• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

74 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian kualitas bahan baku pada UKM di Sendari dapat dikatakan ekonomis, efisien dan efektif. Dapat dikatakan ekonomis karena UKM di sendari mampu memperoleh bahan baku dibawah harga pasaran. Dapat dikatakan efisien karena pemakaian bahan baku yang digunakan lebih kecil daripada pemakaian bahan baku yang dianggarkan. Dapat dikatakan efektif karena prosedur penanganan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedurnya.

2. Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses pada UKM di Sendari dapat dikatakan ekonomis, sangat efisien dan efektif. Dapat dikatakan ekonomis karena pengrajin mampu menekan atau meminimalisasi biaya– biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses di industri kerajinan bambu Sendari dapat dikatakan sangat efisien. Barang dalam proses dapat dikatakan sangat efisien karena hasil menunjukan 45,32% yang dapat dikategorikan ke dalam kriteria sangat efisien. Dapat dikatakan efektif karena ketepatan pengrajin dalam penyelesaian produk sesuai dengan yang ditargetkan

(2)

pengrajin maupun pembeli. Ketepatan yang dimaksud yaitu ketepatan waktu dan ketepatan design.

3. Sistem pengendalian kualitas barang jadi pada UKM di Sendari dapat dikatakan efisien dan efektif. Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses di industri kerajinan bambu Sendari dapat dikatakan sangat efisien. Barang dalam proses dapat dikatakan sangat efisien karena hasil menunjukan 45,13% yang dapat dikategorikan ke dalam kriteria sangat efisien. Berdasarkan Tabel 12 sebagian besar produk (barang jadi) industri kerajinan mebel bambu di Sendari dapat dikatakan efektif yaitu TKTDW (96%), Bambu Indah (91,5%), Lestari Bambu (93,75%), Dheling Asri (95%), Nuraini (95,01%), Lugut Pring (99,02%), Aneka Bambu (91,5%), DAN Mebel Pak Rajiman (90,11%), Karya Mandiri (88,07%), Omah Bambu (87,26%), Mebel Pak Ambar (86,5%), Lancar (88,10%), dan Muda Kreatif (87,63%) . Sistem pengendalian kualitas barang dalam proses di industri kerajinan bambu Sendari dapat dikatakan efektif karena hasil menunjukan 91,50% yang dapat dikategorikan ke dalam kriteria efektif

B. Implikasi

1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu pemilik UKM kerajinan mebel bambu di Sendari, Kalurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman dalam mengambil kebijkan tentang pengendalian kualitas agar produk yang dihasilkan lebih efisien dan efektif

(3)

2. Bagi peneliti yang akan datang diharapkan akan ada tindak lanjut dari penelitian ini, karena di dalam penelitian ini ada beberapa hal untuk diteliti agar produk kerajinan UKM di Sendari khususnya semakin maju.

3. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang industri kerajinan mebel bambu yang berada di Sendari, Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan akan ada lebih banyak lagi penelitian-penelitian selanjutnya pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Sleman. Dengan adanya hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu dan memberikan gambaran kepada pihak pemilik UKM tentang pentingnya pengendalian kualitas produk agar produk yang dihasilkan lebih efisien dan efektif.

(4)

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi: Edisi Revisi. Jakarta:

Fakultas Ekonomi UI.

Bayangkara. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.

Badan Pusat Statistik (BPS)

Christine, Lidya, Verani.2012. kajian Sistem Manajemen Mutu Pada Usaha kecil Menengah Menghadapi Tantangan Globalisasi disajikan dalam Seminar nasional dan Call paper forum manajemen Indonesia.(FMI) ke 4: “ Indonesia family Busines Sustainibility,Hotel Ina Garuda, Yogyakarta, 13-14 November 2012.

Christyanto, Leo. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internaldalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional pada Siklus Persediaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi No. 6 Tahun 2011

Dunn, William N.2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Gaspersz.2005. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hatani, La 2008. Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality Control.Unhalu: Fakultas ekonomi

http://www.bsn.go.id/main/sni/isi_sni/24

Junais Isnam, Nurdin Brasit, Rindam Latief. 2011. Kajian Strategi Pengawasa dan Pengendalian Mutu Produk Ebi Furay PT. Bogatama Marinusa di unduh tanggal 1 November 2015

Kartikasari, Christina Tri. 2009. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Mesin Produksi pada CV Harapan Baru. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK/016/1994 tanggal 27 Juni 1994 Mardiasmo.2009. Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta: Andi

Panjaitan,L.E,M. Syamsun dan D. Kadarisman. 2011. Kajian Tingkat Penerapan Manajemen Mutu Terhadap Kinerja UMKM Sektor Agro-Industri Pangan Olahan Nata de Coco di kota Bogor. Manajemen IKM. Vol.6 No.2

(5)

Prawirosentono, Suyadi. 2008. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Puspita.2008. Analisis Pengendalian Mutu Untuk Mencapai Standar Kualitas Produk pada Perusahaan Central Power Indonesia. Bekasi: Universitas Gunadarma

Puspitasari, D. 2004. Perbaikan Dan Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada Industri pengelolaan Tahu. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Render, Barry and Jay Heizer. 2004. Operations Management. New Jersey.

International Edition, Pearson Education Inc. Upper Saddle River.

Robbins and Cuolter. 2003. Management 7 th edision. Pearson Education: New Jersey

Sidartawan, Robertus. 2014. Analisis Pengendalian Proses Produksi SnackMenggunakan Metode Statistical Process Control. Jurnal Rotor, Volume 7 Nomor 2 November 2014.

Sonalia Devi, Hubeis . 2013. Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi di Tiga UKM Tahu Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen dan Organisasi, Volume IV. No. 2.

Stevenson.W.J.2005. Operations Management. New york: McGraw-Hill/Irw in Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suviarto, Suryahadi dan Darwin Kadarisman. 2012. Kajian Manajemen Mutu Usaha Kecil Menengah Sepatu di PD Anugrah Hero-Ciomas Analyze of Shoes Small Middle enterprise Quality management on PD Anugrah \Hero-Ciomas. Manajemen IKM. Februari 2012.Vol.7 No. 1

Tambunan. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu penting. Jakarta:Salemba Empat

Tisnowati Henny, Hubeis, Hartrisari Hardjomidjojo. 2008. Analisis Pengendalian Mutu Produksi Roti. Jurnal MPI, Volume III. No. 1

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah Wardani, Iqra. 2014. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam

Upaya Menekan Biaya Produksi. Makassar: Universitas Hasanudin

Wulan, Dhika.2009. Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Pakaian di Bagian Finishing pada PT. Jaya Asri garmindo Karanganyar. Surakarta:Tugas Akhir

(6)

DAFTAR PERTANYAAN A. Pertanyaan umum 1. Nama Usaha : ... 2. Nama Pemilik :... 3. Tahun Berdiri : ... 4. Jumlah Karyawan : ... 5. Produk Kerajinan : ... 6. Jam Kerja : ...

7. Jumlah Asset : ...(dalam Rp) B. Pertanyaan khusus

1. Kuesioner Pengendalian Kualitas Bahan baku

NO PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan

1 Memilih pemasok untuk memenuhi kebutuhan bahan baku

2 Mengawasi bahan baku yang diterima dari pemasok.

3 Bahan baku dibedakan sesuai dengan jenis nya

4 Bahan baku diperiksa kembali sebelum digunakan dalam proses produksi

5 Bahan baku yang diterima mendapatkan garansi dari pemasok apabila bahan baku ada yang cacat (misal:potongan harga). 6 Bahan baku yang tidak sesuai ( cacat)

dipisah dengan bahan baku lainnya. 7 Pemakaian bahan baku sesuai dengan

metode yang digunakan

8 Tersedianya tempat penyimpanan bahan baku

(7)

9 Penggunaan bahan baku lokal lebih di utamakan.

10 Pembelian bahan baku walaupun tidak ada pesanan.

11. Berapa harga dari masing masing jenis bambu dan biaya pengiriman bahan baku?

Jawab: ... ... 12. Bagaimana penanganan bahan baku yang diterima dari pemasok hingga penyimpanan?

Jawab : ... ... 13. Apakah harga bahan baku yang dipilih dari pemasok merupakan harga yang

lebih rendah dari tempat yang lain, jelaskan ?

Jawab: ... ... 14. Berapakah anggaran perbulan untuk membeli bahan baku ?

Jawab:... ... ...

2. Kuesioner Pengendalian KualitasBarang dalam Proses

NO PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan

1 Peralatan yang digunakan sesuai dengan ukuran dan desain yang ditentukan 2 Pemeliharaan peralatan

3 Tersedia prosedur tertulis dalam proses produksi

(8)

4 Memberikan pelatihan bagi karyawan dalam rangka meningkatkan kreativitasnya

5 Pengelolaan bahan baku sudah sesuai dengan tahapannya.

6 Dalam pembuatan rangka kerajinan dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.

7 Perakitan barang kerajinan sesuai dengan model yang di inginkan oleh pelanggan 8 Pengamplasan barang kerajinan penting

dilakukan

9 Kerajinan yang telah selesai di vernis/ melamin di jemur ditempat yang terkena sinar matahari

10 Ada tindakan perbaikan apabila ada perbedaan antara kegiatan produksi yang direncanakan dengan yang sebenar nya terjadi

11.

Berapa biaya yang diperlukan dalam proses produksiperbulan (bahan baku, tenaga kerja, dan bahan penolong lainnya) ?

Jawab:... ... ...

14. Berapakah upah pengrajin perharinya ? Jawab:

... ... ...

(9)

15. Berapakah target produk perbulannya? Jawab:

... ... ...

3. Kuesioner Pengendalian Kualitas Barang Jadi

NO PERTANYAAN Ya Tidak Keterangan

1 Pengrajin memperhatikan kualitas`dari produk yang dihasilkan.

2 Terdapat bagian khusus yang menangani kualitas produk.

3 Terdapat laporan untuk mencatat permasalahan kualitas produk yang dihasilkan oleh pengrajin.

4 Pengrajin telah melakukan analisis terhadap produk yang cacat untuk mengetahui faktor-faktor penyebabnya dan berusaha untuk mengambil tindakan perbaikan

5 Tindakan perbaikan kualitas produk dapat dilakukan dengan baik dan tepat waktu

6 Pengemasan bahan baku di lakukan sesuai dengan aturan.

8. Berapakah pendapatan kerajinan mebel bambu perbulan ?

Jawab :

... ...

(10)

9. Berapakah penghasilan yang didapatkan dari penjualan mebel kursi dalam satu hari ?

Jawab

:... ....

10. Berapakah target penjualan mebel kursi dalam satu bulan ?

Jawab :

... .

(11)

UKM Kerajinann Bambu Dusun Sendari BAMBU INDAH

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 22.500.000 2015 Penjualan 320.250.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 320.250.000 Beban Usaha Beban Gaji 64.800.000 Beban listrik 1.300.000 Beban transportasi 2.500.000 68.600.000 Laba kotor 251.650.000 Pajak PPh - Laba bersih 251.650.000

Total laba tahun berjalan 251.650.000

(12)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari MUDA KREATIF

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 37.500.000 2015 Penjualan 350.500.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 350.500.000 Beban Usaha Beban Gaji 108.000.000 Beban listrik 1.350.000 Beban transportasi 2.700.000 112.050.000 Laba kotor 238.450.000 Pajak PPh - Laba bersih 238.450.000

Total laba tahun berjalan 238.450.000

(13)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari PAK RAJIMAN

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 48.000.000 2015 Penjualan 360.450.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 360.450.000 Beban Usaha Beban Gaji 216.000.000 Beban listrik 1.650.000 Beban transportasi 3.700.000 221.350.000 Laba kotor 139.100.000 Pajak PPh - Laba bersih 139.100.000

Total laba tahun berjalan 139.100.000

(14)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari ANEKA BAMBU

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 30.000.000 2015 Penjualan 320.250.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 320.250.000 Beban Usaha Beban Gaji 86.400.000 Beban listrik 1.570.000 Beban transportasi 3.470.000 91.440.000 Laba kotor 228.810.000 Pajak PPh - Laba bersih 228.810.000

Total laba tahun berjalan 228.810.000

(15)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari DHELING ASRI

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 60.000.000 2015 Penjualan 475.000.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 475.000.000 Beban Usaha Beban Gaji 216.000.000 Beban listrik 1.850.000 Beban transportasi 4.750.000 222.600.000 Laba kotor 252.400.000 Pajak PPh - Laba bersih 252.400.000

Total laba tahun berjalan 252.400.000

(16)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari KARYA MANDIRI

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 37.500.000 2015 Penjualan 352.300.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 352.300.000 Beban Usaha Beban Gaji 151.200.000 Beban listrik 1.550.000 Beban transportasi 3.750.000 156.500.000 Laba kotor 195.800.000 Pajak PPh - Laba bersih 195.800.000

Total laba tahun berjalan 195.800.000 Modal pemilik 31 desember 2015 233.300.000

(17)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari LANCAR

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 30.000.000 2015 Penjualan 352.420.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 352.420.000 Beban Usaha Beban Gaji 64.800.000 Beban listrik 1.450.000 Beban transportasi 2.550.000 68.800.000 Laba kotor 283.620.000 Pajak PPh - Laba bersih 283.620.000

Total laba tahun berjalan 283.620.000

(18)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari LESTARI BAMBU

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 25.500.000 2015 Penjualan 375.000.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 375.000.000 Beban Usaha Beban Gaji 86.400.000 Beban listrik 1.450.000 Beban transportasi 3.600.000 91.450.000 Laba kotor 283.550.000 Pajak PPh - Laba bersih 283.550.000

Total laba tahun berjalan 283.550.000

(19)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari LUGUT PRING

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 60.000.000 2015 Penjualan 495.120.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 495.120.000 Beban Usaha Beban Gaji 194.400.000 Beban listrik 1.835.000 Beban transportasi 4.550.000 200.785.000 Laba kotor 294.335.000 Pajak PPh - Laba bersih 294.335.000

Total laba tahun berjalan 294.335.000

(20)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari NURAINI

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 30.000.000 2015 Penjualan 332.560.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 332.560.000 Beban Usaha Beban Gaji 86.400.000 Beban listrik 1.550.000 Beban transportasi 2.750.000 90.700.000 Laba kotor 241.860.000 Pajak PPh - Laba bersih 241.860.000

Total laba tahun berjalan 241.860.000 Modal pemilik 31 desember 2015 271.860.000

(21)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari OMAH BAMBU

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 45.000.0000 2015 Penjualan 392.700.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 392.700.000 Beban Usaha Beban Gaji 86.400.000 Beban listrik 1.650.000 Beban transportasi 3.250.000 91.300.000 Laba kotor 301.400.000 Pajak PPh - Laba bersih 301.400.000

Total laba tahun berjalan 301.400.000

(22)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari PAK AMBAR

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 52.500.000 2015 Penjualan 432.500.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 432.500.000 Beban Usaha Beban Gaji 216.000.000 Beban listrik 1.950.000 Beban transportasi 3.550.000 221.500.000 Laba kotor 211.000.000 Pajak PPh - Laba bersih 211.000.000

Total laba tahun berjalan 211.000.000 Modal pemilik 31 desember 2015 263.500.000

(23)

UKM Kerajinan Bambu Dusun Sendari TKTDW

Laporan keuangan laba rugi Untuk tahun berakhir 31 desember 2015

Modal pemilik 55.500.000 2015 Penjualan 480.000.000 Retur penjualan - Pendapatan bersih 480.000.000 Beban Usaha Beban Gaji 216.000.000 Beban listrik 1.800.000 Beban transportasi 5.000.000 222.800.000 Laba kotor 257.200.000 Pajak PPh - Laba bersih 257.200.000

Total laba tahun berjalan 257.200.000

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti, ada beberapa gambaran mengenai faktor resistensi guru SMK PGRI Wlingi dalam

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel tanah terganggu yang diambil di lahan perkebunan karet dengan tanaman sela meranti, damar, gaharu dan

Berdasarkan pada bentuklahan dan arahan penggunaan lahan, maka dapat dijelaskan bahwa daerah yang memiliki lereng datar-landai dengan tanah yang subur dan tersedia sumber air yang

Pada sistem adhesif total-etch, seluruh smear layer akan disingkirkan dan serat kolagen akan terpapar akibat etsa asam sehingga dapat menciptakan kondisi yang baik untuk

Seperti apa yang telah dkatakan Dahrendorf, dalam pembangunan PLTU Desa Jayanti Pelabuhan Ratu terdapat dua kelas sosial dimana yang berkuasa itu adalah pihak pemerintah

Dalam pencapaian tujuan, perusahaan haruslah dapat menjaga motivasi dan etos kerja karyawan agar tetap baik.Sehingga secara parsial kinerja karyawan dapat meningkat ke

Telah dilakukan proses pembuatan poster media edukasi PSBB, materi pelatihan pembuatan kompos dan materi budidaya tanaman sawi. Poster media edukasi PSBB materi pelatihan

Alasan responden tidak bersedia membayar biaya perbaikan lingkungan adalah (1) kondisi lingkungan yang ada saat ini tidak mempengaruhi kenyamanan responden sehingga