• Tidak ada hasil yang ditemukan

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EJAAN YANG DISEMPURNAKAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

E

JAAN

Y

ANG

D

ISEMPURNAKAN

(2)

A. P

ENGERTIAN EJAAN

Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell ’mengeja’. Hornby mengatakan, ”spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii) the way in a word is speeled”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: “ejaaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat,dsb) dalam bentuk tulisan (huruf- huruf) serta penggunaan tanda-tanda baca”.

Sedangkan Badudu berpendapat, “ejaan adalah pelambangan fonem dengan huruf” (Pateda, 1993:

61).

(3)

B. E JAAN Y ANG D ISEMPURNAKAN

Pada tanggal 17 Agustus 1972 pemakaian ejaan baru untuk bahasa Indonesia diresmikan.

Ejaan ini dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).

(4)

C. P

EMAKAIAN DAN

P

ENULISAN

H

URUF

Pemakaian dan penulisan huruf kapital atau huruf besar

1.

Huruf pertama awal kalimat Contoh :

Ibu pergi ke pasar.

Lima butir telur sudah menetas.

2.

Huruf pertama kalimat langsung Contoh :

Ayah berkata,”Kondisi perekonomian negara kita semakin membaik.”

”Terima kasih atas infomasinya,”katamu.

(5)

3.

Huruf pertama dalam ungkapan yang

berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama Tuhan, termasuk kata gantinya.

Contoh :

Allah Islam

Katolik Yesus Kristus

Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih

4.

Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti oleh nama orang.

Contoh :

Sultan Hamengkubuwono Nabi Musa

Romo Mangunwijaya

Raden Ajeng Kartini

(6)

5.

Huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti oleh nama

Contoh:

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono

Jenderal Sudirman

6.

Huruf pertama nama orang Contoh:

Joko Supriyanto Mohammad Hatta

7.

Huruf pertama nama suku, bangsa dan bahasa

Contoh:

Suku Jawa

Bangsa Indonesia

Bahasa Inggris

(7)

8. Huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya dan peristiwa sejarah

Contoh:

hari Jumat (kecuali pada awal kalimat : Hari Jumat) Proklamasi Kemerdekaan

tahun Masehi

9. Huruf pertama nama khas dalam geografi Contoh:

Jalan Surabaya Gunung Merapi

Samudra Indonesia

10. Huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi

Contoh:

Sekretariat Negara

Dewan Perwakilan Rakyat Undang-Undang Dasar 1945

(8)

11. Huruf pertama semua kata di dalam buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata partikel yang tidak terletak di posisi awal

Contoh:

surat kabar Seputar Indonesia

Dari Ave Maria ke Jalan Lain Menuju Roma majalah Seni dan Budaya

12. Singkatan nama gelar, nama orang dan sapaan Contoh:

Dr. Anggara Ir. Soekarno

Sardono W. Kusumo

13. Huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, paman, nenek yang dipakai

sebagai kata ganti atau sapaan.

Contoh:

Kapan Kakak datang?

Silakan duduk, Dik!

Eko pergi ke rumah Pak Sanusi

Terima kasih atas bantuan Saudara!

(9)

1.

Dipakai menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam karangan

Contoh:

Berita ini saya baca di surat kabar Kompas Majalah Femina

Novel Saman karangan Ayu Utami

2.

Dipakai menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata

Contoh:

Semua pernyataan di bawah ini benar, kecuali ....

Kerjakanlah soal ini dengan sebaik-baiknya!

Pemakaian dan penulisan huruf miring:

(10)

3.

Dipakai menuliskan nama ilmiah atau

ungkapan asing maupun daerah yang belum disesuaikan

Contoh:

Ora et Labora artinya berdoa dan bekerjalah Politik devide at impera digunakan Belanda untuk memecah persatuan Bangsa Indonesia.

4.

Dipakai menuliskan judul buku dalam daftar pustaka

Contoh:

Keraf, Gorys. Komposisi. Jakarta: Gramedia.

2001

Brotowidjoyo, Mukayat D. Penulisan

Karangan Ilmiah. Jakarta: Akapress. 1985

(11)

D. P

ENULISAN

K

ATA 1. Kata Dasar

Kata dasar merupakan suatu kata yang belum mengalami proses morfologi, misalnya:

sapu, makan, minum, baju, baca, dsb. Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Contoh:

Buku saya baru.

Ayah pergi ke kantor.

(12)

2. Kata Turunan

Penulisan kata turunan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Kata dasar + imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran) ditulis serangkai

Contoh:

minuman makanan dibaca

mahasiswa

b. Gabungan kata + awalan/akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti/mendahului kalau bentuk dasarnya merupakan gabungan kata Contoh:

bertanggung jawab menyebar luas

garis bawahi

(13)

c.

Bentuk dasar yang berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran maka ditulis serangkai

Contoh:

memberitahukan menggarisbawahi penyalahgunaan

d.

Apabila salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu

ditulis serangkai Contoh:

ultramodern swadaya

trilogi

(14)

Catatan:

a.

Apabila bentuk kalimat yang berhuruf awal huruf besar, di antara unsur tersebut

dituliskan tanda hubung (-) Contoh:

pan-Afrikanisme non-Amerika

b.

Awalan maha sebagai unsur gabungan kata

ditulis serangkai kecuali jika diikuti kata yang bukan kata dasar

Contoh:

mahasiswa mahaguru

Maha Penyayang

Maha Pemurah

(15)

3. Kata Ulang

Bentuk kata ulang murni, kata ulang semu, kata ulang berubah bunyi dan kata ulang berimbuhan,

penulisannya menggunakan tanda hubung di antara kedua kata tersebut, kecuali kata ulang sebagian.

Contoh:

Kata ulang murni : pohon-pohon, buku-buku, hutan-hutan

Kata ulang semu : cuma-cuma, laki-laki, pura-pura Kata ulang berubah bunyi : putra-putri, lauk-pauk ,

sayur-mayur Kata ulang berimbuhan : berandai-andai,

menari-nari, turun-temurun

Kata ulang sebagain : sesama, lelaki

(16)

4. Gabungan Kata

Penulisan penggabungan kata dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, bagian- bagiannya ditulis terpisah.

Contoh:

mata pelajaran rumah sakit orang tua

b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca dapat diberi tanda hubung untuk menegasakan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.

Contoh:

anak-istri ibu-bapak

ber-evolusi atau ber-revolusi

c. Gabungan kata yang dianggap satu ditulis serangkai Contoh:

bumiputra peribahasa matahari daripada

(17)

5. Kata Ganti (ku, mu, kau dan nya)

Kata ganti ku, mu, kau dan nya ditulis serangkai dengan kata yang diikuti maupun yang mengikuti.

Contoh:

tugasku bukumu kauambil makalahnya

(18)

6. Kata Depan (di, ke, dari)

Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang digunakan sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan darimana.

Contoh:

Ibu memasak di dapur.

Kita perlu berpikir jauh ke depan.

Adik berangkat ke Bandung.

Dari mata turun ke hati.

(19)

7. Kata ”si” dan ”sang”

Kata ”si” dan ”sang” tergolong jenis kata sandang. Penulisannya dilakukan dengan ketentuan seperti berikut ini.

a.

Ditulis tidak serangkai dengan kata yang mengikutinya

b.

Huruf awal ditulis dengan huruf besar apabila kata tersebut merupakan bagian dari nama

c.

Huruf awal ditulis dengan huruf kecil apabila bukan bagian dari nama

Contoh:

Si penculik itu telah tertangkap.

Jangan lupa menuliskan alamat si pengirim.

Sang Saka Merah Putih.

(20)

8. Partikel

a. Partikel lah, kah dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya

Contoh:

Duduklah, Nak!

Bagaimanakah kesehatanmu?

b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya

Contoh:

Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.

Jangankan dua kali, satu pun suratku tidak dibalas.

c. Partikel per yang berarti mulai, demi dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang

mendampinginya contoh:

Silakan masuk satu per satu

Harga kertas itu Rp. 500,00 per helai

(21)

9. Angka dan Lambang Bilangan

Lambang bilangan dapat dinyatakan dengan

angka baik angka Arab (1,2,3...dan seterusnya) maupun angka Romawi (I, II, II...dan

seterusnya).

Angka Arab digunakan untuk menyatakan:

a.

Ukuran panjang, berat dan isi : 2 kg gula, 4 meter kain

b.

Satuan waktu : pukul 16.30, 2 jam 20 menit

c.

Nilai uang : Rp 50.000,00

d.

Nomor rumah, apartemen, kamar :

Jalan Delima 16, hotel Nikko kamar 18

e.

Nomor bagian-bagian dalam karangan : pasal 36, ayat 1

f.

Jumlah dari suatu hal, barang atau orang : 50

karung, 10 orang

(22)

Angka romawi digunakan untuk menyatakan

tingkatan. Khusus dalam penulisan alamat angka Romawi berfungsi pengganti kata gang.

Contoh:

Bab IV

Jalan Nusa Indah V/17 Ratu Elizabeth II

Catatan: Penulisan lambang bilangan dengan menggunakan huruf diterapkan pada :

posisi awal kalimat

lambang bilangan satu atau dua kata dan

berada dalam kalimat, kecuali dipakai dalam perincian

dokumen-dokumen resmi

(23)

E. U

NSUR

S

ERAPAN

Penulisan kata yang berupa serapan dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. adopsi : apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya, baik tulisan maupun ucapan.

Contoh : de facto, status quo

2. adaptasi: apabila unsur tersebut disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, baik tulisan maupun

ucapannya.

Contoh : taksi, koordinasi, kredit, atlet

(24)

L

ATIHAN

2:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ejaan Yang Disempurnakan?

2. Sebutkan penulisan singkatan yang memerlukan tanda titk?

3. Sebutkan situasi penggunaan huruf miring ? Berikan contoh !

4. Jelaskan penulisan unsur serapan? Berikan contoh !

5. Jelaskan perbedaan pemakaian angka Arab dan angka Romawi, berikut contohnya !

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa pada saat tes akhir

Kondisi Gunung Wayang yang gundul dan kritis diawali oleh program pemerintah dengan menjadikan lahan Gunung Wayang di tahun 1962 menjadi Fungsi Hutan Produksi

Hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII-F masuk dalam kategori cukup dan sebagian siswa belum mendapatkan hasil yang memuaskan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

Segala puji dan rasa syukur kupersembahkan hanya kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan

Denpasar, 9 dari hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa lingkungan internal berpengaruh positif terhadap penerapan strategi diferensiasi sedangkan. lingkungan eksternal tidak

Dengan ini penulis menyatakan bahwa disertasi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor Linguistik pada Program Studi Linguistik Konsentrasi Kajian Sastra

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil implementasi model pembelajaran berbasis masalah pada mata kuliah kajian wanita dalam sejarah dalam upaya

Biasanya exploit mencari kelemahan dari variabel null ataupun variabel yang tidak terdefinisi untuk dimasukkan nilai lain sehingga terjadi error dan tidak membaca