• Tidak ada hasil yang ditemukan

Men' ban g. Mengingat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Men' ban g. Mengingat"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)BUPATI TASIKMALAYA PROVlNSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN NlLAl JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN ERDES D PERKOTAA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASI MAL YA, Men'. ban g. Mengingat. a , bahwa berdasarkan Pasal 112 Peraturan Daerah Kab paten Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2011 ten tang Pajak Daerah, hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Da ral1 ini sepanjang mengenai teknis pelaksana annya diat r lebih lanjut dengan Peratu ran Bupati; b, bahwa berdasarkan pertim an gan sebagaimana d ima ksud dalam huruf a , perlu menetapkan Peraturan upati Tasikm a ten tang Pedoman Penilaian Nilai Jual Objek ajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkota 1. Un d ang-Un dang omor 14 Tahun 1950 ten tang embentukan Daerah-daerah Kab u paten Dalam L' gk ungan Provinsi J awa Bara t (Berita Negara Tahu 1950) bagaimana telah diubah d engan Undang- U omor 4 Tahu n 1968 en g Pembentuk an Kabupaten Pu akarta dan Ka bupaten Subang den gan mengubah Un a g- Undang Nomor 14 Tahu n 19 0 ten tan g Pem ben ukan a rah-daerah Kabupaten Dalam Lingkun gan Provinsi J a wa Barat (Lem baran Negara Rep ublik Indon esia Tahun 1968 Nomor 31 , T bahan Lembaran egara Republik Ind nesia Nomor 2 85 1) ; 2, Undan g-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum an Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indon esia Tah u n 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diu bah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4740) ;.

(2) 2 3.. 4.. 5.. 6.. 7.. 8.. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985, tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130 , Ta mbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); Un dang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang P merintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu n 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo esia Nomor 5587) sebagaimana te1ah diubah beberapa kali t rak ir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ten tang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Re ublik Indonesia Tahun 20 15 Nomor 58, Tambahan Le baran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umu m dan Tata Cara Perpajakan (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2 44) ; Peraturan Pemerintah Nomor 12 Ta hun 20 17 tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemeri ntah Daerah (Lembaran Negara Re puhlik Indonesia Ta hun 20 17 N or 73, Tambaha n Lembaran Negara Rep ublik Indonesia Nomor 6041) ; Pera tllran Pemerintah Repu blik Indon sia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pen gelolaan K uangan Daerah (Lembaran Negara Repllblik Indonesia Tahu n 2019 Nomor 42 , Tambahan Lembaran Negara Rep ublik Indonesia Nomor 6322);. 9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 208 Tahun 201 8 ten tang Pedoman Penila ian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; 10. Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781; 11. Peraturan Daerah Kabupaten TasikmaJaya Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran DaerahTahun 2011 Nomor2)j 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tasikrnalaya Tahun 2016 Nomor 1) ;.

(3) 3. 13. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 Nomor 3) ; 14. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 Nomor 7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pemben tukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019 Nomor 1); 15. Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 76 Tah u n 2020 ten tang Kedudukan , Susunan Organisasi, Tugas dan Fu ngsi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabu a ten Tasikmalaya Tahun 2020 Nomor 76) ; MEMUTUSKAN: Menetap an. PERATURAN BUPATl TENTANG PEDOMAN PENILAI NILAl JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BA GU AN PE DESAAN DAN PERKOTAAN. BAB 1 KETENTUAN UMU M Pa sal 1. Dalam Pera t uran Bupati ini yang d imaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabu paten Tasikmalaya. Daerah ad alah Bu pati sebagai u n s ur penyelenggara 2. Pemerintah Pemerintaha n Daerah ya ng memim pin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjad i ewenan gan daerah otonom. 3 . Bupati adalah Bup ti Tasikmalaya. 4 . Badan adalah Badan engelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah yang selanjutnya disebut BPKPD. 5. Kepala Badan adalah Kepala Badan adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah. 6. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya disebut PBB P2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimUiki , dikuasai, dan/ atau d.i manfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan , dan pertambangan. 7. Penilaian PBB P2 kegiatan untuk menentukan Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

(4) 4. 8.. 9.. 10.. 11. 12 . 13.. 14. 15. 16.. 17.. ] 8.. dengan mengunakan pendekatan data pasar, pendekatan biaya , dan pendekatan kapitalis pendapatan. PenUai adalah pegawai negeri sipil dilingkungan BPKPD yang memiliki kemampuan untuk melakukan Penilaian PBB, dan menjabat sebagai Fungsional PenUai PBB atau yang ditetapkan menjadi petugas penilai dengan Keputusan Kepala BPKPD. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau bad an yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai , dan/atau memperoleh manfaat atas Bangunan. Objek Pajak adalah Bu mi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan , k cuali kawasan yang d igu nakan u n tuk kegi ata n usaha perkebu n an , perh utanan dan pertambangan.. de Pajak Umum adalah objek pajak yang memiliki konstruksi u mum den an keluasan tanah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu . 0 ~ e k Pajak Khusus adalah objek paj ak yang memiliki konstruksi khusus ata k beradaannya memiliki arti yang khusus. Wajib Pajak adalah orang pribadi a tau badan yang secara nyata mem punyai suat u hak atas bumi dan / atau memperoleh manfaat atas Bumi, d /atau men ·liki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat ata s Bangunan . Bu . adalah permukaan bumi yang melipu . tanah dan perairan e alaman serta laut ·Iayah Ka bupaten Tasikma Jaya. Bangun adalah kon truksi teknik yang ditanam tau dilekatk secara tetap pada tanah dan perairan pedalaman dan/atau lau t . Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, yang selanjutnya disingk t SPPT, adala h surat yang digu na kan untuk memberitah ukan besarnya Pajak Bumi dan a n gunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kep da Wajib Pajak. Siste Manajemen Informasi Objek Pajak yang selanjutnya disebu t SISMIOP adalah Si em ya ng terintegra si u ntuk mengolah s uatu informa si atau data objek Pajak Bumi dan Bangunan dengan bantuan komputer, sejak dari pengumpu lan data (melalui pendaftaran, pen dataan dan penilaian), pemberian iden titas objek paj ak (Nomor objek Pajak), perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan h a s il kelu aran (S PPT, STTS , DHKP, dan sebagainya). Peman tauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan pelayanan kepada wajib pajak melalui Pelayanan Satu Tempat. Nilai Jual Obj ek Pajak y ang selanju t n ya di s ingkat NJOP a dalah harga ra ta-. rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan l~ .. baru, atau NJOP pengganti. KlaslllKasl NJUJ-' adalah pengelompokan niJai jual rata-rata atas permukaan bumi berupa tanah dan bangunan yang digunakan sebagai pedoman untuk memudahkan perhitungan pajak yang terhutang..

(5) 5 20. Daftar Biaya Komponen Bangunan yang selanjutnya disingkat dengan DBKB adalah daftar yang dibuat untuk memudahkan perhitungan nilai bangunan berdasarkan pendekatan biaya yang terdiri dari biaya komponen utama dan biaya komponen material bangunan dan/atau biaya komponen fasilitas bangunan. 21. Nilai Indikasi Rata-rata yang selanjutnya disingkat NIR adalah nilai pasar rata-rata yang dapat mewakili nilai tanah dalam suatu zona nUai tanah. 22. Zona Nilai Tanah yang selanjutnya disingkat ZNT adalah zona geografis yang terdiri atas sekelompok objek pajak yang mempunyai suatu nilai indikasi rata-rata yang sarna, dibatasi oleh batas penguasaan atau pemilikan objek pajak dalarn suatu wilayah administrasi desa atau kelurahan. Penentuan batas zon a nilai tanah tidak terikat kepada batas blok. 23 . Penilaian Massal adalah penilaian yang sistematis untuk sej umlah objek pajak yang dilakukan pada saat tertentu secara bersamaan engan menggunakan sua tu prosedur standar, yang disebut Computer s ited V; lu tion (CAV) dan/ atau Computer Assisted for Mass Apraisal (CAMA). 24. Pe ilaian Individual adalah suatu sistem penilaian terhadap objek pajak den an cara memperhitungkan seluruh karakteristik dari obj ek yang dim ud. 25. Com uter Assisted Valu e yang selanjutnya disingkat CAV adalah proses pen Uaian yang menggunakan bantu an komputer den gan kriteria n sudah dite tukan. 26 . Jenis Pen ggunaan Bangunan yan g selanjutn a disin gkat J B adalah peng lompokan bangunan berdasarkan tipe konstruksi dan peru t ukan atau pen unaannya. 27 . Surat Pemberitahuan Objek Pajak yang selanjutnya disin gkat SPO adalah formu r bagi Wajib Pajak (WP) untu k mendaftarkan Objek Pajak y g a kan dipakai sebagai dasa r u ntuk menghitung Pajak Bu mi dan Bangu an (PBB) yang t er utan g. 28 . Lampira n Surat Pem beritahuan Objek Pajak ya ng selanjutnya disingkat LSPOP dalah formulir yan g d igu nakan oleh subjek paj ak atau Wajib Pajak untuk m laporkan da ta rinei objek pajak yang m emiliki bangun an. 29. Lembar K rja Objek Khusus yang selanjutnya disin gkat LKOK adalah formulir tambahan yang dipergunakan untuk menghimp un data tambahan atas objek pajak yang mempunyai kriteria khu us yan g belum tertampun g dalarn SPOP dan LSPOP. 30. Sistem Informasi Geografis PBB yang selanjutnya disingkat SIG PBB adalah siste m yang dira n can g te rintergrasi dengan a plikasi SISMJ O P dengan menekankan kepada analisis keruangan. Masukan dasar SIG PBB berasal dari peta, foto, citra sateht, mapupun hasil survey..

(6) 6. BAB II OBJEK PBB P2 Pasa! 2 (1). Objek PBB P2 yaitu Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.. (2). Objek PBB P2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. bumi, meliputi tanah dan perairan pedalaman serta lau t wiJayah Kabupaten Tasikmalaya. b . bangu nan berupa konstruksi teknik yang ditanam atau dileka tkan secara t tap pada bumi sebagaimana dimaksud pada huruf a.. (3). angu nan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah : . j a lan Iingkungan yang terletak dalam satu kompleks bangunan se erti h otel, pabrik, dan emplasemen nya yang merupakan satu e t uan den gan kompleks bangunan tersebut; b . jal n tol; c . kolam renang; d . pagar mewa h ; e. tempat olahraga; f. alangan kapal, demaga; g. ta m a n mewa h ; h. te mpat penampungan / kilang minyak, air dan gas, pipa minyak; an 1. en ara. Pa a13. (I). Objek PBB P2 sebagaimana d imaksud dalarn Pasal 2 ayat ( ) dibagi a. 0 ~ek Pajak Umum; dan b. Objek Paj Khusus.. enjadi :. (2). Objek Pajak Umu m sebagaimana dimaksud pada aya t (1) huru f a merupakan objek paj ak yang m emiliki konstruksi u mum dengan keluasan tanah berdasarkan kri teria-kriteria tertentu, terdiri dari : a. Objek Pajak Standar; dan b. Objek Pajak Non Standar.. (3). Objek Pajak Standar sebagaimana dimaks ud pada ayat (2) huruf a, memenuhi kriteria sebagai berikut : a} Tanab dengan luas ~ 10.000 m2 (lebih keciJ atau sarna dengan sepuluh ribu meter persegi); b) Bangunan dengan jumlah lantai ~ 4 (lebih kecil atau sarna dengan em pat) lantai; dan e) Bangunan dengan luas < 1.000 rn2 (Jebih keeil atau sarna dengan seribu meter persegi) .. (4). Objek Pajak Non Standar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah objek pajak yang memenuhi salah satu dari kriteria sebagai berikut :.

(7) 7. a) Tanah dengan luas > 10.000 m2 (Iebih besar dari sepu luh ribu meter persegi) ; b) Bangunan dengan jumlah lantai > 4 (lebih besar dari empat) lantai; dan c) Bangunan dengan luas > 1.000 m2 (Iebih besar dari seribu meter persegi) . (5). Objek Pajak Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan objek pajak yang mem iliki konstru ksi khusus atau keberadaannya memiliki arti yang khusus, seperti : a . Jalan Tol; b . Galangan Kapal , Dermaga; c. Lapangan Golf; d . Pabrik S em enl Pupuk; e. e m pat Rekreasi; f. Te mpat Penampungan/Kilang Minyak, Air dan Gas, Pipa Minyak; tasiun Pengisian Bahan Bakar; dan g. h. Menara. BAB III PE NlLAIAN OBJEK PBB P2 Pasal4. (1). Dasar P ngenaan PBB-P2 adalah NJOP.. (2). NJO seba gaimana dim aksud pada ayat (1) diperoleh Penilaian.. (3). NJOP hasil Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2 ) di edakan menj d i : a. JOP B umi; b. NJOP Ban gunan Obj ek Pajak Um um; dan l a tau c. N 0 Bangun a n Objek Pajak Khu s u s.. melalu i proses. PasaJ 5 (1). NJOP Burni seba gaimana d imaksud dalarn Pasal 4 ayat 3 hur uf a merupaka n hasil perkalian antara total luas areal objek pajak yang dikenakan dengan NJOP Bumi per meter persegi.. (2). NJOP Burni per meter persegi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hasil konversi NIR per meter persegi ke daJarn KJasifikasi NJOP Bumi .. (3). NJOP Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dihitung Penilaian Massal atau Penilaian Individual.. (4). Klasiflkasi NJOP Bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ada\ah sebagai berikut: Kelas 1 2. Penggolongan, NUai Jual Permukaan BUlIli (Tanah) > 67.390.000 sid 69 .700.000 > 65.120.000 sid 67.390.000. NUai Jual (Rp/M2) 68.545. 000 66 .255.000.

(8) 8 3 4. 5 6 7 8 9 10 11. 12 13 14 15 16 17 18 19 0 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51. 62.890.000 sid 65.120.000 > 60.700.000 sid 62.890.000 > 58.550.000 sid 60.700 .000 > 56.440.000 sid 58.550.000 > 54.370.000 sid 56.440.000 > 52.340.000 sid 54.370.000 > 50 .350.000 sid 52 .340.000 > 48.400.000 sid 50.350.000 > 46.490.000 sid 48.400.000 > 44.620.000 sid 46.490.000 > 42.790.000 sid 44.620.000 > 44 .000.000 sid 42.790.000 > 39 .250.000 sid 41.000.000 > 37.540.000 sid 39.250.000 > 35.870.000 sid 37.540. 000 > 34.240.000 s id 35.870.000 > 32.650.000 sid 34.240. 000 > 31.100.000 sid 32.650.000 > 29.590.000 sId 31.100.000 > 28. 120.000 sId 29 .590. 000 > 26.690.000 sl d 28.120. 000 > 25.300.000 sid 26.690. 000 > 23.950.000 sId 25.300.000 > 22 .640.000 sId 23 .950.000 > 21.370.000 sid 22.640. 000 > 20 . 140.000 sl d 2 1.370. 000 > 18.950.000 sid 20.140.000 > 17.800.000 sid 18.950 .000 > 16.690.000 sid 17. 800 .000 > 15.620.000 si d 16.690 .000 > 14 .590 .000 si d 15.6 20.000 > 13.600.000 sid 14.590.000 > 12.650.000 s id 13.600.000 > 11.740.000 sid 12.650.000 > 10.870. 000 sid 11.740. 000 > 10.040.000 sid 10.870.000 > 9. 250.000 sid 10 .040.000 > 8 .500.000 sid 9.250.000 > 7.790.000 sid 8. 500.000 > 7.120.000 sid 7 .79 0 .000 > 6.490.000 sid 7.120.000 > 5.900.000 sid 6.490.000 > 5.350.000 sid 5 .900 .000 > 4.840.000 sid 5.350 .000 > 4.370.000 sid 4.840.000 > 3.940.000 sId 4.370.000 > 3.550.000 sid 3 .940.000 > 3.200.000 sid 3.550.000 > 3.000.000 sid 3.200.000 >. 64.000.000 61.795.000 59.625.000 57.495.000 55.405.000 53.355.000 51.345.000 49 .375.000 47.445.000 45.555.000 43.705.000 41.895.000 40. 125.000 38.395.000 36.705.000 35.055.000 33.445.000 31.875.000 30.345.000 28.855.000 27.405. 00 25.995.000 24.625.000 23.295.000 22 .005.000 20.755 .000 19.545. 000 18 .375.00 17.245.000 16.1 55.000 15.105 .000 14. 095.000 13. 125.000 12. 195.000 1 1.305. 000 10.455 .000 9.645 .000 8 .875.000 8.145.000 7.455.000 6 .805.000 6 . 195.000 5.625.000 5.095.000 4.605.000 4.155.000 3.745.000 3.375.000 3.100.000.

(9) 9 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 5 66 67 68 9 70 7l 7 73 74 75 7 77 7 79 8 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100. 2.850.000 sid 3 .000.000 > 2.708.000 sid 2.850.000 > 2.573.000 sid 2 .708.000 > 2.444.000 sId 2.573.000 > 2 .261.000 sid 2.444 .000 > 2.091.000 sid 2.261.000 > 1.934.000 sid 2.091.000 > 1.789.000 sId 1.934.000 > 1.655.000 sid 1.789.000 > 1.490.000 sid 1.655.000 > 1.341.000 sid 1.490.000 > 1.207.000 sid 1.341.000 > 1.086.000 sid 1. 207 .000 > 977 .000 sid 1.086.000 > 855.000 sid 977.000 > 748.000 si d 855.000 > 655.000 sId 748.000 > 573.000 sid 655.000 > 501.000 sId 573.000 > 426.000 sid 501.000 > 362.000 sid 426.000 > 308.000 sid 362.000 > 262.000 sid 308 .000 > 223.000 sid 262.000 > 178.000 s id 223.000 > 142.000 sid 178.000 > 142.000 sid 142.000 > 91.000 sid 114.000 > 73.0 0 sid 9 1.000 > 55.000 si d 73.000 > 4 l.000 sid 55.000 > 31.000 sid 41. 000 > 23.000 s i d 31.000 > 17.000 s id 23.000 > 12. 000 sid 17.000 > 8.400 sid 12.000 > 5.900 sid 8 .400 > 4.100 s id 5. 900 > 2.900 sid 4 . 100 > 2.000 sid 2.900 > 1.400 sid 2. 000 > 1.050 sid 1.400 > 760 sid 1.050 > 550 sid 760 > 410 sid 550 > 310 sid 410 > 240 sid 3 10 > 170 sid 240 > 170 >. 2.925.000 2.779. 000 2.640 .000 2.508.000 2.352.000 2.176.000 2.013.000 1.862.000 1.722.000 1.573.000 1.416.000 1.274.000 1.147.000 1.032.000 916.000 802.000 702 .000 614.000 537.000 464.000 394.000 335.000 28 .000 243.000 200.000 160.000 128.000 103.000 82.000 64.000 4 8 .000 36 .000 27 .000 20. 00 14.000 10.000 7.150 5 .000 3.500 2.450 1.700 1.200 910 660 480 350 270 200 140.

(10) 10 Pasal 6 (1). NJOP Bangunan merupakan hasil perkalian antara total luas bangunan dengan NJOP bangunan per meter persegi.. (2). NJOP Bangunan per meter persegi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hasil konversi nilai bangunan per meter persegi kedalam klasifikasi NJOP.. (3). NJOP Bangunan Objek Pajak Umum sebagaimana dalam Pasal 4 ayat (3) huruf b dihitung melalui Penilaian Massal maupun Penilaian Individual .. (4). NJOP Bangunan Objek Pajak Khus us seba gaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf c dihit ung m elalui Penilaian Individ ual.. (5). Penilaian Ind ividual untuk Bangunan Objek Pajak Umum sebagaimana dima k sud pada ayat (3) dilakukan d alam h a l Penila ian Mas sal tid ak m emadai u tu memperoleh NJOP secara a kurat.. (6). Klas ifikasi NJOP Ba n gun an sebagaimana dimaksud pada ayat (2) a d ah seba ga i beriku t : K las. Penggolongan, RUai Jual Bangunan. NUai Jual (Rp /M2). 1 2 3. 14.700.000 sid 15 .800.000 > 13.600. 000 sid 14 .700.000 > 12.550.000 sI d 13.600 .000 > 11.550.000 sid 12.550 .000 > 10.600 .000 s id 11.550 .000 > 9 .700 .000 si d 10.600.000 > 8. 850.000 sI d 9. 7 00. 000 > 8.050. 000 s i d 8 .850 .000 > 7.300. 000 si d 8 .050.000 > 6 .600 .000 si d 7 .300 .000 > 5.850.000 s i d 6 .600. 000 > 5.1 50.000 sId 5 .850 .000 > 4 .500 .000 sId 5 . 150 .000 > 3.900 .000 sid 4 .500.000 > 3.350.000 sI d 3 .900.000 > 2.850.000 s I d 3 .350 .000 > 2.400.000 si d 2. 850 .000 > 2.000.000 s i d 2.400 .000 > 1.666. 000 sid 2 .000 .000 > 1. 366. 000 sid 1.66 6 .000 > 1.034 .000 sI d 1.366.000 > 902.000 s i d 1.034.000 > 744 .000 sid 902 .000 > 656 .000 sid 744. 000 > 34.000 sid 6 6. 000 > 476 .000 sid 534.000 > 382. 000 sid 476 .000 > 348.000 sid 382.000 > 272.000 sId 348.000 > 256 .000 s id 27 2.000. 15.250.000 14 .150.000 13.075. 000 12.050.000 11.075.000 10. 150. 00 9. 275.000 8 .450.000 7 .675.000 6.950. 000 6 .225.000 5. 500.000 4 .825.000 4 .200.000 3.625.000 3.100.000 2.62 .000 2.200.000 1.833.000 1.5 16.000 1. 200 .000 968.000 823.000 700.000 9 .000 505.000 429.000 365.000 310.000 264.000. 4. 5 6 7 9. 10 11. 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 2. 26 27 28 29 30. >.

(11) 11 Kelas 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40. Penggolongan, Nilai Jual Bangunan 194.000 sid 256.000 > 188.000 sid 194.000 > 136. 000 sid 188.000 > 128.000 sid 136.000 > 104.000 sid 128.000 > 92.000 sid 104.000 > 74.000 sid 92.000 > 68.000 sid 74.000 > 2.000 sid 68.000 > 52.000 >. Nilai Jual (Rp / M2). 225.000 191.000 162.000 132. 000 116.000 98. 000 83.000 71.000 60.000 50.000. Pasal 7 (1). en ilaian Objek PBB-P2 sebagairoan a dimaksud pada Pasal 4 ayat (2) d ilak kan untu k membentuk NIR dalam setiap ZNT, terdiri dari : a. Pe ilaian massal; dan b. Pen ilaian individual.. (2). N1R sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari harga r ta-rata transaksi jual beli yan g terjadi secara wajar d an telah d ilakukan pen esuaian .. (3). Penilaian Massal sebagaimana dimaksud pada a at (1) huru f a d ilakukan terha d ap Objek Pajak Umum sebagaimana dimaksud dalam Pa al 3 yat (2) .. (4). Penilaian Individual untuk Bangun an Objek Pajak Umum se ba aimana dim k ud pad Pasal 5 ayat (3) dilakukan dalam hal Penilaian a al tidak memad ai untuk memperoleh NJOP secara ak urat.. (5). Penilaian Individual sebagai mana dimaksu d pa da ayat (1) h uruf ilakukan terha a p Objek Pajak Umu m seba gaimana dimaksu d dalam Pasal 3 ayat (2) yang telah d inilai dengan CAV namun h a silnya tidak m encermin kan nilai yang s ebenarnya karena keterbatasan a plika si program dengan memperhitungkan karakteristik dari Objek Pajak terse b ut d an Objek Pajak yang bersifat khu sus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5). Pasa18. (1). Penilaian Massal NJOP Bangunan sebagaimana d imaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dilakukan dengan men yusu n DBKB untuk setiap Jenis Penggunaan Bangunan .. (2). Jenis Penggunaan Bangunan sebagaimana diklasifikasikan atas: a. JPB 1 Perumahan; b . JPB 2 Perkantoran; c. JPB 3 Pabrik; d. JPB 4 Toko/Apotik/Pasar/Ruko; e. JPB 5 Rumah Sakit/Klinik; f. JPB 6 Olahraga/Rekreasi; g . JPB 7 Hotel/Restoran/Wisrnaj. dimaksud. pada. ayat. (1).

(12) 12 h . JPB 1. JPB j. JPB k. JPB l. JPB m. JPB n. JPB o. JPB p. JPB. 8 Bengkel/Gudang/Pertanian; 9 Gedung Pemerintah ; 10 Lain-lain ; 11 Bangunan tidak kena pajak; 12 Bangunan Parkir; 13 Apartemen/Kondominium; 14 Pompa Bensin (Kanopi) ; 15 Tangki Minyak; dan 16 Gedung Sekolah. Pasal9. (1). Penilaian In dividual NJOP Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 aya t (1) h uruf b dapat dilakukan dengan cara: . Membandingkan dengan nilai Bangunan Lain yang sejenis; b . Me nghitung n ilai Perolehan Baru Bangunan dikurangi Penyusutan ; u c. en ghitun g Pendapatan dalam satu tal~un dati pemanfaatan B nan yan dinilai, dikurangi dengan biaya kekosongan dan biaya operas i.. (2). Dal melaksanakan Penilaian Individual sebagaimana pada ayat (1), epala Daerah dapat bekeIja~ a dengan Penilai Pemerintah , Penil' i Publik, instansi lain yang terkait dan dilaksanakan secara swakelola . Pasal 10. (1). Penilai PBB-P2 paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. in ' al lulusan Program Diplo ma 1 dengan pangkat serendah- re dahnya Pen gatur Muda den gan golongan II/a atau minimal Lulu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dengan pangka t serendah-ren dahny engatur u a tingkat I dengan golongan II /b; b . T lah mendapat pendidikan dan/atau pelatihan teknis t rkait Penilaian PBB-P2 serta memiliki keterampilan sebagai Penilai ; c. Cermat dan seksama dalam menggunakan keterampilan sebagai Penilai; d . Tidak sedang mend uduki Jabatan Struktural , Pemeriksa, Penelaan Keberatan (PK) atau Juru sita; dan e. Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan tercela erta sena ntiasa mengutamakan kepentingan negara.. (2). Penilai PBB-P2 sebagaima na dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Dalam hal kritena Penilai tidak da pat dipenuhi dari PNS di Lingkungan Pemenntah Daerah Kabupaten Tasikmalaya sebagaimana dimaksud ayat (1), Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya dapat melakukan kerjasama dengan instansi terkait yang memiliki kompetensi dalam bidang penilaian.. (3). Pasal 11 Bupati menetapkan besaran NJOP Bumi dan Bangunan setiap 3 (tiga) tahun, kecuali untuk objek pajak tertentu dapat ditentukan setiap tahun sesuai dengan perkembangan wilayahnya..

(13) 13. BABIV KETENTUAN PENUTUP Pasa112. Peraturan Bupati ini mulai berlaku pad a tanggal diundangkan . Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini den gan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Ditetapkan di Singaparna Pada tangal 8 J anuari 2021. Diundan kan di Singaparna pada tan 8 J anuar ' 2021. IKMALAYA TAHU N 021 NOM R 12.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara dan observasi langsung dengan mitra diperoleh permasalahan yang dihadapi mitra yaitu: Belum adanya kelompok lansia yang dapat menjadi wadah untuk

Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2017 u/ Santunan Kematian an.ENDIN Bin HANA &amp; An.HOBIAH Kedua Orang tua dari SUNARDI d.a Kp.Cipada RT.02/01 Ds.Sukamanah Kec.Agrabinta Kab.Cjr

Jelaskan secara spesifik bagian sistem atau layanan yang akan dianalisa pada organisasi, dapat digunakan penguatan makna dengan mencantumkan sistem atau layanan yang

Hasil penelitian pengujian aktivitas antidiabetes ekstrak etanol teh hijau dengan metode toleransi glukosa pada tikus putih diketahui memiliki aktivitas antidiabetes

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah pengaruh jamu pegal linu mengandung BKO yang diberikan

Hasil analisis data menunjukkan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala puskesmas dalam menyelesaikan suatu masalah atas dasar penilaian tenaga kesehatan, yang paling

[r]

Dengan metode ini, penulis menggambarkan sejauh mana remaja yang tergabung dalam Putera Altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta dapat meningkatkan