• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia. dari Peneliti, Pustakawan, Perekayasa, Pranata Komputer, Arsiparis,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia. dari Peneliti, Pustakawan, Perekayasa, Pranata Komputer, Arsiparis,"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

dari Peneliti, Pustakawan, Perekayasa, Pranata Komputer, Arsiparis,

Teknisi Litkayasa, Statistisi, Penyuluh, Analis Kepegawaian, Perencana,

Pranata Komputer, Arsiparis dan Pranata Humas (Gambar 2).

optimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Varietas unggul yang dihasilkan oleh Balitbangtan merupakan upaya untuk

menghasilkan produksi dan produktivitas mendukung pencapaian target sukses

Kementan dan membangun pertanian Indonesia.

Pada Tahun 2009, Badan Litbang Pertanian melepas 67 varietas unggulan, antara lain

Padi sebanyak 13 varietas, Jagung 15, Kacang Tanah 1, Kentang 3, Mangga 4, Manggis 2,

Pisang 2, Salak 2, Kapuk 1, Teh 5, Pala 4, Kakao 2, Jarak Pagar 1, Kelapa Sawit 2, Pala

4, Anggrek 1, Anthurium 2, Anyelir 1, Gladiol 2, dan Krisan sebanyak 4 varietas.

Tahun 2010 Badan Litbang Pertanian telah melepas 51 Varietas, diantaranya Padi 10

varietas, Jagung 5 varietas, Kacang Tanah 1, Cabe 2, Salak 1, Kelapa Sawit 3, Kopi 1,

Cengkeh 1, Kemiri 1, Mentha 1, Temu Lawak 3, Bunga Anthurium 1, Anyelir 1, Gladiol 4,

Krisan 12, Lili 3 dan bunga Mawar 1 Varietas.

Tahun 2011, Badan Litbang Pertanian telah melepas varietas yang diunggulkan

sebanyak 95 varietas. Tanaman Padi melepas sebanyak 19 varietas, terdiri dari Padi

Sawah 8 varietas, Padi Sawah Lokal 1 varietas, Padi Gogo 4 varietas, dan Padi Hibrida

sebanyak 6 varietas. Sementara komoditas Jagung melepas 6 varietas, 4 varietas Jagung

(3)

8 varietas.

Tahun 2012 Badan Litbang Pertanian melepas 25 Varietas sebagai berikut, 18 varietas

Padi dan Palawija yang terdiri dari Padi 12 varietas, Jagung 1 varietas, Kacang Tanah 3

Varietas dan Kedelai 1 varietas. Sedangkan komoditas Wijen melepas 2 varietas dan Akar

Wangi 2 Varietas, Cengkeh 1, Kelapa Sawit 1, Pinang 1 varietas.

Pada tahun 2013 ini, Badan Litbang Pertanian melepas 42 varietas unggul yang terdiri

dari Padi Sawah 3 varietas (Inpari 31, Inpari 32 HDB dan Inpari 33), Padi Hibrida 2 varietas

(Hipa 18 dan Hipa 19) sedangkan Padi Gogo hanya melepas 1 varietas yaitu Inpago 10.

Jagung 2 varietas yaitu varietas BIMA 19-URI (STJ107) dan BIMA 20-URI (STJ109).

Pinang 1 varietas yaitu varietas Pinang Betara. Komoditas Gandum menghasilkan 2

varietas (Guri 1 dan Guri 2) dan sedangkan Sorgum menghasilkan 2 varietas yaitu varietas

Super 1 dan Super 2.Tanaman sayuran komoditas Kentang melepas 3 varietas (Amabile,

Medians dan Magila). Sedangkan komoditas Mentimun dan Jamur Kuping masing-masing

melepas 1 varietas yaitu Varietas Litsa Hijau untuk Mentimun dan Varietas Nawangsari

untuk komoditas Jamur Kuping. Komoditas tanaman hias pada tahun 2013 melepas 24

varietas yaitu bunga Anggrek 5 varietas, ,Krisan 17 varietas, dan bunga Gladiol melepas

2 varietas.

Jadi selama lima tahun terakhir, dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 Badan

Litbang Pertanian telah menghasilkan dan melepas sebanyak 280 varietas unggul

(Tabel 29).

Tabel 29. Rekapitulasi Varietas Hasil Penelitian yang Dilepas, Tahun 2009 - 2013

No Komoditas Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Padi dan Palawija 29 16 26 18 12

1. Jagung 15 5 6 1 2

2. Kacang Tanah 1 1 0 3 0

3. Kedelai 0 0 1 1 0

4. Padi 13 10 19 12 6

(4)

7. Sorgum 0 0 0 0 2 Sayur-sayuran 3 2 12 0 5 8. Cabe 0 2 3 0 0 9. Jamur Kuping 0 0 0 0 1 10. Jamur Tiram 0 0 3 0 0 11. Kentang 3 0 3 0 3 12. Mentimun 0 0 0 0 1 13. Tomat 0 0 3 0 0 Buah-buahan 10 1 2 0 0 14. Mangga 4 0 0 0 0 15. Manggis 2 0 0 0 0 16. Pepaya 0 0 1 0 0 17. Pisang 2 0 0 0 0 18. Salak 2 1 1 0 0 Tanaman Perkebunan 15 10 13 7 1 19. Akarwangi 0 0 0 2 0 20. Aren 0 0 1 0 0 21. Cengkeh 0 1 0 1 0 22. Jambu Mete 0 0 1 0 0 23. Jarak Pagar 1 0 0 0 0 24. Kakao 2 0 0 0 0 25. Kapuk 1 0 0 0 0 26. Kelapa Sawit 2 3 1 1 0 27. Kemiri 0 1 2 0 0 28. Kopi 0 1 0 0 0 29. Kunyit 0 0 1 0 0 30. Mentha 0 1 0 0 0

(5)

32. Pegagan 0 0 2 0 0 33. Pinang 0 0 0 1 0 34. Sambiloto 0 0 1 0 0 35. T e h 5 0 0 0 0 36. Tembakau 0 0 4 0 0 37. Temu Lawak 0 3 0 0 0 38. Wijen 0 0 0 2 0 39. Pinang 0 0 0 0 1 Tanaman Hias 10 22 42 0 24 40. Anggrek 1 0 23 0 5

41. Anthurium/Tanaman hias tropis 2 1 2 0 0

42. Anyelir 1 1 2 0 0 43. Gladiol 2 4 0 0 2 44. Krisan 4 12 8 0 17 45. Lili 0 3 5 0 0 46. Mawar 0 1 2 0 0 JUMLAH 67 51 95 25 42

Adapun nama dan diskripsi varietas yang telah dilepas tahun 2013 disajikan

pada Tabel 30.

(6)

Ha)

Padi Sawah

1. INPARI 31 115 6-8,5 Pulen Nomor galur B12743-MR-18-2-3-8, telah lulus dalam sidang Pelepasan Varietas bulan Juni 2013, dan diberi nama Inpari 31 HDB. Keunggulan umur 115 hari setelah sebar dengan potensi hasil 8,5 ton/ha GKG sedangkan rata-rata hasil 6,04 ton/ ha GKG. Mmemiliki ketahanan terhadap penyakit Hawar daun bakteri strain III, tahan terhadap blas Ras 033, agak tahan terhadap Tungro, dan agak rentan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, dan 3. Rasa nasi pulen dengan kadar amilosa 21,1%, status varietas masih menunggu pengesahan SK. Kementan

2. INPARI 32 117 6-8,5 Pulen Nomor galur B12411-MR-10-1, telah lulus dalam sidang Pelepasan bulan Juni 2013, diberi nama Inpari 32 HDB. Memiliki keunggulan umur 117 hari setelah sebar dengan potensi hasil 8,53 ton/ ha GKG, rata-rata hasil 6,0 ton/ha GKG. Memiliki ketahanan terhadap penyakit Hawar daun bakteri strain III, agak tahan terhadap Hawar Daun Bakteri Strain IV, tahan terhadap blas Ras 033, agak tahan terhadap Tungro, dan agak rentan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, dan 3. Rasa nasi pulen.dengan kadar amilosa 21,8%. status varietas masih menunggu pengesahan SK. Kementan

3. INPARI 33 ± 100 9,8 Sedang Umur tanaman ± 100 hari setelah sebar dengan potensi hasil 9,8 ton/ha GKG, rata-rata hasil ± 6,6 ton/ GKG. Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2 dan 3. Agak tahan terhadap hawar daun bakteri parotipe III, rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe IV, agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe VIII. Agak tahan terhadap blas ras 003, tahan terhadap blas ras 073, rentan terhadap blas ras 133 dan 173 serta rentan terhadap tungro. Cocok ditanam di ekosistem sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl.

(7)

Ha)

Padi Hibrida

4. HIPA 18 115 7,8-10,1 Pulen

Aromatik Nomor galur H190, telah lulus dalam sidang Pelepasan Varietas bulan Juni 2013, diberi nama HIP 18. Rata-rata hasil gabah kering giling ± 7,8 t/ha, potensi hasil 10,3 t/ha. Mampu beradaptasi pada lingkungan yang luas, jumlah gabah isi/ malai ± 144 butir/malai . Tahan penyakit blas ras 073 dan 173, agak tahan WBC biotipe1, HDB patotipe IV dan VIII, dan penyakit blas ras 133, tekstur nasi pulen, aromatik. Status varietas masih menunggu pengesahan SK. Kementan. 5. HIPA 19 115 7,8-10,1 Pulen Nomor galur H192, telah lulus dalam sidang

Pelepasan Varietas bulan Juni 2013, diberi nama Hipa 19. Rata-rata hasil gabah kering giling ± 7,8 t/ha, potensi hasil mencapai 10,1 t/ha. Mampu beradaptasi pada lingkungan yang luas, jumlah gabah isi/malai ± 150 butir/malai

Agak tahan terhadap WBC biotipe1, 2, dan 3 dengan skor 3 untuk masing-masing biotipe, tahan terhadap penyakit blas ras 033 dan agak tahan terhadap ras 073, 133, dan 173, serta tekstur nasi pulen, warna putih, kilap. Status varietas masih menunggu pengesahan SK. Kementan

Padi Gogo

6. INPAGO 10 117 3,98-7,31 Sedang Nomor galur B11579E-MR-7-1-1, telah lulus dalam sidang Pelepasan Varietas bulan Juni 2013, diberi nama Inpago 10. Potensi hasil mencapai 7,31 t/ha, rata-rata hasil 3,98 ton/ ha, kadar amylosa 24,9%, tahan ras blas 033, agak tahan ras blas 133 dan 073, agak toleran kekeringan dan keracunan Al. Tekstur nasi sedang, rendemen beras putih dan cocok ditanam pada lahan kering dataran rendah sampai> 700 m dpl. Status varietas masih menunggu pengesahan SK. Kementan

(8)

Ha)

Jagung 1. BIMA 19-URI

(STJ107) - 10,6 - Potensi hasil tinggi, toleran kekeringan, tahan rebah akar dan batang dan dianjurkan tanam pada musim kemarau di lahan sawah atau lahan kering. Asal persilangan ntara hibrida silang tunggal G193//Mr14 sebagai tetua betina dengan galur murni Nei9008P sebagai tetua jantan (G193/Mr14 x Nei9008P).

2. BIMA 20-URI

(STJ109) - 11,0 - Potensi hasil tinggi, sesuai dikembangkan pada lahan kering di musim kemarau, tahan rebah akar dan batang dan hasilnya stabil pada lingkungan yang luas. Asal persilangan antara hibrida silang tunggal G180//Mr14 sebagai tetua betina dengan galur murni Nei9008P sebagai tetua jantan (G180/Mr14 x Nei9008P).

Gandum

1. GURI 1 ± 134 7,4 - Umur panen ± 134 hari setelah tanam, potensi hasil 7,4 ton/ha. Rata-rata hasil 5,8 ton/ha. Ketahanan terhadap hama dan penyakit, resisten terhadap penyakit karat dan hawar daun. Adaptif pada daerah dengan ketinggian 1.000 m dpl. 2. GURI 2 ± 133 7,2 - Umur panen ± 133 hari setelah tanam, potensi

hasil 7,2 ton/ha. Rata-rata hasil 5,6 ton/ha. Ketahanan terhadap hama dan penyakit, resisten terhadap penyakit karat dan hawar daun. Adaptif pada daerah dengan ketinggian 1.000 m dpl. Sorgum

1. SUPER 1 100-110 29,2 - Umur panen 105-110 hari, potensi hasil 5,7 ton/ ha. Rata-rata hasil ± 2,6 ton/ha. Ketahanan terhadap hama dan penyakit, tahan hama Aphis, tahan penyakit Antraknose, karat daun dan hawar daun. Cocok ditanam pada musim kering dan beradaptasi pada lingkungan yang luas.

(9)

Ha)

2. SUPER 2 100-110 31,9 - Umur panen 115-120 hari, potensi hasil 6,3 ton/ ha. Rata-rata hasil ± 3,0 ton/ha. Ketahanan terhadap hama dan penyakit, tahan hama Aphis, agak tahan penyakit Antraknose, tahan penyakit karat daun dan hawar daun. Cocok ditanam pada musim kering dan beradaptasi pada lingkungan yang luas.

Pinang

1. PINANG BETARA - 7,81 ton kernel kering/ha/

tahun

- Berdasarkan hasil evaluasi melalui sidang pelepasan tanggal 8 Nopember 2012, popula-si pinang Betara telah dilepas sebagai pinang unggul dengan SK MENTAN Nomor 199/Kpts/ SR.120/1/2013, sebagai materi pengembangan Pinang pada daerah-daerah yang memiliki iklim seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Vari-etas unggul pinang betara ini merupakan variVari-etas unggul pinang pertama di Indonesia.

Kentang

1. AMABILE 100-110 29,2 - Kentang varietas Amabile ini memiliki keunggulan produktivitas tinggi, tahan penyakit utama kentang (Phytopthorainfestant). Kentang varietas ini merupakan jenis kentang olahan khusus untuk keripik kentang dengan mutu rendeman hasil kripik sangat tinggi

2. MEDIANS 100-110 31,9 - Kentang varietas Medians ini memiliki keunggulan produktivitas tinggi, tahan penyakit utama kentang (Phytopthorainfestant). Kentang varietas ini merupakan jenis kentang olahan khusus untuk keripik kentang dengan mutu rendemen tinggi. 3. MAGILA 100-110 29,2 - Kentang varietas Maglia ini memiliki keunggulan

produktivitas tinggi, tahan penyakit utama kentang (Phytopthorainfestant). Kentang varietas ini merupakan jenis kentang olahan khusus untuk keripik kentang dengan mutu rendemen tinggi.

(10)

Ha)

Mentimun

1. LITSA HIJAU 37-39 27,6-57,3 -Jamur Kuping

1. NAWANGSARI 40-110 0,5-0,6 Kg/

Log Enak dan Renyah Anggrek

1. ABRITTYAS 14-76 2-3 spike/ tanaman/ tahun

- Tipe tumbuh monopodial; Umur tanaman berbunga 14-76 hari; bentuk bunga bulat overlapping; Warna bunga merah tua ungu; Lama kesegaran bunga 3-4 bulan; hasil bunga 2-3 spike/tanaman/ tahun; Jumlah kuntum bunga 18-20/tangkai; beradaptasi baik di dataran ketinggian 600-1400 m dpl.

2. ATMINDRA 16-77 2-3 spike/ tanaman/ tahun

- Tipe tumbuh monopodial; Umur tanaman berbunga 16-77 hari; bentuk bunga segitiga bulat lepas; Warna bunga merah ungu; Lama kesegaran bunga 3-4 bulan; hasil bunga 2-3 spike/tanaman/tahun; Jumlah kuntum bunga 7-12/ tangkai; beradaptasi baik di dataran ketinggian 1000 m dpl.

3. AYU LESTARI 5 tahun sejak silang 12-21 kuntum/ tanaman/ tahun

- Ciri utama, warna pada sepal lateral dan petal ada bintik ungu selain garis-garis ungu, sehingga warna bunga lebih menarik ditunjang dengan bibir merah tua yang besar. Keunggulan varietas tipe multiflora bunga besar dan jumlah kuntum bunga banyak, arah menghadap bunga tiga arah yang tersusun rapi, rangkaian bunga terlihat sangat indah. Tipe callus/bibir kompleks; umur mulai berbunga 5 tahun sejak silang; bentuk bunga bulat; Warna bunga putih; Lama kesegaran bunga 3-4 bulan; hasil bunga 12-21 kuntum/ tanaman/tahun; Jumlah bunga mekar 12-21 kuntum; beradaptasi dengan baik di dataran tinggi 1.100 m dpl.

(11)

Ha)

4. AYU SUCIATI 5 tahun sejak silang 12-25 kuntum/ tanaman/ tahun

- Ciri utama, warna bunga putih dengan corak garis dan bintik ungu yang tertata rapid an seimbang, dan pada sepal lateral bintik red purple lebih besar sehingga warna tersebut menonjol. Keunggulan varietas tipe multiflora bunga besar dan jumlah kuntum bunga banyak, susunan bunga berderet rata dan rapi jika diletakkan di atas meja akan sangat indah. Tipe callus/bibir kompleks; umur mulai berbunga 5 tahun sejak silang; bentuk bunga bulat; Warna bunga putih; Lama kesegaran bunga 3-4 bulan; hasil bunga 12 - 25 kuntum/tanaman/ tahun; Jumlah bunga mekar 12-25 kuntum; beradaptasi dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian 1.100 m dpl. 5. INDU PRAMESI 5,5 tahun

sejak silang 2-4 tangkai/ tanaman/ tahun

- Ciri utama, tipe bunga standar, kuntum besar, putih polos. Keunggulan varietas tahan penyakit busuk lunak. Tipe callus/bibir kompleks; umur mulai berbunga 5,5 tahun sejak silang; bentuk bunga bulat terbuka; Warna bunga putih polos; Lama kesegaran bunga 2,5-3 bulan; hasil bunga 2 - 4 tangkai/tanaman/tahun; Jumlah bunga mekar 8-12 kuntum; beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan ketinggian 600 - 1.200 m dpl.

6. LINTANG AYU 4-5 tahun 2 tangkai/ tanaman/ tahun

- Ciri utama, bunga tipe tanduk setengah keriting. Keunggulan varietas, merupakan tipe pot, memiliki dua warna cerah, bunga berbentuk tanduk. Tipe callus/bibir lamellate(lembaran); umur mulai berbunga 4-5 tahun; bentuk bunga bintang; Warna bunga putih; Lama kesegaran bunga 1-2 bulan; hasil bunga 2 tangkai/tanaman/ tahun; Jumlah bunga mekar 7-9 kuntum; beradaptasi dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 0 - 200 m dpl.

(12)

Ha)

7. UDAPA PINK 6 tahun sejak silang 2-4 tangkai/ tanaman/ tahun

- Ciri utama, tipe bunga standar, ungu begaris. Keunggulan varietas, tahan penyakit busuk lunak. Tipe callus/bibir kompleks; umur mulai berbunga 6 tahun sejak silang; bentuk bunga bulat; Warna bunga Red Purple; Lama kesegaran bunga 3 bulan; hasil bunga 2-4 tangkai/tanaman/tahun; Jumlah bunga mekar 9-10 kuntum; beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan ketinggian 600 – 1.200 m dpl.

Anyelir

1. LAKSMI 30-36 - - Tinggi tanaman 31-35 cm; Tipe bunga spray; Bentuk bunga semi ganda; Jumlah petal 13-15 helai; Warna bunga merah ungu; Lama kesegaran bunga 10-11 hari; Umur tanaman 30-36 hari; beradaptasi baik pada ketinggian 700-1500 m dpl.

2. LARAS 30-36 - - Tinggi tanaman 37-40 cm; Tipe bunga spray; Bentuk bunga semi ganda; Jumlah petal 10-11 helai; Warna bunga merah; Lama kesegaran bunga 10-12 hari; Umur tanaman 30-36 hari; beradaptasi baik pada ketinggian 700-1500 m dpl. 3. BINTARI 30-36 - - Tinggi tanaman 41-44 cm; Tipe bunga spray;

Bentuk bunga semi ganda; Jumlah petal 13- 9 he-lai; Warna bunga merah; Lama kesegaran bunga 10-11 hari; Umur tanaman 30-36 hari; beradaptasi baik pada ketinggian 700-1500 m dpl.

4. BELANI 30-36 - - Tinggi tanaman 35-47 cm; Tipe bunga spray; Bentuk bunga semi ganda; Jumlah petal 10-14 helai; Warna bunga ungu merah; Lama kesegaran bunga 10-11 hari; Umur tanaman 30-36 hari; beradaptasi baik pada ketinggian 700-1500 m dpl.

(13)

Ha)

5. ARUNA 30-36 - - Tinggi tanaman 36-51 cm; Tipe bunga spray; Bentuk bunga semi ganda; Jumlah petal 15 - 23 helai; Warna bunga merah tua; Lama kesegaran bunga 9-12 hari; Umur tanaman 30-36 hari; beradaptasi baik pada ketinggian 700-1500 m dpl.

Krisan 1. SOLINDA

PELANGI 55-65 - - Tinggi tanaman 130,0-134,5 cm; Tipe bunga spray; Bentuk ganda; Jumlah bunga 8-12 kuntum; Warna bunga putih; Lama kesegaran bunga 14-17 hari; respon time 55-65 hari setelah periode hari panjang; beradaptasi baik pada ketinggian 700-1200 m dpl.

2. AROSUKA

PELANGI 56-61 - - Tinggi tanaman 121,5-128,5 cm; Tipe bunga spray; Jumlah bunga 14-17 kuntum; Warna bunga kuning; Lama kesegaran bunga 14-7 hari; respon time 56-61 hari setelah periode hari panjang; be-radaptasi baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. 3. ANINDITA 17-28 40-60

tangkai/ pot

- Ciri utama, bentuk bunga dekoratif dengan warna kuntum bunga ungu muda. Keunggulan varietas, dapat dibudidayakan tanpa menggunakan alar, bentuk bunga dekoratif dengan warna kuntum bunga ungu muda. Tinggi tanaman 17,8-26,0 cm; Tipe bunga spray; Jumlah bunga 4-5 kuntum/ tangkai; Warna bunga ungu muda; Lama keseg-aran bunga 14-21 hari; respon time 56-65 hari; beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan ketinggian 700-1.200 m dpl.

(14)

Ha)

4. AZZURA 50-54 14-23 kuntum/ tanaman/

musim

Ciri utama, bentuk bunga ganda, tipe bunga spray, warna kuntum bunga Greyed Red Group RHS Colour Chart 179 A, warna piringan bunga Yellow Green Group RHS Colour Chart 151 A, gerigi daun kasar, sinus daun round, tidak ada taji daun, tepi sinus daun convergin, dasar daun cordate, ujung daun cuspidate, stipula kecil, tipe influorescense pyramid, ujung bunga pita spatula dan rounded, petal mempunyai 2 keel serta pen-yangga bunga domed flat. Keunggulan varietas, warna kuntum bunga merah bendera dengan pi-ringan bunga kuning kehijauan. Tinggi tanaman 99-106 cm; Tipe bunga spray; Jumlah bunga 14-23 kuntum; Warna bunga Greyed Red Group RHS Colour Chart 179 A, warna piringan bunga Yellow Green Group RHS Colour Chart 151 A; Lama kesegaran bunga 14-18 hari; respon time 52-56 hari; hasil bunga 14-23 kuntum/ tanaman/ musim; beradaptasi dengan baik di dataran me-nengah sampai tinggi, dengan ketinggian 700-1.200 m dpl.

5. CHANDRASMURTI 17-28 40-60 tangkai/

pot

- Ciri utama, bentuk bunga dekoratif dengan warna kuntum bunga kuning oranye pada bagian tengah kuntum bunga dan semakin kea rah luar kuntum bunga berwarna kuning; Kenggulan varietas, dapat dibudidayakan tanpa menggunakan alar; Tipe bunga spray; Tinggi tanaman 21,5-33,0 cm; Tipe bunga spray; Jumlah kuntum bunga 4-5 kun-tum/tangkai; Warna bunga kuning oranye pada bagian tengah kuntum bunga dan semakin kea rah luar kuntum bunga berwarna kuning; Lama kesegaran bunga 14-21 hari; Respon time 56-63 hari; Hasil bunga 40-60 tangkai/ pot; Beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan ketinggian 700-1.200 m dpl.

(15)

Ha)

6. ELORA 47-54 16-20 kuntum/ tanaman/

musim

- Ciri utama, bentuk bunga anemone; Tipe bunga spray; Warna kuntum bunga White Group RHS Colour Chart 155 A, warna piringan bunga White Group RHS Colour Chart 155 B, gerigi daun se-dang, sinus daun round, tidak ada taji daun, tepi sinus daun acute, dasar daun optuse, ujung daun mucronate, stipula sedang, tipe influorescense corymbifor ujung bunga pita spatula dan rounded, petal mempunyai 2 keel serta penyangga bunga domed flat. Keunggulan varietas, warna kun-tum bunga putih bersih, bentuk bunga anemone dengan warna kuning kehijauan, tahan terhadap penyakit karat. Tinggi tanaman 88,5-92,5 cm; Tipe bunga spray; Jumlah kuntum bunga 16-20 kuntum; Warna bunga White Group RHS Colour Chart 155 A, warna piringan bunga White Group RHS Colour Chart 155 B; Lama kesegaran bunga 16-20 hari; Respon time 49-56 hari; Hasil bunga 16-20 kuntum/ tanaman/ musim; Beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan ketinggian 700-1.200 m dpl.

7. KINETA 50-54 19-27 kuntum/ tanaman/

musim

- Ciri utama, bentuk bunga dekoratif; Tipe bunga spray; Warna kuntum bunga Purple Group RHS Colour Chart 75 B, dengan Red Purple Group RHS Colour Chart 74 B pada bagian tengah bun-ga, gerigi daun sedang, sinus daun round, tidak ada taji daun, tepi sinus daun convergin, dasar daun obtuse, ujung daun cuspidate, stipula kecil, tipe influorescense corymbifor, ujung bunga pita spatula dan rounded, petal mempunyai 2 keel serta penyangga bunga domed flat. Keunggulan varietas, bentuk bunga dekoratif dengan warna kuntum bunga ungu muda dan di pusat bunga menjadi ungu tua. Tinggi tanaman 95-97 cm; Tipe bunga spray; Jumlah kuntum bunga 19-27 kuntum; Warna bunga Purple Group RHS Colour Chart 75 B, dengan Red Purple Group RHS Co-lour Chart 74 B pada bagian tengah bunga; Lama kesegaran bunga 14-17 hari; Respon time 52-56 hari; Hasil bunga 19-27 kuntum/ tanaman/ musim; Beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan ketinggian 700-1.200 m dpl.

(16)

Ha)

8. SALZIETA 48-55 20-31 kuntum/ tanaman/

musim

- Ciri utama, bentuk bunga ganda; Tipe bunga spray; Warna kuntum bunga Yellow Group RHS Colour Chart 12 A, dengan Greyed Red Group RHS Colour Chart 178 D pada bagian tengah bunga, gerigi daun sedang, sinus daun round, tidak ada taji daun, tepi sinus daun convergin, dasar daun cordate, ujung daun cuspidate, stip-ula sedang, tipe influorescense corymbifor, ujung bunga pita spatula dan rounded, petal mempu-nyai 2 keel serta penyangga bunga domed flat. Keunggulan varietas, warna kuntum bunga kun-ing kecoklatan dan warna akan berubah menjadi coklat kekuningan pada sekitar piringan bunga, mempunyai piringan bunga yang kecil dan ber-warna hijau kekuningan. Tinggi tanaman 104-110 cm; Tipe bunga spray; Jumlah kuntum bunga 30-41 kuntum; Warna bunga Yellow Group RHS Co-lour Chart 12 A, dengan Greyed Red Group RHS Colour Chart 178 D pada bagian tengah bunga; Lama kesegaran bunga 17-21 hari; Respon time 50-57 hari; Hasil bunga 20-31 kuntum/ tanaman/ musim; Beradaptasi dengan baik di dataran me-nengah sampai tinggi, dengan ketinggian 700-1.200 m dpl.

9. SELENA 50-55 1 kuntum/ tanaman/ musim

- Ciri utama, bentuk bunga dekoratif; Tipe bunga standar; Warna kuntum bunga Greyed Orange Group RHS Colour Chart 179 B, gerigi daun kasar, sinus daun asymetri, ujung daun cuspi-date, stipula kecil, ujung bunga pita spatula dan rounded, petal mempunyai 2 keel serta pen-yangga bunga domed flat. Keunggulan varietas, bentuk bunga dekoratif, standar dengan warna kuntum bunga merah oranye, ukuran bunga yang relative besar. Tinggi tanaman 92,0-98,5 cm; Tipe bunga standar; Jumlah kuntum bunga 1 kuntum; Warna bunga Greyed Orange Group RHS Colour Chart 179 B; Lama kesegaran bunga 15-18 hari; Respon time 52-57 hari; Hasil bunga 1 kuntum/ tanaman/ musim; Beradaptasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan keting-gian 700-1.200 m dpl.

(17)

Ha)

10. VELMA 55-61 12-15 kuntum/ tanaman/

musim

- Ciri utama, bentuk bunga ganda; Tipe bunga spray; Warna kuntum bunga Orange Group RHS Colour Chart 25 A, warna piringan bunga Yellow Green Group RHS Colour Chart 144 B, gerigi daun sedang, sinus daun round, tidak ada taji daun, tepi sinus daun divergin, dasar daun cor-date, ujung daun cuspicor-date, stipula sedang, tipe influorescense corymbifor, ujung bunga pita spat-ula dan rounded, petal mempunyai 2 keel serta penyangga bunga domed flat. Keunggulan varie-tas, warna kuntum bunga orange dengan piringan bunga hijau cerah. Tinggi tanaman 125-135 cm; Tipe bunga spray; Jumlah kuntum bunga 12-15 kuntum; Warna bunga Orange Group RHS Colour Chart 25 A, warna piringan bunga Yellow Green Group RHS Colour Chart 144 B; Lama kesegaran bunga 17-21 hari; Respon time 50-57 hari; Hasil bunga 12-15 kuntum/ tanaman/ musim; Beradap-tasi dengan baik di dataran menengah sampai tinggi, dengan ketinggian 700-1.200 m dpl. Gladiol 1. DEVI 40-60 1-3 tangkai/ tanaman/ musim tanam

- Ciri utama, warna bunga klon HQ-11 pada daun mahkota atas merah dengan tepi lebih cerah serta sisi kiri dan kanan sedikit kuning, daun ma-hkota bawah berwarna kuning tepi pangkal atas kuning berbercak merah, pangkal sisi atas mer-ah, lidah berwarna kuning berbintik merah den-gan tepi merah. Keunggulan varietas, memenuhi standar mutu nasional dan internasional. Tinggi tanaman 83-135 cm; umur mulai berbunga 45-60 hari; bentuk subang pipih berkerut sedang; Warna bunga merah-kuning; Lama kesegaran bunga 3-4 hari setelah dipotong dan 10-15 hari di lapangan; hasil bunga 1-3 tangkai/tanaman/musim tanam; Jumlah bunga mekar serentak 4-8 kuntum/tang-kai; beradaptasi dengan baik di dataran tinggi, dengan ketinggian 1.100 m dpl.

(18)

Ha) 2. FIRDA 45-60 1-3 tangkai/ tanaman/ musim tanam

- Ciri utama, warna bunga merah orange dengan lidah kuning cerah tapi merah. Keunggulan vari-etas, susunan bunga simetris, kerapatan bunga mekar pada tangkai saling bersentuhan (rapat) yang merupakan tipe ekshibisi modern, tepi bun-ga sanbun-gat keriting, sehingbun-ga penampilanya san-gat unik. Bentuk subang pipih berkerut sedang; umur mulai berbunga 45-60 hari; umur panen bunga 66-87 hari setelah panen; bentuk daun seperti pedang; Warna bunga merah orange kuning; Lama kesegaran bunga 3-6 hari setelah dipotong dan 10-15 hari di lapangan; hasil bun-ga 1-3 tangkai/tanaman/musim tanam; Jumlah bunga mekar 4-9 kuntum/tangkai; beradaptasi dengan baik di dataran tinggi, dengan ketinggian 1.100 m dpl.

Badan Litbang Pertanian berupaya agar teknologi hasil penelitian mempunyai daya

saing yang tinggi. Dalam rangka perlindungan kekayaan intelektual, diusahakan agar

inovasi hasil penelitian mendapatkan pengakuan diantaranya melalui hak paten, hak

cipta, merk dan PVT. Selama 5 (lima) tahun terakhir (2007 - 2013) teknologi hasil Badan

Litbang Pertanian yang mendapatkan hak paten sebanyak 13 paten (Tabel 31).

Tabel 31. Daftar Teknologi yang Mendapatkan Hak Paten, Tahun 2007 – 2013

No Invensi / Judul Teknologi UK/UPT Inventor No. Pendaftaran /TahunDaftar Serifikat Tahun Nomor

1. Proses Pembuatan Probiotik Tanaman untuk Pakan Ternak dan Produk yang Diperoleh dari Proses Tersebut

Balitnak Dr. Putu Kompiang; Supriyati,MSc; Sajimin P00200300435 (28/08/2003) 2007 ID 0019731

2. Komposisi Dan Proses Pembuatan Pakan Transportasi Ruminansia

Balitnak Prof. Dr. M. Winugroho, APU; Ir. Sri Marijati

P00200100753

(19)

Ferlawit

(BahanPakanTernak Dari Hasil Fermentasi Lumpur Sawit) Judul Revisi: Proses Pembuatan Bahan Pakan Ternak Hasil Fermentasi Lumpur Sawit

Sinurat,Dkk (31/12/2001)

4. Vaksin Verotoksigenik Eschericia Coli Untuk Sapi

Bbalitvet Dr. Supar, MS P00200100755

(26/09/2001) 2007 ID 0019838 5. Alat Pengering Cepat

Kacang Tanah Polong Balitkabi Ir. I KetutTastra, MS; Ir. Gatot S.A F; Mugiono; Wijiyono

S00200100158

(26/09/2001) 2007 ID 0000788 S 6. Alat Penakar Benih Dan

Pupuk Buatan Sistem Putar Vertikal

BBP

Mektan Fx. LilikTrimulyantara, STP; Ir. Haryono, M.Eng; Ir. CarolusY Purwanta

S00200100218

(31/12/2001) 2007 ID 0000791 S

7. Vaksin Enterotoksigenik Eschericia Coli Plus Multivalen Untuk Babi

Bbalitvet Dr. Supar, Ms S20000247

(20/12/2000) 2007 ID 000 0789 S 8. Komposisi Biopestisida

Cair Berbahan Aktif Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens Untuk Pengendalian Penyakit Tanaman Hias dan Tanaman Lainnya (BAPF cair)

Balithi Ir. Hanuddin, Dkk. P00200300467

(12/09/2003) 2008 ID 0 022 384

9. Mesin Penyiang Tipe

Bajak Dua Sayap *) Balitkabi Ir. Gatot S.A.F, MP; Mugiono; Wijiyono

S00201100152

(20)

Lada Tipe Piringan (27/08/2002) 11. Pembuatan Bahan pakan

Ternak Sumber Protein By-Pass Rumen (PBR)

Balitnak Dr. Budi Haryanto P00200300434

(28/08/2003) 2008 ID 0 022 134 12. Mesin Pembubur Daging

Buah Sistem Sikat dengan Pengumpan Konveyor Ulir (Judul di Sertifikat: Mesin Pembubur Daging Buah-Buahan) BB Litbang Pasca panen Dr. Setyadjit, MAppSc S00200400044 (26/03/2004) 2008 ID 0 000 881S 13. Pembuatan Pakan Ternak dengan Bahan Baku Jerami Padi yang difermentasi

Balitnak Dr. Budi Haryanto P00200500745

(26/12/2005) 2008 ID 0 022 138

Keterangan:

* ) Judul Teknologi “Mesin Penyiang Tipe Bajak Dua Sayap” yang mendapatkan paten di

tahun 2008 yang sebenarnya mendapatkan paten tahun 2013, paten ini didaftarkan

pada tahun 2008 dengan no pendaftaran P00200800294, sewaktu mengikuti mediasi

HKI paten harus dirubah menjadi paten sederhana. Sudah dirubah dan didaftarkan

kembali sebagai paten sederhana pada tahun 2011 dengan judul invensi yang sama

dengan no pendaftaran S00201100152

Terhitung mulai tahun 2004 - 2013 terdapat 143 teknologi hasil Badan Litbang Pertanian

yang diusulkan untuk mendapatkan hak paten (Tabel 32).

(21)

1. Mesin Pembubur Daging Buah Sistem Sikat dengan Pengumpan Konveyor Ulir (Judul di Sertifikat: Mesin Pembubur Daging Buah-Buahan)

2004 Dr. Setyadjit, MAppSc BB Litbang Pasca panen

2. Mesin Pembuat Sayuran Kering dengan

Teknologi Far Infra Red (FIR) 2004 Dr. Ir. Ridwan Rachmat, MAgr BB Litbang Pasca panen 3. Dekomposer Bahan Organik 2004 Ir. Ahmad Musofie,

MS, MM BPTP DIY 4. Bahan Pengolah Limbah Pertanian (Judul

Revisi: Probiotik untuk Pembuatan Pakan Terfermentasi)

2004 Ir. Ahmad Musofie,

MS, MM BPTP DIY 5. Pemanfaatan Receptalum (dasar

bunga matahari) dan probiotik untuk meningkatkan produksi susu sapi perah

2004 Prof. Dr. M.

Wunugroho, APU Balitnak 6. Formulasi dan Proses pembuatan

Minuman Khas Betawi “Bir Pletok” 2004 Waryat,Spi,MP BPTP DKI 7. Teknik Pembuatan Probiotik Rater

Untuk Ternak Ruminansia Judul Revisi: Komposisi Probiotik Isolat Yeast Lokal Saccharomyces cerevisiae Sebagai Makanan Tambahan Untuk Ternak Ruminansia

2005 Prof. Dr. M. Winugroho,

APU Balitnak

8. Teknik Pembuatan Probiotik Bioavian

Untuk Ternak Unggas 2005 Dr.IP Kompiang. Balitnak 9. Pembuatan Pakan Ternak dengan Bahan

Baku Jerami Padi yang difermentasi 2005 Dr. Budi Haryanto Balitnak 10. Produksi Probiotik “Bio-Cas” Untuk

Ternak Ruminansia 2005 Ir. Suprio Guntoro BPTP Bali 11. Formulasi Pakan Lengkap Berbahan

dasar Janggel (Tongkol) Jagung untuk Penggemukan Sapi Potong

(22)

12. Formulasi dan Proses Pembuatan Puree

Manggis (Mangosteen Pure) 2006 Ir. Kasma Iswari, Msi BPTP Sumbar 13. Formulasi dan Proses Pembuatan

Sirup Manggis (Mangosteen Pure) Judul Revisi: Sirup Buah Manggis Dengan Pewarna Alami

2006 Ir. Kasma Iswari, Msi BPTP Sumbar

14. Formulasi Juice Manggis dan Proses

Pembuatannya 2006 Ir. Kasma Iswari, Msi BPTP Sumbar 15. Proses Pembuatan Xanthones Manggis

Sebagai Obat Judul Revisi: Proses Pembuatan Minuman Kesehatan Dari Sari Kulit Buah Manggis

2006 Ir. Kasma Iswari, Msi BPTP Sumbar

16. Formulasi Bahan Perangkap Lalat Buah Bactoria Tau Menggunakan Minyak Atsiri Euphatorium unifolium dan Parafin Cair (Judul Baru: Komposisi Minyak Atsiri Daun Eupatorium Unifolium Sebagai Perangkap Lalat Buah Bactrocera Tau)

2006 Dr. Mizu Istianto, MP Balitbu

17. Proses Ekstraksi dan Formulasi Biji Mimba untuk Pestisida Judul Revisi: Proses Ektraksi Biji Mimba (Azadirachta indica A. JUSS) Untuk Pestisida Nabati

2006 Prof. Dr. Subiyakto Balittas

18. Teknik Pengolahan Sampah Organik untuk Pakan Ternak Ruminansia (Judul Akhir: Proses Pembuatan Tepung Sampah dan Komposisi Pakan Untuk Menggemukkan Ternak Ruminansia)

2006 Ir. Suprio Guntoro BPTP Bali

19. Komposisi Dodol buah Kuini dan Proses Pembuatannya (Judul Akhir: Komposisi Dodol Buah Mangifera Odorata Griff dan Proses Pembuatannya)

2006 Ir. S.S. Antarlina, MS BPTP Kalsel

20. Alat Penyisir Pisang 2006 Ir. Besman Napitupulu,

(23)

21. Teknik Deteksi Cepat Aflatoksin B1 yang Dicirikan dengan Penggunaan Antibodi poliklonal yang Spesifik (Judul Revisi: Kit Elisa Aflatoksin B1 dengan Antibodi Poliklonal dari Kelinci)

2006 Sri Rachmawati, BSc,

MSc Bbalitvet

22. Proses Pembuatan Biokompleks Zinc 2006 Supriyati, BSc, MSc Balitnak 23. Komposisi Biopestisida Bentuk Emulsi

Berbahan Aktif Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens untuk pengendalian Penyakit Tanaman (BAPF emulsi)

2006 Ir. Hanudin Balithi

24. Proses Purifikasi Minyak Kelapa Murni (VCO) Berbasis Teknologi Membran Ultrafiltrasi

2006 Andi Nur Alam, dkk BB Litbang Pasca panen 25. Proses Pembuatan Minuman Isotonik

Alami Air Kelapa Berbasis Teknologi Membran Ultrafiltrasi

2006 Andi Nur Alam, dkk BB Litbang Pasca panen 26. Formula Sanitizer untuk Menghilangkan

Mikroba dan Residu Pestisida pada Sayuran Segar

2006 Joni Munarso, dkk BB Litbang Pasca panen 27. Fortifikasi Beras Beriodium 2007 Syafarudin Lubis BB Litbang Pasca panen 28. Formula Penghilang Rasa Pahit pada

Jus dan Konsentrat Jeruk Siam dan Aplikasinya

2007 Setyadjit BB Litbang Pasca panen 29. Alat Pengabut Air Berbentuk Tongkat

yang Multifungsi, untuk Menghasilkan Beras Berkualitas

2008 RidwanThahir BBP Mektan 30. Peralatan Penakar dan Penabur Tanah

dan Penakar dan Penabur Benih untuk Penyiapan Bibit Padi dalam Kotak Persemaian (Judul revisi : Peralatan penakar dan penabur tanah dan benih)

(24)

31. Formulasi Bahan Penolak Hama Penggerek Buah Jeruk Citipestissagitiferella Menggunakan Minyak Atsiri Sereh Wangi

(Cymbopogonnardus) dan Parafin Cair

2008 MizuIstianto Balitbu

32. Komposisi Fungisida Hayati Berbahan Aktif Gliocladium sp. Dan Proses Pembuatannya

2008 Eliza Balitbu

33. Alat Pengisi Polybag 2008 Roswandi Balitbu 34. Alat Pengukur Tinggi Tanaman Pisang 2008 Roswandi Balitbu 35. Alat Pemetik Bunga Pisang 2008 Roswandi Balitbu 36. Komposisi Media Tumbuh Pengendali

Penyakit Tanaman dan Proses Pembuatannya (Judul Baru: Modifikasi Komposisi Media Tumbuh Pengendali Penyakit Tanaman)

2008 Djatnika Balitbu

37. Alat Pembungkus Tandan Pisang (Judul

Revisi: Alat Pembungkus Bunga Pisang) 2008 Roswandi Balitbu 38. Bacillus subtilis Nomor Isolat BHN4 dan

Pseudomonas fluorescens Nomor Isolat PF18 Sebagai Bahan Aktif Biopestisida

2008 Hanudin Balithi

39. Mesin Penyiang Tipe Bajak Dua Sayap 2008 Gatot Balitkabi 40. Alat Ukur Laju Kebutuhan Bahan Bakar

dengan Metode Tidak Langsung Analisis Regresi Linier

2008 I K Tastra Balitkabi

41. Produk Makanan Berupa Asinan dari Bahan Baku Sayuran Kubis-Kubisan (Brassica oleraceae L.)

(25)

42. Proses Pembuatan Pestisida Alami dari

Bahan Kalsium Oksida dan Sulfur 2008 Subiyakto Balittas 43. Instalasi Pengolah Limbah Ternak Untuk

Produksi Biogas, Pupuk Organik Cair dan Bahan Pakan

2008 Suprio Guntoro BPTP Bali

44. Mesin Pencampur Pupuk Irigasi

(Fertigasi) Untuk Tanaman Sayuran 2009 Dr. Ir. Harmanto, M. Eng BBP Mektan 45. Penukar Kalor Tipe Sirip Pada Mesin

Chiller Susu (Judul Akhir: Penukar Kalor Tipe Sirip Pada Mesin Pendingin Susu)

2009 Ir. Supriyanto, M.Si BBP Mektan

46. Mesin Pemeras Daging Buah Berbiji 2009 Dr. Raffi Paramawati,

M.Sc BBP Mektan

47. Alat Irigasi Tipe Sprinkler Berjalan Untuk

Rumah Kaca 2009 Dr. Ir. Teguh Wikan Widodo, M. Sc BBP Mektan 48. Starter BIMO-CF (Biologically Modified

Cassava Flour) Untuk Memperbaiki Mutu Tepung Ubi-ubian

2009 Misgiyarta SP, Msi BB Litbang Pasca panen

49. Proses Penurunan Indeks Glikemik Beras 2009 Dr. Ir. Sri Widowati,

MAppSc BB Litbang Pasca panen 50. Formula Pupuk Hayati Tanaman

Padi(Smart) 2009 Drs. Edi Santosa, MS Balittanah 51. Formula Pupuk Hayati Tanaman Kedelai

(Smesh) 2009 Drs. Edi Santosa, MS Balittanah 52. Pemipil Jagung Berkelobot 2009 Ir. Rudy Tjahjohutomo,

MT BBP Mektan

53. Teknologi Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Arang Aktif yang Mampu Mengendalikan Residu Pestisida di Lahan Pertanian

2009 Dr. Asep Nugraha

(26)

54. Tungku Pembakar Limbah Pertanian Menjadi Arang yang Ramah Lingkungan dan Dapat Dibongkar Pasang

2009 Dr. Asep Nugraha

Ardiwinata Balingtan 55. Teknologi Pelapisan Pupuk Urea dengan

Arang Aktif yang Berasal dari Limbah Pertanian

2009 Dr. Asep Nugraha

Ardiwinata Balingtan 56. Alat Filter Residu Pestisida pada Saluran

Inlet dan Outlet di Petakan Sawah yang Dapat Diisi Ulang

2009 Dr. Asep Nugraha

Ardiwinata Balingtan 57. Formula Minyak Cengkeh dan Kayu

Manis Sebagai Pestisida Nabati (Judul Baru: Komposisi Minyak Cengkeh dan Kayu Manis Sebagai Pestisida Nabati)

2010 Prof. Dr. Supriadi Balittro

58. Formula Minyak Cengkeh dan Serai Wangi Sebagai Pestisida Nabati (Judul Baru: Komposisi Minyak Cengkeh dan Serai Wangi Sebagai Pestisida Nabati)

2010 Prof. Dr. Supriadi Balittro

59. Formulasi Feromon Seks Pemikat Serangga Jantan Spodoptera exigua (Revisi Judul : Formulasi Feromon dan Proses Pembuatannya)

2010 Dr. I Made Samudra,

M.Sc BB Biogen

60. Proses Pembuatan Biopestisida Berbahan Aktif Beauveria bassiana dan Komposisi yang diperoleh darinya

2010 Prof. Dr. Ir. Baehaki

S. E BB Padi

61. Proses Pembuatan Biopestisida Berbahan Aktif Metarhizium anisopliae dan Komposisi yang diperoleh darinya

2010 Prof. Dr. Ir. Baehaki

S. E BB Padi

62. Formulasi Kompos Berbahan aktif

Gliocladium Sp 2010 Ir. Wakiah Nuryani Balithi 63. Formulasi Pupuk Hayati Granular

Berbahan Aktif Mikoriza Arbuskula (FMA) 2010 Ir. Irwan Muas, MP Balitbu 64. Bio insektisida Spodoptera Litura Nuclear

Polyhedrosis Virus Untuk Pengendalian Hama Ulat Daun Tembakau

2010 Ir. I.G.A.A Indrayani,

(27)

65. Bioinsektisida Helicoverpa Armigera Nuclear Polyhedrosis Virus Untuk Pengendalian Hama Penggerek Buah Kapas

2010 Ir. I.G.A.A Indrayani,

MP Balittas

66. Proses Pembuatan Biopestisida Berbahan Aktif Spodoptera Litura Nuclear Polyhedrosis Virus Dan Komposisi Yang Diperoleh Darinya

2010 Drs. Bedjo, MP Balitkabi

67. Formulasi Pupuk Hayati Tablet Berbahan

Aktif Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) 2010 Ir. Irwan Muas, MP Balitbu 68. Proses Pembuatan Plumpung Tarikan

Matrik Tanah Liat 2010 Dr. Subowo G Balittanah 69. Suatu Plumpung Dan Komposisi Bahan

Plumpung Tarikan Matrik Tanah Liat 2010 Dr. Subowo G Balittanah 70. Proses Pembuatan Bioinsektisida

Pengendali Hama Penggerek Tongkol Jagung

2010 Ir. A. Tenrirawe,MP Balitsereal 71. Formulasi Biofungisida Pengendali

Penyakit Busuk Batang Jagung 2010 Ir. A. Haris Talanca Balitsereal 72. Eugenol Asal Cengkeh Zansibar Sebagai

Bahan Baku Pestisida Nabati untuk Pengendalian Patogen Tanaman

2010 Dr. Ir. Mesak Tombe Balittro 73. Tahapan Pembuatan Biopestisida

Yang Berbahan Aktif Cendawan Entomopatogen Lecanicilium Lecanii (Zare&Gams)Untuk Mengendalikan Telur Hama Pengisap Polong Kedelai Riptortus linearis (Bio-Lec)

2010 Dr. Yusmani

Prayogo,Msi Balitkabi

74. Proses Pembuatan Jamur Antagonis Berbahan Aktif Trichoderma L-8 dan Komposisi yang Diperoleh Darinya

2010 Ir.Sri Hardaningsih, MS Balitkabi 75. Kompos Balingtan Untuk Mengikat

Residu Organoklorin 2010 Sarwoto, BSc Balingtan 76. Urea Berlapis Arang Aktif dan Zeolit 2010 Dr. Asep Nugraha, Msi Balingtan

(28)

77. Alat Perekam Data Stasiun Monitor Cuaca Otomatis Jarak Jauh Menggunakan Konfirmasi Dua Arah Berbasis SMS Telemetri

2010 Dr. Unadi, M.Eng Balitklimat

78. Urea Berlapis Arang Aktif 2010 Dr. Asep Nugraha, Msi Balingtan 79. Sistem Pemrograman Secara Dinamik

Untuk Menduga Daya Simpan Jagung Kering Pipilan Dalam Lingkungan Penyimpanan Tertentu

2010 Ir. Agus Supriatna S BB Litbang Pasca panen

80. Formula Sanitizer Untuk Menghilangkan Kontaminan Mikroba dan Residu Pestisida Pada Sayuran Segar

2010 Dr. Ir. Joni Munarso,

MS BB Litbang Pasca panen 81. Proses Memproduksi Kopi Luwak

Probiotik 2010 Ir. Suprio Guntoro BPTP Bali 82. Teknik Produksi Trichoderma Cair 2010 Ir. Suprio Guntoro BPTP Bali 83. Proses Untuk Memproduksi Bubuk Kulit

Buah Manggis Instan, Produk Yang Dihasilkan Dan Penggunaannya

2010 Asep Wawan Permana,

STP,Msi BB Litbang Pasca panen 84. Komposisi Herbisida Mengandung Asam Asetat, Asam Sitrat dan Garam NaCl 2010 Prof. Dr. Ir. Supriadi, MSc Balittro

85. Perbanyakan Benih Jahe Secara In Vitro

Melalui Embriogenesis Somatik 2011 Dr. Otih Rostiana, MSc Balittro 86. Mesin Pengolahan Tanah dan

Penyiangan Untuk Tanah Ringan 2011 Ir. Gatot S.A.F, MP Balittas 87. Formulasi dan Proses Pembuatan Pupuk

Nitrogen Lepas Lambat 2011 Dr. Ir. M. Al-Jabri, MS Balittanah 88. Bionematisida Bakteri Endofit Untuk

Pengendalian Nematoda 2011 Dr. Rita Harni, Msi Balittri 89. Formulasi Insektisida Nabati 2011 Ir. Muhammad Thamrin Balittra 90. Mesin Penyiang Tipe Bajak Dua Sayap 2011 Ir. Gatot S.A.F, MP Balitkabi

(29)

91. Komposisi Mie Sukun (Artocarpus

commuris) dan Proses Pembuatannya 2011 Ir. S.S. Antarlina, MS BPTP Jawa Timur 92. Perangkap Hama Kelapa Sexava 2011 Dr. Ir. Meldy L.A.

Hosang, Msi Balitka 93. Peralatan Penyiang Bermotor Untuk Padi

Sawah Yang Diperbaharui 2011 Ir. Joko Pitoyo, Msi BBP Mektan 94. Formulasi Pupuk Hayati Untuk Lahan

Masam dan Proses Pembuatannya 2011 Dr. Ir. Mukhlis, MS Balittra 95. Formulasi Pupuk Hayati Pereduksi Sulfat

dan Proses Pembuatannya 2011 Ir. Yuli Lestari, Msi Balittra 96. Fumigan Bersumbu Sebagai Pengendali

Tikus 2011 Ir. Syaiful Asikin Balittra

97. Urea Berlapis Arang Aktif Yang Diperkaya

Mikroba Konsorsia 2011 Dr. Asep Nugraha A, Msi Balingtan 98. Alat Untuk Pengambilan Sampel Gas

Rumah Kaca 2011 Dr. Prihasto Setyanto Balingtan 99. Es Krim VCO dan Proses Pembuatannya 2011 Ir. Barlina Rindengan Balitka 100. Komposisi Formula Bioinsektisida

Berbahan Aktif Metarhizium anisopliae var anisopliae dan Proses Pembuatannya

2011 Ir. Jelfina C. Allouw,

MSc Balitka

101. Formula Insektisida Nabati Berbahan Utama Kulit Batang dan Daun Kepayang (Pangium edule) dan Proses Pembuatannya

2012 Ir. Syaiful Asikin Balittra

102. Formula Attraktan Nabati dan Proses

Pembuatannya 2012 Ir. Syaiful Asikin Balittra 103. Proses Pembuatan Probiotik Mikroba

Rumen Terseleksi Untuk Pakan Aditif Pedet Ternak Ruminansia (Pecahan dari P200010039)

2012 Prof. Dr. M. Winugroho,

(30)

104. Proses Pembuatan Probiotik Mikroba Rumen Terseleksi Untuk Pakan Aditif Pencerna Racun Pada Ternak Ruminansia (Pecahan dari P200010039)

2012 Prof. Dr. M. Winugroho,

APU Balitnak

105. Formula Insektisida Nabati Berbahan Utama Daun Tumbuhan Luwa (Ficus glomeratha) dan Proses Pembuatannya

2012 Ir. Syaiful Asikin Balittra 106. Formula Insektisida Nabati Berbahan

Utama Tumbuhan Gelam (Melaleuca cajuputi) dan Proses Pembuatannya

2012 Ir. Syaiful Asikin Balittra

107. Formulasi Insektisida Nabati Berbahan Utama Kulit Batang Kepayang (Pangium edule) dan Proses Pembuatannya

2012 Ir. Syaiful Asikin Balittra

108. Formula Herbisida Yang Berbahan Aktif

Parakuat dan Proses Pembuatannya 2012 Ir. Syaiful Asikin Balittra 109. Teknologi Pengolahan Daun Uncaria

gambier Roxb. Sebagai Minuman Antioksidan

2012 Dra. Hernani, MSc BB Litbang Pascapanen

110. Formula Pupuk Untuk Lahan Gambut dan

Proses Pembuatannya 2012 Dr. I. G. M Subiksa Balittanah 111. Komposisi dan Proses Fermentasi

Konsentrat Pakan Ternak Menggunakan Multimikroba

2012 Ir. Ahmad Musofie

A.M, MS BPTP DIY 112. Static Light Trap So-Cell, Lampu

Perangkap Hama Serangga dan Serangga pada Umumnya dengan menggunakan Solar Cell yang Statis

2012 Prof. Baehaki BB Padi

113. Insektisida Nabati Cair Biotris Untuk Pengendalian Hama Penggerek Batang Pala, Cengkeh dan Lada Serta Hama Lainnya

2012 Dr. Iwa Mara Trisawa Balittro

114. Komposisi dan Proses Pembuatan Susu

(31)

115. Grader Benih Kedelai Tipe Saringan

Getar Lubang Lonjong 2012 Ir. I Ketut Tastra, MS Balitkabi 116. Suatu Komposisi dan Teknologi

Pembuatan Kerupuk Jagung (“Corn Crackers”)

2012 Yuniarti BPTP Jawa Timur

117. Moving Light Trap So-Cell, Lampu Perangkap Hama Serangga dan Serangga pada Umumnya dengan menggunakan Solar Cell yang Mudah Dipindahkan

2012 Prof. Baehaki BB Padi

118. Alat Pembuat Bolus Yang dapat

dibongkar pasang 2012 Dr. drh. Riza Zainuddin Ahmad, Msi Bbalitvet 119. Formulasi Nematofagus Pada Ternak

Ruminansia 2012 Dr. drh. Riza Zainuddin Ahmad, Msi Bbalitvet 120. Formulasi Suplemen Probiotik Untuk

ternak dan Ikan 2012 Dr. drh. Riza Zainuddin Ahmad, Msi Bbalitvet

121. Snack Bar dan Proses Pembuatannya 2012 Resa Setia Adiandri BB Litbang Pascapanen 122. Proses Pembuatan Kopi Luwak Artifisial 2012 Mulyana Hadipernata,

STP, MSc BB Litbang Pascapanen 123. Formula Insektisida Nabati Berbahan

Utama Daun Tumbuhan Bintaro (cerbera odollam) dan Proses Pembuatannya

2012 Ir. Syaiful Asikin Balittra

124. Bibit Nata De Coco 2013 Misgiyarta, SP, M.Si BB Litbang Pascapanen 125. Stick Test Kit Perangkat Deteksi Cepat

Mikroba Total (Tpc) Pada Susu Segar 2013 Misgiyarta, SP, M.Si BB Litbang Pascapanen 126. Penggunaan Limbah Sapi Dalam

Ransum Itik Potong 2013 Ir. Suprio Guntoro BPTP Bali 127. Teknik Pengolahan Limbah Ternak

Ruminansia Untuk Bahan Baku Ransum Unggas dan Ikan

(32)

128. Mesin Pemanen Padi Tipe Mini Combine 2013 Ir. Lilik Tri Mulyantara,

M.Si, dkk BBP Mektan 129. Mesin Penanam Padi (Rice Transplanter)

Untuk Sistem Tanam Jajar Legowo 2013 Joko Pitoyo, M.Si, dkk BBP Mektan 130. Mesin Pengepras Tebu Multi Fungsi

Untuk Tanaman Tebu Ratoon 2013 Ir. Marsudi, M.Si, dkk BBP Mektan 131. Formula Lilin Untuk Mempertahankan

Kesegaran Buah - Buahan 2013 Dondy Anggono Setyabudi BB Litbang Pascapanen 132. Syringe Untuk Mengambil Dan

Menyimpan Gas 2013 Dr. Ir Prihasto Setyanto, M.Sc Balingtan 133. Bahan Alami Penurun Gas Emisi Rumah

Kaca 2013 Helena Lina Susilawati, S.Si Balingtan 134. Adsorben Alami Berbahan Baku

Kulit Kacang Tanah dan Proses Pembuatannya

2013 Dr. Ir. Dedi Nursyamsi,

M.Agr Balingtan 135. Koagulan Alami Berbahan Utama Eceng

Gondok dan Proses Pembuatannya 2013 Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr Balingtan 136 Lysimeter Untuk Inkubasi Tertutup 2013 Wahida Annisa Yusuf,

SP, MSc Balittra 137. Amelioran Tanah Gambut 2013 Dr. Eni Maftu’ah, SP,

MP Balittra 138. Sungkup Untuk Mengambil Sampel Gas

Karbondioksida dan Metana 2013 Wahida Annisa Yusuf, SP, MSc Balittra 139. Komposisi Formula Pupuk Organik Cair

dan Proses Pembuatannya 2013 Drs. Isdijanto Ar-Riza Balittra 140. Formula Pupuk Organik Cair dan Proses

Pembuatannya 2013 Ir. H. Suaidi Raihan, MS Balittra 141. Formula Amelioran untuk Mengendalikan

Keracunan Besi pada Padi Di lahan Sulfat Masam

2013 Dr. Ir. Izhar Khairullah, MP Balittra

(33)

142. Formula Pupuk Organik Daun Cair Berbahan Utama Tumbuhan Kirinyu (Cromolaena Odorata) dan Proses Pembuatannya

2013 Ir. Syaiful Asikin Balittra

143. Formula Insektisida Nabati Berbahan Utama Daun Tumbuhan Cambai Karuk (Piper sarmentosum) dan Proses Pembuatannya

2013 Ir. Syaiful Asikin Balittra

Tabel 33 menampilkan Rekapitulasi hasil penelitian Badan Litbang Pertanian yang

telah mendapatkan hak cipta, merk dan PVT dari tahun < 2006 s/d 2013.

Tabel 33. Daftar Hasil Inovasi Badan Litbang Pertanian Yang Mendapatkan Hak Cipta, Merk dan

PVT, Tahun < 2006 s/d 2013.

Tahun Hak Cipta Merk PVT Jumlah

< 2006 6 22 - 28 2006 7 1 3 11 2007 - - 2 2 2008 5 7 6 18 2009 10 4 4 18 2010 5 2 5 12 2011 6 4 7 17

(34)

2012 7 - 11 18

2013 10 4 9 23

Gambar

Tabel 29. Rekapitulasi Varietas Hasil Penelitian yang Dilepas, Tahun 2009 - 2013
Tabel 31. Daftar Teknologi yang Mendapatkan Hak Paten, Tahun 2007 – 2013 No Invensi / Judul Teknologi UK/UPT Inventor No
Tabel 33. Daftar Hasil Inovasi Badan Litbang Pertanian Yang Mendapatkan Hak Cipta, Merk dan  PVT, Tahun &lt; 2006 s/d 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pendapatan, pendidikan, paritas, umur ibu hamil, jarak kehamilan, konsumsi makanan mengandung Fe dan vitamin C,

Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Caturini yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah perkawinan dengan kejadian lesi

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data atau informasi mengenai kegiatan praktik rentenir yang terjadi ditengah masyarakat serta dampaknya bagi kesejahteraan

Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah tanggung jawab pengemudi ojek sepeda motor terhadap penggunannya yang mengalami kecelakaan dari segi Hukum

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses deposisi partikel pada treated substrat menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics) berbasis FLUENT melalui analisa

Setelah data identifas Iqra tersebut didapat data-datanya maka, pengambilan data dari rekaman suara dari user dengan voice recognition menerima rekaman yang disimpan dalam tabel

Pihak Berkuasa Pembangunan Ekonomi dan Pelaburan Sabah (SEDIA) sebagai pelaksana program Koridor Pembangunan Sabah (SDC) melalui projek Pusat Ternakan Bersepadu

Lebih khusus lagi, mereka memiliki kebiasaan bermedia—baik dalam menggunakan media maupun mengonsumsi media—dengan pola yang sangat berbeda dengan kelompok