• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMPERKIRAKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK PENINGGI BADAN TIENS SKRIPSI MIZA AZILAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "APLIKASI METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMPERKIRAKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK PENINGGI BADAN TIENS SKRIPSI MIZA AZILAH"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMPERKIRAKAN VOLUME PENJUALAN

PRODUK PENINGGI BADAN TIENS

SKRIPSI

MIZA AZILAH 110803004

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

(2)

APLIKASI METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMPERKIRAKAN VOLUME PENJUALAN

PRODUK PENINGGI BADAN TIENS

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

MIZA AZILAH 110803004

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Aplikasi Metode Simulasi Monte Carlo dalam Memperkirakan Volume Penjualan Produk Peninggi Badan Tiens

Kategori : Skripsi

Nama : Miza Azilah

Nomor Induk Mahasiswa : 110803004

Program Studi : Sarjana (S1) Matematika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di Medan, Juli 2015

Komisi Pembimbing:

Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Dr. Elly Rosmaini, M.Si Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si NIP. 19600520 198503 2 002 NIP. 19531218 198003 1 003

Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si

NIP. 19620901 198803 1 002

(4)

PERNYATAAN

APLIKASI METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMPERKIRAKAN VOLUME PENJUALAN

PRODUK PENINGGI BADAN TIENS

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

Miza Azilah

110803004

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Aplikasi Metode Simulasi Monte Carlo dalam Memperkirakan Volume Penjualan Produk Peninggi Badan Tiens.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada dosen pembanding penulis Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Dr. Syahriol Sitorus, M.IT atas kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi penulis. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan dan Ibu Dr.

Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU. Terima kasih kepada Bapak Dr. Sutarman selaku Dekan FMIPA USU, Wakil Dekan FMIPA USU, seluruh Staf pengajar dan staf administrasi di lingkungan Departemen Matematika dan Dosen Matematika FMIPA USU serta rekan-rekan stambuk 2011. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Subri, Ibunda tercinta Nurainun, serta saudara-saudara penulis dan keluarga dari kedua orang tua yang selama ini memberikan tidak hanya meteriil tetapi juga bimbingan moril juga memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan.

Semoga Allah SWT akan membalasnya.

(6)

APLIKASI METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMPERKIRAKAN VOLUME PENJUALAN

PRODUK PENINGGI BADAN TIENS

ABSTRAK

Simulasi merupakan teknik atau cara penyelesaian persoalan melalui pengolahan data sistim imitasi untuk memperoleh data output penyelidikan atau percobaan penelitian sebagai bahan solusi persoalan ataupun sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan. Dalam penelitian ini, langkah pertama dalam mengolah data adalah menguji distribusi frekuensi data produk peninggi badan Tiens yaitu calcium, zinc dan spirulina. Kemudian, membangkitkan bilangan acak dan selanjutnya adalah melakukan uji replikasi dan validasi data. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa pola distribusi frekuensi yang dibentuk dari ketiga jenis produk peninggi badan Tiens adalah distribusi Poisson. Jumlah atau kuantitas produk calcium sebanyak 229 kotak dengan nilai error relatif simulasi sebesar 18%. Untuk jumlah produk zinc diperoleh sebanyak 221 kotak dengan error relatif simulasi sebesar 20% dan jumlah produk spirulina diperoleh sebanyak 148 kotak dengan error relatif simulasi sebesar 21%. Total keseluruhan untuk perkiraan volume penjualan pada periode yang akan datang didapat hasil sebesar 598 kotak.

Kata kunci: Distribusi Frekuensi, Simulasi, Bilangan Acak, Validasi, Error

Relatif

(7)

APPLICATION OF MONTE CARLO SIMULATION METHOD OF ESTIMATING VOLUME SALES PRODUCT

AGENCY OF TIENS

ABSTRACT

Simulation is a technique or way of solving problem through imitation data processing system to acquire the data output investigation or trial research as a problem solution or as an input in taking decision. In this research, the first step in processing the data is to examine the data frequency distribution of Tiens’s product agency namely calcium, zinc and spirulina. Then, generate a random number and the next step is to test the replication and the validity of data. From the result of processing data is the type frequency distribution of three product agency of Tiens is Poisson distribution. The number of calcium product is 229 boxes with value of simulation relative error by 18%. For the number of zinc product is 221 boxes where the value of simulation relative error by 20% and the number of spirulina is 1148 boxes with value of simulation relative error by 21%.

So the overall total to estimate sales volume in the next period is 598 boxes.

Keyword: Frequency Distribution, Simulation, Random Number,

Validity, Relative Error

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN x

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tinjauan Pustaka 3

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Kontribusi Penelitian 6

1.7 Metodologi Penelitian 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 9

2.1 Penjualan 9

2.2 Permintaan 10

2.3 Distribusi Frekuensi 10

2.3.1 Distribusi Normal 11

2.3.2 Distribusi Eksponensial 12

2.3.3 Distribusi Poisson 13

2.4 Uji Kesesuaian Distribusi dalam SPSS 13

2.5 Simulasi 14

2.5.1 Monte Carlo 16

2.6 Uji Replikasi dan Validasi 18

2.7 Pembangkitan Bilangan Acak dalam Ms. Excel 19

BAB 3 PEMBAHASAN 23

3.1 Tiens 23

3.2 Pengumpulan Data 24

3.3 Pengolahan Data 24

3.3.1 Uji Distribusi Frekuensi 27

3.3.1.1 Uji Distribusi Normal 27

3.3.1.2 Uji Distribusi Eksponensial 28

3.3.1.3 Uji Distribusi Poisson 29

3.3.2 Pembangkitan Bilangan Acak 31

3.3.2.1 Bilangan Acak Data Calcium 31

(9)

3.3.2.2 Bilangan Acak Data Zinc 34 3.3.2.3 Bilangan Acak Data Spirulina 38 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 42

4.1 Kesimpulan 42

4.2 Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 44

LAMPIRAN 45

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

3.1 Deskripsi Data 24

3.2 Uji Distribusi Normal Data Calcium, Zinc dan 28 Spirulina

3.3 Uji Distribusi Eksponensial Data Calcium, Zinc dan 29 Spirulina

3.4 Uji Distribusi Poisson Data Calcium, Zinc dan 30 Spirulina

3.5 Hasil Simulasi Data Calcium 32

3.6 Hasil Simulasi Data Zinc 35

3.7 Hasil Simulasi Data Spirulina 38

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

1.1 Penyaluran Produk Peninggi Badan Tiens 2

1.2 Flowchart Penelitian 7

1.3 Flowchart Pengolahan Data 8

2.1 Menu File Ms. Excel 2010 19

2.2 File-Option Ms. Excel 2010 20

2.3 Add-Ins Ms. Excel 2010 20

2.4 Data Analysis Ms. Excel 2010 21

2.5 Random Number Generation 21

3.1 Model Simulasi Monte Carlo 25

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran

1. Data Penjualan 46

2. Hasil Simulasi 50

3. Tabel Distribusi t 53

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman telah membawa keterlibatan pada seseorang untuk membeli. Membanjirnya barang-barang di pasaran mempengaruhi sikap seseorang terhadap pembelian dan pemakaian barang. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan (need), melainkan karena keinginan (want). Bisnis dalam arti luas adalah suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari (Amirullah & Imam Hardjanto, 2005).

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen (Shinta, 2011).

Berdasarkan data penjualan dapat diketahui bahwa jumlah dari setiap jenis

produk tidak selalu menetap per periode. Hal ini mengakibatkan distributor

(reseller) secara tidak langsung mengalami kerugian baik dari segi waktu maupun

biaya. Karena pengambilan barang dilakukan apabila seorang distributor telah

mendapatkan kepastian adanya pemesanan dari konsumen. Permasalahan yang

lebih sulit diatasi adalah ketika terdapat banyak pemesanan dalam suatu hari di

waktu yang berbeda. Misal pada suatu hari pada jam tertentu seorang konsumen

memesan produk zinc, kemudian pada beberapa jam berikutnya ada lagi

konsumen yang meminta produk calcium. Inilah yang menyebabkan atau

menimbulkan adanya kerugian waktu dan biaya ketika di mana distributor harus

kembali membeli produk dari stokis (stockist) dan memberikan atau menyalurkan

produk kepada konsumen. Salah satu biaya yang dimaksud dalam masalah ini

adalah biaya transportasi. Dengan kata lain, ketidakpastian pemesanan seorang

konsumen secara tidak langsung menambah biaya transportasi di mana masalah

diatasi dengan cara menentukan kuantitas produk yang akan dijual pada periode

(14)

selanjutnya. Dalam penelitian ini yang menjadi distributor (reseller) adalah penulis. Berikut adalah gambar penyaluran produk peninggi badan Tiens.

Gambar 1.1 Penyaluran Produk Peninggi Badan Tiens

Jika suatu sistim mengandung elemen yang mengikut sertakan faktor kemungkinan, model yang digunakan adalah model Monte Carlo.

Proses Monte Carlo, kesulitan menyelesaikan secara analitik sebuah model biasanya disebabkan adanya komponen yang berupa variabel random.

Dalam simulasi, variabel random dinyatakan dalam distribusi probabilitas, sehingga sebagian besar model simulassi adalah model probabilistik. Arti istilah Monte Carlo sering dianggap sama dengan simulasi probabilistik. Namun Monte Carlo Sampling secara lebih tegas berarti teknik memilih angka secara random dari distribusi probabilitas untuk menjalankan simulasi. Monte Carlo bukanlah jenis simulasi, melainkan suatu teknik yang digunakan untuk simulasi (Mulyono, 2004).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis memilih judul skripsi “Aplikasi Metode Simulasi Monte Carlo dalam Memperkirakan Volume Penjualan Produk Peninggi Badan Tiens” yang diharapkan dapat membantu penulis dalam mengambil keputusan.

Stokis

Distributor (reseller)

Konsumen I

Konsumen II

Konsumen n

Bersifat Stokastik

(15)

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan volume penjualan produk berdasarkan data-data penjualan sebelumnya sehingga penjual (distributor) secara tidak langsung dapat meminimalkan biaya pada proses penjualan produk peninggi badan Tiens dari pemesanan produk yang tidak pasti (stokastik).

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak meluas, penulis membuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Data yang diambil adalah data penjualan dari tanggal 24 Oktober 2014 s.d.

24 Februari 2015.

2. Jenis produk yang dipilih adalah calcium, zinc, spirulina.

3. Uji distribusi yang digunakan adalah distribusi normal, eksponensial dan Poisson.

4. Pengujian distribusi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS dan pembangkitan bilangan acak dengan menggunakan bantuan Ms. Excel.

5. Metode yang dipakai untuk membangkitkan bilangan acak adalah simulasi Monte Carlo.

1.4 Tinjauan Pustaka

Metode Monte Carlo merupakan metode analisa numerik yang melibatkan

pengambilan sampel eksperimen bilangan acak. Salah satu model simulasi yang

paling populer digunakan pada pengendalian persediaan adalah Simulasi Monte

Carlo. Model simulasi Monte Carlo merupakan bentuk simulasi yang

probabilistik di mana solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses

randomisasi (acak). Dalam proses acak melibatkan suatu distribusi probabilitas

(16)

dari variabel-variabel data yang dikumpulkan berdasarkan data masa lalu maupun distribusi probabilitas teoritis. Bilangan acak digunakan untuk menjelaskan kejadian acak setiap waktu dari variabel acak dan secara berurutan mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses simulasi (Kusumawati, 2011).

Menurut Thomas J. Kakiay, (2004) dalam bukunya “Pengantar Sistim Simulasi” menyatakan bahwa simulasi adalah suatu sistim yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya.

Keuntungan-keuntungan yang terdapat dalam simulasi adalah:

a. Compress Time (menghemat waktu)

Kemampuan di dalam menghemat waktu dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu yang panjang, tetapi kemudian dapat disimulasikan hanya dalam waktu yang singkat.

b. Expand Time (dapat melebarluaskan waktu)

Hal ini terlihat terutama dalam dunia statistik di mana hasil yang diinginkan dapat tersaji dengan cepat. Simulasi dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan struktur dari suatu sistim nyata (real system), yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (real time).

c. Stop Simulation and Restart (dapat dihentikan dan dijalankan kembali).

Simulasi komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut.

Process Monte Carlo, kesulitan menyelesaikan secara analitik sebuah model biasanya disebabkan adanya komponen yang berupa variabel random.

Dalam simulasi, variabel random dinyatakan dalam distribusi probabilitas, sehingga sebagian besar model simulassi adalah model probabilistik. Adapun penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya tentang aplikasi Monte Carlo, yaitu sebagai berikut:

1. Weny Indah Kusumawati dalam jurnalnya yang berjudul “Simulasi Produksi dan Distribusi Pelayanan Permintaan Sarung Tenun dengan Monte Carlo”

mengemukakan bahwa setelah dilakukan analisa, perancangan pembuatan

(17)

program simulasi produksi dan distribusi dapat mengetahui keuntungan dengan melakukan strategi, harga produk yang berfluktuatif juga sangat berpengaruh terhadap keuntungan, terbukti bahwa hasil perolehan strategi 3 dan strategi 4 lebih baik dari perolehan strategi 1 dan strategi 2. Strategi 1 dan strategi 2 menerapkan harga jual tiap produk berbeda untuk tiap tempat tujuan (pelanggan) tetapi konstan untuk satu periode perhitungan. Strategi 3 dan strategi 4 menerapkan harga jual tiap produk berbeda untuk tiap tempat tujuan (pelanggan) dan berubah sesuai kebutuhan untuk satu periode perhitungan.

2. Doddy Saputro dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Peramalan dalam Memprediksi Permintaan dan Persediaan Mesin dengan Perhitungan EOQ dan Simulasi Monte Carlo pada PT. Surya Wahana Fortuna” mengemukakan bahwa adalah dari hasil yang dilakukan ternyata Simulasi Monte Carlo memberikan hasil biaya yang lebih kecil. Dengan demikian maka Simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk meminimalkan biaya PT. Surya Wahana Fortuna dengan beberapa software yang bertujuan untuk dapat membandingkan hasil yang terbaik bagi proses minimalisasi persediaan dari nilai jumlah maupun biaya.

3. Adnan Fadjar dalam jurnalnya yang berjudul “Aplikasi Simulasi Monte Carlo dalam Estimasi Biaya Proyek” mengemukakan bahwa dalam aplikasinya ini dapat menggunakaan Microsoft excel untuk Simulasi Monte Carlo dengan menggunakn fungsi RAND dengan melakukan beberapa iterasi. Estimasi terhadap total biaya proyek tersebut adalah sebuah variabel random dengan nilai yang terletak antara nilai total biaya minimum dan maksimum. Karena nilai variabel ini adalah jumlah dari beberapa variabel random lainnya yaitu biaya dari setiap aktifitas, variabel ini akan memiliki distribusi normal.

4. Anggit Teguh Harjanto dalam jurnalnya yang berjudul “Pengendalian

Persediaan pada Perusahaan retail dengan Adanya Ketidakpastian Permintaan

dan Lead Time Menggunakan Metode Simulasi Monte Carlo (Toko Olah

Raga TenQi Sport” mengemukakan bahwa dalam menggunakan simulasi ini

secara berkala dikarenakan tingkat permintaan dan lead time yang tidak tetap

agar persediaan dapat dikendalikan dengan baik, dan dapat diketahui

diperusahaan harus menentukan stock awal berdasarkan hasil simulasi

(18)

dikarenakan tingkat permintaan yang berbeda-beda pada setiap tipe sehingga modal tidak berhenti pada tipe-tipe yang kurang diminati konsumen. Dan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo ini bisa digunakan untuk meminimalisir biaya persediaan hendaknya perusahaan melakukan pemesanan kembali (reorder) saat persediaan ada stok produk tidak mencukupi banyaknya pemesanan oleh konsumen.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian yang hendak dicapai penulis adalah mengetahui kuantitas produk berdasarkan data-data penjualan sebelumnya sehingga penjual (distributor) dapat memperkirakan volume penjualan produk peninggi badan Tiens pada periode selanjutnya dari pemesanan produk yang tidak pasti.

1.6 Kontribusi Penelitian

Adapun kontribusi penelitian adalah:

1. Sebagai acuan bagi peneliti sendiri dalam memperkirakan volume penjualan pada periode yang akan datang.

2. Dapat dijadikan sebagai referensi tambahan bagi pengambil keputusan baik dalam meminimalkan biaya maupun memaksimalkan keuntungan.

3. Dapat dijadikan sebagai referensi tambahan bagi pengambil keputusan dalam meramalkan persediaan produk dan permintaan yang bersifat tidak pasti (stokastik).

4. Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi peneliti yang hendak

melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang sama.

(19)

1.7 Metodologi Penelitian

1. Penulisan dimulai dengan studi kepustakaan yaitu proses pengumpulan bahan-bahan referensi baik dari buku, jurnal dan situs internet yang berhubungan dengan simulasi Monte Carlo.

2. Penelitian dilakukan sebagai berikut:

Gambar 1.2 Flowchart Penelitian

a. Tujuan penelitian adalah menentukan kuantitas jenis produk yaitu calcium, zinc dan spirulina.

b. Pengumpulan data dimulai dari tanggal 24 Oktober 2014 s.d. 24 Februari 2015 untuk setiap jenis produk.

c. Pengolahan data dengan metode Simulasi Monte Carlo untuk setiap jenis produk dilakukan sebagai berikut:

Menentukan Tujuan

Pengumpulan Data Penjualan

Pengolahan Data

Simulasi

Membuat

Kesimpulan

(20)

Gambar 1.3 Flowchart Pengolahan Data

d. Setelah melakukan pengolahan data maka selanjutnya adalah membuat kesimpulan, yaitu menetukan jumlah atau kuantitas dari setiap kenis produk.

Ya

Mulai Proses Pembuatan

Frekuensi penjualan

Uji Distribusi Normal

H0

Diterima Uji Distribusi Eksponensial

Uji Distribusi Data

H0

Diterima

Uji Distribusi Poisson

H0

Diterima

Bangkitkan Bilangan Acak

Data Simulasi Monte Carlo

Uji Replikasi Simulasi Monte Carlo

Selesai Tidak

Tidak

Ya

Ya

Uji Validasi Simulasi Monte Carlo Pengumpulan

Data Penjualan

Data Hasil

Simulasi

(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Penjualan

Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan.

Perusahaan, dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikanpenghasilan bagi perusahaan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual barang/jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna memperoleh laba.

Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa.

Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan. Pengertian penjualan menurut Marbun (2003 : 225) adalah “total barang yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu”.

Berikut ini pengertian volume penjualan dikemukakan oleh Rangkuti (2009) bahwa volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter.

Volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan

penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan,

semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena

itu volume penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi

untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi volume penjualan yang

menguntungkan harus menjadi tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk

kepentingan volume penjualan itu sendiri.

(22)

Terdapat beberapa indikator dari volume penjualan yang dikutip dari Kotler (2008) yaitu :

1.

Mencapai volume penjualan

2.

Mendapatkan laba

3.

Menunjang pertumbuhan perusahaan

2.2 Permintaan

Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas. Jadi tidak semua kebutuhan akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila dapat mengkonsumsi barang/jasa yang dibutuhkan. Sementara itu, yang dimaksud dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh dan mengkonsumsikan barang dan jasa.

Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya (Shinta, 2011).

2.3 Distribusi Frekuensi

Dalam penelitian ini distribusi yang digunakan adalah distribusi normal, distrbusi

eksponensial dan distribusi Poisson.

(23)

2.3.1 Distribusi Normal

Distribusi normal merupakan distribusi penting dalam statistik dan banyak dipakai dalam memecahkan persoalan. Model matematika yang digunakan pada distribusi normal adalah:

2.1 Keterangan:

= distribuasi normal standar = nilai tengah

= rata-rata (dalam pola distribusi ini didekati dengan , karena menggunakan data sampel dari populasi)

= standar deviasi dari distribusi ini (didekati dengan S karena menggunakan data sampel yang mewakili populasi)

Dalam distribusi normal standar di atas, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan (jika populasi yang digunakan untuk penelitian) atau menggunakan (jika sampel dari populasi yang digunakan dalam penelitian).

Rumus yang digunakan dalam menemukan tersebut adalah (Kusumawati, 2011):

2.2 Simpangan baku digunakan untuk menentukan nilai dari Z. jika menggunakan sampel dari populasi, simpangan banku disimbolkan dengan S. Rumus yang digunakan adalah:

2.3 Menurut Sudjana (1982) di dalam Henryardinanto (2003) prosedur pengujian hipotesis distribusi normal adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan , , , dijadikan angka baku , , , dengan menggunakan rumus:

2.4

di mana dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku.

(24)

b. Untuk tiap angka baku ini dan dengan menggunakan daftar sebaran normal

baku, kemudian dihitung peluang .

c. Selanjutnya dihitung proporsi . Jika proporsi ini dinyatakan oleh maka .

d. Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlak.

e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga selisih ini .

Untuk menerima atau menolak hipotesis, harus dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors untuk taraf yang dipilih. Kriterianya adalah tolak hipotesis bahwa populasi sebaran normal, jika yang diperoleh dari data pengamatan melebihi nilai L dari daftar. Apabila hasilnya sebaliknya maka hipotesis bahwa data mengikuti sebaran normal diterima.

2.3.2 Distribusi Eksponensial

Distribusi probabilitas eksponensial merupakan pengujian digunakan untuk melakukan perkiraan atau prediksi dengan hanya membutuhkan rata-rata populasi, karena dalam distribusi eksponensial memiliki standar deviasi sama dengan rata-rata (Wahyudi dkk., 2012). Uji distribusi eksponensial dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis:

a. H

0

= Data terdistribusi eksponensial H

1

= Data tidak terdistribusi eksponensial

b. Menentukan taraf signifikansi dan derajat kebebasan . Jika tingkat taraf signifikansi sebesar 5% maka untuk melihat nilai Tabel adalah . Nilai derajat kebebasan didapat dengan cara di mana adalah jumlah data yang diamati.

c. Kriteria penolakan.

(25)

Jika maka H

0

dapat diterima jika maka H

0

ditolak

d. Menghitung nilai , yaitu sebagai berikut:

2.5 Keterangan:

= Frekuensi yang diamati sel ke-i;

= Frekuensi harapan sel ke-i;

e. Membuat keputusan.

2.3.3 Distribusi Poisson

Menurut Meyer (1974) dalam Sahar (2007) definisi dari sebaran Poisson adalah sebagai berikut. Misal X adalah peubah acak yang diskrit dan dianggap mempunyai nilai-nilai 0, 1, 2, …, n jika:

, . 2.6

Maka X dikatakan mempunyai sebaran Poisson dengan parameter maka nilai harapannya (E(X)) adalah . Hal ini merupakan sifat khusus yang menarik dari sebaran Poisson yaitu bahwa nilai harapannya sama dengan nilai keragamannya. Dalam menguji sebaran data Poisson dapat dilakukan dengan cara yang sama pada uji sebaran eksponensial yaitu dengan menggunakan statistik uji Chi-square.

2.4 Uji Kesesuaian Distribusi dalam SPSS

Adapun uji distribusi akan dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-

smirnov. Pengujian distribusi menggunakan bantuan software SPSS 20.0. Uji

distribusi yang dipakai adalah distribusi normal, distribusi eksponensial dan

distribusi Poisson.

(26)

Dalam pengujian menggunakan SPSS, penulis menguji goodness of fit menggunakan Kolmogorov Smirnov. Pengujian menggunakan Kolmogorov Smirnov SPSS 20.0 dilihat dengan membandingkan nilai signifikansi (Asymp.Sig) dengan nilai taraf nyata yang telah ditetapkan yaitu 0.05. Jika nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata yang telah ditetapkan maka hipotesis distribusi pengujian diterima, dan juga sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata maka hipotesis distribusi pengujian ditolak (Haspari, 2013). Artinya, jika penentuan nilai signifikansi sebesar 5% (0,05) maka apabila hasil uji distribusi dalam SPSS 20.0 menunjukkan nilai (Asymp.Sig) lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa data sesuai dengan uji distribusi.

2.5 Simulasi

Salah satu model yang sekarang ini sangat berkembang ialah model matematika.

Sesuai dengan prosedur yang digunakan untuk menumakan jawab, maka model ini membagi penelitian operasional ilmu pengetahuan manajemen atas 2 (dua) bagian yaitu: (1) model analitik dan (2) model simulasi (Siagian, 2006).

Simulasi dapat didefinisikan sebagai pengimitasian proses dan kejadian riil. Imitasi dalam rangka penelitian, penyelidikan ataupun pengujian bersifat terbatas dan terfokus pada suatu aktivitas atau operasi tertentu dengan maksud untuk mengetahui karakteristik, keadaan dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kehadiran dan keberadaan dari aktivitas dan peristiwa dalam bentuk riil (Humala, 2009).

Ada berbagai keuntungan yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan simulasi, yaitu sebagai berikut (Kakiay, 2004):

1. Compress Time (Menghemat Waktu)

Kemampuan di dalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang

bila dikerjakan akan memakan waktu tahunan tetapi kemudian dapat

disimulasikan hanya dalam beberapa menit, bahkan dalam beberapa kasus

hanya dalam hitungan detik. Kemampuan ini dapat dipakai oleh para peniliti

untuk melakukan berbagai pekerjaan desain operasional yang mana juga

(27)

memperhatikan begian terkecil dari waktu untuk kemudian dibandingkan dengan yang terdapat pada sistim yang nyata berlaku.

2. Expand Time (Dapat Melebar-luaskan Waktu)

Hal ini terlihat terutama dalam dunia statistik di mana hasilnya diinginkan dapat tersaji dengan cepat. Simulasi dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan struktur dari suatu sistim nyata (real system) yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (real time). Dengan demikian simulasi dapat membantu mengubah waktu real system hanya dengan memasukkan sedikit data.

3. Control Sources of Variation (Dapat Mengawasi Sumber-Sumber yang Bervariasi)

Kemampuan pengawasan dalam simulasi ini tampak terutama apabila analisis statistik digunakan untuk meninjau hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) yang merupakan faktor- faktor yang akan dibentuk dalam percobaan. Hal ini dalam kehidupan sehari- hari merupakan suatu kegiatan yang harus dipelajari dan ditangani dan tidak dapat diperoleh dengan cepat.

Dalam simulasi pengambilan data dan pengolahannya pada komputer, ada beberapa sumber yang dapat dihilangkan atau sengaja ditiadakan. Untuk memanfaatkan kemampuan ini peneliti harus mengetahui dan mampu menguraikan sejumlah input dari sumber-sumber yang bervariasi yang dibutuhkan oleh simulasi tersebut.

4. Error in Measurement Correction (Mengoreksi Kesalahan-Kesalahan Perhitungan)

Dalam prakteknya, pada suatu kegiatan ataupun percobaan dapat saja muncul ketidak-benaran dalam mencatat hasil-hasilnya. Sebaliknya, dalam simulasi komputer jarang ditemukan kesalahan perhitungan terutama bila angka-angka diambil dari komputer secara teratur dan bebas. Komputer mempunyai kemampuan untuk melakukan perhitungan dengan akurat.

5. Stop Simulation and Restart (Dapat Dihentikan dan Dijalankan Kembali)

Simulasi komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun

pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap

(28)

program simulasi tersebut. Dalam dunia nyata, percobaan tidak dapat dihentikan begitu saja. Dalam simulasi komputer, setelah dilakukan penghentian maka kemudian dapat dengan cepat dijalankan kembali (restart).

6. Easy to Replicate (Mudah Diperbanyak)

Dengan simulasi komputer percobaan dapat dilakukan setiap saat dan dapat diulang-ulang. Pengulangan dilakukan terutama untuk mengubah berbagai komponen dan variabelnya, seperti dengan perubahan pada paremeternya, perubahan pada kondisi operasinya, ataupun dengan memperbanyak output.

2.5.1 Monte Carlo

Metode Monte Carlo menghendaki pengembangan percobaan-percobaan secara sistimatis dengan menggunakan random number. Metode ini dimulai pada Perang Dunia II, dilakukan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pembuatan bom atom. Pekerjaan ini menyangkut simulasi langsung dari tingkah laku pada Random Neuron Diffusion di dalam Fissionable Material (Kakiay, 2004).

Langkah-langkah utama dalam simulasi Monte Carlo sebagaimana dijelaskan oleh Richard J. Tersine (1994) dalam bukunya Principle of Inventory and Materials Management yang dikutip dari jurnal Kusumawati (2011) adalah sebagai berikut:

a. Mendefinisikan distribusi probabilitas yang diketahui secara pasti dari data masa lalu yang didapatkan dari pengumpulan data masa lalu. Disamping menggunakan data masa lalu, penentuan distribusi probabilitas bisa juga berasal dari distribusi teoritis seperti distribusi binomial, distribusi Poisson, distribusi normal dan lain sebagainya tergantung sifat objek yang diamati.

Variabel-variabel yang digunakan dalam simulasi harus disusun distribusi probabilitasnya.

b. Mengkonversikan distribusi probabilitas kedalam bentuk frekuensi kumulatif.

Distribusi probabilitas kumulatif ini akan digunakan sebagai dasar

pengelompokan batas interval dari bilangan acak.

(29)

c. Menjalankan proses simulasi dengan menggunakan bilangan acak. Bilangan acak dikategorikan sesuai dengan rentang distribusi probabilitas kumulatif dari variabel-variabel yang digunakan dalam simulasi. Faktor-faktor yang sifatnya tidak pasti seringkali menggunakan bilangan acak untuk menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Untuk proses simulasi yang melibatkan bilangan acak akan memberikan gambaran dari variasi yang sebenarnya. Banyak cara untuk mendapatkan bilangan acak, yaitu dengan menggunakan tabel bilangan acak, kalkulator, komputer dan lain sebagainya.

d. Analisis yang dilakukan dari keluaran simulasi sebagai masukan bagi alternatif pemecahan permasalahan dan pengambilan kebijakan. Pihak manajemen dapat melakukan evaluasi terhadap kondisi yang sedang terjadi dengan hasil simulasi.

Proses Monte Carlo, kesulitan menyelesaikan secara analitik sebuah model biasanya disebabkan adanya komponen yang berupa variabel random.

Dalam simulasi, variabel random dinyatakan dalam distribusi probabilitas, sehingga sebagian besar model simulassi adalah model probabilistik. Arti istilah Monte Carlo sering dianggap sama dengan simulasi probabilistik. Namun Monte Carlo Sampling secara lebih tegas berarti teknik memilih angka secara random dari distribusi probabilitas untuk menjalankan simulasi. Monte Carlo bukanlah jenis simulasi, melainkan suatu teknik yang digunakan untuk simulasi (Mulyono, 2004).

Jika suatu sistim mengandung elemen yang mengikut sertakan faktor kemungkinan, model yang digunakan adalah model Monte Carlo. Dasar dari simulasi Monte Carlo adalah percobaan elemen kemungkinan dengan menggunakan sampel acak atau random. Metode ini terbagi dalam lima tahapan:

1. Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting;

2. Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap-tiap variabel di tahap pertama;

3. Menentukan interval angka acak untuk tiap variabel;

4. Membuat angka acak;

5. Membuat simulasi dari rangkaian percobaan.

(30)

2.6 Uji Replikasi dan Validasi

Validasi hasil simulasi merupakan bentuk pengujian yang dilakukan pada pembangkitan bilangan acak. Validasi model simulasi melalui penggunaan program simulasi dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi sebagai hasil pengoperasian sistim maya dengan hasil operasi pada sistim riil. Pembandingan hasil operasi dilakukan atas penggunaan data input operasi maya yang sama dengan input operasi pada sistim riil. Jika laju rata-rata dan pola distribusi dari data kedatangan pelanggan dan data lama pelayanan adalah sama pada sistim antrian riil dan pada sistim imitasi tetapi menunjukkan rata-rata panjang antrian yang berbeda nyatanya dengan selisih yang cukup besar maka model sistim dan program simulasi yang digunakan dapat dinilai tidak valid mewakili sistim riil dan tidak layak untuk dipergunakan. Berikut adalah penentuan jumlah pembangkitan bilangan acak (Napitupulu, 2009):

1. Penentuan nilai rata-rata dan simpangan baku

Nilai rata-rata dan simpangan baku dari sejumlah nilai dapat ditentukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

2.9

2.10 2. Penentuan nilai half-width (hw)

Nilai hw dapat digunakan pada penaksiran ukuran sampel atau ukuran data output simulasi yang memenuhi rentang selisih nilai rata-rata dengan nilai tengah yang ditentukan yaitu ( ).

2.11

Rentang selisih nilai rata-rata sampel dengan nilai tengah yang tidak

dapat diketahui adalah sebesar deviasi , di mana pada tingkat error

relatif.

(31)

2.12 3. Penaksiran ukuran data atau jumlah replikasi

Untuk menaksir ukuran data yang diperlukan berdasarkan nilai hasil simulasi yang berukuran yaitu , nilai perlu digantikan dengan nilai dari tabel distribusi normal.

2.13

Nilai pada Tabel Student t dapat diperoleh untuk di mana untuk diperoleh nilai .

2.7 Pembangkitan Bilangan Acak dalam Ms. Excel

Dalam penelitian ini pembangkitan bilangan acak menggunakan bantuan Software Ms. Excel 2010 di mana Analysis Toolpak harus terlebih dahulu diinstal dengan cara sebagai berikut:

1. Pilih menu File kemudian klik Option:

Gambar 2.1 Menu File Ms. Excel 2010

(32)

2. Kemudian klik Add-Ins dan pada kolom Manage pilih Excel Add-Ins.

Gambar 2.2 File-Option Ms. Excel 2010 3. Pilih Analysis Toolpak kemudian klik Ok.

Gambar 2.3 Add-Ins Ms. Excel 2010

4. Untuk melihat Analysis Toolpak dapat dilihat dengan cara mengklik menu Data. Data Analysis berada pada bagian atas sebelah kanan jendela Ms. Excel 2010.

5. Untuk membangkitkan bilangan acak klik Data Analysis kemudian pilih

Random Number Generation

(33)

Gambar 2.4 Data Analysis Ms. Excel 2010

6. Setelah mengklik Random Number Generation maka langkah selanjutnya adalah memilih jenis distribusi apa yang digunakan. Jenis distribusi dalam Excel yaitu uniform, normal, bernoulli, binomial, Poisson, patterned dan discrete. Berikut adalah tampilan pemilihan jenis distribusi.

Gambar 2.5 Random Number Generation

Berdasarkan Gambar 2.6 input yang dipelukan dalam membangkitkan bilangan acak adalah:

1. Jumlah variabel (number of variable)

Kolom number of variable adalah menentukan ada berapa banyak variabel

yang hendak digunakan dalam membangkitkan bilangan acak

(34)

2. Jumlah bilangan acak (number of random number)

Pada kolom number of random number merupakan kolom yang digunakan untuk menentukan jumlah bilangan acak.

3. Distribution

Kolom distribution digunakan untuk memilih jenis distribusi pembangkitan bilangan acak.

4. Parameters

Input pada kolom parameters akan tergantung dari jenis distribusi yang akan

dipilih. Pada umumnya, parameter yang dipakai adalah nilai rata-rata dan

simpangan baku dari sebaran data.

(35)

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Tiens

Pendiri Tiens Group adalah Li Jinyuan, lulus dari Universitas Nankai, meraih gelar Pasca Sarjana EMBA dan kualifikasi ekonom senior Li Jinyuan kini menjabat sebagai Direktur Utama, Presiden Tiens Group dan Ketua Dewan Direksi, CEO TIENS Bio Tech Group (USA) Inc. Didirikan pada tahun 1995 oleh Li Jinyuan di kawasan pengembangan Wuqing, Taman Industry Teknologi Baru di Tianjin, Tiens Group Co.,Ltd (selanjutnya disebut sebagai “Tiens Group”) memasuki pasar international pada tahun 1997.

Tiens Group telah menjadi sebuah grup multinasional yang spesialis di bidang bioteknologi, pendidikan, ritel, pariwisata, keuangan, perdagangan international, yang dianjurkan perusahaan tersebut E-bisnis dan bidang-bidang lainnya, dengan menyatukan modal industri, modal komersial dan modal keuangan. Usaha meliputi lebih dari 190 negara dan daerah, Tiens memiliki anak perusahaan atau cabang di 110 negara serta daerah. Dengan mengembangkan makanan kesehatan, perawatan kesehatan, perawatan kecantikan dan produk perawatan rumah tangga. Tiens Group menawarkan gaya hidup yang berkualitas tinggi dengan kesehatan, kebahagiaan , keindahan dan kekayaan kepada lebih dari 20 juta konsumen diseluruh dunia.

Tiens beroperasi tidak hanya sebagai perusahaan global dunia, tapi juga sebagai penanggung jawab masalah kesehatan, pembangunan dan harapan dunia.

Tiens, yang berasal dari China menjadi merek dagang international bagi

konsumen diseluruh dunia, di Tiens semua staf memegang teguh dan menjaga

makna dari filosofi perusahaan yaitu: “meningkatkan kesehatan umat manusia,

melayani masyarakat, mengembangkan bisnis, dan memberikan penghargaan

kepada Negara”.

(36)

3.2 Pengumpulan Data

Pada sub-bab ini akan menjelaskan tentang pengumpulan data. Adapun jenis data dalam peneilitian ini adalah data kuantitatif. Data diperoleh dari penjualan selama 24 Oktober 2014 – 24 Februari 2015 yaitu sebanyak 123 (lampiran I) untuk setiap jenis produk (calcium, zinc, dan spirulina). Pada penelitian ini data diperoleh dari penulis sendiri karena yang menjadi pelaku dalam penjualan produk peninggi badan Tiens adalah penulis.

3.3 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan software SPSS 20 dan Ms. Excel 2010. Sebelum melakukan pengolahan data, penulis terlebih dahulu menyajikan deskripsi statistik data dalam bentuk tabel yang diolah dengan software SPSS 20. Berikut adalah deskripsi data penjualan 24 Oktober 2014 – 24 Februari 2015:

Tabel 3.1 Deskripsi Data

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Calcium 123 0 7 1.85 1.535

Zinc 123 0 7 1.80 1.529

Spirulina 123 0 7 1.23 1.384

Valid N (listwise) 123

Sumber: Hasil Olahan Software SPSS 20

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa jumlah data calcium, zinc dan spirulina

masing-masing sebanyak 123. Pada hasil deskripsi data calcium menunjukkan

bahwa nilai minimum 0, nilai maksimum 7, mean bernilai 1,85 dan standard

deviation bernilai 1,535. Deskripsi data zinc menunjukkan bahwa nilai minimum

adalah 0, nilai maksimum 7, mean bernilai 1,80 dan standar deviation bernilai

1,384. Hasil deskripsi data spirulina menunjukkan bahwa nilai minimum 0,

maksimum 7, mean 1,23 dan standard deviation 1,384.

(37)

Berikut adalah model pengolahan data dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo:

Gambar 3.1 Model Simulasi Monte Carlo

Langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan metode simulasi Monte Carlo berdasarkan gambar 3.1 adalah sebagai berikut:

Mulai

Pengumpulan Data

Uji Distribusi Data

Membangkitkan Bilangan Acak Berdasarkan Pola

Distribusi Data

Uji Replikasi dan Uji Validasi Hasil Simulasi

Membuat Kesimpulan

Selesai Menetapkan Pola

Distribusi Data

(38)

1. Pengumpulan Data

Data yang dimaksud adalah data penjualan produk peninggi badan Tiens yaitu calcium, zinc dan spirulina pada periode 24 Oktober 2014 – 24 Februari 2015. Jumlah data yang diperoleh untuk setiap produk adalah sebanyak 123 dan total keseluruhan sebanyak 369.

2. Uji Distribusi Data

Uji distribusi data dibantu dengan software SPSS 20. Uji distribusi yang digunakan adalah distribusi normal, eksponensial dan Poisson. Pada hakikatnya, Simulasi merupakan teknik atau cara penyelesaian persoalan melalui pengolahan data sistem imitasi untuk memperoleh data output penyelidikan atau percobaan penelitian sebagai bahan solusi persoalan ataupun sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan. Jadi, tujuan pengujian distribusi data pada simulasi adalah untuk melakukan imitasi terhadap pola distribusi data karena pembangkitan bilangan acak dilakukan berdasarkan hasil uji distribusi.

3. Menetapkan Pola Distribusi Data

Setelah melakukan uji distribusi data maka langkah selanjutnya adalah menetapkan pola distribusi data. Pola distribusi data yang diperoleh dapat digunakan sebagai acuan dalam membangkitkan bilangan acak. Selain pola distribusi data, bagian penting lainnya dalam melakukan imitasi pada simulasi adalah parameter dari pola distribusi data yang diperoleh yaitu rata-rata dan simpangan baku. Apabila pola distribusi data yang diperoleh adalah ditribusi normal maka parameter dalam membangkitkan bilangan acak adalah rata-rata dan simpangan baku. Sementara, apabila pola distribusi yang diperoleh adalah distribusi eksponensial atau Poisson maka parameter yang digunakan dalam membangkitkan bilangan acaka adalah rata-rata ( ) karena pada distribusi eksponensial atau Poisson memiliki simpangan baku sama dengan rata-rata.

4. Uji Replikasi dan Uji Validasi

Uji replikasi digunakan untuk menaksir ukuran sampel yang minimal serta

masih tetap memiliki pola yang sama dengan data aktual. Replikasi data

simulasi dapat diterima apabila jumlah replikasi simulasi lebih dari jumlah

(39)

replikasi minimal. Sementara, uji validasi digunakan untuk mengukur parameter data simulasi. Parameter data simulasi dapat diterima atau dapat dikatakan valid apabila berada di antara batas kendali atas dan batas kendali

bawah, yaitu: .

5. Membuat Kesimpulan

Langkah akhir adalah membuat kesimpulan pengolahan data yaitu bentuk atau pola distribusi data simulasi, parameter, pembangkitan bilangan acak dan hasil uji replikasi serta uji validasi.

3.3.1 Uji Distribusi Frekuensi

Setelah pengumpulan dan penentuan frekuensi data maka langkah selanjutnya dalam mengolah data adalah melakukan uji distribusi frekuensi. Berikut adalah hasil uji distribusi:

3.3.1.1 Uji Distribusi Normal

Pada pengujian distribusi penulis menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dan

penentuan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilihat dari nilai

perbandingan tingkat signifikansi yang digunakan dengan nilai signifikansi

asymp. significant. Suatu data dikatakan memenuhi uji distribusi apabila niliai

asymp. sig. lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan. Sebaliknya, data

tidak memenuhi uji distribusi yang ditetapkan apabila nilai niliai asymp. sig. lebih

kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan. Hasil pengujian distribusi untuk

setiap produk disajikan dalam bentuk tabel. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

Tabel 3.2.

(40)

Tabel 3.2 Uji Distribusi Normal Data Calcium, Zinc dan Spirulina One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Calcium Zinc Spirulina

N 123 123 123

Normal Parameters

a,b

Mean 1.85 1.80 1.23

Std.

Deviation 1.535 1.529 1.384 Most Extreme Differences

Absolute .231 .213 .273

Positive .231 .213 .273

Negative -.126 -.119 -.188

Kolmogorov-Smirnov Z 2.565 2.361 3.024

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Olahan Software SPSS 20

Suatu data dikatakan mengkuti distribusi normal apabila nilai probabilitas atau asymp. sig. lebih besar dari nilai signifikasnsi yang digunakan. Dalam penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan 5% (0,05). Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan bahwa nilai probabilitas atau asymp. sig. sebesar 0,000.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sebaran data calcium tidak memenuhi uji distribusi normal. Sementara untuk data zinc menunjukkan bahwa nilai probabilitas atau asymp. sig. sebesar 0,000. Hal ini berarti menyatakan bahwa sebaran data zinc tidak memenuhi uji distribusi normal. Terakhir adalah hasil pengujian data spirulina yang terlihat sama dengan sebaran data jenis produk calcium dan zinc. Artinya, sebaran data dari ketiga jenis produk tidak mengikuti sebaran data normal. Selanjutnya, ketiga data jenis produk kembali diuji dengan uji distribusi eksponensial dan Poisson.

3.3.1.2 Uji Distribusi Eksponensial

Dalam pengujian menggunakan SPSS, penulis menguji goodness of fit

menggunakan Kolmogorov Smirnov. Pengujian menggunakan Kolmogorov

Smirnov SPSS 20.0 dilihat dengan membandingkan nilai signifikansi (asymp.sig)

(41)

dengan nilai taraf nyata yang telah ditetapkan yaitu 0.05. Jika nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata yang telah ditetapkan maka hipotesis distribusi pengujian diterima, dan juga sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata maka hipotesis distribusi pengujian ditolak. Hasil uji distibusi eksponensial data calcium, zinc dan spirulina dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Uji Distribusi Eksponensial Data Calcium, Zinc dan Spirulina One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Calcium Zinc Spirulina

N 123

c

123

d

123

e

Exponential parameter.

a,b

Mean 2.21 2.22 1.86 Most Extreme Differences

Absolute .297 .335 .659

Positive .297 .335 .659

Negative -.169 -.133 .000

Kolmogorov-Smirnov Z 3.011 3.350 5.930

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

a. Test Distribution is Exponential.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Olahan Software SPSS 2010

Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa tidak satupun dari data calcium, zinc dan spirulina yang mempunyai nilai asymp. sig. lebih besar dari 0,05.

Dengan kata lain, data dari ketiga jenis produk peninggi badan Tiens tersebut tidak mengikuti bentuk atau pola distribusi eksponensial. Sehingga, langkah selanjutnya adalah melakukan uji distribusi Poisson.

3.3.1.3 Uji Distribusi Poisson

Pengujian distribusi Poisson dilakukan dengan cara yang sama pada pengujian distribusi sebelumnya yaitu menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Suatu hipotesis menyatakan data mengikuti distribusi Poisson diterima apabila nilai asymp. sig. lebih besar dari 0,05 (taraf signifikansi) dan sebaliknya hipotesis yang menyatakan data mengikuti distribusi Poisson ditolak apabila nilai asymp. sig.

lebih kecil dari 0,05 (taraf signifikansi). Dalam penelitian ini nilai signifikansi

yang dipakai adalah sebesar 0,05. Untuk hasil uji distribusi Poisson dapat dilihat

pada Tabel 3.4.

(42)

Tabel 3.4 Uji Distribusi Poisson Data Calcium, Zinc dan Spirulina One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Calcium Zinc Spirulina

N 123 123 123

Poisson Parameter

a,b

Mean 1.85 1.80 1.23

Most Extreme Differences

Absolute .073 .051 .055 Positive .073 .051 .055 Negative -.021 -.022 -.032

Kolmogorov-Smirnov Z .813 .563 .606

Asymp. Sig. (2-tailed) .524 .909 .856

a. Test distribution is Poisson.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Olahan Software SPSS 2010

Dari Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai asymp. sig. untuk data calcium bernilai 0,524. Artinya, data calcium mengikuti bentuk atau pola distribusi Poisson karena nilai asymp. sig. (0,524) > 0,05. Pada kolom data zinc dapat dilihat nilai asymp. sig. adalah 0,909, sehingga dapat dikatakan bahwa untuk data zinc mengikuti pola distribusi Poisson karena nilai asymp. sig. (0,909) > 0,05. Terakhir adalah data spirulina yang mempunyai nilai asymp. sig. sebesar 0,856. Karena data untuk spirulina mempunyai nilai asymp. sig. (0,856) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti pola distribusi Poisson. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk data dari ketiga jenis produk peninggi badan Tiens mengikuti pola distribusi Poisson.

Berdasarkan kutipan skripsi karya Haspari (2013) menyatakan bahwa distribusi Poisson diartikan sebagai suatu eksperimen yang menghasilkan jumlah sukses yang terjadi pada interval waktu ataupun daerah spesifik yang dikenal sebagai eksperimen Poisson. Interval waktu tersebut dapat berupa menit hari, tanggal, bulan maupun tahun, sedangkan daerah yang spesifik dapat berarti luas, garis, sisi maupun sebuah material. suatu variable acak X dengan parameter dan mempunyai fungsi kepadatan peluang diskrit dalam bentuk :

, . 3.1

dikatakan mempunyai fungsi Poisson. Suatu peristiwa dikatakan menuruti

(43)

fungsi poisson apabila:

a. Kemungkinan terjadinya peristiwa suatu waktu adalah rata-rata kedatangan yang dinotasikan dengan .

b. Banyaknya peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu tertentu tidak bergantung pada peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu yang lain.

c. Jumlah peristiwa rata-rata pada suatu waktu tertentu sebanding dengan satuan waktu tertentu.

Hasil pada Tabel 3.4 juga menunjukkan nilai rata-rata dari ketiga jenis produk peninggi badan Tiens yaitu calcium bernilai 1,85, zinc bernilai 1,80 dan spirulina bernilai 1,23. Nilai rata-rata pada distribusi Poisson dilambangkan dengan dan kegunaan dari nilai rata-rata adalah sebagai parameter dalam membangkitkan bilangan acak yang akan diolah dalam software Ms. Excel 2010.

3.3.2 Pembangkitan Bilangan Acak

Pembangkitan bilangan acak dilakukan dengan menggunakan bantuan software Ms. Excel 2010. Dalam hal ini, pembangkitan bilangan acak dilakukan satu per satu untuk setiap data calcium, zinc dan spirulina.

3.3.2.1 Bilangan Acak Data Calcium

Dari data sebelumnya untuk produk calcium pada uji distribusi Poisson didapat

bahwa mean (rata-rata) bernilai 1,85. Input yang digunakan dalam Ms. Excel 2010

adalah number of variable, number of random numbers, distrbution, dan

parameters. Dalam penelitian ini, number of variable (jumlah variabel) yang

digunakan adalah sebanyak satu, number of random numbers atau jumlah

bilangan acak sebanyak 123, distribution (distribusi) yang dipakai adalah

distribusi Poisson karena data calcium mengikuti pola distribusi Poisson dan

parameters yang digunakan adalah nilai rata-rata ( ) yakni 1,85. Hasil

pembangkitan bilangan acak atau hasil simulasi dapat dilihat pada Tabel 3.5.

(44)

Tabel 3.5 Hasil Simulasi Data Calcium (kotak)

No. Hasil Simulasi No. Hasil Simulasi No. Hasil Simulasi

1 3 42 4 83 2

2 1 43 3 84 3

3 0 44 2 85 3

4 0 45 2 86 5

5 1 46 1 87 1

6 3 47 1 88 1

7 3 48 0 89 3

8 0 49 1 90 1

9 4 50 1 91 0

10 4 51 2 92 2

11 2 52 1 93 3

12 2 53 1 94 3

13 1 54 2 95 5

14 3 55 3 96 1

15 4 56 2 97 4

16 5 57 2 98 1

17 1 58 1 99 2

18 1 59 0 100 0

19 1 60 1 101 0

20 3 61 3 102 0

21 1 62 2 103 4

22 2 63 1 104 4

23 2 64 1 105 1

24 1 65 2 106 0

25 3 66 0 107 2

26 0 67 1 108 5

27 2 68 2 109 4

28 0 69 1 110 2

29 4 70 0 111 2

30 2 71 2 112 1

31 3 72 0 113 1

32 0 73 0 114 3

33 3 74 4 115 1

34 3 75 3 116 3

35 2 76 2 117 4

36 1 77 3 118 2

37 3 78 2 119 0

38 1 79 0 120 2

39 0 80 3 121 0

40 0 81 2 122 0

41 4 82 3 123 2

Sumber: Ms. Excel 2010

(45)

Setelah melakukan pembangkitan bilangan acak maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji replikasi dan validasi data. Tujuannya adalah melihat apakah jumlah pembangkitan bilangan acak sudah cukup atau memenuhi. Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaan yang diambil adalah 95%, level signifikansi

sehingga untuk dan derajat kebebasan (db)

maka diperoleh (lampiran III). Nilai rata-rata ( ) dan simpangan baku ( ) dari data hasil simulasi adalah sebagai berikut:

3.2

3.3

Untuk nilai half-width adalah:

3.4

Nilai hw digunakan sebagai penaksir ukuran sampel atau ukuran data output simulasi yang memenuhi rentang selisih nilai rata-rata dengan nilai tengah yang ditentukan yaitu .

Rentang selisih nilai rata-rata sampel dengan nilai tengah yang tidak diketahui adalah sebesar deviasi , di mana pada tingkat error relatif

. Nilai error relatif simulasi calcium adalah:

(46)

3.5

Daerah penerimaan nilai rata-rata:

Batas kendali atas : Batas kendali bawah : Untuk nilai replikasi :

3.6

Apabila jumlah replikasi simulasi lebih dari jumlah replikasi minimal

maka data masih tetap mengikuti pola distribusi data aktual sehingga dapat

dikatakan pola distribusi data hasil simulasi diterima. Sebaliknya, apabila jumlah

replikasi simulasi lebih kecil dari jumlah replikasi minimal maka pola distribusi

data simulasi tidak akan mengikuti bentuk atau pola distribusi data aktual

sehingga data hasil simulasi ditolak. Sementara, data hasil simulasi dikatakan

valid apabila nilai rata-rata berada pada interval batas kendali atas dan batas

kendali bawah . Nilai replikasi minimal lebih

kecil dari , berarti jumlah pengulangan simulasi sudah cukup atau

memenuhi dan nilai rata-rata hasil simulas dapat diterima

sebagai hasil akhir dari simulasi. Kuantitas produk calcium yang diperoleh dari

hasil simulasi yakni 229 kotak dapat diambil sebagai alternatif keputusan pada

periode yang akan datang.

(47)

3.3.2.2 Bilangan Acak Data Zinc

Dari data sebelumnya untuk produk zinc pada uji distribusi Poisson didapat bahwa mean (rata-rata) bernilai 1,80. Dalam penelitian ini, number of variable (jumlah variabel) yang digunakan adalah sebanyak satu, number of random numbers atau jumlah bilangan acak sebanyak 123, distribution (distribusi) yang dipakai adalah distribusi Poisson karena data zinc mengikuti pola distribusi Poisson dan parameters yang digunakan adalah nilai rata-rata ( ) yakni 1,80.

Hasil pembangkitan bilangan acak atau hasil simulasi dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Simulasi Data Zinc (kotak)

No. Hasil Simulasi No. Hasil Simulasi No. Hasil Simulasi

1. 2 42. 0 83. 0

2. 1 43. 5 84. 2

3. 1 44. 1 85. 0

4. 4 45. 1 86. 3

5. 2 46. 1 87. 1

6. 3 47. 0 88. 2

7. 5 48. 0 89. 4

8. 0 49. 1 90. 1

9. 1 50. 3 91. 2

10. 2 51. 4 92. 1

11. 0 52. 0 93. 3

12. 2 53. 3 94. 2

13. 1 54. 4 95. 2

14. 1 55. 1 96. 3

15. 4 56. 1 97. 5

16. 4 57. 0 98. 0

17. 1 58. 0 99. 1

18. 2 59. 1 100. 3

19. 3 60. 3 101. 0

20. 1 61. 0 102. 1

21. 3 62. 3 103. 1

22. 2 63. 2 104. 2

23. 5 64. 4 105. 1

24. 3 65. 1 106. 1

25. 3 66. 5 107. 1

26. 4 67. 2 108. 2

27. 4 68. 4 109. 2

28. 0 69. 3 110. 0

29. 2 70. 1 111. 3

30. 1 71. 2 112. 1

31. 2 72. 1 113. 0

(48)

Tabel 3.6 Lanjutan

No. Hasil Simulasi No. Hasil Simulasi No. Hasil Simulasi

32. 0 73. 2 114. 1

33. 2 74. 4 115. 2

34. 1 75. 2 116. 0

35. 2 76. 0 117. 0

36. 1 77. 1 118. 0

37. 0 78. 2 119. 1

38. 2 79. 2 120. 0

39. 7 80. 1 121. 3

40. 2 81. 1 122. 1

41. 2 82. 2 123. 1

Sumber: Ms. Excel 2010

Setelah melakukan pembangkitan bilangan acak maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji replikasi dan validasi data. Tujuannya adalah melihat apakah jumlah pembangkitan bilangan acak sudah cukup atau memenuhi. Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaan yang diambil adalah 95%, level signifikansi

sehingga untuk dan derajat kebebasan (db)

maka diperoleh (lampiran III). Nilai rata-rata ( ) dan simpangan baku ( ) dari data hasil simulasi adalah sebagai berikut:

3.7

3.8

Untuk nilai half-width adalah:

3.9

Gambar

Gambar 1.1 Penyaluran Produk Peninggi Badan Tiens
Gambar 1.2 Flowchart Penelitian
Gambar 1.3 Flowchart Pengolahan Data
Gambar 2.1 Menu File Ms. Excel 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait