• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memperkuat Nasionalisme Generasi Muda untuk Ketahanan Energi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Memperkuat Nasionalisme Generasi Muda untuk Ketahanan Energi"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL. Memperkuat Nasionalisme Generasi Muda untuk Ketahanan Energi Daryatmo Mardiyanto. Anggota DEN dari Pemangku Kepentingan. www.den.go.id. dewanenerginasional. @dewanenergi. dewanenergi. dewan energi.

(2) NASIONALISME INDONESIA • Gelombang I, 20 Mei 1908, ketika protonasionalisme mulai mekar, meski lahir dari rahim etno-nasionalisme: Jong Java, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen, Jong Ambon, Jong Borneo, dan Kerapatan Pemoeda Kaoem Betawi, dll.. GELOMBANG NASIONALISME INDONESIA. • Gelombang II, 28 Oktober 1928, ketika pemuda sebagai hulu ledak perubahan mendeklarasikan secara gagah berani apa yang dikenang sebagai “Soempah Pemoeda” yang tidak hanya mampu mengonsolidasikan etnonasionalisme Nusantara, tapi sekaligus menemukan “kode kebangsaan“: Indonesia. Di sana, lagu kebangsaan Indonesia Raya, gubahan WR Soepratman, menggema di langit nusantara, menyusul sumpah sakti pemuda: bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan: INDONESIA. • Gelombang III dikonsolidasikan para aktivis pergerakan dan pejuang kemerdekaan yang meledak pada 17 Agustus 1945, dan diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia kepada dunia perihal Kemerdekaan Indonesia.. • Gelombang IV adalah Mengisi Kemerdekaan dengan mengonsolidasi serta merawat kebhinnekaan, dan kian mengukuhkan Pancasila sebagai “Bintang penuntun” (leitstar) untuk mewujudkan cita-cita nasional: merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur..

(3) Generasi Milenial • Generasi milenial merupakan generasi masa kini yang lahir pada 1980-an hingga 2000-an. • Generasi ini sangat lekat dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan sering kali diasumsikan sebagai disruptor melalui keterhubungannya dengan internet. • Bangsa Indonesia harus melewati Fase atau Era Disrupsi ini dengan cara mewariskan Nilai Nilai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa kepada Generasi Muda, "Milenial harus memiliki jati diri, karakter dan wawasan kebangsaan,".

(4) Nasionalisme Indonesia dalam Pidato Pancasila 1 Juni 1945 . Nasionalisme Indonesia tumbuh bukan saja sekedar dari hasrat ingin bersatu dan dari kesamaan perangai tapi juga dilengkapi dengan adanya kesatuan antara Manusia dan tempat tinggalnya dan itulah Tanah air Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.. . Kesatuan Orang dengan Wilayah ini secara Geopolitik ternyata juga tersirat makna adanya modal kekuatan pada setiap Bangsa yakni : SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDA (Sumber Daya Alam), inilah yang akan menjadi bekal Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya..

(5) ALINEA KE-4 PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945 • Merupakan inti dari pembukaan UUD NRI Tahun 1945 karena memuat segala aspek peyelenggaraan negara pemerintahan yang berdasarkan Pancasila. • Menunjukkan tentang tujuan negara, dasar falsafah negara, dan UUD NRI Tahun 1945. • Tujuan bangsa Indonesia mewujudkan kemerdekaan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah air Indonesia • Prinsip Negara yang dicapai untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu dengan menyusun kemerdekaan dalam NRI Tahun UUD 1945. • Bentuk negara, yaitu Negara Kesatuan yang berbentuk Republik yang berkedaulatan rakyat,. 5.

(6) Memperkuat Generasi Milenial untuk Ketahanan Energi Nasional Bunyi pasal 33 UUD NRI 1945 :. Makna. • ayat (2); Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara,.  Hak penguasaan (authority) terhadap sumber daya energi berada di tangan negara, bukan pemerintah.. • ayat (3) menyebutkan ; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, • berdasarkan pasal tersebut maka negara berhak untuk menguasai Sumber Daya Alam melalui pelaksanaan fungsi : mengatur (regelen), mengurus (bestuuren), mengelola (beheeren), dan mengawasi (toezichthouden)..  Hak kepemilikan (mineral right) terhadap sumber daya energi ada berada di tangan Bangsa Indonesia (seluruh rakyat).  Hak pengelolaan pemerintah.. (mining. right). berada. di. tangan.  Hak pengusahaan (economic right) berada di tangan pelaku usaha.. • Pasal 33 ayat 2 dan 3 harus diartikan mencakup makna dikuasai negara dalam arti luas, di mana di dalamnya juga termasuk kepemilikan publik oleh kolektivitas rakyat atas sumber daya alam. • Mengingat bahwa energi merupakan sumber daya alam strategis yang dikuasai negara. Energi juga merupakan komoditas vital yang memegang peranan penting dalam penyediaan bahan baku industri, pemenuhan kebutuhan di dalam negeri, dan penghasil devisa negara yang penting. Maka dari itu, pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin agar dapat dimanfaatkan bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat..

(7) Tujuan Pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD NRI Tahun 1945 • Terlaksana dan terkendalinya sumber daya energi sebagai sumber daya alam dan sumber daya pembangunan yang bersifat strategis dan vital. • Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk lebih mampu bersaing. • Meningkatnya pendapatan negara dan memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional, mengembangkan dan memperkuat industri dan perdagangan Indonesia. • Menciptakan lapangan kerja, memperbaiki lingkungan, dan meningkatnya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat..

(8) PENGELOLAAN & PEMANFAATAN ENERGI (UU NO. 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI) Pasal 1 No.25 Kebijakan energi nasional adalah kebijakan pengelolaan energi yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya kemandirian dan ketahanan energi nasional. Pasal 2: Energi dikelola berdasarkan asas kemanfaafan, rasionalitas, efisiensi berkeadilan, peningkatan nilai tambah, keberlanjutan, kesejahteraan masyarakat, pelestarian fungsi lingkungan hidup, ketahanan nasional, dan keterpaduan dengan mengutamakan kemampuan nasional. Pasal 3 : Dalam rangka mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional, tujuan pengelolaan energi adalah: a. tercapainya kemandirian pengelolaan energi; b. terjaminnya ketersediaan energi dalam negeri, baik dari sumber di dalam negeri maupun di luar negeri; c. tersedianya sumber energi dari dalam negeri dan/atau luar negeri sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk: 1. pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri; 2. pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dalam negeri; dan 3. peningkatan devisa negara; d. terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan; e. termanfaatkannya energi secara efisien di semua sektor; f. tercapainya peningkatan akses masyarakat yang tidak mampu dan/atau yang tinggal di daerah terpencil terhadap energi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata..

(9) KETAHANAN ENERGI BERDASARKAN PP NO.79 TAHUN 2014 PP No 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 1 Ayat 8. Pengelolaan Energi adalah penyelenggaraan kegiatan penyediaan, pengusahaan, dan pemanfaatan Energi, serta penyediaan cadangan strategis dan konservasi Sumber Daya Energi.. Ayat 10. Ketahanan Energi adalah terjaminnya ketersediaan Energi dan akses masyarakat terhadap Energi pada harga yang terjangkau dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan. Ayat 15. Pemanfaatan Energi adalah kegiatan menggunakan Energi, baik langsung maupun tidak langsung dari sumber energi..

(10) NERACA ENERGI NASIONAL 2020 PASOKAN ENERGI FINAL (JUTA BOE). PASOKAN ENERGI PRIMER (JUTA BOE). KONSUMSI Stock Change. (152). (68). Own Use & Losses. Transpormasi. Non Energi. (25). (10). Lainnya. (42). Komersial. (517). PASOKAN. Rumah tangga. (154). Ekspor(1,861) Transport. (364) Impor. 288. Industri. (328). 909. Produksi. 3,218. 10.

(11) NERACA ENERGI NASIONAL 2020 Ribu BOE ( Barrel Oil Equivalent). 45,457 45,457 0 0 0 -45,457 0 0 0 0 0 -45,457 -22,196. 28,909 28,909 0 0 0 -28,909 0 0 0 0 0 -28,909 -7,776. 725 725 0 0 0 -725 0 0 0 0 0 -725 -27. 1,164 1,164 0 0 0 -1,164 0 0 0 0 0 -1,164 0. 30,431 30,431 0 0 0 -30,431 0 0 0 0 0 -30,431 -28. PJU Surya & Lampu Hemat Energi 13 13 0 0 0 -13 0 0 0 0 0 -13 0. -13,942. -21,133. -567. -1,159. -770. 0. 0. -340 -8,979 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0. -131 0 0 0 0 0. -5 0 0 0 0 0. -29,633 0 0 0 0 0. -13 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. Tenaga Air Primary Energy Supply a. Production b. Import c. Export d. Stock Change Energy Transformation a. Refinery b. Gas Processing c. LNG Regas d. Coal Processing Plant e. Biofuel Blending f. Power Plant - State Own Utility (PLN) - Independent Power Producer (Non-PLN) - Off Grid - IO Own Use and Losses a. During Transformastion b. Energy Use/ Own Use c. Transmission & Distribution Final Energy Supply Statistic Discrepancy Final Energy Consumption a. Industry b. Transportation c. Household d. Commercial e. Other Sector Non Energy Use. PLTS dan PV Surya. Panas Bumi. PLT Bayu. EBT Lainnya. Biomasa. Batubara. 53,365 553,924 53,365 2,367,659 0 36,777 0 -1,701,222 0 -149,289 0 -440,507 0 0 0 0 0 0 0 -222 0 0 0 -440,286 0 -277,864. Briket. Gas Alam. Minyak Mentah. BBM. Biofuel. Biogas. LPG. Listrik. LNG. Total. 0 0 0 0 0 188 0 0 0 188 0 0 0. 342,278 375,357 0 -33,079 0 -198,369 -1,248 -150,391 25,071 0 0 -71,800 -60,093. 308,391 259,247 79,685 -31,448 907 -302,344 -302,344 0 0 0 0 0 0. 111,076 0 116,743 -3,576 -2,091 291,815 251,475 0 0 0 54,494 -14,153 -14,141. 55,516 55,748 0 -232 0 -54,494 0 0 0 0 -54,494 0 0. 177 177 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 53,242 0 54,532 -2 -1,288 16,381 7,315 9,066 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 178,969 0 0 0 0 0 178,969 108,925. -91,135 1,493,534 0 3,218,253 0 287,736 -91,135 -1,860,694 0 -151,761 98,450 -516,610 0 -44,801 145,904 4,579 -25,071 0 0 -34 0 0 -22,383 -476,354 -13,448 -286,647. -162,422. 0. -11,707. 0. -13. 0. 0. 0. 59,558. -8,935. -161,090. 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0. 0 0 -32,538 -1,248 -31,290 0. 0 0 -6,047 -6,047 0 0. 0 0 -772 0 0 -772. 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0. 7,522 2,963 -21,359 -6,493 0 -14,866. 0 0 -7,316 0 0 -7,316. -22,601 -6,016 -68,031 -13,788 -31,290 -22,953. 53,365 0 53,365 40,320 0 11,732 1,313 0 0. 113,416 0 113,416 113,416 0 0 0 0 0. 188 0 188 188 0 0 0 0 0. 111,371 -10,720 97,476 96,400 74 269 732 0 24,616. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 402,119 0 402,119 22,783 364,078 2,667 2,259 10,332 0. 1,022 1,022 0 0 0 0 0 0 0. 177 0 177 0 0 177 0 0 0. 69,623 0 69,623 1,009 0 66,765 1,849 0 0. 157,610 -4,551 162,161 54,183 179 72,147 35,652 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. 908,892 -14,248 898,525 328,299 364,331 153,757 41,805 10,332 24,616.

(12) KETAHANAN ENERGI NASIONAL  Telah dilakukan penilaian ketahanan energi sejak tahun 2014 s.d 2020  Model menggunakan aspek 4A, metode pembobotan menggunakan AHP dan penilaian oleh expert. ASPEK 4-A KETAHANAN ENERGI NASIONAL 6.40. 6.38. 6.57. 6.43. 6.17. “Ketersediaan sumber energi dan energi baik dari domestik maupun luar negeri”. 5.82. 2014. 2015. 2016. 2017. 2018. 2019. SKALA NILAI. “ Nilai Ketahanan Energi menunjukkan tren meningkat dengan kondisi Tahan “ TINGKAT KONDISI. SKALA NILAI. Sangat Tahan. 8 s.d. 10. Tahan. 6 s.d. 7,99. Kurang Tahan. 4 s.d. 5,99. Rentan. 2 s.d. 3,99. Sangat Rentan. 0 s.d 1,99. AHP : Analisa Hirarchi Process. “Keterjangkauan biaya investasi energi, mulai dari biaya eksplorasi, produksi dan distribusi, hingga keterjangkauan konsumen terhadap harga energi” “Kemampuan untuk mengakses sumber energi, infrastruktur jaringan energi, termasuk tantangan geografik dan geopolitik”. “Penggunaan energi yang peduli lingkungan (darat, laut dan udara) termasuk penerimaan masyarakat (nuklir dsb)”. 12.

(13) KONSTELASI NASIONALISME DAN KETAHANAN ENERGI NASIONALISME. 1. Kemerdekaan 2. Pancasila 3. UUD NRI 1945  Pembukaan  Pasal 33. UU NO. 30 Tahun 2007 tentang Energi. 1.. 2.. DEN. PP 79 Tahun 2014 tentang KEN Perpres No. 22 Tahun 2017 tenang RUEN. KETAHANAN ENERGI (TE, TH, TP, RL) 13.

(14) KOMITMEN INDONESIA. Komitmen Global Target Paris Agreement : Menjaga kenaikan temperatur global tidak melebihi 2oC, dan mengupayakan menjadi 1,5oC. Komitmen Nasional Amanat UU No 16/2016 tentang Pengesahan Paris Agreement: Menurunkan emisi GRK 29% dari BaU (kemampuan sendiri) atau 41% (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC. Presiden Joko Widodo pada UN Climate Change Conference, COP21, Paris 2015. Komitmen Sektor Energi Menurunkan emisi GRK sebesar 314 – 398 Juta Ton CO2 pada tahun 2030, melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, dan konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih..

(15) TARGET KEN DAN RUEN S.D 2050 PerPres 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Batubara. Gas Bumi. Minyak Bumi. 11.2%. 38.0%. 23%. 30%. 2020. 31.6%. 19.2%. 1. Konsumsi Energi : 0,8 Ton Oil Equivalent/kapita 2. Konsumsi Listrik : 1.086 kWh/kapita 3. Total Kapasitas Terpasang : 71 GW. www.den.go.id. EBT. 31%. Target. Target. 2025. 2050 25%. 22%. 1. Konsumsi Energi : 1,4 TOE/kapita 2. Konsumsi Listrik : 2500 kWh/kapita 3. Total Kapasitas Terpasang : 135 GW. dewanenerginasional. 25%. @dewanenergi. 24%. 20%. 1. Konsumsi Energi : 3,2 TOE/kapita 2. Konsumsi Listrik : 7000 kWh/kapita 3. Total Kapasitas Terpasang : 443 GW. dewanenergi. dewan energi. 15.

(16) GRAND STRATEGI ENERGI. Solusi/Program Strategis 1.. VISI. 4. 5. A. Demand energi meningkat* dan kapasitas pasokan energi terbatas:. 2.. Meningkatkan pembangunan Jaringan gas kota Meningkatkan produksi LPG domestik Mendorong pemanfaatan kompor listrik Mengembangkan produksi DME. 3.. Tantangan. Produksi minyak mentah (crude) turun, impor crude & BBM jenis gasoline meningkat, pemanfaatan EBT masih rendah. 7. 8. 9. 10.. 2.. Terwujudnya bauran energi nasional berdasarkan prinsip keadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi yang berpedoman pada haluan ideologi Pancasila. 1.. 6.. Mempercepat pemanfaatan pembangkit EBT sebesar 38 GW tahun 2035 (PLTS dan EBT lainnya) Meningkatkan produksi minyak mentah (crude) 1 juta bopd dan akuisisi lapangan minyak luar negeri untuk kebutuhan kilang Meningkatkan kapasitas kilang eksisting dan membangun kilang baru Menyediakan energi berbasis gas untuk kawasan industri dan transportasi (seperti BBG) Meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai Mengoptimalkan produksi BBN (biodiesel atau biohidrokarbon). B. LPG masih impor. 11. Membangun transmisi gas, LNG receiving terminal, dan 3. Ekspor batubara tertekan Infrastruktur cadangan penyangga energi (CPE ) 12. Mengembangkan produksi methanol, pupuk & syngas, serta 4. Infrastruktur gas dan listrik belum terintegrasi C sinergi tambang batubara dengan smelter 13. Membangun transmisi & distribusi listrik, smart grid, off grid Misi dan PLTN sesuai kebutuhan serta pembentukan Nuclear Energy Sebagaimana tertuang dalam Renstra DEN 2021 - 2025 Programme Implementing Organitation (NEPIO) *rata-rata ekonomi growth 2020-2040: 5% (RUEN 7,5%) 14. Mendorong efisiensi, konservasi energi serta inovasi dibidang energi seperti Hidrogen, NH3, dan CCUS dewan energi www.den.go.id dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi. 16.

(17) MENGHENTIKAN IMPOR BBM (GASOLINE + DIESEL) 2,200 2,000 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 0. ribu boepd. 2020. Kebutuhan gasoline + diesel. Kebutuhan BBM. Impor Diesel. ribu bopd. 2025 2030. 1.126 1.359 1.552 1.982. BBG.  Impor gasoline. 381. 210. -. -. KBLBB.  Kilang eksisting. 641. 641. 641. 641. -. 290. 532. 532.  BBG. 0,01. 48. 112. 252.  KBLBB. 0,62. 37. 67. 299.  Biofuel. 145. 193. 239. 258.  Surplus diesel. 42. 60. 39. -. Biofuel.  Tambahan kilang. Produksi Diesel. Produksi Gasoline BBM (Diesel dan Gasoline)2035 2015 Total Kebutuhan 2020 2025 2030. 2040. Kebutuhan crude. Penghematan devisa (2021-2040) sebesar 16.7 Miliar USD per tahun ribu bopd. 2020 2025 2030 2040 909 993 1.491 1.491 706 739 1.017 717. 400. Kebutuhan Crude*  Produksi Crude − Eksisting production − Reserve to production − EOR − Eksplorasi  Akuisisi. 200.  Ekspor Crude. 57. -. -. -.  Impor Crude. 202. 132. 324. 604. 1,400. ribu bopd. impor. 1,200 1,000. Akuisisi. impor. 800 600. Produksi 1 juta barel/hari. Ekspor. Produksi BaU. 2015. 2020. 2025. 2030. 2035. 2040. * Kebutuhan. 706. 491. 1. Meningkatkan kapasitas kilang melalui pembangunan 1 kilang baru dan 4 pengembangan (produksi solar disesuaikan dengan kebutuhan). 2. Mendorong penggunaan kendaraan BBG sebesar 440 ribu kendaraan, 257 unit kapal; butuh insentif penyesuaian harga BBG 3. Mendorong penggunaan KBLBB sebesar 2 juta Mobil dan 13 juta motor; butuh insentif pembebasan pajak 10 tahun 4. Mengoptimalkan Biofuel dengan mengekstensifkan penggunaan B30 – B100, serta dan produksi BBN (biodiesel atau biohidrokarbon termasuk bioetanol).untuk daerah remote perlu diupayakan mandiri utamanya bioethanol untuk keperluan transportasi.. C. MANFAAT:. Produk lain kilang 2030 (petrochem, avtur & LPG) setara 328 ribu boepd. MENINGKATKAN PRODUKSI MINYAK MENTAH (CRUDE) 1,600. 2040. A. TARGET : Menghentikan Impor BBM (Gasoline) tahun 2030 B. UPAYA PERCEPATAN:. 323. 119. A. TARGET : Meningkatkan Produksi Minyak Mentah 1 juta bopd tahun 2030 B. UPAYA PERCEPATAN : 1. Meningkatkan produksi 1 juta bopd melalui Reserve to Production, EOR dan eksplorasi 2. Melakukan akuisisi lapangan minyak luar negeri. -. 145. 229. 80. 58. 87 17 122. 223 242 150. 324 194 170. crude disesuaikan dengan peningkatan program pemanfaatan sumber energi lain yang ditargetkan. 3. Membuat usulan kebijakan pemberian insentif yang fleksibel dan kompetitif: penyesuaian split, assume & discharge, ring fencing, Komitmen Kerja Pasti, signature bonus dll. C. MANFAAT: 1. Mengurangi impor crude dari 1,1 juta bopd menjadi 324 ribu bopd. 2. Penghematan devisa (2021-2040) sebesar 14,1 Miliar 17 USD per tahun.

(18) A. TARGET :. PENGEMBANGAN EBT. Tambahan pembangkit sekitar 38 GW tahun 2035, membuka peluang ekspor listrik EBT melalui ASEAN Power Grid.. Target RUEN, EBT 23% pada 2025. 48 45. 37. 39. 38 GW. 43 PLTP. 35 30. 41. 32. 27 24. Giga Watt (GW). 18 PLTS. 15 13 10 10 11. PLTA. 2019. 2021. 2023. 2025. 2027. 2029. 2031. 2033. 2035. B. UPAYA PERCEPATAN: 1. Implementasi Peraturan Presiden terkait harga EBT 2. Mendorong RUU EBT dan R-Perpres EBT yang sudah menjadi Prioritas Prolegnas tahun 2021 3. EBT diprioritaskan untuk PLTS (biaya investasi makin rendah dan meningkatkan TKDN). Inisiasi NTT sebagai lumbung energi surya. 4. Dukungan perpajakan, subsidi, pembiayaan (hibah dan pinjaman lunak) untuk sektor supply dan demand 5. Pengembangan biomassa melalui kebun/hutan energi, limbah pertanian dan sampah kota. 6. Peningkatan produktivitas sawit 7. Sinergi perizinan PLTA terkait UU sumber daya air, pungutan dan retribusi air, dan penyediaan lahan. 8. Pembentukan NEPIO untuk Pembangunan PLTN sesuai dengan kebutuhan. 9. Perbaikan Peraturan Menteri ESDM terkait PLTS Atap dengan usulan dari 65 % menjadi 100% yang dibeli PLN. 10. Litbang untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi sehingga harga produksi semakin turun, serta studi penanganan potensi limbah dari EBT (seperti limbah panel surya dan baterai). 18.

(19) MENGHENTIKAN IMPOR LPG 12. Kebutuhan LPG & substitusi Juta ton setara LPG. 10 8.0. 8. 11.9 10.7 9.7. 8.8. Kebutuhan LPG  Impor LPG  LPG Eksisting  Jargas  Kompor listrik  Rich gas  LPG dari kilang  DME & methanol. Kompor Listrik. 6.2 6 4. rich gas. Impor LPG. 2. Dimethyl Ether. 0 2015. 2020. 2025. 2030. 2035. Potensi pemanfaatan. 8. 2. Ekspor gas. Optimalisasi Jargas & BBG Demand gas BaU. Demand gas. 2020. 2025. 2030. 2025. 2030. bscfd 2040. Kebutuhan gas. 3,8. 4,7. 5,2. 7,7.  Produksi gas. 5,3. 8,2. 12,1*. 9,3. 5,3. 4,8. 2,6. 0,9. − Reserve to production. -. 2,9. 5,8. 2,6. − Eksplorasi. -. 0,5. 3,7. 5,8**. 1,5. 3,5. 6,9. 1,6. 2035.  Ekspor (potensi pemanfaatan). * Tidak termasuk Natuna D-Alpha ** Termasuk potensi syngas mulai tahun 2037. 0 2015. 2025 2030 2040 8,8 9,7 11,9 1,0 1,4 1,2 0,9 0,5 1,1 2,2 1,0 2,1 4,2 0,5 0,5 0,8 1,8 1,8 3,5 3,0 2,7. 2020. − Eksisting production. 6 4. 2020 8,0 6,1 1,8 0,1 -. 2040. 14 Produksi & kebutuhan gas bscfd 12 10. Juta ton setara LPG. bscfd. A. TARGET: Menghentikan Impor LPG Tahun 2030. B. UPAYA: 1. Tambahan Jargas 10 juta RT. 2. Mendorong pemanfaatan kompor listrik untuk rumah tangga dengan penggunaan energi yang kompetitif dan kontinuitas suplai listrik. 3. Memproduksikan Rich Gas 500 ribu ton/tahun mulai 2022 4. Meningkatkan produksi LPG dari pengembangan kilang minyak 5. Mengembangkan DME & metanol dari IUP BUMN dan PKP2B perpanjangan C. MANFAAT: Penghematan devisa (2021-2040) sebesar US$ 4 Miliar per tahun PKP2B & BUMN. Tahun. Juta ton /tahun. 1 Bukit Asam. 2024. 1,4. 2 KPC. 2025. 1,2. 3 Arutmin. 2025. 2,0. Total - setara DME. 4,6***. 2040 ***dapat digunakan untuk petrokimia dan diesel. 19.

(20) PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR GAS BUMI. A. TARGET:. Legenda: Pipa Hulu (Eksisting) Pipa Transmisi (Eksisting). 1. Tersambungnya pipa FSRU/FSU&FRU/FSRB (Eksisting) Land Based LNG Terminal (Eksisting). Pipa Transmisi (On Going) Pipa Transmisi (Rencana). FSRU/FSU&FRU/FSRB (Rencana PT PLN). Mini Regas LNG (Eksisting). FSRU/FSU&FRU/FSRB (Rencana Badan Usaha). Kilang LNG (Eksisting). Mini Regas LNG (Rencana PT PLN). dewanenerginasional. 1. Membangun pipa gas Cirebon-Semarang +260 km.. transmisi gas di Pulau. 2. Membangun pipa gas Dumai-Sei Mangkei +360 km.. Jawa dan di Pulau. 3. Dukungan dana APBN 8,64 Triliun Rupiah.. Sumatera.. 4. Membangun Mini Regas dan FSRU/FSU&FRU.. 2. Menyediakan gas di daerah (lokasi sesuai perencanaan RUPTL).. www.den.go.id. B. UPAYA PERCEPATAN:. @dewanenergi. C. MANFAAT: Meningkatnya pemanfaatan gas bumi dalam negeri dewanenergi. dewan energi. 20.

(21) INFRASTRUKTUR LISTRIK. A. TARGET : Interkoneksi Transmisi Listrik di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi pada tahun 2024. C. MANFAAT : Terpenuhinya kebutuhan listrik di seluruh wilayah NKRI. Transmisi 500 kV 275 kV 150 kV 70 kV Total (kms). Eksisting Rencana 5.250 3.648 46.315 5.656 60.869. 7.081 4.384 33.707 972 46.145. Status: Januari 2021. Existing 500 kV Existing 275 kV Existing 150 kV. Rencana 500 kV Rencana 275 kV Rencana 150 kV. Rencana Nusa Tenggara - Paiton PLTU yang dilengkapi CCUS (Carbon Capture, Utilization & Storage) Daerah yang masih off-grid Potensi Panas Bumi Potensi Surya. Potensi Air. Potensi Angin. Potensi Nuklir. 19. Potensi EBT TOTAL Surya Air Bayu Bioenergi Panas bumi Samudera. 419 GW 208 GW 75 GW 61 GW 33 GW 24 GW 18 GW. Lokasi mayoritas NTT & hampir di seluruh NKRI Papua, Kaltara, Sumbar Sulsel, NTT, Jabar Sumatera-Kalimantan Jabar, Sumut, NTT Selat Larantuka. Pemanfaatan EBT saat ini 10 GW atau 2,5% dari potensi. 20. B. UPAYA PERCEPATAN: Transmisi Prioritas 18 ruas Transmisi Interkoneksi Sumatera & Jamali 1. 150 kV Sumatera-Bangka (2021 & 2022) 2. 150 kV Sumatera-Bengkalis (2023) 3. 150 kV Sumatera-Selat PanjangTanjung Balai Karimun (2025) 4. 500 kV Koridor Utara Jawa (2021) 5. 500 kV Jawa-Bali (2024) 6. 275 kV Medan Barat-Pangkalan Susu-Arun-Sigli (2023) 7. 500 kV Perawang-Rantau Prapat-Galang (2025) 8. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Jawa (dalam kajian ulang) 9. 500 kV interkoneksi Nusa Tenggara-Paiton (dalam kajian) Interkoneksi Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua 10. 150 kV Muna-Buton (2022) 11. 150 kV Kalbar-Kalseltengtim (2023) 12. 150 kV Sulteng-Gorontalo (2023) 13. 150 kV & 70 kV Nusa Tenggara (2021-2027) 14. 150 kV & 70 kV Maluku & Maluku Utara (2021-2030) 15. 150 kV & 70 kV Papua & Papua Barat (2021-2029) 16. 500 kV Kaltim-Kaltara (2028) 17. 275 kV Wotu-Bungku-Andowia-Kendari (2027) 18. 500 kV 500 kV Backbone Ring Kalimantan-Sabah (akan dikaji). Sebagian besar wilayah 3T (Maluku, Malut, Papua & Pabar). Smart Grid (7 proyek) a. Cawang, Jakarta b. Jawa Control Center (JCC) Gandul, P2B, Depok c. Cirata Hydro Electric Power Plant (HEPP) Smart Control Project, Jawa Barat d. Regional Control Center (RCC) Cigareleng, Jabar e. RCC Ungaran, Jawa Tengah f. RCC Waru, Jawa Timur g. RCC Bali. 21.

(22) PROGRAM PENERAPAN KONSERVASI ENERGI (2020 - 2035) Proyeksi Penghematan Energi Komulatif Program Kegiatan Roadmap Konservasi Energi 2020 sd 2035. 700.00. A. TARGET : 1. Komitmen Paris Agreement 2. Target penurunan emisi sesuai NDC (Nationally Determined Contribution). 600.00. Juta SBM. 500.00. B. UPAYA PERCEPATAN : 1. 2. 3. 4. 5.. Shifting angkutan pribadi ke angkutan publik Fuel Economy Standard Kendaraan Listrik Efisiensi Energi Memasak SKEM (Standar Kinerja Energi Minimum) peralatan 6. PJU (Penerangan Jalan Umum) hemat energi 7. Audit energi pada Pembangkit Listrik. 400.00. 300.00. 200.00. 100.00. 0.00 2020. 2021. 2022. 2023. 2024. 2025. 2026. 2027. 2028. 2029. 2030. 2031. 2032. Shifting angkutan Pribadi ke Publik. Fuel Economy Standard. Penerapan Kendaraan Listrik. Peningkatan Efisiensi Energi untuk Memasak. SKEM pada Peralatan Pemanfaat Energi Rumah Tangga, Industri dan Bangunan. Penerapan PJU Hemat Energi. Implementasi Audit Energi di Sektor Bangunan (Audit Energi dan PSBE). Implementasi Audit Energi Pembangkit. 2033. 2034. 2035. C. MANFAAT : Tercapainya target penurunan emisi sesuai dengan NDC. Implementasi Audit Energi Industri (Manajemen Energi). www.den.go.id. dewanenerginasional. @dewanenergi. dewanenergi. dewan energi. 22.

(23) PENUTUP ….(1) 11.. Ketahanan energi dapat terwujud dengan pemanfaatan sumber energi dalam negeri melalui 14 program GSEN untuk mengurangi impor energi secara signifikan namun berpotensi adanya carbon charge (Perpres 98 Tahun 2021) apabila masih menggunakan energi fosil.. 22.. Target Paris Agreement sejalan dengan target 23% EBT pada tahun 2025 terutama melalui pengembangan PLTS, efisiensi pembangkit, smart grid dan membuka peluang pasar energi bersih pada system ASEAN Power Grid.. 3 3.. Diusulkan pembangunan pipa transmisi gas melalui APBN, untuk ruas Cirebon-Semarang (±Rp3,08 T), dan Dumai-Sei Mangkei (±Rp5,14 T). Pembangunan transmisi listrik prioritas termasuk transmisi NTT ke Paiton (923 km) apabila layak secara teknis dan ekonomis, dan pengaturan skema pembiayaan dan model bisnisnya.. 4. 4. Potensi penghematan devisa dari GSEN mencapai Rp. 512.6 triliun per tahun (rata-rata tahun 2021-2040) dan penurunan emisi GRK sekitar 183 Juta Ton CO2 di tahun 2030.. 55.. Dukungan dan insentif fiskal dan non fiskal Kementerian terkait untuk migas antara lain: penyesuaian split, tax treaty, penerapan assume & discharge, membuka ring fencing kontrak migas, eksplorasi migas 68 cekungan melalui Komitmen Kerja Pasti (dana tersedia Rp30 T. Untuk EBT khususnya panas bumi adanya tambahan dana Rp30 T untuk pengeboran eksplorasi, eksplorasi panas bumi dengan APBN, serta EBT lainnya berupa keringanan pajak subsidi, pinjaman lunak, hibah, dsb untuk kendaraan listrik, dan penyediaan lahan bagi biomassa dan energi surya.. 6. 6. Mengantisipasi energi masa depan dengan mengikuti perkembangan teknologi seperti Hidrogen, NH3, Carbon Captute Utilization Storage (CCUS), dan PLTN sesuai kebutuhan serta pembentukan NEPIO.. 77.. Peran generasi Milenial dalam keberhasilan pembangunan ekonomi rendah karbon berkelanjutan ini sangat dibutuhkan, melalui berbagai inovasi.. 23.

(24) PENUTUP ….. (2) Ketahanan Energi melalui Transisi Energi dan Peran Penguatan Nasionalisme Kaum Milenial • Transisi energi memberikan peluang besar untuk berkarya bagi generasi milenial untuk mengambil peranan • Transisi energi yang menjadi fokus pemerintah memang memiliki banyak kendala dalam realisasinya. Proses peralihan energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT) membutuhkan ide-ide yang inovatif, sehingga impian Indonesia untuk menggunakan energi yang bersih dapat terwujud. • Peran generasi Milenial dalam keberhasilan pembangunan ekonomi rendah karbon berkelanjutan ini sangat dibutuhkan. Hal ini didasari karena para generasi milenial cenderung memiliki potensi dalam memberikan ide dan inovasi baru dalam mengembangkan EBT dan dapat memberikan pengaruh besar dalam mengampanyekan penggunaan energi bersih sehingga dapat menimbulkan kesadaran penuh dalam masyarakat..

(25) PENUTUP …… (3). Wujud Nyata Nasionalisme Milenial dalam Ketahanan Energi • Contoh inovasi yang dapat dilakukan oleh kaum milenial seperti pembuatan biomassa dari limbah dan pemanfaatan tanaman untuk menjadi bahan bakar. • Contoh lainnya adalah dengan memberikan pendampingan kepada masyarakat dan mengembangkan perusahaan rintisan (startup) seperti aplikasi penghematan energi. • Menggunakan Transportasi berbasis Listrik, Seperti motor Listrik atau mobil Listrik kedepannya sebagai wujud Cinta Energi Bersih dan Ramah Lingkungan • Sehingga tertanam Nasionalisme Kaum Milenial Indonesia melalui bentuk dan Wujud Patriot Energi melalui contoh-contoh di atas.

(26) @dewanenergi. dewanenerginasional. www.den.go.id. dewanenergi. Terima Kasih Dewan Energi Nasional Jalan Gatot Soebroto Kav. 49 Jakarta Selatan 12950 Website: www.den.go.id Phone: (021) 52921621 Email: sekretariat@den.go.id. 26.

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi pada penelitian ini yaitu media belum dapat digunakan untuk peserta didik pada layanan perencanaan individual karena media yang dikembangkan hanya

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

PENERAPAN STRATEGI PRED ICT, D ISCUSS, EXPLAIN, OBSERVE, D ISCUSS, EXPLAIN D ALAM PEMBELAJARAN FISIKA D ENGAN BERBANTUAN PRAKTIKUM MAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI D

(1) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa lapisan bawah permukaan sayatan 1 (A-A1) tersusun atas batugamping yang mendominasi batuan dasar lokasi penelitian sedangkan

Nilai terbesar dari overweight diperoleh oleh pola konsumsi fast food lebih atau sama dengan 2 kali seminggu dengan persentase 54,54 persen.. Sedangkan, nilai

Judul : BRAND EQUITY PADA MIE INSTAN MEREK INDOMIE Untuk dipublikasikan/ditampilkan di internet atau media lain (Digital Library Perpustakaan Universitas Katolik Widya

[r]