• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anindita Nurul Sayidah Nila Ni matul Ezza Asep Purwo Yudi Utomo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Anindita Nurul Sayidah Nila Ni matul Ezza Asep Purwo Yudi Utomo"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM VIDEO “BEROPINI TENTANG DUNIA PENDIDIKAN BERKOLABORASI DENGAN GITASAV” PADA

SALURAN YOUTUBE NIHONGO MANTAPPU

THE FORM OF LOCUTION SPEECH ACT IN THE “OPINIONS ABOUT THE WORLD OF EDUCATION IN COLLABORATION WITH GITASAV” ON THE

NIHONGO MANTAPPU YOUTUBE CHANNEL Anindita Nurul Sayidah

Nila Ni’matul Ezza Asep Purwo Yudi Utomo

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Tindak tutur tidak hanya digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, melainkan juga memiliki makna, maksud, fungsi, dan tujuan dari apa yang disampaikan oleh penutur, serta dapat menumbuhkan sebab akibat pada mitra tutur. Dalam penelitian ini, penulis menelaah bentuk tindak tutur lokusi pada salah satu saluran youtube Nihongo Mantappu dalam video yang berjudul “Beropini Tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi Dengan Gitasav”. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari dan menelaah bentuk dan jenis tindak tutur lokusi yang sinkron dengan ujaran yang disampaikan oleh Jerome Polin dan Gita Savitri pada salah satu video yang berjudul “Beropini Tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi Dengan Gitasav” dalam saluran youtube Nihongo Mantappu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada tuturan lisan dan tuturan tulis yang ditampilkan dengan video yang berjudul “Beropini Tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi Dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihongo Mantappu. Bahan ini diakumulasikan pada tahap membaca, menyimak, dan mencatat pada setiap tuturan yang terdapat di dalam video. Hasil kajian ini menunjukkan bentuk tindak tutur lokusi yang terdiri atas 6 data berupa tindak tutur lokusi deklaratif, 3 data berupa tindak tutur lokusi interogatif, dan 2 data berupa tindak tutur lokusi imperatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan faedah dalam memahami bentuk- bentuk tindak tutur lokusi dan dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Kata-kata kunci: Pragmatik, Tindak Tutur, Lokusi, Youtube Abstract

Speech acts, it is not only used as a tool to communicate, but also has the meaning, intent, function, and purpose of what is conveyed by the speaker, and can foster cause and effect on the speech partner. In this study, the author will examine the form of locutionary speech acts on one of Nihongo Mantappu’s youtube channels in the video entitled

“”Opinion About the World of Education in Collaboration With Gitasav””. The purpose of this research is to find and examine the forms and types of locutionary speech acts that are in sync with the speech delivered by Jerome Polin and Gita Savitri in one of the videos entitled “Opinion About the World of Education in Collaboration with Gitasav” on the Nihongo Mantappu youtube channel. In this research, the method used is descriptive qualitative technique. The material used in this study was sourced from oral speech and written speech which was displayed with a video entitled “Opinion About the World of Education in Collaboration with Gitasav” on the Nihongo Mantappu youtube channel. This material is accumulated at the reading stage, listening stage, and note-taking stage for each speech contained in the video. The results of this study indicate the form of locutionary speech acts consisting of 6 data in the form of declarative locutionary speech acts, 3 data in the form of interrogative locutionary speech acts, and 2 data in the form of imperative locutionary speech acts. After the completion of this research, the authors hope that this research is expected to provide benefits in understanding the forms of locutionary speech acts in order to make this research and can be used as reference material for further research.

Keywords: Pragmatics, Speech Act, Locutionary, Youtube

Naskah Diterima 2 November 2021—Direvisi Akhir 6 Desember 2021—Diterima 29 Desember 2021

(2)

1. PENDAHULUAN

Kehidupan manusia yang berkelompok tentunya memerlukan komunikasi.

Manusia berkomunikasi karena manusia adalah mahluk sosial. Komunikasi merupakan kegiatan setiap hari yang dilakukan oleh setiap individu yang hidup secara bermasyarakat. Setiap hari manusia memerlukan komunikasi. Hal itu dianggap penting bagi manusia sebab dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan pertukaran informasi yang diperoleh dari pikiran atau pun ide setiap individu. Komunikasi dapat terjadi secara tertulis maupun lisan. Media yang berbeda memengaruhi cepat tidaknya sebuah informasi atau ide dapat tersampaikan pada suatu komunikasi yang terjadi dalam kelompok tertentu.

Dalam komunikasi terdapat komponen terpenting dalam penyampaian sebuah ucapan, yakni bahasa. Bahasa dianggap komponen terpenting dalam memulai sebuah komunikasi. Bahasa sebagai komponen dalam berkomunikasi dianggap menjadi sistem (Chaer, 2007:4 dalam Anggraini & Selatan, 2020). Dalam komunikasi terdapat komponen yang dibutuhkan. Komponen yang pertama adalah penutur Penutur sebagai orang yang berbicara memiliki sesuatu yang dituju, yaitu mitra tutur. Penutur merupakan setiap individu yang memenuhi suatu aktivitas lisan yang membawa sebuah makna kepada mitra tutur (Studies et al., 2020). Komponen kedua yang tidak kalah pentingnya adalah mitra tutur. Mitra tutur merupakan objek yang menjadi sasaran penutur ketika berkomunikasi. Komunikasi juga memerlukan sebuah tindak tutur yang berguna untuk dapat menunjukkan maksud dari pembicaraan penutur pada mitra tutur (Apriastuti, 2019)

Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari suatu ujaran yang mendasar.

Pragmatik lebih mengkaji bagaimana suatu tuturan menimbulkan tujuan yang dapat diketahui makna dan maksud yang akan dibentuk (Leech dalam Wulandari & Utomo, 2021). Tindak tutur merupakan ujaran yang dilakukan individu yang di dalamnya mengandung aksi atau tindakan yang diungkapkan melalui tuturan. Tindak tutur dianggap penting di dalam kajian pragmatik. Tindak tutur mengungkapkan sebuah tuturan yang dilihat akan menghasilkan sebuah tindakan yang dapat berupa memengaruhi, menyuruh yang diungkapkan dalam sebuah tuturan itu sendiri (Rustono,1999:31 dalam Widyawati & Utomo, 2020). Tindak tutur adalah bagian dari aktivitas yang tercipta dari setiap individu pada situasi tertentu dalam berkomunikasi yang dianggap menjadi satuan terkecil dalam berbahasa (Sari dalam Aini & Utomo, 2021). Tindak tutur dipakai sebagai satuan analisis di dalam ilmu pragmatik yang mendalami bahasa dilihat dari aspek pemakaian secara aktual (Rustono dalam Safitri

& Utomo, 2020).

Tindak tutur memiliki tiga macam aktivitas yang berbeda, yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lokusi merupakan tindak tutur yang menyatakan sesuatu

(3)

yang dianggap tidak terlalu penting dalam kajian tuturan. Ilokusi merupakan tidak tutur yang menyatakan tindakan berjanji, meminta maaf, memerintah, meminta, dan lainnya yang dilakukan penutur untuk mencapai tujuan saat melakukan tuturan.

Perlokusi merupakan suatu tindakan yang dapat memengaruhi orang dalam hal membujuk, mengintimindasi, dan lainnya (Agusriyanda & Fitriani, 2020). Tindak tutur lokusi mudah diidentifikasi karena dalam tindak tutur lokusi tidak ada maksud yang ikut serta dalam pengkajiannya. Dalam lokusi terdapat tiga jenis. Bentuk yang pertama adalah pernyataan (deklaratif). Pernyataan dalam lokusi memiliki tujuan untuk memberi tahu lawan bicara dengan memberikan perhatian yang di dalamnya meliputi pemberitahuan informasi untuk mitra tutur. Bentuk kedua lokusi adalah pertanyaan (interogatif). Pertanyaan merupakan tindak tutur yang menanyakan sesuatu sehingga mitra tutur dapat memberi jawaban atas informasi yang diberikan.

Bentuk tindak tutur yang terakhir adalah perintah (imperatf). Dalam tindak tutur imperatif, mitra tutur diharapkan untuk memberikan ulasan yang meliputi aktivitas yang diminta. Jenis tuturan ini meliputi arahan agar mitra tutur melakukan sesuatu (Anggraini & Selatan, 2020) .

Penelitian ini lebih berfokus pada kajian tindak tutur lokusi pada saluran youtube Nihongo Mantappu yang memiliki 7,49 juta pengikut. Peneliti memilih mengkaji video berjudul “Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav”.

Video tersebut ditonton 948 ribu kali. Hal tersebut menjadikan bahwa masyarakat juga tertarik pada persoalan dunia pendidikan yang terjadi saat ini. Terbukti masyarakat sekarang lebih kritis ketika membahas dunia pendidikan Indonesia. Cara mereka mengkritisi dunia pendidikan juga tidak hanya omong kosong, tetapi memiliki acuan sumber melalui berbagai media. Salah satunya adalah saluran youtube. Saluran youtube sangat mudah diakses oleh siapa pun saat ini sehingga masyarakat dapat dengan mudah mencari data berupa penjelasan video. Banyaknya orang lebih memilih saluran youtube untuk mencari informasi karena lebih jelas ketika informasi itu berupa penjelasan secara langsung. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji tindak tutur lokusi dalam video yang ada pada saluran youtube.

Penelitian ini bukan satu-satunya yang mengkaji tindak tutur lokusi. Sebelum penelitian ini sudah ada peneliti-peneliti terdahulu yang mengkaji tindak lokusi ini. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi penelitian ini karena penelitian terdahulu dijadikan sumber rujukan. Penelitian terdahulu yang mengkaji tindak tutur lokusi telah dilakukan oleh Aini & Utomo (2021) dengan judul Analisis Tindak Tutur Lokusi

“Jangan Lelah Belajar B. J. Habibie” pada Youtube Sang Inspirasi. Penelitian tersebut mengkaji tindak tutur lokusi yang diungkapkan B. J. Habibie. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Anggraini & Selatan (2020) dengan judul “Bentuk Tindak Tutur Lokusi dan Ilokusi Pedagang dan Pembeli di Pasar Skip Ujung, Palembang” mengungkapkan tindak tutur yang terjadi antara pedagang dan pembeli pada Pasar Sekip Ujung di

(4)

Palembang. Penelitian berjudul “Analisis Tindak Tutur dalam Waktunya Indonesia Bercanda di Net TV” juga mengkaji bentuk tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Merdina Ziraluo (Education, 2020) dengan judul

“Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Pada Debat Capres-Cawapres Republik Indonesia Tahun 2019”. Dalam penelitian tersebut dikaji ketiga jenis tindak tutur, yakni lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada debat capres-cawapres di tahun 2019.

Penelitian Lismayanti & Aswadi (2018) berjudul “Tindak Tutur Lokusi Pedagang dan Pembeli Sudi Mampir Banjarmasin” mengkaji tindak tutur lokusi antara pedagang dan pembeli di pasar. Penelitian dengan judul “Nilai Karakter Pada Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi dalam novel Astral Astria Karya Fira Basuki” (Hanifah et al., 2014) mengkaji karakteristik nilai pendidikan pada bentuk lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam novel Astral Astria karya Fira Basuki.

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bentuk tindak tutur yang berfokus pada lokusi yang dituturkan Jerome Pollin dan Gita Savitri sebagai bukti tuturan sehingga dapat diketahui makna lokusi dalam video Beropini Tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis saja, tetapi juga untuk pembaca agar mendapat ilmu pengetahuan mengenai tindak tutur lokusi, terutama untuk mahasiswa yang menempuh program studi bahasa dan sastra Indonesia. Untuk itu, penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi mengenai tindak tutur lokusi yang dibutuhkan mahasiswa program studi bahasa dan sastra Indonesia.

2. KAJIAN TEORI

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan analisis tindak tutur Austin dan Searle. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang mengkaji fenomena sosial serta persoalan sosial dan tidak perlu menggunakan angka-angka dalam menganalisis penelitian (Agusriyanda

& Fitriani, 2020). Metode penelitian ini berpotensi memberikan gambaran mengenai tindak tutur lokusi dalam video dengan judul “Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihongo Mantappu.

Sumber data dalam penelitian ini didapat dari video yang telah diunggah pada saluran youtube Nihongo Mantappu pada tanggal 11 Maret. Data yang dipaparkan pada penelitian ini merupakan ujaran dari video tersebut, yakni ujaran lisan dan ujaran tertulis. Ujaran lisan berupa ujaran yang dituturkan langsung oleh Jerome Polin dan Gitasav, sedangkan ujaran tertulis berupa transkripsi yang disajikan dalam bentuk gambar pada video tersebut.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga tahap, yakni (1) mendengar dan menyimak dengan saksama video youtube berjudul “Beropini tentang Dunia

(5)

Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihongo Mantappu;

(2) melakukan pencatatan tuturan yang terdapat pada video tersebut, baik tuturan yang disampaikan secara lisan maupun tulis; dan (3) menentukan data yang termasuk dalam tindak tutur lokusi sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut. Teknik analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa tindak tutur lokusi pada video yang berjudul “Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihongo Mantappu. Analisis data dilakukan dengan cara membaca secara cermat dan teliti setiap tindak tutur lokusi pada video tersebut dan menganalisis konteks tindak tutur lokusi pada video yang telah disajikan.

3. PEMBAHASAN

Dari hasil kajian data ditemukan tindak tutur lokusi dalam video yang berjudul

“Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihongo Mantappu. Penelitian ini bertujuan menjelaskan maksud dari tuturan dalam tindak tutur lokusi, serta menjelaskan jenis-jenis tindak tutur lokusi pada video yang berjudul “Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihongo Mantappu. Dilihat dari keseluruhan data yang dianalisis berdasarkan bentuk tindak tutur lokusi diperoleh sebanyak 11 data tindak tutur baik yang diperoleh dari ujaran lisan, maupun ujaran tulis. Data tersebut meliputi 6 tindak tutur lokusi deklaratif, 3 tindak tutur lokusi interogatif, dan 2 tindak tutur lokusi imperatif.

No. Bentuk Tindak Tutur Lokusi Jumlah Tuturan

1. Deklaratif 6

2. Interogatif 3

3. Imperatif 2

A. Analisis Bentuk Tindak Tutur Lokusi Deklaratif

Tindak tutur lokusi deklaratif adalah suatu tuturan yang berkenaan dengan suatu pemberitahuan yang disampaikan untuk mitra tutur. Tindak tutur lokusi yang berbentuk pernyataan mempunyai fungsi, yakni menginformasikan sesuatu kepada orang lain sehingga pendengar atau mitra tutur diharapkan dapat menempatkan perhatiannya (Ziralou, 2020) .

Data 1:

Percakapan pada detik ke-16

Jerome Polin: Minahasan Konnijiwa. Video kali ini aku mau ngobrol sama kak Gita Savitri.

Jadi kak Gita Savitri ini adalah seorang youtuber sekaligus pelajar yang kuliahnya di Jerman.

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data di atas masuk dalam tindak tutur lokusi.

(6)

Tuturan tersebut diucapkan oleh Jerome Polin pada saat pembukaan video dengan judul “Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihonggo Mantappu. Pada ujaran tersebut Jerome Polin memberi tahu para penonton bahwa dalam video tersebut ia akan berkolaborasi dengan Kak Gita Savitri, seorang youtuber dan mahasiswi yang sedang berkuliah di Jerman.

Tuturan di atas masuk dalam tindak tutur lokusi yang berbentuk deklaratif karena hanya memberitahukan informasi kepada mitra tutur, yakni penonton.

Berdasarkan hasil analisis pada data di atas, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agusriyanda & Fitriani (2020) yang membahas Tindak Tutur Lokusi dalam Waktunya Indonesia Berbicara (WIB) di Net TV pada Tanggal 19 Maret--30 April 2018. Dalam video tersebut, Fitri Tropika memberi informasi kepada mitra tuturnya. Dalam percakapan tersebut terdapat tindak tutur lokusi deklaratif. Kesamaan ini terletak pada tindak tutur lokusi yang menyatakan suatu informasi kepada mitra tutur, yakni penonton.

Data 2

Percakapan pada menit ke-1 detik ke-40

Jerome Polin: Nilai tinggi belum tentu dapat kerja, sedangkan nilai rendah bisa saja dapat kerja.

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data di atas masuk dalam tindak tutur lokusi.

Tuturan tersebut diucapkan oleh Jerome Polin setelah mendapatkan pertanyaan tentang apakah nilai itu penting. Jerome mengungkapkan bahwa nilai tinggi belum tentu cepat mendapatkan pekerjaan, tetapi nilai rendah bisa saja cepat mendapatkan pekerjaan. Dengan demikian, tinggi rendahnya nilai tidak menjadi suatu patokan dalam mendapatkan pekerjaan. Tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur lokusi yang berbentuk deklaratif karena bertujuan memberitahukan informasi kepada mitra tutur, yakni penonton.

Berdasarkan hasil analisis pada data di atas, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agusriyanda & Fitriani (2020) yang membahas mengenai Tindak Tutur Lokusi dalam Waktunya Indonesia Berbicara (WIB) di Net TV pada Tanggal 19 Maret--30 April 2018. Pada video tersebut, Fitri Tropika memberikan informasi kepada mitra tuturnya, yakni penonton. Dalam percakapan tersebut, terdapat tindak tutur lokusi deklaratif. Kesamaan ini terletak pada tindak tutur lokusi deklaratif yang menyatakan suatu informasi kepada mitra tutur, yakni penonton.

Data 3:

Percakapan pada menit ke-2

Nilai itu penting: sebagai parameter seberapa baiknya kamu belajar.

(7)

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data tersebut termasuk dalam tindak tutur lokusi.

Tuturan tersebut disajikan secara tertulis dan juga telah diucapkan oleh Gita Savitri ketika Jerome menanyakan apakah nilai itu penting atau tidak pada video yang berjudul “Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gitasav” pada saluran youtube Nihonggo Mantappu. Kemudian Gita Savitri menjawab bahwa nilai itu penting karena menjadi parameter seberapa baiknya kamu belajar. Tuturan di atas masuk dalam tindak tutur lokusi deklaratif yang memiliki tujuan untuk menginformasikan kepada mitra tuturnya bahwa nilai menjadi penting jika diukur seberapa pahamnya kamu dalam mempelajari pelajaran. Dengan demikian mitra tutur memahami suatu pembelajaran karena pemahaman tersebut akan menjadi tolok ukur penilaian. Tuturan di atas termasuk tindak tutur lokusi yang berbentuk deklaratif karena memberikan pernyataan kepada mitra tutur, yakni penonton.

Berdasarkan hasil analisis pada data tersebut, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agusriyanda & Fitriani (2020) yang membahas mengenai Tindak Tutur Lokusi dalam Waktunya Indonesia Berbicara (WIB) di Net TV pada Tanggal 19 Maret--30 April 2018. Dalam video tersebut Fitri Tropika memberikan informasi kepada mitra tuturnya, yakni penonton. Dalam percakapan tersebut terdapat tindak tutur lokusi deklaratif. Kesamaan ini terletak pada tindak tutur lokusi yang menyatakan suatu informasi kepada mitra tutur.

Data 4

Percakapan pada menit ke-3, detik ke-50

Gita Savitri: Dalam pengalaman bekerja, IPK bukan satu-satunya walaupun mungkin dilihat sebagai eliminasi pertama.

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data tersebut termasuk tindak tutur lokusi.

Tuturan yang diucapkan oleh Gita Savitri mengungkapkan bahwa dalam pengalaman kerjanya, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan satu-satunya hal yang dilihat ketika mendaftar pekerjaan, tetapi IPK dapat menjadi hal yang utama ketika seseorang mendaftar pekerjaan. Dengan demikian, IPK bukan satu-satunya hal yang dilihat ketika mendaftar pekerjaan, walaupun kebanyakan orang menganggap bahwa ketika mendapatkan pekerjaan hal yang paling utama dilihat adalah IPK. Tuturan di atas masuk dalam tindak tutur lokusi yang berbentuk deklaratif karena bertujuan menginformasikan suatu kebenaran kepada mitra tutur.

Berdasarkan hasil analisis pada data di atas, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agusriyanda & Fitriani (2020) yang membahas Tindak Tutur Lokusi dalam Waktunya Indonesia Berbicara (WIB) di Net TV

(8)

pada Tanggal 19 Maret--30 April 2018. Pada video tersebut Fitri Tropika memberikan informasi kepada mitra tuturnya, yakni penonton. Dalam percakapan tersebut terdapat tindak tutur lokusi deklaratif. Kesamaan ini terletak pada tindak tutur lokusi yang menyatakan suatu informasi kepada mitra tutur, yakni penonton.

B. Analisis Bentuk Tindak Tutur Lokusi Interogatif

Tindak tutur lokusi interogatif adalah suatu tuturan yang berkenaan dengan menanyakan suatu informasi kepada mitra tutur. Tindak tutur lokusi yang berupa pertanyaan memiliki fungsi, yaitu menanyakan mitra tutur sehingga mitra tutur dapat menyampaikan jawabannya dari apa yang telah ditanyakan dari penutur (Education, 2020) karya Merdina Ziraluo.

Data 5

Percakapan pada menit ke-1 detik ke-33 Jerome Polin: Apakah nilai itu penting?

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data tersebut termasuk dalam tindak tutur lokusi.

Tuturan yang diucapkan oleh Jerome Polin yang ditujukan kepada mitra tutur, yakni Gita Savitri mengenai apakah nilai adalah suatu hal yang penting. Tuturan tersebut merupakan salah satu bentuk tindak tutur lokusi, yakni tindak tutur lokusi interogatif yang bertujuan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang suatu nilai yang dianggap penting sehingga mitra tutur diharapkan dapat menjawab pertanyaan dari penutur.

Berdasarkan hasil analisis, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (N. Anggraini & Selatan, 2020) . Penelitian tersebut membahas bentuk tindak tutur lokusi dan ilokusi pedagang dan pembeli di Pasar Sekip Ujung, Palembang. Artikel tersebut menyatakan bahwa tindak tutur lokusi interogatif menunjukkan makna pertanyaan yang ada pada percakapan dalam kegiatan transaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di Pasar Sekip Ujung, Palembang. Hal tersebut sama dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Jerome Polin kepada mitra tuturnya, yakni Gita Savitri.

Data 6

Percakapan pada menit ke-16 detik ke-45

Apa yang seharusnya dilakukan ketika merasa tidak cocok atau salah jurusan?

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data tersebut termasuk dalam tindak tutur lokusi. Tuturan Jerome Polin tersebut disajikan secara lisan dan tertulis. Tuturan yang diucapkan oleh Jerome Polin ditujukan kepada Gita Savitri sebagai mitra tutur.

(9)

Penutur menanyakan hal apa yang seharusnya dilakukan jika seseorang merasa tidak nyaman berada di jurusan studinya atau ketika merasa salah jurusan. Tuturan tersebut adalah salah satu bentuk tindak tutur lokusi interogatif yang bertujuan untuk mencari berbagai macam informasi sebanyak-banyaknya mengenai hal-hal yang akan dilakukan ketika seseorang mengalami salah jurusan sehingga mitra tutur diharapkan dapat menjawab pertanyaan dari penutur.

Berdasarkan hasil analisis pada data diatas, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (N. Anggraini & Selatan, 2020) . Kajian tersebut membahas bentuk tindak tutur lokusi dan ilokusi pedagang dan pembeli di Pasar Sekip Ujung, Palembang. Artikel tersebut menjelaskan makna pertanyaan yang ada pada suatu percakapan dalam kegiatan transaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di Pasar Sekip Ujung, Palembang. Hal tersebut sama dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Jerome Polin kepada mitra tuturnya, yakni Gita Savitri.

Data 7

Percakapan pada menit ke-20 detik ke-52

Jerome Polin: berorganisasi selama kuliah itu penting nggak sih?

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data tersebut termasuk dalam tindak tutur lokusi.

Tuturan yang diucapkan oleh Jerome Polin ditujukan kepada mitra tutur, Gita Savitri mengenai pertanyaan penting tidaknya berorganisasi selama kuliah. Tuturan tersebut merupakan salah satu bentuk tindak tutur lokusi interogatif yang bertujuan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai penting tidaknya bergabung dalam organisasi selama kuliah sehingga mitra tutur diharapkan dapat menjawab pertanyaan dari penutur.

Berdasarkan hasil analisis, terdapat kesamaan dengan hasil analisis pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (N. Anggraini & Selatan, 2020). Penelitian tersebut membahas bentuk tindak tutur lokusi dan ilokusi pedagang dan pembeli di Pasar Sekip Ujung, Palembang. Jurnal tersebut menjelaskan makna pertanyaan yang ada pada percakapan dalam kegiatan transaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di Pasar Sekip Ujung, Palembang. Hal tersebut sama dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Jerome Polin kepada mitra tuturnya, Gita Savitri.

C. Analisis Bentuk Tindak Tutur Lokusi Imperatif

Tindak tutur lokusi imperatif adalah suatu tuturan yang berkenaan dengan memberi perintah kepada mitra tutur yang memiliki tujuan dalam melakukan sesuatu.

Dalam hal ini, tuturan yang diucapkan penutur biasanya ditandai dengan intonasi yang menggunakan tanda turun, menggunakan partikel penghalus, penegas, serta

(10)

menggunakan kata mengharapkan, memohon, mengajak, bahkan melarang. Tindak tutur lokusi yang berupa perintah memiliki fungsi agar mitra tutur dapat memberikan tanggapan, baik berupa tindakan atau perbuatan yang diminta oleh penutur dalam jurnal (Education, 2020) karya Merdina Ziraluo .

Data 8

Percakapan pada menit ke-13 detik ke-58

Ketika kita sudah masuk dunia kerja, kita dituntut agar bisa berfikir cepat.

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data tersebut termasuk dalam tindak tutur lokusi.

Tuturan tersebut menunjukkan ujaran perintah yang diucapkan penutur supaya mitra tutur dapat memenuhi suatu perbuatan yang diharapkan penutur. Pada tuturan di atas dijelaskan bahwa jika sudah masuk dalam dunia pekerjaan, seseorang harus dapat berfikir lebih cepat dari biasanya. Kata dituntut menunjukkan arti perintah yang bermakna keseharusan sehingga mitra tutur harus memenuhi perintah yang sudah diucapkan penutur. Tuturan tersebut merupakan salah satu bentuk tindak tutur lokusi imperatif agar mitra tutur memberikan tanggapan berupa perbuatan yang diinginkan oleh penutur.

Berdasarkan hasil analisis, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (D. Anggraini, 2020) yang membahas variasi tindak tutur dalam cerpen “Pispot” karya Hamsad Rangkuti. Pada jurnal tersebut dijelaskan tindak tutur lokusi imperatif pada kalimat perintah yang diutarakan oleh polisi kepada bawahannya untuk memaksa pelaku meminum obat sehingga pelaku cepat mengakui tindakannya. Hal tersebut memiliki kesamaan pada tindak tutur lokusi yang menyatakan perintah agar mitra tutur dapat memberikan suatu tanggapan.

Data 9

Percakapan pada menit ke-20 detik ke-26

Kita harus coba banyak hal. Bisa saja hal-hal yang kita coba ini yang mungkin cuma sebatas hobi yang suatu saat nanti bakalan kepake.

Konteks tuturan:

Tuturan yang terdapat pada data tersebut termasuk dalam tindak tutur lokusi.

Tuturan tersebut menunjukkan ujaran perintah yang diucapkan penutur supaya mitra tutur dapat memenuhi suatu perbuatan yang penutur harapkan. Pada tuturan di atas dijelaskan bahwa seseorang harus mencoba sesuatu atau bereksperimen agar hal-hal yang telah dicoba dapat dijadikan hobi dan nantinya akan bermanfaat. Kata harus dapat menunjukkan arti perintah atau wajib dilakukan. Tuturan tersebut adalah salah satu bentuk tindak tutur lokusi imperatif agar mitra tutur memberikan tanggapan

(11)

berupa suatu perbuatan yang diinginkan oleh penutur.

Berdasarkan hasil analisis, terdapat kesamaan hasil analisis pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (D. Anggraini, 2020) yang membahas variasi tindak tutur dalam cerpen “Pispot” karya Hamsad Rangkuti. Pada artikel tersebut dijelaskan tindak tutur lokusi imperatif berupa kalimat perintah yang diutarakan oleh polisi kepada bawahannya agar pelaku meminum obat yang dapat membuatnya cepat mengakui tindakannya. Hal tersebut memiliki kesamaan pada tindak tutur lokusi yang menyatakan perintah agar mitra tutur dapat memberikan suatu tanggapan berupa perbuatan.

4. SIMPULAN

Penelitian ini berfokus pada bentuk tindak tutur lokusi pada video yang berjudul “Beropini tentang Dunia Pendidikan Berkolaborasi dengan Gita Savitri”

pada saluran youtube Nihongo Mantappu. Dari hasil analisis ditemukan 11 data yang termasuk bentuk tindak tutur lokusi. Tindak tutur lokusi tersebut terdiri atas 6 tindak tutur lokusi deklaratif, 3 tindak tutur lokusi interogatif, dan 2 tindak tutur lokusi imperatif. Bentuk tindak tutur lokusi yang terdapat pada video tersebut adalah tindak tutur lokusi berupa pernyataan, pertanyaan, dan perintah.

DAFTAR PUSTAKA

Agusriyanda, V., & Fitriani, S. S. (2020). Analisis Tindak Tutur Dalam Waktunya Indonesia Bercanda Di Net Tv. 8(1), 420–428.

Aini, E. N., & Utomo, A. P. Y. (2021). Analisis Tindak Tutur Lokusi Dalam Video

“Jangan Lelah Belajar_B.J. Habibie” Pada Saluran Youtube Sang Inspirasi. Prosiding Seminar Nasional Sasindo, 1(2), 11–20. https://doi.org/10.32493/sns.v1i2.10809 Anggraini, D. (2020). Variasi Tindak Tutur dalam Cerpen ‘Pispot’ Karya Hamsad

Rangkuti. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(2), 111–119.

https://doi.org/10.32938/jbi.v5i2.600

Anggraini, N., & Selatan, B. B. S. (2020). Bentuk Tindak Tutur Lokusi Dan Ilokusi Pedagang Dan Pembeli Di Pasar Sekip Ujung, Palembang. BIDAR: Jurnal Ilmiah Kebahasan & Kesastraan, 10(1), 73–87.

Astri, N. D. (2020). Analisis Tindak Tutur lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi dalam Cuitan atau meme di Media Sosial Instagram. Bahasa Indonesia Prima, 2(2), 20–30.

Aziz, S. R. (2012). Tindak Tutur Lokusi Dan Perlokusi Dalam Novel Surat kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. Jurnal Ilmiah Saraspati.

Dakwah, F., Komunikasi, D. A. N., Islam, U., & Sunan, N. (2021). Pesan Dakwah Prof Zahro dalam Ruqyah Pengobatan Covid-19 (Analisis Tindak Tutur Video Youtube Penyakit Skripsi. 19.

Dewi, N. C. (2013). Analisis Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Film Deathnote Movie: The First Name Karya Shusuke Kaneko. Jurnal Japanology, 1(2), 133–141.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-japanolog5761d54fa62full

(12)

Education, J. (2020). Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilikusi, dan Perlokusi Pada Debat Capres- Cawapres Republik Indonesia Tahun. 8(2), 249–256.

Hanifah, N., Wendra, I. W., & Merdhana, I. N. (2014). Nilai Karakter Pada Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi dalam Novel Astral Astria Karya Fira Basuki.

Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Undiksha, 2.

Hirata, K. A. (2014). Analisis Tindak Tutur Dalam Novel Orang-Orang Biasa Keyword:

Speech Acts , novel. 1–5.

Lismayanti, H., & Aswadi, D. (2018). Tindak Tutur Lokusi Pedagang dan Pembeli di Pasar Sudi Mampir Banjarmasin. STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 3(1), 98–106. https://doi.org/10.33654/sti.v3i1.510

Ni Nyoman Ayu Ari Apriastuti. (2019). Bentuk, Fungsi Dan Jenis Tindak Tutur Dalam Komunikasi Siswa Di Kelas Ix Unggulan Smp Pgri 3 Denpasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(1), 38–47.

Purba, A. (2011). Tindak Tutur dan Peristiwa Tutur. Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1(1), 77–91. https://online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/1426 Pipit Novita Anggraeni, A. P. Y. U. (2021). Analisis Tindak Tutur Ekspresif Dilan Dalam

Film Dilan 1990. Logat, 8(1), 27–40.

Safitri, A. N., & Utomo, A. P. Y. (2020). Analisis Tindak Tutur Direktif Pada Ceramah Ustadz Abdul Somad Edisi Tanya Jawab Kajian Musawarah Bersama Artis Hijrah.

ESTETIK : Jurnal Bahasa Indonesia, 3(2), 119. https://doi.org/10.29240/estetik.

v3i2.1613

Sari Amfusina, Ririn Rahayu, & Iba Harliyana. (2020). Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, Dan Perlokusi Pada Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sma Negeri 1 Nisam. Jurnal Metamorfosa, 8(2), 207–218. https://doi.org/10.46244/metamorfosa.

v8i2.1114

Semarang, U. N. (2021). Estetik. 4(1), 1–16.

Septiana, M. H. E., Susrawan, I. N. A., & Sukanadi, N. L. (2020). Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, Perlokusi Pada Dialog Film 5cm Karya Rizal Mantovani (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (JIPBSI), 1(1), 98–105.

Studies, C., Kaptiningrum, I., Tindak, A., Lokusi, T., Sivitas, W., & Ibn, A. (2020).

Website: soloclcs.org ; 17(1), 95–102. https://doi.org/10.30957/lingua.v17i1.568.on Tetty Maharani, A., & Utomo, A. P. Y. (2020). Analisis Tindak Tutur Lokusi dalam Akun

Twitter Fiersa Besari. Metafora, 148(2), 148–162.

Verawati, Fifin, E. a. (2019). Kabupaten Pamekasan Masyarakat Desa Lawangan Daya Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Dapat. 41–51.

Widyawati, N., & Utomo, A. P. Y. (2020). Tindak Tutur Ilokusi dalam Video Podcast Deddy Corbuzier dan Najwa Shihab pada Media Sosial Youtube. Jurnal Ilmiah Telaah, 5(2), 18–27. https://doi.org/10.31764/telaah.vXiY.2377

Wulandari, E., & Utomo, A. P. Y. (2021). Jurnal Sastra Indonesia Analisis Tindak Tutur Representatif Dalam Video “ Trik Cepet Jawab Soal. 10(1), 65–70. https://doi.

org/10.15294/jsi.v10i1.45120

Yuniawati, C., Putri, E., Studi, P., Bahasa, P., Sastra, D. A. N., Bahasa, F., Sains, D.

A. N., Wijaya, U., & Surabaya, K. (2021). Penggunaan tindak tutur dalam tayangan youtube deddy corbuzier.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari beberapa kondisi yang ada di Inggris meliputi jumlah populasi penduduk Muslim yang berkembang dengan pesat, pertumbuhan ekonomi di Inggris yang mendukung dan

Trianggulasi adalah proses untuk memeriksa kebenaran data dengan cara membandingkan dengan data yang didapat dari sumber lain pada berbagai tahapan penelitian di lapangan,

[r]

Hal ini mengindikasikan sampai saat ini terjadi kekosongan hukum dalam pengaturan tentang kegiatan penghimpunan dana haji bagi nasabah yang akan melaksanakan ibadah haji

Pengaruh Pengeringan (Cabinet Dryer dan Freeze Drying) dan Pengemasan (Botol Gelas dan Metalized Plastic) terhadap Aktivitas Antioksidan serta Umur Simpan Kapsul Bubuk Biji

2.5 Membuat Aplikasi Database dengan Menggunakan Visual Basic dan MySQL

Berdasarkan nilai persen hepatoprotektif yang didapatkan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis rendah (5 g/kgBB), dosis sedang (10 g/kgBB), dan dosis tinggi (20