• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG Jl. Dipanegoro no. 734 Telp. (0768) Fax, (0768) TEMBILAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG Jl. Dipanegoro no. 734 Telp. (0768) Fax, (0768) TEMBILAHAN"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

Jl. Dipanegoro no. 734 Telp. (0768) 21028 Fax, (0768) 24716 TEMBILAHAN

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD) berfungsi sebagai dokumen

perencanaaandaerah untuk periode 1 (Satu) tahun. Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indragiri Hilir merupakan arah pembangunan

yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah yang disusun

berdasarkan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih, dimana kegiatan yang

direncanakan sesuai dengan kepentingan daerah dengan mempertimbangkan

kemampuan Keuangan Daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indragiri

Hilir mengintegrasikan dengan rancangan Renstra-SKPD dan dijabarkan dalam

Renja-PD, serta masukan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan

melalui konsultasi publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan.

Renja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Indragiri Hilir harus

terintegrasi dengan prioritas dan fokus pembangunan daerah tahun 2020, bersinergi

dengan prioritas pembangunan nasioanal dan Provinsi Riau, serta harus menjadikan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai acuan dalam pelaksanaan program dan

kegiatan di lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Dengan cakupan dan cara

penetapan tersebut, RENJA mempunyai fungsi pokok dan menjadi acuan bagi seluruh

pelaku pembangunan karena memuat seluruh kebijakan publik sebagai berikut :

1. Menjadi pedoman dalam penyusunan APBD karena memuat arah kebijakan

Pembangunan Daerah satu tahun;

2. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah.

Proses penyusunan RENJA didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan

melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahunan dan

memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun sebelumnya.

Lebih lanjut penyusunan dokumen RKPD dan RENJA SKPD juga diintegrasikan dengan

prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, hal ini sejalan dengan

Pasal 2 (dua) Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa Daerah

Kabupaten dan Kota merupakan bagian dari Provinsi serta mempunyai hubungan wewenang,

keuangan, Pelayanan umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya lainnya.

Musrenbang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku

pembangunan tentang rancangan RKPD dan RENJA SKPD, yang menitikberatkan pada

pembahasan untuk sinkronisasi sasaran, arah kebijakan, program dan kegiatan SKPD serta

masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Indragiri Hilir.

(3)

2

1.2.

Landasan Hukum

Dalam penyusunan RENJA, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai dasar, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

4. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Pelaksanaan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 2017

Nomor 136);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

perubahan Kedua Atas Peraturan Meneteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor Nomor 310);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata

Cara Perubahan Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 tahun 2018 tentang Sistem Informasi

Pembangunan Daerah.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan

Pelaksanaan Kajian Lingkungan HidupStrategis dalam penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 459);

9. Peraturan Gubernur Riau Nomor 43 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Riau Tahun 2021;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2005–

2025.

(4)

3

11. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 16 Tahun 2019 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 13 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri

Hilir.

12. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor : 56 Tahun 2020 Tanggal 18 September

2020 Tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri

Hilir Tahun 2020

1.3.

Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Indragiri Hilir ini adalah untuk mengetahui dan mendokumenkan perencanaan

dalam kurun waktu satu tahun yang berisi program – program prioritas yang dilaksanakan

langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan dukungan pembiayaan dari

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dengan harapan dapat mendorong partisipasi

masyarakat. Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata

Ruang Kabupaten Indragiri Hilir adalah untuk dijadikan landasan/pedoman dalam

penyusunan Renja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, penguatan peran para

stakeholders dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta sebagai dasar

evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang Kabupaten Indragiri Hilir.

1.4.

Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan

Renja-PD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. Berisikan

Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, serta Sistematika Penulisan

dan penyusunan Rencana Kerja ( Renja ).

BAB II Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu

Berisi mengenai Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan Capaian

Renstra SKPD, Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, Isu-isu Penting

Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, Review Terhadap Rancangan

Awal SKPD, serta Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

BAB III Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah

Berisi mengenai Program dan Kegiatan yang disertai dengan kebutuha

pendanaannya

(5)

4

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2020

2.1.

Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

untuk mengukur tercapainya pelaksanaan kegiatan atau program yang telah disusun.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Terkait

dengan hal tersebut Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan meliputi

indikator masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit)

dan dampak (impact). Indikator-indicator tersebut dapat berupa dana, sumber daya

manusia, laporan, buku dan indikator lainnya.

(6)

43

URUSA

N

PROGRAM /

KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM

(OUTCOME) / KEGIATAN

(OUTPUT)

TARGET

PAGU

ALASA

N

PERUB

AHAN

PERKIRAAN MAJU

(2021)

RKPD 2020

RANKHIR

RKPD 2020

PERUBAHAN

RKPD

2020

RANKHIR

RKPD 2020

PERUBAHAN

TARGET

PAGU

1

2

3

4

5

6

7

8

DINAS

PEKERJ

AAN

UMUM

DAN

TATA

RUANG

NON

URUSA

N

Program

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Cakupan Layanan Administrasi

Perkantoran

90 Persen

90 Persen

11.846.98

3.000

11.074.691.

000

90

9.993.749.

867

Penyediaan

Jasa Surat

Menyurat

Jumlah Surat menyurat yang

terlayani

65000

Lembar

65000

Lembar

13.500.00

0

13.500.000

60333

8.520.876

Penyediaan

Jasa

Komunikasi,

Sumber Daya

Air dan Listrik

Jumlah Rekening yang

dibayarkan

10 Rekening

10 Rekening

7.982.460.

000

7.982.460.0

00

10

7.422.072.

840

Penyediaan

Jasa

Pemeliharaan

dan Perizinan

Kendaraan

Dinas/Operasi

Jumlah Kendaraan

Dinas/operasional yang

dipellihara dan dipepanjang

Perizinannya

40 Unit

40 Unit

85.000.00

0

85.000.000

20

26.265.000

Tabel 2.1.1

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d

Tahun 2020 Kabupaten Indragiri Hilir

(7)

44

onal

Penyediaan

Jasa

Kebersihan

Kantor

Jumlah ruangan yang terjaga

kebersihannya

20 Ruang

20 Ruang

73.000.00

0

73.000.000

20

35.802.000

Penyediaan

Jasa

Perbaikan

Peralatan

Kerja

Jumlah Perlatan kerja yang

dipelihara/Service

20 Unit

20 Unit

15.000.00

0

12.500.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

10.200.000

Penyediaan

Alat Tulis

Kantor

Jumlah ATK yang disediakan

30 Jenis

30 Jenis

63.963.00

0

63.963.000

30

25.500.000

Penyediaan

Barang

Cetakan dan

Penggandaan

Jumlah Cetakan dan

Penggandaaan

250000

Lembar

250000

Lembar

65.625.00

0

65.625.000

101067

26.530.200

Penyediaan

Bahan Bacaan

dan

Peraturan

Perundang-undangan

Jumlah Bahan bacaan yang

disediakan

1 Eksemplar

1 Eksemplar

63.840.00

0

63.840.000

20

57.919.680

Penyediaan

Bahan

Logistik

Kantor

Jumlah logistik yang

disediakan

25 Liter

25 Liter

96.400.00

0

94.000.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

23

84.419.790

(8)

45

Peneri

maan

Riil

Penyediaan

Makanan dan

Minuman

Jumlah makanan dan

minuman yang disediakan

10 Kali

10 Kali

72.002.00

0

72.002.000

1

6.080.996

Rapat-rapat

Koordinasi

dan

Konsultasi

Keluar daerah

Jumlah Koordinasi dan

Konsultasi Keluar daerah yang

dilaksanakan

300 Kali

300 Kali

1.426.853.

000

783.416.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

168

843.716.21

9

Penyediaan

Jasa Tenaga

Pendukung

Administrasi/

Teknis

Perkantoran

Jumlah tenaga

administrasi/Teknis yang

dibayarkan

65 Orang

65 Orang

1.080.000.

000

1.147.500.0

00

Kebijak

an

Interna

l SKPD

59

990.000.00

0

Rapat-rapat

Koordinasi

dan

Konsultasi

Dalam

Daerah

Jumlah Koordinasi dan

Konsultasi dalam daerah yang

dilaksanakan

274 Kali

274 Kali

722.940.0

00

531.485.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

280

385.436.50

6

Penyediaan

Jasa

Keamanan

Gedung

Kantor

Jumlah petugas Keamanan

yang dibayarkan

8 Orang

8 Orang

86.400.00

0

86.400.000

7

71.285.760

(9)

46

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Persentase meningkatnya

sarana prasarana aparatur

yang mendukung kelancaran

tugas dan fungsi Perangkat

Daerah

90 Persen

90 Persen

432.650.0

00

429.450.000

90

569.879.10

0

Pemeliharaan

Rutin /

Berkala

Gedung

Kantor

Jumlah ruang gedung kantor

yang terpelihara

2 Ruang

2 Ruang

63.400.00

0

63.400.000

10

327.476.10

0

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Mobil Jabatan

Jumlah Mobil Jabatan yang

terpelihara

8 Unit

8 Unit

104.000.0

00

100.800.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

5

71.400.000

Pemeliharaan

Rutin/

Berkala

Kendaraan

Dinas

Operasional

Jumlah Kendaraan Dinas

Operasional yang terpelihara

20 Unit

20 Unit

23.750.00

0

23.750.000

12

14.280.000

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Perlengkapan

Gedung

Kantor

Jumlah Perlengkapan Gedung

Kantor yang terpelihara

30 Set

30 Set

21.000.00

0

21.000.000

30

21.420.000

Pengadaan

Peralatan dan

Perlengkapan

Kantor

Jumlah Peralatan dan

Perlengkapan Kantor yang

disediakan

20 Set

20 Set

220.500.0

00

220.500.000

12

135.303.00

0

(10)

47

Program

Peningkatan

Disiplin

Aparatur

Tingkat kedisiplinan pegawai

90 Persen

90 Persen

11.500.00

0

11.500.000

90

26.775.000

Pengadaan

Pakaian

Khusus

hari-hari tertentu

Jumlah Pakaian Khusus

hari-hari tertentu yang disediakan

120 Stel

120 Stel

11.500.00

0

11.500.000

279

26.775.000

Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumberdaya

Aparatur

Persentase sumber daya

aparatur yang memiliki

kompetensi sesuai bidangnya

90 Persen

90 Persen

159.000.0

00

-

90

199.920.00

0

Pendidikan

dan Pelatihan

Formal

Jumlah ASN yang mengikuti

Pendidikan dan Pelatihan

Formal

30 Orang

30 Orang

159.000.0

00

-

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

37

199.920.00

0

Program

Peningkatan

Pengembang

an Sistem

Pelaporan

Capaian

Kinerja dan

Keuangan

Tingkat ketepatan waktu

pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

90 Persen

90 Persen

231.100.0

00

163.600.000

90

165.005.40

0

Penyusunan

Pelaporan

Prognosis

Realisasi

Anggaran

Jumlah Pelaporan Prognosis

Realisasi Anggaran yang

disusun

10 Laporan

10 Laporan

231.100.0

00

163.600.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

10

165.005.40

0

(11)

48

maan

Riil

PEKERJ

AAN

UMUM

DAN

PENAT

AAN

RUANG

Program

Pembanguna

n Jalan dan

Jembatan

1). Jumah panjang Jalan dalam

kondisi baik; 2). Jumlah

Jembatan yang terbangun

211,9 KM; 45

KM

211,9 KM; 45

KM

114.101.1

21.999

33.494.034.

591

210 KM; 0

KM

80.918.811

.212

Perencanaan

Pembanguna

n Jalan

Jumlah dokumen Perencanaan

Jalan

23 Dokumen

23 Dokumen

175.514.7

50

474.336.910

Kebijak

an

Interna

l SKPD

24

646.439.17

8

Perencanaan

Pembanguna

n Jembatan

Jumlah dokumen Perencanaan

Jembatan

20 Dokumen

20 Dokumen

619.464.7

50

1.361.532.7

50

Kebijak

an

Interna

l SKPD

8

267.269.47

8

Pembanguna

n Jembatan

Jumlah dan panjang jembatan

yang dibangun

0 Unit

0 Unit

-

1.969.252.5

61

Kebijak

an

Interna

l SKPD

0

-

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Jumlah kegiatan yang

dimonitoring dan di evaluasi

20

Kecamatan

20

Kecamatan

142.950.0

00

128.890.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

102.066.30

0

Pembanguna

n Jalan (Dana

Alokasi

Jumlah ruas dan panjang jalan

yang di bangun dan tingkatkan

16,71 Km

16,71 Km

45.180.29

6.000

3.636.128.8

18

Rasion

alisasi

terhad

16

45.180.296

.000

(12)

49

Khusus/DAK)

ap

Peneri

maan

Riil

Pembanguna

n Jalan

(Pendamping

Dana Alokasi

Khusus)

Jumlah kegiatan Dana Alokasi

Khusus yang didampingi

20

Kecamatan

20

Kecamatan

3.032.143.

499

26.215.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

3.032.143.

499

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Kegiatan

Pembanguna

n Jembatan

Jumlah kegiatan pembangunan

jembatan yang dimonitoring

20

Kecamatan

20

Kecamatan

94.960.00

0

80.210.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

67.801.440

Pembanguna

n Jalan

Wilayah I

Jumlah panjang Jalan Baru

Wilayah I yang dibangun

150 KM

150 KM

1.176.664.

750

1.046.965.7

21

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

36

285.240.12

5

Pembanguna

n Jalan

Wilayah II

Jumlah panjang Jalan Baru

Wilayah II yang dibangun

150 KM

150 KM

1.146.601.

000

707.309.600

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

24

189.404.81

9

(13)

50

Pembanguna

n Jalan

Wilayah III

Jumlah panjang Jalan Baru

Wilayah III yang dibangun

150 KM

150 KM

1.992.161.

000

1.072.831.3

74

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

64

856.773.48

8

Peningkatan

Jalan Wilayah

I

Jumlah ruas dan panjang jalan

Wilayah I yang di tingkatkan

300 KM

300 KM

5.346.664.

750

3.054.895.6

04

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

211

3.776.082.

345

Peningkatan

Jalan Wilayah

II

Jumlah ruas dan panjang jalan

Wilayah II yang di tingkatkan

300 KM

300 KM

9.546.664.

750

10.545.090.

771

Kebijak

an

Interna

l SKPD

205

6.552.912.

345

Peningkatan

Jalan Wilayah

III

Jumlah ruas dan panjang

Wilayah III jalan yang di

tingkatkan

300 KM

300 KM

8.481.264.

750

6.321.826.9

81

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

166

4.711.737.

345

Pembanguna

n Jembatan

wilayah I

Jumlah dan panjang jembatan

wilayah I yang dibangun

75 Unit

75 Unit

8.662.493.

000

1.072.493.0

00

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

39

4.525.974.

950

(14)

51

Pembanguna

n Jembatan

wilayah II

Jumlah dan panjang jembatan

wilayah II yang dibangun

75 Unit

75 Unit

4.542.493.

000

552.493.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

74

4.525.974.

950

Pembanguna

n Jembatan

wilayah III

Jumlah dan panjang jembatan

wilayah III yang dibangun

75 Unit

75 Unit

23.597.78

6.000

1.438.243.0

00

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

14

4.525.974.

950

Pelaksanaan

Pembanguna

n dan

Preservasi

Jalan dan

Jembatan,

dan

Penerangan

Jalan Umum

Persentase Ruas Jalan yang di

terangi

20 Persen

20 Persen

363.000.0

00

5.319.500

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

1.672.720.

000

Program

Pembanguna

n

Turap/Talud/

Bronjong

Panjang turap di wilayah aliran

sungai rawan longsor dalam

kondisi baik

115 Meter

115 Meter

2.969.437.

150

779.772.350

117

511.284.69

0

Perencanaan

Turap/Talud/

Brojong

Jumlah dokumen perencanaan

9 Dokumen

9 Dokumen

20.348.75

0

20.348.750

9

230.200.38

3

Pembanguna

n

Jumlah panjang

turap/talud/bronjong di

250 Meter

250 Meter

2.817.638.

707.788.200

Rasion

alisasi

79

235.012.74

(15)

52

Turap/Talud/

Bronjong

wilayah sungai yang di bangun

200

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

3

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Jumlah pembangunan

turap/talud/bronjong di

wilayah sungai yang

dikendalikan

20

Kecamatan

20

Kecamatan

131.450.2

00

51.635.400

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

46.071.564

Program

rehabilitasi/p

emeliharaan

Jalan dan

Jembatan

1). Proporsi Panjang Jalan

Dalam Kondisi Baik; 2).

Proporsi Jembatan Dalam

Kondisi Baik

18,29 Persen;

6,17 Persen

18,29 Persen;

6,17 Persen

13.938.74

6.965

8.484.338.2

68

21 Persen;

0 Persen

7.073.794.

254

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Jalan

Jumlah panjang jalan yang

direhabilitasi

18.29 Km

18.29 Km

10.676.66

4.750

7.006.223.3

96

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

11

5.828.290.

752

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Jembatan

Jumlah dan Panjang Jembatan

ysng dipelihara

6.17 Km

6.17 Km

2.756.664.

750

1.012.212.4

06

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

4

877.381.27

2

Monitoring,

Evaluasi dan

Jumlah pemeliharaan Jalan

yang di monitoring dan

20

Kecamatan

20

Kecamatan

67.700.00

48.500.000

Rasion

alisasi

20

62.839.140

(16)

53

Pelaporan

dievaluasi

0

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Kegiatan

Rehabilitasi

Jembatan

Jumlah kegiatan pemeliharaan

Jalan yang di monitoring dan

dievaluasi

20 kegiatan

20 kegiatan

51.795.00

0

31.480.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

5.283.090

Pemeliharaan

Sarana dan

Prasarana

Penerangan

Jalan

Jumlah Sarana dan Prasarana

Penerangan Jalan yg dipelihara

100 Persen

100 Persen

385.922.4

65

385.922.465

90

300.000.00

0

Program

rehabilitasi/p

emeliharaan

Turap/Talud/

Bronjong

Proporsi

Turap/Talud/Bronjong yang di

rehabilitasi/Pelihara

20 Persen

20 Persen

3.500.000

3.500.000

20

167.865.99

0

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Turap/Talud/

Bronjong

Jumlah turap/talud/bronjong

yang dipelihara

85 Meter

85 Meter

3.500.000

3.500.000

4076

167.865.99

0

Program

Peningkatan

Sarana Dan

Prasarana

Kebinamarga

an

Persentase Peningkatan

Penerimaan Retribusi Daerah

Laboratorium Bahan

Konstruksi dan Alat-alat berat

21 Persen

21 Persen

504.868.2

50

476.557.050

22

464.822.68

1

(17)

54

Alat-alat

Berat

tersedia

6.500.000 6.500.000

5.100.000

Pengadaan

Peralatan dan

Perlengkapan

Bengkel

Alat-alat Berat

Jumlah peralatan dan

perlengkapan bengkel alat-alat

berat yang disediakan

1 Set

1 Set

2.500.000

2.500.000

28

71.400.000

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Alat-alat

Berat

Jumlah alat berat yang

direhabilitasi

5 Unit

5 Unit

159.258.0

00

158.958.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

7

194.822.68

3

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Alat-alat Ukur

dan Bahan

Laboratorium

Kebinamarga

an

Jumlah alat-alat ukur dan

bahan laboratorium

kebinamargaan yang

direhabilitasi

25 Set

25 Set

336.610.2

50

308.599.050

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

23

193.499.99

8

Program

Pengembang

an dan

Pengelolaan

Jaringan

Irigasi, Rawa

dan Jaringan

Pengairan

Lainnya

Rasio jaringan Irigasi dan luas

irigasi kondisi baik

15 Persen

15 Persen

4.877.458.

500

2.632.855.5

00

15

3.959.285.

061

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Jaringan

Jumlah jaringan irigasi yang

telah dibangun yang

direhabilitasi dan dipelihara

12,5 Km

12,5 Km

23.878.25

0

23.878.250

51

98.481.556

(18)

55

Irigasi

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Jaringan

Irigasi yang

telah di

Bangun

Jumlah jaringan irigasi yang

telah dibangun yang

direhabilitasi dan dipelihara

12,5 Km

12,5 Km

1.540.628.

250

1.205.628.2

50

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

11

609.929.03

8

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Jumlah pelaksanaan

Pemeliharaan Jaringan Irigasi

yang di monitoring dan

dievaluasi

20

Kecamatan

20

Kecamatan

103.931.0

00

102.485.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

41.853.467

Rehabilitasi/P

emeliharaan

Jaringan

Irigasi (Dana

Alokasi

Khusus/DAK)

Jumlah jaringan irigasi yang

telah dibangun yang

direhabilitasi dan dipelihara

22385 Meter

22385 Meter

3.209.021.

000

1.300.864.0

00

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

22385

3.209.021.

000

Program

penyediaan

dan

pengolahan

air baku

Persentase Peningkatan

Pemanfaatan dan Pengelolaan

Sumber Daya Air

20 Persen

20 Persen

3.600.000

3.600.000

20

164.144.52

0

Pembanguna

n Prasarana

Pengambilan

dan Saluran

Pembawa

Jumlah prasarana pengambilan

dan saluran pembawa

dibangunan

1 Unit

1 Unit

1.800.000

1.800.000

54

98.328.000

(19)

56

Izin

pengelolaan

air baku/air

permukaan

Jumlah izin pengelolaan air

baku/air permukaan yang di

keluarkan

20 Izin

20 Izin

1.800.000

1.800.000

20

65.816.520

Program

pengendalian

banjir

Panjang parit (anak sungai)

dalam kondisi baik

50 KM

50 KM

18.816.64

2.500

15.619.542.

661

51

12.721.988

.060

Peningkatan

Pembersihan

dan

Pengerukan

Sungai/Kali

Jumlah panjang sungai/kali

yang dinormalisasi

0 Km

0 Km

-

4.333.031.1

61

Kebijak

an

Interna

l SKPD

0

-

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Jumlah pelaksanaan

Pembersihan dan Pengerukan

Sungai/Kali yang di monitoring

dan dievaluasi

20

Kecamatan

20

Kecamatan

313.378.0

00

273.247.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

20

78.336.650

Peningkatan

Pembersihan

dan

Pengerukan

Sungai/Kali

Wilayah I

Jumlah panjang sungai/kali

yang dinormalisasi Wilayah I

25 Km

25 Km

1.044.421.

500

1.014.421.5

00

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

101

4.221.381.

184

Peningkatan

Pembersihan

dan

Pengerukan

Sungai/Kali

Wilayah II

Jumlah panjang sungai/kali

yang dinormalisasi Wilayah II

25 Km

25 Km

8.934.421.

500

5.484.421.5

00

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

11

4.200.889.

042

(20)

57

Peningkatan

Pembersihan

dan

Pengerukan

Sungai/Kali

Wilayah III

Jumlah panjang sungai/kali

yang dinormalisasi Wilayah III

25 Km

25 Km

8.524.421.

500

4.514.421.5

00

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

12

4.221.381.

184

Program

Pembanguna

n

Infrastruktur

Pedesaan

Jumlah Sambungan Rumah

pada Pembangunan Sarana

dan Prasarana Air Bersih

Pedesaan

2130 SR

2130 SR

-

3.283.625.9

00

2056

6.441.047.

888

Pembanguna

n Sarana dan

Prasarana Air

Bersih

Pedesaan

Panjang Jaringan Perpipaan

dan sambungan rumah pada

Pembangunan Sarana dan

Prasarana Air Bersih Pedesaan

1400 SR

-

2.083.198.0

00

Peruba

han

SOTK

Perang

kat

Daerah

1400

1.718.250.

000

Pembanguna

n Sarana dan

Prasarana Air

Bersih

Pedesaan (

Dana Alokasi

Khusus/DAK )

Panjang Jaringan Perpipaan

dan sambungan rumah pada

Pembangunan Sarana dan

Prasarana Air Bersih Pedesaan

(Dana Alokasi Khusus)

1500 SR

-

49.349.900

Peruba

han

SOTK

Perang

kat

Daerah

1500

4.122.797.

888

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Kegiatan

PAMSIMAS

Jumlah Monitoring, Evaluasi

dan Pelaporan Program

Pamsimas

85 Kali

-

49.398.000

Peruba

han

SOTK

Perang

kat

Daerah

85

150.000.00

0

(21)

58

Monitoring,

Evaluasi dan

Pelaporan

Program

Infrastruktur

Pedesaan

Jumlah Monitoring, Evaluasi

dan Pelaporan Program

Infrastruktur Pedesaan

11 Kali

-

96.555.000

Peruba

han

SOTK

Perang

kat

Daerah

11

100.000.00

0

Pembanguna

n Sarana dan

Prasarana Air

Bersih

Pedesaan

(Dana Insentif

Daerah/DID)

Panjang Jaringan Perpipaan

dan sambungan rumah pada

Pembangunan Sarana dan

Prasarana Air Bersih Pedesaan

(Dana Insentif Daerah/DID)

1766 SR

-

1.005.125.0

00

Kegiata

n

Manda

tory

Pusat/P

rovinsi

(DID

2020)

.

-

Program

Pengaturan

Jasa

Konstruksi

Persentase Pengembangan

Sistem Informasi Pembinaan

Jasa Konstruksi

90 Persen

90 Persen

140.418.4

50

55.904.850

90

152.451.46

7

Sosialisasi

dan

Diseminasi

Peraturan

Perundang-undangan

Jasa

Konstruksi

dan

Peraturan

Lainnya yang

Terkait

Jumlah Sosialisasi dan

Diseminasi Terkait Peraturan

Jasa Konstruksi

1 Kali

1 Kali

140.418.4

50

55.904.850

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

1

152.451.46

7

Program

Pemberdayaa

n Jasa

Persentase Peningkatan

kualitas SDM Jasa Konstruksi

yang Kompeten dan

90 Persen

90 Persen

241.162.0

00

126.295.000

90

282.317.13

6

(22)

59

Konstruksi

bersertifikat

Pemberdayaa

n Pengguna

Jasa

Konstruksi

(Instansi

Pemerintah,

Orang

Perseorangan

, Badan

Usaha)

Jumlah SDM / Tenaga Ahli Jasa

Konstruksi yang diberdayakan

10 Orang

10 Orang

241.162.0

00

126.295.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

13

282.317.13

6

Program

Pengawasan

Jasa

Konstruksi

Cakupan Program Pengawasan

Jasa Konstruksi

90 Persen

90 Persen

129.857.4

00

92.964.800

90

142.659.60

7

Pengawasan

Tertib

Penyelenggar

aan Jasa

Konstruksi

Jumlah Pengguna Jasa

Konstruksi yang didata

30 Objek

30 Objek

129.857.4

00

92.964.800

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

30

142.659.60

7

Program

Perencanaan

Tata Ruang

Persentase Peningkatan

Peraturan Daerah tentang Tata

Ruang yang tersedia

90 Persen

90 Persen

592.598.8

00

788.294.800

55

1.000.000.

000

Penyusunan

Rancangan

Peraturan

Daerah

Tentang

RTRW

Jumlah Rancangan Peraturan

Daerah Tentang RTRW yang

tersedia

3 Perda

3 Perda

272.982.0

00

508.578.000

Kebijak

an

Interna

l SKPD

3

500.000.00

0

(23)

60

Rapat

Koordinasi

Tentang

Rencana Tata

Ruang

Jumlah Rapat Koordinasi

Tentang Rencana Tata Ruang

yang tersedia

40 Kali

40 Kali

319.616.8

00

279.716.800

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

125

500.000.00

0

Program

Pemanfaatan

Ruang

Persentase Penyusunan Norma

Standar dan Kriteria

Pemanfaatan Ruang

90 Persen

90 Persen

689.928.0

00

223.941.000

90

212.360.09

4

Penyusunan

Norma

Standar dan

Kriteria

Pemanfaatan

Ruang

Jumlah dokumen NSPK

pemanfaatan ruang yang

diterbitkan

30

Rekomendasi

30

Rekomendasi

689.928.0

00

223.941.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

27

212.360.09

4

Program

Pengendalian

Pemanfaatan

Ruang

Persentase Koordinasi dan

Pengendalian Pemanfaatan

Ruang Lintas Kabupaten/Kota

90 Persen

90 Persen

217.998.0

00

160.861.000

90

21.571.368

Koordinasi

Dan

Pengendalian

Pemanfaatan

Ruang Lintas

Kabupaten/

Kota

Jumlah Koordinasi dan

Pengendalian Pemanfaatan

Ruang Lintas Kabupaten/Kota

4 Kali

4 Kali

217.998.0

00

160.861.000

Rasion

alisasi

terhad

ap

Peneri

maan

Riil

4

21.571.368

(24)

61

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang bina marga dan pengairan tentunya

tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi

tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan pada Dinas Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Indragiri Hilir.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal, dalam hal ini dengan menggunakan metode SWOT Analisis.

Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan). Sedangkan Lingkungan eksternal

meliputi Oppurtunity (Peluang) dan Ancaman Threaths (ancaman). Adapun Masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal antara lain

sebagai berikut :

1. Lingkungan Internal

KEKUATAN (S):

1. Memiliki mandat melalui Perda Nomor 11 Tahun 2008 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja.

2. Memiliki kemampuan dalam menjalin networking dengan perguruan tinggi, akademisi dan organisasi lain dalam melaksanakan

pembangunan bidang kebina margaan dan pengairan.

3. Jumlah personil yang tersedia cukup memadai untuk pelaksanaan tugas.

4. Adanya kantor unit pelaksana teknis yang merupakan pendistribusian tugas pelayanan di wilayah.

KELEMAHAN (W):

1. Lemahnya system informasi manajemen prasarana jalan, jembatan dan pengairan dilingkungan organisasi.

2. Keterbatasan kualifikasi SDM dengan latar belakang pendidikan teknik, SDM yang dimiliki saat ini masih perlu ditingkatkan

profesionalisme di bidang substansi prasarana wilayah. Disamping itu, pada tahun-tahun mendatang (2013-2018) terdapat banyak

(25)

62

pegawai/pejabat yang memasuki masa pensiun, bisa dipastikan terdapat kekurangan pegawai yang selanjutnya juga akan menurunkan

kualitas SDM itu sendiri. Sementara kompleksitas bidang tugas prasarana wilayah semakin tinggi yang memerlukan tingkat profesionalisme

yang tinggi pula.

3. Masih kurangnya dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas.

4. Belum mantapnya good governance dalam penyelenggaraan pembangunan, menyebabkan masih kurangnya efektifitas dan efisiensi dalam

penanganan prasarana jalan.

5. Terbatasnya sumber dana bagi pembiayaan pembangunan dan pemeliharaan bidang prasarana jalan, jembatan dan pengairan.

2. Lingkungan Eksternal

PELUANG (O):

1. Tingginya tuntutan pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi yang dicanangkan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya

Air.

2. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang kebina margaan.

3. Masih tingginya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat-pusat produksi ke sasaran dan tujuan pemasaran, termasuk

masih banyaknya daerah yang terisolasi.

ANCAMAN (T):

1. Tekanan yang cukup tinggi dari pihak masyarakat, LSM dan kelompok-kelompok politik terhadap Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

untuk lebih memiliki kinerja lebih baik dalam menangani permasalahan bidang kebina margaan dan pengairan;

2. Lemahnya koordinasi dengan instansi terkait;

3. Kondisi sosial dan politik serta keamanan yang cenderung masih belum kondusif bagi pertumbuhan ekonomi, yang cukup mempengaruhi

pelaksanaan pembangunan bidang kebina margaan dan pengairan;

4. Pertambahan penduduk yang cenderung meningkat, tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan serta bertambahannya beban jalan akibat

bertambahnya jumlah kendaraan bermotor dari tahun ketahun yang makin tidak sebanding dengan ruas jalan yang tersedia;

(26)

63

5. Lahan yang semakin sempit bagi pembangunan sarana dan prasarana jalan dan pengairan.

6. Ketimpangan perkembangan wilayah yang berimplikasi terhadap pelayanan Kebinamargaan dan Pengairan.

2.3.

Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal yaitu peluang dan ancaman serta

memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Indragiri Hilir dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi , maka isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan

selama lima tahun ke depan (2019-2023) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :

1. Strategi S-O

1. Pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong perkembangan wilayah dan perekonomian masyarakat khususnya pada daerah-daerah

tertinggal dan terisolasi guna menekan migrasi dari desa ke kota dengan pengembangan desa-desa potensial.

2. Pemanfaatan teknologi di bidang kebina margaan.

3. Mengurangi kesenjangan antar wilayah dan meningkatkan akses dari pusat-pusat produksi ke sasaran dan tujuan pemasaran, termasuk

membuka daerah yang terisolasi.

1. Strategi W-O

1. Pengembangan sistem informasi manajemen prasarana jalan, jembatan dan pengairan dilingkungan organisasi.

2. Meningkatkan kemampuan SDM Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana binamarga dan pengairan untuk pelaksanaan tugas

4. Peningkatan kualitas pelayanan prasarana jalan yang ada di jalur-jalur utama perekonomian, terutama akibat muatan dan dimensi berlebih

(overload/oversize)

5. Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pembangunan

(27)

64

3. Strategi S-T

1. Peningkatan akuntabilitas kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan

2. Proaktif menciptakan hubungan koordinatif dengan instansi terkait dengan pembangunan bidang kebinamargaan dan pengairan

3. Pembangunan jaringan jalan baru

4. Strategi W-T

1. Efisiensi biaya dalam pembangunan dan pemeliharaan prasarana jalan, jembatan dan pengairan.

2. Membangun kemitraan dengan swasta dalam pembangunan bidang kebinamargaan dan pengairan.

Penyelenggaraan Tugas ke-PUan pada periode 2019-2023 telah menunjukan hasil yang memadai, meskipun tetap menyisakan berbagai

tugas kedepan. Berbagai isu strategis dalam kurun 5 tahun kedepan antara lain :

2.3.1. Bidang Sumber Daya Air

1. Aktivitas perekonomian dunia usaha dan masyarakat yang semakin tinggi telah menyebabkan tingginya kerusakan daerah aliran sungai di

kabupaten indragiri hilir, sehingga menyebabkan tingginya tingkat erosi dan abrasi dan pada gilirannya menyebabkan bencana alam banjir.

2. Kabupaten indragiri hilir masih mengalami defisit pangan sebesar 48,93% dan salah satu penyebab terjadinya defisit tersebut adalah kurang

optimalnya fungsi jaringan irigasi dan rawa. Disisi lain, kabupaten indragiri hilir masih memiliki potensi 410.081 Ha daerah rawa dan 24.379

Ha daerah irigasi yang belum dapat difungsionalkan secara optimal.

3. Pencanangan operasi pangan riau makmur menuntut adanya optimalisasi pada jaringan dan rawa optimalisasi potensi daerah irigasi dan

daerah rawa dikabupaten indragiri hilir secara bertahap dan berkelanjutan.

4. Belum optimalnya pemanfaatan, penyediaan dan identifikasi sumber-sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air perumahan, industri

dan pariwisata.

5. Pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir dan pengamanan pantai dan sungai pada lokasi-lokasi yang tinggi tingkat intesitas,

abrasi dan erosi.

(28)

65

1. Tingginya kerusakan jalan di kabupaten Indragiri Hilir, dengan tingkat kerusakan lebih dari 50% pada jalan Nasional, Lebih dari 30% jalan

propinsi dan lebih dari 47% pada jalan kabupaten.

2. Sebagian besar jalan aspal pada ruas jalan nasional, jalan propinsi dan kabupaten telah melampaui umur rencana dan berpotensi mengalami

kerusakan yang lebih parah jika tidak segera ditangani.

3. Tingginya volume lalu lintas bermuatan lebih ( Overloading ), menyebabkan umur pelayanan jalan jauh lebih kecil dari umur rencana.

4. Masih terdapat ruas-ruas jalan Nasional yang belum memenuhi standar pelayanan minimum, lebar perkerasan masih kurang dari 7 meter.

5. Kondisi jembatan pada ruas-ruas jalan Nasional, jalan Propinsi dan Jalan Kabupaten banyak yang mengalami kerusakan.

6. Masih terdapat jalan yang belum diaspal pada jalan nasional, pada propinsi dan pada jalan Kabupaten.

2.3.3. Bidang Bina Konstruksi

1. Perlunya inovasi terhadap berbagai teknologi bahan bangunan melalui pengujian-pengujian teknis di laboratorium

2. Peningkatan pembinaan jasa konstruksi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui pembinaan dan advokasi terkait dengan pelaksaan jasa konstruksi.

2.3.4. Bidang Tata Ruang

1. menegakkan disiplin dan aturan hukum yang

memikat

kepada seluruh pihak baik

pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha;

2. meningkatkan sinkronisasi dengan perencanaan tata ruang antar level pemerintah daerah kabupaten kota, maupun level pemerintahan

diatasnya yaitu Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat;

3. Meningkatkan kompetensi kinerja aparat pengendali tata ruang dan

pertanahan dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat; dan

4. meningkatkan pengawasan yang efektif melalui sistem dan prosedur monitoring

dan evaluasi yang jelas.

(29)

66

2.3.5. Bidang Cipta Karya

1. Belum optimalnya pelayanan air minum diperkotaan, pedesaan, dan daerah rawan air.

2. Belum adanya standar dan kriteria bangunan public dan gedung Negara.

3. Fasilitas sanitasi masih belum merata terutama pada kawasan-kawasan perdesaan. Terjadi pula kesulitan penentuan lokasi pembangunan

fasilitas MCK umum dikarenakan kesulitan menemukan lahan yang jelas statusnya dan memenuhi kriteria untuk dibangun fasilitas sanitasi.

2.4.

Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Ada

lima pendekatan dalam penyusunan RKPD, yaitu pendekatan teknokratis, politis, partisipatif, top-down, dan bottom-up.

1. Pendekatan Teknokratis (Strategis dan Berbasis Kinerja)

Dokumen RKPD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis. Kualitas dokumen RKPD sangat ditentukan oleh kualitas

program dan kegiatan yang diusulkan RKPD dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang disepakati dalam Musrenbang

RKPD. Penyusunan RKPD sangat erat kaitannya dengan kompetensi dalam menyusun, mengorganisasikan, mengimplementasikan,

mengendalikan, dan mengevaluasi capaian program dan kegiatan. Pendekatan teknokratis bermakna bahwa RKPD memuat hal-hal

sebagai berikut:

1. Review menyeluruh tentang kinerja pembangunan tahun lalu

2. Rumusan status, kedudukan kinerja penyelenggaraan urusan wajib/pilihan pemerintahan daerah masa kini

3. Rumusan peluang dan tantangan ke depan yang mempengaruhi penyusunan RKPD

4. Rumusan tujuan, strategi, dan kebijakan pembangunan

5. Pertimbangan atas kendala ketersediaan sumberdaya dan dana (kendala fiskal daerah)

6. Rumusan dan prioritas program dan kegiatan SKPD berbasis kinerja

(30)

67

8. Tolok ukur dan target kinerja keluaran

9. Tolok ukur dan target kinerja hasil

10.

Pagu indikatif program dan kegiatan.

11.

Prakiraan maju pendanaan program dan kegiatan untuk satu tahun berikutnya

12.

Kejelasan siapa bertanggungjawab untuk mencapai tujuan, sasaran dan hasil, serta waktu penyelesaian, termasuk review kemajuan

pencapaian sasaran.

2. Pendekatan Demokratis dan Partisipatif

Pendekatan demokratis dan partisipatif bermakna bahwa RKPD memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Identifikasi pemangku kepentingan yang relevan untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan di setiap tahapan penyusunan RKPD

2. Kesetaraan antara para pemangku kepentingan dari unsur pemerintah dan non pemerintah dalam pengambilan keputusan

3. Transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan

4. Keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen masyarakat, terutama kaum perempuan dan kelompok marjinal

5. Rasa memiliki masyarakat terhadap RKPD

6. Pelibatan media.

7. Pelaksanaan Musrenbang RKPD yang berkualitas dari segi penerapan perencanaan partisipatif Konsensus atau kesepakatan pada semua

tahapan penting pengambilan keputusan, seperti: perumusan prioritas isu dan permasalahan, perumusan tujuan, strategi, dan kebijakan dan

prioritas program

3. Pendekatan Politis

(31)

68

berikut :

1. Konsultasi dengan Kepala Daerah untuk penerjemahan yang tepat, sistematis atas visi, misi, dan program Kepala Daerah ke dalam tujuan,

strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah

2. Keterlibatan aktif DPRD dalam proses penyusunan RKPD

3. Jaring aspirasi masyarakat (reses) oleh DPRD merupakan bagian integral dari proses penyusunan RKPD

4. Pokok-pokok pikiran DPRD dalam proses penyusunan RKPD

5. Pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD yang setelah ditetapkan akan mengikat semua pihak sebagai acuan

dalam penyusunan RAPBD.

4. Pendekatan Bottom-up

Pendekatan bottom-up bermakna bahwa RKPD memuat hal-hal

sebagai berikut:

1. Penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk melihat konsistensi dengan visi, misi, dan program Kepala Daerah Terpilih

2. Memperhatikan hasil proses musrenbang dan kesepakatan dengan masyarakat tentang prioritas pembangunan daerah

3. Mempertimbangkan hasil Forum SKPD

5. Pendekatan Top-down

Pendekatan top-down bermakna bahwa RKPD memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Sinergi dengan RKP dan RENJA K/L

2. Sinergi dan konsistensi dengan RPJMD maupun RPJPD

3. Penanganan masalah dengan pendekatan holistik dan pendekatan sistem.

4. Sinergi dan komitmen pemerintah terhadap tujuan-tujuan pembangunan global seperti Millenium Development Goals (MDGs), Sustainable

Development, pemenuhan Hak Asasi Manusia, pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM), dan sebagainya.

(32)

69

Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang merupakan hasil rumusan perencanaan yang di

mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten. Tetapi dalam perjalanannya terdapat masukan

dari para pemangku kepentingan untuk menjembatani atau mengaspirasikan usulan masyarakat yang tidak tertampung dalam pintu

perencanaan. Proses penjaringan aspirasi oleh para pemangku kepentingan ini melalui mekanisme yang dilakukan secara simultan melalui

kunjungan kerja anggota legislatif, reses atau kebijakan-kebijakan yang diambil melalui proses jumling atau boling. Untuk mendukung

pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sesuai tugasnya yaitu sebagai membantu Bupati dalam

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bina marga dan pengairan serta tugas pembantuan, dan dalam melaksanakan

tugas pokok tersebut Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Indragiri Hilir mempunyai fungsi, sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Marga dan Pengairan;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang bina marga dan pengairan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga dan pengairan;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Ditinjau dari sisi tugas kebinamargaan dan pengairan, secara umum tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang terkait dengan

pencapaian visi dan seluruh misi Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah, namun secara khusus, tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian misi ke 2 yaitu Memantapkan pemerataan pembangunan infrastruktur di

seluruh wilayah.

(33)

212

BAB III

RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH

Rencana Program prioritas disajikan berdasarkan bidang urusan penyelenggaraan

urusan pemerintah daerah. Identifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh urusan

wajib dan pilihan telah diprioritaskan sesuai dengan tujuan dan sasaran Dinas Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang Kabupten Indragiri Hilir. Program prioritas yang disertai dengan

kebutuhan pendanaan disajikan pada tabel 4.1

Gambar

Tabu Kecamatan Sungai Batang   (Kegiatan)           1  100.000.000, 00  (Parit Sungai Tabu Kecamatan,  Sungai  Batang)

Referensi

Dokumen terkait

· TAPM yang betjudul Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Indragiri Hilir adalah basil karya saya sendiri, dan

URUSAN PEMERINTAH : PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG. ORGANISASI : DINAS PEKERJAAN

Bidang Teknis dan Konstruksi dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dalam merencanakan, melaksanakan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur 2016, merupakan tindak lanjut atas ketentuan

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Natuna Tahun 2021 – 2026 merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang Nomor

Jenis penataan ruang di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta yaitu terbuka dan semi terbuka; (2) Hambatan-hambatan dalam pengelolaan tata ruang kantor

Panitia Pengadaaan Barang/Jasa Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir dengan ini mengumumkan pemenang seleksi umum untuk pekerjaan Revisi Rencana Detail Tata

AGAM KUASA PENGGUNA ANGGARAN KPA : BIDANG CIPTA KARYA SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN AGAM PA : OFRIZON, ST KPA : WIDODO BUDIYANTO, ST KEGIATAN :