DRAFT JUKNIS PERENCANAAN
PARTISIPATIF DAN
P
OKOK
B
AHASAN
J
UKNIS
Ketentuan Tahapan PLPBK
Ketentuan Review Pemetaan Swadaya
Ketentuan Penyusunan RTPLP Kawasan Prioritas
Ketentuan Pencairan BLM PLPBK
APA PERENCANAAN PARTISIPATIF?
Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan dengan
melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemerintah Daerah
Proses penyerasian Dokumen perencanaan pembangunan
Kota/Kabupaten (Top Down) dan Dokumen perencanaan pembangunan yang disusun masyarakat secara partisipatif (Bottom up)
Dokumen Perencanaan Partisipatif PLPBK (RTPLP Kawasan Prioritas dan AB/Pranata)
Lokakarya Kota/Kab. Pokja/ Tim Teknis Pemda Terbentuk Lokakarya Kelurahan TIPP Terbentuk Sosialisasi Tingkat Kota/Kab. Sosialisasi Tingkat Kelurahan Review PS RTPLP Kawasan Prioritas Penggalang an Kemitraan Pelaksanaan Pembangunan Keberlanjutan
Sosialisasi & Pemasaran Menerus
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PERENCANAAN TAHAP PEMBANGUNAN & KEBERLANJUTAN
BAGAN ALUR KETERPADUAN TAHAPAN KEGIATAN PLPBK
Tahapan Kegiatan
DukunganPemerintah
Kabupaten/Kota Dalam Tahap
Persiapan
Menyelenggarakan Lokakarya & Sosialisasi PLPBK
Segera Membentuk Tim Teknis PLPBK Mendukung Penyelenggaraan
Sosialisasi Tingkat kelurahan
Menyusun jadwal pelaksanaan tugas kegiatan pendampingan dan monitoring Serta pengendalian pelaksanaan
kegiatan PLPBK
Mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan tim teknis dan masyarakat
DUKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
DALAM TAHAP REVIEW PEMETAAN SWADAYA (PS)
Memberikan bantuan peta dasar ,Land use & Status lahan dll (Foto Udara, Bakosurtanal, BPN dan Bappeda dll)
dengan skala ketelitian 1:5000 (Wilayah Kelurahan/Makro) dan 1:1000 (Kawasan Prioritas/Mikro).
Memberikan penjelasan peta-peta perencanaan tata ruang yang terkait kawasan prioritas
Memberikan bimbingan teknis kepada TIPP/Masyarakat terkait pelaksanaan pemetaan potensi dan persoalan
kawasan prioritas
Mengintegrasikan hasil review Pemetaan Swadaya dengan peta perencanaan kabupaten/Kota
Jenis Peta Tematik Kelurahan (1:5000) Jenis Peta Tematik Kawasan Prioritas (1:1000) Peta Kebijakan/Rencana Tata Ruang Kota Karakteristik dan jumlah warga miskin
Kondisi/pola penggunaan lahan (perumahan dan
persoalannya, perdagangan, ruang terbuka hijau, pertanian, industri kerajinan, Konservasi/Lindung dll (dilengkapi batas dan luas kawasan)
Kondisi lingkungan perumahan dan persoalannya (tata letak bangunan, jarak antar bangunan, kepadatan bangunan, sirkulasi udara dan penyinaran matahari, RTH/ruang publik dll
Kondisi dan pelayanan sarana dan prasarana Tingkat Kelurahan & Kota(Jaringan jalan,drainase, air minum, sampah, sanitasi dan pengelolaan limbah RT. Indikasi pencemaran/dampak lingkungan dan area rawan bencana
Kondisi dan persoalan pelayanan sarana dan prasarana lingkungan perumahan (Jalan/pola sirkulasi, drainase, sampah, sanitasi,air minum, pengelolaan limbah, area pencemaran lingkungan, area rawan bencana. Data dilengkapi luas, dimensi dan area pelayanan. Kondisi sosial, budaya/ prilaku dan kegiatan usaha masyarakat lokal
TERLIBAT AKTIF
DALAM KEGIATAN ANALISIS PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS
Analisis adalah tindakan untuk mengkaji dan menilai/mengukur sebuah issue berdasarkan
data-data (PS) secara kualitatif dan kauntitatif untuk mendapatkan sebuah kesimpulan.
analisis menerapkan metode pendekatan yang sederhana dan mudah dipahami dan
dimengerti oleh masyarakat”
Kegiatan analisis ini dilakukan melalui mekanisme musyawarah warga dengan Diskusi
Kelopmpok Terarah (DKT)/FGD. Tata cara pelaksanaan DKT/FGD.
Analisis potensi dan persoalan Kawasan Prioritas dan dikaitkan dengan penyelarasan
kebijakan/rencana pembangunan kabupaten/kota
Melakukan analisis Resiko Bencana
Analisis penduduk, sosial, ekonomi dapat memanfaatkan hasil studi-studi atau
dokumen-dokumen sebelumnya dan masih relevan dengan kondisi saat ini.
Analisis Kebutuhan RTH/Ruang publik
Terlibat dalam Penggalian Gagasan Penataan
Kawasan Prioritas
Penggalian visi juga diwujudkan dengan lomba mural sebagai wujud ekspresi dan representasi cita-cita warga masyarakat thd lingkungannya
M
EMBERIKAN
B
IMBINGAN
T
EKNIS
D
ALAM
P
ENYUSUNAN
RTPLP K
AWASAN
PRIORITAS
,
DAN
AB
Penyusunan Dokumen RTPLP Kawasan prioritas dan AB dilakukan secara Paralel
RTPLP Kawasan Prioritas, memuat arahan:
Rencana tata ruang Kelurahan,
Rencana penataan bangunan & lingkungan di kawasan prioritas (rinci dan terukur) Rencana RTH/Ruang publik Kawasan Prioritas
Rencana pelayanan sarana & Prasarana
Arahan indikasi program penataan kawasan prioritas Arahan Aturan Bersama
Dokumen Detail Engeneering Desain (DED)
Dokumen RTPLP Kawasan Prioritas dan AB wajib dikonsultasikan ke Tim Teknis untuk diserasikan dengan Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota
Melakukan Uji Publik dan Sosialisasi Dokumen Perencanaan untuk mendapatkan kesepakatan bersama
Pemerintah Kabupaten/Kota
Menyelenggarakan Uji Publik Produk
Perencanaan
Pelaksanaan uji publik diselenggarakan sesuai kebutuhan yang dikemas dengan nama “Gelar Program PLPBK, Expo dan Uji Publik”. Serangkaian agenda meliputi pameran
RTPLP Kawasan Prioritas dan AB, uji publik produk perencanaan, pertunjukan seni, open talk diskusi tematik mengangkat issue lingkungan, Pada sesi akhir, dapat dilakukan penandatanganan pengesahan dokumen perencanaan oleh stakeholders terkait
Suasana Gelar
Program PLPBK
P
ERSYARATAN
P
ENCAIRAN
BLM
Tahap Pencairan Syarat Pencairan
Tahap I (BLM 1) : Rp. 150.000.000
Alokasi peruntukan:
BOP BKM/LKM untuk kegiatan PLPBK (Rp.10 juta) Biaya TAPP ( Rp. 25 juta)
Biaya Tenaga Ahli/Tim Pendamping Pemasaran (Rp. 25 juta) yang dimanfaatkan pada saat proses penyusunan RPLP Kawasan Prioritas.
Biaya penyusunan dan penggandaan DED lengkap
(Gambar rencana, RAB, RKS dan dokumen safeguard) Rp. 7 juta
Dukungan pengembangan kapasitas masyarakat, (terkait kegiatan perencanaan, pemasaran, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan) serta dukungan proses perencanaan dan pemasaran (Rp. 83 juta) dapat
Rencana kerja (actionplan) dan jadwal kegiatannya Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai alokasi peruntukan (senilai tahap I).
Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan (SPPB) antara BKM/LKM dengan Satker PBL Provinsi Berkas pencairan lainnya (PP BLM, BAPPD, Kwitansi, dll)
Tahap II (BLM 2) : Rp. 850.000.000
Alokasi peruntukan:
Pelaksanaan Pembangunan Fisik
Dokumen RTPLP Kawasan Prioritas sudah disepakati warga & Pemerintah kota/kabupaten dan sudah
diverifikasi konsultan (askot UP/Korkot/Askot Mandiri) Dokumen Perencanaan Teknis (DED) senilai pagu dana (minimal Rp. 850 juta) sudah selesai dan diverifikasi oleh konsultan (askot infrastruktur / Korkot dan dinas teknis terkait).
Berkas pencairan lainnya (PP BLM, BAPPD, Kwitansi, dll)
PENGERTIAN UMUM
Pemasaran sosial PLPBK adalah seluruh rangkaian kegiatan komunikasi dan promosi gagasan-gagasan sosial selama proses perencanaan maupun gagasan produk perencanaan partisipatif ( RTPLP Kawasan Prioritas)
kepada dunia usaha, LSM, Perguruan Tinggi, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan kelompok peduli lainnya. Gagasan sosial
masyarakat dan produk RTPLP dapat dikenal dan dipahami secara luas. Tujuannya adalah untuk menjaring kemitraan/kerjasama dengan para pihak
yang direalisasikan dalam bentuk bantuan program dan dana pembangunan kelurahan.
Pelaku utama Pemasaran sosial adalah Masyarakat bersama Pemerintah
Kabupaten/Kota melakukan rangkaian kegiatan pemasaran sosial dengan cara-cara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan keberlanjutan program, melalui kemitraan dengan pihak-pihak lain
PRINSIP PEMASARAN PLPBK
Kolaborasi: Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten/Kota mampu berkolaborasi
untuk menjalin KERJASAMA dan menggalang KEMITRAAN
Kerjasama : rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Kawasan Prioritas dengan melibatkan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat
(Kementrian), Dunia Usaha (CSR, sponsor dan skema lainnya), LSM dan Kelompok Peduli lainnya.
Kemitraan, proses perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan
kawasan, sarana dan prasarana dan kegiatan lainnya, melalui skema kerjasama yang saling menguntungkan (material dan non material) Prinsip Kemitraan adalah: KESETARAAN dalam bermitra. Artinya masyarakat menempati posisi sejajar
dengan para mitra dalam pengambilan keputusan/kesepakatan bersama:
Kemitraan Masyarakat-Pemerintah Kabupaten/Kota-Dunia Usaha
Kemitraan Masyarakat-Pemerintah Kabupaten/Kota-Dunia Usaha-LSM Kemitraan Masyarakat-Dunia Usaha-LSM
Kemitraan Masyarakat-Dunia Usaha Skema kemitraan lainnya
TAHAPAN PEMASARAN SOSIAL PLPBK
TAHAPAN PEMASARAN INTERNAL
Melakukan penguatan kapasitas TIPP, agar memiliki kemampuan:
Melakukan Penguatan Peran Tim Teknis, agar efektif memberikan dukungan Pemasaran Sosial
TAHAP PEMASARAN EKSTERNAL
Melakukan Desiminasi gagasan perencanaan dan program
TIPP, Duta Pemasaran (Brand Ambasador) dan Tim Teknis Menyelenggarakan Agenda/Even
Pemasaran Sosial (Pameran, Bazar, Seminar, Lokakarya dan atau Presentasi langsung ke Calon Mitra
Melakukan Evaluasi secara periodik setelah penyelenggaraan Agenda/Event Pemasaran
Sosial
HAL-HAL STRATEGIS DALAM PEMASARAN SOSIAL
Kegiatan Pemasaran dapat dimulai pada tahapan Pemetaan Swadaya, untuk mendapatkan dukungan keahlian dari para pihak Program yang dipasarkan adalah Gagasan Pengembangan Kawasan bukan kegiatan infrastrutur
Perumusan Program Investasi disesuaikan Nomenklatur yang Lazim (memuat Kawasan, Program, Kegiatan, Lokasi, Luas, Tujuan &
Sasaran Program dan Estimasi Biaya termasuk Sekema Kerjasama/Kemitraan)
Menggalang Kelurahan atau Kabupaten/Kota Lainnya untuk melaksanakan Kegiatan Pemasaran Strategis (Seperti: Penyediaan Sanitasi
Leaflet, Baliho dan Spanduk
dikembangkan untuk
mengkomunikasikan gagasan
sosial,ekonomi dan
lingkungan yang lebih baik
MEDIA SOSIALISASI PEMASARAN HASIL PERENCANAAN
Dengan bangga dan percaya diri menyampaikan informasi tentang keunggulan /potensi ynag di miliki serta peluang-peluang kerjasama di berbagai sektor
T
AHAPP
ELAKSANAANMONITORING, EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN
Merupakan Kegiatan Tahap Akhir Setelah Pembelajaran Perencanaan Partisipatif,
Pelaksanaan Pembangunan dan Pemasaran untuk Menjalin Kemitraan
Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan PLPBK diketahui Setelah Pembelajaran selesai
dilakukan (Pelaksanaan Kegiatan dan Pemanfaatan BLM PLPBK
Apakah Masyarakat dan Pemda berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan PLPBK dalam rangka
penanggulangan kemiskinan diwilayahnya?
Apakah Masyarakat dan Pemda tidak Antusias/tidak memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan program secara mandiri?
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
BKM dan Pemerintah Kabupaten/Kota aktif melakukan monitoriing, agar memahami manfaat setiap tahapan
pembelajaran kegiatan PLPBK
Mendayagunakan Dukumen RTPLP Kawasan Prioritas sebagai acuan penyusunan program
(Renstra/RPJM) dan alat pengendali pembangunan Kelurahan
Memperkuat Peran BKM/UP-UP dan Jajaran Kelurahan dalam Mengelola Pelaksanaan Pembangunan
Kelurahan (meliputi kegiatan Perencanaan, Pemasaran dan pelaksanaan pembangunan fisik)
Melakukan evaluasi internal secara mandiri terhadap pelaksanaan kegiatan PLPBK (Perencanaan terkait
kebutuhan penyusunan RTPLP kawasan prioritas berikutnya, Pemasaran/kemitraan dan Pelaksanaan Pembangunan). Masyarakat akan paham kelemahan, keunggulan dan manfaat kegiatan PLPBK dalam konteks penanggulangan kemiskinan diwilayahnya
BKM, TIPP dan Tim Teknis menyusun Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan PLPBK (memuat Proses,
Output/capaian program, Manfaat, pertanggungjawaban pemanfaatan BLM dan Rencana Kerja 1 Tahun kedepan)
Melakukan workshop/Seminar/Lokakarya Laporan Akhir dengan melibatkan Pemerintah daerah dan para
pihak/Stakeholder