• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Getakan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Ketakan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Getakan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Ketakan."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : GETAKAN

KECAMATAN : BANJARANGKAN KABUPATEN/KOTA : KLUNGKUNG

NAMA MAHASISWA : IDA AYU PUTU WIDHIANTINI NIM : 1303005116

FAKULTAS/PS : FAKULTAS HUKUM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat-Nya kegiatan KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana dapat berjalan

dengan lancar. Adapun KKN PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada

masyarakat di Desa Getakan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung serta

pendampingan keluarga di Dusun Getakan, Desa Getakan.

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan, penulis banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu :

1. Ibu Rini Noviani, S.Si.,M.Si.,Apt, selaku dosen pembimbing lapangan yang telah

memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga

dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak Cokorda Putra Parwata, selaku Kepala Desa/Perbekel Getakan yang

membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan

program di Keluarga Dampingan.

3. Ibu Cokorda Istri Sayang beserta keluarga, selaku keluarga dampingan yang telah

bekerja sama dengan baik dan terbuka sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan

lancar.

4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 di Desa Getakan yang telah

memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis

hadapi.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak begitu pula dengan laporan Keluarga

Dampingan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga laporan

pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam

program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Getakan, 29 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan………1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan………2

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga………4 2.2 Masalah Prioritas………..5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program………6 3.2 Jadwal Program………7

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, & KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan……….10 4.2 Hasil………10 4.3 Kendala………...10

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan……….17 5.2 Rekomendasi………..17

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1Profil Keluarga Dampingan

Program pendampingan keluarga atau yang biasa disebut dengan KK Dampingan

merupakan salah satu program wajib non tema dalam kegiatan KKN PPM

Universitas Udayana. Sasaran dari program ini adalah keluarga yang kurang mampu

secara ekonomi. Mahasiswa di harapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang

di alami oleh keluarga dampingan dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemerdayaan Masyarakat merupakan salah satu

perwujudan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada

masyarakat. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran

Pemerdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM Unud) adalah

pendampingan kerluarga kurang sejahtera. Tujuan dari diadakannya program ini yaitu

untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk

meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang

dihadapi serta menyelesaikan permasalahan.

Mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah serta

memecahkan atau mencari jalan keluar dan masalah yang telah dihadapi oleh

keluarga dampingan. Keluarga yang di damping mahasiswa adalah kelurga yang

termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera,

sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi

materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Tentunya dapat

memperdayakan keluarga di KK Dampingan.

Dengan KKN PPM ini, tiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga

prasejahtera. Salah satu keluarga yang ditunjuk oleh Bapak Cokorda Putra Parwata

selaku Kepala Desa Getakan dan untuk didampingi oleh penulis adalah keluarga Ibu

(6)

Keluarga Ibu Cokorda Istri Sayang bertempat tinggal di Banjar Dinas Getakan,

banjar adat Getakan. Ibu Cokorda Istri Sayang tinggal dengan ayahnya yang bernama

Cokorda Raka Pemayun. Untuk lebih jelasnya, profil keluarga Ibu Agung Sayang

dapat di lihat pada tabel berikut :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 Cokorda

27 TH SMA Pelajar/Mahasiswa Anak

pertama

24 TH SMA Pelajar/Mahasiswa Anak Ke-2

5 Cokorda

Ibu Cokorda Istri Sayang atau biasa dipanggil Ibu Gung Sayang merupakan anak

ketiga dari 4 bersaudara. Cokorda Gede Ngurah adalah ayahnya. Ibu Gung Sayang

(7)

keluarga yang berada di Getakan ini. Kepala keluarga dalam Kartu Keluarga adalah

kakak sulung Bu Gung Sayang. Cokorda Raka Pemayun yang merupakan kakak Bu

Gung Sayang tinggal bersama keluarganya dan kakak perempuan Bu Gung Sayang

yang juga tidak menikah di Pupuan, Tabanan. Kemudian, adik laki – laki Bu Gung Sayang yang sudah berkeluarga, kini tinggal bersama keluarganya di Ubud, Gianyar.

Saat ini, Ibu Gung Sayang bersama ayahnya tinggal dilahan seluas 500 meter

persegi, dimana dalam lahan seluas itu terbangun 4 bangunan yang rata – rata memiliki luas 10 m x 7,5 m yang terdiri dari 8 kamar tidur dan kamar mandi serta

dapur yang terpisah. Kondisi bangunan rumah Ibu Gung Sayang dapat dikatakan

sudah layak, karena kondisi bangunan yang sudah berlantai keramik dan tembok yang

sudah tertutup semen serta atap yang menggunakan tanah liat. Setelah penulis

menelusuri keseluruh halaman dan ke dalam rumah, bagian rumah yang menurut saya

secara pribadi kondisinya memprihatinkan adalah bagian kamar mandi dan dapur,

padahal kedua bagian rumah tersebut semestinya bersih.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Ibu Gung Sayang berasal dari kegiatannya yaitu sebagai

pedagang jajan bali yaitu Jajan Uli dan Begina. Bu Gung Sayang sebelumnya

pernah membantu di sawah sebagai buruh tani. Namun setelah ayahnya

semakin tua Bu Gung Sayang takut untuk meninggalkannya sendiri dalam

waktu yang lama untuk bekerja ke sawah. Oleh karena itu Bu Gung Sayang

memilih untuk menjual jajan yang mana pembuatannya dapat dilakukan

dirumah. Pekerjaan yang tentunya menguras tenaga dan waktu, dengan

penghasilan yang tidak menentu. Belum lagi kerugian yang diperoleh

bilamana tidak semua dagangannya laku di pasaran. Ketakutan itu membuat

Bu Gung Sayang memilih untuk memproduksi jajan hanya bila ada yang

memesannya langsung. Sehingga kemungkinan adanya kerugian lebih kecil.

(8)

sekitar Rp. 50.000. Penghasilan ini tak menentu tergantung seberapa banyak

jajan yang terjual dan ada atau tidaknya orang yang memesan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Adapun rincian pengeluaran keluarga Ibu Gung Sayang adalah sebagai

berikut:

a. Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran utama keluarga Ibu Gung Sayang adalah biaya hidup

sehari-hari seperti bahan makanan. Jika di rata-ratakan, pengeluaran keluarga

ini perharinya mencapai Rp. 30.000,00 yang digunakan untuk membeli sayur

dan lauk untuk makan dan oot (makanan babi). Keperluan hidup lainnya

seperti listrik perbulannya rata-rata RP 50.000 sedangkan air PAM

perbulannya rata-rata Rp 50.000 yang kadang justru naik menjadi Rp. 60.000.

Belum lagi pengeluaran untuk membeli sembako. Jadi pengeluaran keluarga

Ibu Gung Sayang lebih banyak di banding pendapatan yang di hasilkan.

b. Kesehatan

Dalam hal kesehatan, keluarga Ibu Gung Sayang tidak menganggarkan secara

khusus pengeluaran untuk biaya kesehatan. Biasanya Ibu Gung Sayang

mengandalkan JAMKESMAS untuk berobat di puskesmas. Karena keadaan

ekonomi yang tidak menentu mendesak keluarga Ibu Gung Sayang untuk

menjaga kesehatannya agar tidak sakit. Bagi keluarga Ibu Gung Sayang

bantuan dari pemerintah berupa JAMKESMAS sangat membantu dalam

bidang kesehatan.

c. Sosial

Dalam hal sosial, biasanya dikeluarkan jika ada upacara agama di desanya.

Biaya yang dikeluarkan tergantung dengan besar kecilnya upacara yang di

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Mengidentifikasi masalah yang di alami keluarga dampingan, yaitu keluarga

Ibu Gung Sayang, maka dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga

dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan

dengan keluarga Ibu Gung Sayang, yairu dengan melakukan pembicaraan ringan,

yaitu mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan

yang dialami, masalah perekonomian, masalah pendidikan serta melihat-lihat suasana

tempat tinggal Ibu Gung Sayang.

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan

melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa

kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa

masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil dan pengamatan dengan KK

dampingan yaitu :

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Perekonomian dari keluarga Ibu Gung Sayang dapat dikatakan tidak

mencukupi jika didengar dari keluhannya karena besarnya pengeluaran keluarga

didandingkan dengan pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan sebagai

pedagang jajanan bali dengan penghasilan yang tidak menentu, menjadikan Ibu Gung

Sayang sangat membutuhkan bantuan dalam segi ekonomi. Kendala yang dikeluhkan

Ibu Gung Sayang berupa kegiatan keagamaan yang mengharuskan keluarga ini untuk

libur dan tidak mendapat penghasilan sampai kegiatan keagamaan tersebut selesai.

Begitu pula jika musim hujan karena tidak bisa menjemur jajan.

Permasalahan keuangan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk

dipecahkan karena merupakan masalah utama yang dapat mempengaruhi semua

(10)

2.1.2 Masalah Kesehatan

Dalam hal kesehatan, keluarga Ibu Gung Sayang tidak menganggarkan secara

khusus pengeluaran untuk biaya kesehatan. Biasanya Ibu Gung Sayang

mengandalkan JAMKESMAS untuk berobat di puskesmas. Tapi sulitnya akses untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dan banyaknya antrian penduduk yang

berobat menggunakan JAMKESMAS membuat Ibu Gung Sayang lebih memilih

untuk tidak ke puskesmas dan beralih ke obat tradisional. Tetapi jika penyakit yang

dialami keluarga Ibu Gung Sayang sudah parah barulah Ibu Gung Sayang pergi ke

puskesmas. Untungnya, Ibu Gung Sayang mengatakan bahwa kesehatannya sampai

saat ini tidak ada masalah. Yang menjadi permasalah disini adalah penyakit yang

mungkin muncul dalam usianya yang meranjak tua dan bila tidak ditangani maka

akan bertambah parah jika tidak ditangani secara tepat dan di tempat yang tepat

seperti di puskesmas dan rumah sakit. Penanganan penyakit dengan menggunakan

loloh (obat tradisional) akan berdampak buruk jika dalam pembuatannya tidak

memperhatikan higienitas bahan.

2.2 Masalah Prioritas

Yang menjadi masalah prioritas menurut penulis dari kedua permasalahan

tersebut adalah masalah ekonomi. Masalah perekonimoan adalah permasalahan

mendasar yang nantinya bisa mempengaruhi semua aspek kehidupan. Masalah

lainnya seperti pendidikan dan psikologis dapat ditangani jika permasalahan ekonomi

(11)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program

Adapun program yang dilaksanakan untuk menangani permasalah yang ada di

keluarga Ibu Gung Sayang adalah sebagai berikut :

3.1.1 Masalah Perekonomian

Cara awal untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga Ibu Gung

Sayang adalah dengan memperbaiki pola pikir Ibu Gung Sayang yang berpikiran

penghasilan sehari hanya cukup untuk makan, yaitu dengan cara menyisihkan uang

upah dari pekerjaannya sebagai pegawai swasta sedikit demi sedikit. Dengan begitu

jika ada upacara keagamaan yang mengharuskan Ibu Gung Sayang untuk libur

bekerja, mereka masih mempunyai simpanan tabungan dari upah yang telah

disisihkan. Seberapapun penghasilan yang diperoleh tiap harinya setidaknya Bu Gung

Sayang harus menyisihkan setidaknya 20% dari penghasilannya. Menekan

pengeluaran yang tidak perlu juga menjadi senjata yang efektif untuk menekan

besarnya pengeluaran yang dikeluarkan oleh keluarga Ibu Gung Sayang.

3.1.2 Masalah Kesehatan

Tidak banyak yang bisa dilakukan di dalam permasalahan kesehatan ini,

mengingat lingkungan sekitar tempat tinggal Ibu Gung Sayang yang kotor dan

lembab maka disini saya memberikan masukan untuk sering-sering membersihkan

lingkungan disekitar tempat tinggal, karena kebersihan adalah cara efektif untuk

mencegah berkembang biaknya penyakit. Disamping itu, penulis juga memberikan

saran datang ke Puskesdes saat ada pengobatan gratis dan cek kesehatan gratis

Pada pertemuan ke 15 penulis memberikan sosialisasi mengenai Kesehatan,

yaitu Taman Obat Keluarga (TOGA) dan cara pengolahannya yang baik dan benar

agar nantinya dapat mengobati penyakit yang dialami keluarganya tanpa

mengeluarkan biaya sedikitpun. Kemudian Apabila keluarga Ibu Gung Sayang

mengalami penyakit yang butuh penanganan lebih lanjut, bisa menggunakan

JAMKESMAS dan yang telah disediakan oleh pemerintah bagi keluarga yang kurang

(12)

RTM dapat merasakan kebijakan dari pemerintah ini. Kemudian juga memperjelas

cara menggunakan BPJS di rumah sakit. Kemudian juga cara untuk hidup sehat

diusia Bu Gung Sayang.

3.2 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan program KK

dampingan dapat di lihat pada tabel berikut :

No Tanggal pelaksanaan Waktu Jenis Kegiatan JKEM

1 Jumat, 29 Juli 2016 12.00-14.00 Pembagian Kartu Keluarga

Dampingan oleh Ibu Bidan

1x2

jam =

2 jam

2 Sabtu, 30 Juli 2016 16.00-18.00 Survei alamat dan perkenalan awal

dengan KK Dampingan bersama Pak

Kepala Desa ke Dusun Getakan dan

16.00-18.00 Survei alamat dan perkenalan awal

dengan KK Dampingan bersama Pak

Kepala Desa ke Dusun Beneng dan

18.30-20.30 Melakukan kunjungan dan

memperkenalkan diri ke KK

Sayang dan keluarganya yang

kebetulan sedang berada di Getakan

serta bercerita mengenai

permasalahan yang dihadapi.

18.00-20.00 Berbincang – bincang dengan ke 1x2

(13)

jam

7 Rabu, 10 Agustus

2016

18.30-20.30 Berkunjung ke KK dampingan dan

melakukan observasi dirumah Bu

Gung Sayang

19.00-21.00 Membawakan makanan babi (oot)

dan sekaligus membantu

memberikan makanan babi.

09.00-16.00 Identifikasi masalah sekaligus

mencari upaya pemecahan masalah.

melakukan sosialisasi PHBS (Pola

Hidup Sehat dan Bersih).

membantu membuat pesanan jajan

uli dan begina.

15.00-20.00 Mengunjungi KK dampingan

kemudian melakukan sosialisasi

tentang PSN (Pemberantasan Sarang

Nyamuk) dan pemberian bubuk

08.00-18.00 Membantu pekerjaan rumah Bu

Gung Sayang.

08.00-15.00 Mengumpulkan jepun serta

menjemurnya agar dapat dijual untuk 1x7

(14)

meningkatkan ekonomi. 7 jam

15 Senin, 22 Agustus

2016

08.00-18.00 Memberikan bantuan bedeg “alas

bambu” untuk alas menjemur jajan.

Sehingga dapat menjemur lebih

banyak jajan.

08.00-13.00 Sosialisasi tentang tata cara

menggunakan BPJS dan tata cara

hidup sehat di usia Bu Gung Sayang

1x5

jam= 5

jam

17 Rabu, 24 Agustus

2016

16.00-20.00 Mengunjungi rumah Bu Gung

Sayang untuk memberi bantuan

berupa sembako dan tepung beras

serta tepung ketan untuk dibuat jajan. 1x7

jam =

7 jam

18 Kamis, 25 Agustus

2016

08.00-18.00 Membantu pekerjaan Bu Gung

Sayang dan sekaligus berpamitan.

1x10

jam =

(15)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk kedalam

Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus di penuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun

waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama

sebulan adalah sebanyak 18 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam

dimulai tanggal 30 Juli 2016 sampai tanggal 25 Agustus 2016.

4.2 Lokasi

Kegiatan KK dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan lokasi desa yang

telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Getakan,

Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Sedangkan secara spesifik lokasi

KK dampingan dari Ibu Gung Sayang adalah Dusun/Banjar Getakan, Desa Getakan,

Kecamatan Banjarangkan dan Kabupaten Klungkung.

4.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Getakan.

Kegiatan KK dampingan yang dilakukan berupa kunjungan kediaman keluarga yang

di damping. Mengidentifikasi masalah yang sedang di hadapi dan dengan

memberikan solusi maupun bantuan untuk menyelesaikan masalah tersbut. Jadwal

kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 18 kali selama sebulan lebih,

dimana setiap lama kunjungan rata-rata 3 sampai 10 jam untuk tiap kunjungan,

sehingga total kunjungan mencapai 92 jam.

4.4 Hasil Pendampingan Keluarga

Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping adalah Ibu Gung Sayang

lebih memahami bagaimana cara menekan pengeluaran sehari-hari dengan cara

(16)

tambahan dari menjual jepun kering dan menjaga kesehatannya sehingga dapat

mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4.5 Kendala Pendampingan Keluarga

Dalam pelaksanaan program pendampingan keluarga ini, penulis tidak

menemukan kendala yang berarti karena keluarga Ibu Gung Sayang sangat

bersahabat dan terbuka dalam menerima mahasiswa KKN. Selain itu, rumah KK

(17)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari segi ekonomi, KK dampingan ini merupakan kategori RTM, melihat

pendapatan yang tidak menentu yaitu hanya Rp. 50.000 dan penghasilan perbulan

tidak mencapai Rp 1.000.000. Kendala utama dalam KK dampingan ini adalah

kurangnya pemasaran jajan, tenaga dan juga tempat menjemur jajan yang sangat

minim menyebabkan proses produksi tidak maksimal. Sehingga penulis memberikan

bedeg “alas bambu” untuk dijadikan alas, kemudian membantu membuat jajan. Untuk

meningkatkan lagi ekonomi keluarga, penulis menyarankan untuk menjual jepun

kering. Karena tidak terlalu menghabiskan waktu dan tenaga.

Dari segi kesehatan terbilang baik. Karena keluarga beliau sangat menjaga

dan beranggapan bahwa kesehatan adalah hal yang utama, dengan cara selalu

berusaha memenuhi kebutuhan makanan yang sehat dan bergizi meskipun dalam

kondisi yang kurang cukup, sederhana dan seadanya.

5.2 Rekomendasi

Saran yang dapat diberikan adalah peningkatan kesadaran terhadap Bu Gung

Sayang mengenai skala prioritas kebutuhan dan menajemen keuangan, supaya dalam

mengatur kebutuhan rumah tangga beliau dapat terorganisir dengan baik terutama

saat memiliki kebutuhan dan memerlukan biaya yang mendesak. Ini dikarenakan tiap

program yang diberikan mahasiswa tidak bisa secara instan menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi keluarga beliau.

Sedangkan, saran dari penulis untuk KKN PPM periode berikutnya

hendaknya pelaksanaan kegiatan KK dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN

PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK

bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas dan keluarga

(18)

untuk dapat membantu keluarga tersebut dalam mengatasi masalah-masalah yang

dihadapinya serta untuk memantau keberlanjutan pemberlajaran yang sudah diberikan

(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjawab tujuan tersebut, perlu diketahui luas lahan layak Kyoto untuk ikut dalam kegiatan CDM, kondisi sistem pertanian yang ada, pemilihan alternatif sistem

Tujuan penelitian Untuk mengetahui serta menilai gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang program pencegahan karsinoma serviks melalui skrining dini dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pengendalian internal dalam sistem pelayanan distribusi Pos Express, serta proses pelaksanaan audit internal pada

Hasil analisis dan pemodelan dari aplikasi yang dirancang adalah aplikasi ini berfungsi sebagai sarana pemasaran dan penjualan dengan fitur-fitur seperti pencarian produk,

[r]

a. Takhri>j al-hadi>th , yaitu meneliti keberadaan hadis dalam kitab-kitab yang mu’tabarah. Kritik sanad hadis , yaitu meneliti para perawi dengan cara

[r]

Dari permasalahan yang ditemukan, yang dapat dijadikan solusi adalah pengelolaan keuangan yang lebih baik.Bapak I Gusti Nyoman Ngurah sendiri merupakan seorang