• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ekonomika dan Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Ekonomika dan Bisnis"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ekonomika dan Bisnis

Journal homepage: https://journal.feb-uniss.ac.id/home ISSN Paper : 2356-2439, ISSN Online : 2685-2446

43 ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA, BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DI MEDIASI OLEH LINGKUNGAN KERJA

KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PT SEMARANG AUTOCOMP MANUFACTURING INDONESIA (SAMI) SEMARANG

Lukman Zaini Abdullah(1), Anadia Ayu Nurul Hidayah(2)

(1)Prodi Manajemen FEB Universitas Selamat Sri, (2)Prodi Manajemen FEB Universitas Selamat Sri

(1)Lukmanzainia@gmail.com, (2)dia81151@gmail.com

I N F O A R T I K E L Riwayat Artikel:

Diterima pada 9 November 2021 Disetujui pada 22 November 2021 Dipublikasikan pada 30 November 2021

Kata Kunci:

Disiplin Kerja, Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan

A B S T R A K

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran lingkungan kerja sebagai mediator dalam hubungan disiplin kerja dan beban kerja terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang. Sampel yang digunakan sebanyak 80 responden.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Sensus Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa.

Variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan nilai t hitung

> t tabel (2,238 > 1,664) dan tingkat signifikansi 0,028 <

0,05. Variabel beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel (4,678 > 1,664) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel (3,122

> 1,664) dan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05. Variabel disiplin kerja, beban kerja, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 76,705 > 3,115 dengan taraf 0,000. Koefisien determinasi R2 sebesar 0,742 artinya disiplin kerja, beban kerja, lingkungan kerja mampu menjelaskan variabel kinerja karyawan sebesar 74,20% sedangkan sisanya sebesar 25,80% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Lingkungan kerja merupakan mediasi antara hubungan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan t hitung sebesar 3.9864 lebih besar dari 1,96. Lingkungan kerja merupakan mediasi antara hubungan pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan t hitung 4,3159 lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,96.

(2)

44 PENDAHULUAN

Dalam Era digitalisasi saat ini, keberadaan suatu perusahaan dituntu untuk menjalankan operasional kerja sesuai dengan perkembangan zaman. Tujuan perusahaan yang semakin kompleks pastinya akan membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas, unggul dan kompeten.

Untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan dibutuhkan perhatian khusus terhadap kinerja karyawan. Setiap karyawan pasti memiliki kemampuan, kualitas kerja yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, perbedaan akan membuat perhatian pimpinan tidak hanya tertuju pada satu karyawan, melainkan harus mewakili semua karyawan secara adil. Peningkatan kualitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek utama yaitu disiplin kerja, beban kerja dan lingkungan kerja. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek penting yang perlu di perhatian dalam mengetaui kinerja karyawan dalam suatu perusahaan ataupun lembaga karena berhubungan langsung dengan karakter pribadi karyawan dalam mendukung pekerjaan yang dilakukan.

Disiplin merupakan salah satu pembiasaan awal yang baik dalam bekerja agar karyawan terbiasa menjalankan pekerjaan secara tepat waktu sesuai waktu yang ditentukan. Menurut Hasibuan (2009) kedisiplinan adalah sifat kesadaran dan kesediaan seseorang karyawan dalam menaati peraturan perusahaan. Sifat disiplin sendiri dapat terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya disiplin waktu, disiplin sosial dan disiplin kerja. Melalui disiplin waktu diharapkan karyawan mampu menunjukan sikap dan kebiasaan yang baik dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggungjawab sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan cermat.

Disiplin kerja mencerminkan besarnya rasa tanggungjawab karyawan terhadap tugas-tugas yang sudah menjadi tanggungjawabnya. Hal ini mendukung gairah dan semangat kerja sehingga dapat mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahanya mempunyai disiplin yang baik. Seseorang manajer dapat dikatakan efektif dalam kepemimpinannya apabila karyawan memiliki sikap disiplin yang baik. Disiplin kerja yang baik dapat meningkatkan rasa tanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat (Hasibuan, 2009).

Selain pemberlakuan kedisiplinan, karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya memiliki tingkat penyelesaian pekerjaan yang berbeda-beda. Maka dari itu, pimpinan harus dapat memberikan beban kerja secara tepat agar proses kerja berjalan dengan lancar. Menuru Tarwaka (2011) menyatakan bahwa beban kerja sebagai suatu perbedaan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki karyawan dengan tuntutan pemberian tugas kerja. Di dalam dunia kerja, perusahaan senantiasa menuntut kepada para karyawannya agar dapat memberikan sumbangsih baik pikiran dan tenaga secara optimal guna mempercepat laju pertumbuhan kinerja suatu perusahaan.

(3)

45 Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankannya (Nitisemito, 2000). Salah satu pertimbangan karyawan dalam bekerja adalah lingkungan kerja. Karyawan akan mampu melaksanakan kegiatan dan tugasnya secara optimal, apabila ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.

Menurut Mangkunegara (2013) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan prestasi atau hasil kerja dari segi kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh sumber daya manusia pada batas waktu tertentu dalam melaksanakan kegiatan dan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepada karyawan.

Kinerja merupakan hal penting yang perlu di perhatikan karena berkaitan dengan kontribusi karyawan dalam memberikan kualitas kerja yang baik dan oleh sebab itu, kinerja karyawan harus ditingkatkan untuk mencapai kinerja yang lebih maksimal.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang hendak dicapai oleh penulis adalah:

1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap lingkungan kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

2. Bagaimana pengaruh beban kerja terhadap lingkungan kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

4. Bagaimana pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

5. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

6. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan melalui mediasi lingkungan kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

7. Bagaimana pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui mediasi lingkungan kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

Tujuan Penelitian

Dengan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, peneliti menyimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut :

(4)

46 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap lingkungan

kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja terhadap lingkungan kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan melalui mediasi lingkungan kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui mediasi lingkungan kerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep dan teori yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan mengenai Disiplin Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun sivitas akademika lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pimpinan perusahaan untuk mengambil strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan variabel disiplin kerja, beban kerja dan lingkungan kerja

(5)

47 sebagai variabel independen di PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.

b. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan jurusan manajemen sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengeolaan sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi khususnya di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Selamat Sri.

c. Bagi Penulis

Sebagai mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh disiplin kerja, beban berja serta lingkunan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.

Landasan Teori Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2013) Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadannya Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Sehingga untuk menilai suatu prestasi atau kinerja dibutuhkan indikator-indikator yang mampu memberikan penilaian yang objektif bagi kinerja tersebut.

Indikator-indikator Kinerja Karyawan

Menurut Mathis (2006) indikator kinerja antara lain sebagai berikut:

1. Kuantitas dari hasil 2. Kualitas dari hasil

3. Ketepatan waktu dari hasil 4. Kehadiran

5. Kemampuan bekerja sama Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis (Sutrisno, 2009). Disiplin kerja merupakan bagian / variabel yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia, karena itu disiplin diperlukan dalam suatu organisasi agar tidak terjadi keteledoran, penyimpangan atau kelalaian dan akhirnya pemborosan dalam melakukan pekerjaan (Nurcahyo, 2011).

Indikator-indikator Disiplin Kerja

Indikator-indikator disiplin kerja Menurut Hasibuan (2010) adalah sebagai berikut:

(6)

48 1. Tujuan kemampuan

2. Tingkat kewaspadaan karyawan 3. Ketaatan pada standar kerja 4. Ketaatan pada peraturan kerja 5. Etika kerja

Beban Kerja

Menurut Dhania (2010) beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu organisasi atau pemegang jabatan dalam waktu tertentu.

Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu

Indikator-indikator Beban Kerja

Menurut Putra (2012) indikator-indikator beban kerja adalah sebagai berikut:

1. Target yang harus dicapai 2. Kondisi pekerjaan

3. Penggunaan waktu 4. Standar pekerjaan Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayati (2011) definisi lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Indikator-indikator Lingkungan Kerja

Indikator-indikator lingkungan kerja menurut Nitisemito (1992) terdiri dari:

1. Suasana kerja

2. Hubungan dengan rekan kerja

3. Tersedianya fasilitas untuk karyawan Gambar 1 Kerangka Pemikiran

H1 : Disiplin kerja berpengaruh terhadap lingkungan kerja H2 : Beban kerja berpengaruh terhadap lingkungan kerja

Disiplin Kerja (X1)

Baban Kerja (X2)

Lingkungan Kerja (Y1)

Kinerja Karyawan (Y2) H1

H2

H3

H4

H5

(7)

49 H3 : Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

H4 : Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan H5 : Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

METODE Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (2004) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono: 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang. Berdasarkan hasil studi di lapangan yang dilakukan diperoleh populasi sebanyak 80 orang pegawai dan semuanya dijadikan sampel dengan teknik sensus.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan kuesioner, dimana kuesioner yang digunkan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur yang disampaikan kepada responden untuk memperoleh jawaban secara terperinci di antara pertanyaan mengenai Disiplin kerja, Beban kerja, Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan. Penekanan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah memberikan daftar pertanyaan dengan kuesioner, sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan penyebaran pertanyaan masing- masing variabel. Semua item pernyataan diberikan lima alternatif jawaban skala Likert untuk mengukur setiap variabel penelitian diberikan alternatif jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

Metode Analisis Data 1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2013) dalam Miswati (2016) hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

(8)

50 sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas sebaliknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel, dimana df= n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel > r hitung maka valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) apabila memiliki koefisien atau alpha sebesar lebih dari 0,7 (Ghozali, 2016).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Nomalitas

Sedangkan menurut Sujarweni (2015) dalam Miswati (2016) uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Miswati (2016) uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Miswati (2016) heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2013) dalam Miswati (2016) analisis regresi linier berganda di lakukan peneliti untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variable terikat yang dirumuskan sebagai berikut:

𝑌1 = 𝛼1 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝑒1

𝑌2 = 𝛼2 + 𝛽3𝑋1 + 𝛽4𝑋2+ 𝛽5𝑌1+ 𝑒1 4. Analisis Regresi Linier Berganda

(9)

51 a. Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji t untuk menguji pengaruh variabel bebas secara individual signifikan atau tidak terhadap variabel terikatnya. Alat uji yang digunakan adalah uji t, dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria uji yang ditetapkan adalah (1) Sig t < ρ 0.05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji, sehingga menolak Ho, dan menerima Ha. (2) Sig t > ρ 0.05, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan diantara variabel yang diuji, sehingga menerima Ho, dan menolak Ha. (Ghozali, 2016).

b. Uji F ( Uji Secara Simultan)

Uji F untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama signifikan atau tidak terhadap variabel terikatnya, dengan kreteria: (1) Sig F < ρ 0.05, artinya secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara seluruh variabel bebas yang diuji terhadap variabel terikatnya. (2) Sig F ρ 0.05, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara seluruh variabel bebas yang diuji terhadap variabel terikatnya.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali.

d. Uji Mediasi

Uji mediasi ini untuk menerangkan peran variabel yang memediasi yaitu pengujian peran mediasi menggunakan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan tidak langsung X ke Y lewat M. Misal koefisien beta X M adalah a dan M Y adalah b. Perhitungan Sobel pada penelitian ini menggunakan teknik bootstrapping. Bootstrapping adalah pedekatan non-paremetrik yang tidak mengasumsikan bentuk distribusi variabel dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel kecil.

HASIL Uji Validitas

Dapat diketahui bahwa masing-masing indikator disetiap variabel mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel 0,1852. Hal ini menunjukan bahwa seluruh indikatorindikator setiap variabel dalam penelitian ini layak digunakan sebagai pengumpul data.

Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil dengan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai 0.7 untuk variabel Disiplin Kerja (X1) adalah

(10)

52 0,903, variabel Beban Kerja (X2) adalah 0, 921, variabel Lingkungan Kerja (Y1) adalah 0,902 dan variabel Kinerja karyawan (Y2) adalah 0,895 yang dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya dan dapat digunakan.

Analisis Data

Dari hasil uji analisis data ditemukan hasil sebagai berikut : Tabel 1 Uji Analisis Data Sumber : Data Primer yang diolah, 2021

Hasil uji persamaan regresi linear berganda untuk regresi 1, yaitu : 𝑌1 = 𝛼1 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝑒1 adalah sebagai berikut :

a) Sig. untuk variabel Disiplin Kerja adalah sebesar 0,000 (ρ <0.05) dan standarized coeffisients beta variabel Disiplin kerja terhadap variabel Lingkungan kerja sebesar 0,691 atau besaran pengaruhnya adalah 69.% yang artinya variabel Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Lingkungan kerja.

b) Sig. untuk variabel Beban kerja adalah sebesar 0.007 (ρ<0.05) dan standarized coeffisients beta variabel Disiplin kerja terhadap variabel Lingkungan kerja sebesar 0,275 atau besaran pengaruhnya sebesar 27.5% yang artinya variabel Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Lingkungan kerja.

Hasil uji persamaan regresi linear berganda untuk regresi 2, yaitu : 𝑌2 = 𝛼2 + 𝛽3𝑋1 + 𝛽4𝑋2+ 𝛽5𝑌1+ 𝑒1 adalah sebagai berikut :

a) Sig. untuk variabel Disiplin adalah sebesar 0,028 (ρ <0.05) dan standarized coeffisients beta variabel Disiplin kerja terhadap variabel Kinerja karyawan sebesar 0.231 atau besaran pengaruhnya sebesar 23.1% yang artinya variabel Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan.

b) Sig. untuk variabel Beban kerja adalah sebesar 0.000 (ρ<0.05) dan standarized coeffisients beta variabel Beban kerja terhadap variabel Kinerja karyawan sebesar 0.411 atau besaran pengaruhnya sebesar 41.1% yang artinya variabel Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan.

c) Sig. untuk variabel Lingkungan kerja adalah sebesar 0.003 (ρ<0.05) dan standarized coeffisients beta variabel Lingkungan kerja terhadap variabel Kinerja karyawan sebesar 0,301 atau besaran pengaruhnya sebesar 30,1% yang artinya variabel Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan.

Koefesien Determinasi (R²)

No Persamaan Persamaan Uji Model Uji Hipotesis

Keterengan

R2Adj F Sig Β T Sig

1. X1 terhadap Y1

X2 terhadap Y1 0,693 90,255 0,000 0,691 7,419 0,000 H1 diterima

2. 0,275 2,223 0,007 H2 diterima

3. X1 terhadap Y2

0,742 76,705 0,000

0,231 2,238 0,028 H3 diterima

4 X2 terhadap Y2 0,411 4,678 0,000 H4 diterima

5 Y1 terhadap Y2 0,301 3,122 0,003 H5 diterima

(11)

53 Koefesien Determinasi Persamaan 1

Koefesien determinasi persamaan 1 menjelaskan pengaruh Disiplin kerja dan Beban kerja terhadap Kinerja karyawan. Nilai determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,693 atau 69.3%, yang artinya bahwa variabel Disiplin kerja dan Beban kerja mampu menjelaskan variabel Lingkungan kerja sebesar 69.3% sedangkan 30,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelelitian.

Koefesien Determinasi Persamaan 2

Koefesien determinasi persamaan 2 menejelaskan pengaruh Disiplin kerja, Beban kerja, Lingkungan kerja terhadap Kinerja karyawan. Nilai determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.742 atau 74,2%, yang artinya bahwa variabel Disiplin kerja, Beban kerja dan Lingkungan kerja hanya mampu menjelaskan variabel Kinerja karyawan sebesar 74,2% sedangkan 25,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelelitian.

Uji Signifikansi Parameter Estimasi Simultan (Uji F) Uji F Persamaan Regresi 1

Nilai F sebesar 90,255 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0.05. Karena nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi pertama dinyatakan layak (goodness of fit).

Uji F Persamaan Regresi 2

Nilai F sebesar 76,705 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0.05. Karena nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi kedua dinyatakan layak (goodness of fit).

Uji Hipotesis Uji t (t-Test)

Pengaruh Disiplin kerja terhadap Lingkungan kerja.

Sig pengaruh Disiplin kerja terhadap Lingkungan kerja adalah 0,000 dan <

0,05. Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai standarized coeffisients beta variabel Disiplin kerja terhadap Lingkungan kerja sebesar 0,691 atau besaran pengaruhnya adalah 69,1%. Nilai tersebut merupakan nilai jalur b1.

Jadi dapat diartikan bahwa Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Lingkungan kerja sehingga hipotesis 1 (H1) diterima.

Pengaruh Beban kerja terhadap Lingkungan kerja.

Sig pengaruh beban kerja terhadap lingkungan kerja adalah 0.007 dan < 0.05 Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai standarized coeffisients beta variabel beban kerja terhadap lingkungan kerja sebesar 0.275 atau besaran pengaruhnya adalah 27,5% . Nilai tersebut merupakan nilai jalur b2.

Jadi dapat diartikan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja sehingga hipotesis 2 (H2) diterima.

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

(12)

54 Sig pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah 0.028 dan < 0.05.

Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai standarized coeffisients beta variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0.231 atau besaran pengaruhnya adalah 23.1%

. Nilai tersebut merupakan nilai jalur b3.

Jadi dapat diartikan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis 3 (H3) diterima.

Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Sig pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan adalah 0.000 dan < 0.05.

Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai standarized coeffisients beta variabel beban kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,441 atau besaran pengaruhnya adalah 44,1% . Nilai tersebut merupakan nilai jalur b4.

Jadi dapat diartikan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis 4 (H4) diterima.

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Sig pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan adalah 0.003 dan <

0.05. Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai standarized coeffisients beta variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,301 atau besaran pengaruhnya adalah 30,1%. Nilai tersebut merupakan nilai jalur b5.

Jadi dapat diartikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis 5 (H5) diterima.

Uji Mediasi

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh Lingkungan Kerja

Pengaruh mediasi diuji dengan sobel test dengan bootsraping menggunakan SPSS. Adapun hasilnya sebagai berikut:

DIRECT And TOTAL EFFECTS

Coeff s.e. t Sig(two) b(YX) .7653 .0698 10.9637 .0000 b(MX) .8724 .0691 12.6165 .0000 b(YM.X) .4371 .1037 4.2148 .0001 b(YX.M) .3840 .1104 3.4773 .0008

INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION

Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two) Effect .3813 .0957 .1938 .5688 3.9864 .0001 BOOTSTRAP RESULTS For INDIRECT EFFECT

Data Mean s.e. LL 95 CI UL 95 CI LL 99 CI UL 99 CI Effect .3813 .3818 .0922 .2066 .5686 .1385 .6225

Sumber : Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan hasil bootsrapping menggunakan SPSS mendapatkan nilai z sebesar 3.9864 lebih besar dari 1,96 dengan tingkat signifikansi 0.001 dan < 0.05 dengan demikian membuktikan bahwa lingkungan kerja merupakan mediasi antara

(13)

55 hubungan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Artinya pengaruh disiplin kerja akan lebih efektif melalui lingkungan kerja dibandingkan pengaruh secara langsung.

Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh Lingkungan Kerja

Pengaruh mediasi diuji dengan sobel test dengan bootsraping menggunakan SPSS. Adapun hasilnya sebagai berikut:

DIRECT And TOTAL EFFECTS

Coeff s.e. t Sig(two) b(YX) .8221 .0731 11.2459 .0000 b(MX) .7907 .0918 8.6094 .0000 b(YM.X) .4405 .0756 5.8305 .0000 b(YX.M) .4738 .0856 5.5363 .0000

INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION

Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two) Effect .3483 .0725 .2062 .4904 4.8055 .0000 BOOTSTRAP RESULTS For INDIRECT EFFECT

Data Mean s.e. LL 95 CI UL 95 CI LL 99 CI UL 99 CI Effect .3483 .3453 .0807 .1941 .5119 .1082 .5773

Sumber : Data Primer yang diolah, 2021

Terlihat nilai standard error bootsraping lebih besar dibandingkan dengan asumsi distribusi normal yaitu 0,0807 dibandingkan dengan 0,0725, dengan demikian nilai t dari pengaruh tidak langsung menggunakan bootsraping menjadi:

𝑡 = 𝑝2𝑝3

𝑆𝑝2𝑝3= 0,3483

0,0807= 4,3159

Berdasarkan hasil t hitung 4,3159 lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,96 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan < 0.05 dengan demikian membuktikan bahwa lingkungan kerja merupakan mediasi antara hubungan pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan. Artinya pengaruh beban kerja akan lebih efektif melalui lingkungan kerja dibandingkan pengaruh secara langsung.

PEMBAHASAN

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Lingkungan Kerja di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap lingkungan kerja di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 bahwa taraf signifikan = 0,05 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung> t tabel, (7,419 > 1,664), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien disiplin kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja PT Semarang Autocomp

(14)

56 Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.

Dengan demikian, dimana seorang karyawan dengan disiplin kerja yang dimiliki semakin baik, maka akan menjadikan lingkungan kerja yang baik dan sehat.

Disiplin kerja memiliki peran dan fungsi yang strategis yang perlu diterapkan dan dilaksanakan oleh karyawan agar tercipta lingkungan kerja yang tinggi.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Lingkungan Kerja di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan terhadap lingkungan kerja di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 bahwa taraf signifikan = 0,05 dan nilai probabilitas sebesar 0,007 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung> t tabel, (2,223 > 1,664), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien beban kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.

Beban kerja menimbulkan dorongan bagi karyawan untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan, karyawan juga terdorong untuk berusaha dengan semangat demi kepentingan perusahaan yang diwujudkan dengan kesediaan bekerja lembur, membanggakan perusahaan, mentaati peraturan perusahaan meskipun tanpa pengawasan. Beban kerja yang dilaksanakan oleh karyawan dengan baik/k akan mampu terciptanya lingkungan kerja yang tinggi.

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 bahwa taraf signifikan = 0,05 dan nilai probabilitas sebesar 0,028 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung> t tabel, (2,238 > 1,664), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien disiplin kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.

Hasil penelitian ini juga didiskusikan dengan penelitian yang dilakukan oleh.

Kasifah & Nugraheni (2016) dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa disiplin kerja (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Dengan demikian, hipotesis pertama diterima.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh

(15)

57 signifikan terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 bahwa taraf signifikan = 0,05 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung> t tabel, (4,678 > 1,664), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien beban kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.

Hasil penelitian ini juga didiskusikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noverina & Sanorsa (2020) hasil pengujian membuktikan beban kerja, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil ini berhasil menjawab dari penelitian sebelumya yangmenyatakan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sitompul & Simamora (2021) hasil pengujian membuktikan beban kerja, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil ini berhasil menjawab dari penelitian sebelumya yang menyatakan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 bahwa taraf signifikan = 0,05 dan nilai probabilitas sebesar 0,003 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung> t tabel, (3,122 > 1,664), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien lingkungan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.

Hasil penelitian ini juga didiskusikan oleh Salahuddin (2017) menunjukkan bahwa ingkungan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Paser. Koefisien regresi variabel Lingkungan kerja menunjukkan nilai positif 0, 858 yang dapat diartikan adanya pengaruh positif atau searah antara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Paser. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Asriani (2018) menunjuuan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Makasar.

Lingkungan Kerja Memediasi pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang

(16)

58 Berdasarkan uji pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh lingkungan kerja didapati hasil bahwa lingkungan kerja memediasi pengaruh disiplin kerja. Dari hasil perhitungan mediasi pertama terlihat bahwa jalur disiplin kerja terhadap lingkungan kerja positif dan pada jalur disiplin kerja terhadap kinerja karyawan yang melewati lingkungan kerja positif. Artinya variabel lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sama-sama berpengaruh positif.

Lingkungan Kerja Memediasi pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan di bagian produksi PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang

Berdasarkan uji pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh lingkungan kerja didapati hasil bahwa lingkungan kerja memediasi pengaruh beban kerja. Dari hasil perhitungan mediasi kedua terlihat bahwa jalur beban kerja terhadap lingkungan kerja positif dan pada jalur beban kerja terhadap kinerja karyawan yang melewati lingkungan kerja positif. Artinya variabel lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sama-sama berpengaruh positif.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Bagian Produksi (SAMI) Semarang. Adapun variabel independen yang digunakan yaitu disiplin kerja (X1), beban kerja (X2), lingkungan kerja (Y1) dependennya yaitu kinerja karyawan (Y2), sehingga dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Disiplin kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap lingkungan kerja.

2. Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja.

3. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

4. Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

5. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

6. Lingkungan kerja memediasi pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

7. Lingkungan kerja memediasi pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan.

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang diharapkan lebih mendorong kembali peningkatan kedisiplinan karyawan dan tingkat beban kerja yang optimal, supaya tingkat kinerja karyawan di bagian produksi (SAMI) Semarang semakin tinggi, dengan meningkatnya kemampuan dan ketrampilan dalam menjalankan pekerjaan/tugas membuat

(17)

59 kinerja karyawan semakin meningkat. PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang diharapkan lebih mengoptimalkan dan mendukung sarana prasaran perusahaan serta menciptakan nuansa kondusif dan profesionalitas bekerja, sehingga timbul sebuah lingkungan kerja yang harmonis dan nyaman.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan kompensasi, budaya organisasi dan tingkat stress kerjs dan kepuasa bekerja dan lain sebagainya. Serta pada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan objek yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Arfian & Suhendra, Indra. 2019. Pengaruh disiplin kerja dan beban kerja terhadap Kinerja pegawai dengan kepuasan kerja Sebagai variabel intervening (Studi Kasus Pada Bappeda Provinsi Banten). Volume 3 (1) –Mei 2019.

Alex S, Nitisemito. 2002. Manajemen Personalia. Jakarta : Galia Indonesia.

Ardana, I Komang, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudiartha Utama. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha ilmu.

Asrini, Dian dkk. 2017. Pengaruh Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar.Jurnal Profitability Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Volume 2 No 2.

Bintoro & Daryanto. 2017. Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan. Cipta.

Ferawati, Apfia. 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Keterhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap). AGORA Vol. 5, No.1, (2017).

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Welly & Kusuma, Merta . 2020. Pengaruh Beban Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Pt.Sembilan Pilar Utama).Journal Ekombis Review, Vol. 8 No. 2.

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, Melayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Ilham, Mukhamad. 2019. Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik

(18)

60 Terhadap Kinerja Karyawan . Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

Khasifah, Fikratunil & Nugraheni, Rini . 2016. Pengaruh Disiplin Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana). Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 1- 7.

Mangkunegara, Prabu Anwar. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam . Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nitisemito, A. S. 1992. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM.

Noverina, Nurul dkk. 2020. Pengaruh Beban Kerja Dan Budaya Kerja Terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai . JSMBI (Jurnal Sains Manajemen Dan Bisnis Indonesia) Vol. 10 No. 2 Desember Hal. 177-186.

Polakitang, Aron F. 2019. Pengaruh beban kerja, lingkungan kerja, dan stress kerja terhadap Kinerja karyawan pada pt. Esta group jaya. Jurnal EMBA Vol.7 No.3 Juli 2019, Hal. 4164- 4173.

Putra, A. S. 2012. Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Marketing dan Kredit PT. WOM Finance Cabang Depok.Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Salahuddin.2017. Pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap Kinerja pegawai dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten paser . AtTadbir : Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1.

Sedarmayanti. 2014. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar Maju.

Sembodo, Arga Y. 2020. Pengaruh Disiplin Kerja, Beban Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Dinas Komunikas dan Informatika Kabupaten Magetan). Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Setiawan, Dani P. 2016. Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Macanan Jaya Cemerlang Klaten – Jawa Tengah – Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.

(19)

61 Sinabela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Bumi

Aksara, Jakarta.

Sitompul, Silvia Sari & Simamora, Feronika. 2021. Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Tannery Sejahtera Mandiri Pekanbaru

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Tarwaka, dkk. 2004.

Ergonomi untuk Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Produktivitas.

Yogyakarta: Uniba Press.

Tarwaka, 2011. Ergonomi Industri . Surakarta: Harapan Press. Management Studies and Entrepreneurship Journal Vol 2(2) 2021 : 142-15

Tyas, Dwining R & Sunuharyo, Swasto B. 2018. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan . Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 62 No. 1.

Referensi

Dokumen terkait

• Peserta didik menulis model/kalimat matematika dari masalah sehari-hari yang sederhana dan berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, panjang benda,

Jumlah individu (ekor) dan berat (kg) dan hasil tangkapan bubu lipat pada pagi dan sore hari.. bubu lipat dari yang tertinggi hingga yang terendah pada pagi dan sore hari di

(1) Terhadap hasil hutan yang masuk di daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib dilakukan pemeriksaan, pengukuran dan pengujian fisik hasil hutan untuk

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung adalah 3,418 &gt; t tabel 0,05,1(98304 ), berarti H 0 ditolak dan H a diterima, dengan demikian dapat

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 10,608 &gt; t tabel sebesar 2,014 dan nilai signifikan sebesar 0,000 &lt; 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

UJI PUBLIK.. Nabi Muhammad Saw. dalam melaksanakan dakwahnya mendapatkan tekanan dari kaum Kafir Quraisy. Tekanan yang dimaksud, antara lain Nabi Muhammad Saw. dibujuk

Hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh pada tes akhir t hitung = 3,71 pada taraf ɑ = 0,05 diperoleh t tabel = 2,56 karena t hitung &gt; t tabel sehingga H 0