• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tunggal datum. Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tunggal datum. Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Klinik 2.1.1 Sistem Informasi

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Kumorotomo dan Margono (2010), data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Menurut Al-Bahra (2005) data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang benar-benar ada dan terjadi. Sedangkan menurut Kadir (2003), data adalah suatu bahan mentah yang dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan di dalam database.

Dapat disimpulkan bahwa data dapat berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja, seperti simbol, gambar, kata, angka, huruf atau simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi ataupun situasi. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif dalam proses penyusunan kebijakan dan keputusan. Dalam kaitannya dengan pengolahan data dengan komputer, pengertian data dapat dibatasi pada fakta-fakta yang dapat direkam. Dalam setiap pengolahan data, data merupakan sumber informasi yang dapat dihasilkan.

(2)

McLeod (1999) yang dikutip oleh Al-bahra (2005), informasi diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non-komputer atau kombinasinya.

Informasi dapat berguna bagi pemakainya atau bisa juga tidak berguna sama sekali. Hal ini tergantung pada kualitas informasi yang dihasilkan, informasi akan berguna apabila kualitasnya baik. Baik buruknya kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevant). (Jogiyanto, 1999)

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

(3)

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Loudon , 2007). Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

Menurut Sabarguna (2007), sistem informasi adalah suatu cara yang sudah ditentukan untuk mengolah data dan informasi yang dibutuhkan agar dapat mencapai suatu tujuan. Defnisi lain dari sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.

Secara umum, sistem informasi merupakan kombinasi dari 5 (lima) komponen. Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan prosedur yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

(4)

Mesin Manusia Gambar 2.1 Lima Komponen Sistem Informasi

Semua komponen tersebut di atas saling terkait, bila data (input) salah maka hasilnya berupa informasi yang salah juga. Suatu informasi menjadi tidak ada gunanya apabila penggunanya tidak dapat mengerti, maka komponen ini harus dipertimbangkan secara keseluruhan. Jadi, sistem informasi merupakan kombinasi dari orang (people), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur (procedures) dan sumber data yang dihimpun, ditransformasi dan mengalami proses pengaliran dalam suatu organisasi (Kristanto, 2003).

2.1.2 Klinik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9/MENKES/PER/I/2014 tentang Klinik, klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Tenaga medis yang dimaksud adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis. Sedangkan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Hardware (Perangkat Keras) Software (Perangkat Lunak) DATA Procedures (Prosedur) People (Manusia)

(5)

Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik Utama. Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus. Sedangkan Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Kedua jenis klinik tersebut dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu , golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu. Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat. Dalam penyelenggaraannya sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan, pelayanan kesehatan klinik bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan yang dimaksud sebelumnya dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 jam harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat berada di tempat.

Klinik sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan umum membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Pengelolaan data di institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan sistem informasi klinik.

Sistem informasi klinik merupakan salah satu sistem informasi yang di dalamnya meliputi proses penyimpanan dan pengambilan informasi dalam membantu kegiatan pelayanan langsung kepada pasien yang bertujuan untuk

(6)

memperoleh hasil akurat, mempercepat pelayanan dan menghemat tenaga. Pelayanan langsung itu meliputi : membantu dalam mendiagnosa suatu penyakit, membantu dalam monitoring perkembangan pasien dan membantu dalam penyesuaian terapi.

Adapun tujuan sistem informasi klinik, antara lain : 1. Memperoleh informasi yang akurat,

Dengan adanya sistem informasi klinik maka klinik dapat memperoleh data yang akurat dan tepat sesuai dengan kebutuhan klinik.

2. Mempercepat pelayanan,

Dengan adanya sistem informasi klinik dapat mempermudah dalam memberikan pelayanan sehingga pelayanan yang diberikan lebih efektif dan efisien.

3. Menghemat tenaga,

Karena adanya sistem informasi klinik dapat membantu mempermudah dalam memberikan pelayanan maka dapat menghemat tenaga petugas klinik.

2.1.2.1 Rekam Medis

Rekam medis merupakan berkas/dokumen penting bagi setiap sarana pelayanan kesehatan, termasuk klinik. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 tahun 2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, diagnosa dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas, atau secara elektronik.

(7)

Kegiatan pencatatan sendiri hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam medis. Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien, diteruskan kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medis di fasilitas pelayanan kesehatan. Dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis hingga pembuatan laporan.

Isi rekam medis dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:

1. Data Medis atau data klinis: yang termasuk data medis adalah segala data tentang riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta hasilnya.

2. Data Sosiologi atau data Non Medis yang termasuk data ini adalah segala data yang tidak berkaitan langsung dengan data medis, seperti data identitas, data sosial ekonomi alamat dan sebagainya.

Menurut Direktorat Jendral Pelayanan Medik tahun 1997, salah satu kegunaan rekam medis dapat dilihat dari aspek dokumentasi. Rekam medis memiliki nilai dokumentasi karena menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan. Berkas rekam medis dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam pembuatan laporan klinik. Laporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut. Pelaporan merupakan cara komunikasi petugas kesehatan yang dapat dilakukan baik secara tertulis maupun lisan tentang hasil dari suatu kegiatan atau intervensi yang telah dilaksanakan.

(8)

Pada klinik, pembuatan laporan bulanan didasarkan pada berkas rekam medis pasien. Pelaporan data pada klinik berisi tentang laporan data medis yang dilaksanakan setiap bulannya, laporan kunjungan pasien, dan laporan penggunaan obat yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan (dinkes) dengan menggunakan formulir pelaporan yang telah ditetapkan oleh dinkes terkait. Pelaporan data penting adanya dalam membantu pengambilan keputusan yang baik sehingga diperlukan data yang bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap dan data tersebut harus diterima tepat waktu oleh dinkes, sehingga dapat dianalisis dan diinformasikan (Santoso, 2008).

2.2 Microsoft Excel

Excel merupakan aplikasi spreadsheet yang dapat membantu membuat lembar kerja dan faktur baik yang sederhana maupun yang rumit. Excel dirancang untuk membantu menghitung hasil perhitungan dari sebuah rumus dan membantu menganalisi data numerik. Excel juga memudahkan untuk mendapatkan informasi numerik dan menampilkan data tersebut dalam berbagai jenis bagan, bahkan dapat ditambahkan grafik dan objek lainnya pada lembar kerja untuk membuat hasil cetakan dan laporan terlihat professional ( Santoso, 2003).

Microsoft Excel adalah sebuah aplikasi spreadsheet, yaitu aplikasi yang digunakan untuk melakukan pengolahan data pada sebuah kertas kerja elektronik (electronic spreadsheet). Hal ini berarti Excel berguna pada pengolahan data numerikal (berhubungan dengan angka) yang kompleks dan bisa diterapkan dalam berbagai bidang (Santoso, 2003).

(9)

Microsoft Excel adalah aplikasi spreadsheet yang cukup populer di Indonesia. Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi aplikasi yang berada di dalam Microsot Office, saat ini cukup banyak pengguna Microsoft Excel yang hanya menggunakan aplikasi ini untuk mengetik tabel, padahal di dalam Microsoft Excel terdapat banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk memaksimalkan pembuatan laporan yang dibuat dalam bentuk format kolom dan baris. Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Microsoft Excel adalah macro (Wicaksono, 2012).

2.2.1 Mengenal Macro (Visual Basic for Application – VBA)

Macro atau biasa dikenal dengan istilah Visual Basic for Application (VBA) merupakan pengembangan bahasa pemrograman Visual Basic yang digunakan dalam aplikasi Microsoft Office, termasuk Microsoft Excel. Berbeda dengan aplikasi pengembang Visual Basic, pemrograman dibuat menggunakan Macro hanya dapat dibangun dan digunakan pada aplikasi Microsoft Excel. Aplikasi yang dibuat menggunakan Macro tidak dapat dijalankan sebelum menjalankan Excel terlebih dahulu. Untuk menyimpan workbook excel yang mengandung macro, harus menggunakan format *.xlsm (Excel Macro-Enable Workbook). Pemograman Macro Excel mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut.

a. Menghemat waktu,

Penyelesaian suatu pekerjaan menggunakan Macro lebih cepat dibandingkan dengan cara manual.

(10)

b. Menghemat tenaga,

Selain menghemat waktu, penyelesaian pekerjaan menggunakan Macro juga dapat menghemat tenaga karena prosesnya dikerjakan secara otomatis.

c. Mengurangi tingkat kesalahan,

Kemungkinan adanya kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara manual dapat saja terjadi. Dengan menggunakan Macro secara konsisten akan menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan perintah yang tertulis dalam kode Macro sehingga tingkat kesalahan yang timbul sangat kecil. Kesalahan hanya dapat terjadi apabila ada kesalahan perintah pada kode Macro.

Visual Basic Editor merupakan lingkungan kerja tempat di mana Macro Excel dibuat. Tampilan Visual Basic Editor sangat berbeda dengan tampilan utama Microsoft Excel. Fitur pada Visual Basic Editor, antara lain :

1. Project Explorer, digunakan untuk melakukan navigasi terhadap seluruh objek yang ada dalam proyek VBA sebuah workbook. Dengan Project Explorer, dapat ditampilkan kode Macro, menampilkan objek, mengatur properti VBA, menambahkan objek dan kode yang terdapat di dalamnya serta melakukan impor dan ekspor objek.

2. Window Properties, digunakan untuk menampilkan properti yang dimiliki sebuah objek. Properti objek dapat dilihat berdasarkan abjad (Alphabetic) ataupun berdasarkan kategori (Categorized).

(11)

3. Window Code, digunakan untuk melihat, membuat atau melakukan modifikasi kode Macro.

4. Window Object merupakan tempat untuk menampilkan, membuat dan mengatur objek UserForm serta objek kontrol dalam UserForm secara visual.

5. Object Browser, digunakan untuk menampilkan atau melakukan pencarian terhadap semua objek, properties, method atau event yang terdapat dalam VBA.

2.2.2 Komponen Microsoft Excel

Di dalam Microsoft Excel terdapat beberapa komponen penting yang menjalankan aplikasi ini antara lain :

1. Bar

Bar atau batang di dalam Microsoft Excel dapat berupa :

a. Tittle Bar, berada pada bagian atas jendela utama yang menampilkan nama workbook yang sedang aktif.

b. Menu Bar, berisi perintah-perintah pada excel, terdiri dari sembilan menu yang mencakup semua aktivitas operasional excel, seperti menginput data, mengolah data, menyajikan hasil pengolahan, mengatur meu itu sendiri dan sebagainya.

c. Toolbar, berfungsi untuk mempersingkat operasi-operasi yang bersifat rutin (seperti mengcopy, menghapus dan lainnya).

d. Formula Bar, berfungsi untuk menunjukkan isi sel atau formula (rumus) yang diinput ke sel tertentu.

(12)

e. Status Bar, berada pada paling bawah dari tampilan excel yang berfungsi untuk menunjukkan status dari sebuah sel, apakah ready (siap untuk di input suatu data), edit (sedang ada pemasukan suatu formula) dan lain sebagainya.

2. Worksheet

Worksheet berfungsi sebagai tempat input dan pengolahan data menjadi informasi, serta penayangan hasil informasi tersebut. Tiap Worksheet terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris (Santoso, 2003). Worksheet atau lembar kerja merupakan komponen yang menempati sebagian besar tempat di layar. Worksheet terdapat beberapa bagian yaitu :

a. Column header atau petunjuk kolom, berfungsi untuk menunjukkan di kolom mana pointer berada.

b. Row header atau petunjuk baris, berfungsi untuk menunjukkan di baris mana pointer berada.

c. Sel, adalah hasil interaksi (pertemuan antara baris dan kolom). Sebuah sel mewakili pertemuan sebuah kolom dan baris tertentu.

3. Workspace

Sebuah workspace terdiri dari menu bar, dua (standar toolbar dan formatting toolbar) atau lebih toolbar, formula bar, status bar, workbook (terdiri dari satu atau lebih worksheet). Workspace berfungsi untuk menyimpan satu atau lebih workbook dengan kriteria-kriteria yang diinginkan user, seperti ukuran Window, lokasi workbook dan sebagainya.

(13)

2.3 Model Proses Pembuatan Aplikasi

Proses pembuatan aplikasi merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang berhubungan dengannya, yang menuju pada dihasilkannya produk perangkat lunak. Kegiatan ini bisa mencakup pengembangan perangkat lunak mulai dari awal, walaupun kenyataannya makin sering terjadi bahwa perangkat lunak yang baru dikembangkan dengan memperluas dan memodifikasi sistem yang telah ada.

Model proses perangkat lunak merupakan representasi abstrak dari proses perangkat lunak. Setiap model proses mempresentasikan suatu proses dari sudut padang tertentu sehingga hanya memberikan informasi parsial mengenai proses tersebut.

2.3.1 Waterfall Model / Linear Sequential Model

Pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce pada tahun 1970. Model ini merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linear. Output dari setiap tahap menjadi input bagi tahap berikutnya. Model ini melibatkan SQA (Software Quality Assurance) dengan tahapan yang setiap tahapannya dilakukan verifikasi dan testing. Waterfall model juga dikenal sebagai model yang melakukan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak secara sistematik dan sekuensial. Yang artinya kegiatan pada model dilakukan secara terurut berdasarkan panduan proses mulai dari komunikasi kepada pelanggan sampai dengan pengorderan setelah masalah dipahami secara lengkap dan berjalan stabil sampai selesai.

Waterfall model memiliki beberapa kelebihan, antara lain: mudah diaplikasikan, memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,

(14)

pengujian, dan pemeliharaan serta cocok digunakan pada software yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga kecil kesalahannya. Selain itu, juga memiliki kekurangan, antara lain:

1. Waterfall model bersifat kaku sehingga penanganan perubahan pada saat proses sedang berlangsung menjadi lebih sulit.

2. Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.

3. Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya. 4. Perubahan ditengah-tengah penyelesaian produk akan membuat bingung tim

yang sedang membuat produk.

5. Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

6. Semua kebutuhan sudah terdefenisi sejak awal dan software yang diberikan adalah versi terakhir dari setiap tahap.

2.3.2 Model V / V-Model

Model V merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan tahapannya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang.

Model ini memiliki kelebihan, antara lain: (1) model ini sangat fleksibel. Model V mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada

(15)

model V agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete. (2) Model V dikembangkan dan di-maintain oleh publik. Pengguna dari model V berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap model V.

Model ini juga memiliki kekurangan, antara lain: (1) model V adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek. (2) model V terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa aktivitas dalam model V yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam aktivitas tersebut dan apa yang tidak.

2.3.3 Incremental Model

Proses pengerjaan perangkat lunak pada incremental model akan dilakukan per bagian sehingga bagian selanjutnya akan dikerjakan setelah bagian awal telah selesai dan selanjutnya sampai menghasilkan perangkat lunak yang lengkap dengan semua fungsi yang diperlukan dan pengerjaan perangkat lunak berakhir. Sebelum pengerjaan perangkat lunak akan dilakukan perancangan arsitektur software sebagai kerangka dalam pengerjaan perbagian.

Kelebihan menggunakan model ini, antara lain: risiko yang rendah pada pengembangan sistem, mengutamakan fungsi-fungsi pada sistem perangkat lunak sehingga kemudahan pemakaian sistem yang paling di utamakan, tahap awal adalah dasar dari pembuatan tahap berikutnya (dikerjakan secara terurut), cocok digunakan bila pembuat software sedikit, mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan pelanggan, mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien

(16)

dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian, dan memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen. Sedangkan kekurangan model ini, yaitu hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh, penambahan petugas dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut, hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil, dan kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.

2.3.4 Model Spiral

Model spiral diusulkan oleh Boehm pada tahun 1988 sebagai pendekatan alternatif dari model waterfall. Model ini menggunakan fitur yang ada pada model waterfall dan prototype. Setiap tahapan model ini selalu dilakukan risk analisys dan verifikasi atau testing. Spiral model merupakan proses yang pendekatannya bersifat realistis pada software besar karena proses dari awal sampai proses pengiriman dan perbaikan dapat dipahami dengan baik oleh pelanggan dan pengembang. Model ini mempunyai rangkaian kerja yang iterasi (peningkatan pada model) awal yang berbentuk prototype dan kemudian iterasi selanjutnya akan menjadi perkembangan dari model sebelumnya. Model ini dapat terus digunakan meskipun software sudah dikirimkan karena proses (siklus) dapat berputar lagi jika ada perubahan pada software sampai tidak ada permintaan perubahan pada software oleh pelanggan.

Kelebihan dari model spiral, antara lain:

1. Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh pelanggan dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk pelanggan dalam mencari kekurangan kebutuhan.

(17)

2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.

3. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.

4. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.

5. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.

6. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

Disamping itu, kekurangan dari model ini adalah :

1. Banyak pelanggan tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh pelanggan dan pengembang

2. Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.

3. Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.

4. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

(18)

5. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolut.

2.4 Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi (Yakub, 2012).

Tabel 2.1 Simbol flowchart

No. Simbol Keterangan

1 Proses, digunakan untuk pengolahan

aritmatika dan pemindahan data

2 Terminal, digunakan untuk menunjukkan

awal dan akhir dari aplikasi

3 Preparation, digunakan untuk memberikan

nilai awal pada suatu variabel

4 Keputusan, digunakan untuk mewakili

operasi perbandingan logika

5 Proses terdefinisi, digunakan untuk proses

yang detailnya dijelaskan terpisah

6 Penghubung, digunakan untuk menunjukkan

hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama.

(19)

2.1 Lanjutan

7 Penghubung halaman lain, digunakan untuk

menunjukkan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama

8 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan

(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)

9 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan

(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)

9 Terminal, untuk menyatakan permulaan atau

akhir suatu aplikasi

10 Off-line storage, untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu

11 Manual input, memasukkan data secara

manual dengan menggunakan onlinekeyboard

12 Input-Output, untuk menyatakan proses input

dan output tergantung dengan jenis peralatannya

13 Punched Card, untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

(20)

2.1 Lanjutan

14 Disk storage, untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk

15 Document, untuk mencetak laporan ke printer

16 Display, untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar

17 Arus/Flow, untuk menyatakan jalannya arus

suatu proses

Gambar

Tabel 2.1 Simbol flowchart

Referensi

Dokumen terkait

Adapun maksud dari penyusunan Skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA

Menurut Perenggan 4(1) Jadual 9 Akta Perkhidmatan Kewangan 2013, jika Anda memohon insurans ini untuk tujuan yang berkaitan dengan perdagangan, perniagaan atau profesion Anda,

Pada masa kanak-kanak dini, hypotonia dapat dengan mudah terlihat oleh ketidakmampuan dari bayi untuk memperoleh segala kontrol kepala ketika ditarik oleh lengan-lengan

Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu perimetrium(lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus), miometrium (lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi

Bagi guru, diharapkan pembelajaran matematika interaktif berbasis komputer ini dapat membantu guru dalam menyampaikan materi matematika pada siswa dan dapat menciptakan

Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan field research yang menghendaki

20 kulmista ja sijoittaa se laajempaan inhimillisen toiminnan kontekstiin ja siten syven- tää käsityksiä matematiikan luonteesta (esim. Siksi matematiikan historian

Pengolahan data yang dilakukan yaitu menganalisis data hasil percobaan optimalisasi larutan elektrolit dan non elektrolit serta pengolahan terhadap data angket