• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

168

JAUR

(Journal of Architecture and Urbanism Research)

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

PERANCANGAN TRADE CENTER TANGGAP PANDEMI COVID- 19 DENGAN PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR ECO-TECH

DESIGN OF TRADE CENTER RESPONSE TO COVID-19 PANDEMIC WITH APPLICATION OF ECO-TECH

ARCHITECTURE PRINCIPLES

Mardiliansyah 1), R.Lisa Suryani2, Wahyu Hidayat3

1) Mahasiswa Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Riau, Indonesia 2, 3) Dosen Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Riau, Indonesia

Diterima: November 2021; Disetujui: Desember 2021; Dipublikasi: April 2022

*Coresponding Email: 1 riansyahmardi33@gmail.com Abstrak

Dari kurun tahun 2019 dunia mengalami pandemic covid-19, virus covid-19 merucut ke Indonesia.

Indonesia terkena dampak yang sangat besar dalam pertumbuhan virus covid-19 ini. Salah satunya yaitu kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru merupakan kota yang teridikasi zona merah dalam berkurun waktu yang sangat lama sehingga menyebabkan kebudayaan itu bergeser. Contohnya seperti dulu kita mudah untuk berjabat tangan sehingga berkomunikasi bisa lebih nyaman kini bergeser menjadi bersosial distancing dengan unsur protokol kesehatan. Perilaku manusia kini menjadi berubah di karenakan pandemi virus covid-19 ini. Seperti pada pasar dimana masyarakat dulu mudah untuk berbelanja, bersentuhan atau kontak langsung dan juga tatap muka. Salah satu upaya mewujudkan kegiatan perdagangan dan jasa yang perlu dikembangkan yakni dengan merancang Trade Center. Trade center merupakan sebuah pusat bisnis perdagangan yang menyediakan fasilitas perdagangan dan jasa dengan menyatukan agen bisnis yang terlibat dalam perdagangan dan diharapkan dapat memicu perkembangan ekonomi di daerah pelayanan. Untuk memenuhi kebutuhan Trade center yang aman dan nyaman terhadap lingkungan maka di terapkannya arsitektur Eco-tech yang memiliki teknologi berwawasan lingkungan. Prancangan Trade Center tanggap pandemic covid-19 ini berfokus pada desain yang menggunakan prinsip eco-tech, peraturan dan kebijakan pemerintah juga turut andil di dalam desain pada bangunan.

Kata Kunci :Protokol kesehatan, Dampak Covid-19, Trade Center, Ecotech Arsitektur.

Abstract

From the period of 2019 the world experienced a pandemic due to the covid-19 virus tapering to Indonesia.Indonesia has been greatly impacted by the growth of the COVID-19 virus. One of them isPekanbaru city. Pekanbaru City is a city that has been identified as a red zone for a long period of time so long that it causes the culture to shift. For example, like we used to be easy to shaking hands so that communicating can be more comfortable is now shifting to social distancing with elements of health

(2)

protocols. Human behavior is now changing due to the virus pandemic this covid-19. Like in the market where people used to be easy to shop, touch or direct and face-to-face contact. One of the efforts to realize trade and service activities that need to be developed by designing a Trade Center . A trade center is a business center trade that provides trade facilities and services by bringing together business agents who involved in trade and is expected to trigger economic development in the service area. To meet the needs of a Trade center that is safe and comfortable for the environment, the implementation of Eco-tech architecture that has environmentally sound technology. Trade Plan This COVID-19 pandemic response center focuses on designs that use eco-tech principles, Government regulations and policies also contribute to the design of buildings.

Keywords: Health protocol, Covid-19 impact, Trade Center, Ecotech Architecture.

How to Cite: Mardiliansyah, R.Lisa Suryani, Wahyu Hidayat (2022). Perancangan Trade Center Tanggap Pandemi Covid-19 dengan penerapan prisip Eco-Tech. JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research). 5 (2): 168-176

(3)

170 PENDAHULUAN

Dunia saat ini sedang digemparkan dengan merebaknya virus corona yang telah menjadi pandemi global. Berawal dari kota Wuhan, China, Virus ini yang kemudian dikenal dengan nama covid-19 ini menyebar tidak hanya ke santreo negeri, tetapi seluruh dunia. Tidak ada satu pun negara yang terbebas dari ganasnya virus corona ini. Satu per satu korban meninggal akibat terjangkit virus corona berjatuhan. Tak hanya puluhan, tetapi mencapai ratusan, bahkan ribuan korban jiwa disetiap negara. Jika diakumulasi secara geloba, jumlah korban keganasan virus covid-19 ini bisa mencapai puluhan ribu jiwa.

Sungguh suatu tragedi bencana non alam.

Virus corona yang mewabah di berbagai penjuru dunia dan langkah-langkah preventif yang dilakukan tentu menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat dunia. Lantas, bagaimana dampak dari pandemi corona ini yang tentu membekas dalam kehidupan masyarakat, atau bahkan menimbulkan kondisi yang tak lagi sama dengan sebelumnya.

Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah yang diharapkan bisa menjadi gerbang perdagangan Indonesia bagian barat selain posisi yang strategis yang menjadi koridor pusat ekonomi yang direncanakan dalam dokumen Masterplan percepatan dan perluasan pembangunan Ekonomi indonesia (MP3EI) yakni koridor Pekanbaru dan koridor Batam. Kota Pekanbaru yang lahir melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1957 kini mengalami perkembangan yang pesat (Darwin, 2016). Laju pertumbuhan ekonomi pekanbaru pada tahun 2010 berada pada level 6,71 persen. {ada tahun 2011 mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 6,96 persen. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan mencapai level 7,63 persen.Kemudian melambat laju pertumbuhannya apda tahun 2013 yaitu

sebesar 7,11 persen. Kemudia pada rahun 2014 laju pertumbuhannya menjadi 7,32 persen (Muklis et al., 2019).

Hal ini dipicu melesunya kegiatan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid 19) yang terjadi sejak awal 2020. Kondisi di daerah pelan tapi pasti pandemi covid 19 telah memberikan efek yang melemahkan sendi-sendi ekonomi masyarakat dari usaha skala besar sampai ke usaha skala kecil terutama terhadap pemgurangan jam operasional perusahaan, pengurangan jumlah tenaga kerja atau memberhentikan sementara sejumlah karyawan dan pegawainya (HERISPON, 2020).

Salah satu upaya mewujudkan kegiatan perdagangan dan jasa yang perlu dikembangkan yakni dengan merancang Trade Center. Trade center merupakan sebuah pusat bisnis perdagangan yang menyediakan fasilitas perdagangan dan jasa dengan menyatukan agen bisnis yang terlibat dalam perdagangan dan diharapkan dapat memicu perkembangan ekonomi di daerah pelayanan.

Untuk memenuhi kebutuhan Trade center yang aman dan nyaman trhadap lingkungan maka di terapkannya arsitektur Eco-tech yang memiliki teknologi berwawasan lingkungan.

Sedangkan fungsi utamanya adalah menyediakan layanan infomasi, promosi dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan. Tidak hanya di kota-kota besar, trade center juga terdapat di kota-kota atau daerah yang memiliki potensi dalam bidang perdagangan.

Prancangan Trade Center tanggap pandemic covid-19 ini ini berfokus pada desain yang menggunakan prinsip eco-tech, peraturan dan kebijakan pemerintah juga turut andil di dalam desain pada bangunan.

Eco-tech adalah suatu pendekatan desain dimana bangunan mengarah pada bangunan arsitektur yang menggunakan teknologi yang berwawasan lingkungan melihat faktor iklim yang ada di lngkungan sekitar, Trade center tanggap pandemic ini

(4)

171 diharapkan dapat beroperasi di dalam maraknya virus yang menyebar, sehingga perekonomian di daerah itu tetap stabil.

Penetapan tema yang mengarah pada teknologi yang berwawasan lingkungan merupakan upaya pendekatan rancangan yang tepat arsitektur Eco-tech.

Eco-tech perpaduan kata antara ekologis dan teknologi. Menurut Niomba dkk, Eco-tech Architecture adalah sebuah metode perancangan yang mengaitkan dan menyelaraskan lingkungan dan berlandasan kepedulian tentang konservasi lingkungan global dengan penekanan pada efisiensi energy pemakaian lahan dan pengolahan sampah efektif dalam tatanan arsitektur .(Islamiyati et al., 2021)

Arsitektur Eco-Tech adalah pendekatan desain dimana bangunan mengarah pada bangunan arsitektur yang menggunakan teknologi yang berwawasan lingkungan melihat faktor iklim yang ada di lingkungan sekitrnya (Arsitektur et al., 2019).

Eco-Tech dapat didefinisikan sebagai studi yang mempelajari suatu teknologi dengan tuntutannya sesuai dengan kemajuan zaman dengan kebutuhan-kebutuhan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan.

Menurut (Fay, 1967), terdapat lima aspek dalam pendekatan arsitektur Eco-Tech, yaitu:

Structural Expression

Ekpresi struktur merupakan suatu perwujudan nyata atau ekpresi dari penggabungan antara arsitektur dengan teknologi.

Gambar 1. Tampak Fasad Wishard Hospital Sumber: https://bit.ly/3sFI0Od

Sculpting With Light

Memanfaatkan potensi alami yaitu cahaya matahari dengan maksimal, serta menghidupkan bangunan dengan permainan pencahayaan.

Gambar 2. Tampak Pers Hospital Sumber: https://bit.ly/3gHa7YX Energy Matters

Penggunaan energi pada bangunan harus diusahakan seefisien mungkin.

Penerapan hemat energi pada fasad kaca dibuat dengan memilih warna kaca hijau.

Warna hijau pada kaca dapat mengurangi energi panas yang masuk kedalam bangunan di banding warna lainnya, sehingga mengurangi energi AC yang diperlukan dalam bangunan.

Gambar 3. Racaha Hospital Sumber: https://bit.ly/3gHa7YX Urban Responses

Bangunan yang terletak didalam suatu wilayah dapat merespon bangunan sekitar (tradisi budaya, alam, teknologi, dll) tanpa ada gangguan yang berarti. Keseimbangan dengan lingkungan sekitar sangat penting diperhatikan dengan perancangan. Pada Northern Beaches Hospital dimanfaatkan viw pantai yang ada di belakangnya dengan membuat fasad kaca tembus pandang pada arah pantai.

(5)

172 Gambar 4. Northern Beaches Hospital

Sumber: https://bit.ly/381DUqi Making Connectionses

Membuat desain yang menunjukkan adanya hubungan antara bangunan dengan lingkungan sekitarnya dengan cara analogi maupun dengan fungsi bangunan. Koneksi antara bangunan dengan lingkungannya dibuat dengan cara membuat material fasad yang memantulkan landscaping lingkungan sekitar. Dalam hal ini adalah material kaca.

Gambar 5. Fasad Rocio Hospital Sumber: https://bit.ly/3gHa7YX Civic Symbolism

Desain bangunan yang mengangkat Kembali peranan bangunan sebagai symbol public seperti bangunan monumental, namun ungkapan yang diberikan menambil bentuk yang berbeda untuk menciptakan nilai baru.

METODE PENELITIAN

Perancangan Trade Center dengan penerapan protokol kesehatan dampak covid- 19 ini merupakan upaya dalam menjaga perekonomian di kota pekanbaru ini.

Perancangan Trade Center ini, menggunakan metode Eco-Tech, Bangunan ini berfungsi untuk mewadahi kegiatan jualbeli, edukasi, serta fasilitas-fasilitas penunjang di dalamnya.

Untuk merancang Trade Center dengan penerapan protokol kesehatan dampak covid-19 yang baik, Metode yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan grounded theory , yakni berupa menganalisa sejumlah data yang di kumpulkan, lalu melakukan pemrograman pada tapak dan fungsi bangunan yang nantinya setelah dianalisa akan memberikan informasi bagi proses analisis yang akan dibutuhkan dalam proses perancangan. maka diperlukan langkah-langkah dengan pengumpulan data serta analisa

Pemilihan Lokasi bangunan Trade Center dengan penerapan protokol kesehatan dampak covid-19 terletak dipersimpangan jalan Soebrantas dan juga jalan SM.Amin depan Hotel sabrina kota Pekanbaru dengan luas lahan ± 2,9 Ha, Koefisien Dasar Bangunan 60% dengan kondisi kontur relative datar.

Gambar 6. Lokasi Perancangan

PEMBAHASAN

Berikut merupakan perhitungan dari kebutuhan ruang dari jumlah luasan seluruh kebutuhan ruang yang ada pada perancangan Trade center tanggap

(6)

173 pandemic covid-19 dengan penerapan prinsip arsitektur Eco-tech.

Tabel 1. Kebutuhan Ruang

No Fasilitas Luas

1 Fasilitas utama 7.420,4 m2 2 Fasilitas pendukung 1.623,128 m2 3 Fasilitas pengelola 555,88 m2 4 Fasilitas service 170,3 m2 5 Fasilitas ruang luar 7.338,5 m2

TOTAL 17.108,208

m2 Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2021

Penerapan tema pada perancangan Berikut penerapan perancangan trade center tanggap pandemic covid-19 dengan penerapan prinsip arsitektur Eco-tech.

Prinsip Eco-tech Architecture

Penerapan pada Trade Center tanggap pandemic covid-19 Structural

Expression

Pada bangunan Trade Center tanggap pandemic covid-19 ini mengekspresikan struktur dan juga teknologi yang termajukan yaitu kinetic façade yang dapat bergerak mengikuti arah matahari.

Sculpting With Light

Penggunaan pola Zig- Zag bergelombang yang unik pada fasad bangunan, material yang dapat di gunakan untuk fasad bangunan ini adalah logam, untuk memantulkan cahaya, menciptakan pencahayaan yang menarik.

Civic Symbolism Penggunaan teknologi kekinian serta tampilan fasad yang menarik, dan juga menjadikan bangunan yang mampu beroperasi di masa

pandemic maka akan menjadikan bangunan ini sebagai symbol kejayaan ekonomi di masa pandemic.

Prinsip Tanggap pandemic Covid- 19

Penerapan pada trade center tanggap pandemic covid-19

Elemen dan

material

Pegangan pintu menjadi sering tersentuh dan untuk mencegah kontak penularan perlu disiasati agar pengguna

umum tidak

melakukan

kontak/memegang gagang pintu secara umum dengan cara merubah pintu otomatis yang akan menghindari pengguna untuk memegangnya.

Elemen dan

material

Mesin absen sidik jari ini juga dapat menjadi perantara penyebaran virus covid-19 kini di rubah menjadi mesin deteksi wajah untuk menghindari pengguna untuk meletakkan jempol secara umum sehingga sangat baik untuk mencegah penularan melalui kontak pegangan secara luas.

Konsep dasar yang di gunakan pada perancangan Trade Center ini adalah Freedom of lockdown. hal ini didasarkan oleh Permasalahan kesehatan yang tengah terjadi akibat covid-19 dan terjadinya lockdown. Fredom of lockdown merupakan pemecahan masalah dari masalaah yang ada, dimana masalah yang ingin dipecahkan ialah prihal ekonomi.

Konsep ini diambil karena memiliki hubungan dengan perdagangan dan pristiwa

(7)

174 yang sedang berlangsung yaitu menyebarnya virus covid-19, Dengan adanya konsep Freedom of lockdown dapat menjaga kestabilan harga dalam kegiatan perdagangan apabila terjadi peristiwa seperti saat ini covid- 19.

Sesuai pada konsep bangunan yaitu Freedom of lockdown dan juga tema Eco- Tech maka bentukan massa akan mengambil bentuk dari reaksi antara peristiwa covid dan keadaan yang normal, Serta tidak lupa mengaitkan dengan teknologi. Bentuk garis lurus dianalogikan seperti keadaan normal dan lingkaran menghantam garis adalah peristiwa covid. Maka bentukan akhir merupakan hasil dari peristiwa antara covid yang merubah keadaan normal, Trade Center ini dapat merubah perekonomian yang turun disaat masa pandemi menjadi pusat perdagangan dan juga promosi yang ingin Freedom of Lockdown.

Bentuk bangunan ini akan memberikan kesan kenyamanan dan desain yang berbeda terhadap sekitarnya, Karena bentukannya yang dinamis. Bangunan ini juga akan memberikan kesan pola hidup sehat yang telah di tentukan pemerintah di masa pandemi covid-19, Bentukan massa ini juga tidak hanya lurus, tetapi akan dibuat berongga agar cahaya dan angin dapat masuk dan bangunan tidak terlihat massif.

Gambar 7. Transformasi Desain

Fasad bangunan pada perancangan Trade Center ini menggunakan fasad yang

disesuaikan dengan fungsi bangunan dan penerapan prinsip arsitektur Eco-Tech. Selain itu perletakan fasad juga disesuaikan dengan tujuan bangunan yang ingin terkena sinar matahari lebih banyak. Penyesuain fasad dengan prinsip Eco-Tech yang mana fasad yang dapat di tembus sinar dan ruang yang terkesan tidak lembab.

Gambar 8. Gambar Fasad

Sirkulasi ini menggunakan Teori Edward T.Hall, dimana sirkulasi sangat penting yang bersinggungan antara jarak dan ruang di masa pandemi covid-19, Maka dari itu konsep dasar sirkulasi ini mengikuti tata cara teori dari Edward T.hall. Yang diketahui bahwa pada masa pandemi sekarang banyak hal yang berubah di dalam kehidupan, tidak lepas dari pentingnya menjaga jarak yang telah di tentukan di masa pandemi covid-19.

Dari hal tersebut didapatkanlah suatu jenis sirkulasi yang sesuai dengan pengalaman yang harus tetap menjaga kesehatan dan peraturan.

Konsep sirkulasi yang telah di jelaskan Edward T.Hall ini merupakan suatu sirkulasi yang dapat di bentuk didalam ruangan dimasa pandemi menjadi unsur pembentuk sistem peraturan mengenai protokol kesehatan dampak covid-19, sehingga pengguna bangunan akan masuk sudah di tuntut untuk mematuhi peraturan- peraturan yang sudah di di terapkan sesuai protokol kesehatan covid-19.

(8)

175 Gambar 9. Sirkulasi

Ruang dalam pada perancangan Trade Center dengan penerapan Prinsip Eco-Tech ini yang di sertai peraturan protokol kesehatan dampak covid-19 yang akan diterapkan. Ruang pada bangunan ini akan mengikuti protokol kesehatan covid-19 seperti adanya jaga jarak sosial, pengguna juga akan di tuntut untuk rutin mencuci tangan dan akan ada penyemprotan disinfektan secara berkala di ruang-ruang agar ruang selalu bersih.

Gambar 10.Sirkulasi Tapak

Ruang dalam pada perancangan Trade Center dengan penerapan Prinsip Eco-Tech ini yang di sertai peraturan protokol kesehatan dampak covid-19 yang akan diterapkan. Ruang pada bangunan ini akan mengikuti protokol kesehatan covid-19 seperti adanya jaga jarak sosial, pengguna juga akan di tuntut untuk rutin mencuci tangan dan akan ada penyemprotan disinfektan secara berkala di ruang-ruang agar ruang selalu bersih.

Konsep vegetasi lansekap pada Trade Center ini digunakan sebagai media tangkap sinar matahari menuju bangunan. Dimana

tanaman yang tidak terlalu rimbun akan memudahkan matahari untuk menembus cahaya ke bangunan sebagai pencegahan adanya kelembaban agar jika ada virus pada bangunan tidak bertahan lama.

Selain itu lansekap pada perancangan ini juga ditambahkan dengan tanaman- tanaman yang diletakkan berdasarkan desain dan kebutuhan. Lansekap ini juga berfungsi untuk menahan kebisingan yang berada di luar bangunan. Vegetasi yang digunakan akan dibedakan berdasarkan fungsi dan letaknya. Vegetasi peneduh akan diletakkan di bagian parkir dan pedestrian agar membuat area menjadi teduh. Vegetasi pengarah dan pembatas akan diletakkan di tepi jalan site dan taman.

SIMPULAN

Trade center tanggap pandemi covid-19 ini merupakan suatu wadah untuk masyarakat kota pekanbaru terutama agar tidak anjloknya perekonomian di kota Pekanbaru. Wadah ini dihadirkan atas permasalahan yang tidak adanya tempat untuk mempromosikan produk di masa pandemi. Prinsip Eco-Tech dengan keadaan New Normal diaplikasikan berdasarkan kondisi dampak covid-19 di kota pekanbaru yang sangat pesat penyebarannya. Prinsip ini sangat bagus karena dengan kedaaan masyarakat yang susah untuk berbelanja kini menghasilkan tempat yang bisa di pakai dimasa pandemi dengan nyaman dan tidak takut akan tertular virus covid-19.

Berdasarkan kesimpulan tahapan yang dilakukan dalam merancang Trade center tanggap pandemi covid-19 di Pekanbaru dengan prinsip Eco-tech adalah :

Fungsi pada Tarde center merupakan kumpulan berbagai aktivitas perniagaan dan jual beli yang berkosentrasi pada sektor penyebaran virus covid-19.

(9)

176 Perancangan bangunan ini di fokuskan untuk dapat berjalanya perekonomian yang ada di pekanbaru meskipun adanya pandemi covid-19 yang sedang kita alami.

Penerapan prinsip Eco-Tech pada bangunan ini sangat tepat. Dimana di dalam teknologi yang terkini akan membantu untuk bangunan tetap beroperasi. Masa pandemi ini kita akan diatur dengan adanya protokol kesehatan maka di ambil prinsip Eco-tech.

Dengan adanya peraturan protokol kesehatan dimasa pandemi yang merubah sistem sosial maka akan ada perubahan di desain pada bangunan seperti jaga jarak, Perubahan ruang setelah pandemi juga berpengaruh, Material di bangunan juga sangat di perhatikan karena akan mencegah penyebaran virus covid-19.

Orientasi dari matahari sangat berpengaruh dalam pengaplikasian prinsip desain di masa pandemi covid-19. Karena pemanfaatan sinar matahari dari luar bangunan sebagai cahaya yang masuk dapat terpenuhi. Orientasii matahari berpengaruh terhadap kelembaban bangunan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsitektur, P. P. E., Fasad, P., Rumah, K., Di, S., Sari, F. N., Saladin, A., & Topan, M. A. (2019).

YOGYAKARTA APPLICATION OF ECO- TECHNOLOGY APPROACH TO HOSPITAL ’ S GLASS FACADE IN SLEMAN , YOGYAKARTA.

September, 147–153.

Arsitektur, P. P. E., Fasad, P., Rumah, K., Di, S., Sari, F. N., Saladin, A., & Topan, M. A. (2019).

YOGYAKARTA APPLICATION OF ECO- TECHNOLOGY APPROACH TO HOSPITAL ’ S GLASS FACADE IN SLEMAN , YOGYAKARTA.

September, 147–153.

Darwin, R. (2016). Analisis Potensi Sektor Basis di Kota Pekanbaru. 18(2), 336.

Fay, D. L. (1967). 済無No Title No Title No Title.

Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 113–125.

HERISPON, H. (2020). Dampak Ekonomi Pembatasan Sosial Berskala Besar Terhadap Masyarakat Kota Pekanbaru Di Provinsi Riau. Eko Dan Bisnis: Riau Economic and Business Review, 11(2), 164–173.

Islamiyati, I., Suprayetno, S., & Rambe, Y. S. (2021).

Perancangan Pusat Kecantikan Dan Kesehatan Di Medan Dengan Tema Asitektur Bioklimatik Kanneth Yeang. Jaur (Journal of Architecture and Urbanism Research), 4(2), 170–180.

https://doi.org/10.31289/jaur.v4i2.4885 Muklis, M., Rachmadi, M., & Muslim, M. (2019).

Sektor ekonomi potensial di Kota pekanbaru.

Jurnal Al-Iqtishad, 15(1), 27.

https://doi.org/10.24014/jiq.v15i1.7248

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip desain Healing Environment merupakan solusi dalam mewujudkan lingkungan yang positif dan bertujuan untuk mempercepat pemulihan kesehatan, sehingga memiliki

Konsep Bentuk dan Gubahan Massa bangunan pusat rehabilitasi narkoba ini didasari dari konsep “Being Normal”, kemudian diterjemahkan menjadi bentuk dasar perancangan

Dengan adanya pembekalan tehnis yang baik tentang COVID-19, bagaimana memakali alat pelindung diri yang benar serta penerapan protokol kesehatan yang ketat maka hal

Pada pendekatan Arsitektur Jawa memiliki kesesuaian untuk di terapkan pada bangunan Pusat Pertunjukkan Kesenian Jawa karena untuk mempelajari dan mengenal budaya

Pendekatan arsitektur futuristik pada stadion KS Tiga Naga diharapkan agar menjadikan stadion ini sebagai bangunan olahraga yang menakjubkan dan dapat

Adapun permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut: Bagaimana kebutuhan fasilitas yang dapat mewadahi segala aktivitas pada Perancangan Pusat Seni dan

Berdasarkan keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa meskipun riset kualitatif dengan menggunakan metode grounded theory terdiri dari tiga bentuk desain yaitu

Dengan memiliki pengetahuan terkait penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19 siswa dapat menerapkannya dengan baik pada masa New Normal