• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 48 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATtJRAN WALIKOTA NOMOR 101 TAHTJN 2020 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA MOJOKERTO

DENGAN RAI-IMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

Menimbang a. bahwa setelah dilakukan monitoring dan evaluasi kelembagaan, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Walikota Mojokerto tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas clan Fungsi serta Tata Keija Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Mojokerto;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaintana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 101 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Keija Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan clan Perlindungan Anak Kota Mojokerto;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tabun 1950 tentang Pemberitukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingicungan Propinsi Jawa 'flmur / Jawa Tengah / Jaws. Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tabun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tainbatan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

(2)

2-

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);

(3)

8. Keputusan Menteri Dalain Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Kiasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 8) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2020 Nomor 32/D, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 32/D);

10. Peraturan Walikota Nomor 101 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Keija Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Mojokerto (Berita Daerah Kota Mojokerto Tahun 2020 Nomor 158/D);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 101 TAI-IUN 2020 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGS!

SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA MOJOKERTO.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 101 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan F'ungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Mojokerto (Berita Daerah Kota Mojokerto Tahun 2020 Nomor 158/D) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c dan huruf f diubah, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4

(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, terdiri dafi:

a. Kepala;

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Penyusunan Program;

(4)

-4-

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Bina Pemberdayaan Sosial, membawahi:

1. Seksi Pemberdayaan Masyarakat; dan

2. Seksi Pembinaan Kepahiawanan dan Pemberdayaan Fakir Miskin.

d. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi:

1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Tuna Sosial; dan

2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia.

e. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, membawahi:

1. Seksi Perlindungan Sosial dan Bencana; dan 2. Seksi Data dan Penyelenggaraan Jaminan Sosial.

f. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahi:

1. Seksi PUG dan Pemberdayaan Perempuan; dan 2. Seksi PUHA dan Perlindungan Anak.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Sekretariat dan Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing dipimpin oleh Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota

mi.

2. Ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf a diubah, sehingga Pasal 11 berbunvi sebagai benikut:

Pasal 11

(1) Bidang Bina Pemberdayaan Sosial, membawahi:

a. Seksi Pemberdavaan Masyarakat; dan

b. Seksi Pembinaari Kepahiawanan dan Pemberdayaan Fakir Miskin.

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Pemberdayaan Sosial.

(5)

3. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 12

Seksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

a. Menyiapkan bahan kebijakan dan pedoman pemberdayaan masyarakat;

b. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyuluhan dan pembinaan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna, organisasi sosial, organisasi masyarakat, wahana kesejahteran sosial berbasis masyarakat, dunia usaha, pekerja sosial masyaralcat, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK);

c. Melaksanakan koordinasi penyuluhan dan pembinaan Rukun Tetarigga (RT), Rukun Warga (RW), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna, organisasi sosial, organisasi masyarakat, wahana kesejahteran sosial berbasis masyarakat, dunia usaha, pekerja sosial masyarakat, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecanatan (TKSK);

d. Melaksanakan penyuluhan dan pembinaan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Lembaga Pernberdavaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna, organisasi sosial, organisasi masyarakat, wahana kesejahteran sosial berbasis masyarakat, dunia usaha, pekerja sosial masyarakat, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK);

e. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan daerah dalarn peningkatan kualitas hidup perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan terutama dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, Iingkungan, dan sosial budaya;

f. Menyusun program dan pemberian bimbingan teknis pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi, monitoring dan pelaporan pemberdayaan ekonomi masyarakat;

g. Menyusun program, penyelenggaraan, fasilitasi, monitoring dan pelaporan pengembangan usaha ekonomi kelompok masyarakat;

(6)

fl

h. Menyusun program clan pemberian bimbingan teknis pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi, monitoring dan pelaporan pengembangan produksi dan pemasaran hasil u saha masyarakat;

i. Melaksanakan koordinasi pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosiaj dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan;

j. Melaksanakan pembinaan, supervisi, monitoring, evaluasi, pelaporan dan fasilitasi pelaksanaan gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PICK);

k. Menyiapkan bahan pelaksanaari kegiatan peringatan agenda Kota Mojokei-to dan Peringatan Hari Besar Nasional (PBHN);

1. Melaks.anakan kegiatan peringatan agenda Kota Mojokerto clan Peringatan Had Besar Nasional (PBHN);

m. Meiaksanakan penggalian, pengembangan dan Pendayagunaan potensi sumber kesejahteraan sosial di Kota;

n. Melaksanakan DPA clan DPPA;

o. Melaksanakan SPP dan SOP;

p. Melaksanakan evaluasi clan pelaporan pelaksanaan tugas pokok clan fungsi; clan

q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Pemberdayaan Sosial sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Ketentuan mengenai judul Bagian Kelima BAB IV diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Bagian Kelima

Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak 5. Ketentuan Pasal 22 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 22

(1) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan dan pengelolaan di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

(7)

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan Iungsi:

a. Penyiapan hahan perurnusan kebijakan PUG, dan PUHA serta pemberdayaan perempuan dan perlindungari anak;

b. Pengoordinasian kelembagaan PUG, PUHA dan lembaga masyarakat pada lembaga Pemerintah Kota;

c. Pengoordinasian bahan kebijakan penguatan dan pengembangan lembaga PUG, dan PUHA;

d. Pengoordinasian peningkatan kualitas keluarga dalarn mewujudkan Kesetaraan Gender (KG) dan hak ariak;

e. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia Iayanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan Kesetaraan gender dan hak anak;

fT Pengoordinasian penyediaan layanan hagi keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak;

g. Pelaksanaan verifikasi data gender dan anak da.lam kelembagaan data ditingkat Kota;

h. Pengoordinasian penvelenggaraan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

i. Perencanaan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

j. Penyiapan bahan penyusunan kebutuhan dan peningkatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

1<. Pengoordinasian pelembagaan pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha tingkat Kota;

1. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia Iayanan peningkatan kualitas hidup anak tingkat Kota;

m. Pencegahan kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang melibatkan para pihak Iingkup Kota;

n. Penyediaan layanan bagi Perempuan dan Anak yang memerlukan perlindungan khusus yang rnemerlukan koordinasi Kota;

o. Penguatan pengembangan lembaga penyedia Iayanan bagi Perempuan dan Anak yang memerlukan perlindungan khusus Kota;

(8)

p. Pelaksanaan DPA dan DPPA;

q. Pelaksanaan SPP dan SOP;

r. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

s. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga berbunyi sebagai ben ku t:

Pasal 23

(1) Bidang Pemberdayaan Penempuan dan Perlindungan Anak, membawahi:

a. Seksi PUG dan Pemberdayaan Perempuan; dan b. Seksi PUHA dan Perlindungan Anak.

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada FCepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Ariak.

7. Ketentuan Pasal 24 diubab, sehingga berbunyi sebagai benikut:

Pasal 24

Seksi PUG dan Pemberdayaan Perempuan, mempunyai tugas dan fungsi:

a. Melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi PUG dan Pemberdayaan Perempuan;

b. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan kebijakan dalam rangka perlindungan perempuan dari tindak kekerasan;

c. Menyiapkan baha.n upaya pencegahan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan;

d. Melakukan koordinasi pelaksanaan kebijakan kualitas hidup perempuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, Iingkungan, dan sosial budaya;

(9)

perempuan terutama perlindurigan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat dan perempuan;

1. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan daerah dalam meningkatkan kualitas hidup perernpuan yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya;

g. Melakukan pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dalarn bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya;

h. Melakukan fasilitasi penguatan kelembagaan dan mediasi pelaksanaan PUG;

i. Melakukan fasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintah, Pusat Study Wanita (PSW), lembaga penelitian dan pengernbangan lembaga non pernerintah;

j. Melakukan koordinasi dan fasilitasi kebijakan program dan kegiatan yang responsif gender;

k. Melakukan analisis gender dan pengembangan materi komunikasi, infornasi dan edukasi (KIE) pengarusutamaan gender;

I. Melakukan fasilitasi data terpilab menurutjenis kelamin;

m. Melakukan fasilitasi, penguatan lembaga/ organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG dan peningkatan kesejahteraan perempuan;

n. Melakukan pengembangan dan penguatan jaringan kerja leinbaga masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG, kesejahteraan perempuan;

o. Melakukan fasilitasi pengembangan dan penguatan jaringan kerja lembaga masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG dan peningkatan kesejahteraan perempuan;

p. Melakukan fasilitasi lembaga masyarakat untuk melaksanakan rekayasa sosial untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG);

(10)

- 10 -

q. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis, pemanfaatan dan penyebarluasan sistem informasi gender;

r. Melakukan analisis, pemanfaatan, penyebarluasan dan pendokumentasian data terpilah menurut jenis kelamin, khusus perernpuan;

s. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pendataan clan sistem informasi gender;

t. Melaksanakan koordinasi pemberdayaan perempuan;

u. Melaksanakan DPA clan DPPA;

v. Melaksa.nakan SPP clan SOP;

w. M&aksanakan evaluasi clan pelaporan pelaksanaan tugas pokok clan fungsi; dan

x. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleb Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sesuai tugas dan fungsinya.

8. Ketentuan Pasal 25 huruf k diubah, sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 25

Seksi PUHA clan Perlindungan Anak, mempunyai tugas clan fungsi:

a. Melakukan penvusunan perencanaan program clan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi PUHA clan Perlindungan Anak;

b. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman clan kebijakan dalam rangka perlindungan anak clan tindak kekerasan;

c. Menyiapkan bahan upaya pencegahan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap anak;

d. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan daerah dalam perlindungan anak terutama perlindungan terhadap anak yang memerlukan perlindungan khusus;

e. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan daerah dalam meningkatkan kualitas hidup anak yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum clan HAM, politik, lingkungan clan sosial bud aya;

(11)

f. Melakukan koordinasi pelaksanaan kebijakan kualitas hidup anak dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya;

g. Melakukan pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup anak dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan clan sosial bud aya;

h. Melaksanakan DPA clan DPPA;

i. Melaksanakan SPP dan SOP;

j. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleb Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sesuai tugas clan fungsinya.

8. Ketentuan lampiran diubah, sehingga berbunyi sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota

mi.

Pasal II

1. Ketentuan berkenaan perubahan nama susunan organisasi:

a. Seksi Penyuluhan dan Pembinaan Partisipasi Sosial Masyarakat menjadi Seksi Pemberdayaan Masyarakat;

b. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak menjadi Bidang Pemberdayaan Perempuan clan Perlindungan Anak; dan c. Seksi PUG clan Perlindungan Perempuan menjadi Seksi

PUG dan Pemberdayaan Perempuan,

berlaku sejak tanggal pelantikan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan clan Perlindungan Anak dan Kepala Seksi PUG dan Pemberdayaan Perempuan.

2. Peraturan Walikota

mi

mu)ai berlaku pada tanggal diundangkan.

(12)

- 12 -

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundartgan Peraturan Walikota

mi

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mojokerto.

Ditet.apkan di Mojokerto

pada tanggal 21 Juli 2021 MOJOKERTO,

9

Diundangkan di Mojokerto

padatanggal 21 Juli 2021

Pj. SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKE

AED. RACHMAN TUWO MN.. S.Sos.. MM.

Pembina Utama Muda NIP. 19730520 199303 1 007

BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2021 NOMOR 237/D

(13)

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 48 TAHUN 2021

TENTANO

PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 101 TAHUN 2020 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNOSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA MOJOKERTO

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS SOSIAL,

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA MOJOKERTO

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGL&N SUB SUB BAGLAN BAQIAN UMUM DAN PROGRAM KEUANGAN KEPEGAWAIAN

BIDANO BINA PEMBERDAYAAN

SOSIAL

BIDANO PELAYANAN DAN REHABILITASI

SOSIAL

BIDANG PERLINDUNGAN DAN

JAM INAN SOSIAL

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

SEKS!

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SEMSI PELAYANAN DAN REHABIUTASI SOSEAL PENYANDANO

DISABIUTAS DAN TUNA SOSIAL

SEKSI PERLINDUNGAN SOSIAL DAN BENC/

SEKSI P1.10 DAN PEMBERDAYMN

PEREMPUAN

SEKS! PEMBINAAN i SEKSI PELAVANAN

I I

SEKSI DATA DAN EPAHIAWANAN DANI

U

DAN REHABILZFASI I__i PENYELENGOARAAN

PEMBERDAYAAN SOBIAL ANAK DAN

FAXIR MISKIN I I IANJUT USIA

I I

JAAU SOSIAL

SEKSI PUHA DAN PERUNDUNOAN

ANAK

Referensi

Dokumen terkait

PPIC akan menerima konfirmasi kedatangan bahan baku dari bagian gudang dan membuat Surat Order Produksi (SOP) sebanyak 3 rangkap, yang pertama akan diberikan kepada bagian

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 19 Tahun

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Pasuruan Nomor 81

Small Group Discussion Cooperative Learning Simulasi Self-Directed Learning Discovery Learning Collaborative Learning Contextual Instruction Project Based Learning Problem

Jika dilihat menurut kewilayahan, ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Purworejo secara makro terdapat kesenjangan kewilayahan khususnya antara beberapa wilayah

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 78 Tahun 2020

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Kediri Nomor 20 Tahun 2013

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Nomor