• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN (STUDI KASUS: SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN (STUDI KASUS: SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT)"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS: SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

AHMAD ANIES MUTTAQIEN 107093003110

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2012 M/1433 H

(2)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN

(STUDI KASUS: SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

AHMAD ANIES MUTTAQIEN 107093003110

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2012 M/1433 H

ii

(3)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN

(STUDI KASUS: SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT) Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh:

AHMAD ANIES MUTTAQIEN 107093003110

Menyetujui, Pembimbing I,

Zainul Arham, M.Si NIP. 19740730 200710 1 002

Pembimbing II,

Sarwoto, M.M

NIP. 19510210 197403 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008

iii

(4)

Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penjaminan Mutu Pendidikan Kejuruan (Studi Kasus: SMK Nusantara 1 Ciputat)” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi pada Hari Selasa 7 Februari 2012. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi.

Jakarta, Mei 2012

Tim Penguji, Penguji I

Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19750412 200710 2 002

Penguji II

Qurrotul Aini, MT NIP. 19730325 200901 2 001 Pembimbing I

Zainul Arham, M.Si NIP. 19740730 200710 1 002

Pembimbing II

Sarwoto, M.M NIP. 19510210 197403 1 001 Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Prodi Sistem Informasi

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008

iv

(5)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Mei 2012

Ahmad Anies Muttaqien 107093003110

v

(6)

AHMAD ANIES MUTTAQIEN (107093003110), Rancang Bangun Sistem Informasi Penjaminan Mutu Pendidikan Kejuruan (Studi Kasus: SMK Nusantara 1 Ciputat). Dibawah bimbingan ZAINUL ARHAM dan SARWOTO.

SMK Nusantara 1 Ciputat merupakan salah satu sekolah yang cukup diminati oleh para calon siswa/siswi di sekitar Ciputat. Setiap tahunnya sekolah ini mengalami peningkatan dalam hal penerimaan siswa baru, sehingga SMK Nusantara 1 Ciputat dituntut untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diselenggarakan. Peningkatan jumlah siswa SMK Nusantara 1 Ciputat dari tahun ajaran 2001/2002 sampai dengan tahun 2010/2011 dengan rata-rata 194 siswa, dan peningkatan jumlah guru dari tahun ajaran 2001/2002 sampai dengan tahun 2010/2011 dengan rata-rata 6 guru. Hal tersebut menandakan bahwa setiap tahunnya sekolah mengalami peningkatan jumlah siswa maupun tenaga pengajar.

Oleh karena itu, hal tersebut juga harus didukung dengan mutu pendidikan yang baik. Namun, hingga kini proses penjaminan mutu pendidikan masih dilakukan secara manual sehingga proses yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama.

Hal ini dapat mempengaruhi terhadap proses penetapan kebijakan yang dilakukan oleh Kabid (Ketua Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan) dalam proses pengolahan data-data yang digunakan dalam proses penjaminan. Berdasarkan kendala-kendala tersebut, penulis merancang Sistem Informasi Penjaminan Mutu Pendidikan Kejuruan dengan menggunakan metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development) yang terdiri dari Perencanaan syarat-syarat, Workshop desain (RAD Design Workshop), dan Implementasi (Implementation).

Tools perancangan yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language).

Dari penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan yang dapat digunakan SMK Nusantara 1 Ciputat dalam menentukan mutu pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara, aplikasi yang dihasilkan sudah sangat membantu Kabid dalam menentukan mutu pendidikan di SMK Nusantara 1 Ciputat dan membantu Kepala Sekolah dalam memberikan laporan mutu pendidikan yang telah diselenggarakan.

Kata Kunci: Penjaminan Mutu, Pendidikan, Kejuruan, RAD (Rapid Application Development), UML (Unified Modeling Language)

V Bab + XX Halaman + 94 Halaman + 34 Tabel + 58 Gambar + Pustaka + 6 Lampiran

Pustaka Acuan (24, 1998 – 2010)

vi

(7)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat karena atas Rahmat, Hidayah, dan KaruniaNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN (STUDI KASUS: SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT)” dengan sebaik-baiknya. Sholawat dan salam kita tujukan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang membawa kita dari jalan yang gelap gulita menuju ke jalan yang terang benderang.

Kiranya tidak berlebihan apabila dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi dan Bapak Zainul Arham, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Zainul Arham, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran dan kerelaan hati untuk membimbing penulis

4. Bapak Sarwoto, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang penuh kesabaran

vii

(8)

5. Bapak Drs. H. Faisal Bakar, S.E selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara 1 Ciputat yang telah menerima penulis untuk melakukan riset di SMK Nusantara 1 Ciputat

6. Bapak Drs. Rasuddin H.B, M.M., M.Pd selaku Ketua Bidang Penjaminan Mutu SMK Nusantara 1 Ciputat yang telah banyak membimbing penulis dalam menyusun penulisan ini.

Penulis sadar bahwa penyususan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama kawan-kawan Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.

Jakarta, Mei 2012

AHMAD ANIES MUTTAQIEN NIM: 107093003110

viii

(9)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat karena atas Rahmat, Hidayah, dan KaruniaNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN (STUDI KASUS: SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT)” dengan sebaik-baiknya.

Kiranya tidak berlebihan apabila dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan persembahan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ibunda tercinta Siti Romzah yang selalu mencurahkan segala do’a, ilmu, nasehat, dan kasih sayang yang tak pernah berhenti

2. Kakak-kakak ku yang telah banyak mendukung penulis untuk menyelesaikan penulisan ini

3. Guru-guru ku yang telah memberikan motivasi yang luar biasa, Bapak Mario Teguh, Bapak Marsudi W. Kisworo, Bapak Jay Krhesna, Bapak Supardi Lee, Bapak Valentino Dinsi, Ibu Ellis, Ust. Hamdan

4. Teman-teman Persatuan Mahasiswa Indramayu, Wildan, Taufik, Jaenal, Ade, Hasyim, Tarjono, Opik dan lain-lain

5. Sahabat-sahabat ku Eneng Tresna, Wawan, Fadly, Wandy Acmal dan sahabat-sahabat lainnya yang terlalu banyak penulis bila disebutkan semua

ix

(10)

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SAMPUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv

PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 4

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Metode Penelitian ... 6

x

(11)

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Rancang Bangun ... 8

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8

2.2.1 Pengertian Sistem ... 8

2.2.2 Pengertian Data ... 9

2.2.3 Pengertian Informasi ... 9

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi ... 10

2.3 Penjaminan Mutu ... 11

2.3.1 Definisi Penjaminan Mutu ... 11

2.3.2 Dasar Hukum Terkait Penjaminan Mutu ... 12

2.3.3 Butir-butir Mutu ... 13

2.4 Pendidikan dalam Pandangan Islam ... 17

2.5 UML (Unified Modeling Language) ... 19

2.6 RAD (Rapid Application Development) ... 24

2.7 PHP ... 25

2.8 MySQL ... 26

2.9 XAMPP ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.1.1 Observasi ... 27

xi

(12)

3.1.3 Studi Literatur ... 28

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 29

3.3 Kerangka Penelitian ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Syarat-syarat ... 33

4.1.1 Profil SMK Nusantara 1 Ciputat ... 33

4.1.2 Identifikasi Masalah ... 35

4.1.3 Identifikasi Sistem Berjalan ... 35

4.1.4 Alternatif Pemecahan Masalah ... 36

4.1.5 Identifikasi Lingkup Sistem ... 37

4.1.6 Identifikasi Analisis Persyaratan Sistem ... 38

4.1.7 Estimasi Resiko ... 40

4.1.8 Kelebihan dan Kekurangan Sistem ... 41

4.2 Fase Desain Workshop RAD ... 41

4.2.1 Deskripsi Sistem ... 41

4.2.2 Use case Diagram ... 42

4.2.3 Narasi Use case ... 45

4.2.4 Use case Scenario ... 45

4.2.5 Activity Diagram ... 54

4.2.6 Sequence Diagram ... 67

4.2.7 Class Diagram ... 76

4.2.8 Struktur Database ... 77

xii

(13)

4.3 Implementasi ... 87 4.3.1 Implementation Workflow ... 87 4.3.2 Test Workflow ... 89 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ... 91 5.2 Saran ... 92 DAFTAR PUSTAKA ... 93 LAMPIRAN

xiii

(14)

Tabel 1.1 Kriteria yang Digunakan dalam Penjaminan Mutu Pendidikan... 3

Tabel 4.1 Bobot Komponen ... 37

Tabel 4.2 Estimasi Resiko ... 40

Tabel 4.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan ... 41

Tabel 4.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Usulan ... 41

Tabel 4.5 Perbandingan Sistem Keseluruhan ... 41

Tabel 4.6 Identifikasi Actor dan Use Case... 42

Tabel 4.7 Daftar Diagram Use Case ... 43

Tabel 4.8 Use case Scenario Login ... 45

Tabel 4.9 Use case Scenario Mutu ... 46

Tabel 4.10 Use case Scenario Input Mutu Proses ... 46

Tabel 4.11 Use case Scenario Input Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 47

Tabel 4.12 Use case Scenario Input Mutu Kompetensi Lulusan ... 48

Tabel 4.13 Use case Scenario Input Mutu Sarana dan Prasarana ... 48

Tabel 4.14 Use case Scenario Input Mutu Isi ... 49

Tabel 4.15 Use case Scenario Input Mutu Pembiayaan ... 50

Tabel 4.16 Use case Scenario Input Mutu Penilaian ... 50

Tabel 4.17 Use case Scenario Input Mutu Pengelolaan ... 51

Tabel 4.18 Use case Scenario Kirim Data Mutu ... 51

Tabel 4.19 Use case Scenario Lihat Data Mutu ... 52

xiv

(15)

Tabel 4.21 Use case Scenario Bantuan ... 53

Tabel 4.22 Use case Scenario Logout ... 54

Tabel 4.23 User ... 77

Tabel 4.24 Pro ... 77

Tabel 4.25 Ten ... 78

Tabel 4.26 Kom ... 78

Tabel 4.27 Sar ... 78

Tabel 4.28 Isi ... 79

Tabel 4.29 Bia ... 79

Tabel 4.30 Nil... 80

Tabel 4.31 Kel ... 80

Tabel 4.32 Mutu ... 80

Tabel 4.33 Upload ... 81

xv

(16)

Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa... 1

Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Jumlah Guru ... 2

Gambar 1.3 Grafik Peningkatan Jumlah Pengeluaran ... 2

Gambar 2.1 Use case Diagram ... 21

Gambar 2.2 Activity Diagram ... 22

Gambar 2.3 Sequence Diagram ... 23

Gambar 2.4 Class Diagram... 24

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan RAD ... 29

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Nusantara 1 Ciputat ... 33

Gambar 4.2 Use case diagram ... 44

Gambar 4.3 Activity Diagram Login ... 54

Gambar 4.4 Activity Diagram Mutu ... 55

Gambar 4.5 Activity Diagram Input Mutu Proses ... 56

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 57

Gambar 4.7 Activity Diagram Input Mutu Kompetensi Lulusan ... 58

Gambar 4.8 Activity Diagram Input Mutu Sarana dan Prasarana ... 59

Gambar 4.9 Activity Diagram Input Mutu Isi ... 60

Gambar 4.10 Activity Diagram Input Mutu Pembiayaan ... 61

Gambar 4.11 Activity Diagram Input Mutu Penilaian ... 62

xvi

(17)

Gambar 4.13 Activity Diagram Kirim Data Mutu ... 64

Gambar 4.14 Activity Diagram Lihat Data Mutu ... 64

Gambar 4.15 Activity Diagram Lihat Laporan ... 65

Gambar 4.16 Activity Diagram Bantuan ... 66

Gambar 4.17 Activity Diagram Logout ... 66

Gambar 4.18 Sequence Diagram Login ... 67

Gambar 4.19 Sequence Diagram Mutu ... 68

Gambar 4.20 Sequence Diagram Input Mutu Proses ... 68

Gambar 4.21 Sequence Diagram Input Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 69

Gambar 4.22 Sequence Diagram Input Mutu Kompetensi Lulusan ... 69

Gambar 4.23 Sequence Diagram Input Mutu Sarana dan Prasarana ... 70

Gambar 4.24 Sequence Diagram Input Mutu Isi ... 71

Gambar 4.25 Sequence Diagram Input Mutu Pembiayaan ... 71

Gambar 4.26 Sequence Diagram Input Mutu Penilaian ... 72

Gambar 4.27 Sequence Diagram Input Mutu Pengelolaan ... 73

Gambar 4.28 Sequence Diagram Kirim Data Mutu... 73

Gambar 4.29 Sequence Diagram Lihat Data Mutu ... 74

Gambar 4.30 Sequence Diagram Lihat Laporan... 74

Gambar 4.31 Sequence Diagram Bantuan ... 75

Gambar 4.32 Sequence Diagram Logout ... 75

Gambar 4.33 Class Diagram... 76

xvii

(18)

Gambar 4.35 Halaman Utama untuk Kabid ... 82

Gambar 4.36 Halaman Proses untuk Kabid ... 83

Gambar 4.37 Halaman Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk Kabid ... 83

Gambar 4.38 Halaman Kompetensi Lulusan untuk Kabid ... 83

Gambar 4.39 Halaman Sarana dan Prasarana untuk Kabid ... 84

Gambar 4.40 Halaman Isi untuk Kabid... 84

Gambar 4.41 Halaman Pembiayaan untuk Kabid ... 84

Gambar 4.42 Halaman Penilaian untuk Kabid ... 85

Gambar 4.43 Halaman Pengelolaan untuk Kabid ... 85

Gambar 4.44 Halaman Data Mutu untuk Kabid ... 85

Gambar 4.45 Halaman Home untuk Kepsek ... 86

Gambar 4.46 Halaman Kirim Data Mutu untuk Kepsek... 86

Gambar 4.47 Halaman Home untuk Direktur ... 86

Gambar 4.48 Halaman Laporan untuk Kabid, Kepsek dan Direktur ... 87

Gambar 4.49 Halaman Bantuan ... 87

xviii

(19)

SIMBOL USECASE DIAGRAM

Simbol Nama

Actor

Use Case Participant (Sholiq, 2006)

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Simbol Nama

Titik Awal Titik Akhir Activity

Pilihan untuk mengambil keputusan

Fork

Tanda Pengiriman

Tanda Penerimaan

(Sholiq, 2006)

xix

(20)

Simbol Nama

Participant

Simpel Message

Synchronous

Asynchronous

(Sholiq, 2006)

SIMBOL CLASS DIAGRAM

Simbol Nama

Class

Datatype

Interface

Generalization

(Sholiq, 2006)

«datatype»

xx

(21)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SMK Nusantara 1 Ciputat merupakan salah satu sekolah yang cukup diminati oleh para calon siswa/siswi di sekitar Ciputat. Setiap tahunnya sekolah ini mengalami peningkatan dalam hal penerimaan siswa baru. Dengan semakin banyaknya jumlah siswa, maka SMK Nusantara 1 Ciputat dituntut untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diselenggarakan.

Peningkatan jumlah siswa dari tahun ajaran 2001/2002 sampai dengan tahun 2010/2011 dengan rata-rata 194 siswa. Sebagaimana pada Gambar 1.1, dan peningkatan jumlah guru dari tahun ajaran 2001/2002 sampai dengan tahun 2010/2011 dengan rata-rata 6 guru sebagaimana pada Gambar 1.2. Sedangkan peningkatan pengeluaran sangat siginifikan terjadi pada tahun ajaran 2009/2010 sebesar Rp. 3.334.350.696.00,-

Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa

1

(22)

Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Jumlah Guru

Gambar 1.3 Grafik Peningkatan Jumlah Pengeluaran

Proses penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan secara manual memiliki beberapa kelemahan sehingga menimbulkan beberapa persoalan, diantaranya sebagai berikut:

1. Proses pengolahan data penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama yakni dua minggu.

2. Memungkinkan terjadinya ekplorasi informasi yang minim. Informasi yang diperoleh dari hasil proses penjaminan seharusnya dapat dipergunakan dengan baik, sehingga memungkinkan untuk memudahkan melakukan kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan di masa mendatang.

Dalam pelaksanaannya penjaminan mutu pendidikan ini menggunakan beberapa komponen atau kriteria (multikriteria) yang nantinya akan dinilai.

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 0

10 20 30 40 50 60 70 80

2001/2002

2002/2003

2003/2004

2004/2005

2005/2006

2006/2007

2007/2008

2008/2009

2009/2010

2010/2011

(23)

Kriteria-kriteria tersebut berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2009. Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Kriteria yang Digunakan dalam Penjaminan Mutu Pendidikan No Nama Kriteria

1 Proses

2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3 Kompetensi Lulusan

4 Sarana dan Prasarana 5 Isi

6 Pembiayaan 7 Penilaian 8 Pengelolaan

Dari permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem informasi penjaminan mutu pendidikan yang memiliki kemampuan untuk menjamin mutu pendidikan. Melihat bahwa sistem informasi penjaminan mutu pendidikan merupakan salah satu faktor yang membantu dalam peningkatan mutu pendidikan, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penjaminan Mutu Pendidikan Kejuruan (Studi Kasus: SMK Nusantara 1 Ciputat)”.

(24)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana menentukan nilai mutu pendidikan pada sistem penjaminan mutu pendidikan kejuruan?

2. Bagaimana merancang dan membangun sistem infomasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan dalam menentukan nilai mutu pendidikan?

1.3 Batasan Masalah

Secara umum pembahasan masalah tersebut sangatlah luas, oleh karena itu perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut yaitu:

1. Jaminan mutu didasarkan kriteria penilaian akreditasi.

2. Menggunakan metode pengembangan sistem RAD sampai pada tahap implementasi.

3. Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database- nya.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Merancang sebuah sistem informasi pada sistem penjaminan mutu pendidikan.

(25)

2. Membuat perangkat lunak (software) sistem penjaminan mutu pendidikan kejuruan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.2.1 Bagi Penulis

1. Mengetahui secara langsung penggunaan sistem informasi dalam pemanfaatannya.

2. Dapat memodelkan sistem informasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan.

1.4.2.2 Bagi Instansi

1. Membantu Kepala Sekolah dalam memberikan laporan mutu pendidikan kepada Ketua Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan.

2. Membantu Ketua Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan dalam menjamin mutu pendidikan yang tepat.

3. Memudahkan Direktur Yayasan dalam melihat laporan mutu pendidikan yang telah diselenggarakan.

1.4.2.3 Bagi Universitas

1. Memperkaya khazanah keilmuan pada bidang sistem informasi.

2. Memotivasi untuk melakukan penelitian berikutnya, baik untuk permasalahan serupa maupun permasalahan lainnya dengan menggunakan metode yang sama.

(26)

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi dilakukan dengan langsung mengadakan penelitian dan pengamatan langsung di SMK Nusantara 1 Ciputat.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan di SMK Nusantara 1 Ciputat yaitu pada Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan internal sekolah, Kepala Sekolah dan Direktur Yayasan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data atau informasi-informasi yang diperlukan untuk penelitian dan pembangunan perangkat lunak.

c. Studi Literatur

Merupakan cara memperoleh data dengan cara membaca buku karya ilmiah dan jurnal yang telah ditulis oleh para ahli, yang ada hubungannya dengan pembahasan penelitian ini.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem menggunakan Rapid Application Development (RAD) yang meliputi 3 tahap, yaitu Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning Phase), Workshop Desain (RAD Design Workshop), dan Implementasi (Implementation). Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modeling Language (UML).

(27)

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi semua dasar teori yang selanjutnya digunakan pada bagian pembahasan dan teori-teori lain yang berkaitan untuk menunjang penulisan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

Secara garis besar terdiri dari metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas masalah-masalah yang telah dirumuskan pada Bab Pendahuluan.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat membantu untuk proses pengembangan yang lebih lanjut.

(28)

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Rancang Bangun

Perancangan atau rancang bangun merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008) terbitan Pusat Bahasa Depdiknas Republik Indonesia dinyatakan bahwa rancang yaitu yang mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu) dan kata bangun berarti bentuk, cara menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud, struktur (Depdiknas, 2000). Rancang Bangun Berarti mendesain bangunan yang akan dibuat (Depdiknas, 2000).

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Moscove (1981) sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (disebut subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, sedangkan menurut Murdick (1998) sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang dijadikan satu untuk tujuan umum.

8

(29)

Jogiyanto (1999) menyatakan bahwa sistem adalah jaringan dari pada elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan untuk melakukan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi supaya tujuan pokok tersebut terlaksana, maka perlu ada elemen-elemen dari sistem komputer yang terdidi dari hardware atau piranti keras adalah peralatan dari sistem komputer yang secara fisik dapat dijamah. Software atau piranti lunak adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.

Brainware adalah manusia yang terlibat didalam pengoperasian serta mengatur sistem komputer.

2.2.2 Pengertian Data

Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata (Agus, 2009).

2.2.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya (Witarto, 2004). Sedangkan menurut Jogiyanto (2005), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna mendukung kelangsungan perkembangannya.

(30)

Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi

Sebenarnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut dengan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System/BIS). Dalam praktiknya, istilah sistem informasi sering dipakai tanpa menggunakan kata berbasis komputer, walaupun dalam penggunaannya komputer merupakan bagian yang sangat penting.

Sistem informasi adalah suatu sistem bantuan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengolah data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai (Kadir, 2003).

Menurut Whitten (2004), sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi, sedangkan menurut Mulyanto (2009), sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri atas manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

(31)

Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing- masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.

2.3 Penjaminan Mutu

2.3.1 Definisi Penjaminan Mutu

Definisi mutu memiliki konotasi yang bermacam-macam bergantung orang yang memakainya. Mutu berasal dari bahasa latin yakni “Qualis” yang berarti what kind of (tergantung kata apa yang mengikutinya). Mutu menurut Deming ialah kesesuaian dengan kebutuhan. Mutu menurut Juran ialah kecocokan dengan kebutuhan. (Usman, 2006).

Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan (Depdiknas, 2003). Dengan demikian, penjaminan mutu pendidikan adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan.

Secara konstitusional, pendidikan yang bermutu sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Pasal 5 ayat (1) secara eksplisit ditegaskan bahwa:

"Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan

(32)

yang bermutu". Dalam upaya memperoleh pendidikan yang bermutu, Undang- Undang tersebut juga mengamanatkan pada Pasal 11 ayat (1), yaitu: "Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi". Sedangkan pada Pasal 41 ayat (3) ditegaskan lagi bahwa

“Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu”.

Penjaminan mutu pendidikan dilakukan berdasarkan kriteria yang bersifat terbuka. Kriteria tersebut dapat berbentuk standar seperti yang termaktub dalam Pasal 35 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala”.

Dalam praktik penyelenggaraannya, semua kriteria tersebut merupakan obyek penjaminan mutu pendidikan. Maksudnya adalah bahwa mutu pendidikan yang akan dicapai oleh sekolah obyeknya adalah kriteria-kriteria pendidikan tersebut.

2.3.2 Dasar Hukum Terkait Penjaminan Mutu

Terkait dengan “mutu”, dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara eksplisit telah termuat dalam Pasal 50 ayat (2); Pasal 5 ayat (1); Pasal 11 ayat (1); Pasal 41 ayat (3). Dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal

(33)

50 ayat (2) menyatakan bahwa “Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional”.

Sedangkan pada Pasal 5 ayat (1) secara eksplisit ditegaskan bahwa:

“Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Pasal 11 ayat (1), yaitu: “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”. Sedangkan pada Pasal 41 ayat (3) ditegaskan lagi bahwa “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu”.

2.3.3 Butir-Butir Mutu

Kriteria yang digunakan merupakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2009 tanggal 4 Maret 2009. Penetapan kriteria itu dilakukan dalam sejumlah aspek yang disebut butir-butir mutu, di antaranya:

1. Proses

Proses yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang- kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

(34)

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksud adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Kompetensi Lulusan

Kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sedangkan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,

(35)

bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

5. Isi

Isi yang dimaksud adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

6. Pembiayaan

Pembiayaan yang dimaksud adalah yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya

(36)

personal. Biaya investasi satuan pendidikan yang dimaksud meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi:

a. gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.

b. bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.

c. biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

Yang termasuk biaya personal peserta didik antara lain pakaian, transpor, buku pribadi, konsumsi, akomodasi, dan biaya pribadi lainnya.

7. Penilaian

Penilaian yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. penilaian hasil belajar oleh pendidik.

b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.

c. penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

8. Pengelolaan.

Pengelolaan yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

(37)

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat kepala satuan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya dibantu minimal oleh tiga wakil kepala satuan pendidikan yang masing- masing secara berturut-turut membidangi akademik, sarana dan prasarana, serta kesiswaan.

2.4 Pendidikan dalam Pandangan Islam

Dalam Islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja, melainkan dilakukan sepanjang usia (long life education). Islam memotivasi pemeluknya untuk selalu meningkatkan kualitas keilmuan dan pengetahuan. Tua atau muda, pria atau wanita, miskin atau kaya mendapatkan porsi sama dalam pandangan Islam dalam kewajiban untuk menuntut ilmu (pendidikan). Bukan hanya pengetahuan yang terkait urusan ukhrowi saja yang ditekankan oleh Islam, melainkan pengetahuan yang terkait dengan urusan duniawi juga. Karena tidak mungkin manusia mencapai kebahagiaan hari kelak tanpa melalui jalan kehidupan dunia ini.

Islam juga menekankan akan pentingnya membaca, menelaah, meneliti segala sesuatu yang terjadi di alam raya ini. Membaca, menelaah, meneliti hanya bisa dilakukan oleh manusia, karena hanya manusia makhluk yang memiliki akal

(38)

dan hati. Selanjutnya dengan kelebihan akal dan hati, manusia mampu memahami fenomena-fenomena yang ada di sekitarnya, termasuk pengetahuan. Dan sebagai implikasinya kelestarian dan keseimbangan alam harus dijaga sebagai bentuk pengejawantahan tugas manusia sebagai khalifah fil ardh.

Al-Qur’an telah berkali-kali menjelaskan akan pentingnya pengetahuan.

Tanpa pengetahuan niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara. Tidak hanya itu, al-Qur’an bahkan memposisikan manusia yang memiliki pengetahuan pada derajat yang tinggi. al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11 menyebutkan:

“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”.

Dari sini dapat dipahami bahwa betapa pentingnya pengetahuan bagi kelangsungan hidup manusia. Karena dengan pengetahuan manusia akan mengetahui apa yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa madharat.

Dalam sebuah sabda Nabi SAW dijelaskan:

“Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa Islam mewajibkan kepada seluruh pemeluknya untuk mendapatkan pengetahuan, yaitu kewajiban bagi mereka untuk menuntut ilmu pengetahuan.

(39)

Imam Syafi’i pernah menyatakan:

“Barangsiapa menginginkan dunia, maka harus dengan ilmu.

Barangsiapa menginginkan akhirat, maka harus dengan ilmu. Dan barangsiapa menginginkan keduanya, maka harus dengan ilmu”.

Dari sini, sudah seyogyanya manusia selalu berusaha untuk menambah kualitas ilmu pengetahuan dengan terus berusaha mencarinya hingga akhir hayat.

Dalam al-Qur’an surat Thahaa ayat 114 disebutkan:

“Katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan’.”

2.5 UML (Unified Modeling Laguange)

UML (Unified Modeling Laguange) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).

(40)

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, di antaranya:

a. Use Case Diagram

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.

Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai (Sholiq, 2006).

(41)

Gambar 2.1 Use case diagram b. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, activity diagram dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of event) dalam use case (Sholiq, 2006).

Activity diagram merupakan suatu bentuk flow diagram yang memodelkan alur kerja (work flow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas sebuah proses.

Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flow chart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari suatu aktivitas ke dalam keadaan sesaat. Activity diagram akan lebih bermanfaat apabila terlebuh dahulu kita memodelkan sebuah proses untuk membantu kita memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi.

(42)

Gambar 2.2 Activity diagram c. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi di antara obyek-obyek tersebut.

Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek- obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.

Pada diagram ini, dimensi vertikal merepresentasikan waktu. Bagian paling atas dari diagram menjadi titik awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram. Garis vertikal, disebut life line, dilekatkan pada setiap obyek atau aktor. Kemudian, life line tersebut digambarkan menjadi kotak ketika obyek melakukan suatu operasi, kotak tersebut disebut activation box.

Obyek dikatakan mempunyai live activation pada saat tersebut. Pesan yang dipertukarkan antar obyek digambarkan sebagai sebuah anak panah antara activation box pengirim dan penerima.

(43)

Kemudian diatasnya diberikan label pesan. Salah satu contoh sequence diagram digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Sequence Diagram d. Class Diagram

Class Diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem, kelas mengandung informasi dan tingkah laku (behaviour) yang berkaitan dengan informasi tersebut. Dalam class diagram dikenal adanya multiplicity yang berguna untuk memberikan gambaran sejumlah instan yang akan ditampung dalam kelas (Sholiq, 2006).

Class Diagram adalah diagram yang menunjukan kelas-kelas yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya secara logika. Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem. Karena itu class diagram merupakan tulang punggung atau kekuatan dasar dari hampir setiap metode berorientasi objek termasuk UML (Henderi, 2000).

Elemen-elemen class diagram dalam pemodelan UML terdiri dari: kelas- kelas, struktur kelas, sifat kelas (class behavior), perkumpulan/gabungan (association), pengumpulan/kesatuan (agregation), ketergantungan (dependency),

(44)

relasi-relasi turunannya, keberagaman dan indikator navigasi, dan role name (peranan/tugas nama).

Gambar 2.4 Class Diagram

2.6 RAD (Rapid Application Development)

RAD (Rapid Application Development) adalah sistem pemrograman yang memungkinkan programmer membuat program dengan cepat. Secara umum, Sistem RAD menyediakan sejumlah alat-bantu untuk membuat antarmuka pengguna grafis (graphical user interfaces) yang biasanya membutuhkan usaha dan waktu yang lama untuk membuatnya.

Metode pengembangan sistem menggunakan Rapid Application Development (RAD) meliputi 3 tahap, yaitu Perencanaan syarat-syarat (Requirement Planning Phase), Workshop desain (RAD Design Workshop), dan Implementasi (Implementation) (Kendall, 2008).

(45)

2.7 PHP

Menurut Firdaus (2007) PHP merupakan bahasa web serverside yang bersifat open source. Bahasa PHP menyatu dengan script HTML yang sepenuhnya dijalankan pada server.

PHP dibuat pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Tetapi kemudian dikembangkan oleh orang lain dan setelah melalui tiga kali karya penulisan akhirnya PHP menjadi bahasa pemrograman web. PHP adalah sebuah produk yang bersifat open source, sehingga source code dari PHP dapat digunakan, diganti atau diedit tanpa harus membayar atau dikenai biaya. Keunggulan PHP adalah selain sifatnya open source adalah multi platform selain dapat dijalankan pada platform LINUX. PHP juga dapat dijalankan pada platform windows dengan menggunakan software PHP for windows, dengan web server IIS pada Windows 2000 ataupun PWS pada Windows 98.

PHP itu sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools.

Script ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu halaman HTML tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side ini membuat pengerjaaan script tersebut dikerjakan di server sedangkan yang dikirimkan kepada browser adalah hasil proses dari script tersebut yang sudah berbentuk HTML.

Keunggulan dari sifat server side tersebut adalah:

1. Tidak diperlukan adanya kompatibilitas browser atau harus menggunakan browser tertentu, karena server lah yang akan mengerjakan script tersebut.

(46)

Hasil yang dikirimkan kembali ke browser biasanya dalam bentuk teks ataupun gambar sehingga dapat dikenali oleh browser apa pun.

2. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, contoh: hubungan kedalam database.

3. Script asli tidak dapat dilihat sehingga keamanan lebih terjamin.

2.8 MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak untuk sistem manajemen database (Database Management System). Karena sifatnya yang open source dan memiliki kemampuan menampung kapasitas yang sangat besar, maka MySQL menjadi database yang sangat populer dikalangan web programmer. MySQL dapat dijalankan dalam 2 operating system yang sangat populer saat ini, yaitu Windows dan Linux. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer, dan puluhan hingga ratusan ribu situs sangat mengandalkan MySQL sebagai database-nya. (Sukarno, 2006).

2.9 XAMPP

XAMPP yaitu Apache, PHP, MySQL dan phpMyAdmin. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi.

(Supriyanto, 2005).

(47)

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga cara untuk mengumpulkan data, yaitu observasi, wawancara dan studi literatur sejenis:

3.1.1 Observasi

Pada metode ini, peneliti mengumpulkan data dan informasi yaitu dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung di SMK Nusantara 1 Ciputat terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan atau berjalan, untuk memperoleh semua data yang dibutuhkan sehingga peneliti bisa dengan mudah dalam membuat aplikasi. Berikut ini data tempat observasi yang dilakukan oleh peneliti:

Nama Instansi : SMK Nusantara 1 Ciputat

Alamat : Jl. Tarumanegara Dalam No. 1 Ciputat, Tangerang Selatan Telepon : (021) 74707222

Waktu : 1 Mei 2011 s.d 30 Mei 2011

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti mengumpulkan informasi mengenai:

1. Profil SMK Nusantara 1 Ciputat, terdiri atas Struktur Organisasi, Visi, Misi dan Tujuan SMK Nusantara 1 Ciputat.

27

(48)

2. Proses penjaminan yang sedang berjalan yaitu menghasilkan analisis sistem penjaminan mutu pendidikan secara manual. Hasilnya dapat dilihat pada Sub- Bab IV Identifikasi Sistem Berjalan.

3. Data internal yang terdiri atas jumlah siswa, jumlah guru, dan laporan keuangan setiap tahunnya serta struktur organisasi. Hasilnya dapat dilihat berupa grafik pada Bab I.

3.1.2 Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan Ketua Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan SMK Nusantara 1 Ciputat. Wawancara dilakukan di ruang Ketua Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan SMK Nusantara 1 Ciputat yaitu pada Bulan Mei 2011. Wawancara yang dilakukan lebih menitikberatkan bagaimana kriteria dan prosedur melakukan penjaminan mutu pendidikan tingkat dasar dan menengah, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan. Kemudian wawancara juga dilakukan dengan Kepala Sekolah SMK Nusantara 1 Ciputat dan dilakukan di ruang Kepala Sekolah SMK Nusantara 1 Ciputat yaitu pada Bulan Mei 2011.

Wawancara yang dilakukan lebih menitikberatkan pada permasalahan dalam memberikan laporan kepada Ketua Bidang Penjaminan Mutu SMK Nusantara 1 Ciputat. Sedangkan dengan Direktur Yayasan, wawancara dilakukan di ruang Direktur Yayasan yaitu pada Bulan Mei 2011. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai laporan penjaminan mutu pendidikan yang diterimanya. Selengkapnya hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran.

(49)

3.1.3 Studi Literatur

Dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan teori sistem informasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan. Sumber literatur diperoleh dari 5 jurnal, 3 karya ilmiah, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2009, situs-situs penunjang, dan selengkapnya dapat dilihat di Daftar Pustaka.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan penulis gunakan adalah metode pengembangan RAD (Rapid Application Development) yang meliputi 3 tahap yaitu, Fase Perencanaan Syarat, Fase Workshop Design, dan Fase Implementasi.

Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modeling Language (UML), diagram yang digunakan yaitu Use case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan RAD

Perencanaan Syarat-syarat

Mengidentifikasi tujuan dan syarat- syarat informasi

Desain Workshop RAD

Bekerja dengan pengguna untuk merancang sistem

Membangun sistem

Mengenalkan sistem baru Implementasi

(50)

Rapid Application Development (RAD) yang digunakan penulis memiliki tahapan-tahapan berikut:

1. Perencanaan Syarat-syarat

Dalam fase ini Ketua Bidang Penjamin Mutu Pendidikan dan penulis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif dari kedua belah pihak tersebut.

Dalam pertemuan tersebut diperoleh perencanaan yang akan dibuat dalam sistem:

a. Tujuan pengembangan prototipe sistem b. Analisa kebutuhan prototipe sistem c. Definisi masalah

2. Workshop Design

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki sistem yang dapat digambarkan sebagai workshop, kemudian penulis memulai merancang sistem menggunakan tools Unified Modeling Language (UML), dengan tahapan sebagai berikut:

a. Membuat Usecase Diagram

Ditahap ini penulis mencoba untuk menangkap requirement sistem dan memahami sistem yang sedang berjalan.

b. Membuat Usecase Scenario

Disini penulis mendeskripsikan usecase yang telah dibuat pada tahap pertama.

(51)

c. Membuat Activity Diagram

Penulis membuat sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

Tahap ini sangat berguna ketika kita akan menggambarkan atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai usecase berinteraksi.

d. Membuat Sequence Diagram

Penulis menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Penulis memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk meghasilkan sesuatu di dalam usecase.

e. Membuat Class Diagram

Penulis memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem.

3. Fase Implementasi

Pada tahap ini penulis melakukan pengujian atau testing dan pengenalan terhadap sistem. Dalam hal ini kepada Kabid (Ketua Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan), Kepala Sekolah dan Direktur Yayasan sebagai pengguna dalam sistem informasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan ini.

3.3 Kerangka Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi literatur. Sedangkan pada metode pengembangan sistem, penulis menggunakan metode RAD.

(52)

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian

(53)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Syarat-syarat

4.1.1 Profil SMK Nusantara 1 Ciputat

SMK Nusantara 1 Ciputat merupakan sekolah yang terletak di Jalan Tarumanegara Dalam No. 1 Ciputat, Tangerang Selatan. Letaknya yang strategis membuat sekolah ini sangat diminati oleh banyak calon siswa-siswi untuk mendaftarkan diri di SMK Nusantara 1 Ciputat. SMK Nusantara 1 Ciputat berdiri sejak tahun 2001 dan hingga kini sudah memiliki 8 program keahlian, yaitu akomodasi perhotelan, usaha perjalanan wisata, tata boga, pemasaran, akuntansi, teknik komputer dan jaringan, rekayasa perangkat lunak, dan multimedia.

A. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Nusantara 1 Ciputat

KEPALA SEKOLAH Drs. H. FAISAL BAKAR, SE

WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KESISWAAN M. ARIF NOOR, M.Pd

WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG SARANA DAN PRASARANA

BAHROZIH, MM WAKIL KEPALA SEKOLAH

BIDANG KURIKULUM H. HERLINA, M.Pd

KETUA PROGRAM

GURU / WALI KELAS

SISWA YAYASAN

DIREKTUR : DR. H. ALIMUDIN AL-MURTALA, MM; M.Pd KABID PENDIDIKAN DAN SDM : ABDUL KHOHAR, S.Pd; M.Pd KABID PENJAMIN MUTU : Drs. RASUDDIN, HB, M.M; M.Pd KABID KEUANGAN : MUTOHAR, SE

KABID RUMAH TANGGA : ISMAIL SALUDDIN, SE; SH KABID KEAGAMAAN : SYAIFUL AZHAR

33

(54)

Struktur organisasi yang terdapat pada SMK Nusantara 1 Ciputat berada dibawah struktur organisasi yayasan. Yayasan Al-Diana Nusantara dipimpin oleh seorang direktur yang dibantu oleh lima orang ketua bidang. Sedangkan struktur organisasi SMK Nusantara 1 Ciputat dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah.

B. Visi, Misi dan Tujuan SMK Nusantara 1 Ciputat a. Visi

Menjadikan peserta didik sebagai tenaga kerja terampil, profesional dan berakhlak mulia.

b. Misi

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang bersifat teoritas dan praktis dalam kerangka profesionalitas.

2. Mengintegrasikan ilmu umum dengan ilmu agama yang bermoral dan religius.

3. Mengedepankan pendidikan agama dalam menciptakan tenaga kerja yang berakhlak mulia.

4. Mendidik tenaga terampil melalui guru industri berpenglaman dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga lulusannya lebih diminati stake holder dan mampu mandiri.

5. Industri pemerintah dan swasta sebagai partner dalam pengembangan kompetensi siswa/i untuk jobtraining dan penempatan kerja.

6. Setiap alumni dibekali mental dan mampu bersaing dalam memasuki dunia kerja.

(55)

c. Tujuan

Dalam rangka menghadapi persaingan global multi-dimensi SMK Nusantara 1 Ciputat selain bekerja sama secara aktif dengan industri dalam negeri juga mempersiapkan On The Job Training ke luar negeri khususnya Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura dengan bekal English Tourism dengan industri secara intensif.

4.1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang penulis lakukan yaitu identifikasi terhadap masalah penjaminan mutu pendidikan. Permasalahan yang terjadi adalah ketika mengumpulkan data-data secara manual, kemudian data tersebut masih harus diproses lagi untuk menghasilkan laporan dan dokumentasi mengenai penjaminan mutu. Dan pada saat ini belum memiliki sebuah perangkat lunak yang sesuai untuk memproses data-data yang ada, yang digunakan sebagai dokumentasi dan pelaporan pada penjaminan mutu pendidikan kejuruan.

4.1.3 Identifikasi Sistem Berjalan

Sistem penjaminan mutu pendidikan yang berjalan pada SMK Nusantara 1 Ciputat sebagai berikut:

1. Ketua program menyerahkan data hasil kerja kepada kepala sekolah untuk dilakukan pemeriksaan dan analisa

2. Data yang telah dianalisa oleh kepala sekolah kemudian di-input ke dalam database sekolah dan disimpan untuk kemudian diolah dan dibuatkan laporan untuk diserahkan kepada ketua bidang penjaminan mutu pendidikan

(56)

3. Ketua bidang penjaminan mutu pendidikan melakukan penghitungan secara manual untuk memperoleh hasil keputusan terhadap penjaminan mutu pendidikan di SMK Nusantara 1 Ciputat, dan hasil laporan penghitungan tersebut diserahkan kepada direktur yayasan.

4.1.4 Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada sub-bab sebelumnya, maka dibuatlah sebuah perangkat lunak pada sistem penjaminan mutu pendidikan, dengan harapan sistem yang baru dapat berjalan dengan benar dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan dokumentasi data dan pelaporan mengenai penjaminan mutu pendidikan.

Data yang digunakan untuk proses penjaminan mutu sudah ada dan didokumentasikan, kemudian data-data tersebut di-input ke sebuah perangkat lunak yang akan dibuat untuk diproses dan ditampilkan dalam bentuk chart (tabel/grafik). Dari chart yang dihasilkan, seorang kabid atau pengguna perangkat lunak bisa memberikan suatu kesimpulan mengenai penjaminan mutu pendidikan.

Tujuan pembuatan aplikasi adalah sebagai solusi yang dapat membantu manajemen dalam melakukan proses penjaminan mutu pendidikan yang diselenggarakannya. Penjaminan mutu pendidikan dianalisis berdasarkan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan. Berikut hal-hal yang perlu dirancang untuk mendukung sistem usulan:

1. Kepala Sekolah memberikan data mutu pendidikan yang berbentuk dokumen kepada kabid untuk di-input ke dalam sistem informasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan.

(57)

2. Kabid (Ketua Bidang Penjamin Mutu Pendidikan) menerima data mutu pendidikan yang berbentuk dokumen dari kepala sekolah untuk di-input ke dalam sistem sistem informasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan. Kabid tidak lagi melakukan proses penghitungan secara manual karena data-data yang di-input dapat diproses untuk menghasilkan nilai mutu pendidikan. Output sistem berupa hasil akhir mutu pendidikan dan perbandingan dengan mutu pendidikan pada tahun-tahun sebelumnya.

3. Direktur Yayasan menerima laporan akhir mutu pendidikan yang telah dilakukan penghitungan sebelumnya dalam bentuk dokumen.

4.1.5 Identifikasi Lingkup Sistem

Batasan yang diberikan dalam penjaminan mutu pendidikan tingkat dasar dan menengah yaitu data kriteria penjaminan yang digunakan bersifat tetap, yakni berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2009 Tanggal 4 Maret 2009, yaitu proses, pendidik dan tenaga kependidikan, kompetensi lulusan, sarana dan prasarana, isi, pembiayaan, penilaian, dan pengelolaan, dengan bobot komponen yang telah ditentukan.

Tabel: 4.1 Bobot Komponen

No Nama Kriteria Bobot

1 Proses 15

2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 15

3 Kompetensi Lulusan 13

4 Sarana dan Prasarana 13

5 Isi 12

6 Pembiayaan 11

7 Penilaian 11

8 Pengelolaan 10

(58)

4.1.6 Identifikasi Analisis Persyaratan Sistem

Dalam penelitian ini akan dibahas analisis persyaratan sistem yang terbagi ke dalam dua bagian, yaitu persyaratan fungsional dan persyaratan non-fungsional (Whitten, 2004):

1. Persyaratan Fungsional

Persyaratan fungsional sering diidentifikasikan dalam istilah input, ouput, proses dan data tersimpan yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran peningkatan sistem.

Adapun input dalam sistem ini yaitu Instrumen Mutu Sekolah, tujuan input data ini adalah untuk mengetahui nilai kualitas dari sekolah berdasarkan kriteria yang digunakan.

Sedangkan output dari sistem ini adalah hasil perhitungan nilai akhir. Hasil perhitungan ini merupakan output hasil akhir yang telah sistem hitung. Data yang dikeluarkan sistem berupa perhitungan dari seluruh nilai kriteria sekolah dalam bentuk angka maupun grafik mutu pendidikan.

Proses yang terjadi di dalam sistem informasi penjaminan mutu pendidikan kejuruan ini meliputi:

1. Menyimpan Data ke Dalam Database

Setelah proses input data dilakukan sukses, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database.

2. Update Data

Setelah data disimpan dalam database, maka sistem juga dapat melakukan proses memperbarui data apabila terjadi kesalahan-kesalahan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat 5 peranan penting yang dilaksanakan oleh LPMP, yaitu: (1) Pengumpulan Data Mutu Pendidikan,

Modul Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan ini adalah pegangan bagi fasilitator dalam melakukan fasilitasi dalam

Badan Penjaminan Mutu Unnes(bpm.unnes.ac.id) Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya (pjm.ub.ac.id) Sistem Informasi Penjaminan Mutu Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Angket – HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN TINGKAT PENGAMALAN IBADAH SISWA. (Studi Kasus SMK NUSANTARA Legoso

Latar belakang penelitian ini adalah setiap satuan pendidikan wajib menjalankan penjaminan mutu pendidikan dalam meninngkat mutu suatu pendidikan di sekolah.

Fokus penelitian ini yaitu terdiri dari; (1) Bentuk inovasi sekolah berbasis Teknologi Informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan kejuruan di SMK PGRI 3 Malang

Berdasarkan uji black box, evaluasi rancangan sistem informasi penilaian instrumen akreditasi penjaminan mutu terhadap fungsi-fungsi aplikasi sistem informasi

• Merupakan layanan untuk masyarakat (khususnya entitas Perguruan Tinggi) agar lebih memahami Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan