• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL FAKTOR PENYEBAB WANITA DEWASA MADYA MENUNDA PERNIKAHAN DI NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL FAKTOR PENYEBAB WANITA DEWASA MADYA MENUNDA PERNIKAHAN DI NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL FAKTOR PENYEBAB WANITA DEWASA MADYA MENUNDA

PERNIKAHAN DI NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN

PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL

HENDRI SELVIA

NPM. 12060165

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)

1

PROFIL FAKTOR PENYEBAB WANITA DEWASA MADYA MENUNDA PERNIKAHAN DI NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN PASAMAN

KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh: HENDRI SELVIA *

Fifi Yasmi, S.Pd.I, M.Pd,**

Joni Adison , S.Pd.I, M.Pd***

* Mahasiswa ** Pembimbing I *** Pembimbing II

Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAC

This research is motivated by the presence of middle age women have yet to find a partner who had an education and a higher income from her today. The purpose of this study is generally to determine the profile of the factors that cause women to middle adulthood, delaying marriage in the District Pasaman West Pasaman, while the goal is specifically to describe: (1) factors that cause women to middle adulthood, delaying marriage for career reasons (2) factors that cause women to middle adulthood delaying marriage for economic reasons (3) factors that cause middle age women who delay marriage because of past life ..

This research was conducted with descriptive qualitative approach that describes the symptoms, facts and realities that exist in the field of the profile of the causes of adult women delaying marriage. As for the informants in this study is a key informant that two women who delay marriage middle informant enhancements are 2 parents of middle age woman. Instruments that researchers use are interviewing, a technique used in processing the data through data reduction, data presentation and conclusion.

Based on the results of the study found that the overall profile of factors that cause women to middle adulthood, delaying marriage in the district Pasaman West Pasaman: (1) for career reasons their female middle age on with his work that in life (2) for economic reasons want to find a partner to have higher income from it. (3) due to the failure of past life relationship. It is suggested to middle age women not to get too focused with a career that lived at this time and not picking a spouse, parent to provide information and guidance about the importance of marriage, to Mr. Wali Nagari Aua Lingkuang to provide counseling for the improvement of middle age woman.

Kunci: Profile Causes Adult Women Madya Delaying Marriage

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Untuk membagi kedekatan emosianal dan fisik serta berbagai macam tugas dan sumber-sumber ekonomi melalui komitmen emosional dan hukum dari dua orang adalah dengan pernikahan (Olson dan Defrain dalam Hawari, 2010:5). Sarana yang tepat untuk membangun ikatan keluarga dan melanjutkan keturunan adalah dengan pernikahan.Pernikahan merupakan hal yang

sangat penting bagi laki-laki maupun maupun perempuan dalam menjalani kehidupannya (Djaelani, 2005:12).

Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dilalui pada masa dewasa madya, yaitu individu yang berada pada usia35-60 tahun. Wanita dewasa madya memiliki tugas-tugas diantaranya mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga Negara, membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia,

(3)

2

mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa. Aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya bersama orang-orang dewasa lainnya, menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya (dengan suami atau istri) sebagai seorang pribadi yang utuh, menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan psikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya, mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan dan menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua (Hurlock, 2003:10).

Menikah adalah jalan hidup yang memungkinkan seseorang merasakan surga di dunia ini. Surga di dunia yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kebahagiaan yang dapat dirasakan seseorang, baik secara fisik, kognitif, afektif, sosial, maupun spiritual. Secara fisik, pemikahan menyediakan pemenuhan hasrat seksual secara memadai dan sehat. Pernikahan juga membuat seseorang merasa terbantu oleh orang lain, sehingga dapat dirasakan adanya kebahagiaan, penerimaan, ketenangan, dan sejenisnya (Diana, 2008:165).

Pernikahan merupakan pola normal dalam kehidupan orang dewasa. Sebagian besar orang dewasa ingin menikah dan mengalami tekanan dari orang tua dan teman-teman untuk menikah (Hurlock, 2003:264).Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan mendapat perhatian yang besar dari masyarakat dan diharapkan setiap individu dewasa mengalaminya. Manfaat terakhir dari menikah adalah untuk memenuhi kebutuhan religi seseorang, dengan melakukan pernikahan maka salah satu aspek dalam agama telah dapat dipenuhi sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh individu yang bersangkutan (Walgito, 2002:13).

Smith & Morgan (Prayitno, 2006: 40) menyatakan salah satu alasan yang menyebabkan wanita karir tidak menikah, karena mereka asyik dengan kebebasan dan kehidupan yang glamor atau mewah, secara ekonomi tidak tergantung kepada orang lain atau pria karena memiliki pendapatan dari karir yang dijalani, disamping itu, wanita merasa senang menikmati hidup tanpa ada orang lain ikut campur, apalagi dituntut melayani suami dan memelihara anak-anak. Menikah bukan merupakan target. Kalau menemukan pria yang cocok dengan harapannya maka barulah mereka akan menikah, namun kalau tidak,

mereka tidak mempermasalahkan. Hal ini sesuai dengan hal yang diungkapkan Bayali (2013: 92) yaitu salah satu faktor menunda pernikahan disebabkan karena alasan persyaratan pekerjaan.Perusahaan melakukan usaha dalam mengatasi dan memperkecil tingkat kerugian, maka perusahaan membuat berbagai persyaratan yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan yang ingin bekerja, misalnya dengan melakukan sistem kontrak kerja.

Karir merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah dijalaninya. Pekerjaan dalam karir dapat saja merupakan realisasi dan rencana-rencana hidup seseorang atau mungkin sekedar nasib (Triyono, 2012:12). Bagi wanita, bekerja dan meniti karir merupakan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dan menjadi sarana yang dapat dipergunakan dalam menemukan makna hidup. Dengan bekerja dan meniti karir, wanita dapat memenuhi kebutuhan finansial dan kebutuhan sosial-emosional bagi kehidupan mereka.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan Desember 2015 di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, ditemukan bahwa ada 4 orang wanita dewasa berkarir yang belum menikah, sedangkan usianya sudah seharusnya menikah yaitu 35 – 40 tahun. Wanita dewasa yang belum menikah ini secara karir sudah mapan dan memiliki kemampuan ekonomi yang baik dari karir yang mereka jalani, diantaranya memiliki kendaraan dan rumah pribadi.Dari segi karir, umumnya wanita ini bekerja sebagai PNS, yaitu guru dan pegawai Pemda Kabupaten Pasaman Barat. Umumnya wanita berkarir ini kurang memperdulikan status saat ini dan memilih konsentrasi dalam menjalani karir.

Hasil observasi ini sesuai dengan wawancara tanggal 14 Desember 2015 dengan salah seorang wanita dewasa madya yang belum menikah, Ibu Rs (39 tahun), menyatakan bahwa beliau saat ini bekerja sebagai pegawai Pegawai Negri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat, tepatnya menjadi seorang guru di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Pasaman. Sebagai seorang PNS, beliau memiliki kesibukan dalam menjalani rutinitas mengajar dan kurang memiliki waktu untuk memikirkan pernikahan, dan sebagai PNS beliau mendapatkan gaji tetap setiap bulan. Namun beliau juga menyatakan bahwa pernah

(4)

3

berencana menikah tapi sampai saat ini belum terlaksana. Dorongan dari orang tua dan teman seprofesi untuk menikah memang ada, tetapi sampai saat ini ibu RS masih belum menikah.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut penelitian tentang “Profil Faktor Penyebab Wanita Dewasa Madya Menunda Pernikahan di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat"Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana profil faktor penyebab wanita dewasa madya menunda pernikahan di Nagari Lingkuang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat?

Berdasarkan latar belakang dan rumusan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang: 1. Faktor penyebab wanita dewasa madya

menunda pernikahan karena alasan karir 2. Faktor penyebab wanita dewasa madya

menunda pernikahan karena alasan ekonomi

3. Faktor penyebab wanita dewasa madya menunda pernikahan karena alasan kehidupan masa lalu.

Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Peneliti menggambarkan profil wanita dewasa madya menunda pernikahan di Kabupaten Pasaman Barat. Menurut Moleong (2008: 6), bahwa: Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek-subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks, khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2017. Lokasi penelitian ini adalah di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini telah selesai dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2017. Peneliti memilih tempat ini sebagai tempat penelitian karena fokus masalah yang diteliti adalah wanita dewasa madya di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman adanya wanita dewasa madya di Kecamatan

Pasaman dan bekerja pada pemerintah Kabupaten Pasaman Barat.

Dalam penelitian ini teknik yang di gunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang dilandasi tujuan dan pertimbangan pertimbangan terlebih dahulu dalam penelitian ini adalah 2 wanita madya menunda pernikahan yang akan menjadi sumber utama data utama dan 2 orang tua

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

Hasil dan Pembahasan

1. Wanita dewasa madya yang menunda pernikahan karena karir

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, wanita dewasa madya menunda pernikahan karena wanita dewasa madya sibuk dengan pekerjaannya dan selalu mempentingkan karirnya dia merasa belum cukup dengan pekerjaan yang dimiliki sekarang ini dan sudah nyaman menjalani karirnya dan merasa sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dan mampu membantu keluarganya hal tersebut merasa tidak butuh orang lain sehingga tidak memikirkan masalah pernikahan

Karir pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan yang dialami seseorang semasa kerjanya. Itulah sebab karir individu melibatkan rangkaian pilihan dan berbagai kesempatan, tetapi dari sudut pandang organisasi, karir merupakan proses generasi yang baru. Yang dikemukan Yusuf (2002:34) karir bukan pekerjaan dan bukan pula jabatan yang diemban seseorang, namun keberhasilan dalam setiap jabatan pekerjaan, atau okupasi seseorang

2. Wanita Dewasa Madya Menunda Pernikahan karena Alasan Ekonomi.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, dewasa madya menunda pernikahan, dia ingin mempunyai calon suami berpendidikan yang lebih tinggi darinya, wanita madya suka dengan orang yang berpendidikan jika bisa memilih dan diberikan seorang jodoh yang memiliki pendidikan tinggi, karena pasangannya nanti sebagai pengangan dalam membina rumah tangga, dalam memilih pasangan wanita madya di utamakan perekonomian pasangannya kalau dapat lebih darinya, pria yang seperti itu yang belum yang temukan sehingga dia

(5)

4

menunda pernikahan sampai saat ini. Dia sangat bersyukur dengan apa yang sudah ia peroleh sekarang

Jika seseorang itu memiliki tingkat ekonomi yang rendah, maka ia akan menikahkan anak perempuannya di usia yang muda untuk mengurangi beban keluarga. Status ekonomi wanita berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menikah. Status ekonomi menengah ke atas lebih mungkin memunculkan konflik di dalam diri. Yang dikemukan oleh (Gerungan, 2004).Jika seseorang itu memiliki tingkat ekonomi yang rendah, maka ia akan menikahkan anak perempuannya di usia yang muda untuk mengurangi beban keluarga. Status ekonomi wanita berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menikah. Status ekonomi menengah ke atas lebih mungkin memunculkan konflik di dalam diri.

3. Wanita Dewasa Madya yang Menunda Pernikahan karena Kehidupan Masa Lalu.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, wanita ingin memliki calon pasangan seiman, bertanggung jawab, setia dan bisa menerimanya dan keluarga apa adanya, tetapi pasangan yang di ingikan belum ditemukan dengannya, jika ada pria yang ingin mendekatinya yang berasal dari keluarga terpandang dia akan mencari tahu tentang pria tesebut pria, yang dikemukan oleh Dariyo (2003:143) menjelaskan perceraian merupakan suatu hal yang biasa.Kerap kali setelah menikah, tidak berapa lama kemudian, akhirnya perkawinan hancur karena masing-masing pasangan memilih hidup sendiri. Bagaimanapun peristiwa perceraian memberikan dampak luka batin yang tidak mungkin dapat dilupakan seumur hidup setiap orang

Berdasarkan pembahasan di atas tentang profil faktor penyebab wanita dewasa menunda pernikahan karena karir sudah nyaman menjalani karirnya dan terlalu sibuk dengan pekerjaan yang dijalani sekarang merasa sudah mampu membantunya sehingga tidak memikir masalah pernikahan dan tidak begitu penting baginya. Teori yang di pakai Yusuf (2002:34) karir bukan pekerjaan dan bukan pula jabatan yang diemban seseorang, namun keberhasilan dalam setiap jabatan pekerjaan, atau okupasi seseorang

Pernikahan karena alasan ekonomi, wanita maday dewasa merasa bersyukusr

dengan apa yang diperolehnya saat ini, dan ingin memliki jodoh yang berpendidikan dalam membina rumah tangga dalam memilih pasangan diutamakan perekonomian dan penghasilan agar rumah tangga sejahtera. Teori yang dipakai (Gerungan, 2004). Jika seseorang itu memiliki tingkat ekonomi yang rendah, maka ia akan menikahkan anak perempuannya di usia yang muda untuk mengurangi beban keluarga.Status ekonomi wanita berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menikah.Status ekonomi menengah ke atas lebih mungkin memunculkan konflik di dalam diri.

Menunda pernikahan karena alasan masa lalu, wanita ingin memliki calon pasangan seiman, bertanggung jawab, setia dan bisa menerimanya dan keluarga apa adanya, Teori yang digunakan Dariyo (2003:143) menjelaskan perceraian merupakan suatu hal yang biasa. Kerap kali setelah menikah, tidak berapa lama kemudian, akhirnya perkawinan hancur karena masing-masing pasangan memilih hidup sendiri. Bagaimanapun peristiwa perceraian memberikan dampak luka batin yang tidak mungkin dapat dilupakan seumur hidup setiap orang

Kesimpulan dan saran A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada tanggal 3 Januari 2017 sampai dengan tanggal 14 Januari 2017 tentang Profil faktor penyebab wanita dewasa madya menunda pernikahan dikecamatan pasaman kabupaten pasaman barat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Wanita dewasa madya menunda pernikahan karena alasan karir

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, wanita dewasa madya menunda pernikahan karena wanita dewasa madya sibuk dengan pekerjaannya dan selalu mempentingkan karirnya dia merasa belum cukup dengan pekerjaan yang dimiliki sekarang ini dan sudah nyaman menjalani karirnya dan merasa sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dan mampu membantu keluarganya hal tersebut merasa tidak butuh orang lain sehingga tidak memikirkan masalah pernikahan

2. Wanita dewasa madya menunda pernikahan karena alasan ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan wanita madya, dewasa madya

(6)

5

menunda pernikahan, dia ingin mempunyai calon suami berpendidikan yang lebih tinggi darinya, wanita madya suka dengan orang yang berpendidikan jika bisa memilih dan diberikan seorang jodoh yang memiliki pendidikan tinggi, karena pasangannya nanti sebagai pengangan dalam membina rumah tangga, dalam memilih pasangan wanita madya di utamakan perekonomian pasangannya kalau dapat lebih darinya, pria yang seperti itu yang belum Syang temukan sehingga dia menunda pernikahan sampai saat ini. Dia sangat bersyukur dengan apa yang sudah ia peroleh sekarang.

3. Wanita dewasa madya menunda pernikahan karena alasan kehidupan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, wanita ingin memliki calon pasangan seiman, bertanggung jawab, setia dan bisa menerimanya dan keluarga apa adanya, tetapi pasangan yang di ingikan belum ditemukan dengannya, jika ada pria yang ingin mendekatinya yang berasal dari keluarga terpandang dia akan mencari tau tentang pria tesebut pria.

4. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, sebagai berikut: 1. Wanita madya

peneliti mengharapkan agar tidak teralu memikirkan dan mempentingkan karirnya yang dijalaninya dan jangan telalu memaksa keinginan yang mempunyai pasangan yang lebih penghasilan

2. Orang tua

Peneliti mengharapkan agar orang tua memberikan pengarahan atau nasehat kepada anaknya tentang pentingnya pernikahan

3. Konselor, penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang wanita dewasa dan karir terhadap penundaan pernikahan.

4. Peneliti

Agar memiliki wawasan tentang faktor penyebab wanita madya menunda pernikahan dan tidak terlalu sibuk dengan karirnya sehingga menunda pernikahan 5. Pengelola Program Studi Bimbingan dan

Konseling, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam meningkatkan calon konselor yang profesional, dalam memahami tentang

faktor penyebab wanita madya menunda pernikahan.

6. Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor penyebab wanita madya menunda pernikahan dan mempedomaninya sebagai bahan masukan untuk menyusun skripsi karena penelitian ini sangat menarik.

Kepustakaan.

Bayali, Cip. 2013. Menunda Pernikahan bagi Wanita Karir menurut Hukum Islam. Hukum.

Dariyo, Agoes. 2003. Psikologi Perkembangan

Dewasa Muda. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Diana, 2008. Penundaan Pernikahan: Perspektif Islam dan Psikologi. Jurnal Psikologi, Vol. I, No. 2, Desember 2008

Djaelani, B. M. 2005. Bawalah Cintamu ke Ranjang Pernikahan. Yogyakarta : Mikraj

Gerungan, W.A. 2004.Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Hawari,

D.

2004.

Love

Affair

(Perselingkuhan)

Prevensi

dan Solusi

. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI

Hurlock, E.B. 2003. Psikologi Perkembangan:

Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi kelima.

(Istiwidayanti & Soedjarwo, Pnglih bhs.). Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Prayitno, Elida. 2006. Psikologi Orang

Dewasa. Padang: Angkasa Raya

Triyono, A. 2012. Paradigma Baru

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta Selatan : Oryza

Walgito, Bimo. 2002. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Yusuf, Syamsul , LN. 2002.Pengantar Psikologi. FIP UPI

Referensi

Dokumen terkait

Memperhatikan akibat yang mungkin muncul dari terlambatnya penderita kanker serviks pergi berobat yang disebabkan karena tidak melakukan pemeriksaan dini karena

admin dapat melihat data buku yang akan di tampilkan pada halaman website admin juga dapat mengubah , menambahkan , menghapus buku, dan melihat data anggota

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama dengan mitra sekolah/ lembaga adalah suatu model praktik dalam

Jika sekarang terdapat banyak gudang ataupun distribusi persediaan, DRP akan mencoba untuk menyeimbangkan persediaan mereka dengan membagi unit yang tersedia

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penelitian pendahuluan yaitu pembuatan khitosan dan penelitian utama yaitu proses penyerapan logam berat pada limbah

segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pendugaan Umur Simpan Fruit Leather Apel Manalagi (Malus sylvestris

[r]

*** Sesuai dengan Pasal 17 huruf j UU KIP, diisi oleh PPID sesuai dengan pasal pengecualian dalam undang-undang lain yang mengecualikan informasi yang dimohon