tersebut lain dari biasanya sehingga saksi korban membuang jus tersebut, lalu terdakwa mengatakan “nggak

menghargai aku yang udah beli” lalu saksi korban mengatakan “yang mau kau matikan aku” dan di jawab terdakwa ”nggak” kemudian terdakwa merokok dan setelah selesai merokok, terdakwa membonceng saksi korban pergi dari Pantai Pasifik. Selanjutnya terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikemudikannya setelah berjalan berkisar 300 meter dari Pantai Pasifik, tepat di pinggir sebuah sungai di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, lalu saksi korban duduk di dik sungai menghadap ke sungai tetapi terdakwa tetap berdiri di belakang saksi korban, kemudian terdakwa berkata “ kalau kau kubunuh kek mana?” dan saksi korban jawab “apa mau kau bunuh aku?” lalu terdakwa menjawab “nggak”, namun tiba tiba dari arah belakang saksi korban, terdakwa langsung mencekik leher saksi korban lalu saksi korban berbalik dan berdiri lalu menampar wajah terdakwa sambil berkata ”mau kau matikan aku ya?” lalu saksi korban menangis dan di jawab terdakwa “nggak siapa yang mau matikan kau” lalu terdakwa mengajak saksi korban duduk di pinggir sungai, selanjutnya terdakwa dan saksi korban duduk bersebelahan. Tiba-tiba, terdakwa

9

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(10)

menarik leher saksi korban kearah belakang dengan merangkulkan kedua tangannya ke leher saksi korban sehingga saksi korban terjatuh ke belakang dengan posisi terlentang lalu terdakwa menduduki perut saksi korban dan dengan bertubi-tubi memukul kepala saksi korban berkali-kali dengan menggunakan batu dan mengenai bagian kepala saksi korban. Saksi korban berusaha menghentikan perbuatan terdakwa dengan

mengatakan: ”saya mau ngomong bang, saya mau ngomong bang”, tetapi terdakwa tetap memukul saksi korban, lalu saksi korban mengatakan: “Tuhan tolong aku, Tuhan tolong aku “, namun terdakwa semakin memukul saksi korban dengan kuat. Lalu saksi korban mendengar suara sepeda motor melintas mendekat kearah mereka namun tiba-tiba terdakwa langsung menutup mulut saksi korban agar saksi korban tidak dapat berbicara untuk meminta tolong dan terdakwa terus menutup mulut saksi korban sampai sepeda motor tersebut lewat dari dekat mereka dan saksi korban berusaha untuk melepaskan dekapan tangan terdakwa dengan menggigit jari tangan kanan terdakwa. Karena terdakwa merasa kesakitan akibat gigitan saksi korban tersebut, terdakwa semakin emosi dan kembali memukul bagian kepala dan meninju wajah saksi korban lalu memukul kepala saksi korban secara berulang-ulang. Karena merasa sangat kesakitan, saksi korban berpura pura pingsan agar terdakwa berhenti memukul saksi korban dan terdakwa memang menghentikan pukulannya sesaat namun saat terdakwa mengetahui saksi korban bernafas, terdakwa kembali memukul bagian kepala dan tubuh saksi korban secara berulang-ulang. Lalu saksi korban kembali berpura-pura pingsan namun terdakwa

10

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(11)

mengambil seutas tali dari bagasi sepeda motor lalu mengikat leher

saksi ………. saksi korban kemudian memukul perut saksi korban dengan menggunakan batu

dengan berkali-kali selanjutnya terdakwa menarik rambut saksi korban lalu membenturkan kepala saksi korban ke tembok/dik sungai secara berkali-kali, selanjutnya sambil menarik rambut saksi korban terdakwa melemparkan saksi korban ke sungai sambil terdakwa mengatakan ”MAAF YA BONA AKU MASIH MAU SEKOLAH”. Lalu terdakwa masih melihat kearah saksi korban sehingga saksi korban berpura pura pingsan lalu saksi korban berusaha meraih rumput-rumput yang ada di tepi sungai dan bersembunyi di rumput-rumput tersebut, kemudian terdakwa pergi meninggalkan saksi korban.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka-luka pada

-bagian kepala, dada, punggung, tangan dan kaki, dan berobat ke Rumah Sakit Umum Porsea lalu dilanjutkan ke Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar, sesuai dengan Visum Et Repertum No.37/445/VER/RSU/V/2011 tanggal 12 Mei 2011 yang diperbuat oleh dr. Freddi Seventry Sibarani, dokter pada Rumah Sakit Umum Porsea dan Visum Et Repertum No .0756-VER/RM/I.2011 tanggal 28 Januari 2011 yang diperbuat dan ditanda tangani oleh dr,TH.Simatupang,SpB, dokter pada Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar.

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 (2) KUHP ;

LEBIH SUBSIDAIR :

Bahwa terdakwa HERMAN SITORUS pada hari Jumat tanggal 07 Januari 2011 sekira pukul 19.30 Wib setidak-tidaknya pada bulan Januari tahun 2011, bertempat di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, atau ditempat lain yang masih termasuk wewenang mengadili

Pengadilan Negeri Balige, telah melakukan penganiayaan dengan rencana lebih dahulu yakni terhadap saksi korban Oktavia Bonalisa Br Simangunsong,

perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban Oktavia Bonalisa Br Simangunsong

-menjalin hubungan asmara (pacaran) sejak sekitar tahun 2009.

Bahwa pada bulan November 2010, saksi korban mengetahui bahwa ianya telah

-hamil, selanjutnya pada bulan Desember 2010 saksi korban memberitahukan kehamilannya kepada terdakwa lalu pada bulan Desember 2010 itu juga

11

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(12)

terdakwa mencoba menggugurkan kandungan saksi korban dengan memberikan obat-obatan untuk dimakan saksi korban namun kandungan saksi korban tidak dapat digugurkan.

Selanjutnya, pada hari Jumat tanggal 07 Januari

-2011 sekira pukul 19.00 Wib, terdakwa menelepon saksi korban mengajak untuk jalan-jalan dan menemui terdakwa di Jembatan Sidakka Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir, lalu sekitar pukul 19.30 Wib saksi korban menemui terdakwa dan melihat terdakwa telah menunggu di Jembatan Sidakka dengan

mengendarai sepeda motor. Lalu terdakwa bertanya akan pergi kemana kemudian saksi korban mengatakan untuk pergi ke Pantai Pasifik namun terdakwa mengatakan tidak tahu tempatnya dan saksi korban mengatakan akan menunjukkan jalannya karena tahu tempatnya, selanjutnya terdakwa mengemudikan sepeda motor

berboncengan dengan saksi korban. Setelah sampai di Pantai Pasifik Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir , terdakwa mengambil minuman jus dari bagasi sepeda motor lalu memberikannya kepada saksi korban dimana tutup tempat jus tersebut sudah dalam keadaan terbuka, melihat tutup tempat jus tersebut sudah terbuka, saksi korban bertanya: “kenapa sudah terbuka” lalu dijawab terdakwa “udah aku minum sebagian” lalu terdakwa

memaksa saksi korban untuk minumnya sehingga saksi korban meminumnya 2 (dua) kali teguk namun saksi korban merasa rasa jus tersebut lain dari biasanya sehingga saksi korban membuang jus tersebut, lalu terdakwa mengatakan “nggak

menghargai aku yang udah beli” lalu saksi korban mengatakan “yang mau kau matikan aku” dan di

12

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(13)

jawab terdakwa ”nggak” kemudian terdakwa merokok dan setelah selesai merokok, terdakwa membonceng saksi korban pergi dari Pantai Pasifik. Selanjutnya terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikemudikannya setelah berjalan berkisar 300 meter dari Pantai Pasifik, tepat di pinggir sebuah sungai di Desa Lumban Manurung Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir, lalu saksi korban duduk di dik sungai menghadap ke sungai tetapi terdakwa tetap berdiri di belakang saksi korban, kemudian terdakwa berkata “ kalau kau kubunuh kek mana?” dan saksi korban jawab “apa mau kau bunuh aku?” lalu terdakwa menjawab “nggak”, namun tiba tiba dari arah belakang saksi korban, terdakwa langsung mencekik leher saksi korban lalu saksi korban berbalik dan berdiri lalu menampar wajah terdakwa sambil berkata ”mau kau matikan aku ya?” lalu saksi korban menangis dan di jawab terdakwa “nggak siapa yang mau matikan kau” lalu terdakwa mengajak saksi korban duduk di pinggir sungai, selanjutnya terdakwa dan saksi korban duduk bersebelahan. Tiba-tiba, terdakwa menarik leher saksi korban kearah belakang

dengan merangkulkan kedua tangannya ke leher saksi korban, sehingga saksi korban

terjatuh ……….. terjatuh ke belakang dengan posisi terlentang lalu terdakwa menduduki perut

saksi korban dan dengan bertubi-tubi memukul kepala saksi korban berkali-kali dengan menggunakan batu dan mengenai bagian kepala saksi korban. Saksi korban berusaha menghentikan perbuatan terdakwa dengan mengatakan: ”saya mau ngomong bang, saya mau ngomong bang”, tetapi terdakwa tetap memukul saksi korban, lalu saksi korban mengatakan: “Tuhan tolong aku, Tuhan tolong aku “, namun terdakwa semakin memukul saksi korban dengan kuat. Lalu saksi korban mendengar suara sepeda motor melintas mendekat kearah mereka namun

13

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(14)

tiba-tiba terdakwa langsung menutup mulut saksi korban agar saksi korban tidak dapat berbicara untuk meminta tolong dan terdakwa terus menutup mulut saksi korban sampai sepeda motor tersebut lewat dari dekat mereka dan saksi korban berusaha untuk melepaskan dekapan tangan terdakwa dengan menggigit jari tangan kanan terdakwa. Karena terdakwa merasa kesakitan akibat gigitan saksi korban tersebut, terdakwa semakin emosi dan kembali memukul bagian kepala dan meninju wajah saksi korban lalu memukul kepala saksi korban secara berulang-ulang. Karena merasa sangat kesakitan, saksi korban berpura pura pingsan agar terdakwa berhenti memukul saksi korban dan terdakwa memang menghentikan pukulannya sesaat namun saat terdakwa mengetahui saksi korban bernafas, terdakwa kembali memukul bagian kepala dan tubuh saksi korban secara berulang-ulang. Lalu saksi korban kembali berpura-pura pingsan namun terdakwa mengambil seutas tali dari bagasi sepeda motor lalu mengikat leher saksi korban kemudian memukul perut saksi korban dengan menggunakan batu dengan berkali-kali selanjutnya terdakwa menarik rambut saksi korban lalu membenturkan kepala saksi korban ke tembok/dik sungai secara berkali-kali, selanjutnya sambil menarik rambut saksi korban terdakwa melemparkan saksi korban ke sungai sambil terdakwa mengatakan ”MAAF YA BONA AKU MASIH MAU SEKOLAH”. Lalu terdakwa masih melihat kearah saksi korban sehingga saksi korban berpura pura pingsan lalu saksi korban berusaha meraih rumput-rumput yang ada di tepi sungai dan bersembunyi di rumput-rumput tersebut, kemudian terdakwa pergi meninggalkan saksi korban.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka-luka pada

-bagian kepala, dada, punggung, tangan dan kaki, dan berobat ke Rumah Sakit Umum Porsea lalu dilanjutkan ke Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar, sesuai dengan Visum Et Repertum No.37/445/VER/RSU/V/2011.- tanggal 12 Mei 2011 ……… Mei 2011 yang diperbuat oleh dr. Freddi Seventry Sibarani, dokter pada

Rumah Sakit Umum Porsea dan Visum Et Repertum No.

0756-VER/RM/I.2011.- tanggal 28 Januari 2011 yang diperbuat dan ditanda tangani oleh dr. TH. Simatupang, Sp.B. dokter pada Rumah Sakit Vita Insani

Pematang Siantar ;

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 353 (1) KUHP ;

2. Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yang menuntut agar Terdakwa 14

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(15)

dijatuhi hukuman sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa HERMAN SITORUS terbukti secara sah dan

meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana : “PERCOBAAN PEMBUNUHAN“, sebagimana diatur dalam dakwaan Pertama melanggar Pasal 53 (1) Jo. Pasal 338 KUHP ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HERMAN SITORUS dengan pidana penjara selama 6 (enam) tahun, dikurangi selama terdakwa ditahan ;

3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) potong jaket warna coklat ; 1 (satu) potong celana pendek warna hitam ; 1 (satu) potong jaket warna hijau ; 1 (satu) potong celana dalam warna coklat ; 1 (satu) potong pakaian dalam warna putih ; 1 (satu) potong bra warna merah ; 1 (satu) potong baju hitam bergaris putih dikembalikan kepada saksi korban Oktavia Bonalisa Br Simangunsong; dan 1 (satu) buah gelas plastik tempat jus ; dirampas untuk dimusnahkan.

4. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.1000.-(seribu

rupiah),-3. P u t u s a n Pengadilan Negeri Balige, bertanggal 05 Oktober 2011, Nomor : 165/Pid.B/2011/PN-BLG.- yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa HERMAN SITORUS telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Percobaan Pembunuhan ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu, dengan pidana

penjara selama : 3 (tiga) tahun, dikurangi selama terdakwa ditahan ;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

4. Memerintahkan Terdakwa untuk tetap berada didalam tahanan ;

5. Menyatakan ……… 5. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) potong jaket warna coklat ;

- 1 (satu) potong celana pendek warna hitam ; - 1 (satu) potong jaket warna hijau ;

- 1 (satu) potong celana dalam warna coklat ; - 1 (satu) potong pakaian dalam warna putih ; - 1 (satu) potong bra warna merah ;

- 1 (satu) potong baju hitam bergaris putih ; dikembalikan kepada saksi korban ; - 1 (satu) buah gelas plastik tempat jus ; dirampas untuk dimusnahkan.

15

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(16)

4. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.1000.-(seribu rupiah) ;

4. Akta Permintaan Banding No. 28/Akta.Bdg/Pid/2011/PN-BLG.- yang diperbuat dan ditanda tangani oleh : Monang Sianturi, SH.-, Panitera pada Pengadilan Negeri Balige, yang menerangkan bahwa pada tanggal 11

Oktober 2011, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan tersebut diatas, permintaan banding mana telah

diberitahukan kepada Terdakwa, pada tanggal 12 Oktober 2011 ;

5. Memori Banding yang diperbuat dan ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum, bertanggal 25 Oktober 2011, serta diterima dikepaniteraan

Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 25 Oktober 2011, Memori Banding mana salinannya telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa, pada tanggal 26 Oktober 2011 ;

6. 2(dua) Relas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara, masing-masing bertanggal 12 Oktober 20 11, No. 165/ Pid.B/2011/PN-Blg.- yang

menerangkan bahwa kepada jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa masing-masing telah diberitahukan akan haknya untuk memeriksa berkas perkara dikepaniteraan Pengadilan Negeri Balige, dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari, sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ;

7. Berita Acara Tidak Mempelajari Berkas Perkara, yang diperbuat dan ditandatangani oleh : Monang Sianturi, SH. Panitera pada Pengadilan Negeri Balige, ...

Balige, yang menerangkan bahwa Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa tidak menggunakan haknya untuk mempelajari berkas perkara dikepaniteraan Pengadilan Negeri Balige, dalam tenggang waktu yang ditetapkan oleh Undang Undang ;

Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam ti ngkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum diajukan dalam tenggang waktu dan dilakukan dengan cara serta telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang ditentukan dalam Undang Undang, oleh karena mana permintaan banding tersebut

16

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(17)

secara juridis formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi telah mempelajari dan mencermati Memori Banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum , Memori Banding mana, sejauh ada relevansinya, dianggap telah termasuk dalam pertimbangan hukum dibawah ini ;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan

mempelajari dengan seksama keseluruhan berkas perkara, meliputi surat dakwaan, berita acara persidangan, keterangan saksi-saksi, surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum, termasuk salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Balige, tanggal 05 Oktober 2011, No. 165/Pid.B/2011/PN-Blg.- , berikut dengan semua surat - surat yang berhubungan dengan perkara ini, Hakim Majelis Pengadilan Tinggi pada dasarnya sependapat dengan fakta-fakta pokok yang dinilai Hakim Majelis tingkat pertama, telah diperoleh sebagai kesimpulan hasil

pemeriksaan, bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana percobaan pembunuhan, karenanya pertimbangan-pertimbangan hukum Hakim tingkat

pertama yang dinilai telah tepat dan benar tersebut diambil alih sebagai juga pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding , kecuali mengenai pidana penjara yang dijatuhkan terhadap Terdakwa, yang dinilai masih terlalu ringan, dengan pertimbangan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa selain hal-hal yang memberatkan dan yang

meringankan atas tindak pidana yang dilakukan terdakwa, yang telah dipertimbangkan ... dipertimbangkan oleh Hakim tingkat pertama, Pengadilan Tinggi berpendapat masih ada hal-hal yang memberatkan lainnya yang belum dipertimbangkan, diantaranya :

- Perbuatan terdakwa tergolong sadis telah tega menganiaya seorang wanita sebagai makhluk yang lemah, yang seyogianya mendapat perlindungan dari Terdakwa sebagai seorang laki-laki ;

- Selain menderita fisik yang begitu berat, saksi korban juga menanggung derita sepanjang hidupnya, dengan masa depan yang sudah hancur sebagai akibat yang terlanjur melakukan hubungan terlarang dengan Terdakwa ;

17

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(18)

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, sangat wajar apabila pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa diperberat, sehingga pidana yang akan dijatuhkan sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah nanti dirasa telah cukup pantas dan sesuai dengan rasa keadilan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 05 Oktober 2011, Nomor : 165/Pid.B/2011/PN.Blg.- yang dimintakan banding tersebut haruslah dikuatkan dengan perbaikan mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan berlangsung, Terdakwa berada dalam tahanan, maka sesuai dengan Pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa penangkapan dan penahanan tersebut haruslah dikurangkan seluruhnya dari pidana yang

dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa disamping itu karena tidak ada alasan untuk

mengeluarkan Terdakwa dari dalam tahanan, maka sesuai dengan Pasal 242 KUHAP, Terdakwa haruslah diperintahkan supaya tetap dalam tahanan ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan tetap bersalah dan dijatuhi pidana, maka sesuai de ngan pasal 222 ayat (1) KUHAP, kepada terdakwa haruslah dibebani untuk membayar biaya perkara dikedua tingkat peradilan ;

Mengingat terutama pasal 53 ayat (1) Jo. Pasal 338 KUH Pidana Yo. pasal-pasal dari UU Undang Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, serta peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan perkara ini ;

MENGADILI ………..

M E N G A D I L I :

- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum / Pembanding ; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Balige, tanggal 05 Oktober 2011 Nomor : 165 / Pid.B / 20 11 / PN- BLG.- yang dimintakan tersebut, dengan

perbaikan mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa HERMAN SITORUS telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Percobaan Pembunuhan ; 18

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(19)

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu, dengan pidana penjara selama : 5 (lima) tahun, dikurangi selama terdakwa ditahan ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa,

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

4. Memerintahkan Terdakwa untuk tetap berada didalam tahanan ; 5. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) potong jaket warna coklat ;

- 1 (satu) potong celana pendek warna hitam ; - 1 (satu) potong jaket warna hijau ;

- 1 (satu) potong celana dalam warna coklat ; - 1 (satu) potong pakaian dalam warna putih ; - 1 (satu) potong bra warna merah ;

- 1 (satu) potong baju hitam bergaris putih ; dikembalikan kepada saksi korban ; - 1 (satu) buah gelas plastik tempat jus ; dirampas untuk dimusnahkan.

6. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

7. Membebankan kepada T erdakwa untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ini

sebesar Rp. 2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

DEMIKIANLAH diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari : R A B U , tanggal : 07 DESEMBER 2011 , oleh Kami : H. FATHURRAHMAN, SH ., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan, selaku Hakim Ketua Majelis, DJ. SITANGGANG, Bc.IP, SH. dan H. DJUMALI , SH.- masing-masing selaku Hakim Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam

persidangan ... persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh Hakim Hakim Anggota tersebut diatas, serta : Hj. SARIFAH MASTHURA, SH.MH.- Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, akan tetapi tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa maupun kuasanya.-

HAKIM HAKIM ANGGOTA : HAKIM KETUA MAJELIS,

ttd. ttd. 19

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(20)

DJ. SITANGGANG, Bc.IP, SH. - H. FATHURRAHMAN, SH.- ttd. H. D J U M A L I, PANITERA PENGGANTI, ttd. Hj. SYARIFAH MASTHURA, SH.MH.-

Untuk salinan sesuai dengan aslinya. PANITERA,

TJATUR WAHJOE B. SP, NIP. 19630517 1991031

003.-20

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari analisis kenyamanan seseorang ketika beraktivitas di dalam ruang beribadah yang disandingkan dengan kesan warna sesuai teori sifat warna yang dapat

 Menyimpan dan mengemaskini semua maklumat dan data-data berkaitan pelajar kelas masing- masing dalam fail yang disediakan oleh Unit BOSS..  Menyiapkan dan

Dengan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapaian tujuan perusahaan akan terbengkalai dan pengarahan terhadap pegawai akan menjadi tidak jelas, dimana hal

Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses di industri kerajinan bambu Sendari dapat dikatakan efektif karena hasil menunjukan 91,50% yang dapat dikategorikan ke

Hasil evaluasi faktor eksternal dan internal (EFE dan EFI) menggambarkan bahwa perusahaan sudah dalam posisi di kuadran agresif (kuadran kanan atas) (2,322;2,939),

Puji syukur bagi Allah Maha Kasih, yang telah menganugerahkan berkat serta penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis dengan judul “Strategi

1) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian, give applause atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik. 2) Guru memberikan

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga karya tesis berbentuk laporan penelitian dengan judul “Implementasi