• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN

PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH

AL HADRIL*, Widodo, Muhammad Hasan Albana.

Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam Alhadrilwe@yahoo.co.id

ABSTRAK

In this research Waste Counting Machines, the authors take the title and the use of Sieve Bolts will discuss several components Counting Machines Waste namely, the use of filter and bolts are used. Sieve size used is 150 x 2 mm with a square shape, the filter material is stenlis that filter is not easily corroded and not easily damaged. The use of this filter is due to the waste that occurs when the engine is operated and didapatpun less satisfactory results, so the installation of the filter is done to get a good haasil chopped. While the discussion is done on the bolt is to determine the strength of the bolt, to avoid the broken or damaged when the engine is operated at baud. Bolts used measuring M20 5 x 2-4T.

ABSTRAK

Dalam penelitian Mesin Pencacah Sampah ini, penulis mengambil judul Penggunaan Saringan dan Baut yang akan membahas beberapa komponen Mesin Pencacah Sampah yaitu, penggunaan saringan dan baut yang digunakan. Saringan yang digunakan adalah berukuran 150 x 2 mm dengan bentuk persegi, material saringan adalah stenlis agar saringan tidak mudah berkarat dan tidak mudah rusak. Penggunaan saringan ini disebabkan adanya pemborosan yang terjadi pada saat mesin dioperasikan dan hasil yang didapatpun kurang memuaskan, jadi pemasangan saringan ini dilakukan untuk mendapatkan haasil cacahan yang bagus. Sedangkan pembahasan yang dilakukan pada baut adalah untuk mengetahui kekuatan baut, untuk menghindari patah atau rusaknya pada baud saat mesin dioperasikan. Baut yang digunakan berukuran M20 x 2 5-4T.

(2)

PENDAHULUAN

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan sampah plastik maupun dedaunan kering. Perlu diketahui, diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk sampah bekas plastik itu agar benar- benar terurai secara alamiah. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastic ternyata sebesar fungsinya juga Oleh karena itu, jika sampah-sampah tersebut dibiarkan begitu saja akan menimbulkan bahaya yang sangat besar.

Pada zaman modern ini hampir semua aktivitas dibantu oleh mesin untuk meringankan pekerjaan manusia. Teknologi yang ada di masa kini sangat signifikan perkembangannya bila dibandingkan dengan masa lalu. Untuk itu manusia selalu berusaha mencari inovasi-inovasi terbaru dalam menghadapi perkembangan tersebut.

Dengan melihat situasi ini, penulis merasa terpanggil untuk membuat suatu alat yang diharapkan mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi dan terjadinya penumpukan sampah tersebut. Maka alat yang akan dibuat bertujuan untuk mengurangi beban pekerja pembuat kompos dan mengurangi pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran. Prinsip kerja dari alat ini adalah mencacah sampah hingga terpotong halus.

pencacah ini di dasari oleh adanya terjadi pemborosan, yang dimaksud dengan pemborosan itu adalah pada saat mesin tersebut dioperasikan, sampah yang belum tercacah halus ikut turun ditempat penampungan hasil cacahan, Untuk menghindari pemborosan itu terjadi lagi maka pada mesin pencacah sampah ini dipasang saringan berbentuk jaring dan berbahan stenlis, pemilihan material saringan bertujuan agar saringan tidak mudah berkarat dan cepat rusak. Sedangkan pembahasan yang dilakukan pada penggunaan baut adalah untuk menghindari keselahan penggunaan dan pemilihan pada baut. Jika terjadi kesalahan pemilihan pada baut bisa mengakibatkan terjadinya patah atau rusaknya ulir pada baut, sebab baut yang digunakan tidak cukup kuat untuk menahan beban dan mengikat bering poros mata pisau dan plat penahan saringan.

(3)

A. METODELOGI

Dalam melakukan pengambilan data pada mesin pencacah tersebut ada beberapa data yang akan dimasukan, tetapi harus sesuai dengan apa yang akan dibahas nantinya.

Adapun beberapa data tersebut, adalah : 1. PEMILIHAN SARINGAN

Dalam pemilihan saringan penyaring Mesin Pencacah Sampah ini, perancang memilih saringan yang berbentuk jaring dan berbahan kawat besi.

Adapun beberapa pengambilan data dari Mesin Pencacah Sampah, yaitu :  Mengukur lebar lubang saringan

 Penentuan posisi saringan  Material Saringan

2. PENGGUNAAN BAUT

Penggunaan Baut dalam Mesin Pencacah Sampah ini tidak banyak, baut digunakan sebagai media pengikat bering poros pisau dan saringan.

Adapun beberapa pengambilan data tentang baut pada Mesin Pencacah Sampah, yaitu :

 Diameter kepala baut.  Panjang baut

(4)

3. FLOW CHART

TIDAK

YA

Gambar Flow Chart Pengambilan Data Pengujian START Pengujian Berhasil Pembuatan dokumentasi dan laporan END

(5)

B. PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan membahas semua tentang saringan dan baut. Ukuran saringan, bahan saringan, dll. Begitu pula dengan pembahasan tentang penggunaan baut pada mesin pencacah sampah tersebut.

1. SARINGAN KAWAT JARING

Penggunaan saringan dilakukan sebagai penyaring sampah yang belum tercacah halus tidak masuk ketempat hasil cacahan yang sudah halus dan dengan begitu sampah yang belum tercacah halus akan tercacah kembali hingga halus dan bisa melewati lubang saringan.

a. Pemilihan Saringan

Ada banyak jenis saringan yang berbentuk jaring, perancang akan memilih salah satu saringan yang akan digunkan pada Mesin Pencacah.

1) Saringan Nilon

F F

Saringan Diatas tersebut berbahan nilon yang disulam menjadi jaring.

2) Saringan Plastik

Saringan diatas adalah saringan yang berbahan plastic 3) Saringan Kawat

(6)

4) Saringan Stenlis

Saringan diatas merupakan saringan berbahan stenlis.

Melihat dari beberapa macam jenis saringan diatas yang banyak perbedaannya satu sama lain, perancang memilih saringan Stenlis untuk digunakan sebagai saringan mesin pencacah sampah. Perancang memilih saringan Stenlis dikarenakan sebagai berikut :

 saringan ini tidak mudah berkarat dibandigkan dengan saringan kawat.  Saringan stenlis ini tidak terlalu lentur (kaku) dibandingkan dengan

saringan nilon dan saringan plastic.

 Kemudian kelebihan saringan stenlis ini adalah tidak rusak jika terkena benturan dari mata pisau dibandingkan dengan saringan nilon bila terkena benturan matapisau akan purus bahkan bias berbelit pada poros mata pisau.

Saringan yang digunakan pada Mesin Pencacah Sampah ini berbentuk persegi dengan lubang yang berbentuk kotak – kotak dan berbahan stenlis. Ukuran lubang saringan yaitu panjang 150 mm, lebar 150 mm dan dengan ketebalan 1mm.

b. Pengikat Saringan

Saringan stenlis akan diikat menggunakan plat besi yang di ikat pada keempat sisi saringan yang berfungsi sebagai pengikat saringan pada bodi Mesin Pencacah Sampah.

(7)

c. Pemasangan saringan

Saringan dipasang pada bagiam bawah mata pisau dan harus diberi jarak yaitu 0,5 cm – 1 cm, untuk menghindari terjadinya benturan mata pisau dengan saringan pada saat mata pisau berputar.

Gambar posisi saringan

Saringan dipasang pada bagian body Mesin Pencacah Sampah yang menggunakan baut sebagi media pengikatnya, agar saringan tidak mudah lepas saat menerima beban berat sampah yang belum tercacah halus. Selain itu juga agar saringan mudah dibongkar pasang untuk diganti jika saringan sudah mulai rusak.

(8)

2. PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS

Baut dan mur digunakan untuk mengencangkan part-part di berbagai macam area kendaraan dan mesin. Terdapat berbagai macam tipe baut dan mur tergantung pada penggunaannya. penting untuk mengetahuinya agar dapat melakukan perawatan dengan benar.

Baut memiliki nama-nama yang berbeda untuk mengidentifikasikan ukuran dan kekuatannya. Baut-baut yang digunakan pada kendaraan dipilih menurut kekuatan dan ukurannya yang dibutuhkan oleh masing-masing area tersebut. Oleh karena itu, mengetahui nama-nama baut adalah salah satu dasar pelaksanaan perawatan. Gambar dibawah adalah penjelasan tentang nama baut.

Contoh Pembacaan: M 10 x 1.5-4T

M = Tipe alur

10 = diameter luar baut 1.5 = tinggi alur (mm) 4T = kekuatan

Gambar B.2.2 Nama Baut a. Pemilihan Baut

Ada banyak macam jenis baut, berikut gambar – gambar baut : 1) Baut Hexsagonal

(9)

2) Baut “U”

Gambar Baut “U” 3) Baut Tanam

Gambar Baut Tanam

Setelah melihat gambar – gambar diatas tentang jenis – jenis baut, perancang memilih Baut Heksagonal sebagai pengikat bearing poros mesin pencacah sampah. Alasan perancang memilih baut heksa gonal sebagai berikut :

 Baut Heksagonal lebih baik untuk mengikat bearing dengan kuat dibandiggkan dengan Baut “U”, dikarenakan Baut “U” digunkan untuk mengikat benda yang bentuknya bulat saja.

 Baut Heksagonal ini lebih mudah dipasang dari pada Baut Tanam, dikarenakan jika menggunakan Baut Tanam harus membuat ulir terlebih dahulu pada bodi mesin dan beraring poros.

b. Pemilihan Ukuran Baut

Setelah memilih Baut Heksagonal yang akan digunakan untuk pengikat bearing poros, perancang kini tinggal memilih ukuran baut yang sesuai dengan lubang baut bearing poros.

Lubang baut bearing yang digunakan pada mesin pencacah ini adalah 17,50mm. Untuk mengetahui Ukuran yang sesuai dengan lubang baut bearing lihat table dibawah ini :

(10)

Gambar Ukuran Baut

Berdasarkan table ukuran baut, Baut yang cocok digunakan pada lubang bearing poro Mesin Pencacah Sampah ini adalah baut tembus berukuran M20x2.5 dengan bahan material baja lunak ST-34.

(11)

C. KESIMPULAN

 Kesimpulan Saringan

Penggunaan saringan pada Mesin Pencacah Sampah ini adalah menggunakan saringan berbentuk jaring dengan ukuran lebar lubang saringan 150mmx2 dan berbahan stenlis. Saringan yang digunkan ini berfungsi untuk menyaring hasil cacahan yang baik, sehingga pengguna mesin pencacah ini mendapatkan hasil cacahan yang baik dan juga mempersingkat waktu pekerja.

 Kesimpulan Baut

Pemilihan baut sebagai pengikat bering poros mata pisau pada Mesin Pencacah Sampah ini harus dilakukan, agar tidak salah dalam memilih baut. Sehingga tidak adanya terjadi baut yang patah atau rusak pada saat mesin dioperasikan. Pemilihan ukuran baut juga harus sesuai dengan lubang Bearing yang akan digunakan, karena untuk menghindari bearing bergetar dan bergerak pada saat poros berputar. Jadi pada pemilihan baut perancang menggunakan baut M20x2 segi enam sebagai media pengikat.

D. DAFTAR PUSTAKA

[1] Irawan, Agustinus Purna.(2009). Elemen Mesin. Jakarta: Universitas Tarumanegara

Gambar

Gambar Flow Chart Pengambilan Data Pengujian START Pengujian Berhasil Pembuatan dokumentasi dan laporan END
Gambar plat pengikat saringan
Gambar Baut Pengikst Saringan
Gambar Baut Heksagonal
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kami berhasil dengan penjualan properti yang kuat sepanjang tahun dari proyek-proyek kami di Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Serpong, dengan volume “ marketing sales ”, yang

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembuatan bahan acuan standar geokimia internal dengan matriks batuan andesit dari Desa Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo..

Dalam mengidentifikasi kebutuhan pemakai maka user yang akan menggunakan File Storage Online pada Stiper Sriwigama Palembang ialah dosen dan mahasiswa yang akan

Dengan mengucap syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmad, taufik dan hidayah-Nya serta dengan usaha sungguh-sungguh penulis dapat

Paket Tindakan Medis (P III) dapat dilakukan pada Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan, Pelayanan Satu Hari (One Day Care), Pelayanan Rawat Inap Tingkat Lanjutan yang terdiri

Penyusunan pedoman pendataan dan survei populasi bertujuan agar pemantauan Pari Manta (Manta alfredi dan Manta birostris) di seluruh wilayah perairan Indonesia dapat

Hasil penelitian didapatkan bahwa nyeri yang dialami pasien kanker yang menjalani kemoterapi adalah nyeri sedang, subjek penelitian berada pada rentang usia 35-45

Ruang lingkup perancangan yang akan di aplikasikan dalam DVD tutorial Interaktif animasi pendek 2D ini adalah penerapan trik menghafa lmelalui film animasi pendek