• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

78

JAUR

(Journal of Architecture and Urbanism Research)

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

STADION KLUB SEPAK BOLA TIGA NAGA DI KOTA PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR

FUTURISTIK

TIGA NAGA FOOTBALL CLUB STADIUM IN PEKANBARU CITY WITH FUTURISTIC ARCHITECTURAL APPROACH

Weldri Berto Ocmafiyon 1) *, Wahyu Hidayat 2) & Gun Faisal 3)

1) Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia 2) 3) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia

Diterima: Agustus 2021; Disetujui: September 2021; Dipublikasi: Oktober 2021

*Coresponding Email: [email protected] Abstrak

KS Tiga Naga merupakan salah satu klub sepak bola profesional yang berdiri pada tahun 2015 di Kota Pekanbaru. Pada tahun 2019 KS Tiga Naga menempati posisi runner-up Grup Barat Liga 3 dan berhak mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 2020. Untuk berlaga di kompetisi profesional Liga 2 setiap klub sepak bola diharuskan memiliki stadion yang sesuai regulasi dari PT. Liga Indonesia Baru selaku penyelenggara. Home base KS Tiga Naga yang saat ini hanya memiliki kapasitas penonton 1000 orang dengan fasilitas stadion yang belum memenuhi regulasi untuk melaksanakan kompetisi Liga 2. Oleh karena itu, diperlukan stadion sebagai home base KS Tiga Naga di Kota Pekanbaru untuk mewadahi klub daerah sendiri dan mengakomodasi supporter KS Tiga Naga untuk mendukung klub kesayangan mereka. Untuk mendukung stadion yang dirancang nantinya menggunakan pendekatan arsitektur futuristik. Arsitektur futuristik merupakan gaya arsitektur seolah-olah menggambarkan masa depan yang tentunya mengikuti perkembangan arsitektur teknologi tinggi dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Kata Kunci: KS Tiga Naga, Stadion, Arsitektur Futuristik Abstract

KS Tiga Naga is one of the professional football clubs established in 2015 in Pekanbaru City. In 2019 KS

Tiga Naga took the runner-up position of West League Group 3 and entitled to get a promotion ticket to

League 2 2020. To compete in the League 2 professional competition every football club is required to have

a stadium that is in accordance with the regulations of PT. Liga Indonesia Baru as the organizer. KS Tiga

Naga home base which currently only has an audience capacity of 1000 people with stadium facilities that

have not yet met the regulations to carry out League 2 competition. Therefore, a stadium is needed as the

home base of the KS Tiga Naga in Pekanbaru City to accommodate their own regional clubs and

accommodate KS Tiga Naga supporters to support their favorite club. To support the stadium that was

designed using a futuristic architectural approach. Futuristic architecture is an architectural style as if

(2)

79

describing the future which certainly follows the development of high-tech architecture and is able to survive for a long time.

Keywords: KS Tiga Naga, Stadium, Futuristic Architecture

How to Cite: Ocmafiyon, W.B. Hidayat, W. & Faisal, G. (2021). Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga di Kota Pekanbaru

dengan Pendekatan Arsitektur . JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research). 5 (1): 78-86

(3)

80 PENDAHULUAN

Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling disukai oleh penduduk dunia. Sepak bola di Indonesia sendiri mulai berkembang pada tahun 1920-an di era kolonial Belanda hingga terbentuknya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berdiri pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Perkembangan olahraga sepak bola terus berkembang hingga saat ini yang ditunjukkan dengan semakin bertambahnya klub-klub sepak bola dan kelompok olahraga yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Pekanbaru.

KS Tiga Naga merupakan salah satu klub sepak bola profesional yang berdiri pada tahun 2015 di Kota Pekanbaru. Pada tahun 2019 lalu KS Tiga Naga mengikuti kompetisi Liga 3 yang bermarkas di Stadion Tumpal Sinaga, Panam. Saat kompetisi Liga 3 berakhir, KS Tiga Naga menempati posisi runner-up Grup Barat dan berhak mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 2020. Untuk berlaga di kompetisi profesional Liga 2 setiap klub sepak bola diharuskan memiliki home base berupa stadion sepak bola yang sesuai regulasi dari PT. Liga Indonesia selaku penyelenggara untuk melaksanakan pertandingan selama kompetisi liga bergulir.

Home base KS Tiga Naga saat ini hanya memiliki kapasitas penonton 1000 orang dengan fasilitas stadion yang belum memenuhi regulasi untuk melaksanakan kompetisi Liga 2.

Untuk itu KS Tiga Naga meminta izin kepada Pemerintah Kabupaten Kampar untuk menggunakan Stadion Tuanku Tambusai yang terletak di Kota Bangkinang sebagai home base klub. Pada pertengahan bulan Maret 2020 Liga 2 telah bergulir dan KS Tiga Naga resmi menggunakan Stadion Tuanku Tambusai untuk melaksanakan pertandingan kandang selama kompetisi. Oleh karena itu, diperlukan stadion sebagai home base KS Tiga Naga di Kota Pekanbaru untuk mewadahi klub daerah

sendiri berlaga di kompetisi nasional maupun internasional dan mangakomodasi supporter KS Tiga Naga yang biasa dijuluki dengan

“Ultras Draco” untuk mendukung klub kesayangan mereka agar mendapatkan prestasi kedepannya.

Stadion sepak bola tentunya memiliki standar tersendiri yang diatur Fédération Internationale de Football Association (FIFA) sebagai asosiasi tertinggi sepak bola tertinggi di dunia. Stadion KS Tiga Naga yang dirancang sesuai standar minimal FIFA dengan kapasitas penonton 30.000 orang yang setara dengan stadion tipe A di Indonesia. Adapun standar stadion sepak bola lainnya seperti fasilitas parkir, area tiket, media tribun, media centre, area komersil, pencahayaan lapangan, fasilitas perawatan & pertolongan pertama, dan lain- lain. Dengan terpenuhinya standar regulasi stadion sebuah klub sepak bola dapat menjadikan investasi jangka panjang yang bermanfaat untuk pihak klub, pemain, media, dan tentunya supporter yang menonton.

Untuk mendukung stadion yang dirancang nantinya menggunakan pendekatan arsitektur futuristik. Arsitektur futuristik merupakan gaya arsitektur seolah-olah menggambarkan masa depan yang tentunya mengikuti perkembangan arsitektur teknologi tinggi dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Pendekatan arsitektur futuristik pada stadion KS Tiga Naga diharapkan agar menjadikan stadion ini sebagai bangunan olahraga yang menakjubkan dan dapat mengikuti perkembangan sepak bola modern serta menunjukkan kualitas desain yang dapat memberikan inspirasi terhadap masa depan.

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana merumuskan konsep yang

diterapkan pada Stadion Klub Sepak Bola

Tiga Naga?

(4)

81 b. Bagaimana menerapkan karakteristik

Arsitektur Futuristik pada rancangan kawasan Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga?

c. Bagaimana menata ruang luar pada perancangan Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga?

Secara Pustaka, Tinjauan Stadion, Stadion adalah bangunan paling terpandang dalam sejarah dan mempunyai kekuatan untuk mengubah kehidupan masyarakat: Stadion mempresentasikan nation’s pride dan aspirasi masyarakat. Stadion dapat menjadi bangunan yang amat sangat dalam pembuatannya tapi satu stadion juga dapat menghasilkan jumlah uang yang sangat banyak pula (Sheard, 2005).

Gambar 1. Stadion Domitianus, Roma Sumber: https://bit.ly/2VvOlxp

Menurut Cambridge Dictionary, Stadium /ˈsteɪ.di.əm/ a large closed area of land with rows of seats around the sides and often with no roof, used for sports events and musical performances, dalam terjemahan Indonesianya merupakan sebuah area tertutup yang luas dengan deretan kursi di sekitar sisinya dan seringkali tanpa atap, digunakan untuk acara olahraga dan pertunjukan musik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Stadion merupakan lapangan olahraga yang dikelilingi tempat duduk. Sedangkan menurut Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion Tahun 1991, Stadion adalah bangunan untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga sepak bola, dan atau atletik, serta fasilitas untuk penontonnya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian stadion adalah bangunan untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga sepak bola atau atletik maupun konser dengan deretan kursi untuk penonton dan biasanya tanpa atap.

Arsitektur Futuristik, Bangunan futuristik adalah “bangunan yang dapat mengikuti dan menampung tuntutan kegiatan yang senantiasa berkembang, bangunan tersebut senantiasa dapat melayani perubahan perwadahan kegiatan, disini perlu dipikirkan kelengkapan yang menunjang proses berlangsungnya kegiatan, adanya kemungkinan penambahan ataupun perubahan pada bangunan tanpa mengganggu bangunan yang ada dengan jalan perencanaan yang matang (Haines, Chiara dkk dalam Safitri, 2017).

Didalam buku Futurism An Anthology, Rainey, dkk (2009) Antonia Sant’Elia menyebutkan karakteristik arsitektur futuristik diantaranya:

a. Arsitektur futuristik memerlukan perhitungan matang, keberanian/tekad yang kuat untuk mencapai nilai keelastisan dan keringanan yang maksimum.

b. Arsitektur futuristik tidak hanya memperhatikan kepraktisan dan kegunaan semata melainkan juga memperhatikan seni ekspresi pada tampilannya.

c. Arsitektur futuristik lebih memanfaatkan tipe garis-garis miring dan elips untuk menciptakan unsur dinamis.

d. Arsitektur futuristik tidak menggunakan seni ornamentasi didalam bangunan untuk mengekspresikan suatu bentuk yang dikehendaki.

e. Arsitektur futuristik merupakan kunci

perubahan untuk menemukan inspirasi

yang baru baik secara material maupun

spiritual.

(5)

82 f. Arsitektur futuristik harus dipahami

sebagai upaya yang diimplementasikan dengan kebebasan dan keberanian serta menyelaraskan manusia dan lingkungannya.

METODE PENELITIAN

Secara Paradigma, Perancangan Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga di Pekanbaru ini didasari oleh kebutuhan akan suatu wadah untuk melaksanakan pertandingan liga profesional di Indonesia maupun pertandingan internasional.

Penerapan Arsitektur Futuristik yang hadir dengan pertimbangan perancangan menyesuaikan dengan fungsi stadion.

Tujuannya adalah menjadikan stadion klub sepak bola ini memiliki bentuk bangunan yang mengarah ke masa depan serta menggambarkan karakteristik arsitektur futuristik sebagai wujud perancangan.

Strategi Perancangan, Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam strategi perancangan ini adalah survey, analisa fungsi, analisa tapak, program ruang, penzoningan, konsep, bentukan massa, tatanan ruang, sistem struktur, sistem utilitas, fasad bangunan, lansekap, sirkulasi dan parkir, dan hasil perancangan.

Metode Pengumpulan Data, Metode pengumpulan data terbagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang di dapat langsung dari pengamatan fakta yang ada di lapangan dan pengambilan dokumentasi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, seperti mencari studi pustaka dan studi banding yang berhubungan dengan objek serta tema perancangan.

Gambar 2. Bagan Alur Perancangan Sumber: Penulis, 2021

PEMBAHASAN

Lokasi Perancangan, Pemilihan Kota Pekanbaru sebagai lokasi perancangan dikarenakan karena Kota Pekanbaru merupakan Ibukota Provinsi Riau yang sedang berkembang, salah satunya dibidang olahraga sepak bola. Kota Pekanbaru juga merupakan salah satu kota besar yang dapat mendukung pembangunan fasilitas- fasilitas olahraga bertaraf internasional dikarenakan masih banyaknya lahan untuk pembangunan, aksesibilitas transportasi umum yang baik, dan memiliki fasilitas rumah sakit, hotel, dan bandara internasional yang dapat mengakomodasi pemain- pemain sepak bola ataupun supporter nantinya.

Lokasi perancangan tepatnya berada di Jl.

Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, Kel. Meranti

Pandak, Kec. Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru

dengan luas lahan ± 6 Ha, Koefisien Dasar

Bangunan (KDB) 50 %, kontur yang relatif datar

(6)

83 dengan kondisi eksisting didominasi oleh lahan perkebunan.

Gambar 3. Lokasi Tapak Perancangan Sumber: Google Earth, 2021

Gambar 4. Eksisting Tapak Sumber: Penulis, 2021

Gambar 5. Akses Menuju Tapak Sumber: Penulis, 2021

Kebutuhan Ruang, berikut merupakan perhitungan dari rekapitulasi dari jumlah luasan seluruh kebutuhan ruang yang ada di dalam

perancangan Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga.

Total luas besaran ruang keseluruhan adalah 46.785,6 m

2

dari total luas tapak 60.000 m

2

.

Tabel 1. Kebutuhan Ruang

No Kebutuhan Ruang Luas (m

2

) 1 Fasilitas Pemain 10.018 m

2

2 Fasilitas Pelatih 65,8 m

2

3 Fasilitas Ofisial Tim 121,9 m

2

4 Fasilitas Penonton 12.893,9 m

2

5 Fasilitas Ofisial

Pertandingan

1.376,9 m

2

6 Fasilitas Pengelola 269,5 m

2

7 Fasilitas Servis 884 m

2

8 Fasilitas Media 477,2 m

2

9 Fasilitas Pelengkap 3.471 m

2

10 Fasilitas Parkir 17.207,4 m

2

Total (m

2

) 46.785,6 m

2

Sumber: Penulis, 2021

Penzoningan pada perancangan Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga ini dikelompokkan sesuai pertaturan FIFA yang dikelompokkan berdasarkan kegiatan pelaku yaitu pelaku pertandingan (atlet, pelatih, ofisial pertandingan, wasit, dan lain-lain), tamu VIP/VVIP, media, dan penonton (termasuk penonton disabilitas).

Gambar 6. Penzoningan Tapak Sumber: Penulis, 2021

Konsep, Konsep dasar yang diberikan

pada perancangan stadion ini yaitu “Impression

of Step over”. Kata impression berarti kesan

yang berasal dari pengalaman saat berada di

(7)

84 stadion pada pertandingan sepak bola itu sendiri terutama saat pemain melakukan skill individu untuk melewati pemain lawan sehingga tercipta sebuah peluang gol, sedangkan kata step over yang artinya melangkahi, diambil dari penamaan skill individu pemain yang menggiring bola bergerak melangkahi pemain lawan.

Tema Arsitektur Futuristik pada bangunan juga membawa pengaruh terhadap konsep dasar yaitu mengesankan bangunan yang berorientasi ke masa depan yang berkolaborasi dengan teknologi maju sehingga seperti melangkahi waktu yang terjadi saat ini.

Gambar 7. Skematik Konsep Sumber: Penulis, 2021

Gambar 8. Konsep Massa Sumber: Penulis, 2021

Untuk konsep bentukan massa bangunan yang terdapat pada gambar 8 menggunakan bentuk imajiner dari gerakan individu pemain sepak bola yang dinamai “step over”. Bentukan ini diharapkan dapat memberikan kesan/impression bagi orang yang melihatnya.

Sirkulasi, Pencapaian bangunan dibuat

satu akses utama yang luas dengan sirkulasi

kendaraan ditempatkan disekeliling tapak,

bertujuan agar memudahkan penonton saat

terjadi crowded di area tapak. Sedangkan pada

sirkulasi pejalan kaki, didesain dengan pola

lengkungan sesuai dengan konsep perancangan

yang bentuknya dinamis yang mendukung

untuk pengunjung disabilitas.

(8)

85 Gambar 9. Sirkulasi

Sumber: Penulis, 2021

Lansekap, pada bentukan pola lansekap bangunan masih menggunakan pola konsep dasar di mana bentukan pola impressive of step over di terapkan pada taman, sirkulasi pejalan kaki, serta area parkir. Area pada tapak dibagi menjadi 4 bagian besar berdasarkan fungsi bangunan utama area parkir, area taman, dan area servis.

Gambar 10. Lansekap Sumber: Penulis, 2021

Fasad Bangunan, pada fasad bangunan di terapkan penggunaan double fasad dengan bentukan vertikal dan fasad ETFE (Ethylene Tetrafluoroethylene) dengan teknologi yang mampu memasukkan cahaya matahari dan mengurangi panasnya. Penggunaan double fasad vertikal dan struktur ETFE yang miring

bertujuan untuk memberikan kesan kontras kepada bangunan sekaligus mengurangi panas matahari dan cahaya yang berlebihan.

Gambar 11. Fasad Bangunan Sumber: Penulis, 2021

Sistem Struktur dan Utilitas, Sistem struktur terbagi menjadi tiga, yaitu sistem struktur bawah, struktur tengah, dan struktur atas. Pada sistem struktur bawah pada perancangan ini menggunakan pondasi tiang pancang. Untuk struktur tengah bangunan menggunakan sistem struktur rangka portal.

Sedangkan untuk struktur atas pada bangunan menggunakan struktur rangka atap terpisah dengan bahan baja serta menggunakan pondasi pedestal.

Gambar 12. Struktur Pondasi Tiang Pancang Sumber: Penulis, 2021

Gambar 13. Struktur Rangka Portal

Sumber: Penulis, 2021

(9)

86 Gambar 14. Struktur Atap Baja

Sumber: Penulis, 2021

Utilitas pada perancangan bangunan ini meliputi sistem sanitasi yang menggunakan sistem down feed distribution, sistem plumbing yang pembuangan air kotor disalurkan ke sumur resapan lalu menuju riol kota dan untuk air kotoran padat disalurkan ke septictank terlebih dahulu sebelum dibuang ke riol kota, sistem penghawaan bangunan memanfaatkan teknologi bio-atrium untuk meyaring debu dan menyerap panas serta penghawaan alami juga ditekankan untuk area-area publik, sistem fire protection seperti perletakan sprinkler, smoke detection, fire alarm, dan hydran, sedangkan sistem jaringan listrik sebagian besar menggunakan aliran dari PLN.

SIMPULAN

Perancangan Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga di Kota Pekanbaru dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik didasari oleh kesan yang berasal dari pengalaman saat menonton pertandingan sepak bola di stadion.

Sehingga menghasilkan konsep “Impression of Step over” yang sesuai untuk menggambarkan kesan tersebut. Karakteristik Arsitektur Futuristik yang diterapkan pada perancangan ini berupa bentuk bangunan yang dinamis berupa lingkaran yang dipadukan unsur garis miring dan elips. Arsitektur Futuristik yang juga bebas dari ornamen-ornamen yang menciptakan ekspresi tersendiri dari perancangan ini. Untuk penataan ruang luar pada perancangan ini yang sesuai dengan konsep perancangan meliputi taman, sirkulasi pejalan kaki, area parkir, dan area servis.

Ruang luar ini yang ditata dengan bentuk

dinamis yang mendukung untuk penyandang disabilitas serta area terbuka yang luas untuk meminimalisir crowded yang terjadi di ruang luar stadion.

DAFTAR PUSTAKA

Cambridge Dictionary Online. Diakses melalui https://dictionary.cambridge.org/us/dictionary/e nglish/stadium, 25 Februari 2020

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses melalui https://kbbi.web.id/stadion, 25 Februari 2020

Rainey, L., Poggi, C., & Wittman,L. (2009). Futurism:

An Anthology. Yale University Press: London Safitri, D. Musani & Moerni, S.Y. 2017. Prinsip Desain

Arsitektur Neo Futuristik Pada Bangunan Komersial Karya Eero Saarinen. JAUR, 1 (1), 28- 29

Sheard, Rod. (2005). The Stadium: Architecture to The New Global Culture, Periplus: Singapore

SNI T-25-1991-03 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik

Bangunan Stadion

Gambar

Gambar 1. Stadion Domitianus, Roma  Sumber: https://bit.ly/2VvOlxp
Gambar 2. Bagan Alur Perancangan  Sumber: Penulis, 2021
Gambar 3. Lokasi Tapak Perancangan  Sumber: Google Earth, 2021
Gambar 7. Skematik Konsep  Sumber: Penulis, 2021
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemeliharaan ideal yang dilakukan mengacu pada desain dan tujuan awal untuk mempertahakan konsep bangunan perpaduan khas Bali dan arsitektur modern dengan menggunakan konsep

Pengaruh fungsi dan hirarki ruang terhadap bentuk arsitektur bangunan utama Stasiun Kejaksan Cirebon adalah; linearitas massa , terlihat dari bentuk mengikuti fungsi, peron

Karakter budaya berdagang masyarakat pesisirnya menjadi pendekatan dalam proses perancangan PIH, karena dengan pendekatan inilah bangunan PIH akan bisa lebih berinteraksi

Dominasi bentuk fasade, warna dan tekstur suatu bangunan bersejarah dengan arsitektur yang unik dan khas akan sangat menonjol di dalam kawasan pada siang hari, namun pada malam

Transformasi bale daja saat ini mengarah pada resultan yang membenarkan yang masih mengikuti kaidah-kaidah arsitektur tradisional Bali dan sesuai dengan nilai-nilai

Sebenarnya mungkin umum saja jika terdapat beberapa bangunan tradisional di suatu daerah lain, namun dalam hal ini yang menjadi perhatian adalah bagaimana arsitektur yang selama ini

Stadion Magetan ini akan dikembangkan dengan pendekatan arsitektur Futuristik yang dimana merupakan pendekatan yang menarik dan desain yang unik serta masih akan adanya bola didalam

Menjadikan pusat kegiatan tinju sebagai Landmark baru di kota Makassar dengan menerapkan konsep desain tampilan masa depan yaitu penekanan tampilan Arsitektur Futuristik pada bangunan