• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN SISWA SMK PUTRA ANDA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN SISWA SMK PUTRA ANDA BINJAI."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN

BAHAN MAKANAN SISWA SMK

PUTRA ANDA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

OLEH

FITRIA NINGSIH PANJAITAN

NIM. 5113342009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Fitria Ningsih Panjaitan. 5113342009: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Siswa SMK Putra Anda Binjai. Program Studi Tata Boga. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan bahan makanan sebelum diberi perlakuan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai (2) Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan bahan makanan yang diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas X SMKPutra Anda Binjai ; (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil pengetahuan bahan makanan siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai.

Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai yang mendapatkan materi pengetahuan bumbu dan rempah pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan yaitu sebanyak 2 kelas yang berjumlah 60 siswa. Sampel penelitan diambil dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar pengetahuan bumbu dan rempah sebelum diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tes hasil belajar bumbu dan rempah setelah diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Teknik analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada materi pengetahuan bumbu dan rempah pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diperoleh rata-rata sebesar 76,60 dan standar deviasi 7,27 dengan tingkat kecenderungan nilai yang cukup sebesar 43,3 % dan kategori tinggi sebesar 56,7 % sedangkan dikelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori diperoleh nilai rata-rata 60,30 dengan standar deviasi 10,65 dengan tingkat kecenderungan nilai yang cukup 70,0% dan kategori tinggi sebesar 6,7 %. Dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk posttes diperoleh t hitung > t tabel (6,989 > 1,671), maka Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan siswa SMK Putra Anda Binjai teruji kebenarannya. Hal ini berarti hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dari pada hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan yang diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar

Pengetahuan Bahan Makanan Siswa SMK Putra Anda Binjai ”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang tulus kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi,

doa serta semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Ibunda Tersayang R.Pasaribu yang telah berjuang sendiri dan Almarhum

Bapak H.Panjaitan yang selalu mendukung dengan doa, moril, dan materil

semangat selama proses perkuliahan serta kasih sayang yang tak terhingga

2. Ibu Dra.Sulistiawikarsih, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan waktu, nasehat, arahan kepada penulis dari awal hingga

skripsi ini terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku wakil

Dekan I. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku

Sekertaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

4. Ibu Dra.Marnala Tobing, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik

sekaligus sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan

serta arahan selama perkuliahan.

5. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis.

6. Ibu Dra. Ade C.H Gultom, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah

(8)

iii

7. Ibu Ani Rista, selaku kepala sekolah SMK Cipta Karya Medan yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba instrumen

penelitian di lingkungan SMK Cipta Karya Medan.

8. Bapak Rudi Sartono, S,Pd selaku kepala sekolah SMK Putra Anda Binjai.

Ibu Ajeng, S.Pd dan Pak Diki S.Pd selaku guru bidang studi mata pelajaran

Pengetahuan Bahan Makanan SMK Putra Anda Binjai yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

lingkungan SMK Putra Anda Binjai.

9. Terkasih kepada abang Riko Panjaitan, Aslan Sinaga dan adik Boyke

panjaitan dan Feni panjaitan yang telah memberikan dukungan doa dan

motivasi, selama proses perkuliahan.

10. Buat sahabat-sahabat terkasih Dena Yolanda Sinulingga, Roliza Sun Honest

Sianipar, Liana Daeli, Maya Rizkya Tanjung, Nelly Riati Siallagan,Evi

Tamala Manik, Andre Sembiring dan masih banyak lagi yang tak dapat

disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan doa dan motivasi,

selama penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman seangkatan Tata Boga 2011 Ekstensi, Reguler, teman PPL di

SMK N 1 Stabat, Kakanda dan Adinda Prodi Tata Boga,.Terima kasih banyak

atas motivasi dan dukungan doanya.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10

A. Deskripsi Teori ... 10

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 10

2. Model Pembelajaran Ekspositori ... 18

3. Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan ... 19

B. Penelitian Yang Relevan ... 34

C. Kerangka Berpikir ... 35

D. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Desain Penelitian ... 38

B. Definisi Operasional Dan Variabel Penelitian ... 38

C. Populasi Dan Sampel ... 39

D. Prosedur Penelitian ... 40

E. Instrumentasi Dan Teknik Pengumpulan data ... 42

F. Teknik Analisi Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Deskripsi Data Penelitian ... 54

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 58

C. Uji Persyaratan Analisis ... 62

D. Pengujian Hipotesis ... 63

(10)

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hubungan antara kelompok asal dan ahli ... 18

2. Bumbu yang berasal dari bunga ... 24

3. Bumbu yang berasal dari umbi ... 25

4. Bumbu yang berasal dari akar ... 26

5. Bumbu yang berasal dari batang ... 27

6. Bumbu yang berasal dari buah dan biji... 27

7. Bumbu yang berasal dari daun ... 29

8. Desain Peneltian ... 38

9. Jumlah Siswa Kelas X Jasa Boga SMK Putra Anda Binjai ... 40

10. Kisi-Kisi Instrumen ... 43

11. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 54

12. Distribusi Frekuensi Skor Pre test kelas Eksperimen ... 55

13. Distribusi Frekuensi Skor Pre test kelas Kontrol ... 56

14. Distribusi Frekuensi Skor Post test kelas Eksperimen ... 57

15. Distribusi Frekuensi Skor Post test kelas Kontrol ... 58

16. Tingkat Kecenderungan Data Pre tes ... 59

17. Tingkat Kecenderungan Data Post tes ... 60

18. Uji Normalitas Data ... 62

19. Uji Homogenitas ... 63

20. Uji Hipotesis Data Pretes ... 64

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Urutan Pertama Penjelasan Semua Kelompok ... 15

2. Urutan Kedua Kelompok Belajar ... 16

3. Urutan Ketiga Kelompok Belajar Kolaboratif... 17

4. Bumbu Dasar Putih ... 32

5. Bumbu Dasar Merah ... 33

6. Bumbu Dasar Oranye / Jingga ... 33

7. Bumbu Dasar Kuning ... 34

8. Perbedaan Nilai Pre Tes Antara Kelas Eksperimen Dan Kontrol ... 60

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus ... 72

2. RPP Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw ... 76

3. RPP Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 83

4. Tes Pengetahuan Bumbu Dan Rempah ... 87

5. Tabulasi Validitas ... 101

6. Perhitungan Uji Vailiditas ... 103

7. Tabulasi Reliabilitas ... 105

8. Perhitungan Uji Reliabilitas ... 106

9. Tabulasi Tingkat Kesukaran Tes ... 107

10. Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 108

11. Perhitungan Daya Beda Item Tes ... 110

12. Data Pre tes Kelas Eksperimen ... 112

13. Data pre tes kelas kontrol ... 113

14. Data post tes kelas eksperimen ... 114

15. Data post tes kelas kontrol ... 115

16. Rekapitulasi nilai pre tes dan post tes ... 116

17. Perhitungan rata-rata ,simpangan baku, varians ... 117

18. Tingkat kecenderungan ... 126

19. Uji normalitas ... 131

20. Uji homogenitas ... 136

21. Uji hipotesis ... 138

22. Pengujian hipotesis ... 140

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting bagi kehidupan manusia karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia (SDM). Sehubungan dengan itu perkembangan dunia

pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk dapat lebih

menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Sekolah sebagai wahana lembaga pendidikan formal mempunyai tujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu mempersiapkan sekolah dengan

segala sarana maupun prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum,

peningkatan kualitas mengajar guru,dan peningkatan pelayanan sekolah kepada

masyarakat merupakan pekerjaan yang paling utama. Kurikulum menyarankan

agar kegiatan pembelajaran di sekolah tidak hanya satu arah dari guru saja

melainkan dua arah yaitu timbal balik antara guru dengan siswa. Dalam

komunikasi dua arah tersebut guru harus aktif dalam merencanakan , memilih,

membimbing dan menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa (Gandi,

2014).

Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah yang melibatkan guru

sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya

interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks

penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya

(15)

2

secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang

pendidikan yang akan dikemas dalam bentuk kurikulum.

Kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan kegiatan yang sangat

penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dalam usaha mencapai tujuan

pendidikan, dibutuhkan seorang guru yang berkualitas sehingga proses pendidikan

dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Peranan seorang guru sangatlah penting

terhadap hasil belajar yang akan diperoleh peserta didik. Kegiatan belajar siswa

sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengajar guru, karena dalam proses

pembelajaran guru mempunyai peranan penting dalam penyampaian materi

kepada peserta didik.

Mata pelajaran pengetahuan bahan makanan dengan kompetensi dasar

pengetahuan bumbu dan rempah merupakan salah satu pembelajaran yang harus

diikuti oleh siswa kels X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Materi yang

bersifat teoritis ini membuat siswa sulit memahami pelajaran yang diberikan oleh

guru karena siswa hanya terbiasa mendengar, dan mencatat kemudian menghapal

tanpa motivasi untuk memahaminya akan mengalami kebosanan serta cenderung

pasif. Masalah lain yang ditemukan dalam pelajaran pengetahuan bumbu dan

rempah adalah mengenai daya serap dan daya ingat siswa terutama dalam teori

Pengetahuan bumbu dan rempah. Siswa kesulitan untuk menangkap dan

menghapal materi yang telah disampaikan oleh guru, itu disebabkan karena

kurang fokusnya siswa dalam belajar, yang dimaksud kurang fokus adalah siswa

tidak memperhatikan guru karena pembelajaran yang tidak bervariasi dan

(16)

3

Hal inilah yang akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik,

dimana hasil belajar peserta didik tidak memenuhi batas KKM yaitu 75. Maka

untuk dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang hasil belajar

Pengetahuan bahan makanan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai,

peneliti mengadakan observasi.

Berdasarkan hasil observasi maka diperoleh informasi bahwa hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Pengetahuan bahan makanan tergolong rendah.

Berdasarkan daftar nilai ulangan harian siswa kelas X Jasa Boga1 dengan jumlah

30 siswa terdapat 37% jumlah siswa yang dikategorikan tuntas dengan jumlah 11

Orang sedangkan jumlah siswa yang dikategorikan tindak tuntas sebanyak 63%

dengan jumlah siswa 19 Orang dan X Jasa Boga2 dengan jumlah 30 siswa

terdapat 40% jumlah siswa yang dikategorikan tuntas atau mendapat nilai diatas

KKM dengan jumlah siswa 13 orang sedangkan jumlah siswa yang dikategorikan

tidak tuntas sebanyak 60% dengan jumlah siswa 17 orang. Bagi siswa yang

nilainya belum tuntas akan diadakan ujian remedial untuk memperbaiki nilai

siswa yang belum mencapai nilai KKM.

Rendahnya hasil belajar yang dialami siswa dapat disebabkan oleh

beberapa faktor . faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat

dibedakan menjadi 3 macam yaitu (1) faktor internal atau faktor dari dalam diri

siswa, (2) faktor eksternal atau faktor dari luar diri siswa, dan (3) faktor

pendekatan ( approach learning ), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi serta model yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

(17)

4

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bidang

studi Pengetahuan bahan makanan, model pembelajaran yang sering digunakan di

Sekolah adalah model pembelajaran ekspositori dengan metode ceramah. Model

pembelajaran ekspository menekankan kepada proses penyampaian materi secara

verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa

dapat menguasai materi pembelajaaran. Model ini merupakan bentuk

pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered approach) sehingga

kurangnya aktivitas siswa dalam belajar mengajar dikelas dan menyebabkan siswa

kurang aktif dan hanya terfokus pada guru saja yang mengakibatkan hasil belajar

peserta didik tidak optimal (Rusman, 2011).

Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh

memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai hasil yang

optimal (Wena, 2011) . Salah satu cara dalam mengembangkan bahan ajaran pada

siswa dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi.

Dalam upaya untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih menyenangkan

dan siswa dapat berperan aktif, maka guru harus memiliki kemampuan untuk

mengidentifikasi, menyusun dan mengembangkan serta menilai bahan materi serta

memilih model pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran serta meningkatkan minat belajar peserta didik.

Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang

pendidik untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran

(18)

5

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw ini proses interaksi siswa terlibat, saling tukar informasi, dan memecakan

masalah, siswa berperan aktif dan tidak pasif dalam interaksi tersebut. Dengan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, proses pembelajaran ini menuntut

keaktifan siswa dalam proses KBM . Sedangkan proses pembelajaran yang

digunakan oleh guru di sekolah yakni dengan model Ekspository guru

menerangkan dan siswa mendengarkan, mencatat, tidak terlihat adanya kerja

sama antara guru dengan peserta didik. Kegiatan belajar dengan menggunakan

model ini hanya terfokus kepada guru.

Tujuan penting lain dari model pembelajaran kooperatif ini adalah untuk

mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan koloborasi. Pada

pelaksanaannya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, memungkinkan guru

memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang dapat membuat proses

pembelajaran semakin menarik minat peserta didik (Rusman, 2011).

Berdasarkan latar belakang masalah ini maka penulis merencanakan

kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman

siswa. Penulis mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan

(19)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

yang Menjadi Identifikasi Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah :

1. Hasil belajar Pengetahuan Bumbu Dan Rempah masih banyak dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM).

2. Proses pembelajaran Pengetahuan Bumbu Dan Rempah didalam kelas

masih bersifat teacher centered.

3. Siswa mengalami Kesulitan dalam mengingat pembelajaran Pengetahuan

Bumbu Dan Rempah.

4. Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

5. Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Bidang Studi

Pengetahuan Bahan Makanan belum pernah dilaksanakan.

6. Model Pembelajaran Jigsaw Dapat Meningkatkan Hasil Belajar

Pengetahuan Bahan Makanan Pada Siswa Kelas X SMK Putra Anda

Binjai.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan yakni untuk mempermudah dan

menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka

masalah- masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Model Pembelajaran Yang Digunakan Adalah Model Pembelajaran

(20)

7

2. Hasil Belajar Siswa Dibatasi Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Bahan

Makanan Dengan Materi Pokok Pengetahuan Bumbu Dan Rempah Dan

Indikatornya yaitu :

a. Pengertian Bumbu Dan Rempah

b. Fungsi Bumbu Dan Rempah

c. Klasifikasi Bumbu Dan Rempah

d. Cara Memilih Dan Menyimpan Bumbu Dan Rempah

e. Macam-Macam Bumbu Dasar

3. Penelitian Ini Dilakukan Pada Siswa Kelas X Jasa Boga SMK Putra Anda

Binjai Tahun Ajaran 2016-2017.

D. Rumusan Masalah

Untuk memberi arah dalam penelitian ini maka disusun rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada mata pelajaran Pengetahuan

Bahan Makanan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

Pembelajaran Ekspository pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan

Makanan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai ?

3. Apakah penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan pada siswa kelas

(21)

8

E. Tujuan Penelitian

Dari uraian pembatasan masalah di atas, dapat dituliskan tujuan dari

penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada mata pelajaran Pengetahuan

Bahan Makanan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model

Pembelajaran Ekspository pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan

Makanan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai .

3. Untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan

pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai .

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Bagi Siswa, Hasil Penelitian Ini Dapat Membantu Pembelajaran Peserta

Didik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

2. Bagi Guru, Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi guru bidang

study dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru

agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik.

3. Bagi Pihak Sekolah, Penelitian Ini Diharapkan Dapat Dipergunakan Untuk

(22)

9

Menjadi Sumber Informasi Dan Referensi Dalam Mengadakan Perubahan

Cara Mengajar Yang Lebih Baik Lagi.

4. Memberikan Informasi Bagi Peneliti Untuk Menambah Pengetahuan Dan

Keterampilan Tentang Prosedur Penyusunan Pelaksanaan Penelitian Dan

Sebagai Masukan Dan Perbandingan Bagi Penelitian Selanjutnya .

5. Sebagai Bahan Informasi Yang Relevan Untuk Penelitian Di Kemudian

(23)

68

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa pada materi pengetahuan bumbu dan rempah dengan

menggunakan model pembelajaran Ekspositori cenderung cukup (70,0%)

dengan rata-rata hitung sebesar 60,30 dan standar deviasi 10,65.

2. Hasil belajar siswa pada materi pengetahuan bumbu dan rempah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw cenderung

tinggi (56,7%) dengan rata-rata hitung sebesar 76,60 dan standar deviasi

7,27.

3. Ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw terhadap hasil belajar bumbu dan rempah pada siswa kelas X

SMK Putra Anda Binjai. Hasil belajar siswa pada materi pengetahuan

bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model Ekspositori. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh

nilai thitung6,989 dan ttabel 1,671. thitung > ttabel dengan (6,989 > 1,671).

B.Saran

1. Hasil belajar siswa pada materi pengetahuan bumbu dan rempah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw cenderung

tinggi, maka diharapkan model kooperatif tipe Jigsaw ini bisa menjadi

salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan

(24)

69

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam

kategori cukup, oleh karena itu sebaiknya guru dapat membuat variasi

mengajar yang menarik perhatian dan dapat memotivasi siswa sehingga

proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw terhadap hasil belajar siswa sehingga diharapkan guru dapat

menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang

akan dibahas dengan model pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga

(25)

70

Afina.(2012). Model Pembelajaran Jigsaw _ Kajian Pustaka.com.html. Diakses tanggal 13 Agustus 2016.

Djamrah dan Zain. (2008). Psikologi Hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamrah. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ekaningsihwati , dkk (2010). Restoran Jilid I . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Fridiarti lelly. (2012). Pengetahuan Bahan Makanan. Diktat Yang Tidak Dipublikasikan. Pendidikan Tata Boga. Fakultas Teknik Unimed.

Http://jurnal.unnes.ac.id/nju/indes.php.JPFI/articel/view/1105.

Isjoni. (2009). Belajar dan Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik.( 2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara I.

Joice. (2010). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Lie anita. (2010). Cooperative learning . jakarta: Gramedia Sarana Indonesia.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rose Colin Dan Nicholl. (2011). Model-Model Pembelajaran.Jakarta.

Rusman. (2011). Modul Pendekatan Dan Model Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Rina, Ningsih. (2010). Bumbu Dan Rempah Indonesia. http://oneparmo.wordpress.com. Diakses tanggal 20 februari 2016.

(26)

71

Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto.(2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana,Nana.(2005). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru .

Sagala ,Syaiful. (2009). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta.

Sugiyono, (2010). Statistika Untuk Penelitian . Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bndung Cv. Alfabeta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning (cara efektif dan menyenangkan pacu prestasi seluruh peserta didik). Bandung: Nusa Media.

Sudrajat, Akhmad. (2008). Cooperative Learning-teknik Jigsaw. http://akhmadsudrajat.wordpress.com.

Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Tien Muchtadi (2010). Restoran Jilid II. Departemen Pendidikan Nasional.

Trianto. (2009). Model- Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarata: Kencana.

Pakpahan, J.(1996). Pengetahuan Bahan Makanan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Wena. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Proses Pendidikan.Jakarta; Kencana.

Gambar

Tabel                                                                                                      Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Mining Integrative and Comprehensive Evaluation System development is expected to assess company performance considering good mining practice which has several evaluation

Perilaku api yang dihasilkan dari proses pembakaran yang dilakukan pada area pengamatan di hutan Sekunder Haurbentes, Jasinga Jawa Barat sangat mempengaruhi kondisi fauna

Pada tahun 2002 penulis mendapat kesempatan untuk mengikuti program doktor pada Program Studi Statistika, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, dengan beasiswa dari

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi aptitude treatment interaction dengan media pocket card dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar matematika.

Peraturan pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba dalam pasal 1 ayat 1 memberikan pengertian waralaba yaitu Hak khusus yang dimiliki orang perseorangan

Toksin T-2 yang diberikan pada tahap praimplantasi menyebabkan hambatan perkembangan embrio dengan menurunnya jumlah embrio yang mencapai tahap blastosis akhir, baik pada

Tidak mengherankan bila hasil penelitian ini memberi inspirasi pada berbagai penerbit untuk menyertakan lebih banyak soal pemecahan masalah dalam buku ajar di tahun 90-an

Tolak ukur yang digunakan untuk menganalisis kinerja angkutan umum penumpang adalah kecepatan perjalanan, waktu sirkulasi, faktor muat (load factor), waktu antara kendaraan (time