• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Jawa Timur merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang menarik. Salah satu objek wisata yang diunggulkan adalah Pantai Wisata Tanjung Papuma yang terletak di Kabupaten Jember.

Penginapan yang terdapat di kawasan wisata ini masih jauh dari kondisi ideal. Minimnya fasilitas serta belum adanya identitas hotel yang ditampilkan dalam nuansa interior menyebabkan penginapan ini kurang diminati.

Dengan mengembangkan fasilitas penginapan menjadi hotel resort, menambah fasilitas sesuai harapan pengunjung, serta menampilkan budaya setempat sebagai salah satu ciri atau identitas hotel, maka diharapkan jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat dan nama pantai Tanjung Papuma akan lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Metodologi desain meliputi pengumpulan data yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Data primer diperoleh melalui survei lapangan di penginapan papuma untuk mengetahui kondisi eksisting, serta survei lapangan di Tanjung Kodok Beach Resort sebagai data pembanding. Selain itu wawancara dan analisa kuesioner bertujuan untuk mengetahui keinginan dan harapan pengunjung. Data sekunder diperoleh melalui berbagai sumber baik buku, majalah, maupun internet sebagai data pelengkap.

Konsep yang dihadirkan pada Hotel Resort adalah Postmodern Jawa dengan nuansa tropis. Dengan menghadirkan budaya jawa sebagai budaya daerah tersebut, yang kemudian dikombinasikan dengan tema postmodern melalui bentukan dan material yang unik. Serta tatanan layout, bukaan, dan cahaya sebagai salah satu aspek yang dapat menghadirkan alam ke dalam ruangan, diharapkan dapat memberikan nuansa interior yang berbeda dan menarik kunjungan wisatawan untuk menginap.

Kata Kunci— Hotel Resort Papuma, Postmodern Jawa, Tropis.

I. PENDAHULUAN

Perkembangan pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu industri yang turut menyumbang devisa bagi negara. Jawa Timur merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang menarik.

Dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Jawa Timur, maka hal ini juga akan berdampak kepada jumlah penghunian kamar hotel berbintang di Jawa Timur yang ikut meningkat. Pantai Tanjung Papuma merupakan salah satu objek wisata yang terletak kurang lebih 37 km ke arah selatan dari Kota Jember, atau kurang lebih 235 km dari Kota Surabaya. Selain menyuguhkan keindahan pantai dan

pulau-pulau kecil, Tanjung Papuma memiliki hamparan hutan lindung dibalik pantai dengan beraneka macam flora dan fauna.

Kepercayaan dan budaya lokal di kawasan pantai Tanjung Papuma masih sangat terasa kental. Penduduk sekitar selalu mengadakan upacara penghormatan larung sesaji setiap tanggal 7 syawal. Acara ini sangat menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Papuma. Pantai Tanjung Papuma merupakan salah satu objek wisata milik Perum Perhutani KPH Jember yang berpotensial untuk dikembangkan. Kawasan wisata ini memiliki jumlah pengunjung wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang cukup banyak. Hal ini dapat dilihat melalui grafik jumlah pengunjung dalam tujuh tahun terakhir.

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan dan minat wisatawan terhadap objek Pantai Tanjung Papuma masih sangat tinggi. Hanya saja kurangnya perawatan dan minimnya sarana prasarana menyebabkan pengunjung enggan berlama- lama. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mempertimbangkan besarnya minat dan harapan wisatawan untuk berkunjung, serta dalam upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung maka timbul pemikiran untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi suatu kawasan wisata hotel resort Papuma.

II. URAIANPENELITIAN

Metodologi desain adalah cara–cara yang digunakan dalam menguraikan hasil akhir desain, sehingga cenderung bersifat umum bagi suatu desain yang sejenis. Metode penelitian mencakup keseluruhan aktivitas mendesain mulai awal sampai akhir.

Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis

Devi Hanurani Sugianti, dan Prasetyo Wahyudie

Juusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail: prasetyo@prodes.ac.id

Gambar 1 Angka kunjungan pantai wisata Tanjung Papuma

(2)

A. Tahap Identifikasi Objek

Tahap ini adalah tahap untuk menentukan latar belakang, judul, dan definisi judul. Pada tahap ini akan diuraikan dasar- dasar pemikiran dan landasan yang menjadi alasan untuk melakukan riset tentang desain interior Hotel Resort Papuma.

B. Tahap Identifikasi Masalah

Tahapan ini dilakukan untuk tujuan dan manfaat serta permasalahan yang ditemukan untuk mencapai tujuan guna mendapatkan manfaat dari desain interior Hotel Resort Papuma.

C. Tahap Pengumpulan Data

Setelah melakukan tahapan identifikasi objek dan identifikasi masalah, dapat diketahui rumusan masalah yang ada sehingga diketahui pula data yang diperlukan pada perancangan hotel resort Papuma. Data yang diperoleh pada tahap pengumpulan data dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1) Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan dilakukan pada tiga objek yang berbeda. Yaitu pada hotel yang terletak di kawasan wisata Pantai Tanjung Papuma untuk mendapatkan data lapangan. Sedangkan pada objek lainnya observasi dilakukan pada Tanjung Kodok Beach Resort Lamongan dan Resort Singhasari di Malang untuk mendapatkan data tipologi.

2) Survey dan Wawancara

Survey dilakukan secara langsung kepada pengunjung kawasan wisata pantai Tanjung Papuma dan tamu hotel untuk mengetahui fasilitas dan keinginan pengguna terhadap penginapan di kawasan wisata Pantai Tanjung Papuma. Survey yang dilakukan menggunakan setting research natural atau alami dimana responden menjawab kuisioner dengan jawaban sebenarnya tanpa ada seting kondisi terlebih dahulu.

Sedangkan wawancara dilakukan langsung kepada pengelola gedung, yaitu penanggung jawab Perum Perhutani KPH Jember yang bertugas di kawasan wisata Pantai Tanjung Papuma untuk mengetahui permasalahan secara nyata yang sering dialami pengelola dan pengunjung kawasan wisata Pantai Tanjung Papuma.

3) Studi Literatur

Studi literatur merupakan data sekunder yang didapatkan dari pihak yang tidak berkaitan langsung dan

didapatkan dengan jalan menghimpun data yang ada dan kemudian dianalisa untuk mendapatkan sumber perolehan data. Pencarian data diperoleh dari jurnal, buku peraturan, laporan penelitian, internet, koran dan majalah

.

D. Tahap Analisa Data

Dalam tahap ini metode penelitian yang digunakan untuk mengolah data adalah dengan metode induktif, yaitu dengan mengumpulkan semua data yang ada kemudian dianalisa menggunakan metode deduktif dan komparatif berdasarkan literatur yang ada sehingga pada akhirnya dapat di ambil kesimpulannya.

E. Tahap Pengembangan Konsep

Setelah tahap analisa data yang melalui proses pemecahan masalah nantinya akan mucul ide atau gagasan awal sebagai bentuk solusi awal untuk permasalahan yang ada.

Hingga pada akhirnya ide awal atau gagasan tersebut akan dikembangkan menjadi konsep perancangan. Dalam konsep perancangan ini semua hal yang dibutuhkan dalam mendesain suatu interior harus dipikirkan secara teliti, baik dari segi perencanaan bentuk, warna, pola sirkulasi, sistem pencahayaan, elemen pembentuk ruang, sistem penghawaan, dll.

III. KONSEPDESAIN A. Objek Desain

Objek desain interior merupakan sebuah fasilitas penginapan hotel resort yang akan dikembangkan di kawasan Pantai Tanjung Papuma, kecamatan Wuluhan, kabupaten Jember.

B. Konsep Desain

Konsep awal merupakan hubungan dari latar belakang rumusan masalah, dan segmentasi desain dari Hotel Resort Papuma yang saling terkait satu sama lainnya. Gubahan desain interior merupakan hasil dari ketiga hal tersebut yang pada akhirnya didapatkan sebuah gubahan interior dengan nuansa budaya Jawa yang menggunakan konsep Postmodern.

Gambar 2 Skema Tahap Pengumpulan Data

Gambar 3 Skema alur metode desain

(3)

Permainan level keinggian plafon

Bentuk pola Kawung yang diaplikasikan sebagai hiasan pada plafon drop ceiling

C. Tema

Tema yang diterapkan pada desain interior hotel resort adalah Postmodern budaya Jawa dengan nuansa tropis.

Konsep Postmodern budaya Jawa diterapkan dengan mengkombinasikan material modern, material alami, dan aplikasi batik pada interior ruangan.

D. Konsep Desain

Konsep yang diterapkan pada desain interior hotel resort Papuma secara keseluruhan adalah menciptakan desain interior dengan suasana Jawa yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang muncul akibat adanya gap/perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan kondisi ideal yang diharapkan pada hotel .

Konsep Postmodern budaya Jawa yang akan ditampilkan pada interior hotel resort Papuma adalah dengan menggunakan unsur batik khas Jawa berupa batik Parang dan batik Kawung yang telah ditransformasikan dalam bentukan dan material yang lebih modern. Sedangkan nuansa tropis pada ruangan dihadirkan dengan penggunaan material alam dan bukaan pada ruangan agar cahaya dan penghawaan alami dapat masuk.

E. Aplikasi Konsep Desain 1) Konsep Ruangan

Hotel Resort Papuma direncanakan dibangun diatas lahan dengan luas sekitar 4,5 hektar yang berupa beberapa bangunan yang terpisah.

2) Konsep Bentuk

Konsep bentuk pada interior hotel resort Papuma menerapkan unsur budaya Jawa berupa transformasi bentuk batik khas Jawa yang dipadukan dengan material modern yang diterapkan pada furnitur dan elemen estetis. Batik khas Jawa yang digunakan adalah batik parang dan batik kawung.

Batik jenis ini memiliki bentuk dan filosofi yang indah serta mudah dikenali oleh masyarakat, sehingga harapannya pengunjung yang melihat desain dengan bentuk yang mengadopsi batik ini dapat merasakan nuansa Jawa yang diterapkan di dalam interior Hotel Resort Papuma.

3) Konsep Furnitur

Konsep furnitur yang digunakan adalah menggabungkan konsep modern dengan budaya jawa. Dimana pada beberapa furnitur diambil bentukan tradisional seperti kursi duduk di area ruang santai villa keluarga dan kursi santai pada teras lobby.

Pola dasar Batik Parang Transformasi desain dari

pola batik parang adalah keluar dari ‘pakem’ parang yang sudah ada dengan mengkomposisikan bentuk S secara besar-kecil (tidak teratur).

Gambar 4 Rencana Site Plan Hotel Resort Papuma

Gambar 6 Transformasi bentuk batik Parang

Gambar 7 Bentuk furnitur kursi santai Gambar 5 Transformasi bentuk batik Kawung

(4)

Konsep pencahayaan alami diterapkan pada area kamar tidur dan kamar mandi villa keluarga. Dimana banyaknya bukaan yang diterapkan pada kamar tidur dan kamar mandi bertujuan untuk memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan, agar meminimalisir penggunaan lampu buatan pada siang hari.

IV. DESAINAKHIR

Pada bab desain akhir ini diambil studi kasus berupa salah satu ruangan dari tiga ruang terpilih yaitu kamar tidur 2 yang berada pada villa keluarga.

A. Ruang Terpilih – Kamar Tidur 2 Villa Keluarga

Kamar tidur dengan luasan 20 m2 ini dilengkapi dengan kamar mandi di dalamnya. Ruangan ini memiliki akses langsung menuju kolam renang yang terletak di depan pintu kamar dan juga terdapat pintu geser yang langsung terhubung dengan beranda yang memiiki view pemandangan sekitar. Ruangan dengan konsentrasi aktifitas tertinggi yang mempengaruhi sirkulasi adalah pada area walking closet. Area walking closet pada kamar tidur 1 ini merupakan area transisi antara kamar tidur menuju kamar mandi. Dimana letaknya yang diapit dua area tersebut pasti akan sering digunakan atau dilewati oleh pengguna. Fasilitas yang terdapat pada area kamar tidur 2 ini dilengkapi dengan double bed, TV, lemari baju, daybed untuk bersantai/istirahat siang, serta kamar mandi yang dilengkapi dengan bath-up, shower box, dan wastafel.

Pada area kamar tidur 1 kesan yang ditampilkan adalah modern jawa tropis. Dimana kesan modern ditunjukkan dengan penggunaan material yang modern seperti kaca cermin, cat duco, juga stainless steel. Sedangkan budaya jawa pada ruangan ini hadir melalui elemen estetika yang berfungsi sebagai aksentuasi ruangan yang menonjol. Bentukan jawa yang telah bertransformasi menjadi lebih modern hadir melalui tempelan/hiasan pada bagian depan meja TV. Dimana hiasan tersebut terinspirasi oleh bentuk dasar pola batik parang yang kemudian diolah kembali menjadi komposisi yang menarik dengan perpaduan material antara anyaman bambu dan juga kaca cermin coklat. Selain itu nuansa jawa pada ruangan ini diperkuat dengan dipilihnya kain batik tulis motif bunga sebagai aksentuasi pada area tempat tidur.

Sedangkan nuansa tropis pada area ini ditampilkan melalui banyaknya bukaan yang diterapkan. Dimana tempat tidur dikelilingi oleh banyak bukaan, pada bagian depan tempat tidur terdapat pintu geser dan kaca yang menuju area teras, sedangkan pada area samping kiri terdapat jendela besar berupa kaca mati, sedangkan pada samping kanan terdapat pintu geser dan jendela besar dengan view kolam renang.

Dengan banyaknya bukaan yang diterapkan pada area kamar tidur pemandangan alam di luar ruangan seolah-olah dapat dihadirkan ke dalam ruangan (menyatu).

4) Konsep Pencahayaan

Konsep pencahayaan pada Hotel Resort Papuma disesuaikan berdasarkan jenis dan fungsi ruang, serta aktifitas di dalam ruangannya. Akan tetapi secara garis besar. Pencahayaan ruangan di bedakan menjadi dua, yaitu Pencahayaan Alami dan pencahayaan buatan.

Gambar 9 Denah kamar tidur 2 villa keluarga

Gambar 10 Desain akhir kamar tidur 2 villa keluarga dengan view kolam renang

Gambar 11 Desain akhir kamar tidur 2 villa keluarga dengan view daybed

Gambar 8 Furnitur kursi santai pada lobby digunakan

(5)

Material finishing yang digunakan pada ruangan ini didominasi oleh kayu seperti pada lantai yang menggunakan parquet dan finishing furnitur berserat kayu.

V. KESIMPULANDANRINGKASAN

Dari pembahasan tentang desain interior Hotel Resort Papuma bertema postmodern budaya Jawa dengan nuansa tropis dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :

a. Desain Interior Hotel Resort Papuma menampilkan citra yang mengangkat lokalitas daerah setempat yaitu budaya Jawa sehingga menjadi suatu daya tarik yang unik dan tidak terlupakan bagi tamu / pengunjung hotel.

b. Hotel Resort Papuma merupakan sebuah fasilitas penginapan yang dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dengan tata ruang yang baik dan penambahan kelengkapan fasilitas seperti club house, restaurant, convention hall (ruang serbaguna), dll. Dimana hal tersebut merupakan faktor penting yang menjadi kriteria utama dalam sebuah hotel resort.

c. Sebuah Hotel Resort memiliki esensi lain yang dapat menambah nilai lebih atau prestige dari sebuah hotel, yakni letaknya yang berada pada kawasan wisata.

Sehingga sudah seharusnya dalam merancang sebuah hotel resort patut diperhitungkan beberapa aspek lainnya seperti arah angin, matahari, iklim setempat agar dapat didesain menyatu dengan alam sekitar.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, rizqi dan segala kekuatan kepada saya dan orang – orang yang saya cintai dan hormati.

Orangtua dan keluarga yang telah begitu sabar untuk selalu mendukung saya dengan sepenuh hati di setiap kondisi yang saya lalui. Ir. Prasetyo Wahyudie, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir saya. Bapak Adi Wardoyo, Ibu Anna Enariah, dan Bapak Thomas Ari Kristianto selaku dosen penguji. Teman-teman seperjuangan tugas akhir, angkatan 2009 Desain Interior ITS.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hattrell, W.S. and Partners. 1962. Hotels Restaurants Bars. New York: Reihold Publishing Corporation [2] Prijomoto, Josef. 2006. Konstruksi Arsitektur Jawa.

Surabaya : p.t wastu lanas grafika.

[3] Panero, Julius dan Zelnik Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Interior, Indonesia : Penerbit Erlangga.

[4] Van Roojen, Pepin. 2001. Batik Design, Singapore : The Pepin Press.

Gambar 12 Desain akhir kamar tidur 2 villa keluarga dengan view beranda

Gambar

Gambar 1 Angka kunjungan pantai wisata Tanjung Papuma
Gambar 2 Skema  Tahap Pengumpulan Data
Gambar 4 Rencana Site Plan Hotel Resort Papuma
Gambar 9 Denah kamar tidur 2 villa keluarga
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

pelajaran fisika. Hasil wawancara diatas menyimpulkan bahwa siswa memiliki minat yang cukup tinggi, dilihat dari antusias siswa yang cukup tinggi dalam mengikuti

1) Hasil pelaksanaan pembelajaran. Subjek penelitian yang terpilih dengan teknik acak kelompok adalah siswa-siswa kelas X MIPA-5 dan X MIPA-7 sebanyak 68 siswa, namun pada

Pada penelitian ini diamati bagaimana proses penyelenggaraan makanan mulai dari pembelian atau pemilihan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian dan higiene sanitasi, yang

Dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan iklim ilmiah di perguruan tinggi di Indonesia, paham disrupsi menjadi pencerahan yang menyingkap dua fenomen yang

Kegiatan perbanyakan dan penyebaran bibit domba domba Compass Agrinak, untuk biaya tenaga kerja peternak disubtistusi oleh Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Kabupaten

Peirce biasanya dipandang dianggap sebagai pendiri tradisi semiotika Amerika menjelaskan modelnya secara sederhana yaitu tanda sebagai sesuatu yang dikaitkan kepada

Dengan demikian berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti menemukan konstruksi teori bahwa kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis