• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya Rumput. Rurnput-rumputan adalah jenis tanaman famili gramineae yang mudah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya Rumput. Rurnput-rumputan adalah jenis tanaman famili gramineae yang mudah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Budidaya Rumput

Rurnput-rumputan adalah jenis tanaman famili gramineae yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Rumput dapat tumbuh hampir di semua kondisi tanah. Saat ini rumput tidak hanya dibudidayakan untuk makanan temak, tetapi jenis- jenis tertentu dibudidayakan untuk tanaman penutup tanah pada lanskap seperti taman, lapangan terbang, pinggiran jalan tol, lapangan sepakbola, lapangan tenis, lapangan base ball, lapangan golf dan lain-lain. Dalam ha1 ini fungsi rumput di samping untuk keindahan (estetika), juga berperan untuk mengendalikan erosi, mengurangi suhu yang tinggi, keamanan dan kenyamanan berolah raga, serta sarana untuk rekreasi.

Kriteria pemilihan rumput untuk lanskap didasarkan pada pertimbangan ketahanan dan kualitas hamparan yang diingmkan, serta kecepatan pertumbuhan atau penutupan tanah. Terdapat enam jenis rumput lanskap yang umum dibudidayakan, empat di antaranya biasa digunakan untuk lapangan olah raga sedangkan dua jenis lainnya biasa digunakan sebagai tanaman penguat teras dan pencegah erosi O(umurur, 1998). Empat jenis rumput yang banyak digunakan untuk lapangan olah raga adalah rumput Bermuda (Cynodon dactylon), Manila (Zoysia mefrelia), Gajahan (Axonopus compressusI) dan Agrotis (Agrostis palistrus Huds), sedangkan rumput

untuk

penguat teras dan pencegah erosi adalah rumput Belulang (Eleusine indica) dan

(2)

rumput Gajah (Pennisetum purpureurn). Dari keenam jenis rumput tersebut yang memiliki karakteristik tekstur halus adalah rumput Bermuda (Cynodon dactylon) dan Agrotis (Agrostispalustris), dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Karakteristik Rurnput Lanskap Jenis Rumput

Gajahan, kipait (Axonopus compressus) Manila, king (Zoysia metrella)

Bermuda (Cynodon dactylon) Agrotis (Agrostispalustris) Belulang (Eleusirte indica) Gajah (Pennisetumpurpureum) Sumber: Kumurur (1999)

hijau muda

halus hijau

halus hijau muda hijau kasar hij au

Dari beberapa jenis rumput lanskap, yang paling banyak digunakaq terutama untuk lapangan golf adalah rumput bermuda (Cynodon dactylon). Hal ini disebabkan rumput bermuda mempunyai beberapa keunggulan, yaitu merniliki warna yang men& tekstur daunnya halus, kepadatan pucuk tinggi, dapat beradaptasi dengan baik di daerah iklim panas, berakar dalam, toleran terhadap kekeringan dan pemangkasan pendek, toleran terhadap kondisi tanah asamhasa, dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, laju pertumbuhan clan pemulihan cepat, serta responsif terhadap pemupukan dan pengairan (Beard 1973, Tjahjono 1993). Rumput bermuda tahan terhadap tingkat kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan dan tidak tahan terhadap penggenangan dalam waktu lama. Gambar 1 memperlihatkan bentuk fisik rumput bermuda yang memiliki strukhrr daun kecil, lidah daun pendek dan terdapat rambut-rambut halus dengan panjang 1-3 mm.

(3)

Stolon -

Gambar 1. Bentuk fisik rumput bermuda (Beard 1982).

Rumput gajahan atau kipait (Axonopus compressus) tumbuh berumpun, tahan terhadap injakan dan pangkasan, menyukai tanah gembur yang berkompos, dan dapat tumbuh baik di tempat yang temaungi. Rumput ini bertekstur kasar (Gambar 2(b)),

cocok digunakan untuk taman

Rumput manila atau rumput king (Zoysia metrella) mempunyai rimpang yang kuat dan bercabang ke segala arah, ujung dam selalu menggulung ke dalam, helai daunnya halus, berwaha hijau tua atau hijau kebiruan (Kumurur 1998). Gambar 2(c) memperlihatkan tekstur rumput manila yang agak kasar. Rumput manila banyak dipunakan pada lapangan olah raga atau taman.

Rumput agrotis (Agrostis palushis) mempunyai perakaran yang dangkal, keraptannya tinggi, dan bertekstur halus (Gambar (2d)). Rumput ini taban injakan dan cocok di tanam di daerah dataran tingg atau pegunungan (Kumurur 1998).

(4)

(a) Rumput Bermuda, (b) Rumput Gajahan, (c) Rumput Manila, (d) Rumput Agrotis.

Gambar 2. Tekstur beberapa jenis nunput lanskap

Budidaya Rumput

Rumput dapat hunbuh dengan baik jika ditanam pada kondisi tanah yang baik, seperti jenis tanah, porositas tanah, kandungan zat hara tanah dan laju infiltrasi tanah.

Tanah yang cocok untuk tanaman rumput adalah tanah yang mengandung sekitar 50 % ruang pori dan 50 % padatan dalam volume totalnya. Jumlah antara udara dan air yang mengisi ruang pori harus seimbang untuk menjamin kecepatan drainase dan kemampuan menahan air saat diberikan irigasi (Musser 1962).

Pada saat ini budidaya dan pemeliharaan rumput yang dilakukan secara intensif adalah di lapangan golf Lapangan golf biasanya terdiri atas beberapa bagian lapangan seperti green, apron, fairway, tee box, dan rough yang masing-masing memiliki lapisan tanah berbeda. Gambar 3 menunjukkan lapisan tanah pada areal green yang terdiri atas lapisan pasir halus (0,25-1 rnrn), pasir kasar (coarse sand)

(5)

10

(0,l-2 mm), kerikil (0,2-5 mm), dan sub soil. Sedangkan bagian lapangan lainnya secara umum memiliki stmktur lapisan tanah bempa pasir sedalam 10-20 cm pada bagian atas dan sub soil pada lapisan bawahnya. Saluran drainase biasanya dipasang pada lapisan sub soil pada saat proses penyiapan lahan dilakukan.

Rumput Akar Pasir halus Pasir kasar Gravel

Sub soil Drain coil

Gambar 3. Susunan tanah pada areal green lapangan golf.

>

Penanaman rumput dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara seeding (menggunakan benihbiji), sprigging (menggtmakan stolon/batang horisontal yang tumbuh ke samping) dan sodding (menggunakan lempengan rumput). Penanaman secara seeding dilakukan dengan menebar benih rumput secara langsung pada lahan yang telah disiapkan. Penanaman secara sprigging dilalcakan dengan mengambil stolon dari nursery kemudian ditebar di atas lahan yang telah disiapkan, selanjutnya di rolling agar bagian-bagian perakarannya dapat masuk atau menyentuh media tanamnya. Untuk mempercepat proses pertumbuharinya, ditaburkan pasir di atas

(6)

I I

permukaan sfolon ( f o p dressing) dan penyiraman. Penanaman secara sodding dilakukan dengan menanam rumput dalam bentuk lempengan pada lahan yang telah disiapkan, kemudian rumput yang telah ditanam ditekan secara merata dengan menggunakan balok kayu agar menempel dengan kuat di tanah. Penanaman secara sodding dapat menghasilkan penutupan yang lebih cepat dibanding cara seeding atau sprigging.

Pemeliharaan Rumput

Rumput yang ditanam pada lanskap, diharapkan dapat memberikan hamparan rumput yang rapat, seragam dan memenuhi persyaratan kualitas yang lain. Kualitas rumput meliputi kualitas visual dan kualitas fungsional. Kualitas visual meliputi kerapatan, tekstur, keseragaman, wama, sifat pertumbuhan serta kehalusan, sedangkan kualitas fimgsional meliputi ketegaran, kelenturan, kepegasan, kesegaran, perakaran dan daya pemulihan.

Untuk mendapatkan dan mempertahankan kondisi rumput tersebut, perlu dilalcukan pemeliharaan (ma~ntenance). Kegiatan pemeliharaan rumput yang biasa dilaksanakan di lapangan golf adalah:

a. Peremajaan, dimaksudkan untuk mendapatkan kondisi tanaman rumput yang bagus. Kegiatan peremajaan yang dilakukan adalah verticutting, coring, top dressing dan sodding. Verticutting adalah memotong secara vertikal untuk membuang akar rumput yang sudah tua sehingga tumbuh akar-akar baru.

Coring adalah pembuatan lubang pada tanah untuk menjaga agar tanah menjadi gembur, tejaga porositasnya, tejaga kestabilan oksigen dalam tanah

(7)

12

dan mengurangi kepadatan tanah. 7i)p dressing adalah penaburan pasir di atas pemukaan tanah yang ditumbuhi rumput agar lubang-lubang hasil coring dapat tertutup dan rumput dapat tumbuh dengan balk. Sodding adalah kegiatan penambalan rumput yang rusak atau terkontaminasi dengan menggunakan lempengan rumput.

b. Perawatan rumput, dimaksudkan agar wama dan kondisi rumput tetap terjaga.

Kegiatan yang perlu dilakukan adalah pemupukan, pemberantasan gulma, hama dan penyakit serta irigasi. Pemupukan adalah salah satu cara untuk menambah dan memberikan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, dilakukan berdasarkan kebutuhan tanaman. Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi di lapangan, biasanya menggunakan pestisida. Irigasi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air untuk rumput, terutama pada m u s h kemarau agar rumput dapat tumbuh dengan baik.

c. Pemotongan rumput, bertujuan untuk menjaga agar rurnput selalu dalam kondisi baik dengan ketinggian tertentu. Kegiatan pemotongan merupakan usaha paling mendasar dari kegiatan pemeliharaan lanskap karena berhubungan erat dengan kegiatan pemeliharaan lainnya. ~emotongan dilakukan secara intensif sesuai tinggi rumput yang diperlukan untuk mendapatkan hamparan rumput yang seragam. Kegiatan pemotongan rumput berbeda-beda berdasarkan tempat dan fungsinys. Pemotongan yang terlalu rendah akan menyebabkan rumput stress akibat penguapan dan kehilangan cadangan karbohidrat yang tinggi, sebaliknya pemangkasan yang terlalu tinggi

(8)

13

akan menyebabkan rumput mudah rebah atau tidak tegar sehingga kualitas lapangannya kurang (Beard 1982).

Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari (Rotary Mower)

Pemotongan rumput dilakukan dengan berbagai macam alat pemotong, baik yang manual maupun yang bermesin.. Alat atau mesin pemotong rumput banyak jenisnya tetapi berdasarkan cara pemotongannya dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu tipe reel (reel mower), tipe rotan (rotary mower) dan flail mower. Mesin pemotong rumput yang banyak digunakan untuk pemeliharaan lapangan olah raga dan taman adalah tipe reel dan tipe rotari, sedangkanflail mower biasanya digunakan untuk padang utilitas dan kawasan gulma semak berkayu.

Mesin pemotong rumput tipe reel memotong rumput dengan cara menggunting sehingga diperoleh hasil pemotongan ymg rapi. Pemotong jenis ini baik digunakan pada lahan yang memiliki elevasi yang tidak iata (bergelombang) dan memerlukan ketinggian yang seragam dan kerapian yang tinggi. Pemotong rumput tipe reel digunakan pada hampir semua areal golf kecuali untuk daerah di sekitar bunker. -

Mesin pemotong rumput tipe rotaxi adalah mesin pemotong rumput yang memotong berdasarkan impak pisau terhadap rumput Cfree cutting) dengan kecepatan putar tinggi. Pada mesin pemotong rumput tipe rotari, pisau berputar secara honisontal, sejajar dengan permukaan tanah. Perbedaan pisau pemotong rumput tipe reel dan tipe rotari dapat dilihat pada Gambar 4.

(9)

(a) pisau pemotong tipe reel (b) pisau pemotong tipe rotari Gambar 4. Jenis-jenis pisau pemotong rumput.

Hasil pemotongan dengan menggunakan pemotong rumput tipe rotari relatif kurang rapi dibandingkan dengan tipe reel, tetapi dapat memberikan hasil pemotongan yang dapat diterima pada hampir semua jenis kondisi areal potong.

Toleransi pada unit pemotongnya tidak terlalu kritis seperti pada tip reel, sehingga dapat diperlakukan sedikit lebih kasar dan masih mampu mempertahankan hasil

,

potongnya. Pemotong jenis ini baik digunakan untuk lahan yang miring dan datar, serta kurang memerlukan kerapian yang sangat tinggi. Di areal golf, mesin pemotong rumput tipe rotari dlgunakan

untuk

memotong rumput pada pinggir bunker.

Mesin pemotong rumput tipe rotari terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: 1) rumah deck untuk menempatkan pisau (blade) dan mekanisme pemutarnya, 2) blade mounting dan mekanisme pemutar, 3) pisau (Garnbar 5).

(10)

Mekanisme Pemutar /-

Bilah pisau (blade) Blade mounting

Garnbar 5. Bagian-bagian rnesin pernotong rumput tipe rotan (Anonim 1999).

Variabel rnesin pernotong rumput tipe rotari yang berpengaruh terhadap hasil pernotongan adalah kecepatan putar pisau pernotong, kecepatan maju alat, ketajaman dan jenis pisau pernotong serta sudut pernasangan pisau. Kecepatan pemotongan akan berpengaruh terhadap energi spesifik pernotongan dan hasil pernotongan. Hasil penelitian Dogherty dan Gale (1991) rnenunjukkan bahwa pernotongan rumput secara

fiee cuttrng yang efisien rnernpunyai kecepatan kritis antara 25-30 mls. Pada kecepatan di bawah kecepatan kritis, defleksi batang sebelum pernotongan terjadi secara menyeluruh sehingga energi pernotongan yang dibutuhkan tinggi. Hasil penelitian Setiadi (2000) juga rnenunjukkan adanya pengaruh kecepatan putar pernotongan terhadap kebutuhan tenaga pernotongan. Semakin tinggi kecepatan putar pernotongan, semakin kecil tenaga yang dibutuhkan untuk pernotongan karena torsi semakin kecil jika kecepatan pernotongan sernakin tinggi. Di sainping kecepatan pernotongan, jenis dan ketajaman pisau juga berpengaruh pada pernotongan. Energi

(11)

spesifik pemotongan yang dibutuhkan pisau tumpul dua kali lebih besar jika dibandingkan pisau tajam, serta hasil pemotongan lebih kasar (Dogherty and Gale 1991).

Hasil penelitian Setiadi (2000) rnenunjukkan bahwa kebutuhan torsi pemotongan semakin kecil dengan bertambah besamya sudut pemasangan pisau.

Menurunnya kebutuhan torsi disebabkan karena bertambah besamya sudut pemasangan pisau akan berpengamh pada panjang pisau yang memotong rumput karena perubahan sudut pemasangan pisau tidak berpengaruh pada gaya dan energi spesifik pemotongan. Hasil penelitian Dogherty dan Gale (1991) menyatakan bahwa pada pemotongan rumput dengan kecepatan di atas kecepatan kntis, sudut pemasangan pisau (rake angle) tidak berpengamh secara nyata terhadap gaya dan energi spesifik pernotongan. Tetapi pada kecepatan lebih rendah, peningkatan sudut pisau menghasilkan peningkatan jumlah batang yang tidak terpotong

Pemotong rumput tipe rotari yang tersedia di pasaran umumnya merniliki kecepatan putar pisau antara 2300 sampai 3700 rpm dan digerakkan oleh mesin bertenaga 0,5 sampai 4 hp.

Mekanisme Pemotongan Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari (Rotary Mower)

Mekanisme free cutting biasa digunakan untuk benda-benda kecil atau tipis seperti rumput (Sitkey 1986). Free cutting dimungkinkan te jadi jika gaya maksimum pemotongan melebihi gaya realcsi yang timbul pada material yang dipotong.

Komponen gaya pada fLee cutting adalah mass iizersia (ketahanan) dari batang yang

(12)

17

dipotong dan gaya reaksi statis dari bending untuk batang dan perubahan sudut (angular displacement) dari luas permukaan yang dipotong. Deformasi dan gaya- gaya yang bekerja pada batang yang disebabkan free cutting disajikan pada Gambar 6.

h = tinggi pemotongan d = tebal batang,

R = gaya yang dibutuhkan untuk pemanjangan batang sehesar Ah P ',, = komponen horisontal dari gaya R

P, = komponen vertikal dari gaya tekan v y = arah pemotongan

x = pemanjangan batang

Gambar 6. Mekanismefree cutting (Sitkey 1986).

Lintasan gerak pemotongan pada pemotong rumput tipe rotari merupakan lintasan gerak relatif benda berputar, yaitu gerak rotasi pisau relatif terhadap gerak maju alat. Persamaan gerak untuk gerakan ini adalah persaniaan kurva lokus dari

(13)

1 S

gerak frochoidal (Sakai 1998). Lintasan persamaan gerak ini jika dilihat dari atas seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Kurva locus trochoidal

untuk

pisau rotari.

Persamaan kurva locus secara mum untuk pisau yang berputar relatif terhadap gerakan maju adalah: ,

di mana :

v = kecepatan maju alat (mls) t = waktu tempuh (s)

o = kecepatan putar pisau (radianls) - 2m

- - (n = putaran per menit / rprn)

60 - -

R = jarak titik ke pusat putaran (m)

Referensi

Dokumen terkait

Since 2012, for increasing the number of visitors, PCULib do several efforts such as: 1) Repositioning a new role as a community hub, where people of

Tahap keempat merupakan lanjutan dari tahap ketiga, yaitu bimbingan konseling kelompok menggunakan musik. Tahap ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan mengenali

Layanan-layanan yang terdapat di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah antara lain layanan keanggotaan, layanan anak, layanan sirkulasi remaja dan anak, layanan sirkulasi dewasa,

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET.. SURAKARTA 2016..

BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU

Menjelaskan dampak ganda globalisasi 3 3 2 8 dan implikasi globalisasi terhadap terhadap Bangsa dan Negara Indonesia.. bangsa dan

(4) Dalam hal Informasi Publik yang dimohon, diputuskan untuk diberikan baik sebagian atau seluruhnya namun tidak disampaikan pada saat permohonan dilakukan, PPID wajib

Atas dasar tersebut disertai hasil penelitian ini maka dapat diketahui bahwa konsumsi Kurma Ajwa ( P. dactylifera ) pada dosis 5 dan 7 buah dianjurkan pada kehamilan