• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT JUKNIS PERENCANAAN

PARTISIPATIF DAN

(2)

P

OKOK

B

AHASAN

J

UKNIS

Ketentuan Tahapan PLPBK

Ketentuan Review Pemetaan Swadaya

Ketentuan Penyusunan RTPLP Kawasan Prioritas

Ketentuan Pencairan BLM PLPBK

(3)

APA PERENCANAAN PARTISIPATIF?

 Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan dengan

melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemerintah Daerah

 Proses penyerasian Dokumen perencanaan pembangunan

Kota/Kabupaten (Top Down) dan Dokumen perencanaan pembangunan yang disusun masyarakat secara partisipatif (Bottom up)

 Dokumen Perencanaan Partisipatif PLPBK (RTPLP Kawasan Prioritas dan AB/Pranata)

(4)

Lokakarya Kota/Kab. Pokja/ Tim Teknis Pemda Terbentuk Lokakarya Kelurahan TIPP Terbentuk Sosialisasi Tingkat Kota/Kab. Sosialisasi Tingkat Kelurahan Review PS RTPLP Kawasan Prioritas Penggalang an Kemitraan Pelaksanaan Pembangunan Keberlanjutan

Sosialisasi & Pemasaran Menerus

TAHAP PERSIAPAN TAHAP PERENCANAAN TAHAP PEMBANGUNAN & KEBERLANJUTAN

BAGAN ALUR KETERPADUAN TAHAPAN KEGIATAN PLPBK

Tahapan Kegiatan

(5)

DukunganPemerintah

Kabupaten/Kota Dalam Tahap

Persiapan

Menyelenggarakan Lokakarya & Sosialisasi PLPBK

Segera Membentuk Tim Teknis PLPBK Mendukung Penyelenggaraan

Sosialisasi Tingkat kelurahan

Menyusun jadwal pelaksanaan tugas kegiatan pendampingan dan monitoring Serta pengendalian pelaksanaan

kegiatan PLPBK

Mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan tim teknis dan masyarakat

(6)

DUKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

DALAM TAHAP REVIEW PEMETAAN SWADAYA (PS)

Memberikan bantuan peta dasar ,Land use & Status lahan dll (Foto Udara, Bakosurtanal, BPN dan Bappeda dll)

dengan skala ketelitian 1:5000 (Wilayah Kelurahan/Makro) dan 1:1000 (Kawasan Prioritas/Mikro).

Memberikan penjelasan peta-peta perencanaan tata ruang yang terkait kawasan prioritas

Memberikan bimbingan teknis kepada TIPP/Masyarakat terkait pelaksanaan pemetaan potensi dan persoalan

kawasan prioritas

Mengintegrasikan hasil review Pemetaan Swadaya dengan peta perencanaan kabupaten/Kota

Jenis Peta Tematik Kelurahan (1:5000) Jenis Peta Tematik Kawasan Prioritas (1:1000) Peta Kebijakan/Rencana Tata Ruang Kota Karakteristik dan jumlah warga miskin

Kondisi/pola penggunaan lahan (perumahan dan

persoalannya, perdagangan, ruang terbuka hijau, pertanian, industri kerajinan, Konservasi/Lindung dll (dilengkapi batas dan luas kawasan)

Kondisi lingkungan perumahan dan persoalannya (tata letak bangunan, jarak antar bangunan, kepadatan bangunan, sirkulasi udara dan penyinaran matahari, RTH/ruang publik dll

Kondisi dan pelayanan sarana dan prasarana Tingkat Kelurahan & Kota(Jaringan jalan,drainase, air minum, sampah, sanitasi dan pengelolaan limbah RT. Indikasi pencemaran/dampak lingkungan dan area rawan bencana

Kondisi dan persoalan pelayanan sarana dan prasarana lingkungan perumahan (Jalan/pola sirkulasi, drainase, sampah, sanitasi,air minum, pengelolaan limbah, area pencemaran lingkungan, area rawan bencana. Data dilengkapi luas, dimensi dan area pelayanan. Kondisi sosial, budaya/ prilaku dan kegiatan usaha masyarakat lokal

(7)

TERLIBAT AKTIF

DALAM KEGIATAN ANALISIS PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS

 Analisis adalah tindakan untuk mengkaji dan menilai/mengukur sebuah issue berdasarkan

data-data (PS) secara kualitatif dan kauntitatif untuk mendapatkan sebuah kesimpulan.

 analisis menerapkan metode pendekatan yang sederhana dan mudah dipahami dan

dimengerti oleh masyarakat”

 Kegiatan analisis ini dilakukan melalui mekanisme musyawarah warga dengan Diskusi

Kelopmpok Terarah (DKT)/FGD. Tata cara pelaksanaan DKT/FGD.

 Analisis potensi dan persoalan Kawasan Prioritas dan dikaitkan dengan penyelarasan

kebijakan/rencana pembangunan kabupaten/kota

 Melakukan analisis Resiko Bencana

 Analisis penduduk, sosial, ekonomi dapat memanfaatkan hasil studi-studi atau

dokumen-dokumen sebelumnya dan masih relevan dengan kondisi saat ini.

 Analisis Kebutuhan RTH/Ruang publik

(8)

Terlibat dalam Penggalian Gagasan Penataan

Kawasan Prioritas

Penggalian visi juga diwujudkan dengan lomba mural sebagai wujud ekspresi dan representasi cita-cita warga masyarakat thd lingkungannya

(9)

M

EMBERIKAN

B

IMBINGAN

T

EKNIS

D

ALAM

P

ENYUSUNAN

RTPLP K

AWASAN

PRIORITAS

,

DAN

AB

Penyusunan Dokumen RTPLP Kawasan prioritas dan AB dilakukan secara Paralel

 RTPLP Kawasan Prioritas, memuat arahan:

Rencana tata ruang Kelurahan,

Rencana penataan bangunan & lingkungan di kawasan prioritas (rinci dan terukur) Rencana RTH/Ruang publik Kawasan Prioritas

Rencana pelayanan sarana & Prasarana

Arahan indikasi program penataan kawasan prioritas Arahan Aturan Bersama

Dokumen Detail Engeneering Desain (DED)

 Dokumen RTPLP Kawasan Prioritas dan AB wajib dikonsultasikan ke Tim Teknis untuk diserasikan dengan Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota

 Melakukan Uji Publik dan Sosialisasi Dokumen Perencanaan untuk mendapatkan kesepakatan bersama

(10)

Pemerintah Kabupaten/Kota

Menyelenggarakan Uji Publik Produk

Perencanaan

Pelaksanaan uji publik diselenggarakan sesuai kebutuhan yang dikemas dengan nama “Gelar Program PLPBK, Expo dan Uji Publik”. Serangkaian agenda meliputi pameran

RTPLP Kawasan Prioritas dan AB, uji publik produk perencanaan, pertunjukan seni, open talk diskusi tematik mengangkat issue lingkungan, Pada sesi akhir, dapat dilakukan penandatanganan pengesahan dokumen perencanaan oleh stakeholders terkait

(11)

Suasana Gelar

Program PLPBK

(12)

P

ERSYARATAN

P

ENCAIRAN

BLM

Tahap Pencairan Syarat Pencairan

Tahap I (BLM 1) : Rp. 150.000.000

Alokasi peruntukan:

BOP BKM/LKM untuk kegiatan PLPBK (Rp.10 juta) Biaya TAPP ( Rp. 25 juta)

Biaya Tenaga Ahli/Tim Pendamping Pemasaran (Rp. 25 juta) yang dimanfaatkan pada saat proses penyusunan RPLP Kawasan Prioritas.

Biaya penyusunan dan penggandaan DED lengkap

(Gambar rencana, RAB, RKS dan dokumen safeguard) Rp. 7 juta

Dukungan pengembangan kapasitas masyarakat, (terkait kegiatan perencanaan, pemasaran, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan) serta dukungan proses perencanaan dan pemasaran (Rp. 83 juta) dapat

Rencana kerja (actionplan) dan jadwal kegiatannya Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai alokasi peruntukan (senilai tahap I).

Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan (SPPB) antara BKM/LKM dengan Satker PBL Provinsi Berkas pencairan lainnya (PP BLM, BAPPD, Kwitansi, dll)

Tahap II (BLM 2) : Rp. 850.000.000

Alokasi peruntukan:

Pelaksanaan Pembangunan Fisik

Dokumen RTPLP Kawasan Prioritas sudah disepakati warga & Pemerintah kota/kabupaten dan sudah

diverifikasi konsultan (askot UP/Korkot/Askot Mandiri) Dokumen Perencanaan Teknis (DED) senilai pagu dana (minimal Rp. 850 juta) sudah selesai dan diverifikasi oleh konsultan (askot infrastruktur / Korkot dan dinas teknis terkait).

Berkas pencairan lainnya (PP BLM, BAPPD, Kwitansi, dll)

(13)
(14)

PENGERTIAN UMUM

 Pemasaran sosial PLPBK adalah seluruh rangkaian kegiatan komunikasi dan promosi gagasan-gagasan sosial selama proses perencanaan maupun gagasan produk perencanaan partisipatif ( RTPLP Kawasan Prioritas)

kepada dunia usaha, LSM, Perguruan Tinggi, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan kelompok peduli lainnya. Gagasan sosial

masyarakat dan produk RTPLP dapat dikenal dan dipahami secara luas.  Tujuannya adalah untuk menjaring kemitraan/kerjasama dengan para pihak

yang direalisasikan dalam bentuk bantuan program dan dana pembangunan kelurahan.

 Pelaku utama Pemasaran sosial adalah Masyarakat bersama Pemerintah

Kabupaten/Kota melakukan rangkaian kegiatan pemasaran sosial dengan cara-cara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan keberlanjutan program, melalui kemitraan dengan pihak-pihak lain

(15)

PRINSIP PEMASARAN PLPBK

Kolaborasi: Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten/Kota mampu berkolaborasi

untuk menjalin KERJASAMA dan menggalang KEMITRAAN

Kerjasama : rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

Kawasan Prioritas dengan melibatkan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat

(Kementrian), Dunia Usaha (CSR, sponsor dan skema lainnya), LSM dan Kelompok Peduli lainnya.

Kemitraan, proses perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan

kawasan, sarana dan prasarana dan kegiatan lainnya, melalui skema kerjasama yang saling menguntungkan (material dan non material) Prinsip Kemitraan adalah: KESETARAAN dalam bermitra. Artinya masyarakat menempati posisi sejajar

dengan para mitra dalam pengambilan keputusan/kesepakatan bersama:

Kemitraan Masyarakat-Pemerintah Kabupaten/Kota-Dunia Usaha

Kemitraan Masyarakat-Pemerintah Kabupaten/Kota-Dunia Usaha-LSM Kemitraan Masyarakat-Dunia Usaha-LSM

Kemitraan Masyarakat-Dunia Usaha Skema kemitraan lainnya

(16)

TAHAPAN PEMASARAN SOSIAL PLPBK

TAHAPAN PEMASARAN INTERNAL

 Melakukan penguatan kapasitas TIPP, agar memiliki kemampuan:

 Melakukan Penguatan Peran Tim Teknis, agar efektif memberikan dukungan Pemasaran Sosial

TAHAP PEMASARAN EKSTERNAL

 Melakukan Desiminasi gagasan perencanaan dan program

 TIPP, Duta Pemasaran (Brand Ambasador) dan Tim Teknis Menyelenggarakan Agenda/Even

Pemasaran Sosial (Pameran, Bazar, Seminar, Lokakarya dan atau Presentasi langsung ke Calon Mitra

 Melakukan Evaluasi secara periodik setelah penyelenggaraan Agenda/Event Pemasaran

Sosial

HAL-HAL STRATEGIS DALAM PEMASARAN SOSIAL

 Kegiatan Pemasaran dapat dimulai pada tahapan Pemetaan Swadaya, untuk mendapatkan dukungan keahlian dari para pihak  Program yang dipasarkan adalah Gagasan Pengembangan Kawasan bukan kegiatan infrastrutur

 Perumusan Program Investasi disesuaikan Nomenklatur yang Lazim (memuat Kawasan, Program, Kegiatan, Lokasi, Luas, Tujuan &

Sasaran Program dan Estimasi Biaya termasuk Sekema Kerjasama/Kemitraan)

 Menggalang Kelurahan atau Kabupaten/Kota Lainnya untuk melaksanakan Kegiatan Pemasaran Strategis (Seperti: Penyediaan Sanitasi

(17)
(18)

Leaflet, Baliho dan Spanduk

dikembangkan untuk

mengkomunikasikan gagasan

sosial,ekonomi dan

lingkungan yang lebih baik

MEDIA SOSIALISASI PEMASARAN HASIL PERENCANAAN

(19)

Dengan bangga dan percaya diri menyampaikan informasi tentang keunggulan /potensi ynag di miliki serta peluang-peluang kerjasama di berbagai sektor

(20)

T

AHAP

P

ELAKSANAAN

MONITORING, EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN

 Merupakan Kegiatan Tahap Akhir Setelah Pembelajaran Perencanaan Partisipatif,

Pelaksanaan Pembangunan dan Pemasaran untuk Menjalin Kemitraan

 Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan PLPBK diketahui Setelah Pembelajaran selesai

dilakukan (Pelaksanaan Kegiatan dan Pemanfaatan BLM PLPBK

Apakah Masyarakat dan Pemda berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan PLPBK dalam rangka

penanggulangan kemiskinan diwilayahnya?

Apakah Masyarakat dan Pemda tidak Antusias/tidak memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan program secara mandiri?

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

 BKM dan Pemerintah Kabupaten/Kota aktif melakukan monitoriing, agar memahami manfaat setiap tahapan

pembelajaran kegiatan PLPBK

 Mendayagunakan Dukumen RTPLP Kawasan Prioritas sebagai acuan penyusunan program

(Renstra/RPJM) dan alat pengendali pembangunan Kelurahan

 Memperkuat Peran BKM/UP-UP dan Jajaran Kelurahan dalam Mengelola Pelaksanaan Pembangunan

Kelurahan (meliputi kegiatan Perencanaan, Pemasaran dan pelaksanaan pembangunan fisik)

 Melakukan evaluasi internal secara mandiri terhadap pelaksanaan kegiatan PLPBK (Perencanaan terkait

kebutuhan penyusunan RTPLP kawasan prioritas berikutnya, Pemasaran/kemitraan dan Pelaksanaan Pembangunan). Masyarakat akan paham kelemahan, keunggulan dan manfaat kegiatan PLPBK dalam konteks penanggulangan kemiskinan diwilayahnya

 BKM, TIPP dan Tim Teknis menyusun Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan PLPBK (memuat Proses,

Output/capaian program, Manfaat, pertanggungjawaban pemanfaatan BLM dan Rencana Kerja 1 Tahun kedepan)

 Melakukan workshop/Seminar/Lokakarya Laporan Akhir dengan melibatkan Pemerintah daerah dan para

pihak/Stakeholder

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Inggris (3157) MTsN Sidorejo Banyuwangi Univ.. Daerah MTsN Lembeyan

Divestasi merupakan pengalihan aset atau saham yang dimiliki oleh pemerintah dan/atau investor asing kepada pihak lainnya, dan pihak yang terakhir ini berkewajiban

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 jalan didefinisikan sebagai prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

Artinya, pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya

KERAJINAN TEKSTIL TRADISIONAL... KERAJINAN

Dari 42 ekor sampel ikan lele masamo (Clarias sp.) yang diperiksa di Unit Kerja Budidaya Air Tawar (UKBAT) Cangkringan dan Wonocatur BPTKP Sleman, terdapat 41 ekor

Dari hasil-hasil pengamatan ini maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi penekanan plunger , kekuatan tarik coran die casting Al-Mg-Si semakin meningkat yang

Kromatografi Gas-Spektra Massa (KG-SM) menunjukkan terdapat 13 senyawa dalam fraksi heksan ekstrak buah kemukus serta komponen minyak atsiri yang terdeteksi dengan