• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Grogol, Margodadi, Seyegan, Sleman, D.I.Y

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Grogol, Margodadi, Seyegan, Sleman, D.I.Y"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

10

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Grogol, Margodadi, Seyegan, Sleman, D.I.Y

Fatimah Alfiani

fat.alfiani@gmail.com

UIN Sunan Kalijaga ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the form of community participation in the development of the Grogol tourist village in Sleman Regency and to describe the impact of community participation itself. This research is a qualitative research, where the data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The results showed that there are several form of community participation, namely participation of ideas in the form of ideas, participation of labor in the form of community service work, participation of assets in the form of goods provided by the community during activities, participation in skills in the form of batik creations, social participation in the form of community social activities. As for the impact of community participation, namely taourist villages are increasingly famous and crowded with visitors, increasing community income, and making workplaces for the surrounding community. Keywords : community participation, tourism village development

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mendiskripsikan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata Grogol di kabupaten Sleman dan mendiskripsikan dampak partisipasi masyarakat itu sendiri. Jenis penelitian di sini adalah penelitian kualitatif, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada beberapa bentuk partisipasi masyarakat yaitu partisipasi buah pikiran berupa ide gagasan, partisipasi tenaga berupa kerja bakti masyarakat, partisipasi harta benda berupa barang yang diberikan masyarakat saat kegiatan, partisipasi keterampilan berupa kreasi membatik, partisipasi sosial berupa kegiatan sosial masyarakat. Adapun dampak dari partisipasi masyarakat yaitu desa wisata semakin hari semakin terkenal dan ramai pengunjungnya, pemasukan masyarakat bertambah, serta menjadikan lahan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Kata kunci : Partisipasi Masyarakat, Pengembangan Desa Wisata

Pendahuluan

Negara Indonesia merupakan negara

berkembang yang sebagian besar

perekonomian masyarakatnya dibawah rata-rata, sehingga kemiskinan masih menyelimuti penduduk Indonesia. Penyebab kemiskinan

khususnya di Jawa dikarenakan sebagian besar sumber daya manusia yang rendah, sempitnya lahan pertanian yang dimiliki oleh penduduk sebagai pokok pemasukan keuangan, serta sulitnya mencari peluang kerja dikarenakan persaingan yang ketat dan tinggi.

(2)

11 Upaya pengentasan kemiskinan sudah

menjadi amanat konstitusi agar tercapai tujuan nasional, sebagaimana tercamtum dalam Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Lebih dipertegas lagi dalam Program Pembangunan Nasional 2001-2005, dijelaskan bahwa kemiskinan sudah merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dengan dalih apapun. Penanggulangan kemiskinan harus menjadi priotritas utama dalam pelaksanaan pembangunan nasional.1

Dalam upaya pengentasan kemiskinan, pembangunan masyarakat pedesaan perlu ditingkatkan terutama melalui pengembangan

kemampuan sumberdaya manusia.

Peningkatan tersebut bisa melalui kemampuan masyarakat untuk berproduksi serta mengolah dan memasarkan hasil produksinya, sekaligus menciptakan sebuah lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian masyarakat pedesaan semakin mampu memaanfaatkan berbagai peluang baik daya upaya dan dana bagi peningkatan pendapatan taraf hidupnya.2

Julukan kota Yogyakarta sebagai kota budaya dan pariwisata memang sudah menyebar ke seluruh penjuru negara, namun apabila perkembangan pariwisata tidak memperhatikan kondisi sosiologis masyarakat sekitar dan hanya melihat pada sektor pembangunan ekonomi dan pemerintah hanya memberikan dukungan bagi tumbuh kembangnya sektor perhotelan serta pusat perbelanjaan (mall) saja maka hal tersebut tidak dapat memberikan manfaat yang

1Aziz Muslim, Dasar-dasar Pengembangan

Masyarakat, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2012), hlm.

7-8.

2Mubyarto dkk, Membahas Pembangunan

Desa, (Yogyakarta: Aditya Media, 1996), hlm. 6.

signifikan bagi seluruh masyarakat Yogyakarta.

Dari penjelasan di atas, dengan adanya pebangunan masyarakat pedesaan berupa pengembangan desa wisata sangat membantu dan menjadi peluang besar bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Desa wisata dikembangkan sebagai upaya untuk membangun ekonomi masyarakat dari sektor wisata di suatu wilayah. Desa wisata merupakan alternatif wisata budaya atau tradisi yang diharapkan berdampak pada pertumbuhan bagi sektor kehidupan masyarakat di wilayah tersebut, terutama peningkatan ekonomi melalui pendapatan dari kunjungan wisata.3

Banyak pendapatan yang masuk dari adanya beberapa program pengembangan desa wisata melalui berbagai jenis kegiatan seperti

outbound, pemanfaatan hasil kerajinan, produk hasil seni budaya, perternakan, pertanian, perkebunan, perikanan, dll. Hal tersebut sangat membantu usaha pengurangan penganguran sehingga berdampak mengurangi kemiskinan.4

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Grogol, Margodadi, Seyegan, Sleman, D.I.Y”. Peneliti memilih Desa Wisata Grogol sebagai tempat penelitian karena: 1) Desa Wisata Grogol yang dinobatkan sebagai

3Henry Kuncoroyekti, Membangun Kampung

Wisata Berbasis Komunitas Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Wilayah dan Memperluas Destinasi Wisata di Kota Yogyakarta,

(dprd-jogjakota.go.id)

4Oka A. Yoekti, Ekonomi Pariwisata:

Intriduksi, Informasi, dan Implementasi, (Jakarta:

(3)

12 desa wisata yang memiliki ciri khas yaitu

budaya dan alam sebagai objek wisata; 2) Desa Wisata Grogol sampai saat ini telah memberikan kontribusi ekonomi pada perekonomian masyarakat; 3) objek wisata di Desa Wisata Grogol menawarkan potensi wisata kesenian budaya, potensi alam, dan

adventure dikarenakan desa tersebut dikelilingi oleh lahan pertanian. Jika potensi dikembangkan akan menjadi salah satu destinasi wisata di kabupaten Sleman dan menumbuhkan ekonomi masyarakat. Nampak jelas pembangunan dan pengembangan desa wisata ini melibatkan partisipasi masyarakat, mulai dari unsur formal, dukuh, orang tua, pemuda, tokoh masyarakat, dan lembaga yang ada di dalam desa tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian di sini menggunakan metode kualitatif dan termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Metode ini merupakan pendekatan dengan menggambarkan keadaan objek dan subjek penelitian berdasarkan fakta yang nampak. Pendekatan ini lebih mampu menjawab bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata dan dampak partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Grogol.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian di sini menggunakan beberapa tahap instrumen pengumpulan data, yaitu:

Observasi, Observasi dilakukan dengan mendatangi lokasi penelitian dan melakukan pengamatan secara langsung tentang kegiatan dalam pengembangan desa

wisata. Metode observasi yang digunakan adalah observasi non partisipasi.

Wawancara, Pelaksanaan wawancara dilakukan secara terbuka dan diajukan kepada ketua Desa Wisata Grogol, sekretaris, bendahara, ketua tim outbound Desa Wisata Grogol.

Dokumentasi, Peneliti melakukan dokumentasi dengan cara recording, catatan tulisan, foto, dan mencari data yang ada pada pengurus desa wisata. Dalam hal ini peneliti mendapatkan data mengenai gambaran Desa Wisata Grogol melalui sumber Kepala Dusun grogol, struktur kepengurusan, serta foto kegiatan yang dilakukan di Desa Wisata Grogol.

Subjek dan objek penelitian

Adapun yang menjadi subjek pada penelitian di sini adalah Bapak Ageng Wijaya selaku ketua Desa Wisata Grogol, Saudara Danang selaku sekretaris, Bapak Dwi Riyanto selaku bendahara, Bapak Bugiman selaku sekretaris dan ketua tim outbound, Ibu Mulyadi selaku pembantu bendahara.

Sedangkan yang menjadi objek penelitian yaitu bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Grogol dan dampak partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Grogol.

Pembahasan

Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Grogol

Partisipasi masyarakat merupakan perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tangung jawab masyarakat terhadap pentingnya pengembangan desa wisata. Partisipasi pada dasarnya merupakan suatu

(4)

13 bentuk kerlibatan dan keikutsertaan secara

aktif dan sukarela dalam keseluruhan proses kegiatan.

Partisipasi masyarakat dalam mengembangkan Desa Wisata Grogol sangat antusias sekali dengan berbagai bentuk cara. Masyarakat terlibat langsung dalam pengembangan baik dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, serta pemuda-pemudi di Dusun Grogol. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah memiliki pemikiran yang sama untuk mengembangkan dan membangun Desa Wisata Grogol agar lebih maju.

Berdasarkan data observasi dan hasil wawancara dapat dikemukakan bahwa partisipasi masyarakat dalam mengembangkan desa wisata grogol berbagai macam bentuknya. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Grogol adalah sebagai berikut:

Partisipasi Buah Pikiran

Beberapa bentuk partisipasi buah pikiran dalam pengembangan Desa Wisata Grogol oleh masyarakat berupa agenda rapat yang dilakukan rutin pada setiap 35 hari sekali yaitu pada setiap malam senin legi di rumah warga yang mendapat giliran untuk rapat. Dalam agenda rapat banyak gagasan dan masukan dari masyarakat baik hal pembangunan sarana prasarana ataupun mengenai pembenahan cara kerja pengurus, serta masukan mengenai desa wisata ke depannya akan seperti apa.

Setiap pertemuan rutin masyarakat memiliki kebebasan untuk berpartisipasi dalam bentuk pikiran, ide, gagasan guna memajukan Desa Wisata Grogol. Hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat lain agar dapat ikut serta dalam memberikan

sumbangsih pemikiran mengenai Desa Wisata Grogol.

Partisipasi Tenaga

Wujud partisipasi tenaga yang terlihat di Desa Wisata Grogol oleh masyarakat biasanya dilakukan dalam kegiatan kerja bakti baik itu kerja bakti pembenahan fasilitas desa wisata, kerja bakti dalam membuat akses jalan masuk ke area outbound, maupun kerja bakti dalam pembersihan lokasi wisata dan beberapa fasilitas yang memang membutuhkan kehadiran masyarakat. Hal tersebut merupakan salah satu aksi nyata yang diberikan masyarakat secara sukarela sebagai bukti bahwa masyarakat memang peduli dengan perkembangan Desa Wisata Grogol.

Partisipasi Harta Benda

Partisipasi harta benda dalam pengembangan Desa Wisata Grogol yang dilakukan oleh masyarakat berbentuk uang, barang, makan dan minuman secara sukarela. Dalam partisipasi ini sebagian besar berbentuk barang karena di desa wisata sudah mendapatkan dana dari hasil wisata sehingga masyarakat tidak mengeluarkan uang pribadi. Mengenai dana pengurus lebih mengutamakan bantuan pemerintah karena pengurus desa wisata tidak ingin membebani masyarakat yang tidak sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Sebagian besar masyarakat membantu kegiatan dan proses pengembangan desa wisata secara sukarela dan tanpa paksaan. Berbagai wujud partisipasi harta benda dari masyarakat yaitu salah satunya ketika ada kegiatan syukuran desa wisata, masyarakat secara tidak langsung ikut berpartisipasi menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan seperti membawa makanan dan

(5)

14 minuman sendiri dari rumah untuk dibagikan

ketika acara berlangsung.

Partisipasi Ketrampilan Atau Kemahiran Bentuk partisipasi ketrampilan dalam pengembangan Desa Wisata Grogol tergambar dalam kegiatan seperti membuat wayang rumput berbahan dasar mendong, ketrampilan membatik, membuat dan mewarnai gerabah berbahan dasar tanah liat. Beberapa ketrampilan tersebut dimasukkan dalam paket wisata di Desa Wisata Grogol sehingga pemasukan desa wisata bertambah.

Selain itu kegiatan tersebut diberikan untuk mendorong keahlian masyarakat, terutama kaum muda dalam berwirausaha. Hal tersebut bisa tercapai dikarenakan adanya kerja sama antara pengurus desa wisata dengan masyarakat sehingga masyarakat secara tidak langsung juga ikut merasakan keuntungan yang didapat dengan adanya berbagai ketrampilan tersebut.

Partisipasi Sosial

Dalam menjaga kekompakan dan keakraban angota pengurus dan masyarakat maka perlu adanya partisipasi sosial sehinga terjalin keguyuban masyarakat. Hal tersebut merupakan tanda kedekatan antara pegurus dengan masyarakat dalam berkegiatan di desa wisata. Beberapa bentuk partisipasi sosial yang sudah dilaksanakan di Desa Wisata Grogol yaitu menjenguk anggota atau masyarakat yang sedang sakit, takziah di lingkungan sekitar, meminjamkan fasilitas desa wisata secara cuma-cuma bagi warga yang membutuhkan. Penjelasan di atas menggambarkan adanya rasa saling peduli, kekompakan dan menjadi nilai tambah dalam hal silaturahmi dan keguyuban desa wisata.

Dampak Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Grogol

Dampak yang terjadi di Desa Wisata Grogol dengan adanya partisipasi masyarakat lebih ke dampak positifnya. Beberapa dampak positif bagi desa wisata yaitu Desa Wisata Grogol bisa lebih dikenal sehingga desa semakin ramai pengunjung dan wisatawan semakin banyak berdatangan. Dengan banyaknya pengunjung yang datang dan memesan beberapa paket kegiatan menjadikan semakin banyak pula pemasukan yang didapat desa wisata sehingga masyarakat antusias dalam mengembangkan desa wisata menjadi lebih maju lagi.

Selain itu dengan adanya kesenian dan tradisi yang ada seperti pembuatan wayang kesenian tari jatilan, karawitan maka daya tarik Desa Wisata Grogol semakin tinggi dan warga sekitar bisa melestarikan kesenian yang ada. Semakin banyaknya wisatawan, pendapatan desa wisata semakin meningkat sehingga masyarakat merasa diringankan dalam hal pendanaan, membangun fasilitas desa berupa jalan, penerangan, dan insfakstruktur lain. Dampak positif bagi masyarakat menjadikan jumlah pengangguran berkurang karena lapangan pekerjaan semakin mudah didapat dengan diikutsertakannya masyarakat menjadi pemandu wisata di Desa Wisata Grogol.

Kesimpulan

Partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Grogol termasuk dalam kategori tinggi. Berbagai bentuk partisipasi masyarakat yang terlaksana di Desa Wisata Grogol antara lain partisipasi buah pikiran berupa ide, gagasan, masukan

(6)

15 mengenai perkembangan desa wisata ke

depannya; partisipasi tenaga dalam bentuk kerja bakti pengembangan fasilitas dan lingkungan desa wisata; partisipasi harta benda dalam bentuk sumbangan makanan minuman dan fasilitas lain secara sukarela dari masyarakat untuk desa wisata; partisipasi ketrampilan yang berisi berbagai kegiatan membuat wayang, membatik, membuat gerabah sehingga bisa melestarikan budaya yang ada; partisipasi sosial sebagai wujud kepedulian pengurus desa wisata dengan masyarakat sekitar seperti menjenguk anggota yang sedang sakit, takziah.

Daftar Pustaka

Aziz Muslim, Dasar-dasar Pengembangan

Masyarakat, Yogyakarta: Samudra

Biru, 2012.

Mubyarto dkk, Membahas Pembangunan

Desa, Yogyakarta: Aditya Media,

1996.

Henry Kuncoroyekti, Membangun Kampung

Wisata Berbasis Komunitas Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Wilayah dan Memperluas Destinasi Wisata di Kota Yogyakarta, dprd-jogjakota.go.id.

Oka A. Yoekti, Ekonomi Pariwisata: Intriduksi, Informasi, dan Implementasi, Jakarta: Kompas Media

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi kadar kalsium yang dapat larut pada proses demineralisasi tulang menjadi ossein, maka semakin cepat proses ekstraksi kolagen dari ossein dan semakin

Memiliki persediaan dengan memiliki berbagai macam barang, ukuran, jenis, merk, dan kualitas yang berbeda sehingga membutuhkan sarana teknologi informasi agar dapat

Pada pengamatan di laboratorium dan lapangan, ternyata vaksin AI yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu: dapat melindungi terhadap timbulnya gejala klinis dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada  bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian, secara umum

Strategi jasa (iklan dan sosialosasi) yaitu pemerintah Pekalongan, produsen, pengusaha, pengrajin dan pedagang batikPekalongan, mensosialisasikan kemasyarakat mengenai

Pada soal nomor 3 siswa diminta untuk menentukan anggota dari ruang sampel dan titik sampel pada pengambilan 2 kupon dengan kupon dikembalikan, pada soal nomor 3 ini siswa

sempurna.. Melalui kegiatan mengamati puisi, siswa mampu menganalisis ciri-ciri puisi yang berkaitan dengan akhir baris pada bait dengan benar. Melalui kegiatan mengamati

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Wilayah dan Memperluas Destinasi Wisata di Kota Yogyakarta,